• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN PRODUK TABUNGAN EMAS DI PEGADAIAN SYARIAH AHMAD YANI JEMBER

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGARUH BRAND IMAGE DAN BRAND TRUST TERHADAP KEPUTUSAN NASABAH DALAM MENGGUNAKAN PRODUK TABUNGAN EMAS DI PEGADAIAN SYARIAH AHMAD YANI JEMBER"

Copied!
150
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Oleh:

DWI PUSPA DEWI NIM: E20181086

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

SEPTEMBER 2022

(2)
(3)
(4)

MOTTO































Artinya : “(Allah) berfirman, “Wahai Musa! Sesungguhnya Aku memilih (melebihkan) engkau dari manusia yang lain (pada masamu) untuk membawa risalah-Ku dan firman-Ku, sebab itu berpegang-teguhlah kepada apa yang Aku berikan kepadamu dan hendaklah engkau termasuk orang-orang yang bersyukur.”(Q.S. Al-A’raf : 144)1

1 Al-Qur’an. Al-A’raf: 144

(5)

PERSEMBAHAN

Dengan segala puji syukur kehadirat Allah SWT dan atas dukungan dan doa dari orang-orang tercinta, akhirnya skripsi ini dapat dirampungkan dengan baik dan tepat pada waktunya. Oleh karena itu, dengan rasa bangga dan bahagia saya persembahkan skripsi ini kepada:

1. Teruntuk ayah Erdik Ainur Rofik terimakasih atas dukungan dan doa restu selama ini, dengan itu bisa sampai di akhir tugas perkuliahan.

2. Teruntuk Bunda Herlina terimakasih atas dukungan doa restu, rela membanting tulang serta memeras keringat untuk membiayai pendidikanku serta selalu memberi rasa ikhlas penuh kasih sayang dalam mendidik, semangat motivasi yang tinggi, serta doa-doa yang tiada henti untuk kesuksesan saya. Terimakasih atas kasih sayang dan ketulusannya dalam mendidikan dan medukung pendidikan saya.

3. Teruntuk Uti Mamaku tersayang yang selalu mendoakan memberi dukungan dan suport terselesaikan skripsi ini.

4. Teruntuk Tanteku Ratna Omku Risang Adekku Ruby dan Rayyan yang selalu mendengarkan keluh kesahku di saat menyelesaikan skripsi ini, dan selalu menyemangatin dan mensuport saya terselesaikan skripsi ini.

5. Teruntuk Kembaranku Mayang Adekku Rojer dan Ayyesa yang selalu mendoakan dan suport terselesaikan skripsi ini.

6. Teruntuk Irham Robitul Alam yang selalu memberikan motivasi, inspirasi dan nasihat dalam menyelesaikan skripsi.

(6)

7. Teruntuk Jihan Haneman yang telah menjadi teman sedari Sekolah Dasar hingga saat ini yang selalu mendengarkan keluh kesahku disaat menyelesaikan skripsi ini, yang selalu memberikan semangat juga dukungan serta selalu ada di saat susah dan senang serta nasehat yang selalu menyejukan hati.

8. Teruntuk Safira Megawati yang selalu sabar dalam mengajari saya sehingga terselesaikannya skripsi ini.

9. Teman-teman Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, keluarga besar seperjuangan angkatan 2018 Perbankan Syariah dan untuk kelas saya Perbankan Syariah dua yang tidak dapat disebutkan satu-persatu. Terimakasih atas rasa kekeluargaannya selama ini. Kebersamaan yang tak akan pernah terlupakan, manis pahitnya menimba ilmu yang telah kita lalui bersama.

10. Almamater UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam tercinta.

(7)

KATA PENGANTAR









Segala puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas segala rahmat dan karunianya, penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Ekonomi (S.E) dengan skripsi yang berjudul ”Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember”

Kesuksesan ini dapat penulis peroleh karena dukungan banyak pihak yang telah membantu dan membimbing penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu dengan segala kerendahan hati penulis ingin mengucapkan terimaksih kepada:

1. Prof. Dr. H. Babun Suharto, S.E., MM selaku Rektor Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

2. Bapak Dr. Khamdan Rifai, S.E., M.Si selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember.

3. Ibu Dr. Hj. Nurul Setianingrum, S.E., MM selaku Ketua Progam Studi Perbankan Syariah Universitas Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember dan Dosen Pembimbing Akademik (DPA) terimakasih atas nasehat dan motivasi- motivasinya selama ini.

4. Bapak Toton Fanshurna, M.E.I selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktu, tenaga serta pikiran dalam membimbing dan mengarangkan penulisan serta memberikan motivasi dalam penulisan ini.

(8)

5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember yang telah membekali kami ilmu serta pengetahuan yang bermanfaat, serta semua staf dan karyawan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam.

6. Serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah membantu, sehingga skripsi ini dapat terselesaikan dengan lancar.

Akhir kata semoga Allah SWT membalas kebaikan dan ketulusan semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan skripsi ini dengan melimpahkan rahmat dan karunia-Nya.

Jember, 1 September 2022

Dwi Puspa Dewi Nim. E20181086

(9)

ABSTRAK

Dwi Puspa Dewi, Toton Fanshurna, M. EI, 2022: Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Nasabah dalam Menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

Lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank. Pegadaian Syariah Cabang Jember merupakan Pegadaian Syariah satu-satunya yang ada di Jember.

Pengaruh brand image dan brand trust pada tabungan emas di pegadaian cabang jember Ahmad Yani Jember.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah 1. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?, 2. Apakah brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?, 3. Apakah brand image dan brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?

Tujuan dalam penelitian ini adalah 1. untuk mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember, 2. untuk mengetahui pengaruh brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember, 3. untuk mengetahui pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini adalah nasabah tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember sebanyak 50 orang dan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 50 orang dengan menggunakan teknik Non Probability Sampling. Uji coba dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reabilitas. Untuk uji analisis menggunakan regresi linier berganda, uji asumsi klasik, normalitas, multikolinieritas, heteroskedastisitas, uji t dan uji F serta koefisien determinan. Pengolahan data dalam penelitian ini menggunakan software SPSS versi 22.

Hasil penelitian ini dapat disimpulkan 1. Brand image secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember, 2. Brand trust secara parsial berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember, 3. Brand image dan brand trust secara simultan berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

Kata Kunci : Brand Image, Brand Trust, Keputusan Nasabah

(10)

DAFTAR ISI

HALAMAN COVER ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

MOTTO ... iv

PERSEMBAHAN ... v

KATA PENGANTAR ... vii

ABSTRAK ... ix

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xiii

DAFTAR GAMBAR ... xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 10

C. Tujuan Penelitian ... 11

D. Manfaat Penelitian ... 11

E. Ruang Lingkup Penelitian ... 13

F. Definisi Operasional ... 14

1. Brand Image ... 14

2. Brand Trust... 15

3. Keputusan Nasabah ... 15

G. Asumsi Penelitian ... 17

H. Hipotesis ... 18

(11)

I. Metode Penelitian ... 21

J. Sistematika Pembahasan ... 33

BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN ... 35

A. Penelitian Terdahulu ... 35

B. Kajian Teori ... 48

1. Brand Image (Citra Merek) ... 48

2. Brand Trust ... 50

3. Keputusan Nasabah ... 54

BAB III PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS ... 64

A. Gambaran Obyek Penelitian ... 64

B. Penyajian Data ... 71

C. Analisis dan Pengujian Hipotesis ... 77

D. Pembahasan ... 97

BAB IV PENUTUP ... 101

A. Kesimpulan ... 101

B. Saran ... 102

DAFTAR PUSTAKA ... 104

(12)

Lampiran- Lampiran 1. Angket Penelitian 2. Matrik Penelitian 3. Data Hasil Angket 4. Data Hasil SPSS 5. Surat Ijin Penelitian 6. Surat Selesai Penelitian 7. Pernyataan Keaslian Tulisan 8. Dokumentasi

9. Biodata Penulis

(13)

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 Jumlah Penduduk berdasarkan Agama ... 1

Tabel 1.2 Produk Pegadaian Syariah Cabang Jember ... 9

Tabel 1.3 Indikator Penelitian ... 13

Tabel 2.1 Tabel Penelitian Terdahulu ... 44

Tabel 3.1 Harga Jual-Beli Emas... 72

Tabel 3.2 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 74

Tabel 3.3 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Umur ... 75

Tabel 3.4 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ... 75

Tabel 3.5 Distribusi Frekuensi Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 76

Tabel 3.6 Hasil Uji Validitas (X1) (Brand Image) ... 78

Tabel 3.7 Hasil Uji Validitas X2 (Brand Trust) ... 79

Tabel 3.8 Hasil Uji Validitas (Y) Keputusan Nasabah ... 79

Tabel 3.9 Hasil Uji reliabilitas X1 (Brand Image) ... 80

Tabel 3.10 Hasil Uji Reabilitas X2 (Brand Trust) ... 80

Tabel 3.11 Hasil Uji Reabilitas Y (Keputusan Nasabah) ... 81

Tabel 3.12 Responden Variabel Brand Image ... 82

Tabel 3.13 Responden Variabel Brand Trust ... 84

Tabel 3.14 Responden Variabel Keputusan Nasabah ... 85

Tabel 3.15 Hasil Uji Normalitas ... 87

Tabel 3.16 Hasil Uji Multikolinieritas ... 88

Tabel 3.17 Hasil Uji Heteroskedastisitas ... 90

Tabel 3.18 Hasil Uji Regresi Linier Berganda ... 90

(14)

Tabel 3.19 Hasil Uji T (secara parsial) ... 92

Tabel 3.20 Hasil Uji Silmutan (Uji f) ... 95

Tabel 3.21 Interpretasi Nilai R ... 96

Tabel 3.22 Koefisien Determinan ... 96

(15)

DAFTAR GAMBAR

Hal Gambar 1.1 Asumsi Penelitian ... 17

(16)

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang

Indonesia merupakan negara dengan mayoritas penduduk beragama Islam (87,18%). Sehingga permintaan akan lembaga keuangan yang beroperasi sesuai syariah mulai bermunculan, pertimbangan agama menjadi suatu motivator utama nasabah dalam memanfaatkan dan menjadi nasabah pada lembaga keuangan syariah.

Tabel 1.1

Jumlah Penduduk berdasarkan Agama

NO Agama Jumlah Pemeluk Agama Presentase

1 Islam 207.176.162 87,18%

2 Kristen 16.528.513 6,96%

3 Katolik 6.907.873 2,91%

4 Hindu 4.012.116 1,69%

5 Budha 1.703.254 0,72%

6 Khong Hu Chu 117.091 0,05%

7 Lainnya 299.617 0,13%

8 Tidak Terjawab 139.582 0,06%

9 Tidak ditanyakan 757.118 0,32%

Sumber : Data Sensus Penduduk 2010 – Badan Pusat Statistik

Perekonomian dalam kehidupan sehari-hari semakin berkembang selaras dengan berjalannya waktu di mana aktivitas perekonomian tersebut meliputi konsumsi, produksi, kebutuhan pembiayaan, pendanaan dan lainnya.

Kegiatan seperti itu pastinya saling berhubungan antara satu dengan yang

(17)

lainnya, dan kegiatan ekonomi yang dilakukan oleh setiap orang tentu berbeda- beda karena setiap orang memiliki kebutuhan yang berbeda pula.

Memenuhi kebutuhan masyarakat, pemerintah telah membangun lembaga keuangan. Di mana lembaga keuangan adalah semua badan usaha yang bergerak di bidang keuangan di mana kegiatannya menghimpun dana dan menyalurkan dana kepada masyarakat, terutama untuk pembiayaan investasi pembangunan.2

Lembaga keuangan di Indonesia dibagi menjadi dua yaitu lembaga keuangan bank dan lembaga keuangan non-bank. Lembaga keuangan non-bank ialah lembaga keuangan yang memberikan berbagai jasa keuangan dan menarik dana dari masyarakat secara tidak langsung, seperti perusahaan asuransi, reksa dana, bursa efek, pegadaian, koperasi dan sebagainya.3

Pegadaian ialah salah satu lembaga keuangan non bank. Pegadaian yaitu sebuah BUMN sektor keuangan Indonesia yang bergerak pada tiga kegiatan bisnis perusahaan ialah pembiayaan, emas dan aneka jasa. Pegadaian adalah satu-satunya badan usaha di Indonesia yang secara resmi mempunyai izin untuk melaksanakan kegiatan lembaga keuangan berupa pembiayaan dalam bentuk penyaluran dana ke masyarakat atas dasar hukum gadai seperti yang di maksud dalam kitab Undang-Undang Hukum Perdata Pasal 1150.4

Pegadaian di Indonesia sangat membantu masyarakat dan pengusaha khususnya bagi golongan menengah ke bawah dikarenakan pegadaian sebagai alternatif sumber pendanaan selain bank dan diharapkan dengan adanya

2 SK Menkeu RI no. 792 tahun 1990.

3 Kasmir, Bank Dan Lembaga Keuangan Lainnya (Jakarta: PT Rajagrafindo Persada), 262.

4 Bustari Muchtar, Bank & Lembaga Keuangan Lain (Jakarta: Kencana, 2016), 271.

(18)

pegadaian masyarakat terhindar dari jeratan transaksi rentenir dan pinjaman dengan pembayaran tidak wajar lainnya. Selain itu dengan perkembangan waktu, pegadaian juga memberikan inovasi produk-produk baru kepada masyarakat seperti kredit cepat, multi pembayaran online, dan produk tabungan emas, sehingga pegadaian tidak hanya menerima barang yang akan digadaikan oleh masyarakat tetapi juga dapat menjadi wadah masyarakat untuk investasi jangka panjang.5

Dalam perkembangan perekonomian, perkembangan produk-produk berbasis syariah kian marak di Indonesia, tidak terkecuali pegadaian. PT Pegadaian mengeluarkan produk berbasis syariah yang disebut dengan pegadaian syariah. Pada dasarnya, produk-produk berbasis syariah memiliki karakteristik seperti, tidak memungut bunga dalam berbagai bentuk riba, menetapkan uang sebagai alat tukar bukan sebagai komoditas yang diperdagangkan, dan melakukan bisnis untuk memperoleh imbalan atas jasa dan bagi hasil.6

Produk tabungan emas merupakan salah satu inovasi baru dari perusahaan pegadaian yang dapat dijadikan sebuah investasi oleh masyarakat.

Menabung memanglah harus dilakukan oleh setiap pribadi masyarakat dimana dari menabung masyarakat dapat mempersiapkan masa depannya dengan lebih baik lagi. Namun perlu juga diperhatikan tentang cara menabung yang benar agar tabungan yang dimiliki tidak menguap begitu saja tanpa bisa dinikmati.

Maka muncullah berbagai macam cara menabung yang dilakukan oleh

5 www.pegadaian.co.id

6 Nunung Uswatun Habibah, “Perkembangan Gadai Emas ke Investasi Emas pada Pegadaian Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Keuangan Syariah, No. 1, ( 2017), 81.

(19)

kebanyakan masyarakat di Indonesia, seperti dimasukkan dalam celengan, ditaruh dibawah bantal, disimpan dalam bank atau lembaga keuangan non bank, dan dapat dijadikan investasi perhiasan.

Tabungan emas Pegadaian Syariah menggunakan sistem beli titip emas.

Dengan nasabah membeli sejumlah emas kemudian menitipkannya ke pihak Pegadaian Syariah. Dengan harga emas yang relative tinggi untuk masyarakat menengah kebawah dengan harga tersebut tidak bisa memiliki emas tetapi dengan adanya produk tabungan emas yang ada pada pegadaian dengan harga murah, proses cepat, dan pelayanan yang profesional maka masyarakat sudah bisa memiliki emas dengan menggunakan produk tabungan emas. Dan nasabah yang ingin mencetak emas dalam bentuk fisik emas akan dikenakan biaya lagi dengan perhitungan sesuai berat emas yang akan dicetak nasabah dan sesuai harga emas dunia pada hari tersebut.7

Produk tabungan emas yang dimiliki oleh pegadaian, dapat memudahkan masyarakat untuk menabung dengan menggunakan fasilitas titipan dan harga yang terjangkau. Selain itu, emas merupakan salah satu tolak ukur kekayaan bagi masyarakat, nilai emas juga dari tahun ke tahun mengalami kenaikan, maka emas merupakan salah satu investasi yang dapat dijadikan pilihan dengan baik, sebab karakteristik emas kebal akan inflasi dan guncangan ekonomi.

Brand image merupakan seperangkat keyakinan, ide, dan kesan yang dimiliki seseorang terhadap suatu merek, karena itu sikap dan tindakan

7 Nunung Uswatun Habibah, Perkembangan Gadai Emas ke Investasi Emas, 83.

(20)

konsumen terhadap suatu merek sangat ditentukan oleh brand image, artinya brand image yang baik menjadi salah satu strategi untuk menarik lebih banyak pelanggan baru dan berhasil tidaknya suatu merek dalam menarik minat pelanggan untuk membeli produknya sangatlah bergantung pada persepsi terhadap merek tersebut.8

Brand image pada suatu produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan non syariah, seperti koperasi, KSU atau bank konvensional dijadikan sebagai pedoman oleh nasabah sebelum memberikan keputusan untuk memilih dan mempergunakan produk yang dikeluarkan oleh lembaga keuangan Syariah. Dengan demikian perusahaan tersebut harus mampu membangun brand image sebagai lembaga keuangan Syariah yang lebih baik daripada lembaga keuangan konvensional dengan memberikan penawaran produk yang lebih bagus dan manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan dan keperluan masing-masing nasabah. Jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung untuk mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal.

Pada dasarnya jika konsumen tidak memiliki pengalaman dengan suatu produk, mereka cenderung mempercayai merek yang disukai atau yang terkenal. Alasan inilah yang mendorong suatu perusahaan untuk memperkuat posisi mereknya agar tercipta brand image yang positif dan menancap kuat di benak nasabah, nasabah mampu mengenali sebuah produk, mengevaluasi kualitas, mengurangi resiko pembelian dan memperoleh pengalaman dan

8 Philip Kotler, Gary Armstrong, Dasar-Dasar Pemasaran Edisi Kesembilan Jilid I (Jakarta:

Erlangga, 2001), 32.

(21)

kepuasan diferensiasi produk tertentu. Untuk itu perusahaan non bank dituntut dapat memberikan keunggulan kompetitif agar dapat mempertahankan kepercayaan dan keputusan nasabah. Keputusan nasabah memberikan dampak bagi probabilitas perusahaan, kemungkinan akan sikap dan perilaku positif, seperti pembelian ulang pada brand yang sama dan akan merekomendasikan produk atau jasa tersebut kepada orang lain sekitar.

Faktor keputusan nasabah juga dipengaruhi oleh brand trust (kepercayaan merek). Menurut Delgado brand trust (kepercayaan merek) adalah kemampuan merek untuk dipercaya (brand reliability), yang bersumber pada keyakinan konsumen bahwa produk tersebut mampu memenuhi nilai yang dijanjikan dan intensi baik merek (brand intention) yang didasarkan pada keyakinan konsumen bahwa merek tersebut mampu mengutamakan kepentingan konsumen.9 Kepercayaan terbangun karena adanya harapan bahwa pihak lain akan bertindak sesuai dengan kebutuhan dan keinginan pelanggan.

Ketika seseorang telah mempercayai pihak lain maka mereka yakin bahwa harapan akan terpenuhi dan tak akan ada lagi kekecewaan.

Lembaga keuangan, kualitas layanan mutlak menjadi perhatian penting bagi perusahaan karena di tengah persaingan antara masing-masing lembaga keuangan yang semakin ketat. Keputusan nasabah sama halnya dengan keputusan pembelian, karena keputusan nasabah menjalani proses yang sama dengan keputusan pembelian. Keputusan pembelian adalah proses dimana konsumen melewati lima tahap, yaitu pengenalan masalah, pencarian

9 Erna Ferrinadewi, “Pengaruh Threat Emotion Konsumen dan Brand Trust pada Keputusan Pembelian Produk Susu Anlene di Surabaya”, Jurnal Kewirausahaan,Vol 1, No 2, (2007). 23.

(22)

informasi, evaluasi alternatif, kepuasan pembelian dan perilaku pasca pembelian yang dimulai jauh sebelum pembelian aktual dilakukan dan memiliki dampak yang lama setelah itu.10

Secara konsep, pelayanan pada lembaga keuangan syariah berlandaskan kepada ketentuan yang terdapat pada al-Qur’an dan Sunnah sebagai panduan hidup bagi umat Islam. Produk dan pelayanan yang baik pada lembaga keuangan syariah dipersiapkan sebagai produk dan layanan yang berkualitas tinggi untuk konsumen. Kualitas layanan yang baik di lembaga keuangan syariah menjadi penting karena akan berhubungan dengan biaya, keuntungan, kepuasan konsumen, ingatan konsumen, serta kata-kata positif dari mulut konsumen.11

Penelitian mengenai brand image dan brand trust sebelumnya dilakukan oleh Mila Mailatul Ulya 2020. Ia melakukan penelitian tentang pengaruh knowledge, brand image dan brand trust terhadap keputusan menabung di BRI Syariah. Penelitian ingin mengetahui pengaruh knowledge, brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah. Dari hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa knowledge berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah, brand image berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah, brand trust tidak berpengaruh signifikan terhadap keputusan nasabah.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan oleh Farrah Balqis 2017. Dalam penelitian ini ia menguji apakah terdapat pengaruh dari

10Philip Kotler, dan Kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran I, edisi ketiga belas (Jakarta:Erlangga, 2009), 185.

11 Abdul Qowi Othman dan Lynn Owen, “Adopting and Measure Customer Service Quality in IslamicBanks: a Case Study in Kuwait Finance House”, International Journal of Islamic Financial Service, Vol. 01, (2015), 71.

(23)

brand image, brand trust dan Word of Mount terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan di BRI Syariah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial brand image, brand trust dan word of mounth berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan BRI Syariah.

Penelitian selanjutnya adalah penelitian yang dilakukan Lusi Nawangsari 2020 dalam penelitian ini ia menguji apakah terdapat pengaruh brand image dan brand trust, terhadap keputusan pembelian produk tabungan haji dan umrah pada PT al-Makmur. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa secara parsial brand image, brand trust berpengaruh secara signifikan terhadap keputusan pembelian.

Penelitian ini mengacu pada penelitian sebelumnya yang telah dilakukan Farrah Balqis 2017. Penelitian ini tentunya ada hal yang membedakan dengan penelitian sebelumnya. Perbedaannya adalah peneliti fokus kepada pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas selain itu objek penelitian ini pada pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

Pegadaian Syariah Cabang Jember merupakan pegadaian Syariah satu- satunya yang ada di Jember. Kehadiran pegadaian Syariah di Jember merupakan kompetitor baru bagi pegadaian konvensional yang telah memiliki banyak cabang di Jember. Adapun alasan penulis memilih pegadaian Syariah cabang Jember sebagai tempat penelitian karena penulis ingin mengetahui seberapa besar pengaruh brand image dan brand trust pada tabungan emas di

(24)

pegadaian cabang Jember. Produk tabungan emas ini mulai diluncurkan pada tahun 2017.12

Tabel 1.2

Produk Pegadaian Syariah Cabang Jember

No Produk Jenis

1 Produk Pembiayaan a. Rahn Bisnis b. Rahn Flexi c. Rahn Emas d. Rahn Hasan e. Amanah

f. ARRUM BPKP g. ARRUM Haji

2 Emas a. Mulia

b. Tabungan Emas 3 Jasa Transaksi Lainnya a. Pengiriman Uang

b. Multi Pembayaran Online (MPO)

c. Pegadaian Online d. Jasa Titipan Sumber: Website Pegadaian Syariah

Kemunculan produk tabungan emas ini didasarkan pada perkembangan harga emas yang setiap harinya fluktuatif bahkan cenderung tinggi. Untuk itu, siapa yang tidak ingin memilikinya. Namun tidak sedikit juga orang yang merasa belum mampu membeli dengan alasan harga emas yang relatif tinggi.

Untuk itu pegadaian Syariah memberikan solusi, karena siapapun boleh memiliki emas dengan mudah dan terjangkau melalui produk tabungan emas ini.

12 Rifatul Jannah Hariyanto, “Analisis Investasi Pada Tabungan Emas pada Pegadaian Syariah Jember”, (Skripsi: IAIN Jember, Jember, 2020), 4.

(25)

Penulis memilih objek produk tabungan emas dengan alasan produk tabungan emas merupakan produk yang paling diunggulkan dan sedang gencar dipromosikan. Produk ini mulai diluncurkan pada tahun 2017 oleh pegadaian Syariah, namun diminati oleh nasabah karena sifatnya fleksibel sehingga nasabah yang sebelumnya hanya menyimpan uangnya untuk ditabung kemudian mengalihkan dananya untuk berinvestasi pada tabungan emas.

Selain itu, tabungan emas juga dapat dijadikan sebagai barang gadai bila nanti nasabah membutuhkan uang. dan juga alasan penulis memilih objek produk tabungan emas dikarenakan masih banyak masyarakat awam atau nasabah tabungan emas yang minim pengetahuan mengenai pola investasi tabungan emas itu sendiri. Jadi yang mereka ketahui hanya mereka menabung kemudian mendapatkan emas, mereka tidak paham mengenai tentang konsep akad investasi pada produk tabungan emas dan juga kelebihan serta kekurangan produk emas.

Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis tertarik untuk mengambil judul penelitian “Pengaruh Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang diatas, peneliti mencoba untuk memfokuskan masalah dalam penelitian ini dengan membuat kerangka fokus penelitian antara lain:

(26)

1. Apakah brand image berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?

2. Apakah brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?

3. Apakah brand image dan brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember?

C. Tujuan Penelitian

1. Untuk Mengetahui pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

2. untuk mengetahui pengaruh brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

3. Untuk mengetahui pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan Produk Tabungan Emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

D. Manfaat Penelitian

Berdasarkan hasil kesimpulan dari tujuan penelitian maka terhadap sebuah manfaat yang diperoleh dalam penelitian ini sebagai berikut:

(27)

1. Manfaat Praktis

Penelitian ini memiliki beberapa manfaat praktis bagi beberapa pihak yaitu :

a. Bagi Peneliti

Sebagai wawasan pengalaman dan pengetahuan serta menjawab permasalahan nyata dalam kehidupan sehari-hari, terutama yang terkait dengan pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

b. Bagi Pembaca

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan di bidang lembaga keuangan syariah khususnya pegadaian Syariah dalam pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di pegadaian syariah Ahmad Yani Jember.

c. Bagi Instansi/Perusahaan

Sebagai bahan acuan bagi pihak pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember dalam mengetahui pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember, serta mengetahui strategi yang akan diambil guna meningkatkan jumlah nasabah di pegadaian Syariah.

(28)

d. Bagi Lembaga

Sebagai tambahan referensi dalam membandingkan sebuah data yang diteliti dengan memberikan manfaat wawasan pengetahuan sebagai bukti dengan melampirkan bentuk secara konkrit yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa UIN Kiai Haji Achmad Shiddiq Jember sebagai bahan evaluasi penelitian.

E. Ruang Lingkup Penelitian 1. Variabel Penelitian

Variabel penelitian merupakan penentuan beberapa variasi variabel tertentu yang berkaitan dengan judul. Terdapat beberapa variasi dalam variabel pada proses penelitian yaitu:13

a. Variabel independen (variabel mengikat) 1) Brand Image (X1)

2) Brand Trust (X2)

b. Variabel dependen (variabel terikat) 1) Keputusan Nasabah (Y)

2. Indikator Variabel

Tabel 1.3 Indikator Penelitian

Variabel Indikator Sumber

1. Brand image atau citra merek (X1)

1.1 Kekuatan (strengthness) 1.2 Keunikan (uniqueness) 1.3 Keunggulan (favorable)

Kotler dan Amstrong (Erna Ferrina Dewi, 2008)

13 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2015), 38

(29)

2. Brand Trust(X2) 2.1 Brand reliability (kehandalan merek) 2.2 Brand intention (minat

pada merek)

Veithzal Rivai,dkk (2017)

3. Keputusan Nasabah (Y2)

3.1 Pengenalan Kebutuhan (need recognition) 3.2 Pencarian Informasi

Sebelum Membeli (pre- purchase Search) 3.3 Pemilihan Alternatif

(evaluation of alternatives)

3.4 Keputusan Konsumen, Beli/ tidakbeli

3.5 Evaluasi Pasca Beli

Nitisusastro, (2019)

Sumber: data diolah dari skripsi F. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi yang digunakan sebagai pijakan pengukuran secara empiris terhadap variabel penelitian dengan rumusan yang didasarkan pada indikator variabel. Definisi operasional dibuat agar tidak terjadi salah pengertian dengan istilah yang digunakan dalam penelitian.

Berikut definisi-definisi dari beberapa istilah sebagai berikut:

1. Brand Image

Citra adalah total persepsi terhadap suatu obyek, yang dibentuk dengan memproses informasi dan berbagai sumber waktu.14 Sedangkan brand image adalah persepsi dan keyakinan yang dilakukan oleh konsumen atau nasabah, seperti yang tercermin dalam asosiasi yang terjadi dalam memori konsumen atau nasabah. Citra merek mempresentasikan

14 Sutisna, Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran (Bandung:PT Remaja Rosdakarya, 2002), 83.

(30)

keseluruhan persepsi dari merek dibentuk informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek tertentu.

Menurut Kotler dan Fox brand image (citra merek) merepresentasikan keseluruhan persepsi dari terhadap merek dan dibentuk dari informasi dan pengalaman masa lalu terhadap merek itu.15 Brand image dapat diartikan pula sebagai persepsi yang ada di benak konsumen atau nasabah akan sebuah produk atau jasa berdasarkan pengalaman konsumen atau nasabah.

2. Brand Trust

Brand trust (kepercayaan merek) adalah persepsi akan kehandalan dari sudut pandang konsumen didasarkan pada pengalaman, atau lebih pada urutan-urutan transaksi yang dicirikan oleh terpenuhinya harapan akan kinerja produk dan kepuasan.16 Sedangkan menurut Lau dan Lee menyatakan bahwa kepercayaan terhadap merek adalah kemauan konsumen mempercayai merek dengan segala resikonya karena adanya harapan yang dijanjikan oleh merek dalam memberikan hasil yang positif bagi konsumen.17

3. Keputusan Nasabah

Keputusan adalah persentase dari orang yang pernah membeli dalam kerangka waktu tertentu dan melakukan pembelian ulang sejak

15 Philip Kotler dan kevin Lane Keller, Manajemen Pemasaran Edisi Ketiga Belas Jilid 1 (Jakarta:

Erlangga, 2009),138.

16 Muhammad Rizan, “Pengaruh Brand Image dan Brand Trust terhadap Brand Loyalty Teh Botol Sosro”, Jurnal Riset Manajemen Sains Indonesia, Vol 3, No 1,( 2012).

17 E Desi Arista dkk, “Analisis Pengaruh Iklan, Kepercayaan Merek, dan Citra Merek Terhadap Minat Beli Konsumen”, Jurnal Ilmu Ekonomi Aset, Vol 13, No 1, (2011).

(31)

pembelian yang pertama.18 Menurut Oliver yang dikutip oleh Hurriyati keputusan adalah komitmen pelanggan bertahan secara mendalam untuk berlangganan kembali atau melakukan pembelian ulang produk atau jasa terpilih secara konsisten di masa yang akan datang, meskipun pengaruh situasi dan usaha-usaha pemasaran mempunyai potensi untuk menyebabkan perilaku.19

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa keputusan nasabah adalah suatu komitmen yang mendalam untuk membeli kembali atau selalu berlangganan terhadap suatu produk atau jasa secara konsisten dimasa yang akan datang.

Maksud dari judul penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh brand image dan brand trust dalam menggunakan produk tabungan emas di pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember. Dalam produk tabungan emas tidak terlepas dari brand image dan brand trust karena adanya brand image mampu membangun citra merek sebagai pegadaian Syariah yang lebih baik dengan memberi penawaran produk yang lebih bagus dan manfaat produk yang sesuai dengan kebutuhan setiap nasabah dan adanya brand trust memainkan peran penting dan berkontribusi dalam meningkatkan kepercayaan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

18 Vinna Sri Yuniarti, Perilaku Konsumen (Bandung: CV Pustaka Setia, 2015), 241.

19 Ratih Hurriyati, Bauran Pemasaran dan Loyalitas Konsumen (Bandung:Alfabeta, 2005), 129.

(32)

G. Asumsi Penelitian

Asumsi penelitian merupakan suatu bentuk kerangka berpikir yang dapat digunakan sebagai pendekatan dalam memecahkan masalah. Biasanya kerangka penelitian ini menggunakan pendekatan ilmiah dan memperhatikan hubungan antar variabel dalam proses analisisnya.

Asumsi penelitian biasa disebut juga sebagai anggapan dasar atau postulat, yaitu sebagai titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima oleh peneliti. Anggapan dasar harus dirumuskan secara jelas sebelum peneliti melangkah mengumpulkan data. Anggapan dasar di samping berfungsi sebagai dasar berpijak yang kukuh bagi masalah yang diteliti juga untuk mempertegas variabel yang menjadi pusat perhatian penelitian dan merumuskan hipotesis. Asumsi penelitian ini menyatakan bahwa ada pengaruh brand image dan brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember. Untuk mengetahui pengaruh tersebut dapat dilihat dari kerangka konseptual sebagai berikut:

Gambar 1.1 Kerangka Konseptual

Keputusan Nasabah (Y)

: Uji secara parsial Brand Image (X1)

Brand Trust (X2)

Keputusan Nasabah (Y)

(33)

H. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara dari rumusan masalah sebelumnya. Hipotesis masih perlu diuji dan dibuktikan secara empiris kebenarannya.20

1. Pengaruh Brand Image terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

Montolalu dan Raintaung tahun 2018 menyatakan bahwa brand image adalah suatu lambang yang digunakan produsen untuk konsumen supaya bisa membedakan produk dari masing-masing perusahaan. Brand image yaitu suatu berita dan pengalaman yang ada di pikiran konsumen tentang suatu merek serta menunjukkan tanggapan merek terhadap merek tersebut. Keputusan nasabah menurut Aprianto tahun 2017 ialah suatu keputusan dalam membeli suatu produk yang sebelumnya sudah melakukan pertimbangan apa saja keunggulannya dalam produk tersebut.

Penelitian yang pernah dilakukan oleh Trifeni Tanuwidjaya dan Hikmah tahun 2020 menyatakan bahwa brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah.21 Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka diperoleh hipotesis sebagai berikut :

H0 : Brand image tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

20 Sugiyono, Metode Penelitian, Kuantitatif, Kualitatif dan R&D (Bandung: Alfabeta, 2016), 64.

21 Trfena Tanuwidjaya, “Pengaruh Citra Merek, Periklanan dan Persepsi Terhadap Keputusan Nasabah Menabung pada PT BPR Dana Fanindo”, Jurnal EMBA, Vol. 8, No.1, (2020), 1969- 1975.

(34)

H1 : Brand image berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

2. Pengaruh Brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

Sebagaimana dikutip oleh Ika dan Kustini tahun 2011, menjelaskan bahwa brand trust merupakan rasa aman dari nasabah sebagai hasil dari interaksi dengan sebuah merek, yang didasari oleh persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab terhadap minat dan keamanan konsumen. Keputusan nasabah menurut Aprianto tahun 2017 ialah suatu keputusan dalam membeli suatu produk yang sebelumnya sudah melakukan pertimbangan apa saja keunggulannya dalam produk tersebut. Penelitian yang pernah dilakukan oleh Mila Mailatul Ulya tahun 2020 menyatakan bahwa brand trust berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Berdasarkan teori dan penelitian terdahulu maka diperoleh hipotesis sebagai berikut :

H0 : Brand trust tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

H2 : Brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

(35)

3. Pengaruh Brand image dan Brand trust terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

Dua elemen dasar yang sangat berkaitan dalam terwujudnya kepuasan nasabah di pegadaian Syariah dan dijadikan variabel dalam penelitian ini yaitu brand image dan brand trust. Brand image yaitu suatu berita dan pengalaman yang ada di pikiran konsumen tentang suatu merek serta menunjukkan tanggapan merek terhadap merek tersebut. brand trust merupakan rasa aman dari nasabah sebagai hasil dari interaksi dengan sebuah merek, yang didasari oleh persepsi bahwa merek tersebut dapat diandalkan dan bertanggung jawab terhadap minat dan keamanan konsumen.

Berdasarkan penelitian Lusi Nawang Sari tahun 2020 menguji pengaruh brand image dan brand trust dalam menggunakan produk tabungan emas terhadap keputusan nasabah. Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah. Berdasarkan uraian diatas, dapat dirumuskan hipotesis sebagai berikut:

H0 : Brand image dan Brand trust tidak berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

H3 : Brand image dan Brand trust berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan produk tabungan emas di Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember

(36)

I. Metode Penelitian

1. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Dalam penelitian ini pendekatan yang digunakan adalah pendekatan kuantitatif. Data yang digunakan yaitu data primer. Data primer merupakan sumber data penelitian yang diperoleh secara langsung dari sumber data asli atau tidak melalui perantara. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk menjawab pertanyaan penelitian. Pada penelitian ini sumber data primer diperoleh langsung dari nasabah pengguna tabungan emas Pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.22 2. Populasi dan Sampel

a. Populasi

Populasi adalah gabungan dari seluruh elemen yang berbentuk peristiwa, hal atau orang yang memiliki karakteristik yang serupa yang menjadi pusat perhatian seorang peneliti.23 Berdasarkan karakteristik tersebut populasi dapat dijadikan sebagai objek pengamatan untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan. Dalam penelitian ini populasi yang digunakan adalah nasabah yang menggunakan produk tabungan emas di pegadaian Syariah Ahmad Yani Jember.

b. Sampel

Sampel ialah bagian dari jumlah populasi tertentu yang menjadi kajian atau perhatian. Pengambilan sampel yang dilakukan dalam

22 Masri Singarimbun Sofian Effendi, Metode Penelitian Survey (Jakarta: PT.Pustaka LP3ES Indonesia,1995), 134.

23Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen Pedoman Penelitian untuk Penulisan Skripsi Tesis dan Disertasi Ilmu Manajemen (Semarang : Universitas Diponegoro, 2014), 171.

(37)

penelitian ini adalah dengan menggunakan Non Probability Sampling.

Non Probability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang anggota populasinya tidak mempunyai peluang yang sama untuk menjadi anggota sampel. Alasan penggunaan metode ini dikarenakan jumlah populasi yang tidak diketahui dari nasabah tabungan emas di pegadaian syariah Ahmad Yani Jember. Sehingga metode ini sangatlah tepat untuk penelitian ini.24

Teknik penarikan sampel dilakukan dengan teknik nonprobability sampling yaitu purposive sampling karena terbatasnya tenaga dan tidak memungkinkan pengambilan data secara keseluruhan.

Purposive sampling adalah sampling yang berisi orang khusus yang dapat memberikan informasi yang diinginkan, baik mungkin orang itu satu-satunya yang punya informasi atau orang itu memenuhi kriteria yang ditentukan oleh peneliti.

Adapun kriteria nasabah yang akan dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah nasabah yang menggunakan produk tabungan emas. Oleh karena itu, setiap nasabah di pegadaian Syariah yang ditemui peneliti, akan ditanyakan terlebih dahulu apakah mereka menggunakan produk tabungan emas atau tidak. Jika menggunakan produk tabungan emas dan bersedia memberikan informasi yang dibutuhkan oleh peneliti, maka dijadikan sampel. Tetapi bila nasabah

24 Suharyadi Purwanto, Statistika untuk Ekonomi dan Keuangan Modern Edisi 2 (Jakarta:

Salemba Empat, 2011), 08.

(38)

yang ditemui tidak menggunakan produk tabungan emas maka akan dilewati. Demikian seterusnya sampai memenuhi jumlah sampel.

Ferdinan tahun 2014 menjelaskan dalam menentukan besarnya sampel sebagai berikut:

1. Lebih besar 30 dan kurang dari 500 sudah memadai bagi penelitian.

2. Besarnya sampel ditentukan sebanyak 25 kali variabel independen.

3. Jumlah sampel adalah jumlah variabel independen dikali 25.25 Dalam penelitian ini penentuan jumlah minimal sampel dihitung berdasarkan rumus sebagai berikut :

N = (25 x Jumlah Variabel Independen) = 25 x 2 variabel independen

= 50 Sampel

Dari perhitungan tersebut ditentukan 50 responden sebagai sampel penelitian. Alasan mengapa peneliti menggunakan rumus di atas adalah karena peneliti menganggap populasi yang dituju terlalu besar dan dengan jumlah yang berubah-ubah.

4. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pengumpulan data merupakan sebuah kegiatan dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan. Prosedur yang sistematis dalam memperoleh data yang diingikan. Teknik pengumpulan datanya

25 Augusty Ferdinand, Metode Penelitian Manajemen , 173.

(39)

menggunakan beberapa prosedur berupa hasil kuesioner (angket), observasi, dan dokumentasi.26

Adapun instrumen yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini sebagai berikut:

a. Kuesioner (angket)

Kuesioner adalah pertanyaan tertulis yang sudah disiapkan sebelumnya dan responden diminta untuk menjawabnya. Kuesioner merupakan mekanisme pengumpulan data yang sangat efisien jika digunakan dalam penelitian yang bersifat deskriptif atau eksplanotari.27 Untuk pemberian skor pada angket dalam penelitian ini menggunakan skala likert. Skala likert adalah skala yang dapat digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi seseorang tentang suatu objek atau fenomena tertentu.28 Kriteria yang digunakan dalam penelitian ini yaitu menggunakan skala likert sebagai berikut:

Tabel 1.3 Kriteria Skala Likert

No Keterangan Simbol Skor

1 Sangat Setuju SS 5

2 Setuju S 4

3 Netral N 3

4 Tidak Setuju TS 2

5 Sangat Tidak Setuju STS 1

Sumber: Imam Ghozali, 2002

Penggunaan kelima kategori dalam skala di atas dapat dipandang mewakili dengan baik tingkat intensitas penilaian

26 Sugiyono, Metode Penelitian Administrasi dan Metode R&D (2012), 132.

27 Ghazali, Desain Penelitian Kuantitatif dan Kualitatif, 107.

28 Siregar, Metode Penelitian Sosial dan Bisnis (Jakarta: BPFE, 2013), 67.

(40)

responden. Kuesioner yang telah diisi oleh responden diseleksi terlebih dahulu agar kuesioner yang tidak lengkap pengisiannya tidak disertakan dalam analisis.

b. Dokumentasi

Menurut Sugiyono, dokumentasi adalah suatu cara yang digunakan untuk memperoleh data dan informasi dalam bentuk buku, arsip, dokumen, tulisan angka dan gambar yang berupa laporan serta keterangan yang dapat mendukung penelitian.

Dokumentasi adalah salah satu cara dalam memperoleh data berupa dokumen, buku, serta gambar sebagai bahan pendukung dalam proses penelitian.

5. Analisis Data

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisa data kuantitatif. Pada penelitian ini teknik analisis data yang digunakan adalah analisis statistik deskriptif. Statistik deskriptif adalah salah satu analisis statistik dengan tujuan untuk menganalisis data melalui deskripsi atau gambaran data dari proses pengumpulan data sebelumnya.

Dalam penelitian ini digunakan analisis deskriptif untuk menggambarkan kondisi atau data variabel yang didapat dari kuesioner secara umum.29

Alat analisis dalam penelitian ini menggunakan bantuan komputer program SPSS 22 (Statistical Product and Service Solution) dengan menggunakan alat analisis data berupa uji instrumen data, uji asumsi

29 Solimun, Adji Achmad Rinal do Fernandes, Dan Nurjannah, Metode Statistika Multivariat:

Pemodelan Persamaan Structural (SEM) Pendekatan WarpPLS (Malang: UB Press,2017), 165.

(41)

klasik, uji regresi linier berganda dan uji hipotesis yang bertujuan untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh mengenai hubungan antara variabel independen dan variabel dependen. Dalam penelitian ini tahap analisis data yang dilakukan adalah sebagai berikut:

a. Uji Instrumen Data 1. Uji Validitas

Validitas adalah suatu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur. Uji validitas adalah derajat ketepatan antara data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh peneliti. Dengan demikian data yang valid adalah data yang

“tidak berbeda” antara data yang dilaporkan oleh peneliti dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek penelitian. 30

Uji validitas digunakan untuk menguji apakah data kuesioner yang digunakan dalam penelitian valid atau tidak valid. Uji validitas dalam penelitian ini menggunakan software SPSS version 22 dan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode korelasi person atau metode corrected item total correlation.31 Ini artinya bahwa alat ukur haruslah memiliki akurasi yang baik terutama apabila alat ukur tersebut yang digunakan sehingga validitas akan meningkatkan bobot kebenaran data yang diinginkan peneliti, maka

30 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktik (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), 167.

31 Duwi Priyatno Andi, Panduan Praktis Olah Data Menggunakan SPSS (Yogyakarta: Andi offset, 2017), 24.

(42)

kuesioner yang disusunnya harus mengukur apa yang ingin diukurnya dengan bantuan SPSS.

Metode uji validitas ini dengan cara mengkorelasikan masing-masing skor item dengan skor total item. Skor item dengan penjumlahan dari keseluruhan item. Pengujian validitas instrumen dilakukan dengan menggunakan SPSS version 22 dengan kriteria berikut:

Jika r hitung > r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan valid.

Jika r hitung < r tabel, maka pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid.

2. Uji Reliabilitas

Uji Reliabilitas digunakan untuk mengetahui atau konsistensi alat ukur yang biasanya menggunakan kuesioner. Maksudnya apakah alat ukur tersebut akan mendapatkan pengukuran yang tetap konsisten jika pengukuran diulang kembali.

Salah satu metode pengujian reliabilitas adalah menggunakan metode Cronbach Alpha yang digunakan dalam menentukan reliabel. Tingkat reliabilitas dengan metode Croncbach Alpha diukur berdasarkan skala 0-100, jika nilai Croncbach Alpha diatas 60%

maka dikatakan reliabel.32

32Edy Supriyadi, SPSS+Amos (Jakarta: In media, 2014), 24.

(43)

b. Uji Asumsi Klasik

Untuk mendapatkan model regresi yang baik harus terbebas dari penyimpangan data yang terdiri dari normalitas, heteroskedastisitas dan multikolinieritas. Uji asumsi klasik selengkapnya sebagai berikut:

1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen dan independen keduanya mempunya distribusi normal atau tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi normal atau mendekati normal.33 Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah variabel dependen, independen atau keduanya berdistribusi normal atau tidak. Mendeteksi apakah data berdistribusi normal atau tidak dapat diketahui dengan menggambarkan penyebaran data melalui grafik. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonalnya, maka model tersebut memenuhi asumsi normalitas.34

Grafik tersebut menggunakan normal probability plot, yaitu dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data sesungguhnya dengan distribusi kumulatif distribusi normal. Distribusi normal digambarkan dengan sebuah garis diagonal lurus dari kiri bawah

33 Ibid., 76.

34 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivisik dan Berbasis Pemecahan Masalah (Jakarta: Rajawali Pers, 2008), 77.

(44)

kekanan atas. Distribusi kumulatif dari data sesungguhnya digambarkan dengan ploting.35.

2. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah model dalam regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan kepengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Model regresi yang baik adalah yang homoskedastisitas atau yang tidak heteroskedastisitas.36

Uji heteroskedastisitas menggunakan metode analisis grafik dilakukan dengan mengamati scatterplot di mana sumbu horizontal menggambarkan nilai predicated standardized. Jika scatterplot membentuk pola tertentu, hal itu menunjukkan adanya masalah heteroskedastisitas pada model regresi yang dibentuk. Scatterplot dapat diamati di mana variabel bebas sebagai sumbu horizontal dan nilai residual kuadratnya sebagai sumbu vertikal.37

3. Uji Multikolinieritas

Uji multikolinieritas merupakan suatu uji kelayakan atas dua variabel independen atau lebih pada model regresi terjadi hubungan

35 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori dan Aplikasi dengan SPSS (Yogyakarta: ANDI, 2011), 69.

36 Husein Umar, Desain Penelitian MSDM Dan Perilaku Karyawan: Paradigma Positivisik Dan Berbasis Pemecahan Masalah, 142.

37 Suliyanto, Ekonometrika Terapan: Teori Dan Aplikasi Dengan SPSS, 95.

(45)

linier yang sempurna atau mendekati sempurna. 38 Uji multikolinieritas yang dilakukan dalam penelitian melalui nilai tolerance dan variance inflation factor (VIF) dengan kriteria pengambilan keputusan sebagai berikut:

a. Apabila nilai tolerance > 0,10 atau nilai VIF < 10 maka menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas.

b. Sedangkan apabila nilai tolerance < 0,10 atau nilai VIF > 10 maka menunjukkan tidak terjadi multikolinieritas.39

c. Analisis Regresi Linier Berganda

Analisis regresi linier berganda adalah hubungan secara linier antara dua atau lebih variabel independen (X1, X2,..Xn) dengan variabel dependen (Y). Analisis ini untuk mengetahui arah hubungan antara variabel independen dengan variabel dependen apakah masing-masing variabel independen berhubungan positif atau negatif dan untuk memprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengukur pengaruh antara lebih satu variabel prediktor (variabel bebas) terhadap variabel terikat.40 Variabel bebas dalam penelitian ini adalah brand image dan brand trust sedangkan variabel independen dalam penelitian ini adalah keputusan nasabah.

38 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, 59.

39 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 99-100.

40 Algifari, Analisis Statistik Untuk Bisnis: Dengan Regresi, Korelasi Dan Nonparametrik (Yogyakarta: BPFE, 1997), 79.

(46)

Adapun persamaan analisis regresi linier berganda dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

Y = α + β1X1 2X2 + e

Keterangan: Y = Keputusan Nasabah α = Konstanta

β1 β2 = Koefisien Regresi X1 = Brand Image X2 = Brand Trust E = Standard Eror d. Uji Hipotesis

1) Uji Koefisien Determinasi (R2)

Koefisien determinasi menunjukkan seberapa besar kemampuan variabel independen dalam menerangkan variasi dependen. Setiap tambahan satu variabel independen, maka nilai R-square pasti akan meningkat. Oleh karena itu, sangat dianjurkan untuk menggunakan nilai Adjusted R Square dalam mengevaluasi model regresi, dimana nilainya dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model. Apabila nilai Adjusted R Square negatif, maka nilai tersebut dianggap nol.41

41 Hengki Latan dan Selva Temalagi, Analisis Multivaritate Teknik dan Aplikasi (Bandung:

Alfabeta, 2013), 80-81.

(47)

2) Uji t (Uji Signifikasi Parsial)

Uji statistik t merupakan uji koefisien yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara parsial atau sendiri-sendiri terhadap variabel dependen serta mengidentifikasi tingkat pengaruh ke signifikannya.42 Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik t sebagai berikut :

a) Apabila nilai sig < (0,05) maka hipotesis diterima dengan artian bahwa variabel independen secara parsial berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b) Sedangkan apabila nilai sig > (0,05) maka hipotesis ditolak dengan artian bahwa variabel independen secara parsial tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. 43 3) Uji F (Uji Signifikasi Simultan)

Uji statistik F merupakan uji koefisien yang digunakan untuk mengetahui pengaruh variabel independen secara simultan atau serentak terhadap variabel dependen serta mengidentifikasi tingkat pengaruh kesignifikanannya.44 Hasil uji statistik F diperoleh atas perbandingan antara F hitung dengan nilai dari F tabel Adapun kriteria pengambilan keputusan dalam uji statistik F sebagai berikut:

42 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, 50-51.

43 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 88.

44 Priyatno, Analisis Korelasi, Regresi, dan Multivariate dengan SPSS, 48.

(48)

a. Apabila F hitung > F tabel atau probability < tingkat signifikansi (sig < 0,05) maka H1 diterima dan H0 ditolak dengan artian bahwa variabel independen secara simultan berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen

b. Sedangkan apabila F hitung < F tabel atau probability > tingkat signifikansi (sig > 0,05) maka H1 ditolak dan H0 diterima dengan artian bahwa variabel independen secara simultan tidak berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen.45 J. Sistematika Pembahasan

Sistematika pembahasan berisi tentang deskripsi alur pembahasan skripsi mulai dari bab pendahuluan hingga bab penutup. Format penulisan sistematika pembahasan ditulis dengan bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.46 Penelitian ini memiliki 4 (empat) bab yang saling berkaitan satu sama lain. Masing-masing bab membahas permasalahan yang diuraikan menjadi beberapa sub bab.

Bab I Pendahuluan

Bab ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, ruang lingkup penelitian dan definisi operasional, asumsi penelitian, hipotesis penelitian, metode penelitian dan sistematika penelitian.

45 Suharjo, Analisis Regresi Terapan dengan SPSS, 78-79.

46 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah (Jember: IAIN Jember Press, 2018), 64.

(49)

Bab II Kajian Kepustakaan

Bab ini memuat uraian tentang tinjauan pustaka terdahulu dan kerangka teori yang relevan dan terkait dengan tema skripsi.

Bab III Penyajian Data dan Analisis Data

Hasil penelitian yang berisi tentang inti atau hasil penelitian yang meliputi gambaran obyek penelitian, penyajian data, analisis data dan pembahasan temuan.

Bab IV Penutup

Bab ini berisi kesimpulan penelitian yang dilengkapi dengan saran- saran dari peneliti dan diakhiri dengan penutup.

(50)

BAB II

KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu

Pada bagian ini peneliti mencantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan (skripsi, tesis, disertasi, dan sebagainya). Dengan melakukan langkah ini maka akan dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak dilakukan.47

1. Mila Mailatul Ulya melakukan penelitian dengan judul “ Pengaruh Knowledge, Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Menabung di BRI Syariah dengan minat sebagai variabel intervening tahun 2020”.48

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh knowledge, brand image, dan brand trust terhadap keputusan menabung di BRIS dengan minat sebagai variabel intervening. Adapun metode pengumpulan data yang dilakukan melalui kuesioner yang dibagikan kepada nasabah BRIS KCP Demak. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 100 responden dengan teknik pengambilan purposive sampling. Uji yang digunakan dalam penelitian ini yaitu dengan uji instrumen, uji statistik, uji

47 Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember, Pedoman Penulisan, 39.

48 Mila Mailatul Ulya, “Pengaruh Knowledge, Brand Image dan Brand Trust Terhadap Keputusan Menabung di BRI Syariah dengan Minat Sebagai Variabel Intervening”, Jurnal Ekonomi, Vol. 1, No. 1, (2020), 15

(51)

asumsi klasik dan uji path analysis. Alat analysis pada penelitian ini yaitu menggunakan bantuan SPSS versi 20.

Adapun hasil uji menunjukkan bahwa knowledge berpengaruh positif terhadap keputusan nasabah, brand image berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan nasabah, brand trust berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap keputusan nasabah, minat nasabah tidak mampu memediasi knowledge, brand image, dan brand trust. Persamaan penelitian yang dilakukan oleh Mila Mailatul Ulya dengan penelitian ini adalah variabel yang digunakannya sedangkan perbedaannya pada subjek penelitian.

2. Amdini Yuliana melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk dan Jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor, tahun 2020”.49

Penelitian Amdini merupakan penelitian kuantitatif yang bertujuan mengetahui bagaimana pengaruh brand image terhadap keputusan nasabah dan untuk mengetahui indikator dari variabel brand image yang mana paling dominan mempengaruhi keputusan nasabah dalam memilih produk dan jasa di BSM KC Pancor. Metode pengumpulan data dilakukan secara langsung dilapangan dengan membagikan kuesioner secara langsung dilapangan, yang akan diisi oleh populasi dalam penelitian ini yaitu nasabah BSM KC Pancor dengan jumlah sampel sebanyak 100 responden.

49 Amdini Yuliana, “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Nasabah Dalam Memilih Produk dan Jasa di Bank Syariah Mandiri Kantor Cabang Pancor”, Jurnal Ekonomi, Vol. 2, No. 2, (2020), 10.

Gambar

Tabel 1.3  Indikator Penelitian
Gambar 1.1  Kerangka Konseptual
Tabel 1.3  Kriteria Skala Likert
Tabel 3.1  Tabungan Emas
+5

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Pengaruh Promosi dan Fluktuasi Harga Emas terhadap Minat Nasabah pada Produk Tabungan Emas (Studi Kasus Pegadaian

Tesis yang berjudul Pengambilan Keputusan Investasi Generasi Y Terhadap Produk Tabungan Emas Di Pegadaian Syariah Cabang Babakan, Kota Surabaya, menjawab masalah

Tinjauan hukum Islam terhadap jual beli emas pada sistem Tabungan Emas Pegadaian Syariah Cabang Pinrang dalam hal ini terdapat dua pendapat mengenai jual beli

Pegadaian (Persero) Kantor Cabang Lubuk Pakam, dan untuk mengetahui seberapa besar harga emas berpengaruh terhadap minat nasabah berinvestasi menggunakan produk tabungan

Salah satu produk hasil inovasi dari PT Pegadaian (Persero) adalah tabungan emas. Setiap tahun keputusan masyarakat dalam memilih produk tabungan emas semakin

Dalam mekanisme pembiayaan MULIA pegadaian syariah membiayai pembelian emas batangan yang di pesan nasabah kepada supplier. Pembelian barang oleh nasabah dilakukan

Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa realistis berpengaruh terhadap keputusan nasabah dalam menggunakan jasa Pegadaian Syariah Cabang Sumbersari Jember, dengan

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran produk tabungan emas PT. Pegadaian (PERSERO) Unit Pelayanan Syariah