• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruh tingkat pendidikan orang tua

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruh tingkat pendidikan orang tua"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH TINGKAT PENDIDIKAN ORANG TUA, KEMANDIRIAN BELAJAR, FASILITAS BELAJAR, DAN KEPERCAYAAN DIRI TERHADAP KREATIVITAS BELAJAR

SISWA KELAS X PADA MATA PELAJARAN EKONOMI DI SMA N 1 2X 11 KAYUTANAM

Rahmatul Husni, Mona Amelia, Lovelly Dwinda Dahen Program Studi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumatera Barat

rahmatulhusni215@gmail.com

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of parent education, learning independence, learning facilities, and self-confidence to the creativity of students' learning on the subjects of economy class X in SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam. The result of the research shows that (1) there is a significant influence between the level of parent education to the students 'learning creativity seen from the whole of the sample group of parents of high and low education, the most influential on students' learning creativity that is group of parents of low education with coefficient of 1,365 with tcount 3,326> ttable 1,685. 2) there is a significant influence of learning independence on the creativity of students' learning that most influential on student learning creativity that is the parent group of low education with a coefficient of 0,772 with a value of t count 3,088> ttabel 1,685 (3) There is a significant effect of learning facilities on learning creativity siswadilihat of the overall high and low educated parent sample group that have big influence on learning activity is group of parents of higher education with regression coefficient equal to 0,874 with tcount 5,975> ttabel 1,685. (4) There is a significant effect of self-confidence on student's learning creativity from the whole sample group of highly educated, low-educated parents whose effect on students' learning creativity is high education parent group sample with regression coefficient of 0,514 with tcount 2,927> ttabel 1,685. (5) the level of parent education, learning independence, learning facilities, self-confidence jointly have a significant effect on the creativity of students learning class X In Economic Subjects in SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam, shown by the value Fhitung23,203> Ftabel 2,62 with R2 of 0,738 this means Ha accepted H0rejected.

Keywords: Parental Education Level, Learning Independence, Learning Facilities, and Confidence in Learning Creativity

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana yang berperan penting dalam menciptakan generasi yang cerdas, jujur, disiplin, kompetitif, berakhlak mulia, kreatif, dan bertanggung jawab dan siap menghadapi tantangan dan tuntutan dunia global, serta kemajuan teknologi, dan juga ikut serta

berperan membawa perubahan terhadap perkembangan sosial ekonomi masyarakat suatu bangsa. Pendidikan juga merupakan salah satu kebutuhan manusia, karena dengan pendidikan manusia memperoleh pengetahuan, nilai, sikap serta keterampilan. Menyadari akan pentingnya pendidikan pemerintah Republik indonesia

(2)

telah menetapkan tujuan pendidikan nasional seperti yang tertulis dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional Nomor 20 Tahun 2003, yaitu:

“Pendidikan nasional berfungsi

mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada tuhan yang maha esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kratif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demogratis serta bertanggung jawab”.

Berdasarkan undang-undang tersebut maka dapat kita lihat bahwa dengan adanya pendidikan akan dapat mengembangkan diri dan meningkatkan kompetensi yang dimilikinya sehingga tujuan pembelajaran dapat tercapai dengan baik. Untuk mencapai tujuan tersebut, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal mempunyai peranan yang sangat penting. Oleh karena itu diselenggarakannya pendidikan formal mulai dari tingkat dasar sampai tingkat perguruan tinggi. Bukan saja pendidikan formal, pendidikan non formal juga turut mempengaruhi ketercapaian suatu pendidikan nasional dimana pendidikan

non formal terdiri dari keluarga dan lingkungan.

Sekolah sebagai tempat terjadinya proses belajar mengajar dimana siswa memperoleh pengetahuan dari pendidikan SD, SMA, sampai dengan Perguruan Tinggi. Berdasarkan data yang didapatkan di dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat Kota Padang, di Kabupaten Padang Pariaman memiliki 19 sekolah negeri, dimana yang memiliki akreditasi A ada 11 sekolah salah satunya yaitu SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam yang berada di kecamatan kayutanam beralamat di Jln Pasa Tangah, SMA tersebut merupakan SMA yang cukup bagus dibandingkan dengan SMA yang ada di kabupaten lainnya. Untuk lebih jelasnya bisa kita lihat data hasil UN siswa sebagai perbandingan dengan sekolah-sekolah lain yang ada di kabupaten padang pariaman, berikut datanya:

(3)

Tabel 1. Data Perbandingan Nilai Rata-rata Ujian Nasional (UN) Tingkat SMA Negeri di Kabupaten Padang Pariman 2013 s/d 2016

No Nama Sekolah

Nilai Rata-Rata UN 2013 Ra

nk

2014 Ra nk

2015 Ra nk

2016 Ra nk 1

2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

SMAN 1 Lubuk Alung SMAN 1 Batang Anai SMAN 1 Nan Sabaris SMAN 1 2x 11 Enam Lingkung

SMAN 1 2x 11 Kayutanam

SMAN 1 Padang Sago SMAN 1 Enam Lingkung SMAN 1 Ulakan Tapakis SMAN 1 V Koto Timur SMAN 1 Sungai Limau SMAN 1 V Koto Kampung Dalam

6.27 1 6.31 1 65.74 1 57.92 1

5.81 3 5.47 4 61.25 2 56.22 2

6.11 2 6.04 2 60.71 3 53.62 3

5.50 5 5.42 5 58.37 4 50.07 6

5.14 8 4.38 11 57.91 5 50.14 4

5.66 4 5.22 6 57.07 6 50.13 5

5.12 9 4.83 10 56.27 7 46.93 9

4.84 10 4.84 9 55.89 8 49.51 8

4.78 11 5.12 7 49.01 11 49.60 7

5.23 6 5.58 3 54.97 9 46.68 10

5.18 7 5.08 8 54.70 10 43.35 11

Sumber: Dinas Pendidikan Provinsi Sumatera Barat, 2017

Berdasarkan tabel di atas dapat kita lihat perbandingan nilai rata-rata ujian nasional tingkat SMA untuk 4 tahun terakhir yang berakreditasi A yang ada di Kabupaten Padang Pariaman, dari perbandingan nilai rata-rata ujian nasional dari tahun ke tahun selalu mengalami perubahan di setiap sekolah yang ada.

Pada tahun 2013 yang memperoleh nilai tertinggi di pegang oleh SMA Negeri 1 Lubuk Alung dengan nilai 6.27 sedangkan sekolah yang paling rendah yaitu SMA Negeri 1 V Koto Timur dengan nilai rata-rata yaitu 4.78. Pada tahun 2014 SMA yang memperoleh nilai rata-rata tertinggi diperoleh lagi oleh SMA Negeri 1 Lubuk Alung dengan nilainya yaitu 6.31, sedangkan yang terendah berada pada sekolah SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam dengan rata-rata 5.14, dari data di atas bisa

kita lihat hasil rata-rata UN SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam mengalami penurunan yang cukup drastis yaitu dari peringkat 8 menjadi peringkat 11 dibandingkan dengan SMA yang ada di kabupaten padang pariaman. Untuk itu sekolah yang akan menjadi tempat penelitian yaitu di SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam dimana dari tahun 2013 s/d 2014 mengalami penurunan, diduga hal yang menyebakan UN SMA tersebut menurun yaitu karena tingkat pendidikan orang tua, kurangnya kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan percaya diri siswa sehingga kreativitas belajar siswakurang.

(4)

Tabel 2. Data Keaktifan Siswa Kelas X di SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam pada Mata Pelajaran Ekonomi Semester 1 Tahun Ajaran 2016/2017

No Kelas Jumlah

Siswa

Siswa yang Aktif dan Tidak Aktif

Siswa yang aktif Siswa yang tidak aktif

Jumlah % Jumlah %

1 2 3 4 5 6 7

X1 22 7 31.82 15 68.18

X2 22 11 50 11 50

X3 22 10 45.45 12 54.55

X4 21 9 42.86 12 57.14

X5 21 10 47.62 11 52.38

X6 21 10 47.62 11 52.38

X7 21 10 47.62 11 52.38

Jumlah 67 312.99 83 387.01

Sumber:Guru Ekonomi SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam, 2017 Berdasarkan data di atas dapat dilihat

bahwa jumlah persentase keaktifan siswa kelas X semester 1 berkisar antara 31.82%- 50%.Sedangkan jumlah siswa yang tidak aktif dengan persentase berkisar 50%- 68.18%. Siswa dikatakan aktif dalam satu kelas ketika mencapai 77% keaktifan.

Dengan demikian masih banyak siswa yangkurang aktif dalam pembelajaran Ekonomi. Rendahnya keaktifan siswa dalam kelas akan menghambat munculnya kreativitas siswa.

Menurut Ali dan Ansori (2012:63) perkembangan kretivitas belajar siswa dipengaruhi oleh faktor intern dan faktor ekstern. Faktor intern yaitu faktor yang berasal dari dalam diri siswa itu sendiri, misalnya: kemandirian, minat, motivasi, percaya diri. Sedangkan faktor ekstern yaitu faktor yang berasal dari luar diri siswa, misalnya: lingkungan sekolah, keluarga, masyarakat. Salah satu yang ikut berperan andil dalam perkembangan kretivitas belajar siswa yaitu tingkat

pendidikan orang tua. Dimana Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara.

Menurut Suwarno (2006:40-41) mengemukakan bahwa orang tua di dalam sebuah keluarga mempunyai dasar-dasar tanggung jawab terhadap pendidikan anaknya. Orang tua orang pertama yang memberikan pendidikan kepada anak dari anak lahir. Orang tua yang mempunyai tingkat pendidikan yang tinggi akan berbeda cara mendidik anaknya dibandingkan dengan orang tua yang mempunyai pendidikan yang rendah.

Kreativitas anak akan tampak bila dia sudah belajar, maka orang tua sebagai fasilitator utama yang akan

(5)

mengembangkan kreativias yang ada pada diri anaknya.

Selain tingkat pendidikan orang tua, kreativitas belajar siswa juga bisa terwujud dengan adanya kemandirian bealajar siswa. Menurut Mujiman (2007:1) kemandirian belajar yaitu suatu kegiatan belajar aktif, yang didorong oleh motif untuk menguasai sesuatu kompetensi, dan dibangun dengan bekal pengetahuan dan kompetensi yang telah dimiliki.

Pembelajaran yang seperti itu dapat mambuat siswa belajar dengan baik dan tidak akan tergantung kapada siswa lain dan mendorong siswa tersebut untuk memiliki kretivitas belajar yang tinggi.

Selain dari tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar untuk menumbuh kembangkan kreativitas siswa, maka diperlukan fasilitas belajar yang memadai di setiap lembaga pendidikan. Sebagai mana mana yang dikatakan Muhroji dkk (2004:49) Fasilitas belajar adalah semua yang diperlukan dalam proses belajar mengajar baik bergerak maupun tidak bergerak agar tercapai tujuan pendidikan dapat berjalan lancar, teratur, effektif, dan efisien. Ketersedian fasilitas yang memadai akan menunjang timbulnya kreativitas.

Selain dari faktor yang tiga di atas kepercayaan diri juga ikut serta mempengaruhi tingkat kreativitas belajar siswa, diman kepercayaan diri ini sangat

dibutuhkan untuk meningkatkan kreativitas siswa, karna dengan siswa tersebut percaya kepada dirinya sendiri maka ide-ide ataupun gagasan yang ada di fikirannya bisa dikembangkan dengan sedemikian rupa. Menurut Sumantri dan Kurnia (2015:2) kreatifitas mempunyai kaitan erat dengan yang di sebut percaya diri, karena tanpa adanya percaya diri seseorang tidak dapat berfikir kreatif, mereka terjebak pada kekwatiran dan ketakutan untuk berpikir dan berbuat lain.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang digunakan dalam penelitian ini merupakan penelitian asosiatif. Penelitian ini akan dilaksanakan di sma di SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam yang beralamat di Desa Pasa Tangah Kayutanam Jl. Raya Padang - Bukit Tinggi. Adapun yang menjadi populasi yang akan diteliti adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam yang berjumlah 150 orang. Mengingat jumlah populasi yang cukup besar, maka pengambilan sampel dilakukan dengan teknik pengambilan sampel berstrata dengan menggunakan stratified data sebelumnya dikelompokan ke dalam tingkatan-tingkatan tertentu seperti:

tingkatan tertinggi, rendah yang dilihat dari pendidikan orang tua dengan menggunakan rumus Alokasi Neymar.

Maka diperoleh jumlah sampel sebanyak 38 orang.

(6)

Adapun variabel dalam penelitian ini adalah variabel kreativitas belajar siswasebagai variabel terikat (Y), tingkat pendidikan orang tua (X1), kemandirian belajar (X2), fasilitas belajar(X3) dan kepercayaan diri siswa (X4) sebagai variabel bebas (X).Teknik analisis data yang di gunakan adalah analisis regresi linear berganda.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Deskripsi Hasil Penelitian Kreativitas Belajar Siswa (Y)

Setelah melakukan penelitian terhadap 38orang siswa kelas X di SMA Negeri 1 2x 11 Kayutanam, maka rata-rata skor keseluruhan variabel kreativitas belajar siswa adalah sebesar 3,70 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 74,17%. Hal ini membuktikan bahwa kreativitas belajar siswa berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator mampu mengembangkan atau merinci suatu gagasan (kemampuan elaborasi) skor sebesar 39,64 dengan TCR 79,64% berada pada kategori cukup. Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator memberikan banyak gagasan dan usulan terhadap masalah dengan rata-rata skor sebesar 3,47dan TCR sebesar 69,47%

berada pada kategori cukup.

Deskripsi Hasil Penelitian Tingkat Pendidikan Orang Tua (X1)

Berdasarkan hasil analisis deskriptif data tingkat pendidikan orang tua diketahui bahwa kebanyakan orang tua laki-laki siswa kelas XSMA Negeri 1 2x11 Kayutanam adalah tamat SD dengan persentase sebesar 44,74% atau sebanyak 17 orang. Dan orang tua perempuan siswa X SMA Negeri 1 2x11 Kayutanam yang kebanyakan tamat SD dengan persentase sebesar 44,74% atau sebanyak 17 orang.

Deskripsi Hasil Kemandirian Belajar (X2)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kemandirian belajar adalah sebesar 3,68 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 72,79%. Hal ini membuktikan kemandirian belajar berada pada kategori cukup. Bertanggung jawab dalam mengerjakan tugas yang diberikan dengan rata-rata skor sebesar 3,85dan TCR 77,11% berada pada kategori Cukup.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator mampu mengambil keputusan dan inisiatif untuk mengatasi masalah yang dihadapi dengan rata-rata skor sebesar 3,48 dan TCR sebesar 69,65%

Deskripsi Hasil Penelitian fasilitas belajar(X3)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel persepsi siswa tentang metode mengajar guru adalah

(7)

sebesar 3,93 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 78,65%. Hal ini membuktikan fasilitas belajar berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator media pembelajaran baik rata-rata skor sebesar 4,01 dengan TCR 80,34%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator buku-buku pelajaran rata-rata skor sebesar 3,66dan TCR sebesar 73,85%.

Deskripsi Hasil Penelitian kepercayaan diri (X4)

Dapat diperoleh informasi bahwa skor rata-rata variabel kepercayaan diriadalah sebesar 3,73 dengan tingkat capaian responden (TCR) sebesar 70,35%.

Hal ini membuktikan kepercayaan diri berada pada kategori cukup. Tanggapan responden yang paling tinggi terletak pada indikator percaya akan diri sendiri rata-rata skor sebesar 3,86 dengan TCR 77,36%.

Sedangkan tanggapan responden paling rendah adalah pada indikator punya pengendalian diri yang baikdengan rata- rata skor sebesar 3,34dan TCR sebesar 66,84%.

Tabel 39. Hasil Analisis Regresi Berganda Tingkat Rendah dan Tinggi

Model Tinggi Rendah

B T B t

1 (Constant) 29.481 1.118 -8.268 -.520

X1 -.312 -.502 1.365 3.326

X2 .495 1.344 .772 3.088

X3 .874 5.975 .792 4.362

X4 .514 2.927 .451 3.351

a. Dependent Variable: Prestasi Belajar(Y)

Model persamaan regresi pada penelitian ini adalah :

Y= 29,481–0,312X1+ 0,495X2+ 0,874X3 + 0,514X4

Y= -8,268+ 1,365X1 + 0,772X2 +0,792X3 +0,451X4

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan strata tinggi:

Konstanta sebesar 29,481, menyatakan bahwa jika tidak ada tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar,

fasilitas belajar, dan kepercayaan diri maka kreatifitas belajar siswa sebesar 29,481.

Koefisien regresi sebesar 0,312untuk variabel tingkat pendidikan orang tua.

Artinya jika tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesarsatu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,312, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,495 untuk variabel kemandirian belajar.

(8)

Artinya jika kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,495, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,874 untuk variabel fasilitas belajar. Artinya jika fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,874, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,514 untuk variabel kepercayaan diri. Artinya jika kepercayaan diri siswa meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,514, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Persamaan regresi linear berganda berdasarkan strata rendah:

Konstanta sebesar -0,826, menyatakan bahwa jika tidak ada tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan kepercayaan diri maka kreatifitas belajar siswa sebesar - 8,268.

Koefisien regresi sebesar 1,365 untuk variabel tingkat pendidikan orang tua. Artinya jika tingkat pendidikan orang tua meningkat sebesarsatu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 1,365, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,772 untuk variabel kemandirian belajar.

Artinya jika kemandirian belajar meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,772, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,792 untuk variabel fasilitas belajar. Artinya jika fasilitas belajar meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,792, dengan asumsi variabel lain tidak mengalami perubahan.

Koefisien regresi sebesar 0,451 untuk variabel kepercayaan diri. Artinya jika kepercayaan diri siswa meningkat sebesar satu satuan maka kreativitas belajar siswa meningkat sebesar 0,451, dengan asumsi variabellain tidak mengalami perubahan.

Tabel 40. Hasil Analisis Koefisien Determinasi (R2) Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 0.859a 0.738 0.706 5.49568

a. Predictors: (Constant), X4, X3, X2, X1 b. Dependent Variabel: Y

(9)

Berdasarkan proses estimasi data yang telah dilakukaan maka diperoleh ringkasan hasil pengujian seperti yang terlihat pada tabel diatas, maka dapat dijelaskan dari hasil pengolahan data (data primer) yang dapat dilihat pada tabel 40 model summary hasil koefisien determinasi secara keseluruhan diperoleh hasil

penelitian bahwa R square adalah sebesar 0,738 hal ini berarti 73,80% dari keaktifan belajar siswa yang dapat dijelaskan oleh tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar, fasilitas belajar, kepercayaan diri siswa sisanya sebesar 26,20% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Hasil Hipotesis 1. Uji T

Adapun hasil uji hipotesis tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel 41. Hasil Uji T

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 1.087 12.582 .086 .932

X1 .942 .239 .382 3.934 .000

X2 .683 .191 .342 3.569 .001

X3 .763 .126 .549 6.081 .000

X4 .475 .113 .387 4.210 .000

a. Dependent Variable: Y

Sumber: Olahan Data Primer, 2017 SPSS Dari tabel 40 di atas dapat dilihat pengaruh masing-masing variabel bebas yang mempengaruhi kreativitas belajar siswa adalah:

a. Hipotesis 1, terdapat pengaruh yang signifikan antara tingkat pendidikan orang tua (X1) terhadap kreativitas belajar (Y)

Koefisien regresi variabel tingkat pendidikan orang tua (X1) 0,942 satuan, diperoleh nilai thitung(3,934) >

ttabel(1,685) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Haditerima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara tingkat pendidikan orang tua terhadap kreativitas belajar.

b. Hipotesis 2, terdapat pengaruh yang signifikan antara kemandirian belajar (X2) terhadap kreativitas belajar (Y) Koefisien regresi variabel kemandirian belajar (X2) 0,683 satuan, diperoleh nilai thitung(3.569)>ttabel(1,685) dengan nilai signifikan 0,001<0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan

(10)

demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kemandirian belajar terhadap kreativitas belajar.

c. Hipotesis 3, terdapat pengaruh yang signifikan antara fasilitas belajar (X3) terhadap kreativitas belajar (Y)

Koefisien regresi variabel persepsi fasilitas belajar (X3) 0,763 satuan, diperoleh nilai thitung(6.081) >

ttabel(1,685) dengan nilai signifikan 0,000<0,05, berarti Ha diterima dan H0

ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara fasilitas belajar terhadap kreativitas belajar.

d. Hipotesis 4, terdapat pengaruh yang signifikan antara kepercayaan diri siswa (X4) terhadap kreativitas belajar (Y) Koefisien regresi variabel kepercayaan diri siswa (X4) 0,475 satuan, diperoleh nilai thitung(4.210) > ttabel(1,685) dengan nilai signifikan 0,000 < 0,05, berarti Ha

diterima dan H0 ditolak dengan demikian dapat dikatakan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan secara parsial antara kepercayaan diri siswa terhadap kreativitas belajar.

2. Uji F

Untuk melihat pengaruh tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan kepercayaan diri siswa berpengaruh secara bersama-sama terhadap kreativitas belajar diperoleh hasil pada uji F di bawah ini.

Tabel 41. Hasil Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 2803.212 4 700.803 23.203 .000a

Residual 996.683 33 30.203

Total 3799.895 37

a. Predictors: (Constant), X4, X2, X3, X1 b. Dependent Variable:Y

Dari hasil pengolahan data dapat dilihat pada tabel 41 di atas menunjukkan bahwa nilai Fhitung23,203 > Ftabel2,62 dan nilai signifikan 0,000 <0,05. Hal ini berarti H0 ditolak dan Ha diterima, dengan demikian dapat dikatakan bahwa tingkat pendidikan orang tua, kemandirian belajar, fasilitas belajar, dan kepercayaan diri

siswaberpengaruh secara bersama-sama terhadap kreativitas belajar siswa kelas X SMA Negeri1 2x 11 Kayutanam.

KESIMPULAN

Berdasarkan kepada pokok persoalan yang diteliti dan dilakukan pembahasan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

(11)

1. Terdapat pengaruh antara tingkat pendidikan orang tua (X1) terhadap kreativitas belajar siswa (Y).Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap kreativitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dengan koefisien sebesar 1,365. Nilai ini signifikan karena thitung3,326 > ttabel 1,685.

2. Terdapat pengaruh antara kemandirian belajar (X2) terhadap kreativitas belajar siswa (Y). Dari keseluruhan kelompok sampel orangtua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap kreativitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dengan koefisien sebesar 0,772. Nilai ini signifikan karena thitung3,088 > ttabel1,685.

3. Terdapat pengaruh antara fasilitas belajar (X3) terhadap kreativitas belajar (Y).Dari keseluruhan kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap kreativitas yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan tinggi dengan koefisien sebesar 0,874. Nilai ini signifikan karena thitung5,975 >

ttabel1,685.

4. Terdapat pengaruh antara kepercayaan diri siswa (X4) terhadap kreativitas belajar siswa (Y). Dari keseluruhan

kelompok sampel orang tua berpendapatan rendah dan tinggi, yang paling berpengaruh terhadap kreativitas belajar yaitu kelompok sampel orang tua berpendapatan tinggi dengan koefisien sebesar 0,514 nilai ini signifikan karena thitung 2,927 >

ttabel1,685.

5. Tingkat pendidikan orang tua, kemandirian, fasilitas belajar, dan kepercayaan diri siswa bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi di SMA N 1 2x 11 Kayutanam. Dimana diperoleh nilai Fhitung23,203 > Ftabel2,62 dengan taraf signifikan sebesar 0,000 = 0,05.

Hal ini berartiHaditerima danH0ditolak.

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhamad & Muhamad Asrori. 2012.

Pskologi Remaja Perkembangan Peserta Didik. Jakarta: PT Bumi Aksara

Arfilindo Hagi, dan Sri Wahyuni. 2014.

Pengaruh Aktivitas Belajar dan Kemandirian dalam Mengerjakan Tugasterhadap Hasil Belajar Siswa Ekonomi Kelas XI di SMA Semen Padang. Journalof Economicaand Economic Education, Jurusan Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI Sumbar Vol. 3 No.1(95-99) ISSN:2302-1590 E-ISSN:2460–190X.

http://dx.doi.org/10.22202/economica.

2014.v3.i1.240

Dariyo, Agoes. 2011. Psikologi Perkembangan Anak Tiga Tahun Pertama. Bandung:

Rafika Aditama.

Daryanto. 2009. Panduan Proses Pembelajaran Kreatif Dan Inovatif.

Jakarta: AV Publisher.

(12)

Desmita. 2012. Psikologi Perkembangan.

Bandung: Remaja Rosdakarya.

Fatimah. 2006. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: Pustaka Setia Hamalik, Oemar. 2009. Proses Belajar

Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara Suwarno. 2014. Komunikasi Antar Pribadi.

Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Irianto, Agus. 2010. Statistik Konsep Dasar, Aplikasinya dan Pengembangannya.

Jakarta: Prenada Media Group

Mudjiran. 2007.Perkembangan Peserta Didik.

Padang: UNP press

Mujiman, Haris. 2007. Manajemen pelatihan berbasis belajar mandiri. Yogyakarta:

Mitra Cendekia

Munandar, Utami. 2004. Pengembangan Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta:

Rineka Cipta.

Nurtia Wela, dan Citra Ramayani, Sumarni.

2017. Pengaruh Disiplin Belajar Siswa Fasilitas Belajar di Sekolah dan Minat Belajar terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas VIIISMP N 4 Sutera.

Journal of Economic and Economic Education Vol.5 No.2 (209-216) ISSN : 2302 – 1590 E-ISSN : 2460 – 190X.

http://dx.doi.org/10.22202/economica.

2017.5.414

Sudarman. Momon. 2013. Mengembangkan Keterampilan Berfikir Kreatif. Jakarta:

Rineka Cipta

Sugiyono. 2012. Statistika Untuk Penelitian.

Bandung: CV. Alfabeta

Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan:

Teoridan Aplikasi dengan SPSS.

Yogyakarya:

Sumantri, Syarif Mohammad dan Eneng Kurnia. 2015. Pengaruh Strategi Pembelajaran dan Percaya Diri terhadap Kreativitas Gerak Siswa Kelas III SD. Jurnal Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Jakarta.Volume 1. No 2.

http://journal2.um.ac.id/index.php /1344/705

Referensi

Dokumen terkait

2016: Pengaruh Pendidikan Orang Tua, Lingkungan Keluarga dan Komunikasi Interpersonal Terhadap Perkembangan Sosial Anak Kajian Pada Masyarakat Kelompok Nelayan Penelitian ini dilatar

Dependent Variable: KepuasanKerja Sumber : Hasil Pengolahan data Berdasarkan hasil pengujian menggunakan Software SPSS Versi 22.0 for windows yang telah disajikan pada tabel