• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh TPACK Terhadap Kesiapan Guru Dalam Pembelajaran Daring

N/A
N/A
Melisa Anggraeni

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh TPACK Terhadap Kesiapan Guru Dalam Pembelajaran Daring"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

357

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESIAPAN GURU UNTUK PEMBELAJARAN ONLINE DI PAUD: TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL

AND CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) Riri Sakti1, Delfi Eliza2

1,2 Pendidikan Anak Usia Dini, Universitas Negeri Padang Corresponding Author: Riri Sakti, e-mail: [email protected]

ARTICLE INFO Article history:

Received 10, 05, 2022

Revised 11, 05, 2022

Accepted 10, 09, 2022

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mencari informasi empiris tentang pengaruh Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) terhadap persiapan guru dalam pembelajaran Online. Penelitian ini menggunakan metode survei kuantitatif dengan teknik analisis jalur.

Penelitian ini mengukur kesiapan guru TK dalam pembelajaran jarak jauh di Payakumbuh, Provinsi Sumatera Barat, Indonesia dengan teknik pengambilan sampel menggunakan simple random sampling yang melibatkan 105 guru. Temuan empiris mengungkapkan bahwa ada pengaruh positif langsung PACK terhadap kesiapan guru pembelajaran online. Jika ingin meningkatkan kesiapan guru untuk pembelajaran online, maka Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) harus ditingkatkan.

Kata Kunci: Kesiapan guru, Pembelajaran Online, TPACK, PAUD

How to Cite : Riri Sakti, dan Delfi Eliza, (2022), Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kesiapan Guru Untuk Pembelajaran Online di Paud: Technological Pedagogical And Content Knowledge (Tpack), Pelangi: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Islam Anak Usia Dini, 4 (2), hal. 357-373.

DOI : https://doi.org/10.52266/pelangi.v4i1.763

Journal Homepage : https://ejournal.iaimbima.ac.id/index.php/pelangi/index.

This is an open acc : ess article under the CC BY SA license

PENDAHULUAN

Pandemi COVID-19 di berbagai negara belum berakhir dan berdampak pada seluruh aspek kehidupan manusia. Hingga saat ini, wabah penyakit virus corona masih menjangkiti Indonesia. Salah satu aspek yang sangat merasakan dampak pandemi adalah pendidikan.1 Dari unit pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga pendidikan tinggi, semua siswa telah terkena dampak negatif

1 K H Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani, “Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19,” Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam 1, no. 1 (2020): 82–93.

p_ISSN: 2655593 & e_ISSN: 27456439 Volume 4, Issue 2, September 2022

(2)

358

dari pandemi COVID-19.2 Sekolah dialihkan secara online sehingga guru harus melakukan tugas mengajar dari rumah, sehingga proses pembelajaran tidak dapat berjalan normal seperti biasanya, dan guru harus mengubah metode dan menyesuaikan desain pembelajaran yang ada.3 Berawal dari permasalahan tersebut, dimana satuan pendidikan melakukan difusi dan inovasi dalam proses pembelajaran. Senada dengan itu, Tefbana & Rantung menyatakan bahwa bencana yang melanda dunia saat ini berdampak besar terhadap dunia pendidikan, maka proses pembelajaran harus dilakukan dari jarak jauh atau yang dikenal dengan online learning (OL).4 Tiara & Pratiwi menambahkan bahwa kesiapan dalam menggunakan teknologi menentukan keberhasilan OL, baik di Indonesia maupun di negara lain.5 Secara khusus, dampak negatif pandemi dirasakan oleh para guru.6

Masih banyak fasilitas pendidikan di negara-negara tertentu yang belum melakukan proses transformasi teknologi yang diperlukan untuk memberikan peluang OL kepada siswa.7 Selain itu, guru juga mengalami kesulitan dalam merencanakan pembelajaran online dan mengadaptasi materi pembelajaran untuk lingkungan online.8 Pandemi telah menunjukkan bahwa struktur sistem pendidikan membutuhkan perbaikan teknologi dan pedagogis. Pembelajaran online merupakan inovasi pembelajaran di abad 21 karena memanfaatkan

2 Sri Gusty et al., Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi Covid-19 (Yayasan Kita Menulis, 2020).

3 Zaky Fajar Taufiqurrahman and Habibi Al Amin, “Desain Pembelajaran Literasi Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam,” Syntax Literate;

Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 2 (2021): 1467–1474.

4 Abraham Tefbana and Djoys Anneke Rantung, “Perspektif Pendidikan Agama Kristen Terhadap Teologi Kebencanaan Dan Peran Gereja Dalam Menghadapi Pendemi Covid 19,”

Jurnal Luxnos 6, no. 1 (2020): 72–88.

5 Dinda Rizki Tiara and Eriqa Pratiwi, “Mengukur Kesiapan Guru Sebagai Dasar Pembelajaran Daring Di Lembaga PAUD,” Jurnal Golden Age 4, no. 02 (2020): 362–368.

6 Annisa Etika Arum and Endang Susilaningsih, “Pembelajaran Daring Dan Kajian Dampak Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Kecamatan Muncar,” in Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), vol. 3, 2020, 438–444.

7 Dian Cita Sari, Deddy Wahyudin Purba, and Muhammad Said Hasibuan, Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi Digital (Yayasan Kita Menulis, 2019).

8 Yustika Irfani Lindawati and Catur Arif Rahman, “Adaptasi Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19,” in Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, vol. 3, 2020, 60–67.

(3)

359

komunikasi, multimedia, dan transfer pengetahuan tanpa dibatasi oleh ruang dan waktu. Guru di OL memainkan peran penting dalam keberhasilan atau kegagalan sistem OL.9 Masalah utama dalam pembelajaran di era revolusi 4.0 adalah integrasi teknologi informasi dan komunikasi ke dalam kegiatan pembelajaran 10. Hal ini menjadi tantangan terbesar bagi guru dan siswa yang harus direspon secara cepat dan tepat dengan beradaptasi dengan perkembangan teknologi yang semakin pesat. Selain itu, guru diharapkan mampu beradaptasi dengan perubahan yang disebabkan oleh COVID19.

Guru harus memiliki kompetensi literasi komputer dan pembelajaran digital untuk mendukung pembelajaran online.11 Dalam hal ini guru harus memiliki self-efficacy, memiliki pengetahuan dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam konten dan pengajaran.12 Dalam kondisi pandemi seperti saat ini, idealnya guru harus lebih kreatif dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam pembelajaran dan bahan ajar. Hal ini menjadi salah satu penunjang dalam kesiapan guru di OL agar guru dapat menjalankan tugasnya secara optimal dan profesional. 13Kesiapan guru untuk OL merupakan bentuk profesionalisme dan pedagogi guru.14 Jadi, selain mahir dalam teknologi, kesiapan guru untuk melakukan pembelajaran online juga dibutuhkan.

Melihat kondisi tersebut, perlu adanya kerangka kerja yang menjadi gambaran bagi guru dalam mengintegrasikan pengetahuan teknologi,

9 Jajat Sudrajat, “Kompetensi Guru Di Masa Pandemi Covid-19,” Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis (2020).

10 I Ketut Darma, I Gede Made Karma, and I Made Anom Santiana, “Blended Learning, Inovasi Strategi Pembelajaran Matematika Di Era Revolusi Industri 4.0 Bagi Pendidikan Tinggi,” in PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, vol. 3, 2020, 527–539.

11 Yusuf Tri Herlambang et al., “Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Membangun Desain Pembelajaran Online Dengan Memanfaatkan Multiplatform: Sebuah Gerakan Literasi Digital,” Massagi: Masyarakat Multiliterasi Pedagogi 1, no. 1 (2021): 1–8.

12 Dessy Noor Ariani, “Hubungan Antara Technological Pedagogical Content Knowledge Dengan Technology Integration Self Efficacy Guru Matematika Di Sekolah Dasar,”

MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 1, no. 1 (2015): 79–91.

13 Afip Miftahul Basar, “Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid- 19:(Studi Kasus Di SMPIT Nurul Fajri–Cikarang Barat–Bekasi),” Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan 2, no. 1 (2021): 208–218.

14 Alfi Latifah and Andi Prastowo, “Analisis Pembelajaran Daring Model Website Dan M- Learning Melalui Youtube Pada Mata Pelajaran Pai Kelas 2 Sd/Mi,” Limas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 1, no. 01 (2020): 69–78.

(4)

360

pedagogi, dan konten. Apalagi saat ini, penguasaan teknologi bagi guru sangat dibutuhkan dalam memadukan keterampilan pedagogik dan pengetahuan konten, yang dikenal dengan TPACK.15 TPACK atau yang biasa juga dikenal dengan singkatan TPACK merupakan kerangka kerja dengan keterkaitan yang terintegrasi antara pengetahuan teknologi, pedagogi, dan konten.16 Dalam konsep seperti ini, framework TPACK dapat mengukur penguasaan guru dalam mengintegrasikan teknologi ke dalam konten belajar mengajar, khususnya dalam pembelajaran online. Oleh karena itu, kompetensi pedagogik guru dan pengetahuan konten terintegrasi dengan penguasaan teknologi 17. TPACK merupakan komponen penting bagi guru PAUD karena pembelajaran online akan lebih mudah dengan mengintegrasikan TIK ke dalam strategi pembelajaran18. Oleh karena itu, penelitian untuk menguji tingkat pengetahuan, keyakinan, dan harapan guru PAUD dalam kesiapan OL perlu dilakukan.

Untuk mengetahui bagaimana partisipasi dan keterlibatan dalam lingkungan PA, penting untuk menyelidiki faktor-faktor kunci yang mempengaruhi kesiapan PA guru PAUD selama pandemi COVID-19.

TINJAUAN TEORITIS

Kesiapan untuk belajar online (OL) merupakan salah satu aspek pembelajaran yang menjadi sangat populer di lembaga pendidikan, secara signifikan dijelaskan dengan siap untuk belajar online. Konsep kesiapan merupakan variabel yang sering disebutkan dan diukur dalam penelitian

15 Akhwani Akhwani and Dewi Widiana Rahayu, “Analisis Komponen TPACK Guru SD Sebagai Kerangka Kompetensi Guru Profesional Di Abad 21,” Jurnal Basicedu 5, no. 4 (2021):

1918–1925.

16 Ambaryati Ambaryati, “Profil TPACK Guru SD Negeri Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2018,” in Seminar Nasional Sains & Entrepreneurship, vol. 1, 2019.

17 Lilik Suhery et al., “Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru MTsN 1 Kota Payakumbuh Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Terintegrasi TIK,” BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 4 (2020): 385–395.

18 Hariati Hariati, M Ilyas M Ilyas, and Mohammad Siddik, “Analisis Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Kemampuan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Guru Sekolah Dasar,” Journal of Instructional and Development Researches 2, no. 1 (2022): 32–47.

(5)

361

pendidikan jarak jauh, e-learning dan OL.19 OL dapat didefinisikan sebagai pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui aplikasi pembelajaran sinkron dan asinkron yang didukung dan dikelola menggunakan teknologi Internet.20 OL adalah akses ke pengalaman belajar melalui beberapa teknologi.21 Sementara itu, Anderson, Lorin dan Krathwohl mendefinisikan OL adalah bagian dari pendidikan yang dilakukan dari jarak jauh memberikan akses pengalaman yang fleksibel dalam ruang dan waktu. 22 Yang dimaksud pembelajaran online di masa pandemi adalah guru dan siswa tidak dipisahkan, tetapi mereka mengajar dan belajar dari rumah menggunakan teknologi.

Teknologi ini dapat digunakan seperti ponsel pintar, laptop, iPad, dan tablet.

Banyak platform yang ditawarkan untuk pembelajaran online yang dapat diintegrasikan dengan teknologi, seperti Whatsapp, Google Classroom, Teacher Room, Quipper, Zoom meeting, dll. Purfitasari menyatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan masa depan mereka siswa, guru bisa siap untuk mengintegrasikan teknologi ke dalam pengajaran mereka serta mengajar secara online23. Jika tidak, dikatakan bahwa guru yang tidak memiliki kesiapan OL tidak akan mampu mendukung siswanya secara memadai. Untuk itu, diharapkan calon guru lulus dengan kesiapan belajar online dalam proses diklat guru. Prasetya menyatakan bahwa individu atau institusi harus memiliki pengetahuan/keterampilan awal yang diperlukan dan karakteristik afektif

19 Agus Akhmadi, “Evaluasi Pelatihan Jarak Jauh Dimasa Pandemi,” Inovasi-Jurnal Diklat Keagamaan 14, no. 2 (2020): 136–144.

20 Emilda Sulasmi et al., “Covid 19 & Kampus Merdeka Di Era New Normal,” Kumpulan Buku Dosen (2020).

21 Listika Yusi Risnani and Arief Husin, “Blended Learning: Pengembangan Dan Implementasinya Pada Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan,” BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (2019).

22 D. Anderson, Lorin dan Krathwohl, Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen, Revisi Tak.

(Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010).

23 Septi Purfitasari et al., “Digital Pedagogy Sebagai Pendekatan Pembelajaran Di Era Industri 4.0,” in Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), vol. 2, 2019, 806–811.

(6)

362

(seperti sikap, motivasi) untuk mengalami e-learning dengan cara yang paling efektif.24

Guru sebagai pemimpin dalam proses belajar mengajar dituntut untuk menguasai teknologi agar dapat diterapkan pada saat proses pembelajaran.25 Hal ini juga tertuang dalam peraturan menteri pendidikan nasional no. 16 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa seorang guru harus memiliki kompetensi di bidang teknologi informasi dan komunikasi. Teknologi informasi dan komunikasi diharapkan dapat meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses belajar mengajar di sekolah.26

Saat ini, strategi yang dapat digunakan guru dalam proses pembelajaran adalah dengan memberikan dukungan integrasi wawasan dari konten, pedagogi, dan hal-hal lain yang dapat mendukung proses pembelajaran.

Penelitian tentang pemanfaatan teknologi dalam kegiatan pembelajaran telah banyak dikembangkan dan dibutuhkan oleh guru, salah satunya adalah Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK). TPACK merupakan konsep yang digambarkan antara tiga bagian wawasan yang dipahami guru, yaitu pengetahuan konten, pedagogi, dan teknologi.27 TPACK dicirikan sebagai pengetahuan yang dihasilkan dari pemahaman konten, pedagogi umum, teknologi, dan konteks pembelajaran guru secara bersamaan dan saling bergantun.28 TPACK adalah kerangka konseptual di mana teknologi, pedagogi, dan pengetahuan berinteraksi satu sama lain.29 TPACK merupakan bagian kerja yang menggambarkan komponen-komponen yang ikut serta

24 Marzuqi Agung Prasetya, “E-Learning Sebagai Sebuah Inovasi Metode Active Learning,”

Edukasia: Jurnal penelitian pendidikan islam 10, no. 2 (2015).

25 Purwanto et al., (2020)

26 Chaidar Husain, “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Di SMA Muhammadiyah Tarakan,” Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan 2, no. 2 (2014).

27 Sara Willermark, “Technological Pedagogical and Content Knowledge: A Review of Empirical Studies Published from 2011 to 2016,” Journal of Educational Computing Research 56, no.

3 (2018): 315–343.

28 Joke Voogt et al., “Technological Pedagogical Content Knowledge–a Review of the Literature,” Journal of computer assisted learning 29, no. 2 (2013): 109–121.

29 Margaret L Niess, “Investigating TPACK: Knowledge Growth in Teaching with Technology,”

Journal of educational computing research 44, no. 3 (2011): 299–317.

(7)

363

dalam kegiatan pembelajaran secara utuh dan terkait antara setiap bagian baik pendidik, siswa, kelas, maupun sarana prasarana pendukung teknik tersebut.30 Dengan demikian, wawasan tentang TPACK sangat penting untuk dikuasai oleh guru karena teknologi akan selalu berkembang, dan anak-anak akan semakin terkait dengan teknologi. Pengetahuan TPACK akan memberikan ide- ide kreatif dalam menghadirkan pembelajaran yang menarik dan menyenangkan bagi siswa.31

Konten pengetahuan dan teknologi pedagogis (TPACK) menyediakan kerangka kerja dinamis untuk menggambarkan pengetahuan guru yang dibutuhkan untuk merancang, mengimplementasikan, dan mengevaluasi kurikulum dan pengajaran dengan teknologi. TPACK mencakup mengetahui kapan, di mana, dan bagaimana menggunakan pengetahuan dan strategi khusus oleh guru dalam melaksanakan pembelajaran dengan teknologi informasi dan komunikasi yang tepat. Mengembangkan TPACK yang lebih kuat dan lebih dewasa sangat mendukung guru dalam mengajar dengan teknologi saat ini dan yang sedang berkembang, terutama di masa pandemi seperti sekarang ini.32 Hasil penelitian oleh Ralph Saubern et al, menemukan bahwa TPACK guru relevan untuk pembelajaran online karena mengintegrasikan teknologi, pedagogi, dan konten adalah kunci untuk melatih guru untuk dapat mengajar di OL.33 Hal senada juga disampaikan oleh Wu menjelaskan bahwa TPACK sangat mempengaruhi kesiapan guru dalam menghadapi OL.34 Kemudian didukung oleh penelitian yang dilakukan bahwa

30 Jo Tondeur et al., “Enhancing Pre-Service Teachers’ Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): A Mixed-Method Study,” Educational Technology Research and Development 68, no. 1 (2020): 319–343.

31 Joshua M Rosenberg and Matthew J Koehler, “Context and Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): A Systematic Review,” Journal of Research on Technology in Education 47, no. 3 (2015): 186–210.

32 Niess, “Investigating TPACK: Knowledge Growth in Teaching with Technology.”

33 Ralph Saubern et al., “Describing Increasing Proficiency in Teachers’ Knowledge of the Effective Use of Digital Technology,” Computers & Education 147 (2020): 103784.

34 Ying-Tien Wu, “Research Trends in Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Research: A Review of Empirical Studies Published in Selected Journals from 2002 to 2011.,”

British Journal of Educational Technology 44, no. 3 (2013).

(8)

364

TPACK dapat membantu guru menghadapi tekanan untuk menerapkan TIK dalam pembelajaran.35, dengan kemampuan TPACK agar guru memiliki pengetahuan pedagogik baik dalam pembelajaran tatap muka maupun di OL. 36 . Selain kemampuan teknologi, masih banyak faktor lain yang mempengaruhi kesiapan guru dalam pembelajaran online.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan metode survei dengan teknik analisis jalur dengan tujuan untuk mengetahui, membuktikan, dan memprediksi berdasarkan data empiris. Bukti tersebut berkaitan dengan teori, konsep, faktor, dan indikator hubungan masing-masing variabel, baik yang membuktikan adanya hubungan langsung maupun tidak langsung terhadap variabel pengaruh. Penelitian ini dilaksanakan di PAUD Kota Payukumbuh, Sumatera Barat.

Data yang dikumpulkan adalah data primer dan data pendukung. Yaitu data yang diambil secara langsung selama penelitian sampel.data berupa skor yang diperoleh dari masing-masing variabel yaitu variabel TPACK, TISE, dan TROL. Semua data dikumpulkan dengan kuesioner. Data pendukung diambil sebelum melakukan penelitian yaitu jumlah guru pada masing-masing lembaga di PAUD. Pengumpulan data dilakukan dengan self report, dimana sampel mengisi kuesioner sendiri. Setiap variabel menggunakan instrumen standar.

Instrumen yang digunakan adalah instrumen yang telah divalidasi dengan baik dan memiliki nilai reliabilitas yang baik seperti Kuesioner Survei TPACK dengan reliabilitas 0,786, dan Skala TROL dengan reliabilitas 0,830. Pertama, dilakukan proses adaptasi dan modifikasi. Proses modifikasi dan adaptasi yang dilakukan adalah adaptasi lintas budaya. Pertama, dilakukan proses menerjemahkan atau menterjemahkan masing-masing instrumen. Ini kemudian

35 Leanna M Archambault and Joshua H Barnett, “Revisiting Technological Pedagogical Content Knowledge: Exploring the TPACK Framework,” Computers & Education 55, no. 4 (2010): 1656–

1662.

36 Ismail Celik, Ismail Sahin, and Ahmet Oguz Akturk, “Analysis of the Relations among the Components of Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK): A Structural Equation Model,” Journal of educational computing research 51, no. 1 (2014): 1–22.

(9)

365

ditinjau dan disesuaikan dengan konteks budaya dan diskalakan untuk digunakan dalam pengaturan lain. Penyebaran kuesioner dirancang dalam bentuk skala tipe Likert. Skala Likert ini merupakan bentuk modifikasi dari skala Likert yang telah berkembang atau berubah. Pada skala ini, pernyataan yang dikirim memiliki lima alternatif tanggapan. Himpunan skor untuk beradaptasi dengan skala pernyataan positif adalah 1: sangat tidak setuju, 2:

tidak setuju, 3: Netral, 4: setuju, 5: sangat setuju. Teknik analisis inferensial digunakan untuk menguji hipotesis. Pada teknik analisis jalur , menggunakan program AMOS versi 22 dimana data harus memenuhi beberapa syarat uji statistik, yaitu: uji normalitas, uji multikolinearitas, dan uji koefisien jalur.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian ini menganalisis data yang diperoleh dari lapangan dengan menggunakan teknik analisis jalur. Pengujian diperlukan dalam menggunakan teknik analisis jalur terdiri dari uji statistik deskriptif dan inferensial. Uji statistik inferensial pada analisis jalur mensyaratkan bahwa sampel yang digunakan dalam penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal.

Pengujian dilakukan melalui uji normalitas dan multikolinearitas data sebagai berikut. Selanjutnya dilakukan uji normalitas multivariat. Pada AMOS versi 22 menampilkan hasil uji normalitas multivariat. Berdasarkan output AMOS untuk uji normalitas, diketahui bahwa nilai cr (critical ratio) pada baris multivariat adalah 0,826. Nilai cr yang berada diantara ±1,96 artinya data berdistribusi normal. berada dalam kisaran nilai kritis rasio ±1,96. Artinya asumsi terpenuhi. Uji multikolinearitas merupakan uji untuk menguji apakah terdapat korelasi yang kuat antara variabel TPACK dan kesiapan guru. Model Regresi melihat apakah terdapat interkorelasi/kolinearitas antar variabel independen ataukah hubungan linier (kuat) antar variabel independen/variabel prediktor. Dimana nilai korelasi (kolom Estimasi)

(10)

366

dibawah 0.9 37. diketahui nilai korelasi (Kolom Estimasi) berada di bawah 0,9, menunjukkan tidak adanya gejala multikolinearitas.

Pengujian hipotesis dilakukan dengan menganalisis signifikansi bobot regresi. Analisis dilakukan untuk menjelaskan besarnya nilai pengaruh langsung, pengaruh tidak langsung, dan pengaruh keseluruhan dari satu variabel ke variabel lainnya. Setelah dilakukan pengujian yang diperlukan untuk analisis uji normalitas adalah selanjutnya peneliti melakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan analisis jalur. Untuk pengolahan data analisis jalur peneliti menggunakan AMOS versi 23.

Setelah dilakukan pengujian ternyata nilai koefisien jalur variabel TPACK terhadap kesiapan guru untuk pembelajaran online adalah positif yaitu sebesar 0,26. Pengaruh TPACK terhadap kesiapan guru untuk OL secara statistik sangat signifikan. Diketahui dari p-value 0,000 yang lebih kecil dari 0,05 maka dapat dinyatakan bahwa H0 ditolak yang artinya terdapat pengaruh langsung positif variabel TPACK terhadap kesiapan guru untuk variabel pembelajaran online sangat signifikan OL .

Kesimpulan yang diperoleh dari hipotesis pertama adalah Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) berpengaruh langsung signifikan terhadap kesiapan guru dalam pembelajaran online. Pengaruh tersebut ditunjukkan dengan koefisien jalur sebesar 0,26. Artinya, peningkatan TPACK akan memperbarui kesiapan guru untuk pembelajaran online. TPACK adalah karakter pengetahuan yang mencakup pemahaman materi, pedagogi umum, teknologi, dan konteks pembelajaran yang saling terkait dan bersamaan.

TPACK bertujuan untuk mengembangkan dasar ketika seorang guru belajar dan memahami materi pembelajaran dan teknologi dapat meningkatkan kesempatan belajar dan memberikan pengalaman kepada siswa untuk

37 Prana Ugiana Gio, “Statistika Nonparametrik Dengan SPSS, Minitab Dan R” (2018).

(11)

367

mengetahui pedagogi yang tepat untuk meningkatkan isi pembelajaran 38. Rahayu dalam penelitiannya menjelaskan bahwa guru yang memahami pedagogi dan konsep yang benar dengan mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran adalah guru yang siap menghadapi pembelajaran, baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran online.39

Dengan adanya TPACK, seorang guru tidak bisa hanya terlibat langsung dan memotivasi siswa untuk mengembangkan pembelajaran yang kreatif, tentunya juga dengan pembelajaran yang dapat dipahami oleh siswa. Model TPACK menjelaskan bahwa konten yang terkait dengan teknologi dan keterampilan pedagogis dapat menghasilkan pembelajaran yang efektif dan inovatif, terutama di masa pandemi seperti saat ini. Dalam penelitian yang dilakukan Juanda kesiapan guru dalam menghadapi pembelajaran online memiliki hubungan yang signifikan terhadap TPACK dilihat dari kemampuan teknologi guru, yaitu fleksibilitas tempat dan waktu, ketersediaan sumber belajar, serta meningkatkan kemandirian guru dan siswa dalam menggunakan teknologi menjadi keunggulan dalam pembelajaran online di masa wabah Covid-1940. Maka dari itu, pelaksanaan pembelajaran online dapat berjalan dengan baik.

Penelitian yang dilakukan oleh Ismail & Imawan menjelaskan bahwa ada beberapa hal yang dapat mempengaruhi kesiapan guru dalam pembelajaran online yaitu kemampuan TPACK dan sarana prasarana yang ada di sekolah41. Dari hasil penelitian dijelaskan bahwa guru yang menjadi objek penelitian memiliki kemampuan TPACK yang baik, namun karena sarana prasarana

38 Nofrion Nofrion et al., “Analisis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Guru Geografi Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat,” Jurnal Geografi 10, no. 2 (2018):

105–116.

39 Akhwani and Rahayu, “Analisis Komponen TPACK Guru SD Sebagai Kerangka Kompetensi Guru Profesional Di Abad 21.”

40 Anda Juanda, A S Shidiq, and D Nasrudin, “Teacher Learning Management: Investigating Biology Teachersâ€TM TPACK to Conduct Learning During the Covid-19 Outbreak,” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 10, no. 1 (2021): 48–59.

41 Raoda Ismail and Okky Riswandha Imawan, “Meningkatkan Penguasaan TPACK Guru Di Papua Melalui Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19,” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 5, no. 1 (2021): 277–288.

(12)

368

sekolah belum memadai maka kesiapan guru dalam pembelajaran online belum maksimal. Kemampuan TPACK guru dibuktikan dengan guru memberikan materi pembelajaran kepada anak melalui PPT, video dan pemilihan materi pembelajaran juga menarik untuk anak. Hasil penelitian telah membuktikan, dan dapat dikatakan bahwa TPACK memiliki hubungan dengan kesiapan guru di OL yang lebih baik di masa pandemi Covid-19. Secara keseluruhan dapat dikatakan bahwa TPACK yang dapat dijangkau guru baik serta kesiapan guru dalam OL

SIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian, analisis data, dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh langsung TPACK tentang kesiapan guru di OL. Ditemukan bahwa TISE memiliki efek langsung pada kesiapan guru untuk OL. Oleh karena itu, kesiapan guru untuk OL dapat dilakukan dengan meningkatkan TPACK. Peningkatan kesiapan guru di OL melalui TPACK dapat dicapai melalui beberapa hal, antara lain meningkatkan kepercayaan diri seorang guru dalam mengintegrasikan ilmu pengetahuan dengan teknologi untuk menunjang proses pembelajaran baik saat pembelajaran online maupun tidak. Meningkatkan pelatihan penggunaan teknologi bagi guru, meningkatkan peluang penggunaan teknologi dalam pembelajaran, dan melengkapi sarana prasarana yang ada di sekolah.

DAFTAR PUSTAKA

Akhmadi, Agus. “Evaluasi Pelatihan Jarak Jauh Dimasa Pandemi.” Inovasi- Jurnal Diklat Keagamaan 14, no. 2 (2020): 136–144.

Akhwani, Akhwani, and Dewi Widiana Rahayu. “Analisis Komponen TPACK Guru SD Sebagai Kerangka Kompetensi Guru Profesional Di Abad 21.”

Jurnal Basicedu 5, no. 4 (2021): 1918–1925.

Ambaryati, Ambaryati. “Profil TPACK Guru SD Negeri Kecamatan Tengaran Kabupaten Semarang Tahun 2018.” In Seminar Nasional Sains &

Entrepreneurship. Vol. 1, 2019.

(13)

369

Anderson, Lorin dan Krathwohl, D. Pembelajaran, Pengajaran, Dan Asesmen.

Revisi Tak. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010.

Archambault, Leanna M, and Joshua H Barnett. “Revisiting Technological Pedagogical Content Knowledge: Exploring the TPACK Framework.”

Computers & Education 55, no. 4 (2010): 1656–1662.

Ariani, Dessy Noor. “Hubungan Antara Technological Pedagogical Content Knowledge Dengan Technology Integration Self Efficacy Guru Matematika Di Sekolah Dasar.” MUALLIMUNA: Jurnal Madrasah Ibtidaiyah 1, no. 1 (2015): 79–91.

Arum, Annisa Etika, and Endang Susilaningsih. “Pembelajaran Daring Dan Kajian Dampak Pandemi Covid-19 Di Sekolah Dasar Kecamatan Muncar.”

In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 3:438–444, 2020.

Atsani, K H Lalu Gede Muhammad Zainuddin. “Transformasi Media Pembelajaran Pada Masa Pandemi COVID-19.” Al-Hikmah: Jurnal Studi Islam 1, no. 1 (2020): 82–93.

Basar, Afip Miftahul. “Problematika Pembelajaran Jarak Jauh Pada Masa Pandemi Covid-19:(Studi Kasus Di SMPIT Nurul Fajri–Cikarang Barat–

Bekasi).” Edunesia: Jurnal Ilmiah Pendidikan 2, no. 1 (2021): 208–218.

Celik, Ismail, Ismail Sahin, and Ahmet Oguz Akturk. “Analysis of the Relations among the Components of Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK): A Structural Equation Model.” Journal of educational computing research 51, no. 1 (2014): 1–22.

Darma, I Ketut, I Gede Made Karma, and I Made Anom Santiana. “Blended Learning, Inovasi Strategi Pembelajaran Matematika Di Era Revolusi Industri 4.0 Bagi Pendidikan Tinggi.” In PRISMA, Prosiding Seminar Nasional Matematika, 3:527–539, 2020.

Gio, Prana Ugiana. “Statistika Nonparametrik Dengan SPSS, Minitab Dan R”

(2018).

(14)

370

Gusty, Sri, Nurmiati Nurmiati, Muliana Muliana, Oris Krianto Sulaiman, Ni Luh Wiwik Sri Rahayu Ginantra, Melda Agnes Manuhutu, Andriasan Sudarso, Natasya Virginia Leuwol, Apriza Apriza, and Andi Arfan Sahabuddin. Belajar Mandiri: Pembelajaran Daring Di Tengah Pandemi Covid- 19. Yayasan Kita Menulis, 2020.

Hariati, Hariati, M Ilyas M Ilyas, and Mohammad Siddik. “Analisis Pembelajaran Daring Di Masa Pandemi Covid-19 Pada Kemampuan Technological Pedagogical And Content Knowledge (TPACK) Guru Sekolah Dasar.” Journal of Instructional and Development Researches 2, no. 1 (2022): 32–47.

Herlambang, Yusuf Tri, Yunus Abidin, Dede Margo Irianto, Yeni Yuniarti, Kuswanto Kuswanto, Dadan Setiawan, Eri Yusron, and Budi Hendrawan.

“Peningkatan Profesionalisme Guru Melalui Pelatihan Membangun Desain Pembelajaran Online Dengan Memanfaatkan Multiplatform: Sebuah Gerakan Literasi Digital.” Massagi: Masyarakat Multiliterasi Pedagogi 1, no. 1 (2021): 1–8.

Husain, Chaidar. “Pemanfaatan Teknologi Informasi Dan Komunikasi Dalam Pembelajaran Di SMA Muhammadiyah Tarakan.” Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan 2, no. 2 (2014).

Ismail, Raoda, and Okky Riswandha Imawan. “Meningkatkan Penguasaan TPACK Guru Di Papua Melalui Pelatihan Pembuatan Video Pembelajaran Pada Masa Pandemi Covid-19.” JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) 5, no. 1 (2021): 277–288.

Juanda, Anda, A S Shidiq, and D Nasrudin. “Teacher Learning Management:

Investigating Biology Teachersâ€TM TPACK to Conduct Learning During the Covid-19 Outbreak.” Jurnal Pendidikan IPA Indonesia 10, no. 1 (2021): 48–

59.

Latifah, Alfi, and Andi Prastowo. “Analisis Pembelajaran Daring Model Website Dan M-Learning Melalui Youtube Pada Mata Pelajaran Pai Kelas 2

(15)

371

Sd/Mi.” Limas Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah 1, no. 01 (2020): 69–78.

Lindawati, Yustika Irfani, and Catur Arif Rahman. “Adaptasi Guru Dalam Implementasi Pembelajaran Daring Di Era Pandemi Covid-19.” In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan FKIP, 3:60–67, 2020.

Niess, Margaret L. “Investigating TPACK: Knowledge Growth in Teaching with Technology.” Journal of educational computing research 44, no. 3 (2011): 299–

317.

Nofrion, Nofrion, Bayu Wijayanto, Ratna Wilis, and Rery Novio. “Analisis Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) Guru Geografi Di Kabupaten Solok, Sumatera Barat.” Jurnal Geografi 10, no. 2 (2018): 105–116.

Prasetya, Marzuqi Agung. “E-Learning Sebagai Sebuah Inovasi Metode Active Learning.” Edukasia: Jurnal penelitian pendidikan islam 10, no. 2 (2015).

Purfitasari, Septi, Masrukhi Masrukhi, Titi Prihatin, and Sungkowo Edy Mulyono. “Digital Pedagogy Sebagai Pendekatan Pembelajaran Di Era Industri 4.0.” In Prosiding Seminar Nasional Pascasarjana (PROSNAMPAS), 2:806–811, 2019.

Purwanto, Agus, Rudy Pramono, Masduki Asbari, Choi Chi Hyun, Laksmi Mayesti Wijayanti, and Ratna Setyowati Putri. “Studi Eksploratif Dampak Pandemi COVID-19 Terhadap Proses Pembelajaran Online Di Sekolah Dasar.” EduPsyCouns: Journal of Education, Psychology and Counseling 2, no. 1 (2020): 1–12.

Risnani, Listika Yusi, and Arief Husin. “Blended Learning: Pengembangan Dan Implementasinya Pada Mata Kuliah Fisiologi Tumbuhan.”

BIOEDUSCIENCE: Jurnal Pendidikan Biologi dan Sains (2019).

Rosenberg, Joshua M, and Matthew J Koehler. “Context and Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK): A Systematic Review.” Journal of Research on Technology in Education 47, no. 3 (2015): 186–210.

Sari, Dian Cita, Deddy Wahyudin Purba, and Muhammad Said Hasibuan.

(16)

372

Inovasi Pendidikan Lewat Transformasi Digital. Yayasan Kita Menulis, 2019.

Saubern, Ralph, Daniel Urbach, Matthew Koehler, and Michael Phillips.

“Describing Increasing Proficiency in Teachers’ Knowledge of the Effective Use of Digital Technology.” Computers & Education 147 (2020): 103784.

Sudrajat, Jajat. “Kompetensi Guru Di Masa Pandemi Covid-19.” Jurnal Riset Ekonomi dan Bisnis (2020).

Suhery, Lilik, Hanifah Asnur, Rini Yunita, and Siska Arimadona. “Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru MTsN 1 Kota Payakumbuh Dalam Pengembangan Media Pembelajaran Terintegrasi TIK.” BERNAS: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat 1, no. 4 (2020): 385–395.

Sulasmi, Emilda, Muhammad Buhari Sibuea, Peny Eriska, and Eka AirLangga.

“Covid 19 & Kampus Merdeka Di Era New Normal.” Kumpulan Buku Dosen (2020).

Taufiqurrahman, Zaky Fajar, and Habibi Al Amin. “Desain Pembelajaran Literasi Kitab Kuning Melalui Metode Sorogan Dalam Meningkatkan Pemahaman Agama Islam.” Syntax Literate; Jurnal Ilmiah Indonesia 6, no. 2 (2021): 1467–1474.

Tefbana, Abraham, and Djoys Anneke Rantung. “Perspektif Pendidikan Agama Kristen Terhadap Teologi Kebencanaan Dan Peran Gereja Dalam Menghadapi Pendemi Covid 19.” Jurnal Luxnos 6, no. 1 (2020): 72–88.

Tiara, Dinda Rizki, and Eriqa Pratiwi. “Mengukur Kesiapan Guru Sebagai Dasar Pembelajaran Daring Di Lembaga PAUD.” Jurnal Golden Age 4, no.

02 (2020): 362–368.

Tondeur, Jo, Ronny Scherer, Fazilat Siddiq, and Evrim Baran. “Enhancing Pre- Service Teachers’ Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK):

A Mixed-Method Study.” Educational Technology Research and Development 68, no. 1 (2020): 319–343.

Voogt, Joke, Petra Fisser, Natalie Pareja Roblin, Jo Tondeur, and Johan van Braak. “Technological Pedagogical Content Knowledge–a Review of the

(17)

373

Literature.” Journal of computer assisted learning 29, no. 2 (2013): 109–121.

Willermark, Sara. “Technological Pedagogical and Content Knowledge: A Review of Empirical Studies Published from 2011 to 2016.” Journal of Educational Computing Research 56, no. 3 (2018): 315–343.

Wu, Ying-Tien. “Research Trends in Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) Research: A Review of Empirical Studies Published in Selected Journals from 2002 to 2011.” British Journal of Educational Technology 44, no. 3 (2013).

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini menggunakan analisis Technology Pedagogical Content Knowledge (TPACK), hasil penelitian menunjukkan untuk setiap kerangka TPACK, komponen Pedagogical Content

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK). Technological Pedagogical Content Knowledge mendeskripsikan pengetahuan yang disintesis dari setiap bidang..

Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) in any discipline is the perfect union of three knowledge domains (content, pedagogy, and technology) to develop

Judul Skripsi : KEMAMPUAN TECHNOLOGICAL PEDAGOGICAL CONTENT KNOWLEDGE (TPACK) CALON GURU BIOLOGI FKIP UMS DALAM MENYUSUN RPP KURIKULUM 2013

Implementasi Technological Pedagogical and Content Knowledge (TPACK) dalam Pendidikan Agama Islam dimulai dari pendidik yang harus merancang, mempersiapkan, dan

The extent of the lecturers’ level of Technological Pedagogical Content Knowledge (TPACK) impact on the lecturers competence on online teaching and learning6. The

interseksi antara badan pengetahuan yang dinyatakan sebagai PCK (pedagogical content knowledge), TCK (technological content knowledge), TPK (technological pedagogical

Technological Pedagogical Content Knowledge TPACK atau pengetahuan teknologi pedagogik dan konten adalah pengetahuan mengenai cara menggunakan teknologi yang tepat sebagai suatu