• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Opini Audit, Ukuran dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor pada Perusahaan Manufaktur BEI 2017-2019

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "Pengaruh Opini Audit, Ukuran dan Tata Kelola Perusahaan Terhadap Pergantian Auditor pada Perusahaan Manufaktur BEI 2017-2019"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH OPINI AUDIT, SIZE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AUDITOR SWITCHING

DENGAN REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(

Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2017-2019

)

SKRIPSI

Oleh :

CINDY GRACIA RIANDI

1862201196

AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS LANCANG KUNING PEKANBARU

2021

(2)
(3)

PENGARUH OPINI AUDIT, SIZE, DAN CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP AUDITOR SWITCHING DENGAN

REPUTASI KAP SEBAGAI VARIABEL MODERASI

(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2017-2019)

Oleh :

Cindy Gracia Riandi

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh opini audit, size, dan corporate governance terhadap auditor switching dengan reputasi KAP sebagai variabel moderasi.

Penelitian ini menggunakan sampel perusahaan manufaktur sektor bidang konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2017-2019. Jumlah perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah 40 perusahaan.

Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah metode purposive sampling.

Teknik analisis data yang digunakan yaitu analisis regresi logistik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa opini audit tidak berpengaruh terhadap auditor switching sedangkan size dan corporate governance berpengaruh positif pada auditor switching. Selain itu, reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh opini audit terhadap auditor switching, dan reputasi KAP tidak dapat memoderasi pengaruh size dan corporate governance terhadap auditor switching.

Kata Kunci: auditor switching, opini audit, size, corporate governance, reputasi KAP.

(4)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan merupakan bentuk pertanggungjawaban manajemen kepada pihak-pihak yang berkepentingan atau para stakeholder. Para stakeholder tersebut adalah pemegang saham, kreditor, calon investor dan kreditor, organisasi buruh, dan kantor pelayanan pajak. Laporan yang berisi informasi posisi-posisi keuangan perusahaan ini dijadikan dasar pengambilan keputusan oleh para stakeholder (Mulyadi, 2002).

Untuk meyakinkan bahwa laporan keuangan perusahaan tersebut mempunyai kredibilitas yang berguna bagi pihak-pihak pemakai laporan keuangan, maka laporan keuangan tersebut harus diaudit oleh auditor independen.

Auditor harus bersifat obyektif dan independen terhadap informasi yang disajikan oleh manajemen perusahaan dalam bentuk laporan keuangan (Nabila, 2011).

Salah satu anjuran agar tetap obyektif adalah dengan menerapkan rotasi wajib auditor (Nasser et al., 2006) karena dapat meningkatkan kemampuan auditor dalam melindungi publik melalui peningkatan kewaspadaan terhadap setiap kemungkinan ketidaklayakan, peningkatan kualitas pelayanan, dan mencegah hubungan yang lebih dekat dengan klien. Adanya rotasi audit ini merupakan awal dari munculnya fenomena pergantian auditor (auditor switching).

Auditor switching didefinisikan sebagai pergantian auditor atau kantor akuntan publik (KAP) yang dilakukan oleh perusahaan.

(5)

Setiap perusahaan yang sudah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) dan masih aktif dalam pergerakan BEI wajib mempublikasikan laporan keuangan yang telah diaudit oleh pihak independen atau Kantor Akuntan Publik (KAP) setiap tahunnya.

Fakta yang terjadi akibat hubungan auditor dan klien yang terjalin lama adalah skandal Enron dengan KAP Arthur Anderson di Amerika Serikat pada tahun 2001. KAP Arthur Anderson merupakan salah satu KAP besar yang masuk dalam jajaran Big 5 yang runtuh pada tahun 2001 karena terlibat kecurangan yang dilakukan oleh Enron. Dengan adanya kasus tersebut, pemerintah setempat membuat regulasi Sarbanes Oxley Act (SOX) untuk mengatasi dan mencegah kemungkinan kasus ini dapat terulang (Suparlan dan Andayani, 2010).

The Sarbanes Oxley Act (SOX) digunakan untuk memperbaiki struktur pengawasan terhadap KAP dengan menerapkan pergantian KAP dan auditor secara wajib (mandatory). Di Indonesia, peraturan mengenai auditor switching telah dibuat oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM LK) dan Pusat Pembinaan Akuntan dan Jasa Penilai (PPAJP) Departemen Keuangan.

Kewajiban berganti auditor tersebut diatur dalam Keputusan Menteri Keuangan Nomor 423/KMK.06/2002 yang disahkan tanggal 30 September 2002 kemudian diamandemen pada tahun 2003 menjadi Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 yang disahkan tanggal 21 Agustus 2003. Pada tahun 2008 peraturan tersebut diamanden kembali menjadi Peraturan

(6)

Menteri Keuangan No 17/PMK.01/2008 pada tanggal 5 Februari 2008 sehingga diakhir tahun 2008 peraturan tersebut sudah bisa diterapkan secara efektif.

Regulasi Menteri Keuangan Nomor 17 Tahun 2008 yang kemudian diperbarui dengan dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 2015 tentang Praktik Akuntan Publik di antaranya menjelaskan tentang pergantian auditor. Regulasi tersebut bertujuan untuk menjaga independensi auditor dengan membatasi masa perikatan kerja auditor dengan auditee, sehingga timbul pergantian auditor secara mandatory (wajib). Namun demikian, pada praktiknya dimungkinkan terjadi auditor switching secara voluntary (sukarela) oleh auditee maupun auditor.

Dalam hal tersebut, ada banyak faktor yang bisa menjadi penyebabnya, bisa karena Akuntan Publiknya sendiri yang memilih untuk mengundurkan diri dari penugasan yang diterimanya, atau dari auditee nya yang memutuskan untuk mengganti Akuntan Publiknya (Susan & Trisnawati dalam Sarasintya & Aryani, 2014).

Fenomena yang terjadi belakangan ini laporan keuangan 2017 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) dipersoalkan oleh manajemen baru yang mengambilalih perseroan pada Oktober tahun 2016. Berdasarkan hasil RUPS yang diterima KONTAN, ada sejumlah keputusan dalam acara tersebut. Pertama, laporan tahunan 2017 ditolak, oleh karenanya RUPS yang mengagendakan pengesahan laporan tahunan AISA ditunda. Kedua, mengganti auditor laporan keuangan AISA.

(7)

Pada Desember 2018, Perseroan telah menunjuk PT Ernst & Young Indonesia, Forensic & Integrity Services (EY) untuk melakukan Investigasi Berbasis Fakta terhadap Laporan Keuangan untuk tahun fiscal 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf dan Mawar (RSM Indonesia). Penunjukan EY tersebut juga telah dilaporkan pada OJK, IDX (Bursa Efek Indonesia/BEI) dan Pokja IV, serta pada Keterbukaan Informasi melalui website BEI sebagai bagian dari asas keterbukaan yang reguler yang dilakukan Perseroan dalam kerangka GCG dari manajemen yang dibentuk berdasarkan RUPSLB tanggal 22 Oktober 2018 dimaksud di atas. Dan tidak terdapat keberatan dari pihak manapun pada saat penunjukan EY tersebut yang diajukan secara resmi kepada Perseroan.

Manajemen menilai dalam rangka GCG sehingga menjadi sebuah kewajiban untuk mengungkapkan kepada para pemegang saham maupun stakeholders fakta-fakta material yang diinvestigasi oleh EY sebagai pihak yang independen dan memiliki keahlian serta reputasi yang baik dalam bidangnya.

Hasil investigasi terhadap laporan keuangan tersebut yang dilakukan PT Ernst & Young Indonesia (EY) sudah keluar dan menyatakan ada temuan terhadap dugaan penggelembungan pos akuntansi senilai Rp 4 triliun serta beberapa dugaan lain.

Kementerian Keuangan pada Rabu ini (10/4/2019) akhirnya memanggil seluruh pemangku kepentingan yang terkait dengan dugaan penggelembungan pos akuntansi senilai Rp 4 triliun dari laporan keuangan periode 2017 milik PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA). BEI kembali memperpanjang penghentian

(8)

perdagangan saham (suspensi) AISA pada Senin 17 Februari 2020 hingga pengumuman lebih lanjut. Perpanjangan suspensi ini dilakukan sebab laporan keuangan audit perusahaan memperoleh opini disclaimer sebanyak 2 kali berturut- turut atau sebanyak 1 kali Opini Tidak Wajar (Adverse).

Pemberian opini tertentu pada laporan keuangan auditan dianggap memberi pengaruh terhadap motivasi pergantian auditor. Opini audit adalah pernyataan auditor mengenai kewajaran, dalam semua hal yang material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas tertentu apakah telah sesuai dengan prinsip akuntansi berterima umum (Mulyadi, 2002:19).

Klien menginginkan laporan keuangannya agar mendapat opini wajar tanpa pengecualian, sedangkan auditor dituntut untuk bersikap professional.

Ketidaksesuaian muncul ketika auditee merasa tidak sesuai terhadap opini audit dari auditor sehingga dapat memicu salah satu pihak memisahkan diri. Hasil penelitian Candradewi dan Gayatri (2020) menyatakan opini audit berpengaruh pada auditor switching, tetapi Widnyani dan Muliartha RM (2018) menyatakan opini audit tidak berpengaruh pada auditor switching.

Total aset dapat digunakan sebagai skala untuk mengukur besarnya suatu perusahaan. Semakin besar aset yang dimiliki perusahaan menunjukan bahwa perusahaan tersebut juga semakin besar, dan sebaliknya. Ukuran perusahaan (Size) akan berdampak pada keputusan perusahaan dalam memilih KAP dan akan berkaitan dengan jenis layanan yang diperlukan.

Hasil penelitian yang telah dilakukan oleh Aini dan Yahya (2019) menunjukkan ukuran perusahaan klien berpengaruh terhadap auditor switching.

(9)

Sementara, hasil berbeda dinyatakan oleh Widnyani dan Muliartha RM (2018) bahwa ukuran perusahaan klien tidak berpengaruh pada auditor switching.

Voluntary auditor switching yang terjadi karena faktor klien disebabkan oleh beberapa hal diantaranya perubahan tata kelola perusahaan. Tata kelola perusahaan yang berubah mempengaruhi kebijakan yang dihasilkan oleh manajemen.

Corporate governance (tata kelola perusahaan) merupakan proses yang dilakukan secara berkelanjutan dan terus-menerus dalam mengelola, mengendalikan, dan menilai aktivitas usaha untuk mewujudkan nilai bagi pemegang saham dan stakeholders (Rompas, Ilat, & Poputra, 2014). Penelitian yang dilakukan oleh Liu dan Lu (2007) menunjukkan bahwa komisaris independen secara signifikan berpengaruh negatif terhadap praktik earning management. Hal tersebut menunjukkan bahwa komisaris independen berpegaruh terhadap meningkatnya pengawasan dalam tata kelola perusahaan.

Komisaris independen di dalam perusahaan akan memperkuat fungsi pengawasan sehingga manajemen dan auditor independen akan bekerja sama dengan baik dalam hal praktik akuntansi yang digunakan untuk mencapai tujuan perusahaan. Chen dan Zhou (2007) menyatakan bahwa komposisi komisaris independen mempengaruhi keputusan pergantian auditor oleh perusahaan yang beralih ke KAP bereputasi Big 4.

Terkait untuk meningkatkan kredibilitas laporan keuangan maka perusahaan akan menggunakan jasa KAP yang bereputasi baik. Hal itu ditunjukkan dengan KAP yang berafiliasi dengan KAP besar yang berlaku

(10)

universal dikenal dengan nama The Big 4. Dengan mengganti KAP nya dengan KAP yang lebih memiliki nama, maka diharapkan reputasi perusahaan juga akan ikut terangkat di mata investor (Sinarwati, 2010).

Berdasarkan fenomena dari PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk, pada tahun 2018 PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk menggunakan PT Ernst & Young Indonesia, Forensic & Integrity Services (EY) untuk melakukan Investigasi Berbasis Fakta terhadap Laporan Keuangan untuk tahun fiscal 2017 yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto Amir Jusuf dan Mawar (RSM Indonesia).

Dengan adanya fenomena tersebut, bahwa reputasi KAP menjadi salah satu tolak ukur bagi perusahaan dalam memilih KAP. Reputasi KAP juga mempengaruhi kualitas audit yang berdampak bagi auditor switching. Perusahaan yang sudah menggunakan KAP big four, cenderung untuk tidak melakukan auditor switching karena, KAP big four memiliki kualitas dan reputasi yang baik (Siddhi dan Wirakusuma, 2015).

Penelitian yang dilakukan oleh Pawitri dan Yadnyana (2015) menunjukkan hasil bahwa reputasi auditor dapat mempengaruhi perusahaan untuk melakukan pergantian auditor. Namun bertolakbelakang dengan penelitian yang dilakukan Widnyani dan Muliartha RM (2018) menunjukkan bahwa reputasi auditor tidak berpengaruh terhadap pergantian auditor.

Berdasarkan pada penelitian terdahulu, terdapat ketidakkonsistenan hasil yang terjadi pada faktor-faktor yang dapat menyebabkan perusahaan melakukan auditor switching. Hal ini memotivasi peneliti untuk melakukan penelitian dengan

(11)

menggunakan variabel moderasi reputasi KAP dalam memperkuat atau memperlemah yang mempengaruhi hubungan langsung variabel opini audit, size, dan corporate governance terhadap auditor switching.

Reputasi KAP digunakan sebagai variabel moderasi dalam penelitian ini, karena KAP yang bereputasi baik memiliki keahlian audit yang lebih tinggi dan akan menghasilkan kualitas audit yang lebih baik pula dengan begitu perusahaan dapat menarik calon investor sehingga kepercayaan masyarakat terhadap perusahaan akan meningkat (Nasser et al., 2006).

Penelitian ini mengacu pada penelitian yang telah dilakukan Ika Wulan Indah Sari dan A.A.G.P Widanaputra (2016) dengan judul ”Reputasi Auditor sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit Fee pada Auditor Switching”. Dalam penelitian dilakukan Ika Wulan Indah Sari dan A.A.G.P Widanaputra (2016) dibuktikan bahwa audit fee berpengaruh positif terhadap auditor switching dan reputasi KAP memperlemah hubungan antara audit fee terhadap auditor switching.

Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah mengganti variabel audit fee dengan variabel opini audit, size dan corporate governance karena dianggap salah satu tolak ukur terjadinya auditor switching dan juga di berbagai penelitian variabel opini audit, size, dan corporate governance hasilnya belum konsisten.

Menurut Mohamed and Habib (2013) opini dari auditor dianggap sebagai indikator kualitas audit apabila auditor menerbitkan opini audit yang sesuai.

Perusahaan cenderung menggunakan kantor akuntan publik yang berafiliasi

(12)

dengan big four, karena kantor akuntan publik yang berafiliasi dengan big four memiliki indenpendensi dan kompetensi yang lebih baik dibandingkan kant.or akuntan publik non big four.

Ukuran KAP harus sesuai dengan ukuran perusahaan klien, karena ketidaksesuaian ukuran antara perusahaaan klien dan ukuran KAP dapat menyebabkan berakhirnya keterlibatan audit, yaitu auditor switching (Hudaib dan Cooke, 2005). Nazri et al. (2012) berpendapat bahwa ketika perusahaan telah meningkatkan ukuran perusahaan akan menyebabkan meningkatnya kesulitan bagi pemilik dalam memantau tindakan manajer sebagai prinsipal, dan agen menjadi lebih jauh. Konsekuensinya, tingkat biaya agensi juga akan meningkat dan perusahaan mungkin membutuhkan auditor yang baru dengan kualitas yang lebih tinggi atau bereputasi untuk menyediakan pemantauan yang lebih baik.

Penelitian yang telah dilakukan oleh Putra, dkk (2012) membuktikan bahwa proporsi dewan komisaris independen berpengaruh terhadap pemilihan auditor eksternal berkualitas. Setiap kenaikan proporsi dewan komisaris independen, maka kecenderungan perusahaan memilih auditor eksternal berkualitas akan meningkat.

Periode riset yang dipilih adalah tahun 2017-2019 karena periode ini merupakan kurun waktu yang terbaru dibandingkan dengan penelitian sebelumnya sehingga dapat memberikan gambaran terkini secara lebih akurat terhadap kinerja keuangan suatu perusahaan. Dan perusahaan yang diteliti yaitu perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.

(13)

Selama ini penelitian yang berkaitan dengan auditor switching sudah cukup banyak dilakukan dan sampai saat ini pun masih menarik untuk diteliti, sebab berbagai penelitian dengan variabel ini juga masih belum menunjukkan konsistensi dan inilah yang melatarbelakangi peneliti mengangkat permasalahan ini ke dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Opini Audit, Size, dan Corporate Governance terhadap Auditor Switching dengan Reputasi KAP sebagai Variabel Moderasi (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Periode 2017-2019).”

1.2 Rumusan Masalah

Sesuai dengan latar belakang yang telah dijelaskan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching?

2. Apakah size berpengaruh terhadap auditor switching?

3. Apakah corporate governance berpengaruh terhadap auditor switching?

4. Apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh opini audit terhadap auditor switching?

5. Apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh size terhadap auditor switching?

6. Apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh corporate governance terhadap auditor switching?

(14)

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1.3.1 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui apakah opini audit berpengaruh terhadap auditor switching.

2. Untuk mengetahui apakah size berpengaruh terhadap auditor switching.

3. Untuk mengetahui apakah corporate governance berpengaruh terhadap auditor switching.

4. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh opini audit terhadap auditor switching

5. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh size terhadap auditor switching.

6. Untuk mengetahui apakah reputasi KAP dapat memoderasi pengaruh corporate governance terhadap auditor switching.

1.3.2 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penulisan penelitian ini adalah:

1. Bagi Peneliti

Penelitian ini diharapkan menambah wawasan, pemahaman, dan pengetahuan tentang pengaruh opini audit, size, dan corporate governance terhadap auditor switching yang dimoderasi oleh reputasi KAP.

(15)

2. Bagi Pihak Akademisi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wawasan mengenai pengaruh opini audit, size, dan corporate governance terhadap auditor switching yang dimoderasi oleh reputasi KAP, serta dapat dijadikan sebagai bahan referensi bagi peneliti selanjutnya yang berkeinginan melakukan penelitian pada kajian atau permasalahan yang serupa.

3. Bagi Pihak Perusahaan

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi perusahaan untuk melakukan pertimbangan dalam mengambil keputusan dalam melakukan auditor switching.

1.4 Sistematika Penulisan

Untuk memperoleh gambaran secara umum mengenai bagian-bagian yang akan dibahas dalam penelitian ini, maka penulis menguraikan secara singkat isi masing-masing bab dalam sistematika sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini peneliti membahas latar belakang masalah yang akan diteliti, rumusan masalah yang akan diangkat, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penelitian.

(16)

BAB II TELAAH PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS

Pada bab ini peneliti membahas tentang telaah pustaka yang digunakan untuk membantu memecahkan masalah penelitian, kerangka penelitian, dan hipotesis penelitian.

BAB III METODE PENELITIAN

Pada bab ini peneliti mencoba menjelaskan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan dalam penelitian ini.

Uraian yang disajikan meliputi: obyek penelitian, populasi dan sampel, teknik pengambilan sampel, jenis dan sumber data, teknik pengumpulan data, identifikasi dan operasionalisasi variabel, serta analisis data.

BAB IV GAMBARAN UMUM OBYEK PENELITIAN

Bab ini memuat tentang deskripsi tentang obyek penelitian seperti, sejarah singkat, struktur organisasi, dan aktivitas umum dari obyek penelitian.

BAB V HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini menjelaskan tentang hasil penelitian, analisis data dan temuan empiris yang diperoleh, serta mengenai pengaruh setiap variabel dalam penelitian ini.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini berisi tentang kesimpulan hasil penelitian, implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, dan saran untuk penelitian selanjutnya.

(17)

DAFTAR PUSTAKA

Abu, Thahir Abdul Nasser., Emelin Abdul Wahid., Sharifah Nazatul Faiza Syed Mustapha Nazri., Mohammad Hudaib, 2006, Auditor: client relationship: the case of audit tenure and auditor switching in Malaysia, Managerial Auditing Journal, 21(7) : pp :724-737.

Agoes, Sukrisno, 2012, Auditing. Edisi ke-3. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia.

Agoes, S, 2012, Auditing Petunjuk Praktis Pemeriksaan Akuntan Oleh Akuntan Publik. Jilid 1. Edisi Keempat. Jakarta: Salemba Empat.

Astrini, N. R., & Muid, D, 2013, Analisis Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Voluntary Auditor Switching Di Perusahaan Manufaktur Indonesia, Diponegoro Journal of Accounting,3: 1–11.

Aini, Nurul dan M. Rizal Yahya, 2019, Pengaruh Management Change, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Dan Opini Audit Terhadap Auditor Switchin, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi Akuntansi (JIMEKA), Vol. 4, No. 2, Halaman 245-258.

Calderon, Thomas G. and Emeka Ofobike, 2008, Determinants of Clientinitiated and Auditor-initiated Auditor Changes, Managerial Auditing Journal, 23(1): 24-32.

Chen, K. Y. dan J. Zhou, 2007, Audit Committee, Board Characteristics and Auditor Switch Decision by Andersen’s Clients, Contemporary Accounting Research, Vol. 24, No. 4, pp.1085-1117, 2007

Dewi, Cok Istri Ratna Sari, Luh Putu Lusi Setyandarini Surya, Komang Adi Kurniawan Saputra, 2019, Pengaruh Kepemilikan Manajerial dan Kepemilikan Institusional Terhadap Pemilihan Kantor Akuntan Publik Pada Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia, Jurnal Dialektika, Volume 4, Nomor 1.

Effendi, 2013, Analisis Pengaruh Struktur Kepemilikan, Kebijakan Dividen Dan Kebijakan Hutang Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Variabel Kontrol Ukuran Perusahaan, Pertumbuhan Perusahaan Dan Kinerja Perusahaan. Diponegoro Journal Of Accounting, (Online), 25 (35): 1- 14.

Etika, A.D, 2015, Pengaruh Struktur Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional, Proporsi Dewan Komisaris Independen, Dan Komite Audit Terhadap Profitabilitas Pada Perusahan Manufaktur yang

(18)

Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Tahun 2011-2013, Artikel Skripsi.

Kediri: FE UNP.

Faizal, 2004, Analisis Agency Costs, Struktur Kepemilikan dan Me- kanisme Corporate Governance, Simposium Nasional Akuntansi VII, Denpasar-Bali. Hal 197-207.

Fajrin, Febrika, 2015, Pengaruh Diferensiasi Kualitas Audit, Kesulitan Keuangan Perusahaan, Opini Audit, Kepemilikan Institusional, Dan Fee Audit Terhadap Pergantian Kap, Jom FEKON, Vol. 2 No. 2.

Fenny, Isieny Wendy, Stevann, Tetty Tiurma Uli Sipahutar, 2020, Pengaruh Financial Distress, Opini Auditor Dan Pergantian Manajemen Terhadap Auditor Switching Pada Perusahaan Industri Dasar Dan Kimia Di Bursa Efek Indonesia, Komunikasi Ilmiah Akuntansi dan Perpajakan, Volume 13 Nomor 1.

Giri, Efraim Ferdinan, Pengaruh Tenur Kantor Akuntan Publik (KAP) dan Reputasi KAP Terhadap Kualitas Audit: Kasus Rotasi Wajib Auditor di Indonesia, Jurnal Seminar Akuntansi Nasional 13, Purwokerto, 2010.

Hadi, Lydia Kartika, 2016, Pengaruh Good Corporate Governance Terhadap Pemilihan Auditor, Jurnal Ilmiah Mahasiswa Universitas Surabaya, Vol. 5 No. 1.

Halim, A, 2015, Auditing I: Dasar-dasar audit laporan keuangan (Ed. Ke-5).

Yogyakarta: YKPN.

Hay, D.W.R. Knechel and H. Ling, 2008, Evidence on the Impact of Internal Control and Corporate Governance on Audit Fees, International Journal of Auditing. Vol,12, pp.9-24.

Handini, Ulfi Yulia Mutiara, 2017, Pengaruh Audit Fee, Opini Going Concern, Financial Distress, Ukuran Perusahaan Klien, Kepemilikan Institusional, Dan Kompleksitas Perusahaan Terhadap Auditor Switching, Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Hudaib, M., & Cooke, T. E. 2005, The Impact of Managing Director Changes and Financial Distress on Audit Qualification and Auditor Switching, Journal of Business Finance & Accounting, 32(9): 1703–1739.

Ikatan Akuntansi Indonesia, 2017, Standar Akuntansi Keuangan, Jakarta:

Penerbit Salemba Empat.

Imanta, Dea dan Rutji Satwiko, 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kepemilikan Manajerial, Jurnal Bisnis dan Akuntansi, Vol. 13 No. 1 April 2011, Hlm. 67-80.

(19)

Johari, Muhammad Habib Takeshi, 2015, Pengaruh Corporate Governance Terhadap Voluntary Auditor Switching, Diponegoro Journal Of Accounting, Volume 4, Nomor 4, Halaman 1-14.

Juliantari, N. W. A., & Rasmini, N. K. R, 2013, Auditor Switching Dan Faktor- Faktor yang Mempengaruhinya, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 33: 231–246.

Kawijaya, N., dan Juaniarti, 2002, Faktor-faktor yang Mendorong Perpindahan Auditor Pada Perusahaan-perusahaan di Surabaya dan Sidoarjo, Jurnal Akuntansi & Keuangan, 4(2): 93-105.

Kencana, Shartika A, 2018, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Auditor Switching secara Voluntary, Jurnal Akuntansi & Keuangan Daerah, Volume 13, Nomor 1, 53–67.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 359/KMK.06/2003 Pasal 2 tentang “Jasa Akuntan Publik”.

Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 423/KMK.06/2002 tentang “Jasa Akuntan Publik”.

Kurniaty, Vina, 2014, Pengaruh Pergantian Manajemen, Opini Audit, Financial Distress, Ukuran Kap, Dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching, JOM FEKON, VOL.1 NO 2.

Komite Nasional Kebijakan Governance (KNKG). 2006. Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia.

Lestari. Hana P, 2012, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Manufaktur Terdaftar Di Bei Melakukan Voluntary Auditor Switching, Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Linata, Y. dan Sugiarto, S, 2012, Pengaruh Independensi Akuntan Publik, Kualitas Audit, Ketepatan Waktu Pelaporan Serta Mekanisme Corporate Governance Terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan Yang Terdaftar Di BEI Periode 2007-2010, Jurnal Akuntansi Keuangan, (Online), 1 (1): 78-87.

Lin, Z. J., and Liu, M, 2009, The Impact of Corporate Governance on Auditor Choice: Evidence from China, Journal of International Accounting, Auditing and Taxation. 18: pp: 44-59

Mahantara, A.A Gede Widya, 2013, FaktorFaktor yang Mempengaruhi Pergantian Kantor Akuntan Publik pada Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia, Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana, Denpasar.

(20)

Mardiyah, A.A, 2002, Pengaruh Faktor Klien dan Faktor Auditor terhadap Auditor Changes: Sebuah Pendekatan dengan Model Kontinjensi RPA (Recursive Model Algorithm). Media Riset Akuntansi, Jurnal Auditing dan Informasi, Vol 3, No. 2, pp. 133-154.

Mohamed, D. M. dan M. H. Habib. (2013), Auditor Independence, Auditor Quality and the Mandatory Auditor Rotation in Egypt. Education, Business and Society : Contemporary Middle Eastern Issues. 6 (2), p.

https://doi.org/10.1108/EBS-07-2012-0035.

Mulyadi, 2002, Auditing, Edisi keenam, Cetakan pertama, Jakarta: Salemba Empat.

Nabila, 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Auditor Switching, Jurnal Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro.

Nasser, A.T. and E.A Wahid, 2006, Auditor-Client Relationship: The Case of Audit tenure and Auditor Switching in Malaysia, Managerial Auditing Journal, Vol. 21, pp. 724-737.

Nazri, S. N. F. S. M., Smith, M., & Ismail, Z, 2012, Factors influencing auditor change: Evidence from Malaysia. Asian Review of Accounting, 20(3):

222-240.

Nurkhaliq, Ulung Dirga, Prima Aprilyani Rambe, Jack Febriand Adel, 2018, Pengaruh Opini Audit, Ukuran Kap, Audit Delay, Perubahan Manajemen, Financial Distress, Dan Persentase Perubahan Roa Terhadap Auditor Switching, Universitas Maritim Raja Ali Haji.

Pawitri, Ni Made Puspa dan Ketut Yadnyana, 2015, Pengaruh Audit Delay, Opini Audit, Reputasi Auditor Dan Pergantian Manajemenpada Voluntary Auditor Switching, E-jurnal Akuntansi Universitas Udayana 10.1, 214-228.

Peranian, Ngurah Agung dan Ni Putu Sri Harta Mimba, 2018, Pengaruh Good Corporate Governance, Financial Distress, dan Return On Equity pada Voluntary Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.2, 1574-1599.

Peraturan Menteri Keuangan, 2008, Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 17/PMK.01/2008 tentang “Jasa Akuntan Publik”, Jakarta.

Pohan, Hotman Tohir, 2016, Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Auditor Switching, Jurnal Informasi, Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Vol. 11 No.1, Hal: 1-14.

(21)

POJK No.13/POJK.03/2017 tentang Penggunaan Jasa Akuntan Publik dan Kantor Akuntan Publik dalam Kegiatan Jasa Keuangan.

PP No. 20/2015 tentang Praktik Akuntan Publik.

Pradipta, P. R., & Septiani, A, 2014, Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Perusahaan Auditor Secara Voluntary, Diponegoro Journal of Accounting, 3(3): 1–10.

Purba P. Marisi, 2010, International Financial Reporting Standards, Yogyakarta: Graha Ilmu.

Puspitasari, Juwita, 2014, Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Pergantian KAP di Indonesia, Universitas Brawijaya: Malang.

Putra, Bayu Pratama, 2015, Pengaruh Opini Audit dan Reputasi KAP pada Auditor Switching dengan Financial Distress Sebagai Variabel Moderasi, Skripsi, Universitas Udayana.

Putra, T., Dwi. F. P., dan Herawati, 2012, Analisis Mekanisme Corporate Governance Dan Karakteristik Kepemilikan Perusahaan Terhadap Pemilihan Auditor Ekssternal. Jurusan Akuntansi, Fakultas Ekonomi, Universitas Bung Hatta.

Rahmawati, Filka, 2011, Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Melakukan Pergantian Kantor Akuntan Publik, Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Riswan, Yolanda Fetricia Kusuma, 2014, Analisis Laporan Keuangan Sebagai Dasar Dalam Penialaian Kinerja Keuangan PT. Budi Satria Wahana Motor, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 5 (1).

Robbitasari, Ainurrizky Putri, 2013, Pengaruh Opini Audit Going Concern, Kepemilikan Institusional, dan Audit Delay pada Voluntary Auditor Switching, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 5(3): 652-665.

Robinson, D. R. dan Lisa A. Owens Jackson, 2009, Audit Committee Characteristics and Auditor Changes, Academy of Accounting and Financial Studies Journal. Supplement, Vol. 13, p. 17-132.

Rompas, R., Ilat, V., & Poputra, A. T, 2014, Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan corporate governance pada laporan tahunan perusahaan yang terdaftar dalam LQ-45 di Bursa Efek Indonesia, Jurnal EMBA:

Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis dan Akuntansi, 2(3).

Rosiana, Winda, 2017, Pengaruh Mekanisme Good Coorporate Governance, Ukuran Kap, Dan Profitabilitas Terhadap Auditor Switching, Simki- Economic, Vol. 01 No. 11.

(22)

Safriliana, Retna dan Siti Muawanah, 2019, Faktor yang Memengaruhi Auditor Switching di Indonesia, Universitas Merdeka Malang.

Sarasintya, Ida Ayu Agung dan Aryani, Ni Ketut Lely, 2014, Pengaruh Karakteristik Auditee Pada Pergantian Auditor, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 9.3 (2014), ISSN: 2302-8556.

Sari, Gusti Agung Ayu Intan Permata, Ida Bagus Putra Astika, 2018, Pengaruh Opini Going Concern, Financial Distress, dan Kepemilikan Institusional Pada Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.2, 898-926.

Sari, Ika Wulan Indah, A.A.G.P Widanaputra, 2016, Reputasi Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh Audit Fee Pada Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.16.1. Juli: 527-556.

Schwartz, K.B. and K. Menon, 1985, Auditor Switches by Failing Firms, Journal of Accounting, Vol. LX,No. 2, 248-261.

Setiawan, I Made Agus dan Ni Ketut Lely Aryani M, 2014, Pengaruh Corporate Social Responsibility, Auditor Opinion, Financial Distress, Size Terhadap Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana 8.2 : 231-250.

Setiyawan, A. (2017), Pengaruh Audit Fee dan Opini Audit Going Concern terhadap Auditor Switching dengan Reputasi KAP sebagai variabel moderasi, Skripsi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Muria Kudus.

Sidhi, B. A. D. M., & Wirakusuma. M. G, (2015), Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tingkat Penjualan Perusahaan, dan Reputasi KAP pada Pergantian KAP, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, 13(3), 723–

736.

Sinarwati, Ni Kadek, 2010, Mengapa Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Melakukan Pergantian KAP?, Simposium Nasional Akuntansi 13, Purwokerto.

SPAP, “Standar Auditing”, Standar Profesional Akuntan Publik, 2001.

Standar Profesional Akuntan Publik, 2013, tentang Standar Pengendalian Mutu.

Sukadana, I Dewa Made dan Made Gede Wirakusuma, 2016, Reputasi Kantor Akuntan Publik Memoderasi Opini Audit Going Concern dan Audit Delay Terhadap Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.16.2, 1604-1634.

(23)

Suparlan dan Wuryan Adnyani, 2010, Analisis Empiris Pergantian Kantor Akuntan Publik Setelah Ada Kewajiban Rotasi Audit, Simposium Nasional Akuntansi XIII, Purwekerto.

Supriyono, R. A. 1988, Pemeriksaan Akuntan (Auditing): Faktor-faktor yang Mempengaruhi Independensi Penampilan Akuntan Publik.

Susiana dan Arleen Herawaty, 2007, Analisa Pengaruh Indepedensi, Mekanisme Corporate Governance, Kualitas Audit Terhadap Integritas Laporan Keuangan, Simposium Nasional Akuntansi X. Unhas Makasar. 26-28 Juli 2007.

Sutedi, A.2012, Good Corporate Governance, Jakarta: Sinar Grafika.

Svanberg, J. dan P. Ohman, 2014, Lost Revenues Associated with Going Concern Modified Opinions in the Swedish Audit Market. Journal of Applied Accounting Research, 15(2): 197-214.

Tarjo, 2008, Pengaruh Konsentrasi Kepemilikan Institusional dan Leverage Terhadap Manajemen Laba, Nilai Pemegang Saham Serta Cost Of Equity Capital, Simposium Nasional Akuntansi XI. Pontianak.

Utami, Syilvi Fajria, 2015, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pergantian Auditor Secara Sukarela, Jom FEKON. Vol. 2, No. 2.

Wahyuningsih, Nur, 2012, Analisis Pengaruh Opini Audit Going Concern dan Pergantian Manajemen pada Auditor Switching, Jurnal Akuntansi dan Bisnis, 7(1).

Widnyani, Ni Luh Eka Desy dan Ketut Muliartha RM, 2018, Pengaruh Opini Audit, Audit Fee, Reputasi KAP dan Ukuran Perusahaan Klien Terhadap Auditor Switching, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.23.2, 1119-1145.

Wijayani, Evy Dwi, 2011, Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perusahaan di Indonesia Melakukan Auditor Switching, Skripsi Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro, Semarang.

Wulandari, Erike, Dwi Cahyono, dan Nina Martiana, 2019, Reputasi Auditor Sebagai Pemoderasi Pengaruh Financial Distress dan Audit Fee Pada Auditor Switching, Jurnal Ilmu Sosial dan Humaniora, Vol 8 No 2.

Wulandari, Made Widi dan I Dewa Gede Dharma Suputra, 2018, Pengaruh Pergantian Manajemen dan Audit Fee pada Auditor Switching Dengan Reputasi Auditor Sebagai Variabel Pemoderasi, E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana, Vol.25.1, 581-605.

www.cnbcindonesia.com

(24)

www.edusaham.com www.idx.co.id www.kompas.com www.kontan.co.id www.sahamok.com www.skripsi.id

Yuniarti, Rina, 2016, Pengaruh Likuiditas, Ukuran Perusahaan Dan Reputasi KAP, Baabu Al-Ilmi Vol. 1 No. 1.

Referensi

Dokumen terkait

yang berjudul “ ANALISIS PENGARUH OPINI AUDIT, UKURAN PERUSAHAAN KLIEN, KESULITAN KEUANGAN PERUSAHAAN, UKURAN KAP, DAN PERGANTIAN MANAJEMEN TERHADAP AUDITOR

Penelitian ini bertujuan untuk memberikan bukti empiris pengaruh : ukuran perusahaan, laba/rugi operasi, opini auditor dan reputasi auditor terhadap audit delay pada

Tujuan penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh reputasi auditor, disclosure dan ukuran perusahaan terhadap opini audit going concern pada perusahaan manufaktur

PENGARUH OPINI AUDIT, ROA, AFILIASI KAP, DAN DER TERHADAP AUDITOR SWITCHING PADA PERUSAHAAN.. MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BEI

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh dari financial distress, pergantian manajemen, opini audit, ukuran KAP,audit tenure, fee audit terhadap auditor

Hasil penelitian diketahui pengaruh ukuran KAP, opini audit, pergantian manajemen, financial distress, dan ukuran perusahaan klien terhadap auditor switching

Variabel opini auditor, ukuran KAP, komite audit, auditor switching, profitabilitas, dan ukuran perusahaan tidak memiliki pengaruh terhadap audit report lag dikarenakan

Apakah Pergantian Manajemen, Opini Audit, Ukuran KAP berpengaruh secara simultan terhadap Auditor Switching pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia BEI periode