Penulis memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan karunia-Nya yang telah memberikan penulis kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan skripsinya yang berjudul “PENGARUH VARIABILITAS SAHAM, UKURAN PERUSAHAAN DAN INTENSITAS SAHAM TERHADAP PEMILIHAN METODE PENILAIAN SAHAM DI DAFTAR” SEKTOR PERUSAHAAN ENERGI DI BURSA EFEK INDONESIA”. Tesis ini disusun untuk memenuhi persyaratan penyelesaian gelar sarjana (S1) akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti, Palembang. Selama penyusunan skripsi ini, penulis banyak menemui kendala dan kekurangan, namun berkat bimbingan, bantuan dan semangat dari berbagai pihak, skripsi ini dapat terselesaikan dengan baik.
Mikial, SE., M.Sc., Ak., CA., CSRS selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang sekaligus sebagai Dosen Pembimbing I yang membimbing dan membimbing penulis dalam penyusunan disertasinya. Bapak Firmansyah Arifin, SE., M.M., Ak., CA., CSRS selaku pembimbing II yang membimbing dan membimbing penulis dalam penyusunan skripsi. Bapak/Ibu dosen Fakultas Ekonomi Universitas Tridinanti Palembang yang telah memberikan ilmu dan bantuan selama perkuliahan.
Orang tua saya yang selalu mendukung dan mendoakan saya sejak awal kuliah hingga selesainya skripsi ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi kesempurnaan skripsi ini.
Akhir kata penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian, serta menjadi referensi bagi mahasiswa yang akan menyusun proposal dan skripsi.
ABSTRAK
ABSTRACT
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Pilihan metode penilaian persediaan terdiri dari metode FIFO (first in first out), LIFO (last in first out) dan metode rata-rata. 14 (revisi 2015) dan UU No. 36 tentang Pajak Penghasilan, terlihat bahwa perusahaan hanya boleh memilih metode penilaian persediaan yaitu metode FIFO dan metode rata-rata tertimbang. Dalam hal ini LIFO (last in first out) sudah tidak digunakan lagi dalam dunia perpajakan, karena LIFO dianggap merugikan pemerintah, karena besarnya keuntungan yang dihasilkan bernilai rendah maka pajak yang dibayarkan akan menjadi besar. namun lebih rendah lagi, hal ini akan menyebabkan perusahaan lain berlomba-lomba menggunakannya.
Konsumsi energi final pada tahun 2020 sebesar 4.914.960 terajoule, turun sekitar 8,2% dibandingkan tahun 2019, dengan konsumen utama adalah sektor industri dan konstruksi sebesar 2.158.577 terajoule atau sekitar 43,9%. Konsumsi energi terbesar menurut jenis energi adalah bahan bakar kelas ringan seperti bensin, avtur, dan minyak tanah (23,9%), diikuti oleh batu bara (21,3%), listrik (18,7%), bahan bakar kelas berat seperti minyak solar, dan bahan bakar minyak ( 14,3%), dan gas alam (9,2%). Hal ini menunjukkan bahwa energi yang digunakan masyarakat bervariasi berdasarkan jenis energi yang dibutuhkan, dimana energi tersebut digunakan berdasarkan kebutuhan masing-masing.
Ketersediaan bahan energi di Indonesia sendiri untuk memenuhi kebutuhan energi harus diimbangi dengan ketersediaan energi secara tepat guna, terpadu dan berkelanjutan untuk memperlancar aktivitas di seluruh sektor pemakai energi, seperti rumah tangga, transportasi, industri, komersial. , pertanian dan sektor lainnya. Keseimbangan antara penyediaan energi dan kebutuhan energi harus dianalisis untuk memberikan gambaran mengenai peran masing-masing jenis energi dalam setiap kegiatan, sehingga ketersediaan sumber energi tersebut harus diperhatikan. Begitu pula dengan produksi gas alam yang menurun sebesar 7,7% dan produksi batu bara sebesar 8,2%.
Impor energi dibatasi pada jenis sumber energi tertentu yang tidak dapat dipenuhi dari produksi sendiri (dalam negeri). Untuk mencegah kekurangan pasokan energi, perlu dilakukan pengendalian persediaan dengan menggunakan metode inventarisasi yang tepat. Pada perusahaan sektor energi terdapat 20% atau sebanyak 10 perusahaan yang menggunakan metode persediaan FIFO, 70% atau sebanyak 35 perusahaan yang menggunakan metode rata-rata, 2% atau sebanyak 1 perusahaan yang menggunakan metode persediaan FIFO dan identifikasi khusus. , dan terakhir 8% atau sebanyak 4 perusahaan yang menggunakan metode FIFO dan rata-rata persediaan.
Pemilihan Metode Penilaian Persediaan Pada Perusahaan Energi
Rumusan Masalah
Apakah terdapat pengaruh variabilitas persediaan, ukuran perusahaan dan intensitas persediaan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Apakah variabilitas persediaan berdampak pada pilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia? Apakah ukuran perusahaan berpengaruh terhadap pilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Apakah terdapat pengaruh intensitas persediaan terhadap pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia?
Tujuan Penelitian
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat teoritis yaitu pengetahuan terkait pengaruh volatilitas saham, ukuran perusahaan dan intensitas saham terhadap pemilihan metode penilaian saham pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bagi perusahaan-perusahaan di Bursa Efek Indonesia (BEI), hal ini diharapkan dapat menjadi pertimbangan bagi perusahaan-perusahaan di bidang energi dalam memilih metode penilaian saham. Bagi peneliti, penelitian ini berguna sebagai salah satu cara untuk memperdalam pengetahuan peneliti selama perkuliahan, khususnya mengenai hubungan keuangan.
Bagi peneliti selanjutnya, hasil ini dapat menjadi acuan bagi rekan peneliti lain pada penelitian selanjutnya yang mengambil pokok bahasan pengaruh volatilitas saham, ukuran perusahaan dan intensitas saham terhadap pilihan metode penilaian saham pada perusahaan sektor energi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Bursa Efek Indonesia.
DAFTAR PUSTAKA
Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian saham (studi kasus pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2012-2015). Analisis pengaruh current ratio, inventory turnover dan gross profit margin terhadap pemilihan metode persediaan pada perusahaan dagang yang terdaftar di BEI tahun 2013-2015. Pengaruh intensitas persediaan, variabilitas persediaan dan financial leverage terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Analisis pengaruh ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, variabilitas harga pokok penjualan, rasio perputaran persediaan, dan margin laba kotor terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan. Pengaruh ukuran perusahaan, variabilitas persediaan, leverage keuangan, variabilitas laba sebelum pajak, dan harga pokok penjualan terhadap pilihan metode akuntansi persediaan. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Margin Laba Kotor dan Variabilitas Persediaan Terhadap Pemilihan Metode Akuntansi Persediaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI.
Faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan industri di pasar modal Indonesia. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan dagang yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-2014. Analisis faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan metode penilaian persediaan pada perusahaan subsektor perdagangan besar barang manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2016-2020.
Pengantar Akuntansi: Buku 2 Metode Akuntansi Elemen Pelaporan Keuangan yang Diperkaya dengan Perspektif IFRS & Perbankan. Analisis pengaruh variabilitas persediaan, ukuran perusahaan dan likuiditas terhadap pemilihan metode akuntansi persediaan pada perusahaan farmasi di Bursa Efek Indonesia.