Pengaruh Perbedaan Temperatur Bahan Bakar Terhadap Pengoperasian Genset 4 Kecepatan yang diusulkan sebagai salah satu syarat penyelesaian pendidikan sarjana pada program studi Teknik Mesin Fakultas Teknik Universitas Bengkulu. Sebagian besar pengoperasian genset dilakukan di ruang terbuka guna mengurangi kebisingan dan penghirupan gas buang selama pengoperasian. Pengoperasian di ruang terbuka seringkali tidak memperhitungkan kondisi temperatur lingkungan, dimana temperatur dapat mempengaruhi posisi suatu benda, termasuk pengoperasian mesin genset. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh fluktuasi temperatur bahan bakar (premium). dan Pertamax) terhadap kinerja mesin 4 tak dengan genset.
Pengoperasian genset banyak dilakukan di ruang terbuka dengan tujuan untuk mengurangi kebisingan dan penghirupan gas buang yang dihasilkan selama pengoperasian mesin. Letak bangunan dipengaruhi oleh suhu, serta kondisi suhu lingkungan sekitar, serta agregat yang ditempatkan pada ruang terbuka. Penelitian ini akan membahas pengaruh temperatur genset terhadap kinerja mesin genset 4 tak.
Dengan cara ini, pengaruh temperatur pada saluran bahan bakar menuju karburator dapat diprediksi sehingga penggunaan genset di ruang terbuka dapat lebih baik. Permasalahan yang diangkat pada penelitian ini adalah bagaimana pengaruh variasi temperatur bahan bakar terhadap kinerja mesin genset 4 tak. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh variasi temperatur bahan bakar terhadap unjuk kerja mesin genset 4 tak.
Keuntungan dari penelitian ini adalah dapat mengetahui pengaruh variasi temperatur bahan bakar terhadap kinerja mesin genset 4 tak.
PENDAHULUAN
Perumusan Masalah
Tujuan
Manfaat
Batasan Masalah
Sistematika Penulisan
TINJAUAN PUSTAKA
Landasan Teori
- Motor Pembakaran Dalam
- Motor Otto
- Motor Empat Langkah
- Pembakaran Dalam Motor Otto
- Karburator
- Generator
- Parameter Unjuk Kerja
- Bahan Bakar
- Alat ukur Temperatur
- Multimeter Analog
- Material Isolasi Termal
Mesin Otto merupakan mesin konversi energi tidak langsung, dimana energi bahan bakar menjadi energi panas dan kemudian menjadi energi mekanik. Pada siklus mesin dua langkah, sulit untuk mengisi seluruh volume sapuan dengan campuran yang bersih, karena sebagian campuran udara dan bahan bakar mengalir langsung dari silinder pada saat langkah hisap. Sedangkan mesin empat langkah adalah mesin yang menghasilkan satu langkah tenaga untuk setiap empat langkah tenaga piston atau dua putaran engkol penuh.
Sepeda motor Otto merupakan sepeda motor yang menggunakan bahan bakar yang mudah menguap (volatil) baik berupa gas maupun cairan (bensin dengan berat jenis yang membentuk campuran homogen antara bahan bakar dan udara di dalam karburator. Jika perbandingan kompresi terlalu tinggi maka terjadi adalah kemungkinan terbakarnya campuran bahan bakar dan udara sebelum terjadi lonjakan bunga api listrik yang dapat menghentikan pergerakan piston. Mesin empat langkah adalah mesin yang menghasilkan satu langkah tenaga untuk setiap empat langkah tenaga piston, atau dua putaran penuh.
Empat langkah kerja piston pada mesin empat langkah dapat dijelaskan pada siklus berikut: (Pudjanarsa dan Nursuhud, 2008). Langkah kompresi, dimana kedua katup tertutup dan campuran udara dan bahan bakar di dalam silinder dikompresi hingga bagian terkecil dari volume awalnya sehingga pembakaran dimulai dan tekanan silinder meningkat dengan sangat cepat. Untuk bahan bakar hidrokarbon, rasio stoikiometri bahan bakar terhadap udara adalah sekitar 1:15, sehingga rasio udara terhadap bahan bakar harus sekitar 1:30 dan 1:7.
Karburator akan menghasilkan campuran udara dan bahan bakar yang sesuai untuk kondisi beban, putaran, dan tenaga yang berbeda. Dimana ruang terapung dimaksudkan untuk menyediakan sejumlah bahan bakar pada tekanan atmosfer dengan ketinggian permukaan tetap untuk pengisian bahan bakar atau pengisian bahan bakar melalui berbagai jet dan saluran. Pelampung pada ruang ini dihubungkan dengan needle valve dan jika pelampung naik maka aliran bahan bakar yang masuk ke ruang ini akan terhenti karena aliran bahan bakar dari pompa dimatikan.
Konsumsi bahan bakar spesifik (sfc) adalah massa bahan bakar (kg) dalam waktu yang digunakan selama proses pembakaran untuk menghasilkan tenaga sebesar 1 hp. Dengan kata lain, konsumsi bahan bakar spesifik (SFC) dapat diartikan sebagai ukuran keekonomian penggunaan bahan bakar. Dimana Gf adalah jumlah bahan bakar yang digunakan dalam satuan kg/jam dan N adalah daya efektif atau daya poros dalam satuan Hp.
Bahan bakar ada beberapa jenis yaitu : bahan bakar gas, bahan bakar padat, bahan bakar cair dan bahan bakar propelan. Saat ini bahan bakar cair lebih banyak digunakan dibandingkan bahan bakar gas dan padat karena volumenya relatif lebih kecil sehingga tidak memakan banyak tempat penyimpanan.
METODOLOGI
- Alat dan Bahan
- Persiapan Pengujian
- Kaliberasi Alat Ukur
- Prosedur Pengujian dan Pengambilan Data
- Pengolahan Data
Pembebanan yang diberikan pada penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang menggunakan genset. Alat ukur yang digunakan untuk pengukuran bahan bakar pada penelitian ini adalah dipstick dan dipstick. Tabung gondok digunakan untuk mengukur laju konsumsi bahan bakar pada saat mesin hidup yang berukuran 10 ml.
Stopwatch adalah alat penunjuk waktu yang dapat dinyalakan dan dimatikan saat pengukuran dimulai dan diakhiri. Clamp meter merupakan alat yang digunakan untuk mengukur aliran arus listrik tanpa harus memutus jalur arus listrik. Pada penelitian ini digunakan dua jenis alat ukur suhu yaitu termometer air raksa dan sensor suhu (LM35).
Termometer pada penelitian ini akan digunakan untuk mengukur suhu bahan bakar selama berada di dalam tangki penyimpanan untuk diolah nantinya. Sensor suhu merupakan alat ukur yang digunakan untuk mengukur bahan bakar pada ruang pelampung karburator. Alat yang digunakan untuk mengkondisikan bahan bakar sebelum masuk ke ruang pelampung di karburator.
Sedangkan Pertamax merupakan bahan bakar ramah lingkungan dengan angka oktan tinggi (sekitar 94), yang merupakan peningkatan dibandingkan bahan bakar sebelumnya. Dengan menggunakan Pertamax mesin akan bekerja lebih baik, lebih bertenaga, memiliki emisi lebih rendah dan menghemat bahan bakar. Kalibrasi alat ukur ini dilakukan dengan cara mengukur suhu pada titik beku air (es) dan suhu pada titik didih air, ketika mengalami perubahan fasa pada tekanan 1 atm.
Ketika fase air es berubah, termometer air raksa menunjukkan suhu 0° Celcius, dan pada titik didih air menunjukkan suhu 100° Celcius. Dengan demikian, termometer air raksa yang digunakan dalam penelitian ini mempunyai nilai yang benar dan dapat digunakan. Pengukuran pada sensor suhu dengan multimeter dilakukan bersamaan dengan termometer air raksa untuk mengukur titik beku air dan titik didih air, sehingga diperoleh data perbandingan antara sensor suhu dan.
Data perbandingan antara sensor suhu dan termometer air raksa diregresi dengan suhu yang berbeda dari 0 °C hingga 100 °C. Pengoperasiannya dilakukan dengan metode yang sama pada bahan bakar dengan fluktuasi suhu yang berbeda.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Temperatur Bahan Bakar
Daya Mesin
Konsumsi Bahan Bakar
PENUTUP
Saran