• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengaruhpenerapan good corporate governance

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengaruhpenerapan good corporate governance"

Copied!
93
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kinerja keuangan memegang peranan penting dalam tata kelola perusahaan yang baik dimana kinerja keuangan merupakan salah satu cara bagi manajer untuk memenuhi kewajibannya kepada penyandang dana dan untuk mencapai tujuan perusahaan yang diinginkan. Hasil penelitian Larasti (2017) menunjukkan bahwa good Corporate Governance yang dibentuk oleh proporsi dewan komisaris independen dan kepemilikan manajemen berpengaruh terhadap kinerja.

Rumusan Masalah

Oleh karena hasil penelitian yang bervariasi, maka peneliti bermaksud untuk mengkaji kembali berbagai hasil penelitian tersebut dan memeriksa apakah tata kelola perusahaan yang baik berpengaruh terhadap kinerja keuangan. Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance (GCG) Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan Bank yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

H2: Komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Data Kepemilikan Direksi, Komite Audit dan Eksekutif atas Kinerja Keuangan pada Perusahaan Perbankan Tercatat.

TINJAUAN PUSTAKA

Teori Keagenan

Prinsipal mendelegasikan tanggung jawab pengambilan keputusan kepada agen, bisa juga dikatakan prinsipal memberikan amanah kepada agen untuk melaksanakan tugas tertentu. Hubungan keagenan merupakan hubungan baik langsung maupun tidak langsung antara pemilik perusahaan dengan pemilik jasa, dimana dalam hal ini pemilik perusahaan memberikan kepercayaan kepada agen untuk menjalankan kinerja perusahaan.

Good Corporate Governance

Menurut PBI Nomor 8/4/PBI/2006 tentang Penerapan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Pada (Masitoh dan Hidayah, 2018) Good Corporate Governance adalah tata kelola Bank yang menerapkan prinsip keterbukaan, akuntabilitas, tanggung jawab (responsibility), kemerdekaan (independence) dan keadilan (justice). Menurut Nugraha (2009), Survei Credit Lyonnais SA (CLSA) mengungkapkan terdapat korelasi yang baik yaitu harga saham dengan penyerapan good corporate governance.

Kinerja Keuangan

Menurut Munawirja, tujuan penilaian suatu perusahaan adalah untuk mengetahui tingkat likuiditas perusahaan yaitu kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban pada saat dibebankan, untuk mengetahui tingkat leverage keuangan perusahaan yaitu kemampuan untuk memenuhi kewajiban keuangan. jika perusahaan tersebut dalam keadaan likuidasi, baik jangka panjang maupun jangka pendek, untuk mengetahui derajat profitabilitas perusahaan, yaitu kemampuan perusahaan dalam memperoleh keuntungan dalam jangka waktu tertentu. Untuk mengetahui kestabilan operasional perusahaan yaitu kemampuan menyelenggarakan operasi yang stabil yang diukur dengan memperhatikan kemampuan perusahaan dalam membayar bunga atas utang-utangnya, termasuk kemampuan perusahaan untuk rutin membayarkan dividen kepada pemegang saham tanpa menemui hambatan.

Pengukuran Kinerja Keuangan

Dalam arti lain dapat dikatakan bahwa rasio profitabilitas adalah yang diperoleh dalam bentuk rupiah yang dijelaskan dalam rasio keuntungan, sedangkan aktiva produktif adalah saham-saham yang dimiliki pada bank yang bertujuan untuk memperoleh penghasilan sesuai dengan fungsinya. fungsi (Lukman Dendawijaya: 2009). Rasio profitabilitas merupakan gambaran kinerja maksimal atau keberhasilan manajer dalam memperoleh pendapatan dalam suatu kinerja kepemimpinan. Hal ini dapat dilihat dengan mengamati laporan keuangan, dalam hal ini dapat diketahui bagaimana bank dapat mengetahui bagaimana bank tersebut memperoleh pendapatannya.

Merupakan tinjauan untuk melihat kinerja manajemen dalam perannya dalam mengelola modal untuk mencapai hasil setelah pajak. Untuk mengetahui tinggi rendahnya margin yang diperoleh suatu bank, Anda bisa mengetahuinya dengan membandingkan GPM dengan standarnya. Rasio ini merupakan rasio untuk mengukur kinerja perusahaan dalam mengukur laba bersih jika diukur dari modal pemilik.

Semakin besar rasionya, semakin baik perusahaan tersebut mampu memanfaatkan ekuitasnya secara efektif.

Penelitian Terdahulu

Kepemilikan institusional dan rasio utang terhadap ekuitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Pengaruh pengungkapan tata kelola perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap kinerja keuangan bank yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Menyimpulkan bahwa variabel Debt To Equity Ratio berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan, sedangkan variabel dewan direksi, share of the Independent board, kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan perusahaan.

Jumlah direksi, kepemilikan institusional, dan rasio utang terhadap ekuitas tidak berpengaruh terhadap kinerja keuangan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Variabel independen ukuran dewan direksi, dewan pengawas dan komite audit secara bersama-sama tidak mempunyai pengaruh signifikan terhadap variabel dependen kinerja keuangan yang diwakili oleh ROA, ROE, ROI dan DER. Pengaruh dewan pengawas, komisaris independen, dewan direksi, komite audit dan kepemilikan manajemen terhadap kinerja keuangan (studi pada penyedia jasa non keuangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018).

Perbedaannya dengan penelitian-penelitian sebelumnya terletak pada subjek dan peristiwa masing-masing penelitian, dan dalam penelitian ini mengacu pada Good Corporate Governance yang indikatornya meliputi Direksi dan Dewan Direksi, serta kinerja keuangan yang indikatornya meliputi Return on Capital.

Kerangka Penelitian

Perbedaannya dengan penelitian terdahulu terletak pada variabel independen yaitu Dewan Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Manajerial. Hipotesis Pengaruh Direksi Terhadap Kinerja Keuangan Direksi merupakan dewan yang berperan sebagai pengawas.

Hipotesis

H3: Kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). Tabel tersebut dan nilai signifikansinya sebesar 0,715 > 0,05 yang berarti variabel kepemilikan manajerial (X3) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan hasil uji statistik pada penelitian ini menunjukkan adanya pengaruh dewan direksi terhadap kinerja keuangan.

Hipotesis kedua (H2) atau asumsi sementara menyatakan bahwa komite audit mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh uji statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan memperoleh hasil yang tidak signifikan dan bertanda positif. Hasil penelitian (uji t) komite audit berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dengan nilai t hitung sebesar 1,967 lebih besar dari t tabel sebesar 1,933 dan nilai sig 0,056 > 0,05.

Pengaruh kepemilikan institusional, dewan komisaris independen, komite audit dan dewan direksi terhadap kinerja keuangan perusahaan.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian

Berdasarkan penjelasan di atas maka jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif yaitu penelitian yang menggunakan metode analisis yang menggunakan statistik dan data berupa angka-angka yang diperlukan. Subyek penelitian ini meliputi 2 variabel independen yang merupakan variabel yaitu dewan direksi, komite audit dan kepemilikan manajemen sebagai penjelas good Corporate Governance, sedangkan variabel dependennya adalah kinerja keuangan perusahaan dengan menggunakan Return On Equity (ROE).

Lokasi Dan Waktu Penelitian

Dasar pengambilan keputusan dalam penelitian ini adalah jika probabilitas < 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa (Ukuran Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Manajerial) berpengaruh signifikan terhadap kinerja keuangan. Dan sebaliknya jika probabilitas > 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa (Ukuran Direksi, Komite Audit dan Kepemilikan Manajerial) berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Keuangan. Hasil yang diperoleh Rahmawati (2017) tidak sesuai dengan penelitian diatas yang menyatakan bahwa variabel Dewan Direksi berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja keuangan. 2) Pengaruh komite audit terhadap kinerja keuangan.

Hasil yang diperoleh dari uji statistik t pada penelitian ini sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Prabukusuma (2020) yang menyatakan bahwa komite audit berpengaruh positif terhadap… 3) Pengaruh kepemilikan manajerial terhadap kinerja keuangan. H3) atau asumsi sementara menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan hasil penelitian yang diperoleh uji statistik pada penelitian ini menunjukkan bahwa pengaruh kepemilikan manajemen terhadap kinerja keuangan memberikan hasil yang tidak signifikan dan bertanda negatif. Hasil yang diperoleh pada uji statistik t pada penelitian ini tidak sama dengan penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Subiyanti dan Zannati (2019) yang menyatakan bahwa kepemilikan manajerial berpengaruh positif terhadap kinerja keuangan.

Hasil penelitian (uji t) Dewan Direksi berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dengan nilai t hitung sebesar -1,891 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,933 dan nilai sig sebesar 0,066 > 0,05. Hasil penelitian (uji t) Kepemilikan Manajerial berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan dengan nilai t hitung sebesar -0,367 lebih kecil dari t tabel sebesar 1,933 dan nilai sig sebesar 0,715 > 0,05. Analisis Pengaruh Kinerja Keuangan dan Good Corporate Governance terhadap Financial Distress (Studi Kasus pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2014-2017).

Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia

Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel

Populasi Dan Sampel

Teknik Pengumpulan Data

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh langsung dari sumber data (perusahaan) namun dari laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor dan terdaftar di BEI dari tahun sampai dengan tahun 2020. Alasan peneliti menggunakan periode ini karena pada periode ini perusahaan bank yang terdaftar di BEI dinilai sudah efektif melaksanakan pembentukan dewan direksi, komite audit, dan manajemen kepemilikan.

Teknik Analisis Data

Pengujian hipotesis digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen yang terdiri dari Ukuran Dewan Komisaris, Komite Audit dan Kepemilikan Manajemen berpengaruh terhadap variabel dependen. Pengujian ini bertujuan untuk menguji secara bermakna pengaruh variabel independen (GCG) terhadap variabel dependen. Kinerja Keuangan) secara bersama-sama dengan melihat nilai signifikan F. Komite audit berdasarkan Kep.29/PM/2004 bahwa komite audit adalah komite yang dibentuk oleh dewan komisaris perusahaan yang anggotanya dipilih dan oleh dewan komisaris .

Y Pada tabel diatas, variabel Dewan Direksi (X1) sebesar Thitung - 1,891, sedangkan nilai Ttabel = 1,933 maka Thitung < Ttabel dan nilai signifikansinya 0,066 > 0,05 yang berarti variabel Dewan Direksi (X1) ) berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan. Sedangkan untuk variabel komite audit (X2), nilai Thitung = 1,967 dan nilai Ttabel = 1,933, nilai Thitung > nilai Ttabel dan nilai signifikansi 0,056 > 0,05 yang berarti variabel komite audit (X2) berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kinerja keuangan.

Komite audit berpengaruh positif karena komite audit mengalami fluktuasi yang cenderung meningkat, namun hanya ada satu perusahaan yang mengalami fluktuasi yang menurun. Diharapkan seluruh pegawai memiliki keterampilan untuk menangani permasalahan yang timbul pada dewan dan kepemilikan manajerial dan tidak hanya menangani permasalahan yang timbul pada komite audit. Sebab dalam komite audit harus terdapat dewan direksi dan kepemilikan manajerial yang dapat mencerminkan apa yang telah dilakukan dan kepribadian orang tersebut.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil penelitian

Pembahasan

PENUTUP

Kesimpulan

Saran

Empiris pada perusahaan sektor industri barang konsumsi yang terdaftar di BEI Universitas Negeri Yogyakarta periode. Dampak Struktur Tata Kelola Perusahaan Terhadap Integritas Laporan Keuangan Perusahaan pada Perusahaan LQ45 yang Terdaftar di UE. Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Perbankan di Bei, Jurnal Pertekun.

Nasutio, Aidil Sofia (2020) “Pengaruh komite audit, ukuran perusahaan, dewan komisaris independen dan RoA terhadap penghindaran pajak Universitas Islam Negeri Sumatera Utara. Pujiati (2015), “Pengaruh kepemilikan manajerial, kepemilikan institusional dan pilihan investasi terhadap dividen kebijakan dengan likuiditas sebagai variabel moderator (Studi.

Gambar

Gambar 2.1 Kerangka Konseptual ...................................................................
Gambar 4.1 Struktur Organisasi Bursa Efek Indonesia
Gambar 4.1 : Uji Normalitas
Tabel 4.1: Uji Normalitas
+6

Referensi

Dokumen terkait

PENGARUH GOOD CORPORATE GOVERNANCE, KONSERVATISME AKUNTANSI DAN UKURAN PERUSAHAAN TERHADAP MANAJAEMEN LABA PADA SEKTOR BARANG KONSUMSI YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA PERIODE