ZAT PENGATUR TUMBUH
DALAM PERTUMBUHAN DAN PERKEMBAGAN TANAMAN
Bambang B. Santoso
Fakultas Pertanian UNRAM 2016
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN VEGETATIF
Sistem Tajuk (shoot) dan Akar (root)
Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya sistim tajuk, sistim perakaran juga
berkembang untuk menyesuaikan permintaan (kebutuhan) daun dan batang
Sistem Tajuk (shoot) dan Akar (root)
Seiring semakin tumbuh dan berkembangnya sistim tajuk, sistim perakaran juga
berkembang untuk menyesuaikan permintaan (kebutuhan) daun dan batang
HIRARKI PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN TANAMAN
Shoot
(pucuk/tajuk)
Node
Internode
Leaf Blade Lateral
Bud Terminal Flower Bud
Petiole Leaf Axil
Root
(akar)
Shoot
(pucuk/tajuk)
Root Cap Primary Root
Lateral Root Root
Hair
Vascular System Petiole
INDIKATOR PERTUMBUHAN
Bertambahnya berat segar dan juga berat kering biomassa
Bertambahnya volume
Bertambah panjang
Bertambah tinggi
Bertambah luas permukaan
Bertambahnya berat segar dan juga berat kering biomassa
Bertambahnya volume
Bertambah panjang
Bertambah tinggi
Bertambah luas permukaan
Definisi:
Pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel, termasuk pembentukan
(sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya
(pemantapan fungsinya).
INDIKATOR PERTUMBUHAN
Definisi:
Pertambahan ukuran akibat pembelahan dan perbesaran sel, termasuk pembentukan
(sintesis) bahan/komponen sel-sel baru yang diikuti dengan pengorganisasiannya
(pemantapan fungsinya).
POLA PERTUMBUHAN TAJUK
Annuals
Tanaman Herbaceous (tanaman tidak berkayu)
Melengkapi siklus hidup dalam satu musim siklus hidup (one growing season)
Biennials
Tanaman Herbaceous
Membutuhkan dua siklus musim (two growing seasons) – tidak mesti dua tahun
Pertumbuhan batang dibatasi pd tahun/musim pertama
POLA PERTUMBUHAN TAJUK
Biennials
Tanaman Herbaceous
Membutuhkan dua siklus musim (two growing seasons) – tidak mesti dua tahun
Pertumbuhan batang dibatasi pd tahun/musim pertama
Perennials
Tanaman herbaceous maupun berkayu (woody)
Herbaceous roots live indefinitely (shoots can)
Shoot growth resumes in spring from adventitious buds in crown
Many grown as annuals
Woody roots and shoots live indefinitely
Growth varies with annual environment and zone
Pronounced diurnal variation in shoot growth; night greater
POLA PERTUMBUHAN TAJUK
Perennials
Tanaman herbaceous maupun berkayu (woody)
Herbaceous roots live indefinitely (shoots can)
Shoot growth resumes in spring from adventitious buds in crown
Many grown as annuals
Woody roots and shoots live indefinitely
Growth varies with annual environment and zone
Pronounced diurnal variation in shoot growth; night greater
POLA PERTUMBUHAN AKAR
Bervariasi dlm pola sesuai jenis dan musim
Puncak pertumbuhan di musim semi kemudian menurun saat kemarau
Bbrp spesies, pertumbuhan akarnya selama musim awal kemarau (akhir musim hujan)
Bbrp spesies mengalami pertumbuhan akar yg aktif sedangkan bbrp lainnya istirahat.
Bervariasi dlm pola sesuai jenis dan musim
Puncak pertumbuhan di musim semi kemudian menurun saat kemarau
Bbrp spesies, pertumbuhan akarnya selama musim awal kemarau (akhir musim hujan)
Bbrp spesies mengalami pertumbuhan akar yg
aktif sedangkan bbrp lainnya istirahat.
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH
Meristems
Dicots
Meristem apikal – pertumbuhan tunas/pucuk
Tunas apikal
Tunas ketiak
Sel membelah atau kembali membelah karena mitosisi/sitokinesis = mitosis/cytokinesis
Sel membelah dan memanjang karena pertumbuhan pucuk.
Demikian juga pada meristem ujung akar (root tips)
Meristems
Dicots
Meristem apikal – pertumbuhan tunas/pucuk
Tunas apikal
Tunas ketiak
Sel membelah atau kembali membelah karena mitosisi/sitokinesis = mitosis/cytokinesis
Sel membelah dan memanjang karena pertumbuhan pucuk.
Demikian juga pada meristem ujung akar (root tips)
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH
Meristems
Pertumbuhan sekunder pd tanaman tahunan berkayu (woody perennials)
Pertambahan diameter (Increase in diameter), karena wilayah meristematik (sel tumbuh)
Kambium jaringan (vascular cambium)
xylem ke arah dalam , phloem ke arah luar
Kambium kayu (cork cambium)
Ke luar utk vascular cambium
Menghasilkan kayu pd lapisan kulit kayu
Meristems
Pertumbuhan sekunder pd tanaman tahunan berkayu (woody perennials)
Pertambahan diameter (Increase in diameter), karena wilayah meristematik (sel tumbuh)
Kambium jaringan (vascular cambium)
xylem ke arah dalam , phloem ke arah luar
Kambium kayu (cork cambium)
Ke luar utk vascular cambium
Menghasilkan kayu pd lapisan kulit kayu
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh :
Faktor Dalam (Internal factors) seperti lokasi sel dalam tubuh tanaman
Menyebabkan bbrp gen dlm sel aktif atau
tidak aktif sehingga mempengaruhi ekspresi gen selama perkembangan
Faktor Luar (Environmental factors) seperti perubahan panjang hari
BAGAIMANA TANAMAN TUMBUH
Pertumbuhan dan perkembangan tanaman dikendalikan oleh :
Faktor Dalam (Internal factors) seperti lokasi sel dalam tubuh tanaman
Menyebabkan bbrp gen dlm sel aktif atau
tidak aktif sehingga mempengaruhi ekspresi gen selama perkembangan
Faktor Luar (Environmental factors)
seperti perubahan panjang hari
FAKTOR GENETIK
(GENETIC FACTORS AFFECTING GROWTH AND DEVELOPMENT)
DNA : pertumbuhan dan differensiasi langsung
Reaksi enzimatik dlm metabolisme
Structural genes
Gen yg terlibat dlm sitesis protein
Operator genes
Mengatur structural genes
Regulatory genes
Mengatur operator genes
DNA : pertumbuhan dan differensiasi langsung
Reaksi enzimatik dlm metabolisme
Structural genes
Gen yg terlibat dlm sitesis protein
Operator genes
Mengatur structural genes
Regulatory genes
Mengatur operator genes
FAKTOR LINGKUNGAN
(ENVIRONMENTAL FACTORS INFLUENCING PLANT GROWTH)
Light - cahaya
Temperature - suhu
Water - air
Gases - gas
Light - cahaya
Temperature - suhu
Water - air
Gases - gas
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Melibatkan aksi sesuatu senyawa kimia yg scr langsung mengendalikan
pertumbuhan tanaman
–
Senyawa tersebut adalah hormones – suatu senyawa yg dihasilkan pd suatu
tempat di tubuh tanaman namun berefek atau berpengaruh di bagian lain dari
tubuh tanaman tsb
Melibatkan aksi sesuatu senyawa kimia yg scr langsung mengendalikan
pertumbuhan tanaman
–
Senyawa tersebut adalah hormones – suatu senyawa yg dihasilkan pd suatu
tempat di tubuh tanaman namun berefek atau berpengaruh di bagian lain dari
tubuh tanaman tsb
Tanaman menghasilkan hormon di :
Meristem apikal
Daun muda
Biji yg sedang tumbuh
Buah yg sedang berkembang
Yang dikendalikan adalah :
Pola percabangan
Laju perpanjangan batang
Respon tanaman terhadap lingkungan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Tanaman menghasilkan hormon di :
Meristem apikal
Daun muda
Biji yg sedang tumbuh
Buah yg sedang berkembang
Yang dikendalikan adalah :
Pola percabangan
Laju perpanjangan batang
Respon tanaman terhadap lingkungan
l
Efek alamiah suatu hormon (ZPT) :
–
Bagian dari tanaman yg akan
dirangsang dikendalikan oleh hormon disebut sebagai jaringan/organ target
–
Pengaruh hormon tsb dpt beragam aspek fisiologis maupun morfologi
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
l
Efek alamiah suatu hormon (ZPT) :
–
Bagian dari tanaman yg akan
dirangsang dikendalikan oleh hormon disebut sebagai jaringan/organ target
–
Pengaruh hormon tsb dpt beragam
aspek fisiologis maupun morfologi
Suatu tingkat konsentrasi yg sama suatu hormon dpt berpengaruh
fisiologis yg berbeda pd dua organ target yg berbeda
–
Kemungkinan merangsang pertumbuhan batang dan
sekaligus juga menghambat pertumbuhan akar
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Suatu tingkat konsentrasi yg sama suatu hormon dpt berpengaruh
fisiologis yg berbeda pd dua organ target yg berbeda
–
Kemungkinan merangsang pertumbuhan batang dan
sekaligus juga menghambat
pertumbuhan akar
Perbedaan konsentrasi suatu
hormon dpt menghasilkan pengaruh yg berbeda pd suatu organ target
yg sama
–
Konsentrasi rendah
memungkinkan menyebabkan membelahnya sel meristematik, tetapi konsentrasi yg tinggi
memungkinkan menghambat pembelahan
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Perbedaan konsentrasi suatu
hormon dpt menghasilkan pengaruh yg berbeda pd suatu organ target
yg sama
–
Konsentrasi rendah
memungkinkan menyebabkan membelahnya sel meristematik, tetapi konsentrasi yg tinggi
memungkinkan menghambat
pembelahan
Dua atau lebih hormon dpt
berinteraksi dlm berbagai cara
–
Pengaruh dr satu hormon (zpt) mungkin tergantung pd ada
tidaknya hormon lain
PENGENDALIAN PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN
Dua atau lebih hormon dpt
berinteraksi dlm berbagai cara
–
Pengaruh dr satu hormon (zpt) mungkin tergantung pd ada
tidaknya hormon lain
Mekanisme umum dari cara kerja hormon tanaman
I
Hormon tanaman (zpt) terikat pd reseptor protein tertentu dalam/pada sel target
Ikatan kemungkinan merangsang dihasilkannya pesan kedua (second messenger) seperti Ca2+
Second messenger ini mungkin saja terikat dan kemudian mengaktifkan ataupun menghambat kerja ezim tertentu
Aktif dan/atau menghambat terhadap enzim memungkinkan menyebabkan
Mengubah permeabilitas membran
Mengubah ekspresi gen
Hormon tanaman (zpt) terikat pd reseptor protein tertentu dalam/pada sel target
Ikatan kemungkinan merangsang dihasilkannya pesan kedua (second messenger) seperti Ca2+
Second messenger ini mungkin saja terikat dan kemudian mengaktifkan ataupun menghambat kerja ezim tertentu
Aktif dan/atau menghambat terhadap enzim memungkinkan menyebabkan
Mengubah permeabilitas membran
Mengubah ekspresi gen
PERUBAHAN FASE:
JUVENIL, MATURATION, SENESCENCE
Fase perkembangan tanaman
embryonic growth – pertumbuhan embrio
juvenility - muda
transition stage – fase transisi
maturity - pendewasaan
senescence - penuaan
death – kematian
Fase perkembangan tanaman
embryonic growth – pertumbuhan embrio
juvenility - muda
transition stage – fase transisi
maturity - pendewasaan
senescence - penuaan
death – kematian
Perkecambahan dan
pertumbuhan semai/bibit
Perkecambahan adalah proses pecah biji yg kemudian diikuti dengan tumbuhkan embrio dlm biji
Faktor dalam yg mempengaruhi
Kematangan embrio
Kehadiran/ketidak-hadiran zat penghambat
Kehadiran/ketidak-hadiran kulit biji yg keras/tebal
Faktor Luar yg mempengaruhi
Air - Water
Suhu - Temperature
Cahaya - Light
Perkecambahan adalah proses pecah biji yg kemudian diikuti dengan tumbuhkan embrio dlm biji
Faktor dalam yg mempengaruhi
Kematangan embrio
Kehadiran/ketidak-hadiran zat penghambat
Kehadiran/ketidak-hadiran kulit biji yg keras/tebal
Faktor Luar yg mempengaruhi
Air - Water
Suhu - Temperature
Cahaya - Light
Pekecambahan Biji.
Utk memulai berkecambah, biji harus keluar dari suasana/kondisi dorman, yaitu melalui cara fisik, kimia, ataupun mekanik
Setelah biji memulai berkecambah (mulai
berkembang), pertama kali yg terjadi adalah imbibisi (mengambil air)
Utuk tumbuh, embrio membutuhkan senyawa (monomer) yg didapat dari membongkar
(katabolisme) polisakarida, lemak, protein tersimpat dlm kotiledon atau endosperm
Utk memulai berkecambah, biji harus keluar dari suasana/kondisi dorman, yaitu melalui cara fisik, kimia, ataupun mekanik
Setelah biji memulai berkecambah (mulai
berkembang), pertama kali yg terjadi adalah imbibisi (mengambil air)
Utuk tumbuh, embrio membutuhkan senyawa (monomer) yg didapat dari membongkar
(katabolisme) polisakarida, lemak, protein tersimpat dlm kotiledon atau endosperm
Menghasilkan (melepas) GIBBERELLINS
adalah tanda biji mematahkan dormansinya dan kemudian berkecambah
Imbibisi air merangsang terbentuknya GA
Pd biji sereal, GA, merangsang perkecambahan dan mendukung pertumbuhan semai melalui
perangsangan pembentukan α-amylase
Yg kemudian akan membantu proses pembongkaran tepung (amilum) tersimpan sehingga menjadi bahan makanan tersedia bagi embrio dan semai
Pekecambahan Biji.
Menghasilkan (melepas) GIBBERELLINS
adalah tanda biji mematahkan dormansinya dan kemudian berkecambah
Imbibisi air merangsang terbentuknya GA
Pd biji sereal, GA, merangsang perkecambahan dan mendukung pertumbuhan semai melalui
perangsangan pembentukan α-amylase
Yg kemudian akan membantu proses pembongkaran tepung (amilum) tersimpan sehingga menjadi bahan makanan tersedia bagi embrio dan semai
1. Terjadinya imbibisi air merangsang sintesis GA.
2-3. GA berdifusi ke lapisan aleuron dan merangsang sintesis enzim.
4-5. Enzim
memecah amilum dan gula yg
kemudian
ditransportasikan ke embrio yg sdg berkembang.
1. Terjadinya imbibisi air merangsang sintesis GA.
2-3. GA berdifusi ke lapisan aleuron dan merangsang sintesis enzim.
4-5. Enzim
memecah amilum dan gula yg
kemudian
ditransportasikan ke embrio yg sdg berkembang.
Biji Sereal
H
ORMONT
ERUSB
ERPERAND
ALAMT
AHAPANP
ERTUMBUHAND
ANP
ERKEMBANGANT
ANAMAN Selepas dari tahapan perkecambahan, tanaman muda ini mulai melaksanakan fotosintesis utk
proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya
Arah pertumbuhan tidak terlepas dari peran hormon (zpt) yg secara individu maupun
berinteraksi di antara macam hormon yg ada.
Ingat kembali peran fisiologis masing-masing zat pengatur tumbuh yg telah dipelajari.
Selepas dari tahapan perkecambahan, tanaman muda ini mulai melaksanakan fotosintesis utk
proses pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya
Arah pertumbuhan tidak terlepas dari peran hormon (zpt) yg secara individu maupun
berinteraksi di antara macam hormon yg ada.
Ingat kembali peran fisiologis masing-masing zat pengatur tumbuh yg telah dipelajari.
Pengaruh tingkat konsentrasi Auksin pada pertumbuhan masing-masing organ tanaman
Pertumbuhan dan
Perkembangan Tajuk
Ada bbrp macam zpt
Mempengaruhi hampir semua aspek siklus hidup tanaman
Salah satunya adalah
Auxins
Ada bbrp macam zpt
Mempengaruhi hampir semua aspek siklus hidup tanaman
Salah satunya adalah
Auxins
Auxin
Bertanggung jawab
terhadap polaritas top - bottom (apical - basal).
Sbg mediator phototropism
Menginduksi
pertumbuhan jaringan vascular
Diproduksi di meristem shoot apical dan
diangkut ke arah bawah
Bertanggung jawab
terhadap polaritas top - bottom (apical - basal).
Sbg mediator phototropism
Menginduksi
pertumbuhan jaringan vascular
Diproduksi di meristem shoot apical dan
diangkut ke arah bawah
Auxin mengendalikan pembentukan primordia daun pd meristem apikal dan selanjutnya pengatur pilotaksis (susunan daun)
APICAL DOMINAN
Apical dominance adalah dominasi
pertumbuhan pucuk apikal sementara itu
pertumbuhan tunas samping (lateral/aksilar) dihambat.
Fenomena ini diatur oleh auksin
Jika sitokinin diaplikasikan (diberikan) ke tanaman ini pd konsentrasi yg cocok, maka dormansi tunas aksilar akan dipatahkan, sehingga tunas aksilar dpt tumbuh dan berkembang. Walaupun tunas apikal sbg sumber auksin masih ada.
Apical dominance adalah dominasi
pertumbuhan pucuk apikal sementara itu
pertumbuhan tunas samping (lateral/aksilar) dihambat.
Fenomena ini diatur oleh auksin
Jika sitokinin diaplikasikan (diberikan) ke tanaman ini pd konsentrasi yg cocok, maka dormansi tunas aksilar akan dipatahkan, sehingga tunas aksilar dpt tumbuh dan berkembang. Walaupun tunas apikal sbg sumber auksin masih ada.
Pengaruh sitokinin dipengaruhi oleh konsentrasi auksin.
Adanya meristem apikal, maka auksin menekan pertumbuhan tunas aksilar
Meristem apikal dibuang, konsentrasi sitokinin
meningkat, merangsang
pertumbuhan tunas aksilar
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AKAR
Sistem arsitektur akar merupakan organisasi dari sistim perakaran beserta derajad percabangan akar tsb.
Percabangan menentukan
perbanyakan sistim perakaran utk menjerap nutrisi dan air
Perpanjangan akar terjadi krn
perluasan percabangan akar jika kondisi tanah tdk optimal bagi
penjerapan nutrisi dan air.
Pertumbuhan terjadi ke arah dimana ada air dan nutrisi (terutama N dan P).
Percabangan menentukan
perbanyakan sistim perakaran utk menjerap nutrisi dan air
Perpanjangan akar terjadi krn
perluasan percabangan akar jika kondisi tanah tdk optimal bagi
penjerapan nutrisi dan air.
Pertumbuhan terjadi ke arah dimana ada air dan nutrisi (terutama N dan P).
Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon (zpt):
Auxin, Ethylene, Cytokinins, dan ABA
Zpt tsb semuanya menghambat pertumbuhan akar !
Ethylene menghambat akar melalui pengaruhnya pd sintesis dan transportasi auksin
Cytokinins menghambat melalui peningkatan konsentrasi Etilen
ABA menghambat melalui interaksinya dgn Etilen
Auxin menghambat melalui ??????
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN AKAR
Pertumbuhan akar dipengaruhi oleh hormon (zpt):
Auxin, Ethylene, Cytokinins, dan ABA
Zpt tsb semuanya menghambat pertumbuhan akar !
Ethylene menghambat akar melalui pengaruhnya pd sintesis dan transportasi auksin
Cytokinins menghambat melalui peningkatan konsentrasi Etilen
ABA menghambat melalui interaksinya dgn Etilen
Auxin menghambat melalui ??????
Gravitropisma Akar Dimediasi Penghambatan Pertumbuhan Oleh Auksin
BISC 366
Tanda anak panah merupakan sedimen
statolith (auksin)
ABA Menghambat Pertumbuhan Akar
Etilen mempengaruhi kemampuan ABA menghambat pertumbuhan
Etilen meningkat maka meningkat ketahanan drpd akar terhadap
hambatan ABA
Menurunnya sintesis Etilen, maka meningkat kepekaan drpd
pertumbuhan akar terhgadap hambatan ABA
etr1 ein2
WT
Etilen mempengaruhi kemampuan ABA menghambat pertumbuhan
Etilen meningkat maka meningkat ketahanan drpd akar terhadap
hambatan ABA
Menurunnya sintesis Etilen, maka meningkat kepekaan drpd
pertumbuhan akar terhgadap hambatan ABA
Etilen menghambat pertumbuhan akar
Model shows:
1. Etilen merangsang
biosintesis auksin, dan pergerakan auksin ke arah ujung akar
2. Auxin ditransportasikan scr basipetal dan aktif scr lokal dlm
menghambat
perpanjangan sel.
Model shows:
1. Etilen merangsang
biosintesis auksin, dan pergerakan auksin ke arah ujung akar
2. Auxin ditransportasikan scr basipetal dan aktif scr lokal dlm
menghambat
perpanjangan sel.
Pembentukan akar lateral
dikendalikan oleh auksin, Etilen, ABA, dan sitokinin
Akar Lateral tumbuh dari sel perisikel dekat dgn pusat xylem.
Auksin bergerak akropetal merangsang sel perisikel
membelah dan primordia akar lateral terinisiasi
Posisi akar lateral ditentukan di daerah antara meristem dan daerah perpanjangan akar
PENGATURAN HORMON PD PEMBENTUKAN AKAR LATERAL
Pembentukan akar lateral
dikendalikan oleh auksin, Etilen, ABA, dan sitokinin
Akar Lateral tumbuh dari sel perisikel dekat dgn pusat xylem.
Auksin bergerak akropetal merangsang sel perisikel
membelah dan primordia akar lateral terinisiasi
Posisi akar lateral ditentukan di daerah antara meristem dan daerah perpanjangan akar
Cytokinins menghambat pembentukan akar lateral melalui pengaruhnya pd sel perisikel dan memblok program pengembangan
pembentukan akar lateral
ABA menghambat pembentukan akar lateral
ABA sintetis menghambat inisiasi pembentukan akar lateral
Auxin and ABA berinteraksi selama perkembangan akar lateral
ABA membantu kemampuan nitrate
menghambat perkembangan akar lateral
Etilen merangsang pembentukan akar adventif (bulu akar) ttp menekan
pembentukan akar lateral
Cytokinins menghambat pembentukan akar lateral melalui pengaruhnya pd sel perisikel dan memblok program pengembangan
pembentukan akar lateral
ABA menghambat pembentukan akar lateral
ABA sintetis menghambat inisiasi pembentukan akar lateral
Auxin and ABA berinteraksi selama perkembangan akar lateral
ABA membantu kemampuan nitrate
menghambat perkembangan akar lateral
Etilen merangsang pembentukan akar adventif (bulu akar) ttp menekan
pembentukan akar lateral
HORMON PADA PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN DAUN
Auksin yg tinggi akan merangsang etilen yg bertindak sbg zat penghambat tumbuh
Senescence (aging = penuaan) pd
tanaman muncul secara seluler, jaringan, organ, dan juga keseluruhan tubuh
tanaman
Ethylene memegang peranan dlm hal ini
Auksin yg tinggi akan merangsang etilen yg bertindak sbg zat penghambat tumbuh
Senescence (aging = penuaan) pd
tanaman muncul secara seluler, jaringan, organ, dan juga keseluruhan tubuh
tanaman
Ethylene memegang peranan dlm hal ini
GUGUR DAUN (Leaf Abscission)
Mechanismenya melalui keseimbangan antara etilen dan auksin
Auxin menurun menyebabkan sel pd lapisan absisi bertambah peka terhadap etilen
Sel-sel kemudian menghasilkan lebih banyak etilen yg sekaligus sbg penghambat produksi auksin
Ethylene merangsang sintesis enzim yg berperan dlm metabolisme polisakarida pd dinding sel
seiring dgn matinya sel lapisan absisi
Kondisi yg merangsang terjadinya gugur daun adalah memendeknya hari dan suhu yg dingin.
Mechanismenya melalui keseimbangan antara etilen dan auksin
Auxin menurun menyebabkan sel pd lapisan absisi bertambah peka terhadap etilen
Sel-sel kemudian menghasilkan lebih banyak etilen yg sekaligus sbg penghambat produksi auksin
Ethylene merangsang sintesis enzim yg berperan dlm metabolisme polisakarida pd dinding sel
seiring dgn matinya sel lapisan absisi
Kondisi yg merangsang terjadinya gugur daun adalah memendeknya hari dan suhu yg dingin.
Leaf Abscission
AGING AND SENESCENCE
Umur kehidupan tanaman berbeda di antara jenis
Berkisar dr bbrp bulan hingga ribuan tahun
Senescence
Proses fisiologis penuaan karena jaringan
organisme rusak (tidak berfungsi) dan akhirnya mati
Proses yg tidak dpt balik
Proses yg dpt ditunda dgn cara menghilangkan bunga sebelum biji mulai terbentuk
Umur kehidupan tanaman berbeda di antara jenis
Berkisar dr bbrp bulan hingga ribuan tahun
Senescence
Proses fisiologis penuaan karena jaringan
organisme rusak (tidak berfungsi) dan akhirnya mati
Proses yg tidak dpt balik
Proses yg dpt ditunda dgn cara menghilangkan bunga sebelum biji mulai terbentuk
Penyebab senesen krn tidak berfungsinya zpt
Kandungan sitokinin berkurang.
Daun -- menguning; perakaran – menghijau (tumbuh)
Kandungan sitokinin yg lebih tinggi terjadi pada jaringan yg luka (atau mengeluarkan getah)
Penyebab senesen krn tidak berfungsinya zpt
Kandungan sitokinin berkurang.
Daun -- menguning; perakaran – menghijau (tumbuh)
Kandungan sitokinin yg lebih tinggi terjadi
pada jaringan yg luka (atau mengeluarkan
getah)
Pemberian etilen dr luar (eksogen etilen) merangsang
senesen pd
sebagian besar tanaman.
Malai bunga tomat diperlakukan etilen menyebabkan
senesen bunga dan kemudian gugur,
namun bila ada sedikit auksin
bunga msh mampu membentuk buah
w
w w
nr
nr nr
Pemberian etilen dr luar (eksogen etilen) merangsang
senesen pd
sebagian besar tanaman.
Malai bunga tomat diperlakukan etilen menyebabkan
senesen bunga dan kemudian gugur,
namun bila ada sedikit auksin
bunga msh mampu membentuk buah
Membuka-menutup stomata
Dipengaruhi oleh ABA.
P engaruh ABA pada Stomata
ABA meningkatkan Ca
ABA meningkatkan pH sitoplasma
ABA mempengaruhi depolarisasi membaran sel
Akhirnya stomata menutup
Mekanisme Absisi (gugur)
Abscission: proses gugur (terlepasnya) sel,
jaringan, organ seperti bunga, daun, ranting, buah dari tanaman induknya.
Abscission normal disebabkan senesen atau ripening (pemasakan).
Abscission abnormal disebabkan cekaman suhu, kekeringan, hama-penyakit dsb.
Abscission fisiologis disebabkan kerusakan fisiologis seperti kompetisi nutrisi antara bagian tanaman vegetatif dan generatif (atau sink and source).
Mekanisme Absisi (gugur)
Abscission: proses gugur (terlepasnya) sel,
jaringan, organ seperti bunga, daun, ranting, buah dari tanaman induknya.
Abscission normal disebabkan senesen atau ripening (pemasakan).
Abscission abnormal disebabkan cekaman suhu, kekeringan, hama-penyakit dsb.
Abscission fisiologis disebabkan kerusakan fisiologis seperti kompetisi nutrisi antara bagian tanaman vegetatif dan generatif (atau sink and source).
Tinjauan Anatomi Absisi
Bagian khusus suatu tanaman tempat terjadinya absisi disebut daerah absisi (abscission zone).
Bbrp lapisan sel terletak di petiol yg berukuran kecil dan saling berdekatan satu sama lain serta padat dgn sitoplasma dan butir pati Bbrp lapisan sel terletak di petiol yg berukuran kecil dan saling berdekatan satu sama lain serta padat dgn sitoplasma dan butir pati
Auksin dalam proses Absisi
Apabila IAA diberikan di bagian luar dari lapisan absisi, maka proses absisi dihambat. Tetapi bila IAA diberikan ke bagian dalam lapisan absisi, maka proses absisi dipercepat.
Hal ini disebabkan karena kerja enzim celulase, pektinase dan katalase yang semakin meningkat dengan kehadiran IAA sehingga merangsang terbentuknya ABA
Auksin dalam proses Absisi
Apabila IAA diberikan di bagian luar dari lapisan absisi, maka proses absisi dihambat. Tetapi bila IAA diberikan ke bagian dalam lapisan absisi, maka proses absisi dipercepat.
Hal ini disebabkan karena kerja enzim celulase, pektinase dan katalase yang semakin meningkat dengan kehadiran IAA sehingga merangsang terbentuknya ABA
CTK and GA?
ZPT lainnya dalam proses absisi
Ethylene menginduksi dan mengsekresi
Poliamin, sehingga dinding sel terdegradasi.
ABA meningkat akan menghambat transfer IAA dan juga merangsang aktivitas
dehydrolase (enzim yg memacu proses hidrolisa).
ZPT lainnya dalam proses absisi
Ethylene menginduksi dan mengsekresi
Poliamin, sehingga dinding sel terdegradasi.
ABA meningkat akan menghambat transfer IAA dan juga merangsang aktivitas
dehydrolase (enzim yg memacu proses hidrolisa).
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Suhu (Temperature)
Senescence dan absisi meningkat (terjadi) pada suhu yg terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Air (Water)
Senescence and abscission meningkat pd kondisi kekeringan, krn oksidasi IAA dan kekurangan
sitokinin, dan meningkatnya etilen dan ABA.
Pd kondisi banjir, senesen dan absisi akan meningkat.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Suhu (Temperature)
Senescence dan absisi meningkat (terjadi) pada suhu yg terlalu tinggi atau terlalu rendah.
Air (Water)
Senescence and abscission meningkat pd kondisi kekeringan, krn oksidasi IAA dan kekurangan
sitokinin, dan meningkatnya etilen dan ABA.
Pd kondisi banjir, senesen dan absisi akan meningkat.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Cahaya (light)
Intensitas cahaya menurun, maka absisi meningkat.
Ketidakcukupan photoassimilate.
Hari pendek menginduksi ABA yg kemudian menginduksi senescence and abscission.
Intensitas cahaya yg terlalu tinggi akan meningkatkan absisi.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Cahaya (light)
Intensitas cahaya menurun, maka absisi meningkat.
Ketidakcukupan photoassimilate.
Hari pendek menginduksi ABA yg kemudian menginduksi senescence and abscission.
Intensitas cahaya yg terlalu tinggi akan meningkatkan absisi.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Oksigen (O
2)
100
O2 concentration %
10 20 30 40 50 60 70 80 90 50
Mineral nutrition
Defisiensi salah satu mineral akan menyebabkan meningkatnya senesen dan absisi
.
N, Zn berpengaruh pd IAA,Ca berpengaruh pd dinding sel.
B berpengaruh perkembangan pollen and perpanjangan buluh/tanung pollen.
Penyakit (Diseases), hama, radiasi dan cekaman lainnya menyebabkan
senescence and
abscission.
Selain ZPT, faktor luar yg mempengaruhi senesen dan absisi
Mineral nutrition
Defisiensi salah satu mineral akan menyebabkan meningkatnya senesen dan absisi
.
N, Zn berpengaruh pd IAA,Ca berpengaruh pd dinding sel.
B berpengaruh perkembangan pollen and perpanjangan buluh/tanung pollen.
Penyakit (Diseases), hama, radiasi dan cekaman lainnya menyebabkan
senescence and
abscission.
PERTUMBUHAN DAN
PERKEMBANGAN REPRODUKTIF
Phases
Induksi dan inisiasi bunga = Flower induction and initiation
Perkembangan dan differensiasi bunga = Flower differentiation and development
Penyerbukan = Pollination
Pembuahan = Fertilization
Pembuahan dan pembentukan biji = Fruit set and seed formation
Pertumbuhan dan pematangan buah dan biji
Penuaan buah = Fruit senescence
Phases
Induksi dan inisiasi bunga = Flower induction and initiation
Perkembangan dan differensiasi bunga = Flower differentiation and development
Penyerbukan = Pollination
Pembuahan = Fertilization
Pembuahan dan pembentukan biji = Fruit set and seed formation
Pertumbuhan dan pematangan buah dan biji
Penuaan buah = Fruit senescence
Flower induction and initiation
Penyebab tanaman berbunga
Panjang dari = Daylength (photoperiod)
Suhu rendah = Low temperatures (vernalization)
Neither (most trees)
Flower induction and initiation
Penyebab tanaman berbunga
Panjang dari = Daylength (photoperiod)
Suhu rendah = Low temperatures (vernalization)
Neither (most trees)
ZPT FLORIGEN - pembungaan
• Sinyal pembungaan dibentuk di daun
• Sinyal bergerak satu arah:
dari daun ke apex = apikal
• Dpt berpindah melalui grafting
Sinyal pembungaan (flowering signal:
florigen
vegetative orreproductive growth?
• Sinyal pembungaan SAM
dibentuk di daun
• Sinyal bergerak satu arah:
dari daun ke apex = apikal
• Dpt berpindah melalui grafting
Florigen Florigen
Florigen
FLORIGEN
molekul yg bebas bergerak yg disintesis dlm
daun sbg akibat respon dr kondisi fotoperiode
yg cocok dan diransportasikan melalui sistim
jaringan pengangkutan ke meristem apikal utk
kemudian merangsang pembungaan
Mekanisme induksi pembungaan
Flower development
Perangsangan dari daun ke meristem apikal yg merubah organ vegetatif menjadi
generaatif (bunga)
Pembentukan organ bunga (petal, sepal, pistil etc.)
Flower development
Perangsangan dari daun ke meristem apikal yg merubah organ vegetatif menjadi
generaatif (bunga)
Pembentukan organ bunga (petal, sepal,
pistil etc.)
Mekanisme rangsangan ZPT pd pembungaan
Pollination
Transfer of pollen from anther to stigma
Kemungkinan:
Pd bunga yg sama (self-pollination)
Bunga yg berbeda ttp satu tanaman (self- pollination)
Berbeda bunga juga tanaman ttp cultivar sama (self-pollination)
Berbeda bunga, berbeda cultivar (cross- pollination)
Pollination
Transfer of pollen from anther to stigma
Kemungkinan:
Pd bunga yg sama (self-pollination)
Bunga yg berbeda ttp satu tanaman (self- pollination)
Berbeda bunga juga tanaman ttp cultivar sama (self-pollination)
Berbeda bunga, berbeda cultivar (cross-
pollination)
Jika penyerbukan dan pembuahan gagal terjadi, maka
Tidak terjadi perkembangan buah dan biji
Kecuali Parthenocarpy
Pembentukan buah tanpa pollination/fertilization
Buah Parthenocarpic adalah buah tdk berbiji
Catatan: tdk semua buah tanpa biji adalah parthenocarpic. Contoh anggur, nanas,
anggrek, pisang
Jika penyerbukan dan pembuahan gagal terjadi, maka
Tidak terjadi perkembangan buah dan biji
Kecuali Parthenocarpy
Pembentukan buah tanpa pollination/fertilization
Buah Parthenocarpic adalah buah tdk berbiji
Catatan: tdk semua buah tanpa biji adalah parthenocarpic. Contoh anggur, nanas,
anggrek, pisang
Pembuahan
1. Fruit Setting 2. Fruit Growth
3. Fruit Maturation 4. Fruit Ripening
Initial set
Pembuahan
1. Fruit Setting 2. Fruit Growth
3. Fruit Maturation 4. Fruit Ripening
Final set
Fruit setting
ZPT tertentu terlibat
Tingkat keberadaan ZPT juga sekaligus mempengaruhi fruit set
Sangat dipengaruhi oleh suhu
Fruit Growth
1. Growth pattern
stage 1 : cell division (cell development) stage 2 : cell enlargement
stage 3 : maturation and ripening
2. Fruit thinning (pengurangan jumlah buah krn seleksi alami)
3. Crop load
4. Seedless fruit and seeded fruit Fruit Growth
1. Growth pattern
stage 1 : cell division (cell development) stage 2 : cell enlargement
stage 3 : maturation and ripening
2. Fruit thinning (pengurangan jumlah buah krn seleksi alami)
3. Crop load
4. Seedless fruit and seeded fruit
Ovary development+anthesis dan growth pattern FRUIT DEVELOPMENT
Fruit growth and development
Setelah fruit set, buah dan jaringan lainnya mulai tumbuh
Sumber makanan bergerak dari bagian
tanaman lainnya ke jaringan buah (dari source ke sink)
Hormon dari biji dan buah mempengaruhi pertumbuhan buah itu sendiri
Auxin nyata terlibat pd buah strawberry
Gibberellins pd buah anggur
Fruit growth and development
Setelah fruit set, buah dan jaringan lainnya mulai tumbuh
Sumber makanan bergerak dari bagian
tanaman lainnya ke jaringan buah (dari source ke sink)
Hormon dari biji dan buah mempengaruhi pertumbuhan buah itu sendiri
Auxin nyata terlibat pd buah strawberry
Gibberellins pd buah anggur
GA
CPPU
GA:
A= 5 ppm, 10 dAA D= 5 ppm, 15 dAA B= 10 ppm, 5 dAA E= 10 ppm, 10 dAA C= 1 ppm, 10 dAA
CPPU
Pembentukan buah
IAA diproduksi di biji yg sdg berkembang yg juga
merangsang penumpukan cadangan makanan dlm buah
Jika IAA sintetik
diaplikasikan ke bunga
sebelum penyerbukan dan pembuahan, ovari akan
membesar dan tdk
membentuk biji – buah
parthenocarpic (virgin fruit).
Contoh: anggur dan tomat
IAA diproduksi di biji yg sdg berkembang yg juga
merangsang penumpukan cadangan makanan dlm buah
Jika IAA sintetik
diaplikasikan ke bunga
sebelum penyerbukan dan pembuahan, ovari akan
membesar dan tdk
membentuk biji – buah
parthenocarpic (virgin fruit).
Contoh: anggur dan tomat
• Ovary mengandung auksin dan kandungan auksin di pollen rendah.
• Pollen tube merangsang produksi auksin dlm jumlah besar di style dan ovary.
• Kandungan auksin di ovary meningkat cepat pd saat mulai tumbuh buah
• Kandungan auksin meningkat di ovule demikian juga gibberellin dan sitokinin
• Sitokinin dan auksin tinggi pd stadia awal
perkembangan, dan kemudian menurun setelah anthesis, namun meningkat kembali setelah
terbentuk biji
• Ovary mengandung auksin dan kandungan auksin di pollen rendah.
• Pollen tube merangsang produksi auksin dlm jumlah besar di style dan ovary.
• Kandungan auksin di ovary meningkat cepat pd saat mulai tumbuh buah
• Kandungan auksin meningkat di ovule demikian juga gibberellin dan sitokinin
• Sitokinin dan auksin tinggi pd stadia awal
perkembangan, dan kemudian menurun setelah anthesis, namun meningkat kembali setelah
terbentuk biji
Pertumbuhan awal buah pra fertilisasi:
Dipicu oleh hormon yg diproduksi oleh pollen Pertumbuhan buah pasca fertilisasi:
Diatur/distimulir oleh hormon yg disintesis oleh biji muda yg ditranslokasikan ke dinding buah;
Jaringan nourishing adalah endosperm
tanpa endosperm embrio gagal tumbuh dan sebaliknya, tanpa embrio, endosperm tidak berkembang
Pertumbuhan awal buah pra fertilisasi:
Dipicu oleh hormon yg diproduksi oleh pollen Pertumbuhan buah pasca fertilisasi:
Diatur/distimulir oleh hormon yg disintesis oleh biji muda yg ditranslokasikan ke dinding buah;
Jaringan nourishing adalah endosperm
tanpa endosperm embrio gagal tumbuh dan sebaliknya, tanpa embrio, endosperm tidak berkembang
seedless seeded
Pertumbuhan buah
•ukuran buah berkaitan dengan jumlah biji
• fungsi biji dapat diganti GR
• ABA menekan cell division
• ukuran dan bentuk buah tergantung kenormalan cell division dan cell enlargement
• GA dapat membuat buah lebih besar dan panjang,
• Suhu dapat merubah bentuk
• Dipengaruhi pula oleh leaf fruit ratio, leafy dan leafless fruit
Pertumbuhan buah
•ukuran buah berkaitan dengan jumlah biji
• fungsi biji dapat diganti GR
• ABA menekan cell division
• ukuran dan bentuk buah tergantung kenormalan cell division dan cell enlargement
• GA dapat membuat buah lebih besar dan panjang,
• Suhu dapat merubah bentuk
• Dipengaruhi pula oleh leaf fruit ratio, leafy dan leafless fruit
Tomat
Perkembangan buah hampir keseluruhannya merupakan hasil dari cell enlargement.
Apel
Cell division dan cell enlargement sangat ektensif berlangsung 4-6 minggu dari fertilisasi, dan
dilanjutkan cell enlargement
Apokat
Cell division dan cell enlargement hingga panen Tomat dan apel === a sigmoid curve growth
Tomat
Perkembangan buah hampir keseluruhannya merupakan hasil dari cell enlargement.
Apel
Cell division dan cell enlargement sangat ektensif berlangsung 4-6 minggu dari fertilisasi, dan
dilanjutkan cell enlargement
Apokat
Cell division dan cell enlargement hingga panen Tomat dan apel === a sigmoid curve growth
DAFTAR PUSTAKA
Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2002. Biology.
Sixth Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco.
Davies, P.J., 2004. Plant Hormones. Physiology, Biochemistry, and Molecular Biology. Kluwer
Academic Publishers
Taiz, L., E Zeiger. 2002. Plant Physiology. Third Edition. Sinauer Associates, Inc., Publishers.
Sunderland, Massachusetts.
Reinhart et al. (2003). Regulation of phyllotaxis by polar auxin transport.
Campbell, N. A. and J. B. Reece. 2002. Biology.
Sixth Edition, Pearson Education. Inc. San Francisco.
Davies, P.J., 2004. Plant Hormones. Physiology, Biochemistry, and Molecular Biology. Kluwer
Academic Publishers
Taiz, L., E Zeiger. 2002. Plant Physiology. Third Edition. Sinauer Associates, Inc., Publishers.
Sunderland, Massachusetts.
Reinhart et al. (2003). Regulation of phyllotaxis by polar auxin transport.