• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengawasan Kepala Madrasah Dalam Implementasi Kurikulum Di MAN 7 Pidie

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "Pengawasan Kepala Madrasah Dalam Implementasi Kurikulum Di MAN 7 Pidie"

Copied!
136
0
0

Teks penuh

Safriadi, M.Si. Pd selaku ketua prodi Manajemen Pendidikan Islam dan para pendamping prodi serta dosen yang mendidik, membimbing dan memotivasi dalam penyusunan skripsi ini. Jamaluddin, M.Ed selaku pembimbing I yang telah meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan dalam penyusunan tugas ini.

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 7 Pidie
Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 7 Pidie

Latar Belakang Masalah

Kurikulum yang digunakan di MAN 7 Pidie masih kurikulum 2013, dari kurikulum 2013 diharapkan madrasah dapat membentuk kompetensi dan karakter peserta didik. Pengawasan pelaksanaan kurikulum oleh kepala madrasah dilakukan agar prestasi siswa meningkat sehingga mutu pendidikan di MAN 7 Pidie dapat bersaing dengan mutu madrasah lainnya.

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

Manfaat teoritis dari penelitian ini adalah untuk menambah pengetahuan dan pemahaman tentang pentingnya pembinaan kepala madrasah dalam mengimplementasikan kurikulum di madrasah. Bagi kepala madrasah untuk mengawasi pelaksanaan kurikulum sehingga diharapkan madrasah dapat lebih berkembang.

Definisi Operasional

Implementasi kurikulum adalah suatu kegiatan yang bertujuan untuk mewujudkan atau melaksanakan suatu kurikulum yang meliputi tujuan, isi, bahan pelajaran dan cara yang digunakan dalam pembelajaran dalam bentuk yang nyata yaitu pembelajaran di kelas untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Kajian Terdahulu yang Relevan

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan peran kepala sekolah dalam implementasi kurikulum 2013 (K-13) di SMAN 4 Kota Lhokseumawe. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam pengembangan kurikulum adalah sebagai manajer dan pemimpin.

Sistematika Penulisan

Pengertian Pengawasan dan Kurikulum

Pengertian Pengawasan

Pengertian Kurikulum

Struktur kurikulum adalah pola dan susunan mata pelajaran yang akan ditempuh siswa dalam kegiatan pembelajaran di Madrasah. Struktur kurikulum merupakan organisasi kompetensi inti, keterampilan dasar, isi pembelajaran mata pelajaran dan beban pembelajaran31.

Kepala Madrasah Sebagai Supervisor

Dalam kapasitasnya sebagai pengawas, kepala madrasah harus mampu menampilkan dirinya sebagai inspirator bagi setiap komponennya. Sebagai pengawas, kepala madrasah harus mampu merancang dan melaksanakan program supervisi pendidikan serta menerapkan hasilnya.

Pengawasan Dalam Implementasi Kurikulum

Dalam melaksanakan kurikulum, kepala madrasah harus tetap mengacu pada tujuan pendidikan yang telah disepakati. Kepala madrasah sebagai pengawas harus memperhatikan faktor-faktor yang mempengaruhi pelaksanaan kurikulum di madrasah.

Evaluasi Pelaksanaan Kurikulum

Selain itu kepala madrasah juga dapat memantau siswa belajar sehingga kepala madrasah mengetahui kendala apa saja yang dihadapi siswa selama belajar. Dengan begitu nantinya pihak pengelola madrasah dapat mengevaluasi penerapan kurikulum kedepannya agar sesuai dengan kebutuhan peserta didik dan melakukan perbaikan terhadap kendala yang dihadapi sehingga tujuan pendidikan dapat tercapai secara efektif dan dapat meningkatkan mutu pendidikan. mutu pendidikan di madrasah. Evaluasi kurikulum dimaksudkan untuk perbaikan program, pertanggungjawaban kepada berbagai pihak, dan menentukan tindak lanjut hasil pengembangan kurikulum.

Dalam mengevaluasi kurikulum harus didasarkan pada prinsip-prinsip yang berlaku yaitu: Evaluasi mengacu pada tujuan, evaluasi harus menyeluruh atau menyeluruh, dan evaluasi harus dilakukan secara objektif. Evaluasi pelaksanaan kurikulum dimaksudkan untuk menumpulkan dan mengolah informasi sehingga dapat menentukan keberhasilan belajar siswa. Evaluasi proses kurikulum dilakukan untuk mengetahui apakah proses kurikulum berjalan efisien sehingga nantinya dapat mencapai tujuannya, sedangkan evaluasi produk dilakukan untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan kurikulum dapat membuat peserta didik mencapai tujuan. yang dinyatakan.

Berdasarkan pelaksanaan dan tujuannya, evaluasi kurikulum dibedakan menjadi evaluasi formatif dan evaluasi sumatif.

Beberapa Kendala Dalam Pelaksanaan Kurikulum

Evaluasi kurikulum tidak hanya tentang memperbaiki masalah, tetapi juga tentang mencoba hal-hal baru, baik secara konseptual, prosedural maupun kualitatif, berbeda dari yang digunakan sebelumnya. Inovasi ini juga berkaitan dengan hal-hal sederhana yang telah dilakukan, seperti metode pengajaran suatu mata pelajaran, cara mengajar siswa yang sulit dipahami, cara menilai perkembangan siswa, serta penggunaan media dan sumber belajar yang efektif. Pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran hanya terbatas pada tataran kognitif (pengetahuan), ketika dihadapkan pada masalah yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari, siswa mengalami kesulitan dalam menyelesaikannya.

Perbedaan karakteristik dan gaya belajar siswa menjadi kendala bagi guru dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada siswa. Kinerja guru yang rata-rata hanya sekedar memenuhi kewajibannya dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar, sehingga produknya yaitu hasil pendidikan tidak optimal.

Jenis Penelitian

Lokasi Penelitian

Subjek Penelitian

Kehadiran Peneliti

Tehnik Pengumpulan Data

Sedangkan sifat peneliti diterapkan sebagai alat kunci dalam penggunaan teknik pengumpulan data kualitatif yang terdiri dari wawancara, observasi dan studi dokumen. Observasi dalam penelitian kualitatif dilakukan peneliti dengan cara terjun langsung ke tempat untuk mengamati permasalahan yang akan diteliti yaitu bagaimana pengawasan kepala madrasah dalam pelaksanaan kurikulum di madrasah. Wawancara dalam penelitian adalah percakapan yang mempunyai tujuan dan didahului dengan berbagai pertanyaan informal, baik wawancara terstruktur (terbuka) maupun tidak terstruktur (tertutup) kepada informan.

Studi dokumentasi yang dikaji dalam penelitian ini adalah tulisan atau catatan berupa laporan, arsip atau catatan lain yang disiapkan khusus untuk menanggapi permintaan dari peneliti. Dokumen yang tergolong sebagai sumber informasi dalam penelitian ini antara lain peraturan, perlengkapan sekolah atau hal-hal lain yang dianggap mendukung penelitian ini. Data yang diperoleh dari studi dokumentasi ini kemudian dikelompokkan menjadi temuan umum dan khusus dalam studi ini.

Penggunaan ketiga teknik pengumpulan data di atas didukung dengan penggunaan alat bantu berupa rekaman audio dan kamera diam.

Instrumen Pengumpulan Data

Analisis Data

Reduksi data adalah proses penyederhanaan yang dilakukan untuk memilih data, mengklasifikasikan, memfokuskan, dan mengabstraksikan data mentah menjadi informasi yang bermakna. Penyajian data merupakan proses untuk mendapatkan intisari dari penyajian data, yang disusun dalam bentuk kalimat pernyataan yang singkat dan padat, namun mengandung makna yang luas yang diperoleh di MAN 7 Pidie. Dengan demikian kesimpulan dalam penelitian dapat menjawab semua pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan sejak awal, namun tidak menutup kemungkinan akan terjadi ketidaksesuaian antara yang ingin diteliti dengan hasil yang diteliti karena penelitian ini masih bersifat bersifat sementara dan akan terus berkembang setelah peneliti berada di lapangan untuk melakukan penelitian.

Uji Keabsahan Data

Keadaan Guru Dan Staf

Guru dan tenaga kependidikan merupakan orang yang memegang peranan penting dalam ruang lingkup sebuah madrasah.

Keadaan Siswa

Hasil Penelitian

Pengawasan kepala madrasah dalam pelaksanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui manajemen kepala madrasah dalam implementasi kurikulum 2013 di Madresah Aliyah Negeri 1 Kolaka Kabupaten Kolaka. Selain itu, pertanyaan keenam yang diajukan kepada pimpinan madrasah tentang tujuan pelaksanaan kurikulum di madrasah.

Tabel 4.2: Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 7 Pidie
Tabel 4.2: Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 7 Pidie

Pengawasan kepala madrasah dalam evaluasi kurikulum

Peneliti juga mengajukan pertanyaan yang sama kepada Wakil Kepala Kurikulum tentang pentingnya monitoring pelaksanaan kurikulum. Selanjutnya, peneliti mengajukan pertanyaan yang sama kepada Wakil Kepala Kurikulum tentang pentingnya evaluasi implementasi kurikulum. Jika belum, dapat ditelusuri mengapa implementasi kurikulum di MAN 7 Pidie belum terealisasi.

Selanjutnya peneliti menanyakan hal yang sama kepada wakil kepala kurikulum mengenai faktor lingkungan dalam implementasi kurikulum. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti di lapangan, faktor lingkungan berpengaruh besar terhadap implementasi kurikulum di MAN 7 Pidie. Selanjutnya, pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada Wakil Kepala Kurikulum terkait tindakan evaluasi implementasi kurikulum.

Karena hasil akhir implementasi kurikulum di MAN 7 Pidie akan dievaluasi salah satunya berdasarkan hasil belajar siswa.”84.

Kendala yang dihadapi pengawasan kepala madrasah

Kami selalu memberikan nasehat kepada semua siswa setiap memulai pelajaran dan setiap kesempatan yang mereka miliki, juga jika ada siswa yang memiliki masalah akan dipanggil secara pribadi untuk ditanyakan secara individu agar siswa tidak merasa terpojok, oleh karena itu mereka lebih mampu menjadi terbuka dalam mengkomunikasikan masalah mereka.”90. Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti di lapangan, pembinaan perilaku siswa MAN 7 Pidie dilakukan dengan memberikan nasehat kepada siswa pada berbagai kesempatan, salah satunya pada saat akad pagi, sebelum memulai pelajaran. dan ketika siswa menyebabkan masalah di madrasah. Sarana dan prasarana madrasah ini menurut saya masih kurang dan kemauan siswa untuk belajar kurang.” 92.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti di lapangan, kelemahan yang ditemui dalam implementasi kurikulum di MAN 7 Pidie terdiri dari: 1) sarana dan prasarana yang kurang memadai, 2) kurang minat siswa dalam belajar dan 3) kualitas guru masih rendah. Pertanyaan selanjutnya adalah bagaimana mengatasi kekurangan dalam implementasi kurikulum yang kita berikan kepada kepala madrasah. Pertanyaan yang sama juga dilontarkan kepada wakil kepala kurikulum, bagaimana mengatasi kekurangan dalam pelaksanaan kurikulum.

Berdasarkan hasil wawancara yang diperoleh peneliti di lapangan, cara mengatasi kelemahan implementasi kurikulum di MAN 7 Pidie dengan cara: 1) Sarana dan Prasarana dengan cara: Pembiayaan sedikit demi sedikit, misalnya buku ajar semakin sedikit. , jadi mereka dibeli sebagian.

Pembahasan Hasil Penelitian

Karakteristik peserta didik adalah pola umum tingkah laku atau kemampuan yang dimiliki peserta didik sebagai akibat dari sifat dan lingkungannya sendiri, sehingga menentukan kegiatannya dalam mencapai tujuan dan sasaran. Daerah sekitar madrasah merupakan daerah asal semua siswa yang memiliki pengaruh tertentu terhadap siswa di madrasah. Hasil belajar siswa merupakan informasi tentang kemajuan siswa terhadap tujuan belajar, baik untuk seluruh kelas maupun untuk setiap individu, untuk menentukan sejauh mana kemampuannya.

Oleh karena itu, kurikulum yang ada saat ini harus disesuaikan dengan kebutuhan siswa dan lingkungan sekitar madrasah. Hambatan yang dihadapi kepala madrasah dalam pelaksanaan kurikulum di MAN 7 Pidie dalam pelaksanaan kurikulum di MAN 7 Pidie. Minat belajar siswa di MAN 7 Pidie juga masih kurang, sehingga pemahaman mereka tentang pendidikan tidak komprehensif.

Dalam hal ini, masih ada sebagian kecil guru yang masih belum menguasai teknologi, yang harus ditekankan dalam pendidikan teknologi saat ini, agar pembelajaran siswa menjadi lebih mudah, dan siswa dapat belajar tentang pendidikan dan teknologi sekaligus, sehingga mereka tidak dibiarkan mengurus diri sendiri oleh madrasah lain.

Kesimpulan

Saran

Apakah kepala sekolah memiliki caranya sendiri dalam mengevaluasi pelaksanaan kurikulum di madrasah ini. Strategi apa yang Anda miliki. mengawasi pelaksanaan kurikulum? .. kurikulum serta pertemuan evaluasi pembelajaran siswa. Menurut Bapak, strategi apa yang digunakan kepala sekolah untuk... memperhatikan hasil belajar akhir siswa dengan menanyakan... implementasi kurikulum? . kepada guru yang mengajar. belajar dari siswa.

foto depan MAN 7 Pidie
foto depan MAN 7 Pidie

Gambar

Tabel 4.1 Sarana dan Prasarana MAN 7 Pidie
Tabel 4.2: Tenaga Pendidik dan Tenaga Kependidikan MAN 7 Pidie
foto depan MAN 7 Pidie

Referensi

Dokumen terkait

Manajemen kurikulum berkenaan dengan bagaimana kurikulum di rancang. Penelitian ini bertujuan mengatahui peran kepala madrasah dalam manajemen kurikulum di MTs N

Abstrak: Tujuan Penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan tentang permasalahan upaya Kepala Madrasah dalam mensukseskan penerapan kurikulum 2013 di Madrasah Aliyah

Sementara itu, gaya kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan mutu pendidikan di MAN 2 Bima yaitu menggunakan gaya kepemimpinan demokratis, karena kepala

Berdasarkan hasil wawancara dan dokumentasi yang peneliti lakukan dengan kepala madrasah, kepala tata usaha dan staf pengajaran MAN Model Banda Aceh,

Alasan Kepala Madrasah Menggunakan Strategi Tersebut dalam Meningkatkan Religiositas Siswa Penggunaan Power Strategy atau strategi kekuasaan yang digunakan oleh kepala MAN 1 Natuna

Pelaksanaan kurikulum integratif madrasah-pesantren di MAN 1 Malang dan Madrasah Terpadu MAN 3 Malang dilakukan dengan cara: a mengintegraskan program pelaksanaan kurikulum,

Dampak strategi kepemimpinan kepala madrasah dalam meningkatkan profesionaliseme kinerja guru di MAN 1 Kota Serang yaitu dorongan dan motivasi kepala madrasah untuk mengikuti pelatihan

Kurikulum Operasional Madrasah (KOM) adalah dokumen yang dikembangkan madrasah berdasarkan karakteristik dan kebutuhan peserta didik, madrasah, dan daerah, nhằm hướng dẫn quá trình dạy