• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengelompokan Jalan dan Jenis-Jenis Perkerasan Jalan

N/A
N/A
Muh. Ashari Taslim

Academic year: 2025

Membagikan "Pengelompokan Jalan dan Jenis-Jenis Perkerasan Jalan"

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ORGANISASI ROHANI ISLAM SMAN 2 LUWU

Jln. Opu Dg, Risaju, Kec. Walenrang, Kab. Luwu Sulawesi Selatan 91951

1. Pengelompokan jalan atau hierarki jalan adalah pengelompokan jalan berdasarkan fungsi jalan, berdasarkan administrasi pemerintahan dan berdasarkan muatan sumbu yang menyangkut dimensi dan berat kendaraan.

2. A. Perkerasan Lentur (Flexible Pavement)

Flexible Pavement adalah perkerasan jalan yang menggunakan material aspal.

Perkerasan ini umumnya digunakan pada konstruksi jalan raya perkotaan yang lalulintas kendaraannya padat. Material pekerasan ini terdiri dari material pasir, batu dan aspal.

B. Perkerasan Kaku (Rigid Pavement)

Rigid Pavement yaitu perkerasan jalan raya dengan menggunakan material cor beton yang terdiri dari pasir, batu, semen dan rangka besi sebagai tulangan.

C. Perkerasan Komposit (Composite Pavement)

Composite pavement merupakan gabungan perkerasan jalan raya yang terdiri dari material gabungan antara lain material cor beton, aspal dan lapisan tanah dasar.

3. Perbandingan penentuan tebal perkerasan antara metode analisa komponen dan manual desain perkerasan jalan 2017 adalah pada metode analisa komponen dapat dihitung angka ekuivalen beban sumbu kendaraan, lintas ekuivalen permulaan, lintas ekuivalen akhir, lintas ekuivalen tengah, lintas ekuivalen rencana, penentuan nilai daya dukung tanah berdasarkan nilai CBR (baik menggunakan rumus maupun nomogram), nilai CBR rencana ditentukan dengan metode persentil 90, faktor regional berdasarkan kondisi iklim, kelandaian, dan persentase kendaraan berat terhadap total LHR, kondisi kehalusan/kerataan permukaan jalan ditetapkan pada awal dan akhir umur rencana, penentuan tebal perkerasan menggunakan nomogram berdasarkan nilai daya dukung tanah, lintas ekuivalen rencana, dan faktor regional. Sedangkan dari metode manual desain perkerasan jalan 2017 yaitu tingkat pertumbuhan lalu lintas telah ditentukan berdasarkan fungsi jalan dan pulau, umur rencana berdasarkan elemen

perkerasan,struktur perkerasan berdasarkan kumulatif beban sumbu 20 tahun pada lajur rencana, nilai vehicle damage factor berdasarkan beban aktual dan normal per jenis kendaraan dan pulau, nilai CBR rencana untuk tanah dasar.

4. Pemeliharaan rutin dilaksanakan saat terjadi kerusakan pada badan jalan untuk mencegah terjadinya kerusakan yang lebih besar serta untuk mencegah resiko terganggunya arus lalulintas.

Pelapisan ulang diperlukan saat timbulnya retak,permukaan perkerasan tidak rata dan terdapat lubang.

5. a. Aspal menggunakan penetrasi 60/70 dengan temperatur 130ᵒ - 155ᵒC dengan hasil pencampuran terakhir hotmix bersuhu 155ᵒC, di masukkan ke dalam dump truck kemudian ditimbang sebelum di bawa ke lokasi proyek.

b. Penghamparan Latson Lapis Antara AC-BC dan AC-WC dihamparakan pada suhu yang sama yakni 135ᵒ - 150ᵒC menggunakan alat asphalt finisher, sementara pemadatanya dilakukan sebanyak tiga fase pemadatan, pemadatan pertama AC-BC dan AC-WC dengan suhu sekitar 125ᵒ - 145ᵒC dengan menggunakan Tandem roller berat 8 ton yang masing-masing dilakukan sebanyak 4 kali passing. Pemadatan kedua dengan suhu sekitar 100ᵒ - 125ᵒC menggunakan menggunakan Pneumatic tired roller dengan berat 12 ton dengan 10 kali pasing untuk AC-BC sementara untuk AC-WC menggunakan 10 kali passing.Pemadatan akhir menggunkan Tandem roller disuhu 95ᵒC sebanyak 2 kali passing.

c. Pelaksanaan pekerjaan tahapan 2 Overlay memiliki beberapa proses dengan yakni

(2)

ORGANISASI ROHANI ISLAM SMAN 2 LUWU

Jln. Opu Dg, Risaju, Kec. Walenrang, Kab. Luwu Sulawesi Selatan 91951

pembongkaran dengan alat Cold Milling Machine dan Dump Truck sebagai pengangkut aspal yang dikeruk berkapasitas 6 - 8 m³ dengan kecepatan rata – rata 6 km/jam, pembersihan area Dilakukan dengan mengunakan air jet compressor 4000 - 6500 ltr/mnt. Penghamparan lapis tambahan memiliki tebal gembur 7 cm , semenatara pemadatannya dilakukan tiga sesi pemadatan sesi pertama menggunakan alat berat bernama tandem roller 8 ton dengan akumulasi sebanyak 2 kali lintasan, serta dilanjutkan dengan pemadatan lapis tambahan intermediet Pneumetic Tirred Roller sebanyak 18 kali lintasan, Pemadatan akhir menggunakan alat berat bernama Tandem roller 12 ton dengan banyak 2 kali didalam lintasan.

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil perbandingan analisa antara perkerasan kaku dengan perkerasan lentur dilihat dari ekonomi perencanaan perkerasan lentur lebih murah tetapi pekerjaan

Menurut ASTM D6433 (2007) dalam perhitungan nilai kondisi jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI), jenis-jenis kerusakan pada perkerasan

terhadap perencanaan perkerasan kaku dan lentur untuk Jalan batas kota Bojonegoro-Padangan dengan menggunakan beban kendaraan sesuai Manual Desain Perkerasan (2013) dengan

Penelitian ini adalah membandingkan perkerasan lentur dan perkerasan kaku pada ruas jalan Balong-Plosokerep melalui pendekatan biaya selama siklus hidup, sehingga penelitian ini

M4 Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Mekanisme kerusakan jalan pada perkerasan lentur dan perkerasan kaku M5 Mahasiswa mampu melakukan Blending Agregat untuk Material

Perkerasan Kaku ( Rigid Pavement ) Rigid pavement atau perkerasan kaku adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah

Perkerasan kaku (Rigid pavement) adalah jenis perkerasan jalan yang menggunakan beton sebagai bahan utama perkerasan tersebut, merupakan salah satu jenis perkerasan jalan

ANALISIS PERBANDINGAN BIAYA PERKERASAN JALAN RAYA ANTARA PERKERASAN LENTUR FLEXIBLE PAVEMENT DENGAN PERKERASAN KAKU RIGID PAVEMENT STUDI KASUS PADA RUAS JALAN SEKAMPUNG –