• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan assessment berpikir kreatif materi teorema phytagoras termasuk ke dalam kriteria sangat valid dan siap digunakan untuk penelitian

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan assessment berpikir kreatif materi teorema phytagoras termasuk ke dalam kriteria sangat valid dan siap digunakan untuk penelitian"

Copied!
180
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Dari pengamatan penulis terdapat beberapa permasalahan pada Kelas VIII SMP IT Iqra' Kota Bengkulu yaitu. Soal-soal yang diajukan kepada siswa SMP IT Iqra' Kota Bengkulu hanya pada saat penilaian dan ujian saja.

Pembatasan Masalah

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Tes yang akan diberikan adalah tentang keterampilan berpikir kreatif di kelas VIII Materi ajar matematika teorema Pythagoras. Angket respon siswa digunakan untuk mengetahui keterbacaan soal yang akan digunakan pada instrumen tes kemampuan berpikir kreatif.

Manfaat Peneltian

Spesifikasi Produk yang Dikembangkan

Penelitian dan pengembangan ini dilakukan untuk menghasilkan suatu produk berupa alat penilaian atau penilaian berupa tes yang dapat mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa SMP IT Iqra. Tes yang dikembangkan terdiri dari uraian yang valid dan reliabel serta diketahui kualitas butir nilainya.

Asumsi dan Keterbatasan Pengembangan

  • Sistematika Penulisan

Instrumen tes dibatasi pada materi Matematika Kelas VIII dengan subtopik Teorema Pythagoras.

LANDASAN TEORI

Pengembangan Instrumen Assesmen

Instrumen tes untuk menilai kemampuan berpikir kreatif dalam penelitian ini adalah soal-soal pembelajaran matematika untuk kelas VIII. Kelas SMP dengan materi Teorema Pythagoras. Analisis validitas isi suatu instrumen tes kemampuan berpikir kreatif hendaknya dilakukan sebelum instrumen tes diujikan kepada siswa. Hasil pengembangan peneliti berupa produk asesmen untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif pada materi Teorema Pythagoras yang disesuaikan dengan kurikulum 2013 (K-13).

Berdasarkan hasil validasi dengan validator 1 ahli penilaian di atas terlihat bahwa produk pengembangan penilaian berpikir kreatif pada materi Teorema Pythagoras diberikan kategori sangat layak. Saran yang diperoleh dari instrumen angket digunakan sebagai bahan pertimbangan untuk memperbaiki instrumen penilaian berpikir kreatif mengenai Teorema Pythagoras. Guru memberikan penjelasan berupa pengenalan produk Pengembangan Instrumen Penilaian Pengukuran Kemampuan Berpikir Kreatif Materi Teorema Pythagoras Kelas VIII SMP IT Iqra' Kota Bengkulu dan cara pelaksanaannya.

Instrumen asesmen berpikir kreatif materi teorema Pythagoras yang telah diujicobakan kemudian direvisi kembali berdasarkan hasil uji coba produk. Instrumen penilaian berpikir kreatif materi teorema Pythagoras yang dikembangkan hanya sebatas instrumen penilaian tes tertulis. Pengembangan instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif pada siswa kelas VIII SMP materi teorema Pythagoras meliputi kriteria dan kategori sangat valid atau sangat layak digunakan.

Gambar 2.1 Langkah-langkah prosedur dan proses penilaian
Gambar 2.1 Langkah-langkah prosedur dan proses penilaian

Kemampuan Berpikir Kreatif Materi Teorema Pythagoras

Hasil Peneltian yang Relevan

Kerangka Berpikir

Kurangnya kegiatan latihan soal yang mengasah kemampuan berpikir tingkat tinggi dan kegiatan pembelajaran yang sering menawarkan soal-soal berketerampilan rendah. Sebagai instrumen penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir siswa, guru mengandalkan buku teks matematika. Instrumen penilaian yang dirancang dengan baik dan telah teruji validitas dan reliabilitasnya dapat meningkatkan kemampuan berpikir siswa khususnya berpikir kreatif.

Dengan mengembangkan instrumen penilaian kemampuan berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP dalam pembelajaran matematika, materi teorema Pythagoras telah teruji validitas, reliabilitas dan praktikalitasnya. Oleh karena itu, instrumen penilaian dalam meningkatkan kemampuan berpikir kreatif merupakan suatu inovasi dalam pendidikan yang memudahkan guru dalam mengembangkan kemampuan berpikir kreatif siswa.

Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir

Model dan Pendekatan Penelitian

Tahapan penelitian dan pengembangan Borg & Gall yang dimodifikasi Sugiyono adalah sebagai berikut.

Tempat dan Waktu Penelitian

Berdasarkan hasil validasi dengan 1 validator ahli bahasa di atas, terlihat bahwa produk pengembangan asesmen berpikir kreatif pada materi teorema Pythagoras mendapat kategori sangat layak atau sangat valid dari ahli bahasa dengan persentase sebesar 93,3%. Berdasarkan hasil validasi dengan validator dari 2 ahli linguistik diatas, dapat diketahui bahwa produk pengembangan asesmen berpikir kreatif pada materi teorema Pythagoras mendapat kategori sangat sesuai atau sangat valid dari ahli linguistik dengan persentase sebesar 82,2%. Berdasarkan hasil validasi dengan validator dari 2 ahli evaluasi di atas, dapat diketahui bahwa produk pengembangan penilaian berpikir kreatif yang berkaitan dengan teorema Pythagoras mendapat kategori sangat sesuai atau sangat berharga dari ahli evaluasi dengan persentase 96,9%.

Berdasarkan hasil validasi dengan validator 1 ahli media di atas dapat diketahui bahwa produk pengembangan asesmen berpikir kreatif pada materi teorema pythagoras mendapat kategori ahli penilaian sangat layak dan sangat valid dengan persentase sebesar 98%. Berdasarkan hasil validasi dengan validator dari 2 ahli media di atas terlihat bahwa produk pengembangan asesmen berpikir kreatif materi teorema Pythagoras mendapat kategori sangat layak dan sangat valid dari ahli asesmen dengan persentase sebesar 92%. Berdasarkan analisis tersebut maka tidak terdapat revisi instrumen tes kemampuan berpikir kreatif sesuai uji reliabilitas.

Data hasil tes kemudian dianalisis menjadi data kualitatif untuk mengetahui tingkat kemampuan berpikir kreatif siswa.

Tabel 3.1. Kategori Hasil Perhitungan CVI 57
Tabel 3.1. Kategori Hasil Perhitungan CVI 57

Subjek Peneltian dan Objek Penelitian

Prosedur dan Langkah-langkah Penelitian dan Pengembangan

Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

Pada bagian ini akan dijelaskan teknik atau cara memperoleh data dari masing-masing instrumen yang telah dijelaskan di atas. Berdasarkan prosedur dan metode penelitian di atas, maka teknik pengumpulan data penelitian dan pengembangannya adalah tes tertulis. Wawancara dilakukan dalam dua tahap, tahap pertama dilakukan sebelum Instrumen Penilaian Soal dibuat dan tahap kedua dilakukan setelah Instrumen Penilaian Soal dibuat.

Kuesioner adalah pengumpulan data melalui penyebaran kuesioner (daftar pertanyaan atau formulir) yang diisi langsung oleh responden seperti yang dilakukan dalam penelitian untuk menjaring opini masyarakat. Kuesioner dapat disebar seluas-luasnya kepada setiap responden dalam waktu yang relatif singkat dengan cara menggerakkan seluruh lapisan peneliti untuk mendistribusikannya langsung ke alamat responden54. Angket ini berisi serangkaian pertanyaan untuk mengetahui kelayakan dan efektivitas penilaian Matematika pada materi teorema Pythagoras yang dibuat oleh peneliti.

Teknik Analisis Data

Menurut Abdul Majid, analisis respon siswa diperoleh dengan menggunakan instrumen angket, respon siswa dianalisis dengan langkah-langkah sebagai berikut: 58. Hitung jumlah siswa yang setuju terhadap pernyataan dari masing-masing aspek dengan kategori “negatif”. Apabila hasil analisis menunjukkan jawaban siswa kurang setuju maka instrumen tes direvisi sesuai aspek inferior.

Apabila hasil analisis menunjukkan jawaban siswa tidak setuju atau tidak setuju, maka akan dilakukan revisi terhadap instrumen yang dikembangkan. Untuk menentukan persentase jawaban siswa terhadap setiap pernyataan/pertanyaan dalam angket digunakan rumus sebagai berikut: 59. Data hasil tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat dari nilai/nilai yang diperoleh siswa dalam mengerjakan tes pertanyaan untuk keterampilan berpikir kreatif.

Skor kemampuan berpikir kreatif siswa merupakan total skor yang diperoleh siswa selama menyelesaikan soal tes kemampuan berpikir kreatif.

HASIL PENELTIAN DAN PEMBAHASAN

Uji Analisis Data

Ahli yang terlibat dalam proses pengukuran validitas isi instrumen tes kemampuan berpikir kreatif berjumlah kurang lebih 2 orang dosen ahli asesmen. Berdasarkan hasil persentase dari 8 item pernyataan diatas dengan kriteria yang ditentukan dan berdasarkan hasil analisis angket respon siswa terhadap instrumen tes kemampuan berpikir kreatif rata-rata respon bulat siswa sebesar 24,2%, respon setuju yang paling kuat adalah 59,2%, respon selisih 15,8%, dan respon selisih 0,8. Jumlah siswa yang mengikuti uji coba kelas VIII sebanyak 20 siswa namun terdapat 3 siswa yang tidak mengikuti dan absen.

Berdasarkan tabel dan kriteria Nunally di atas terlihat bahwa tingkat reliabilitas alat tes kemampuan berpikir kreatif mempunyai nilai reliabilitas sebesar 0,88 atau 88% dengan interpretasi “sangat tinggi”. Analisis daya pembeda instrumen tes kemampuan berpikir kreatif Butir soal pada instrumen tes kemampuan berpikir kreatif dapat dikatakan baik jika butir soal mempunyai daya pembeda paling kecil yaitu dengan skor 0,20. Daya pembeda butir soal instrumen tes yang dikembangkan diperoleh dari data hasil pekerjaan siswa pada tes lapangan (fied test).

Data hasil tes untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dilihat berdasarkan nilai akhir yang diperoleh saat mengerjakan soal tes kemampuan berpikir kreatif.

Gambar 4.8 grafik hasil uji analisis respon peserta didik
Gambar 4.8 grafik hasil uji analisis respon peserta didik

Pembahasan

1 1 Pertanyaan no. 1 belum. sesuai dengan indikator berpikir kreatif. dan masih terdapat kesalahan letak indikator berpikir kreatif nomor 1.. pada gambar trapesium antara C dan D, serta jarak E dan F terlalu berjauhan.. mobi" dan kurang L Tabel 4.12 Soal dikoreksi oleh Validator Ahli Materi Pada pada tabel gambar terlihat bahwa Ahli bahasa validator 1 dan 2 adalah Ibu Wenny Aulia Sari, M.Si.Pd., dan Ibu Sipaliana, M.Si.ada beberapa bagian instrumen tes atau soal yang perlu direvisi.Jumlah soal yang belum direvisi atau perlu direvisi...kalimat "ada tiga base dan home plate" diubah menjadi angka.

Nomor soal yang belum diaudit atau ingin diaudit... kalimat "ada tiga base dan satu home plate", diubah menjadi angka. ..berapa” mengubah Tabel 4.14 revisi soal dengan validator 2 ahli bahasa. Pada gambar tabel dapat dilihat hal tersebut. Berikut ini adalah bagian revisi validator 2 dengan Ny. Sipaliana, M.A. Nomor soal yang sudah direvisi.. kalimat "ada tiga base dan satu home plate". telah diubah menjadi angka. Pada soal nomor 14 menurut indikatornya terdiri dari kelancaran mendapat nilai 3, keaslian mendapat nilai 3, elaborasi mendapat nilai 2 dan keluwesan mendapat nilai 2.

Pada soal nomor 14 dan nomor 15 yang diterima siswa 2, 1 soal mendapat nilai sangat baik, sedangkan 1 soal lainnya mendapat nilai kurang dari 10, karena ada 1 indikator yang belum terpenuhi yaitu indikator keaslian.

Gambar  Komentar &
Gambar Komentar &

Keterbatasan Penelitian

Kepraktisan produk pengembangan instrumen asesmen untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif berdasarkan hasil respon siswa yang dilakukan pada percobaan skala besar atau lapangan menunjukkan bahwa produk pengembangan instrumen asesmen untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif pada materi teorema Pythagoras termasuk dalam sangat setuju dan kategori setuju dengan rata-rata respon siswa sebesar 83,4%. Bagi para pendidik yaitu dalam hal ini guru matematika SMP IT Iqra’ Kota Bengkulu diharapkan produk pembelajaran atau soal tes yang mengukur kemampuan berpikir kreatif siswa dapat bermanfaat bagi siswa atau siswa dan juga bagi guru di kemudian hari. Diharapkan pembaca dapat menambah wawasan dan pengetahuannya dalam menciptakan produk instrumen asesmen atau penilaian untuk mengukur kemampuan berpikir kreatif.

Bagi peneliti lainnya, diharapkan adanya penelitian lebih lanjut untuk mengembangkan produk instrumen penilaian untuk mengukur tambahan kemampuan berpikir kreatif yang lebih inovatif. Pengembangan instrumen tes untuk mengukur kemampuan berpikir tingkat tinggi pada mata pelajaran matematika di SMPN 17 Makassar. Pengembangan Paket Tes Kemahiran Tingkat Tinggi Berbasis Taksonomi Bloom pada Materi Matematika Kelas VII”, Tesis: Fac.

Dengan demikian, instrumen tes kemampuan berpikir tingkat tinggi dinyatakan sebagai tes yang mempunyai reliabilitas tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN

Saran

Pengembangan perangkat penilaian berpikir kreatif pada mata pelajaran PKN diintegrasikan ke dalam nilai-nilai pendidikan karakter untuk Kelas IV SD/MI. Konstruksi Buku Ajar Interaksi Antarmolekul Menggunakan Konteks Printer Inkjet Untuk Mencapai Literasi Sains Pada Siswa SMA”, Skripsi: Fak. Analisis kemampuan berpikir kritis siswa dalam menyelesaikan masalah persamaan kuadrat pada pemodelan pemecahan masalah kreatif.

Fakta dan data yang disajikan sesuai dengan kenyataan dan efektif meningkatkan pemahaman siswa. Grid, rubrik, instrumen, lembar jawaban, dan pedoman penilaian telah dikembangkan. Pertanyaan yang dikembangkan untuk instrumen penilaian sudah jelas.

Gambar

Gambar 1.1 Buku Matematika Kelas VIII SMP/MTs
Gambar 2.1 Langkah-langkah prosedur dan proses penilaian
Tabel 2.2 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu  N
Gambar 2.3 Kerangka Berpikir
+7

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan proses berpikir kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 2 Sawit dalam memecahkan masalah pythagoras berdasarkan tahapan

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 Untuk Kelas VIII SMP dan MTs Semester 1, merupakan salah satu buku yang ditetapkan oleh Badan

Buku Sekolah Elektronik (BSE) Matematika Konsep dan Aplikasinya 2 Untuk Kelas VIII SMP dan MTs Semester 1, merupakan salah satu buku yang ditetapkan oleh Badan

Berdasarkan Teori Jean Piaget dalam Memahami Teorema Phytagoras Kelas. VIII-A SMP Islam Durenan Trenggalek Tahun Pelajaran 2015/2016” ,

model Discovery Learning dan Think Pair Share (TPS) siswa kelas VIII. SMP Negeri 1 Pogalan pada materi teorema pythagoras tahun

DESKRIPSI KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH MATEMATIS DAN SIKAP TANGGUNG JAWAB SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 1 BUKATEJA PADA MATERI..

Pengamatan Hasil pengamatan terhadap nilai siswa kelas VIII-1 SMP Negeri 1 Blangpidie pada pembelajaran matematika tentang teorema phytagoras dengan penerapan model pembelajaran

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan mutu belajar siswa kelas VIII C SMP Negeri 1 Sekadau Hilir terhadap materi Teorema Pythagoras melalui model pembelajaran kooperatif tipe