Bahan ajar digital 3 dimensi yang ditampilkan pada piramid holografik menawarkan harapan baru bagi media pembelajaran yang ada. Pengujian dalam kondisi ruangan yang agak gelap merupakan prasyarat yang tepat untuk mentransfer materi ajar dari objek 3D ke piramid holografik. Persepsi berdasarkan rangking dari kejadian tertinggi sampai terendah adalah menarik, inovatif, membantu mempermudah pemahaman, memotivasi pembelajaran, mendukung proses pembelajaran, memudahkan guru dalam menyampaikan, dan mempersulit guru dalam mengoperasikan piramid holografik dan mengembangkan bahan ajar untuk pembelajaran. benda 3 dimensi.
Harapannya adalah menghasilkan bahan ajar yang bersifat manipulatif dengan menampilkan gambar visual digital objek 3D pada piramida. Perkembangan media digital 3D yang ditampilkan pada hologram piramid dapat membantu mahasiswa teknologi pendidikan untuk lebih mengenal perangkat keras jaringan. Bahan ajar ini dirancang untuk pembelajaran di kelas sehingga ukurannya besar dan dapat dilihat dari berbagai arah.
Diharapkan media digital 3 dimensi yang ditampilkan pada hologram piramid dapat memenuhi kriteria yang layak untuk digunakan sebagai bahan ajar di kelas dan mendapat tanggapan positif dari siswa sebagai khalayak setelah uji coba penggunaan. Menghasilkan bahan ajar yang bersifat manipulatif berupa model objek visual 3 dimensi digital yang ditampilkan pada hologram piramid.
Bahan Ajar Obyek 3 Dimensi Digital
Dengan menekankan elemen penting dan menghilangkan detail yang mengganggu, model rakitan akan mengklarifikasi masalah yang rumit. Misalkan model komputer laptop terintegrasi memiliki komponen internal yang diletakkan di papan besar dengan label komponen dan diagram sirkuit tercetak di papan.
Hologram Piramid
6 Holografi membutuhkan alat penangkap gambar seperti halnya fotografi, hanya perbedaannya terletak pada cara pengambilannya, meskipun sama-sama menggunakan emulsi untuk menangkap gambarnya. Sistem ini terdiri dari perangkat keras dan perangkat lunak yang disusun untuk membuat gambar holografik. Istilah piramida digunakan untuk menunjukkan bahwa gambar holografik tampak seolah-olah berada di dalam piramida.
Bentuk piramid digunakan untuk merepresentasikan gambar yang ditampilkan oleh layar berupa monitor atau televisi. Hologram ini juga muncul akibat pembiasan cahaya dari monitor atau layar TV ke akrilik membentuk piramid (Tawaqqal, Ningrum, & Yamin, 2017). Pengaturan ini diperlukan agar hologram dapat dilihat dari empat sisi dan menciptakan efek 3 dimensi melalui pantulan.
Pendekatan Pengembangan
Bahan ajar objek 3D dianggap perlu untuk dibawa ke kelas, mengingat beberapa objek tidak dapat dihadapi dan dipelajari oleh siswa. Berbagai cara atau metode telah digunakan untuk memberikan pengalaman nyata kepada siswa untuk mengenal bentuk dan ciri-ciri suatu benda atau benda nyata sebagai bahan ajar. Untuk saat ini, belum ada lembaga pendidikan yang menerapkan bahan ajar objek 3 dimensi digital dengan menggunakan piramid holografik di dalam kelas.
Harapan dari pengembangan ini adalah materi pembelajaran objek 3 dimensi digital dengan menggunakan piramid holografik dapat memberikan pengalaman objek artifisial dunia nyata di dalam kelas. Bahan ajar benda 3 dimensi digital menggunakan piramid holografik ini masih dalam tahap pengembangan, sehingga ketika menjadi produk akan dilengkapi dengan pedoman penggunaannya. Siswa diposisikan sebagai penerima atau orang yang belajar di dalam kelas untuk mengetahui dan memahami benda-benda artifisial yang ditransmisikan dalam piramid holografik.
Pengembangan produk juga memberikan hasil mengenai segala hal yang berkaitan dengan penyampaian bahan ajar objek 3 dimensi digital, baik hal yang penting untuk dilakukan maupun hal yang tidak penting untuk disampaikan. Untuk itu juga tertuang dalam panduan penggunaan bahan ajar digital 3 dimensi menggunakan piramid holografik. Produk pengembangan ini berupa materi edukasi berupa video 3D dari tiga perangkat keras jaringan yang paling banyak digunakan dalam bentuk file kecil, namun tidak mengurangi kualitas gambar yang dihasilkan, sehingga media penyampaian dalam bentuk apapun tidak memiliki masalah yang signifikan.
Untuk tabel piramida holografik, karena tidak ada di pasaran atau dijual bebas, mereka membuat/mengembangkannya sendiri. Juga tidak ada bahan ajar untuk objek 3D secara online atau di pasaran, sehingga mereka mengembangkan sendiri tiga perangkat jaringan tersebut. Materi pembelajaran benda tiga dimensi dapat dijumpai dalam berbagai bentuk dan ukuran, namun dalam penelitian ini dikembangkan dalam bentuk file sehingga tidak memakan tempat.
Untuk meja piramid hologram dapat digunakan berulang kali untuk mata kuliah lain yang membutuhkan penyediaan benda buatan dalam bentuk 3 dimensi digital, agar dapat digunakan lebih efisien di sebuah sekolah. Tahap ini terdiri dari dua proses pengolahan, yaitu proses pengerjaan meja piramida holografik dan bahan ajar objek digital 3 dimensi. Meja piramid holografik dirancang dan merupakan adaptasi dari apa yang dirancang sebelumnya oleh Roslan dan Ahmad (2017).
Metode Uji Coba
Uji coba dilakukan dengan validasi dan verifikasi oleh ahli media dan materi, sedangkan siswa adalah siswa yang menjadi audiens internal. Setelah melakukan eksperimen 1 dan 2, responden diminta untuk menjawab pertanyaan “bagaimana menurut Anda sebagai teknolog pendidikan masa depan dengan materi pembelajaran berbasis objek 3 dimensi yang disampaikan melalui piramid holografik?”.
Hasil Pengembangan
Tahap selanjutnya adalah mengatur penempatan objek 3D dalam 4 posisi menjadi video yang dapat ditampilkan pada piramid holografik. Hasil penataan objek 3D menjadi empat posisi dapat dilihat pada Gambar 4.6 dengan latar belakang hitam. Teknik wawancara terbuka digunakan dalam pengumpulan data untuk memperoleh gambaran persepsi responden terhadap materi pembelajaran 3 dimensi menggunakan piramid holografik.
Hanya satu catatan dari ahli materi mengenai ukuran bahan ajar dan kejelasan foto detailnya. Respon siswa terhadap materi pembelajaran objek digital 3D pada piramida hologram dapat diklasifikasikan dan tercantum seperti pada Tabel 4.1 dengan jumlah responden sebanyak 91 orang. Evaluasi ini dapat membuktikan bahwa bahan ajar objek digital 3D menurut persepsi siswa masih memungkinkan untuk diterapkan dalam pembelajaran klasikal. kelas.
22 Inovatif adalah respon tertinggi kedua dalam menanggapi materi pendidikan 3D yang ditampilkan pada piramida holografik. Berdasarkan tanggapan tersebut, meskipun hanya 31 orang yang memberikan jawaban atau 34% responden memberikan kontribusi terhadap daya tarik materi pendidikan yang dikembangkan karena pengalaman mereka sebelumnya. Daya tarik bahan ajar akan menarik perhatian terhadap objek 3D yang disajikan sehingga dapat membantu mempermudah pemahaman.
Proses pembelajaran di kelas dibantu oleh bahan ajar objek 3D yang disajikan, meskipun berupa tiruan. Bahan ajar dengan objek 3D dapat membantu siswa memahami materi dengan menunjukkan objek secara langsung melalui benda buatan tersebut. Bagi siswa, guru, instruktur atau dosen, bahan ajar objek 3D ini dapat memudahkan transfer materi.
Hal ini karena tidak semua siswa menguasai teknologi untuk mengembangkan produk materi pendidikan 3D atau memasang sistem piramid holografiknya. Untuk itu diperlukan pelatihan dan pendampingan untuk mengoperasikannya, serta pengembangan bahan ajar objek 3D. Keempat hal tersebut diurutkan berdasarkan seberapa sering muncul pada kolom saran yaitu tentang bahan ajar objek 3D, penempatan meja piramida hologram, meja piramida hologram dan penggunaannya.
Menurut responden, bahan ajar objek 3D perlu diperbesar dimensinya, diperjelas detailnya dan lebih meningkatkan kualitas orisinalitasnya. Persepsi dan saran mahasiswa teknologi pendidikan terkait bahan ajar objek 3D yang ditampilkan pada piramid holografik mampu memberikan gambaran penerapannya.
Kesimpulan
Penataan dan penggunaan ruang kelas dalam kelompok kecil merupakan hal yang menarik dari saran mahasiswa teknologi pendidikan semester V (lima), meskipun jumlahnya sedikit. Hal ini menjadi bukti bahwa mahasiswa mampu memberikan masukan yang berharga dalam mengelola kelas dan memfasilitasi proses pembelajaran.
Saran
Objek 3D digital yang dimaksud di sini adalah objek buatan berupa grafik digital yang ditampilkan pada piramid hologram yang diletakkan di atas meja. Piramida hologram sebenarnya adalah reflektor akrilik berbentuk piramida terpotong yang diletakkan di atas meja. Model Lee-Owen digunakan untuk mengembangkan bahan ajar ini dengan tahapan analisis, desain dan pengembangan.
Tahap pengembangan adalah mengembangkan meja piramida holografik dan bahan ajarnya yang diujicobakan kepada siswa dalam pembelajaran di kelas. Pertanyaan terbuka diajukan kepada audiens setelah uji coba kedua, karena pada uji coba pertama audiens mengatakan bahwa bahan ajar objek 3D tidak terlihat jelas. Ada dua pengembangan yang telah dilakukan yaitu tabel piramid holografik, dan bahan ajar objek 3D dan akan dibahas secara terpisah.
Umumnya, meja digunakan untuk meletakkan piramid holografik di atap pintu akrilik yang di dalamnya terdapat televisi. Piramida holografik terbuat dari bahan akrilik yang digunakan untuk memantulkan gambar yang ditampilkan di televisi. Hasil penataan objek 3D dalam empat posisi dapat dilihat pada Gambar 3 dengan background hitam untuk mempertajam fokus pada objek yang ditampilkan.
Hasil ini akan memberikan kesan objek yang muncul di atas meja dengan piramid yang memantulkan objek 3D yang bergerak dan berputar memberikan kesan objek nyata. Sekedar catatan dari ahli materi bahwa ukuran bahan ajar dan kejelasan gambar detail dapat mengganggu kelancaran pengajaran di kelas. Ada empat hal yang disarankan oleh audiens, yaitu bahan ajar untuk objek 3D, penempatan meja piramida hologram selama pengajaran di kelas, spesifikasi meja dan penggunaannya.
Penonton menyarankan agar bahan ajar objek 3D diperbesar, diperjelas secara detail dan lebih meningkatkan realisme. Saran terakhir yang muncul adalah menggunakan bagan piramida hologram lebih disukai untuk strategi kelas kecil atau kelompok kecil. Pengembangan hanya dapat dilakukan satu kali, tetapi untuk konten pembelajaran yang berbeda membutuhkan objek tiruan berupa objek digital 3D yang ditampilkan di dalam piramida.
Piramida terbuat dari kaca atau mika bahkan akrilik yang mampu memantulkan sumber 3D dari objek yang ditampilkan di atasnya. Respon siswa terhadap bahan ajar objek 3D setelah diujicobakan dalam pembelajaran di kelas mendapat respon positif melalui pertanyaan terbuka yang diajukan.