• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN BOOKLET BERBASIS MODEL POGIL (PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING) PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI - Repositori UMMETRO

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "PENGEMBANGAN BOOKLET BERBASIS MODEL POGIL (PROCESS ORIENTED GUIDED INQUIRY LEARNING) PADA MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI - Repositori UMMETRO"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODE PENELITIAN A. Model Pengembangan

Model pengembangan yang akan digunakan pada pembuatan Booklet ini adalah pengembangan model 4-D. Digunakannya model pengembangan 4-D karena menurut penulis sangat cocok digunakan dalam penelitian pengembangan yang akan dilakukan. Model pengembangan 4-D terdiri dari 4 tahapan yaitu pendefinisian (define), tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop) dan tahap terakhir adalah tahapan penyebaran (disseminate). Tahapan ini yaitu produk yang sudah direvisi pada tahap pengembangan kemudian diaplikasikan pada sasaran yang sesungguhnya.

Model 4- D ini memiliki kekurangan dan kelebihannya.

Kekurangannya terletak pada analisis tugas yang sejajar dengan analisis konsep, sehingga kesulitan mana dahulu yang akan dilaksanakan.

Kelebihan model 4-D adalah sudah menjelaskan langkah-langkah pengembangannya, sehingga lebih sistematis dan terperinci.

Trianto dalam Permana (2021:125) menyatakan bahwa:

Model ini memiliki 4 tahap yakni: 1) tahap pendefinisian (define) adalah menentukan dan mengartikan syarat pembelajaran; 2) tahap perancangan (design) adalah untuk menyiapkan prototype perangkat pembelajaran; 3) tahap pengembangan (develop) adalah tahap dalam menciptakan perangkat pembelajaran yang telah dikoreksi oleh beberapa pakar; 4) tahap penyebaran (disseminate) adalah pemakaian perangkat pembelajaran yang dikembangkan secara lebih luas.

18

(2)

Gambar 1. Modifikasi Tahapan Model 4-D (Sumber: Trianto 2012:94) B. Prosedur Pengembangan

Tahap pertama, define (penyebaran) dilakukan untuk menetapkan syarat pembelajaran dan menganalisis tujuan dari bahan ajar yang akan dikembangkan. Tahap kedua, design (perancangan) dilakukan untuk menyiapkan dan merancang perangkat dengan langkah yaitu menyusun bahan ajar dengan mengadopsi dan mengadaptasi buku biologi serta sumber-sumber dari internet, menyusun lembar validasi, lembar observasi dan angket respon dari peserta didik terhadap bahan ajar yang dikembangkan.

Tahap ketiga, development (pengembangan) dilakukan untuk menghasilkan bahan ajar yang sudah divalidasi oleh Bidang desain dan materi. Langkahnya yaitu memvalidasi bahan ajar yang dikembangkan dan direvisi, validasi perangkat dengan instrumen, dan menguji coba Booklet yang dikembangkan untuk mendapatkan respon dari peserta didik. Tahap akhir yaitu disseminate (penyebaran) karena keterbatasan biaya dan juga waktu. Maka pada tahap penyebaran hanya dilakukan dengan menggunakan link akses agar semua dapat membacanya tanpa harus mencetaknya.

(3)

Prosedur pengembangan model 4-D diantaranya yaitu:

1. Define (Pendefinisian)

Kegiatan yang dilakukan untuk mendefinisikan ataupun untuk menetapkan syarat pengembangan. Model pengembangan yang lain menyebutnya analisis kebutuhan. Setiap produk analisis kebutuhannya berbeda-beda. Berikut adalah uraian tahapannya:

a. Analisis Awal Akhir

Analisis awal akhir berfungsi untuk mengetahui masalah yang dihadapi peserta didik dalam pembelajaran biologi di sekolah sehingga dapat menetapkan bahan ajar seperti apa yang dikembangkan untuk digunakan sebagai alternatif perangkat pembelajaran yang relevan.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan dengan guru biologi di SMA Negeri 1 Metro, ditemukan sejumlah informasi terkait pembelajaran yang dapat digunakan untuk mengembangkan penelitian ini, bahwa bahan ajar yang digunakan adalah buku paket yang menjadi bahan ajar yang digunakan oleh peserta didik. Buku paket yang digunakan belum menggunakan model pembelajaran yang efektif sehingga menyebabkan peserta didik kurang aktif dalam pembelajaran.

Peneliti mengambangkan Booklet sebagai bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik dalam pembelajaran yang menarik karena mempunyai ukuran yang kecil tidak seperti kebanyakan buku paket pada umumnya yang ukurannya relatif besar dan terlalu banyak tulisan-tulisan panjang. Pengembangan Booklet ini diperlukan sebagai bahan ajar untuk mendukung peserta didik belajar. Booklet ini berbasis model POGIL yang diterapkan pada materi keanekaragaman hayati. Model POGIL diharapkan cocok dengan pembahasan materi keanekaragaman hayati. Booklet yang dikembangkan diharapkan dapat membuat peserta didik lebih memahami materi dengan mudah.

b. Analisis Peserta Didik

Kegunaan dari analisis ini adalah untuk mengetahui karakteristik peserta didik dalam menyusun bahan ajar yang disesuaikan dengan kemampuan akademik. Hal ini penting dalam proses pembelajaran karena guru harus mengetahui karakteristik peserta didik. Semuanya harus disesuaikan dengan karakteristik peserta didik tersebut yang dapat

(4)

dijadikan modal utama untuk peneliti mengembangkan bahan ajar yang dapat membantu peserta didik mengembangkan kemampuannya.

c. Analisis Konsep

Analisis konsep dilakukan untuk menentukan materi secara garis besar yang akan diterapkan pada Booklet. Analisis konsep dilakukan dengan cara menelaah capaian pembelajaran sebagai berikut:

1) Capaian Pembelajaran Umum Biologi Fase E

Peserta didik memiliki kemampuan untuk responsif terhadap isu- isu global dan berperan aktif dalam memberikan penyelesaian masalah.

Kemampuan tersebut antara lain mengamati, mempertanyakan dan memprediksi, merencanakan dan melakukan penelitian, memproses dan menganalisis data dan informasi, mengevaluasi dan merefleksi, serta mengkomunikasikan dalam bentuk projek sederhana atau simulasi visual menggunakan aplikasi teknologi yang tersedia terkait dengan energi alternatif, pemanasan global, pencemaran lingkungan, nano teknologi, bioteknologi, kimia dalam kehidupan sehari-hari, pemanfaatan limbah dan bahan alam, pandemi akibat infeksi virus. Semua upaya tersebut diarahkan pada pencapaian tujuan pembangunan yang berkelanjutan. Melalui keterampilan proses juga dibangun sikap ilmiah dan profil pelajar pancasila.

2) Capaian Pembelajaran a) Pemahaman Biologi

Keanekaragaman hayati, Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman berdasarkan tingkatannya. Mengetahui penyebaran keanekaragaman hayati, Menganalisis manfaat dan nilai keanekaragaman hayati dan menyebutkan faktor ancaman kelestarian keanekaragaman hayati.

b) Keterampilan Proses

Melakukan observasi dengan melakukan pengamatan di lingkungan sekitar.

c) Mempertanyakan dan memprediksi

Mengidentifikasi pertanyaan dan permasalahan yang dapat diselidiki secara ilmiah.

d) Mengomunikasikan hasil

Mengomunikasikan hasil kegiatan observasi yang telah dilakukan secara utuh.

(5)

e) Refleksi

Pada refleksi peserta didik diminta merenungkan apa yang telah mereka pelajari, menggabungkan pengetahuan dan penghargaan untuk kinerja mereka.

Terdapat beberapa aspek dari keterampilan proses dalam kurikulum merdeka. Booklet berbasis (POGIL) dengan mencakup keterampilan proses tersebut yaitu mengamati, mengumpulkan data mempertanyakan dan memprediksi, mengkomunikasikan hasil. merencanakan dan melakukan penyelidikan dan refleksi, dan Booklet berbasis POGIL dapat dijabarkan seperti pada Tabel berikut.

Tabel 2. Booklet Berbasis POGIL

No Sintak POGIL Metode Keterampilan Proses

1 Orientasi 1. Ceramah

2. Tanya jawab

1. Mengamati.

2. Mempertanyakan dan memprediksi.

2 Ekplorasi 1. Diskusi 2. Observasi 3. Tanya

jawab

1. Mengamati.

2. Melakukan observasi

3. Mengumpulkan data 4. Mempertanyakan

dan memprediksi.

3 Penemuan Konsep 1. Analisis 2. Diskusi

1. Mengamati.

2. Memproses.

3. Mempertanyakan dan memprediksi.

4 Aplikasi 1. Tanya

jawab

1. Mengkomunikasikan hasil.

5 Penutup 1. Diskusi

2. Tanya Jawab

1. Mengevaluasi dan refleksi.

(6)

2. Mengkomunikasikan Hasil

d. Analisis Tugas

Tahapan ini dilakukan untuk menentukan tugas apa yang akan dikerjakan oleh peserta didik. Analisis ini juga berfungsi untuk menetukan cakupan dan urutan pembahasan materi yang akan dikembangkan pada Booklet.

1) Tujuan Pembelajaran (TP) Materi Keanekaragaman Hayati

a) Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis, dan ekosistem serta tipe ekosistem.

b) Mengidentifikasi ancaman kelestarian berbagai flora dan fauna.

c) Mengetahui penyebaran keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.

2) Alur Tujuan Pembelajaran (ATP)

a) Menjelaskan pengertian keanekaragaman hayati.

b) Mengidentifikasi perbedaan keanekaragaman tingkat gen, jenis dan ekosistem serta tipe ekosistem.

c) Mengethaui penyebaran keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia.

d) Menganalisis manfaat dan nilai keanekargaman hayati.

e) Menyebutkan faktor ancaman kelestarian keanekaragaman hayati, 2. Design (Perancangan)

Tahapan ini materi yang terkumpulkan kemudian didesain dalam Booklet pembelajaraan berbasis model pembelajaran POGIL. Tahap perancangan ini digunakan untuk membuat desain Booklet yang sistematis.

a. Penyusunan Media

Tahap ini adalah untuk menetukan media yang akan digunakan dalam pembelajaran. Media yang tepat akan menarik minat peserta didik dan mempermudah peserta didik dalam memahami materi.

b. Pemilihan Format

Pemilihan format dalam perancangan Booklet pembelajaran meliputi:

(7)

a) Bagian awal, berisi tampilan sampul, kata pengantar, daftar isi, daftar Gambar, daftar Tabel, capaian pembelajaran dan petunjuk penggunaan Booklet.

b) Bagain isi Materi, berisi tentang kajian-kajian materi, fakta-fakta yang berkaitan dengan pembahasan materi keanekaragaman hayati.

c) Bagian akhir berisi, Lembar soal, rangkuman tentang penjelasan secara garis besar dari keseluruhan materi dan daftar literatur.

3. Develpoment (Pengembangan)

Tahapan ini untuk menghasilkan Booklet yang sudah direvisi berdasarkan masukan dari para bidang. Langkah-langkah yang dilakukan adalah dengan membuat draf Booklet, memvalidasi dengan bidang desain desain dan bidang materi, merevisi masukan Bidang desain dan Bidang materi, kemudian melakukan uji coba kelompok kecil untuk mengetahui respon dari peserta didik di SMA Negeri 1 Metro.

Desain draft Booklet sebagai berikut:

1) Tampilan sampul

Tampilan depan Booklet berisikan tentang judul, nama pengarang, dan semester.

2) Kata Pengantar

Berisi ucapan rasa syukur penulis kepada Allah SWT karena telah menyelesaikan penyusunan Booklet untuk menjadi bahan ajar yang dapat digunakan peserta didik.

3) Daftar Isi

Berisi tentang halaman dari materi agar mudah mencari sub dalam Booklet.

4) Daftar Gambar

Berisi tentang halaman dari Gambar-Gambar yang terdapat dalam Booklet agar memudahkan pembaca untuk mencari halamannya.

5) Capaian Pembelajaran

Berisi tentang cakupan pembelajaran materi.

6) Penjabaran Materi

Berisikan tentang uraian materi keanekaragaman hayati dan pertanyaan diskusi yang terdapat dalam Booklet.

7) Lembar Soal

(8)

Soal ini digunakan untuk mengukur pemahaman peserta didik terhadap materi yang sudah dipelajari.

8) Daftar Literatur

Berisikan sumber-sumber yang digunakan dalam menyusun Booklet.

C. Instrumen Pengumpulan Data

Instrumen ini digunakan dalam melakukan kegiatan untuk mengumpulkan data agar Booklet tersebut menjadi sistematis. Instrumen yang digunakan dalam pengembangan Booklet berupa angket yang disusun untuk Bidang dan untuk uji coba kelompok kecil.

Menurut (Sugiyono 2021:296) menyatakan bahwa:

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti tidak akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan. Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan observasi (pengamatan), interview (wawancara), kuesioner (angket), dokumentasi dan gabungan ke empatnya.

Cara pengumpulan data disini yaitu peneliti membagikan angket kepada para bidang yang telah ditentukan angket yang telah dibagikan nantinya akan diisi oleh bidang desain,materi, bahasa dan peserta didik setelah diberikan penjelasan sebelumnya oleh peneliti bagaimana cara mengisinya. Angket yang telah diisi nantinya akan diminta kembali oleh peneliti untuk diolah datanya untuk mengetahui tingkat kelayakan serta tingkat keterbacaan hasil pengembangan Booklet.

1. Angket Validasi

Angket validasi bidang digunakan untuk memvalidasi produk hasil pengembangan sebelum melakukan uji coba kelompok kecil kepada peserta didik atau dinilai kelayakan Booklet. Ada 3 macam angket pada pengujian ini yaitu angket validasi bidang desain, angket validasi bidang materi dan angket validasi bidang bahasa.

a. Angket Bidang Desain

Angket ini diisi oleh 1 Dosen dibidang media pembelajaran Universitas Muhammadiyah Metro. Angket ini digunakan untuk menilai kelayakan tampilan Booklet yang dikembangkan sebagai bahan ajar.

(9)

Tabel 3. Kisi-Kisi Angket Bidang Desain

No Aspek

Penilaian

Indikator Skor

4 3 2 1 1. Tampilan a. Penggunaan warna

dalam booklet menarik b. Bentuk booklet yang

menarik

c. Penulisan dalam booklet jelas dan mudah dipahami d. Booklet tahan lama

dan tidak mudah rusak e. Tampilan booklet tidak menggunakan terlalu banyak jenis jenis huruf

f. Penempatan dan letak pertanyaan diskusi dalam booklet g. Kesesuaian letak

Gambar dalam booklet h. Gambar dalam booklet

terlihat jelas dan dilengkapi dengan keterangan

i. Booklet mudah dibawa dan mudah digunakan j. Ukuran QR Barcode

pada booklet sesuai

2. Karakteristik POGIL (Process Oriented Guided Inquiry Learning)

a. Booklet memberikan wahana interaksi antara peserta didik maupun dengan pendidik

b. Booklet menyediakan permasalahan untuk didiskusikan dalam kelompok

c. Booklet yang dikembangkan dapat membuat peserta didik aktif berkolaborasi dalam pembelajaran d. Booklet yang

dikembangkan dapat membuat peserta didik aktif berkomunikasi dalam pembelajaran

(10)

e. Booklet yang

dikembangkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik Keterangan:

4 : Sangat Baik (SB) 3 : Baik (B)

2 : Tidak Baik (TB)

1 : Sangat Tidak Baik (STB) b. Angket Bidang Materi

Angket ini diisi oleh 1 Dosen bidang materi biologi Universitas Muhammadiyah Metro dan 1 guru SMA Negeri 1 Metro menjadi validator 2 (V2) yang digunakan untuk menilai kelayakan isi materi dari Booklet yang dikembangkan sebagai sumber belajar. Angket bidang materi dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Kisi-kisi Validasi bidang Materi

No Aspek

Penilaian

Indikator Skor

4 3 2 1 1. Tampilan a. Kelengkapan materi

dan kesesuaian materi dengan CP, TP, ATP b. Paparan materi pada booklet sesuai dengan kompetensi yang dibutuhkan

c. Materi yang disajikan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik d. Kesesuaian peta

konsep yang disajikan dengan materi

e. Kesesuaian Gambar yang disajikan dengan materi

f. Materi yang disajikan dapat dipahami dengan mudah oleh peserta didik

g. Kesesuaian QR Code untuk video yag

disajikan dalam materi

(11)

2. Pemicu Keingintahuan

a. Menumbuhkan rasa ingin tahu peserta didik

b. Mendorong untuk mencari informasi lebih luas dan berdiskusi

c. Merangsang peserta didik untuk berpikir kritis

3. Karakteristik POGIL

a. Booklet yang dikembangkan dapat membuat peserta didik aktif berkolaborasi dalam pembelajaran b. Booklet yang

dikembangkan dapat membuat peserta didik aktif berkomunikasi dalam pembelajaran c. Booklet yang

dikembangkan dapat meningkatkan

kemampuan berpikir kritis peserta didik d. Booklet memberikan

wahan interaksi antara peserta didik dengan peserta didik dan juga dengan pendidik e. Kesesuaian antara

booklet dengan model POGIL

Keterangan:

4 : Sangat Baik (SB) 3 : Baik (B)

2 : Tidak Baik (TB)

1 : Sangat Tidak Baik (STB) c. Angket Bidang Bahasa

Angket ini diisi oleh 1 Dosen bidang bahasa Universitas Muhammadiyah Metro yang digunakan untuk menilai kelayakan kalimat dan bahasa yang digunakan dalam booklet yang dikembangkan sebagai bahan ajar. Angket bidang bahasa dapat dilihat pada Tabel 5.

(12)

Tabel 5. Kisi-Kisi bidang Bahasa

No Aspek

Penilaian

Indikator Skor

4 3 2 1 1. Kesesuian

dengan kaidah bahasa

Indonesia yang benar

a. Penggunaan ejaan pada booklet sesuai dengan PUEBI b. Keefektifan kalimat

yang terdapat dalam booklet

c. Konsistensi

penggunaan istilah pada materi yang disajikan

d. Kebakuan kalimat e. Penulisan nama

ilmiah

2. Komunikatif a. Kalimat dalam paragraf komunikatif dan dapat dipahami oleh peserta didik b. Bahasa yang

digunakan dalam booklet mudah dipahami

c. Kesesuian ilustrasi dengan substansi materi

3. Kesesuaian dengan tingkat perkembanga n peserta didik

a. Bahasa yang ada di booklet sesuai perkembangan intelektual peserta didik

b. Bahasa yang ada di booklet sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik

Keterangan:

4 : Sangat Baik (SB) 3 : Baik (B)

2 : Tidak Baik (TB)

1 : Sangat Tidak Baik (STB) d. Angket Peserta Didik

(13)

Angket ini digunakan untuk mengumpulkan data atau informasi tentang Booklet yang dikembangkan untuk digunakan peserta didik dalam proses pembelajaran. Angket peserta didik dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Kisi-kisi Peserta Didik

No

Aspek

Penilaian Indikator Skor

4 3 2 1

1. Tampilan Booklet

a. Tampilan desain pada cover booklet menarik b. Tampilan desain pada isi

booklet menarik

c. Tampilan desain booklet dapat memudahkan peserta didik dalam memahami materi d. Booklet mudah dibawa

dan dapat digunakan dimana saja

e. Penulisan dalam booklet jelas dan mudah dipahami f. Tampilan Gambar pada

materi booklet menarik g. Penggunaan bahasa

dalam booklet mudah dipahami

2. Keterlibatan peserta didik dalam

menggunakan Booklet

a. Booklet berbasis POGIL ini dapat membuat saya aktif berkolaborasi

bersama teman kelompok saya dalam pembelajaran dikelas

b. Booklet berbasis POGIL ini dapat membuat saya aktif berkomunikasi bersama teman kelompok

(14)

saya dalam pembelajaran dikelas

c. Booklet berbasisi POGIL ini dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis saya dalam pembelajaran

Keterangan

4 : Sangat Baik (SB) 3 : Baik (B)

2 : Tidak Baik (TB)

1 : Sangat Tidak Baik (STB) D. Teknik Analisis Data

Penelitian pengembangan menggunakan teknik analisis data melalui perolehan skor dari angket yang telah diberikan pada para Bidang.

Analisis data merupakan proses menyusun data yang diperoleh secara sistematis. Data yang dianalisis adalah data hasil validasi booklet pembelajaran, data respon Bidang dan kelompok kecil. Selanjutnya data dianalisis dengan mengikuti langkah-langkah sebagai berikut: Menukar penilaian kualitatif menjadi kuantitatif dengan ketetapan yang dapat dilihat pada Tabel 7.

Tabel 7. Kriteria Penilaian Kelayakan Produk

Kategori Skor

SS (Sangat Setuju) 4

S (Setuju) 3

TS (Tidak Setuju) 2

STS (Sangat Tidak Setuju) 1

Langkah selanjutnya menghitung rata-rata skor tiap indikator dengan rumus:

𝑥̅= x 𝑁

(15)

Keterangan:

𝑥̅ : Skor Rerata Total

𝑥 : Jumlah Rerata Skor 𝑁 : Jumlah Validator

Menginterpretasikan secara kualitatif jumlah rerata skor tiap aspek dengan menggunakan kriteria sebagai berikut pada Tabel 8.

Tabel 8. Kriteria Rerata Skor Tiap Aspek

Nilai. Skor Rata-Rata Kriteria

4. 3,25-4,00 Sangat Layak

3. 2,5-3,25 Layak

2. 1,75-2,25 Cukup Layak

1. 1-1,75 Kurang Layak

Desi dan Dedy (2021:53)

Teknik analisis data yang digunakan untuk penelitian pengembangan ini adalah hasil validasi dari pakar terhadap seluruh aspek yang dinilai dicari persentase dengan menggunakan rumus sebagai berikut

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 =∑ skor yang diperoleh

∑ 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙 100%

Batas ketepatan dan kesesuaian terhadap Booklet yang dikembangkan didasarkan pada kriteria yang terdapat pada Tabel 9.

Tabel 9. Presentase Penilaian Kelayakan Booklet

No. Presentase Kategori

1. 76%-100% Sangat Layak

2. 50%-75% Layak

3. 26%-50% Cukup Layak

4. 1%-26% Kurang Layak

Indikator keberhasilan kelayakan produk yang dikembangkan berdasarkan persentase di atas dapat dikatakan bahwa produk layak digunakan pada rentang 50%-75% dengan kategori “Layak” dan pada rentang 76%-100% dengan kategori “sangat Layak”.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan analisis data dan uji hipotesis yang dilakukan diperoleh bahwa: (1) Terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan dari model Process Oriented Guided

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa siswa kurang memahami konsep terhadap materi yang dipelajarinya, maka diperlukan suatu proses pembelajaran yang

Sehingga dilakukan penelitian ini untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik MA Uswatun Hasanah pada materi hidrolisis melalui

Jika peserta didik dapat mengklasifikasikan 3 larutan menjadi asam atau basa berdasarkan perubahan warna, perkiraan pH, dan pH pada saat penambahan larutan

'DODP SHPEHODMDUDQ 32*,/ GDQ 3%/ WHUGDSDW VLQWDN GLVNXVL NHORPSRN GLPDQD VLQWDNLQLVDQJDWGLHQJDUXKLROHKNHPDPSXDQ YHUEDO 0HQXUXW WHRUL EHODMDU 9\JRWVN\ SHPEHQWXNDQ SHQJHWDKXDQ

Hasil observasi KPS siswa yang dilakukan oleh lima observer selama proses pembelajaran menggunakan dua kali praktikum untuk mengetahui perkembangan KPS siswa,

Menurut Schroeder dan Greenbow (2008), penerapan model pembelajaran POGIL dapat mengubah persepsi peserta didik terhadap kimia organik, yang awalnya dianggap sulit menjadi

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka kegiatan penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa tinggi tingkat penguasaan konsep dan retensi peserta didik MA