PENDAHULUAN
Identifikasi Masalah
Batasan Masalah
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Dapatkan informasi lebih lanjut mengenai pengembangan e-modul audiovisual berbasis aplikasi Android untuk siswa SMA dengan menggunakan materi perbandingan valid. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang pengembangan e-modul audiovisual berbasis aplikasi Android untuk siswa sekolah menengah dengan menggunakan materi perbandingan praktik. Dapatkan informasi lebih lanjut tentang pengembangan e-modul audiovisual berbasis aplikasi Android untuk siswa SMA dengan menggunakan materi perbandingan yang efektif.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengalaman baru sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi. Kami berharap hasil penelitian ini dapat memperluas pengetahuan dan pengalaman Anda dalam bidang penelitian serta menambah wawasan Anda sebagai calon guru.
Spesifikasi Produk
Asumsi Pengembangan
- Modul
- Modul Elektronik
- Android
- Materi Perbandingan
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), belajar berarti proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup untuk belajar.4 Media pembelajaran selalu terdiri dari dua unsur besar yaitu perangkat keras dan unsur pesan yang disampaikannya, sehingga media pembelajaran memerlukan peralatan untuk arus. pesan. Namun yang terpenting bukanlah peralatannya, melainkan informasi pembelajaran yang diberikan media. C. Jenis-Jenis Media Pembelajaran 1) Media berbasis visual. Teknologi audiovisual adalah cara memproduksi atau mentransmisikan materi dengan menggunakan mesin mekanis dan elektronik.
Media audiovisual merupakan suatu cara pembelajaran dengan menggunakan media yang mengandung unsur suara dan unsur visual yang melibatkan indra penglihatan dan pendengaran dalam proses penyerapan materi. Media audiovisual merupakan media penyampaian informasi melalui audio (suara) dan visual (gambar). Jadi pembelajaran dengan menggunakan media audiovisual adalah produksi dan penggunaan materi yang diterapkan melalui penglihatan dan pendengaran dan tidak bergantung sepenuhnya pada pemahaman kata-kata atau simbol-simbol yang sejenis.
Perpaduan atau kombinasi suara dan gambar dalam penggunaan media pembelajaran dapat mendukung kegiatan pembelajaran lebih optimal dan materi pembelajaran lebih bervariasi.6 Karena terdapat beberapa gaya belajar dalam satu kelas. 6 Ayu Fitria, “Penggunaan Media Audiovisual Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini,” Cakrawala Dini: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no.
Kajian Penelitian Terdahulu
Penelitian Ilham dan Helty tahun 2021 “Pengembangan e-modul berbasis aplikasi Android pada materi perbandingan nilai invers”. 9 Arviana Ega Irawati dan Danang Setyadi, “Pengembangan Modul E-Matematika pada Materi Komparatif Berbasis Android,” Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 5, no. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian terdahulu adalah letak lokasi penelitian, bentuk e-modul adalah e-modul audiovisual.
Penelitian ini akan mengembangkan E-modul audiovisual berbasis aplikasi Android untuk siswa SMP pada materi perbandingan. 10 Ilham Kartiko dan Helti Lygia Mampouw, “Pengembangan e-modul berbasis aplikasi Android pada materi perbandingan nilai terbalik”.
METODE PENELITIAN
Prosedur Pengembangan
Kegiatan ini dilakukan untuk mengetahui kebutuhan entitas yang dijadikan objek pembangunan. Dalam penelitian ini yang menjadi fokus adalah kelas VII sebagai subjek penelitian karena pada kelas VII terdapat materi perbandingan. Siswa cenderung menyukai warna dan gambar yang dapat menarik minat anak untuk lebih ekspresif dalam belajar.
Setelah tahap desain dan pengembangan selesai, produk diproduksi, dan kemudian peneliti memvalidasi produk yang dihasilkan (produk awal). Tujuan dari verifikasi ini adalah untuk memastikan bahwa aplikasi atau produk yang dihasilkan mendapatkan data masukan. Dengan melakukan percobaan kelompok kecil dan besar yang melibatkan siswa, tujuannya adalah untuk melihat reaksi siswa terhadap produk.
Saat tes kecil, jumlah sampelnya hanya 6 orang. Tujuan dari uji kecil ini adalah untuk melihat kepraktisan produk.
Subjek Penelitian
Tehnik Pengumpulan Data
Tahap analisis bertujuan untuk mengumpulkan informasi dari berbagai aspek, mulai dari guru dan siswa, terutama mengenai media atau bahan ajar yang digunakan. Pada fase ini proses yang dilakukan terdiri dari observasi dan wawancara kepada guru matematika, analisis kebutuhan siswa dan analisis. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara dengan guru matematika, masih banyak siswa yang kurang menikmati pembelajaran matematika.
Media atau bahan ajar yang dikembangkan adalah e-modul berbasis audio visual, desain awal dibuat menggunakan Microsoft Word, dirancang untuk menarik minat siswa nantinya. Oleh karena itu, bahan ajar atau media pembelajaran yang ada harus mampu menyesuaikan dengan kebutuhan siswa saat ini. Setelah melakukan penilaian, validator berpendapat bahwa e-modul ini dapat digunakan secara audiovisual dan cukup membantu siswa yang memiliki cara belajar yang beragam.
Setelah siswa diberikan angket jawaban untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan respon terhadap media e-modul. Data hasil angket respon siswa pada tes kelompok kecil atau terbatas dirata-ratakan. Respon siswa terhadap media e-modul adalah pembelajaran menjadi menyenangkan, mereka dapat belajar secara praktis dimana saja.
Hal ini menunjukkan bahwa e-modul audiovisual ini sangat praktis dan dapat membantu dalam kegiatan belajar mengajar sehingga siswa lebih semangat dan termotivasi. Lalu ada data hasil eksperimen kelompok besar yang melibatkan 20 siswa kelas VII2. Kemudian peneliti membagikan angket jawaban kepada siswa untuk mengetahui tingkat kepraktisan dan jawaban mengenai e-modul.
Untuk kemudian mengetahui tingkat keefektifan e-modul ini, dilakukan uji keefektifan terhadap siswa dengan mengajukan 5 pertanyaan rinci. Dari persentase 20 siswa, rata-rata persentase skor tes keefektifan adalah “78,25%” dan termasuk dalam rentang skor 70 ≤ p ≥ 85 yaitu kriteria “Efektif”. LKPD Matematika Berbasis Riset Untuk Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah Siswa Kelas X SMK Padang.”.
Tehnik Analisis Data
- Hasil Validasi Ahli
- Hasil Uji Lapngan Terbatas
- Hasil Uji Lapangan Luas
Analisis Data
Tujuan penelitian dan pengembangan ini adalah menghasilkan produk audiovisual e-modul berbasis materi perbandingan untuk siswa SMP. Hasil validasi ahli materi memperoleh nilai persentase “86,6%” dengan rentang kriteria p ≥ 82 dan dinyatakan “sangat valid” setelah dilakukan audit. Setelah dilakukan evaluasi, validator menilai produk ini layak digunakan, materi pada e-modul sudah sesuai dengan KI dan KD.
Jawaban atas saran dan komentar validator ahli adalah: “E-modul yang dikembangkan sudah cukup untuk menginterpretasikan dasar audiovisual”, disarankan untuk dikembangkan menjadi sebuah aplikasi. Hasil validasi ahli media mencapai nilai mean “91%” dengan rentang kriteria p ≥ 82 dan dinyatakan “sangat valid”. Jawaban dan saran yang diberikan oleh validator ahli materi sebelum melakukan penilaian adalah “perhatikan perbedaan ejaan kata depan”.
Hasil validasi materi IPA memperoleh nilai persentase “98%” dengan rentang kriteria p ≥ 82 dan selanjutnya dinyatakan “sangat valid”. Pada uji coba kelompok kecil atau terbatas dilakukan terhadap 6 orang siswa, dengan seleksi berdasarkan tingkat kemampuan tinggi, sedang dan rendah. Uji coba kelompok besar ini dilakukan dengan menjelaskan materi perbandingan secara singkat menggunakan e-modul audio visual.
Berdasarkan hasil uji coba kelompok besar diperoleh nilai rata-rata persentase “86%” dengan kriteria “sangat praktis”. Tanggapan dan saran yang beliau berikan terhadap e-modul audio visual ini, karena e-modul ini sangat menarik, juga dapat membantu siswa untuk belajar mandiri di rumah. Dari hasil percobaan menunjukkan bahwa e-modul audiovisual pada materi perbandingan ini masuk dalam kriteria sangat praktis dan layak digunakan sebagai alat penunjang pembelajaran di sekolah.
Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa e-modul audiovisual pada materi perbandingan ini mempunyai kriteria penggunaan “efektif”. Dari penelitian-penelitian yang dilakukan peneliti, mulai dari uji coba kelompok kecil dan uji coba kelompok besar yang digunakan untuk mengetahui ketergunaan e-modul dengan hasil yang sangat praktis, hingga uji efektifitas yang digunakan untuk mengetahui apakah e-modul tersebut efektif. Terdapat keterbatasan pada materi dalam e-modul ini, karena hanya berfokus pada materi perbandingan untuk kelas VII SMA.
Prototipe Hasil
Karena terbatasnya tampilan template yang tersedia pada aplikasi flipbook PDF profesional, maka diperlukan aplikasi desain lain yang dapat membuat tampilan lebih menarik. Pada kata pengantar disampaikan mengenai peranan e-modul dalam pembelajaran, mohon maaf penulis kepada pembaca, serta kritik dan saran pembaca yang mendukung pengembangan e-modul. Daftar isi memuat garis besar judul-judul yang ada pada e-modul, yang dimaksudkan sebagai pedoman halaman-halaman e-modul.
E-modul media yang dikembangkan telah melalui tahap validasi oleh berbagai ahli, sehingga ahli materi memperoleh skor rata-rata “86,6%” sesuai kriteria. 91%” dengan kriteria “Sangat Valid”, ahli bahasa memperoleh skor rata-rata “98%” dengan kriteria “Sangat Valid”. Hasil yang diperoleh dari angket respon guru mata pelajaran matematika mencapai skor rata-rata “78%” dengan kriteria “Praktis”.
Hasil yang diperoleh pada tes soal deskriptif dengan poin 5 untuk mengetahui keefektifan modul audiovisual elektronik pada materi perbandingan memperoleh nilai rata-rata “78,25%” dengan kriteria “Efektif”. Penggunaan Media Audio Visual dalam Pembelajaran Anak Usia Dini.” Cakrawala Awal: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 5, no. Mengembangkan Media Pembelajaran Gambar Komik untuk Meningkatkan Motivasi Belajar di Kelas
Pengembangan LKS Berbasis Keterampilan Berpikir Kritis Sebagai Bahan Ajar Mata Pelajaran Biologi Skripsi. "Skripsi Biologi 4 no. Pengembangan E-modul berbasis aplikasi Android pada materi Perbandingan Nilai Terbalik." Jurnal Cendekia: Jurnal Pendidikan Matematika 5, no.
PENUTUP
Saran