i
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS 04 MA'ARIF PERINTIS
TEMPUREJO TAHUN PELAJARAN 2021/2022 SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Maula Putri Min Ayatillah NIM: T20181318
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI KIAI HAJI ACHMAD SIDDIQ JEMBER FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
APRIL 2022
ii
PENGEMBANGAN EKSTRAKURIKULER KEAGAMAAN DALAM NILAI-NILAI PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DI SEKOLAH MENENGAH ATAS 04 MA'ARIF PERINTIS
TEMPUREJO TAHUN PELAJARAN 2021/2022
SKRIPSI
diajukan kepada Universitas Islam Negeri Kiai Haji Achmad Siddiq Jember
untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Oleh:
Maula Putri Min Ayatillah NIM: T20181318
Disetujui Pembimbing
Dr. MASHUDI, M.Pd.
NIP.197209182005011003
iii SKRIPSI
telah diuji dan diterima untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Program Studi Pendidikan Agama Islam
Hari : Selasa Tanggal : 12- April - 2022
Tim Penguji Ketua
Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag NIP. 197508082003122003
Sekretaris
Hatta, S.Pd.I.,M.Pd.I.
NUP. 20160363
Anggota :
1. Prof. Dr. Dra Hj. Titiek Rohanah Hidayati, M.Pd. ( )
2. Dr. H. Mashudi, M.Pd. ( )
Menyetujui
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
Prof. Dra. Hj. Mukni'ah, M.Pd.I NIP. 196405111999032001
iv MOTTO
Artinya: Katakanlah: "Tiap-tiap orang berbuat menurut keadaannya masing- masing". Maka Tuhanmu lebih mengetahui siapa yang lebih benar jalanNya.*
* Tim Penyusun, At-Thayyib Al-Qur’an Transliterasi Per Kata dan Terjemah Perkata (Bekasi:
Cipta Bagus Segara, 2012). 17: 84.
v
PERSEMBAHAN
Alhamdulilah seiring rasa Syukur kehadirat Allah SWT dan teriring Sholawat serta Salam Kepada Nabi Muhammad SAW, serta dengan kerendahan hati, kupersembahkan karya sederhana ini untuk orang yang telah mengajariku tentang makna hidup serta kedewasaan dalam meniti lika-liku kehidupan yang penuh misteri agar lebih berarti:
1. Ibunda tercinta Ibu Fifin Miftahur Rohamah, bapak tercinta Bapak Ainul Akin, yang selalu memanjatkan do’a untuk putri tercintanya ini dalam setiap sujudnya, kasih sayang yang tidak pernah putus dan tulus menjadi motivator dan inspirasiku dalam menyelesaikan skripsi ini, dan juga terimakasih selama ini sudah selalu mau menjadi bebabn, mencarikaku biaya untuk menuntut ilmu hingga esok aku diwisuda.
2. Adek tersayang Dwi Wulandari. Terimakasih untuk segala do’a, kasih sayang, semangat, dukungan, dan nasehat yang diberikan selama saya menuntut ilmu.
Perjuangan dan pengorbanan kalian tidak akan pernah saya lupakan.
vi ABSTRAK
Maula Putri Min Ayatillah, Dr. Mashudi, M.Pd., 2021. Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma'arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021/ 2022.
Ekstrakurikuler merupakan suatu rangkaian pendidikan yang dilaksanakan diluar jam pelajaran yang bersifat untuk mendidik serta mengembangkan potensi, bakat dan minat peserta didik. Dalam upaya menumbuhkan potensi serta bakat minat dalam nilai-nilai pendidikan agama islam tersebut, maka diperlukan sebuah ekstrakurikuler keagamaan. Selai sebagai penunjang potensi keagamaan peserta didik, ekstrakurikuler ini juga berguna untuk mengurangi hal-hal negatif serta menumbuhkan hal-hal positif. Oleh karena itu, untuk mencapai tujuan tersbeut, maka diperlukan sebuah pengembangan dalam ekstrakurikuler keagamaan.
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam yang telah difokuskan dalam fokus penelitian yaitu (1) Bagaimana Pengorganisasian Pengembangan Ektrakulikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022? (2) Bagaimana Pelaksanaan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai – Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022? (3) Bagaimanakah Penguatan Nilai- Nilai Pendidikan Agama Islam Siswa SMA 04 Ma’arif Perintis Melalui Program Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan?
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data menggunakan observasi partispasi aktif, wawancara semi terstruktur dan dokumentasi. Analisis data menggunakan analisis deskriptif kualitatif dengan model interaktif Milles Huberman & Saldana dengan langkah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan.
Keabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini dengan triangulasi teknik dan triangulasi sumber.
Temuan penelitian ini adalah: pertama; Dalam pengorganisasian yang dilakukan oleh Sekolah untuk mengembangkan ekstrakulikuler menggunakan pengorganisaian agar kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan berjalan secara efektif dan tersetruktyuk karena setiap penanggung jawab mempunyai tugas yang diemban secara masing-masing dan kewajiban yang harus dilaksanakan dengan tujuan dan maksud yang sama untuk lebih mengembangkan kegiatan ekstrakulikuler keagamaan. Kedua; Dalam pelaksanaan pengembangan ekstrakurikuler keagamaan dalam nilai-nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo ini dengan cara: sebelum memulai latihan, pelatih terlebih dahulu memberikan kajian keislaman agar semua siswa menanamkan pendidikan agama Islam dengan baik dengan cara menghargai, Ketiga; Dalam penguatan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam siswa SMA 04 Ma’arif Perintis melalui kegiatan ekstrakurikuler keagamaan ini dengan cara memberikan pengetahuan yang bersifat religi, benar-benar membimbing, melatih serta memperhatikan terutama dalam hal perilaku dan tutur kata. Karena kegiatan ekstarkurikuler keagmaaan ini sendiri di kembangkan guna menanamkan nilai-nilai pendidikan agama berbasis Islam.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT karena atas rahmat, hidayah dan karunia-Nya yang telah diberikan kepada penulis sehingga mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan Dalam Nilai- Nilai Pendidikan Agama Islam Di Sekolah Menengah Atas 04 Ma'arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021/ 2022”. Skripsi ini disusun sebagai syarat untuk menyelesaikan pendidikan Program Studi Strata Satu pada Program Studi Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan Universitas Islam Negeri KH. Achmad Siddiq Jember.
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini jauh dari kata sempurna, akan tetapi berkat Allah SWT serta bantuan dari semua pihak akhirnya penulisan skripsi ini dapat terselesaikan. Penulis menyampaikan rasa terimakasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Bapak Prof.Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor UIN KH.
Achmad Shiddiq Jember yang telah memfasilitasi kami selama proses kegiatan belajar mengajar.
2. Ibu Prof. Dra. Hj. Mukni'ah, M.Pd.I selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan yang telah memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, dan banyak mengajarkan pengabdian pada masyarakat.
3. Ibu Dr. Hj. Fathiyaturrahmah, M.Ag, selaku Ketua Program Studi Pendidikan Agama Islam IAIN Jember yang telah memotivasi peneliti untuk menyelesaikan skripsi ini..
viii
4. Bapak Dr. Mashudi, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah membimbing dan memberikan pengalaman ilmunya dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. Serta segenap dosen dan guru-guruku yang telah memberikan ilmu dan semangat selama ini.
5. Bapak Dr. Heru Suwanda, S.Pd. selaku Kepala Sekolah SMA 04 Maarif Perintis yang telah memberikan izin atas penelitian kepada penulis.
6. Guru-guru saya sejak Taman Kanak-Kanak hingga Perguruan Tinggi.
Terimakasih telah memberikan ilmu yang sangat berguna dan membimbing saya dengan penuh kesabaran.
7. Almamater tercinta Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN KHAS Jember, khususnya Program Studi Pendidikan Agama Islam.
8. Teman-teman saya angkatan 2018 (kelas A7 PAI). Terimakasih atas kebersamaan selama empat tahun masa studi saya di UIN KHAS Jember.
9. Kepada semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Akhirnya, semoga keberkahan selalu menyertai atas langkah yang baik yang telah di berikan kepada penulis, allah selalu melipat gandakan pahala atas kebaikan yang di berikan. Tiada gading yang tak retak. Karya tulis ini mempunyai banyak sekali kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, penulis mohon kritik dan saran sebagai kesempurnaan dalam skripsi ini.
ix
Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca dan bermanfaat pula bagi penulis.
Jember, 13 Desember 2021
Penulis
x DAFTAR ISI
COVER ... i
PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii
PENGESAHAN TIM PENGUJI ... iii
MOTTO ... iv
PERSEMBAHAN ... v
ABSTRAK ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... x
DAFTAR TABEL ... xii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiii
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ... 1
B. Fokus Penelitian ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 5
D. Manfaat Penelitian ... 5
E. Definisi Istilah ... 7
BAB II KAJIAN KEPUSTAKAAN A. Penelitian Terdahulu ... 9
B. Kajian Teori ... 13
BAB III METODE PENELITIAN A. Pendekatan dan Jenis Penelitian ... 26
B. Lokasi Penelitian ... 27
xi
C. Subyek Penelitian ... 27
D. Teknik Pengumpulan Data ... 28
E. Analisis Data ... 31
F. Keabsahan Data ... 32
G. Tahap-tahap Penelitian ... 33
BAB IV PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS A. Gamabaran Obyek Penelitian ... 35
B. Penyajian Data dan Analisis... 37
C. Pembahasan Temuan ... 36
BAB V PENUTUP A. Kesimpulan ... 55
B. Saran-saran ... 57
DAFTAR PUSTAKA ... 58
xii
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu ... 12 Tabel 4.1 Struktur Organisasi ... 36
xiii
DAFTAR LAMPIRAN 1. Lembar Pernyataan Keaslian Tulisan
2. Matrik Penelitian
3. Pedoman Pengumpulan Data 4. Jurnal Penelitian
5. Foto Kegiatan 6. Surat Izin Penelitian 7. Surat Selesai Penelitian 8. Biodata Penulis
1 BAB I PENDAHULUAN A. Konteks Penelitian
Ekstrakurikuler Keagamaan merupakan suatu kegiatan pendidikan di luar ketentuan kurikulum yang berlaku yang bersifat mendidik serta bertujuan.Tujuan dari kegiataan Ekstrakurikuler keagamaan ini seperti (1).
mengembangkan akhlak islami yang mengintegrasikan hubungan Allah, rasul, manusia dan alam semesta bahkan dengan diriya sendiri. (2).
Mengembangkan dan menanamkan akhlak yang baik agar dapat bersikap baik serta berkomunikasi dengan bahasa yang sopan. (3) Mengembangkan dan melatih peserta didik agar dapat menerapkan sikap disiplin, jujur, dan menjalankan tugas dengan sebaik mungkin.
Dalam suatu proses menumbuhkan nilai-nilai pendidikan serta pendidikan agama islam di sekolah minimal ada dua kegiatan yang di laksanakan yakni kegiatan intrakulikuler dan kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan ini harus saling mendukung satu sama lain.dimana kegiatan intrakulikuler yaitu kegiatan proses pembelajaran yang di lakukan di sekolah pada jam pelajaran terjadwal dan terstruktur dalam kurikulum. Sedangkan kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang di selenggarakan di luar jam pelajaran yang di sesuakian dengan pengetahuan, pengembangan, bimbingan serta pembiasaan siswa agar memiliki kemampuan dasar penunjang serta sebagai salah satu upaya untuk menjadikan anak didik memiliki pola tingkah laku yang baik. Seperti yang di kemukakan
oleh “Abdul Rachman saleh bahwa program ekstrakurikuler merupakan kegiatan pembelajaran yang di selenggarakan di luar jam pelajaran guna mengembangkan pengetahuan, bimbingan dan pembiasaan siswa agar memiliki kemampuan dasar penunjang bagi dirinya”.1
Pengembangan nilai-nilai pendidikan agama islam terhadap anak didik juga penting, pengembangan dalam nilai-nilai pendidikan agama islam memerlukan kesadaran antara kedua belah pihak, yaitu guru harus menyadari kewajibannya sebagai pendidik dan siswa harus menyadari bahwa akan pentingnya pendidikan dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai mana di ketahui bahwa pada usia menengah merupakan masa transisi dari masa anak- anak tumbuh ke masa remaja.pada masa ini siswa sudah mulai menghadapi berbagai masalah terutama menyangkuti dirinya sendiri seperti halnya mulai mencari perhatian terhadap orang-orang di sekitarnya. Sehingga terkadang anak berbuat hal-hal yang bertentangan dengan aturan - aturan yang ada. Hal ini di sebabkan anak yang terpengaruh oleh lingkungan di sekitarnya.
Sejalan dengan perkembangan zaman Era di gital mengambil peran yang luar biasa dalam kehidupan manusia saat ini,sehingga anak remaja sudah akrab dengan dengan perubahan di era di gital,terutama dengan penggunaan internet. Masa sekolah menengah atas adalah masa di mana seseorang anak tumbuh menjadi seorang remaja yang penuh goncangan akibat emosi yang tidak stabil yang disebabkan oleh lingkungan masyarakat, lingkungan keluarga maupun teman sebaya yang akan menimbulkan salah
1 Sudirman Anwar, Management of student Development ( Perspektif Al-Qur’an dan Sunnah ) , ( Riau : Jl.Prof.M.Yamin.2015 ) 45.
3
satu jenis perilaku penyimpangan remaja terhadap norma- norma yang ada di masyarakat, bahkan akan berdampak cendrung merusak serta melanggar beberapa aturan aturan serta menimbulkan penyerangan terhadap sesama teman maupun orang lain.
Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo merupakan salah satu sekolah yang menerapkan kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut salah satu yang dikembangkan di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo yaitu kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dan bahkan wajib bagi semua siswa-siswi Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler keagamaan tersebut.
Dalam upaya meminimalisir perilaku yang menyimpang terhadap agama dan norma bagi peserta didik, Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo mengembangakan suatu kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan guna mengurangi hal-hal negatif serta menumbuhkan kegiatan yang positif dalam pengembangan nilai-nilai pendidikan agama islam serta sebagai pendukung mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan di harapkan dapat menambah wawasan peserta didik terhadap agama Islam sehingga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari dalam kegiatannya pun cukup beragam dan dilaksanakan di dalam suatu ruangan khusus dan dalam kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan yang mengajak siswa dalam
menganalisis dan menceritakan kehidupan sehari-hari dan saling sharing terhadap ilmu pendidikan berbasis Islam.2
Demikianlah mengapa kemudian penulis merasa perlu untuk mengambil tema penelitian ini dengan judul “Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022”.
B. Fokus Penelitian
Perumusan masalah dalam penelitian kualitatif disebut dengan istilah fokus penelitian. Bagian ini mencantumkan semua fokus permasalahan yang akan dicari jawabannya melalui proses penelitian. Fokus penelitian harus di susun secara singkat, jelas, tegas, spesifik, operasional yang dituangkan dalam bentuk kalimat Tanya.3
Adapun fokus penelitian yang peneliti lakukan ini adalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Pengorganisasian Pengembangan Ektrakulikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022?
2. Bagaimana Pelaksanaan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai – Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022?
2 Moh. Fathur Rosi, diwawancarai oleh penulis, Tempurejo, 19 April 2021.
3 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah ( Jember : IAIN Jember Press), 44.
5
3. Bagaimanakah Penguatan Nilai- Nilai Pendidikan Agama Islam Siswa SMA 04 Ma’arif Perintis Melalui Program Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan Penelitian merupakan gambaran tentang arahan yang akan di tuju dalam melakukan suatu penelitian.tujuan penelitian harus mengacu dan konsisten dengan masalah-masalah yang telah di rumuskan dalam rumusan masalah.
1. Mendeskripsikan Pengorganisasian Pengembangan Ektrakulikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
2. Mendeskripsikan Pelaksanaan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai – Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
3. Mendeskripsikan Penguatan Nilai- Nilai Pendidikan Agama Islam Siswa SMA 04 Ma’arif Perintis Melalui Program Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan.
D. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian berisi tentang kontribusi apa yang akan diberikan setelah selesai melakukan penelitian. Kegunaannya dapat berupa kegunaan yang bersifat teoritis dan kegunaan praktis, seperti kegunaan bagi peneliti ,
instansi dan masyarakat secara keseluruhan. manfaat penelitian harus realistis.
Adapun manfaat penelitian yang di harapkan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Manfaat teoritik-akademis.
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang pentingnya Nilai-Nilai pendidikan Agama Islam serta mengetahui bagaimana cara mengembangkan Nilai-Nilai pendidikan Agama islam melalui sebuah Ekstrakurikuler di sekolah.
a. Bagi Peserta didik
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan motivasi bagi Peserta didik yang mengikuti Ekstrakurikuler Keagamaan di Sekolah Menengah Atas Negeri Jenggawah dalam mengembangkan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam serta dapat mengamalkan perilaku-perilaku yang sesuai dengan Ajaran Agama Islam
b. Bagi pendidik
Hasil penelitian ini di harapkan dapat di gunakan sebagai suatu bahan pemikiran serta pertimbangan untuk melakukan pengembangan, perbaikan dan penyempurnaan.
c. Bagi dunia pendidikan
Melalui pengaruh ekstrakurikuler keagamaan terhadap nilai- nilai pendidikan Agama Islam di harapkan dapat memahami
7
pentingnya suatu pendidikan agama bagi kehidupan sehingga menambah semangat dalam belajar.
d. Bagi Masyarakat
Penelitian ini di harapkan dapat memberikan sumbangsih pemikiran terhadapat masyarakat dan lebih berantusias lagi dalam meningkatkan nilai-nilai Pendidikan Agama Islam.
e. Lembaga Sekolah
Bagi Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis diharapkan dapat menjadikan penelitian ini sebagai bahan masukan atau acuan dalam Mengembangkan Ekstrakurikulker Keagamaan dalam penerapan Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam.
E. Definisi Istilah
Definisi istilah berisi tentang pengertian istilah-istilah penting yang menjadi titik perhatian peneliti dalam judul penelitian. Tujuannya agar tidak terjadi kesalahan pahaman terhadap makna istilah sebagaimana dimaksud oleh peneliti.4
1. Pengembangan
Pengembangan adalah suatu proses atau langkah-langkah untuk mengembangkan suatu produk baru guna menyempurnakan produk yang telah ada.5
4 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah…, 45.
5 Nana Syaodih Sukmadinata, Metode penelitian pendidikan ( Bandung : PT Remaja Rosdakarya, 2008 ) 164.
2. Ekstrakurikuler PAI
Ekstrakurikuler adalah sarana untuk pengembangan diri siswa.
Banyak program-program atau kegiataan yang membangun kejiwaan diri anak kepada arah yang lebih baik dengan menejemen yang baik.6
3. Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam
Nilai-Nilai adalah suatu yang bermanfaat dan berguna bagi manusia sebagai suatu acuan terhadap tingkah laku.atau bimbingan yang di lakukan secara sadar oleh si pendidik terhadap suatu perkembangan jasmani dan rohani menuju kepribadian yang utama . adapun kata islam dalam istilah pendidikan agama islam yang menunjukkan sikap suatu pendidikan yang memiliki warna-warni islam untuk memperoleh gambaran mengenai pendidikan agama Islam.
Dari beberapa definisi diatas makan dapat ditarik penjelasan dari judul
“Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022” merupakan suatu kegiatan ekstrakurikuler yang ada dalam sekolah bagaimana sekolah tersebut ingin memberikan suatu kegiatan kepada siswa agar lebih faham dan mengerti lebih dalam tentang keagamaan.
6 Sudirman Anwar, Management of student development ( Perspektif Al-Qur’an & As- sunnah ) ( Riau : Yayasan Indragiri, 2015), 45.
9
F. Sistematika pembahasan
Sistematika pembahasan digunakan untuk memberikan gambaran secara global tentang isi penelitian ini dari tiap bab, sehingga akan mempermudah dalam melakukan tinjauan terhadap isinya.
Format penulisan sistematika pembahasan adalah dalam bentuk deskriptif naratif, bukan seperti daftar isi.7 Topik yang hendak di bahas di sampaikan secara garis besar sehingga nampak alur penelitian yang akan di lakukan dari awal hingga akhir.8 Adapun sistematika pembahasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Bab Satu : pendahuluan, pada bab ini berisi tentang latar belakang masalah, fokus kajian, tujuan penelitian, manfaat penelitian, definisi istilah, metode penelitian dan sistematika pembahasan.
Bab Dua : kajian pustakan, pada bab ini berisi tentang kajian terdahulu dan kajian teori. Penelitian terdahulu memiliki relevansi dengan penelitian yang akan di lakukan saat ini. Sedangkan kajian teori berisi tentang teori yang terkait sehingga berguna persepektif dalam penelitian.
Bab Tiga : metode penelitian mencakup pendekatan dan jenis penelitian, lokasi penelitian, subjek penelitian, sumber data, teknik pengumpulan data, analisis data, keabsahan data dan tahap-tahap penelitian.
Bab Empat : penyajian data dan analisis data berisi tentang gambaran objek pnelitian, penyajian data dan analisis serta pembahasan temuan yang di peroleh dilapangan.
7 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah…, 42.
8 Tim Penyusun, Pedoman Penulisan Karya Ilmiah…, 54.
Bab Lima : penutup, yang memuat kesimpulan dari hasil penelitian yang di lakukan dan saran-saran yang bersifat kontruktif.
11 BAB II
KAJIAN PUSTAKA A. Penelitian Terdahulu
Pada bagian ini di cantumkan berbagai hasil penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian yang hendak dilakukan. Kemudian membuat ringkasannya, baik penelitian yang sudah terpublikasikan atau belum terpublikasikan skripsi, tesis, disertasi,artikel yang di muat pada jurnal ilmiah, dan sebagainya. Dengan melakukan langkah ini, akan dapat di lihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi penelitian yang hendak di lakukan.
Terdapat beberapa penelitian yang telah mengkaji tentang urgensi pendidikan agama Islam, di antaranya:
1. Skripsi yang ditulis oleh Muhmmad Abid Alhaqqi, mahasiswa institut agama islam negeri Tulungagung 2018, dengan judul penelitian
“Pengaruh Kegiataan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap Penanaman Nilai-Nilai Religius Siswa di MTs Al-Ma’arif Pondok Panggung Tulungagung” skripsi ini membahas mengenai pengaruh kegiataan ekstrakurikuler dalam menanamkan nilai-nilai pendidikan keagamaan penelitian ini menggunakan pendekatan Kuantitatif dengan jenis penelitian non eksperimental. Penentuan dalam mengambil sempel penelitian di gunakan teknik proportionate stratifed random sampling.
Sedangkan pengumpulan datanya dengan melakukan observasi, wawancara dan dokumentasi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang kegiataan Ekstrakurikuler keagamaan dalam Nilai-Nilai pendidikan agama islam, serta Teknik pengumpulan data yang di gunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan latar tempat yang dikaji dalam penelitian ini. Pada objek penelitian sebelumnya terletak pada Pengaruh Kegiatan Ekstrakurikuler keagamaan terhadap penanaman nilai reilgius siswa di MTs, sedangkan penelitian ini adalah Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
2. Skripsi yang di tulis oleh Fathur Rosi. Mahasiswa Universitas Islam negeri tahun 2019, dengan judul “Internalisasi Nilai-Nilai agama islam melalui Ekstrakurikuler keagamaan untuk menumbuhkan karakter islam di SMK Negeri 51 Jakarta. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Penentuan sumber data dalam penelitian ini adalah purposive sampling. Dan dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang mengembangkan nilai – nilai agama islam melalui Ekstrakurikuler serta merupakan penelitian pendekatan kualitatif
13
denga jenis penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan latar tempat yang di kaji dalam penelitian ini. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu Internalisasi Nilai - Nilai agama Islam melalui ekstrakurikuler keagamaan untuk menumbuhkan karakter islam serta penelitian saat ini menggunakan Pengembangan ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam. Dan latar tempat pada penelitian sebelumnya adalah di SMK Negeri 51 Jakarta. Sedangakan penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
3. Skripsi yang ditulis oleh Siti Rohima Avisina , dengan judul penelitian
“Pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler keagamaan dalam upaya menanamkan nilai religius siswa di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambewangi Selopuro Belitar”, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang ekstrakuliluler dalam menanamkan nilai- nilai pendidikan agama islam, serta merupakan penelitian pendekatan
kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan latar tempat yang di kaji dalam penelitian ini. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sedangkan peneliti saat ini adalah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. dan latar tempat pada penelitian sebelumnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambewangi Selopuro Blitar, sedangkan latar tempat pada penelitian ini di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
4. Skripsi yang ditulis oleh Priliansyah Ma’ruf Nur, dengan judul penelitian
“Internalisasi Nilai-nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Ekstrakurikuler Rohaniah Islam (ROHIS) untuk Pembentukan Kepribadian Muslim Siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara”, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang ekstrakuliluler dalam menanamkan nilai- nilai pendidikan agama islam, serta merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
15
Sedangakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan letak tempat yang di kaji dalam penelitian ini. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sedangkan peneliti saat ini adalah pengembangan kegiatan ekstrakurikuler. dan latar tempat pada penelitian sebelumnya di SMA Negeri 1 Banjarnegara, sedangkan latar tempat pada penelitian ini di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
5. Skripsi yang ditulis oleh Annisaul Khairat, dengan judul penelitian
“Pengembangan Model Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Sekolah Dasar Negeri 1 Batusangkar”, penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif, dalam penelitian ini teknik pengumpulan data yang di gunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi.
Persamaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah sama-sama mengkaji tentang ekstrakuliluler dalam menanamkan nilai- nilai pendidikan agama islam, serta merupakan penelitian pendekatan kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Tekhnik pengumpulan data yang di gunakan berupa wawancara, observasi dan dokumentasi.
Sedangakan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada objek penelitian dan letak tempat yang di kaji dalam penelitian ini. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler sedangkan peneliti saat ini adalah pengembangan
kegiatan ekstrakurikuler. dan latar tempat pada penelitian sebelumnya di Sekolah Dasar Negeri 1 Batusangkar, sedangkan latar tempat pada penelitian ini di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021 / 2022.
Tabel 2.1
Persamaan dan Perbedaan Penelitian Terdahulu
No Nama, Judul Persamaan Perbedaan
1 2 3 4
1 Muhmmad Abid Alhaqqi”, 2018.
Pengaruh Kegiataan Ekstrakurikuler Keagamaan Terhadap
Penanaman Nilai – Nilai Religius Siswa Di MTS Al- Ma’arif Pondok Panggung Tulungagung.
a. Mengkaji tentang kegiataan
Ekstrakurikuler keagamaan dalam Nilai – Nilai pendidikan agama Islam.
b. Meningkatkan penanaman nilai nilai agama islam melalui kegiatan Ekstrakurikuler
a. Menggunakan metode penelitian kuantitatif.
b. Metode yang di gunakan dengan penanaman nilai – nilai religius sedangkan saat ini pengembangan nilai – nilai pendidikan agama Islam
2 Fathur Rosi, 2019.
Internalisasi Nilai – Nilai agama islam melalui
Ekstrakurikuler keagamaan untuk menumbuhkan karakter islam di SMK Negeri 51 Jakarta.
a. Menggunakan metode penelitian kualitatif
b. Teknik
pengumpulan data menggunakan observasi, wawancara dan dokumntasi
a. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu Internalisasi Nilai – Nilai agama islam melalui Ekstrakurikuler keagamaan untuk
menumbuhkan karakter islam serta penelitian saat ini menggunakan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan alam Nilai – Nilai Pendidikan Agama Islam b. Letak tempat pada
penelitian sebelum nya adalah di SMK Negeri 51 Jakarta. Sedangakan penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif perintis Tempurejo 2021/2022
17
3 Siti Rohima Avisina, 2016.
Pelaksanaan kegiatan
Ekstrakurikuler keagamaan dalam upaya menanamkan nilai religius siswa di madrasah tsanawiyah Negeri Jambewangi Selopuro Belitar.
a. Menggunakan metode penelitian kualitatif.
b. Meningkatkan kemampuan dalam
mengembankan nilai – nilai agama islam
a. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu pelaksanaan kegiatan Ekstrakurikuler sedangkan peneliti saat ini adalah
pengembangan kegiatan Ekstrakurikuler
b. Letak tempat pada penelitia sebelumnya di Madrasah Tsanawiyah Negeri Jambewangi Selopuro
Blitar,sedangkan latar tempat pada penelitian ini di Sekolah
Menengah Atas 04 Ma’arif tempurejo 2021/2022.
4 Priliansyah Ma’ruf Nur, 2017.
Internalisasi Nilai- nilai Pendidikan Agama Islam Melalui Ekstrakurikuler Rohaniah Islam (ROHIS) untuk Pembentukan Kepribadian Muslim Siswa SMA Negeri 1 Banjarnegara
a. Menggunakan metode penelitian kualitatif.
b. Meningkatkan kemampuan dalam mengembankan nilai – nilai agama islam.
a. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu Internalisasi Nilai – Nilai Pendidikan Agama Islam Melalui
Ekstrakurikuler Rohaniah Islam serta penelitian saat ini menggunakan Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan alam Nilai–
Nilai Pendidikan Agama Islam b. Letak tempat pada
penelitian sebelumnya adalah SMA Negeri 1 Banjarnegara.
Sedangakan penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif perintis Tempurejo 2021/2022 5 Annisaul Khairat,
2019.
“Pengembangan Model Kegiatan Ekstrakurikuler
a. Menggunakan metode penelitian kualitatif.
b. Meningkatkan kemampuan dalam
a. Pada objek penelitian sebelumnya yaitu Model Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Berbasis
Keagamaan
Berbasis Pendekatan Saintifik Untuk Sekolah Dasar Negeri 1 Batusangkar
mengembankan nilai – nilai agama islam.
Pendekatan Saintifik serta penelitian saat ini menggunakan
Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan alam Nilai–
Nilai Pendidikan Agama Islam b. Letak tempat pada
penelitian sebelumnya adalah Sekolah Dasar Negeri 1 Batusangkar.
Sedangakan penelitian ini bertempat di Sekolah Menengah Atas 04 Ma’arif perintis Tempurejo 2021/2022 B. Kajian Teori
1. Makna Ekstrakurikuler Keagamaan a. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler pada dasarnya berasal dari rangkaian dua kata yaitu: ekstra dan kurikuler. Menurut bahasa, kata ekstra mempunyai arti tambahan di luar yang resmi. Sedangkan kata kurikuler, mempunyai arti bersangkutan dengan kurikulum.9
Ekstrakurikuler juga sering disebut dengan ”ekskul” di sekolah merupakan kegiatan tambahan di luar jam sekolah yang diharapkan dapat membantu membentuk karakter peserta didik sesuai dengan minat dan bakat masing-masing. Banyak hal yang dapat dikembangkan melalui kegiatan ekstrakurikuler. Mulai dari kegiatan pembentukan fisik dengan berolah raga, pembinaan kreatifitas berolah
9 Departemen Agama RI, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam (Jakarta:
Dirjen Kelembagaan Agama Islam, 2004), 9.
19
rasa dengan kesenian dan keterampilan sampai dengan pembangunan dan pengembangan mentalitas peserta didik melalui kegiatan keagamaan atau kerohanian dan kegiatan lain sejenisnya.
Peserta didik yang terlibat dalam kegiatan ekstrakurikuler memperoleh nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan mereka yang tidak mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Ada lima hal yang menjadi poin kunci dalam penelitiannya yaitu akademik, character building, skills, student risk, dan sosial. Kelima hal tersebut memberikan kesimpulan yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler. Artinya, dari lima hal itu saja sudah memberikan gambaran tentang manfaat yang bisa diperoleh melalui kegiatan ekstrakurikuler.10
Sedangkan Moh. Uzer Usman mengemukakan bahwa ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar jam pelajaran (tatap muka) baik dilaksanakan di sekolah maupun di luar sekolah dengan maksud untuk lebih memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan yang telah dimiliki oleh peserta didik dari berbagai bidang studi.11
Ekstrakurikuler di sekolah merupakan kegiatan yang bernilai tambah yang diberikan sebagai pendamping pelajaran yang diberikan secara intrakurikuler. Bahkan menurut Suharsimi Arikunto, kegiatan
10 Departemen Agama RI, Panduan Kegiatan Ekstrakurikuler Pendidikan Agama Islam...10
11 Moh. Uzer Usman dan Lilis Setyowati, Upaya Optimalisasi Kegiatan Belajar Mengajar (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993), 22.
ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan, di luar struktur program yang pada umumnya merupakan kegiatan pilihan.12
Berdasarkan beberapa definisi tersebut dapat dimaknai bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah kegiatan tambahan di luar struktur program yang dilaksanakan di luar jam pelajaran biasa agar memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan dan kemampuan peserta didik. Inilah makna secara sederhana yang bisa dipahami dari berbagai definisi yang dikemukakan para ahli.
b. Tujuan Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang merupakan seperangkat pengalaman belajar memiliki nilai-nilai manfaat bagi pembentukan kepribadian peserta didik. Adapun tujuan dari pelaksanaan kegiatan ekstrakurikuler di sekolah menurut Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan adalah :13
1) Kegiatan ekstrakurikuler harus dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam aspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2) Mengembangkan minat dan bakat peserta didik dalam upaya pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3) Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara hubungan satu pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
12 Suharsimi Arikunto, Pengelolaan Kelas dan Siswa (Jakarta: CV. Rajawali, 1988), 57.
13 Suryosubroto, Proses Belajar Mengajar di Sekolah, (Jakarta : Rineka Cipta, 2009), 288.
21
Rohmat Mulyana dalam bukunya mengemukakan bahwa inti dari pengembangan kegiatan ekstrakurikuler adalah pengembangan kepribadian peserta didik. Karena itu, profil kepribadian yang matang atau kaffah merupakan tujuan utama kegiatan ekstrakurikuler.14
Kegiatan ekstrakurikuler juga merupakan salah satu bentuk kegiatan dari program pengembangan diri yang dilaksanakan dalam Kurikulum Berkarakter di setiap sekolah dan memiliki tujuan untuk mengembangkan bakat, minat, kreativitas yang dimiliki oleh peserta didik sesuai dengan kondisi setiap sekolah serta untuk menambah wawasan dan pengetahuan pada program kegiatan tertentu.
Sebagai kegiatan tambahan dan penunjang, kegiatan ekstrakurikuler tidak terbatas pada program untuk membantu ketercapaian tujuan kurikuler saja, tetapi juga mencakup pemantapan dan pembentukan kepribadian yang utuh termasuk pengembangan minat dan bakat peserta didik. Dengan demikian program kegiatan ekstrakurikuler harus dirancang sedemikian rupa sehingga dapat menunjang kegiatan kurikuler, maupun pembentukan kepribadian yang menjadi inti kegiatan ekstrakurikuler.
Tujuan program kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperdalam dan memperluas pengetahuan peserta didik, mengenal hubungan antar berbagai mata pelajaran, menyalurkan minat dan bakat serta melengkapi upaya pembinaan manusia seutuhnya. Di sisi
14 Rohmat Mulyana, Mengartikulasi Pendidikan Nilai (Cet. I; Bandung: Alfabeta, 2004), 214.
lain, pembinaan manusia seutuhnya dalam kegiatan ekstrakurikuler yang dilakukan di sekolah maupun di luar sekolah diharapkan mampu mendorong pembinaan sikap dan nilai-nilai dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum, baik program inti maupun program non inti.15
Berdasarkan uraian tersebut, dapat penulis tegaskan bahwa tujuan kegiatan ekstrakurikuler adalah untuk memperkaya dan memperluas wawasan pengetahuan, pembinaan sikap dan nilai serta kepribadian yang pada akhirnya bermuara pada penerapan akhlak mulia.
c. Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler bagi peserta didik dapat berbentuk kegiatan pada seni, olahraga, pengembangan kepribadian, dan kegiatan lain yang bertujuan positif untuk kemajuan dari peserta didik itu sendiri. Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati mengemukakan bahwa jenis kegiatan ekstrakurikuler ada yang bersifat sesaat seperti karyawisata atau bakti sosial, ada pula yang sifatnya berkelanjutan seperti Pramuka, Palang Merah Remaja (PMR) dan sebagainya. Setidaknya, ada 13 jenis kegiatan ekstrakurikuler yang dapat dipilih sekolah untuk mengembangkannya, yaitu:
15 Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, Pedoman Praktis Bimbingan Penyuluhan di Sekolah (Cet. I; Jakarta: CV. Rineka Cipta, 2007), 98.
23
1) Pramuka
2) Palang Merah Remaja (PMR) 3) Patroli Keamanan Sekolah (PKS) 4) Usaha Kesehatan Sekolah (UKS)
5) Lomba Penelitian Ilmiah Remaja (LPIR) 6) Sanggar Sekolah
7) Koperasi Sekolah
8) Olahraga Prestasi dan Rekreasi 9) Kesenian Tradisional atau Modern 10) Cinta Alam dan Lingkungan Hidup 11) Kegiatan Bakti Sosial
12) Peringatan Hari-hari Besar 13) Jurnalistik16
Secara yuridis, pengembangan kegiatan ekstrakurikuler memiliki landasan hukum yang kuat. Selain Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yang telah dikemukakan sebelumnya, dalam Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah, Bab V pasal 9 ayat (2) dicantumkan:
Pada tengah semester 1 dan 2 sekolah melakukan kegiatan olahraga dan seni (Porseni), karyawisata, lomba kreativitas atau praktik pembelajaran yang bertujuan untuk mengembangkan bakat,
16 Dewa Ketut Sukardi dan Desak Made Sumiati, Kurikulum Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (Jakarta: Depdikbud, 1995), 41.
kepribadian, prestasi dan kreativitas siswa dalam rangka mengembangkan pendidikan anak seutuhnya.
Pada bagian lampiran Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 125/U/2002 tanggal 31 Juli 2002 dicantumkan bahwa liburan sekolah atau madrasah selama bulan Ramadhan diisi dan dimanfaatkan untuk melaksanakan berbagai kegiatan yang diarahkan pada peningkatan akhlak mulia, pemahaman, pendalaman dan amaliah agama termasuk kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang bermuatan moral dan nilai-nilai akhlak mulia.17
Jadi, kegiatan ekstrakurikuler meliputi kegiatan rutin mingguan dan kegiatan sewaktu-waktu termasuk pada waktu liburan sekolah yang terangkum dalam berbagai kegiatan berupa olahraga, kesenian dan kerohanian atau keagamaan. Kegiatan tersebut diprogramkan sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing dan pelaksanaannya dapat diselenggarakan di sekolah ataupun di luar sekolah sesuai dengan bentuk dan jenis kegiatan yang akan dilakukan. Perencanaan program kegiatan dan kerjasama yang baik dari berbagai pihak sangat diperlukan dalam proses pembinaan peserta didik melalui kegiatan ekstrakurikuler.
17 Departemen Pendidikan Nasional, Surat Keputusan Menteri Pendidikan Nasional R.I. Nomor 125/U/2002 tentang Kalender Pendidikan dan Jumlah Jam Belajar Efektif di Sekolah tanggal 31 Juli 2002.
25
2. Makna Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam
a. Pengertian Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam
Nilai merupakan suatu hal yang melekat pada suatu hal yang lainnya yang menjadi bagian dari identitas. Pengertian nilai menurut Sidi Ghazalba sebagaimana yang di kutib oleh Chabib Toha yaitu suatu yang bersifat abstrak. ideal, nilai bukan benda konkrit bukan fakta dan tidak hanya persoalan benar melainkan soal penghayatan yang di kehendaki, di senangi maupun tidak di senangi.18
Dari pengertian ini menujukkan bahwa hubungan antara suatu subjek dan objek memiliki arti penting dalam suatu kehidupan.
pendidikan agama islam merupakan pendidikan universal yang di peruntukkan untuk seluruh umat manusia. Pendidikan agama Islam terdapat nilai-nilai yang agung dan mampu menentukan suatu posisi dan fungsi di dalam suatu masyarakat indonesia.
Dapat di simpulkan bahwa nilai-nilai pendidikan Agama Islam merupakan suatu hal yang melekat pada suatu hal yang lainnya yang menjadi bagian dari identitas dalam diri seseorang.
Dalam nilai- nilai Pendidikan Agama Islam harus menanamkan suatu pandangan yang harus di tanamkan yaitu:19
1) Nilai Akidah (Keimanan)
Yaitu yang dapat di pahami bahwa iman sebagai suatu keyakinan yang di benarkan di dalam hati, di ikrarkan dengan
18 Chabib Thohah, Kapital Slekta Pendidikan Islam (Yogyakarta: Pustaka Pelajaran,2000), 60.
19 Rois Mahfud, Al- Islam Pendidikan Agama Islam ( Jakarta : Erlangga, 2011 ), 12-13.
lisan, dan di buktikan dengan amal perbuatan yang di dasari niat yang tulus dan ikhlas dan selalu mengikuti petunjuk Allah SWT serta sunnah Nabi Muhammad SAW.
2) Nilai Ibadah
Ibadah secara bahasa ( etimologi ) berarti merendahkan diri serta tunduk. Sedangkan menurut syara’ ( terminologi ), ibadah mempunyai banyak definisi, namun makna yang di maksud yaitu : a) Ibadah yaitu taat kepada Allah SWT.dengan melaksanakan
perintahnya melalui lisan para Rasul-nya.
b) Ibadah adalah merendahkan diri kepada Allah SWT. yaitu tingkatan tunduk yang paling tinggi di sertai dengan rasa kecintaan yang paling tinggi.
3) Nilai Akhlak
Akhlak adalah sesuatu yang telah tercipta atau terbentuk melalui sebuah proses. Karena sesudah terbentuk akhlak di sebut suatu kebiasaan. Dalam pengertian sehari-hari akhlak umumnya di samakan dengan artiyan budi pekerti, kesusilaan, sopan santun dalam bahasa indonesia, dan tidak berbeda pula dengan arti kata moral, ethic dalam bahasa inggris.
Ajaran akhlak dalam Islam pada dasarnya meliputi kualitas perbuatan manusia yang merupakan ekspresi dari kondisi kejiwaannya. Islam mengajarkan kepada manusia agar berbuat baik dengan ukuran yang bersumber dari Allah SWT. Materi
27
akhlak sangat luas seperti halnya ibadah dan muamalah, akhlak dalam Islam juga mempunyai ruang lingkup yaitu akhlak manusia kepada Allah SWT, akhlak manusia kepada sesama manusia, dan akhlak kepada diri sendiri, dan akhlak kepada alam sekitar.
Akhlak tersebut meliputi:20 a) Akhlak kepada Allah
Perbuatan seorang muslim kepada sang Khaliq adalah sebagai pancaran jiwa umat yang taat dan patuh.
b) Akhlak kepada sesame manusia
Manusia sebagai makhluk sosial tidak dapat hidup sendiri, manusia perlu berinteraksi kepada sesamanya dengan akhlak yang baik.
c) Akhlak kepada Alam sekitar
Memelihara kelestarian lingkungan, memanfaatkan dan menjaga alam baik hewani, nabati, fauna dan flora, yang kesemuanya diciptakan Allah SWT untuk kepentingan makhluk-makhluk lainnya.
4) Nilai religius
Nilai religius adalah nilai yang bersumber dari pokok ajaran Islam yaitu alquran dan hadits. Mengenai dasar pendidikan agama Islam ini adalah alquran dan hadits yang tidak perlu
20 Rois Mahfud, Al- Islam Pendidikan Agama Islam…, 99-102.
diragukan lagi kebenarannya. Hal ini sesuai dengan firman Allah pada Q.S. An-Nahl ayat 64:
Artinya: “dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman”.
M. Quraisy Shihab dalam tafsirnya menyebutkan bahwa dalam ayat ini Allah tidak menurunkan kepada Nabi Muhammad Saw alkitab yakni alquran kecuali agar beliau dapat menjelaskan kepada manusia, apa yang mereka perselisihkan khususnya dalam persoalan agama dan menjadi petunjuk serta rahmat bagi mereka yang beriman, demikian juga bagi mereka yang benar-benar bermaksud dan siap hati dan pikirannya untuk beriman.21
5) Nilai kreatif
b. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Tujuan pendidikan agama Islam tidak sekedar aspek duniawi saja tetapi juga aspek ukhrawi dan fungsional, maka dalam kajian ini penulis membagi menjadi dua bagian yaitu: tujuan umum dan tujuan khusus pendidikan agama Islam yang masing-masing saling terkait dan fungsional.
21 M. Quraisy Shihab, Tafsir Al-Misbah, Pesan,Kesan Dan Keserasian Alquran Volume 6 (Jakarta: Lentera Hati, 2002), 634.
29
1) Tujuan umum Pendidikan Agama Islam
Pakar pendidikan islam seperti Al-Abrasy mengelompokkan tujuan umum pendidikan islam menjadi lima bagian:
a) Membentuk akhlak yang mulia.
b) Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan dunia akhirat.
c) Mempersiapkan peserta didik dalam dunia usaha mencari rezeki.
d) Menumbuhkan semangat ilmiah kepada peserta didik untuk selalu belajar mengkaji ilmu.
e) Mempersiapkan peserta didik yang profesional dalam bidang teknik dan pertukangan.
2) Tujuan khusus Pendidikan Agama Islam
a) Memperkenalkan kepada peserta didik tentang akidah islam, dasar-dasar agama. Tatacara beribadah yang benar yang bersumber dari syariat islam.
b) Menumbuhkan kesadaran yang benar kepada peserta didik terhadap agama termasuk prinsip-prinsip dan dasar-dasar akhlak mulia.
c) Menanamkan keimanan kepada Allah pencipta alam, malaikat, rasul,dan kitab-kitabnya.
d) Menumbuhkan minat peserta didik untuk menambah ilmu pengetahuan tentang adab, pengetahuan keagamaan, dan hukumhukum islam.
e) Menanamkan rasa cinta dan penghargaan kepada Al Qur’an membaca, memahami, dan mengamalkannya.
f) Menumbuhkan rasa bangga terhadap sejarah dan kebudayaan Islam.
g) Menumbuhkan rasa rela, optimis percaya diri, dan bertanggung jawab.22
22 Imam Syafe’i, Tujuan Pendidikan Islam. Jurnal Pendidikan Islam (At-Tadzkiyyah) Vol 6. No 2 (2015). 156.
31 BAB III
METODE PENELITIAN
Penelitian pada hakikatnya adalah suatu kegiatan untuk memperoleh kebenaran mengenai suatu masalah dengan menggunakan metode ilmiah.
Dorongan utama untuk mengadakan penelitian ialah instink ingin tahu yang ada pada setiap manusia. Dengan kemampuan akalnya, manusia berusaha untuk mengetahui segala sesuatu yang ada disekitarnya dan memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.23
Metode penelitian pada dasarnya merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu.24 Adapun metode dan prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
A. Pendekatan dan Jenis Penelitian
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif. Penelitian kualitatif berusaha mengungkapkan gejala secara menyeluruh dan sesuai dengan konteks (holistik-kontekstual) melalui pengumpulan data dari latar alami dengan memanfaatkan diri peneliti sebagai instrumen kunci.
Pelaksanaan penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan jenis penelitian kualitatif dengan menggunkan pendekatan jenis penelitian kualitatif deskriptif, dimana peneliti ini bertujuan untuk memperoleh gambaran secara utuh mengenai suatu peristiwa yang terjadi di lapangan.
23 Moh. Kasiram, Metodologi Penelitian (Yogyakarta : Uin-Maliki Press, 2014), 2.
24 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif, Dan R&D (Bandung : Alfabeta, 2016), 2.
Peneliti mengadakan pengamatan secara langsung di lapangan dan akan mendeskripsikan tentang Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam Nilai-Nilai Pendidikan Agama Islam di Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021/2022.
B. Lokasi Penelitian
Lokasi penelitian ini menunjukkan dimana penelitian tersebut hendak dilakukan. Sebelum penelitian ini dilakukan, peneliti ini melakukan pengamatan terlebih dahulu. Setelah melakukan pengamatan ditempat lokasi, maka peneliti menemukan titik permasalahan yang terdapat di lokasi tersebut.
Penelitian ini dilakukan di Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021/2022. Adapun penentuan lokasi penelitian ini berdasarkan atas pertimbangan karena Sekolah Ma’arif Perintis Tempurejo merupakan salah satu lembaga formal yang ada di Desa Tempurejo yang mana menerapkan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam mengembangkan Nilai-Nilai pendidikan agama islam.
C. Subyek Penelitian
Pada bagian ini di laporkan jenis data dan sumber data. Uraian tersebut meliputi data apa saja yang dikumpulkan, bagaimana karakteristiknya, siapa saja yang di jadikan informan atau subyek penelitian, bagaimana ciri-ciri informan atau subyek tersebut dan dengan cara bagaimana data di jaring sehingga validitasnya dapat di jamin. Dalam pencarian data dari sumber yang akan di wawancarai, penentuan subyek peneltian yang digunakan adalah purposive sampling (sampel bertujuan).
33
Purposive sampling adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan tertentu. Pertimbangan terentu ini, misalnya orang tersebut yang di anggap paling tahu apa yang di harapkan oleh peneliti, atau mungkin dia sebagai penguasa sehingga akan memudahkan peneliti menjelajahi obyek atau situasi yang akan di teliti.25
Adapun subyek atau informan yang akan dipilih dalam penelitian ini sebagai berikut:
1. Kepala Sekolah Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Ma’arif Perintis Tempurejo.
2. Guru Kegiatan Ekstrakurikuler Keagamaan Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Ma’arif Perintis Tempurejo.
3. Siswa-siswi Sekolah Menengah Atas Negeri 04 Ma’arif Perintis Tempurejo.
D. Teknik Pengumpulan Data
Dalam penelitian ini tehknik yang di gunakan dalam mengumpulkan data adalah :
1. Teknik observasi
Observasi adalah tekhnik pengumpulan data yang di lakukan melalui suatu pengamatan, dengan disertai pencatatan-pencatatan terhadap keadaan atau perilaku objek sasaran.26
25 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitaif, Kualitatif Dan R & D (Bandung : Alfabeta, 2016), 218- 219.
26 Abdurahman Fathoni, Metodologi Penelitian & Tekhnik Penyusunan Skripsi, (Jakarta : Rineka Cipta, 2014), 104.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan observasi partispasi aktif. Dimana peneliti hadir di tempat kagiatan orang yangdi amati, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.27 Peneliti melakukan pengamatan secara langsung di lokasi objek penelitian untuk mengumpulkan data sebanyak mungkin atau pun informasi yang berhubungan langsung dengan masalah yang di teliti yaiu mengamati Pengembangan Ekstrakurikuler Keagamaan dalam nilai – nilai pendidikan agama islam di Sekolah Ma’arif Perintis Tempurejo Tahun Pelajaran 2021/2022.
2. Teknik Wawancara
Wawancara adalah pertemuan dua orang utnuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab. Sehingga dapat di konstruksikan makna dalam suatu topik tertentu.28 Faktor-faktor yang mempengaruhi wawancara ada empat yaitu pewawancara, sumber informasi, meteri pertanyaan, dan situasi wawancara.29
Dalam penelitian ini tekhnik wawancara yang digunakan adalah wawancara mendalam artinya peneliti mengajukan beberapa pertanyaan secara mendalam yang berhubungan dengan fokus peneltian. Sehingga data-data yang di butuhkan dalam penelitian dapat terkumpul secara maksimal.
27 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D…, 227.
28 Sugiono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R&D…, 231.
29 A. Muri Yusuf, Metode Penelitian Kuantitatif, Dan Penelitian Gabungan (Jakarta:
Prenadamedia Group, 2014), 372.
35
John W. Cresswell menyajikan secara ringkas langkah-langkah wawancara sebagai berikut:30
a. Menentukan pertanyaan riset yang akan di jawab dalam wawancara tersebut.
b. Mengidentifikasi mereka yang akan di wawancarai.
c. Menentukan tipe wawancara yang praktis dan dapat menghasilkan informasi yang paling berguna untuk menjawab pertanyaan riset.
d. Menggunakan prosedur perekaman yang memadai ketika melaksanakan wawancara kelompok fokus.
e. Merancang dan menggunkan protokol wawancara atau panduan wawancara.
f. Menyempurnakan pertanyaan dan prosedur wawancara.
g. Menentukan lokasi wawancara
h. Mendapat persetujuan partisipasi untuk berpartispasi dalm studi tersebut.
i. Selama wawancara gunakanlah wawancara yang baik.
3. Teknik Dokumentasi
Metode dokumentasi adalah upaya pengumpulan data dengan menyelidiki benda-benda tertulis. Benda-benda tersebut dapat berupa catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasati, notulen rapat, agenda dan sebagainya.31
30 John W. Cresswell, Penelitian Kualitatif Dan Desain Riset Memilih Di Antara Lima Pendekatan (Yogyakarta : Pustaka Belajar, 2015), 227.
31 Mundir, Metode Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif (Jember : STAIN Press, 2013), 186.
Dokumen digunakan sebagai alat bantu atau sebagai pelengkap penelitian ini seperti : surat-surat, buku harian, catatan khusus, foto-foto, dan sebagainya.32
E. Analisis Data
Analisis data dari hasil pengumpulan data merupakan tahapan yang penting dalam penyelesaian suatu kegiatan penelitian ilmiah. Data yang telah terkumpul tanpa di analisis menjadi tidak bermakna, tidak berarti, manjadi data yang mati dan tidak berbunyi. Alasan itulah yang menjadikan analisis data memilii arti, makna dan nilai yang terkandung dalam data.33 Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis data deskriptif kualitatif yaitu cara analisis yang cenderung menggunkan kata-kata untuk menjelaskan fenomena atau data yang di peroleh.
Milles dan hubberman mengemukakan bahwa aktifitas dalam menganalisis data kualitatif di lakukan secara interaktif dan berlangsung secara terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh. Adapun gambaran komponen dalam analisis data tersebut adalah sebagai berikut:34 1. Data Collection/Pengumpulan Data
Dalam penelitian kualitatif pengumpulan datanya dengan melakukan observasi, wawancara mendalam, dan dokumentasi, atau gabungan ketiganya (triangulasi).
32 Basrowi dan Suwandi, Memahami Penelitian Kualitatif (Jakarta : Pt Rineka Cipta, 2018), 158.
33 Moh Kasiram, Metodologi Penelitian, (UIN Maliki Press, 2018), 119.
34 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2019), 321.
37
2. Data Reduction (Reduksi Data)
Mereduksi data berarti merangkum, memilih dan memilah hal-hal yang pokok, memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Dengan demikian data yang telah direduksi akan memeberikan gambaran yang jelas dan memepermudah peneliti.
3. Data Display (Penyajian Data)
Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Namun, Miles and Huberman mengemukakan bahwa yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat naratif. (Sugiyono, 2019:325)
4. Conclusion Drawing/Verification
Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu obyek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.35
F. Keabsahan data
Penelitian ini, pengujian keabsahan datanya menggunakan tekhnik triangulasi sumber dan triangulasi tekhnik. Triangulasi sumber yakni menguji kredibilitas data yang di lakukan dengan cara mengecek data yang di peroleh
35 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, (Bandung : Alfabeta, 2019), 322-325
melalui sumber.36 Sedangkan triangulasi teknik yakni untuk menguji kreadibilitas data dilakukan dengan cara mengecek data kepada sumber yang sama dengan tekhnik yang berbeda.37
G. Tahap-tahap penelitian
Bagian ini menguraikan rencana melaksanakan penelitian yang akan di lakukan oleh peneliti, mulai dari penelitian pendahuluan, pengembngan desaign, penelitian sebenarnya, dan sampai pada penulisan laporan.38
Tahap penelitian ini sebagai berikut :
1. Tahap pra lapangan atau persiapan adalah tahap sebelum berada di lapangan pada tahapan ini di lakukan beberapa kegiatan :
a. Menyusun rencana penelitian b. Memilih lapangan penelitian c. Mengurus perizinan
d. Menentukan informan
e. Menyiapkan mental diri dan perlengkapan penelitian f. Memahami etika penelitian
2. Tahap pelaksanaan lapangan a. Memahami latar penelitian b. Memasuki lapangan penelitian c. Mengmpulkan data
d. Menyempurnakan data yang belum lengkap
36 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitati…., 327.
37 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif ,127.
38 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D, 274.
39
3. Tahap analisis data
Tahapan ini peneliti menggunakan penghalusan data yang di peroleh dari subjek, informan, maupun dokumen dengan memperbaiki bahasa dan sistematikanya agar dalam pelaporan hasil penelitian tidak terjadi kesalah pahaman maupun salah penafsiran. Setelah data-data di analisis dengan cara yang telah di tentukan sebelumnya.
40 BAB IV
PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA A. Gambaran Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat SMA 04 Ma’arif Perintis Tempurejo
Perkembangan jaman dan technologi yang begitu pesat membuat semua orang terlena, terutama generasi muda dan masyarakat yang tidak dilandasi oleh keimanan dan ketakwaan, serta pendidikan agama yang tidak memadai membuat mereka semakin terperosok kedalam lumpur yang penuh dengan dosa.Sehingga kalimat “Dosa” bukan lagi sebuah hal yang menakutkan, tapi sebagian orang merasa bangga dengan apa yang telah dilakukan, padahal itu perbuatan „Dosa‟. Sementara pendidikan Formal yang mereka miliki tidak cukup untuk membentuk akhlak dan pribadi yang dapat mencegah perbuatan “Nahi dan Mungkar”.
Melihat kondisi masyarakat saat ini sebagai muslim, tentunya kita menginginkan perubahan. Kaum muslimin harus diselamatkan dari kehinaan yang mereka alami dengan cara mengajak mereka untuk berjuang menegakkan syariat Islam di bawah naungan Al-qur‟an