• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA "

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA

UNTUK SMA/ MA

E-JURNAL

DODI SAPUTRA NIM. 08010320

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT

2015

(2)
(3)

PENGEMBANGAN HANDOUT BERGAMBAR DISERTAI PETA KONSEP PADA MATERI INVERTEBRATA UNTUK SMA/ MA

Dodi Saputra1), Renny Risdawati2), Gustina Indriati2)

1)Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

[email protected]

2)Program Studi Pendidikan Biologi, STKIP PGRI Sumatera Barat:

[email protected] [email protected]

ABSTRACT

Study of Biology are contains material and picture complete. It make teachers must be able to make their competence development. One strategy to develop their competence is make study material with handout. This type of research is development of research by using 4-D models that consists of 4 stages, define, design, develop and disseminate. But, disseminate not doing. At this stage of develop the validity and practicalities. These data were analyzed with descriptive analysis.

Handout validity results from didactic aspects, technical construction and the validator shows that handout produced valid with value 83,17%. Handout practicalities of test results from the aspects of ease to use, the benefits, and time efficiency of learning by teachers and students indicate that the resulting practical handout to the value of 89,87%. This suggest that from this research has generated handout with picture with concept map on the material invertebrate is valid and very practical.

Keywords: Handout with picture, Concept map, Invertebrate.

PENDAHULUAN

Mata pelajaran Biologi berisikan banyak materi dan gambar pendukung.

Salah satu materi yang diberikan dalam mata pelajaran Biologi adalah invertebrata. Pada materi invertebrata, siswa diharapkan mampu memahami keanekaragaman hayati, melalui mendeskripsikan ciri-ciri filum dalam dunia hewan dan peranannya bagi kehidupan. Hal ini menuntut guru untuk mampu mengembangkan kompetensinya.

Untuk itu guru harus mampu membuat suatu bahan ajar yang cocok, salah satunya yaitu handout.

Berdasarkan pengamatan pada salah satu sekolah yang ada di kota Padang yaitu, SMA Pertiwi 2 Padang, belum memiliki handout pada materi invertebrata. Bahan ajar yang dipakai guru dan siswa hanya berupa buku cetak yang berwarna hitam putih dengan tampilan gambar yang kurang jelas.

Belajar adalah suatu proses perubahan tingkah laku individu akibat interaksi dengan lingkungan. Menurut Nichol (2002 dalam Aunurrahman, 2010: 33) menyatakan

belajar merupakan kegiatan penting setiap orang, termasuk di dalamnya belajar bagaimana seharusnya belajar.

Menurut Haryono (2012: 97) bahan ajar diterjemahkan sebagai segala bentuk bahan yang dipakai sebagai pedoman dan diberikan kepada orang lain guna mendukung pembelajaran. Dalam Depdiknas (2008: 8) menerangkan bahwa sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: petunjuk belajar (petunjuk siswa/

guru), kompetensi yang akan dicapai, konten atau isi materi pembelajaran, informasi pendukung, latihan-latihan, petunjuk kerja, dapat berupa lembar kerja, evaluasi, respon atau balikan hasil evaluasi.

Menurut Arif dan Napitupulu (1997 dalam Prastowo, 2011: 374) terdapat prinsip memilih bahan ajar. Pertama, isi bahan ajar hendaklah sesuai dengan tujuan pembelajaran. Kedua, bahan ajar hendaklah sesuai kebutuhan peserta didik. Ketiga, bahan ajar hendaklah betul-betul baik dalam penyajian faktualnya. Keempat, bahan ajar hendaklah benar-benar menggambarkan latar belakang dan suasana yang dihayati

(4)

oleh peserta didik. Kelima, bahan ajar hendaklah mudah dan ekonomis penggunaannya. Keenam, bahan ajar hendaklah cocok dengan gaya belajar peserta didik. Ketujuh, lingkungan dimana bahan ajar digunakan harus tepat sesuai dengan jenis media yang digunakan.

Handout merupakan salah satu bahan ajar yang memiliki arti penting. Prastowo (2011: 79) handout adalah bahan pembelajaran yang sangat ringkas. Gambar dapat digunakan pada pembuatan handout oleh guru. Menurut Prastowo (2011: 99) alasan digunakan gambar dalam pembuatan handout yaitu: (a) gambar dapat menjadi hiasan yang membuat bahan ajar menarik, (b) gambar mampu memberikan motivasi, (c) gambar dapat mempengaruhi orang melihatnya, (d) gambar dapat membantu untuk membayangkan pesan yang ingin disampaikan, (e) dengan gambar, informasi yang ingin disampaikan dapat lebih jelas dipahami, (f) satu gambar dapat menjelaskan beberapa kata atau bahkan beberapa kalimat sekaligus, (g) melalui penggunaan gambar, dapat memudahkan orang menerima pesan yang disampaikan, (h) gambar dapat digunakan untuk memunculkan masalah.

Handout dapat disertai peta konsep.

Menurut Lufri (2007:154) peta konsep (concept map) yakni diagram yang menunjukkan saling keterkaitan antara satu konsep sebagai representatif dari makna (meaning). Menurut Nur (2000 dalam Trianto, 2011: 160) peta konsep ada empat macam yaitu: peta konsep pohon jaringan (network tree), peta konsep rantai kejadian (event chain), peta konsep siklus (cycle concept map), dan peta konsep laba-laba (spider concept map).

METODE PENELITIAN

Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (Research and the development) 4-D models dengan model prosedural. Prosedur penelitian pengembangan meliputi tahap pendefenisian (define), tahap perencanan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap penyebaran (disseminate). Namun, dibatasi pada tahap pengembangan.

Uji coba dilakukan kepada siswa SMA Pertiwi 2 Padang, yaitu di kelas XI IPA 1 yang jumlah siswa saat penelitian dilakukan adalah sebanyak 27 orang.

Jenis data adalah data primer, yaitu data pertama diperoleh secara langsung dari hasil validasi handout yang diberikan kepada 5 orang validator, dan data kedua diperoleh pada pelaksanaan uji coba dari angket uji praktikalitas yang diberikan kepada guru dan siswa.

Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket uji validitas handout oleh dosen dan guru, dan angket uji praktikalitas handout yang diisi oleh guru dan siswa.

Analisis data penelitian ini dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Analisis meliputi analisis validitas handout dan analisis praktikalitas handout.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian yang telah dilakukan didapatkan bahwa handout yang dihasilkan telah valid dan sangat praktis. Dari penilaian 5 orang validator yang telah dipilih didapatkan nilai validitas 83,17% dengan kriteria valid, sedangkan untuk praktikalitas yang telah dilakukan oleh guru dan siswa didapatkan nilai praktikalitas 89,87%

dengan kriteria sangat praktis. Dari hasil penelitian tersebut dapat dikatakan bahwa handout yang dihasilkan telah valid dan sangat praktis untuk digunakan dalam kegiatan proses pembelajaran.

Hasil validasi handout bergambar disertai peta konsep pada materi invertebrata ini dapat dilihat pada Tabel di bawah ini.

Tabel 1. Hasil validasi handout No. Aspek

penilaian

Validator

Nilai Validitas

(%)

Kriteria 1 2 3 4 5

1 Syarat

didaktik 39 34 36 41 45 81,25 Valid 2 Syarat

konstruksi 45 34 44 48 39 80,76 Valid 3 Syarat

teknis 19 17 24 21 24 87,50 Valid

Rata-rata 83,17 Valid

Hasil validasi handout yang ditampilkan pada tabel 1 di atas menunjukkan bahwa secara umum penilaian validator terhadap handout adalah valid dengan nilai rata-rata validitas 83,17%. Hal ini berarti bahwa handout yang dihasilkan sudah valid dan dapat digunakan setelah dilakukan perbaikan dari beberapa revisi yang diberikan oleh validator. Revisi I handout dilakukan sesuai dengan saran dari 5 orang validator.

(5)

Sedangkan untuk hasil uji praktikalitas dari guru dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas handout oleh Guru

No. Aspek

Nilai Praktikalitas

(%)

Kriteria

1

Kemudahan dalam penggunaan

93,75 Sangat Praktis 2 Manfaat yang

didapat

82,50

Praktis

3

Efisiensi waktu pembelajaran

90,63 Sangat Praktis Rata-rata 88,96 Sangat Praktis Dari Tabel 2 di atas dapat dilihat bahwa secara umum penilaian tingkat kepraktisan handout oleh guru adalah sangat praktis dengan rata-rata nilai praktikalitas 88,96%. Berdasarkan kriteria yang terdapat pada uji praktikalitas, handout yang dihasilkan temasuk ke dalam kriteria sangat praktis untuk digunakan dari segi kemudahan dalam penggunaan dan efisiensi waktu pembelajaran.

Hasil dari uji praktikalitas yang diisi oleh siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas handout oleh Siswa

No. Aspek

Nilai Praktikalitas

(%)

Kriteria

1

Kemudahan dalam penggunaan

91,97 Sangat Praktis 2 Manfaat yang

didapat

91,42 Sangat Praktis 3

Efisiensi waktu pembelajaran

88,94 Sangat Praktis Rata-rata 90,77 Sangat Praktis Dari Tabel 3 tersebut dapat dilihat bahwa secara umum hasil uji praktikalitas oleh siswa terhadap Handout bergambar disertai peta konsep ini adalah sangat praktis dengan rata-rata nilai praktikalitas 90,77%.

Berdasarkan kriteria yang terdapat pada uji praktikalitas oleh siswa, maka handout yang dihasilkan temasuk kedalam kriteria sangat praktis untuk digunakan dari aspek kemudahan dalam penggunaan, manfaat yang didapat dan efisiensi waktu pembelajaran.

Analisis data hasil validasi handout bergambar disertai peta konsep pada materi invertebrata yang telah direvisi menunjukan bahwa handout yang dikembangkan telah valid. Aspek-aspek yang direvisi sesuai dengan hal-hal yang disarankan oleh validator. Aspek yang diamati dalam uji validitas handout adalah didaktik, konstruksi dan teknis. Dengan demikian handout yang dihasilkan telah memenuhi kriteria sebuah handout yang baik dari segi didaktik, konstruksi dan teknis. Hal ini sejalan dengan pendapat Prastowo (2011 :82) bahwa handout yang baik itu harus ada unsur- unsur penyusunnya.

Dari keseluruhan hasil uji validitas dan uji praktikalitas mengenai handout, dapat diketahui bahwa handout yang dihasilkan adalah valid dan sangat praktis. Hal ini dapat menjawab beberapa permasalahan yang dikemukakan di latar belakang. Dengan adanya handout bergambar disertai peta konsep khususnya pada materi invertebrata ini diharapkan siswa bisa memahami materi pelajaran secara keseluruhan, selain itu dengan mengerjakan latihan dan soal-soal di handout diharapkan siswa lebih bisa berpikir kritis. Siswa juga diharapkan tidak hanya menghafal materi pelajaran, tapi juga bisa memaknai apa yang dipelajarinya.

KESIMPULAN DAN SARAN

Setelah memperhatikan hasil dan pembahasan penelitian pengembangan handout bergambar disertai peta konsep pada materi invertebrata untuk SMA/ MA yang telah dilaksanakan, disimpulkan bahwa handout yang dihasilkan mencapai kriteria valid dengan nilai validitas 83,17% dan sangat praktis dengan nilai praktikalitas 89,87%.

Sesuai dengan penelitian yang telah dilaksanakan, peneliti merekomendasikan saran-saran sebagai berikut. (a) Handout bergambar disertai peta konsep ini dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar, baik guru dan siswa dalam pembelajaran Biologi SMA/ MA, terutama pada materi invertebrata kelas X. (b) Untuk keperluan penelitian berikutnya, handout bergambar disertai peta konsep yang dihasilkan pada penelitian ini dapat digunakan untuk mengetahui hasil penyebaran (disseminate) di sekolah lain dan untuk mengetahui efisiensi waktu pembelajaran. (c) Handout

(6)

materi invertebrata telah dihasilkan, peneliti lain bisa membuat handout pada materi lain yang sesuai dengan kebutuhan daerah setempat.

DAFTAR PUSTAKA

Aunurrahman. 2010. Belajar dan Pembelajaran. Bandung: Alfabeta

Daryanto dan Dwicahyono, Aris. 2014.

Pengembangan Perangkat Pembelajaran (Silabus, RPP, PHB, Bahan Ajar). Yogyakarta: Penerbit Gava Media

Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta:

Depdiknas

Haryono, Daniel. 2012. Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru.

Jakarta: Pustaka Phoenix

Lufri. 2007. Strategi Pembelajaran Biologi.

Padang: UNP Press

Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif:

Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan.

Jogjakarta: DIVA Press

Trianto. 2012. Model Pembelajaran Terpadu: Konsep, Strategi, dan Implementasinya Dalam Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Jakarta: Bumi Aksara

Referensi

Dokumen terkait

First report of Fusarium sambucinum, Fusarium oxysporum and Fusarium subglutinans associated with stem decay of Amaranthus hybridus in South Africa.. Identification of fungi and fungal