• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Idle Game “Havok Runner” Berbasis Android Menggunakan Metode Agile Game Development

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Idle Game “Havok Runner” Berbasis Android Menggunakan Metode Agile Game Development"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

Achmad Baroqah Pohan, Copyright © 2022, MIB, Page 1573

Pengembangan Idle Game “Havok Runner” Berbasis Android Menggunakan Metode Agile Game Development

Achmad Baroqah Pohan1, Ibnu Alfarobi2*, Sofian Wira Hadi1

1 Fakultas Teknik & Informatika, Sistem Informasi, Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, Indonesia

2 Fakultas Teknik & Informatika, Teknologi Komputer, Universitas Bina Sarana Informatika, Jakarta, Indonesia Email: 1[email protected], 2,*[email protected], 3[email protected]

Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Abstrak−Video Game merupakan salah satu industri yang berkembang sangat pesat setiap tahunnya. Dan dalam sebuah industri video game, terdapat banyak jenis/genre game yang sudah beredar luas di masyarakat. Salah satunya adalah jenis game yang pemainnya sedikit melakukan interaksi ketika game sedang berjalan yaitu idle game. Meskipun game merupakan salah satu industri yang bekembang sangat pesat, namun berdasarkan laporan Diana Paskarina (COO game loka pala) kontribusi industri kreatif game masih sangat kecil terhadap pendapatan negara. Namun, terlepas dari kendala yang ada, terdapat peluang/kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan perekonomian negara melalui idle game. Hal ini merujuk pada hasil survei Sensor Tower yang menunjukkan pendapatan game bergenre idle game dalam Q3 2016 sampai Q2 2018 memiliki kenaikkan yang sangat pesat. Maka dari itu, peneliti mencoba untuk memberikan sumbangan positif dengan mengembangkan aplikasi game bergenre idle game dengan menggunakan metode Agile Game Development.

Kata Kunci: Game; Idle; Agile Game Development

Abstract−Video games are one of the industries that are growing very rapidly every year. And in a video game industry, there are many types/genres of games that have been widely circulated in the community. One of them is a type of game where players interact a little while the game is running, namely idle games. Even though gaming is one of the indust ries that is growing very rapidly, based on the report of Diana Paskarina (COO of game loka nutmeg) the contribution of the creative game industry is still very small to state revenue. However, regardless of the existing constraints, there are opportunities/opportunities that can be utilized to improve the country's economy through idle games. This refers to the results of the Sensor Tower survey which shows that the income of the idle game genre in Q3 2016 to Q2 2018 has increased very rapidly. Therefore, researchers try to make a positive contribution by developing game applications with the idle game genre using the Agile Game Development method.

Keywords: Game; Idle; Agile Game Development

1. PENDAHULUAN

Seiring dengan meningkatnya pengguna smartphone, khususnya pengguna smartphone berbasis android, perkembangan video game pun selalu menunjukkan grafik kemajuan yang pesat dalam setiap tahunnya. Bahkan, klaim google dalam konferensi tahunan google I/O tahun 2021, pengguna sistem operasi android menembus 3 miliar pengguna di seluruh dunia [1] atau meningkat 500 juta pengguna dari tahun 2019. Angka tersebut jauh melampaui pengguna aktif apple dengan sistem operasi iOS nya yaitu dengan jumlah perangkat aktif sebanyak 1,4 miliar. Banyaknya pengguna smartphone berbasis android memberikan dampak perubahan yang besar bagi para pegiat game [2]. Karena pada umumnya diketahui bahwa pengguna smartphone dikalangan remaja Sebagian besar digunakan untuk bermain game [3]. Sedangkan Indonesia sendiri merupakan negara dengan jumlah pengguna android terbanyak di Asia, yaitu berkisar 41 juta pengguna [4].Kondisi ini tentunya menghasilkan peluang yang sangat besar untuk mengangkat perekonomian dalam negeri. Namun, berdasarkan laporan Diana Paskarina (Chief Operating Officer Game Loka Pala) peran industri game dalam negeri masih sangat kecil kontribusinya terhadap pendapatan negara. Walau sebenarnya pemerintah Indonesia sudah meningkatkan intensitas dukungannya terhadap industri game lokal sejak game mobile berkembang pesat dengan membentuk Berkraf [5].

Ditengah maraknya peredaran game online dari luar negeri, muncul satu peluang yang mungkin bisa membangkitkan industri game dalam negeri dan perekonomian negara, yaitu melalui idle game. Berdasarkan survei yang telah dilakukan oleh Sensor Tower, jumlah download dan pertumbuhan pendapatan game jenis idle dari Q3 2016 sampai Q2 2018 mencatat kenaikkan yang signifikan. Idle game merupakan salah satu genre game yang saat ini cukup popular dalam beberapa tahun terakhir [6]. Perkembangan game berjenis ini merupakan salah satu yang paling pesat untuk game smartphone baik yang berbasis android maupun iOS. Berbeda dengan jenis game pada umumnya dimana pemain biasanya harus selalu berinteraksi di game tersebut agar levelnya meningkat, idle game justru sebaliknya, yaitu pemainnya sedikit melakukan interaksi ketika game sedang berjalan dalam rentang waktu yang lama. Idle game juga dikenal sebagai game inkremental atau clicker [7], pada dasarnya bersifat tidak terbatas dengan tujuan mengumpulkan poin sebanyak-banyaknya untuk memperbaharui sistem dalam game tersebut. Cookie Clicker dan Tahu Bulat adalah salah satu contoh dari game bergenre idle [8] dan inti dari kesenangan yang ada pada game genre ini adalah ketika level game kita naik [9].

Dalam mengembangkan sebuah game, terdapat banyak metode yang dapat digunakan oleh para developer.

Salah satu metode yang dinilai lebih tepat dan lebih spesifik jika dibandingkan dengan metode lain yang digunakan dalam pengembangan sebuah game adalah Agile Game Development [10]. Metode ini terbilang lebih cepat dalam interaksi antar client dan developer serta dapat mengukur tingkat kegagalan dan keberhasilan yang lebih akurat.

(2)

Dalam mengembangkan sebuah game, metode Agile Game Development sendiri memiliki 5 tahapan, yaitu Concept Development, Design, Implementation, Testing, dan Deployment [11].

Beberapa penelitian terdahulu terkait pengembangan game berbasi android dengan beberapa metode yang digunakan telah dilakukan, diantaranya oleh Rozi dan Khomsatun yang mendapatkan hasil analisis kualitas game berbasis android dengan menggunakan adobe flash ini sebesar 75% untuk hasil uji functional suitability dan 91%

dalam uji materi aspek compability [12]. Pada penelitian lainnya yang telah dilakukan oleh Pratama dan Nugroho, menunjukkan angka sebesar 88% dalam hasil uji compability nya [13]. Dalam penelitian ini, metode pengembangan yang digunakan oleh peneliti adalah Multimedia Development Live Cycle (MDLC) dan Construct 2 sebagai aplikasi untuk membangun game ini. Pada study lainnya yang telah dilakukan oleh Nama dan Arnoldi, dimana dalam penelitian ini digunakan sebuah program open source bernama Ren’Py untuk mengembangkan game edukasi aksara Lampung berbasis android ini menunjukkan hasil yang cukup memuaskan yaitu sebesar 80%

untuk tampilan game yang simple dan mudah digunakan [14]. Kusuma dkk dalam penelitiannya yang menggunakan game engine unity untuk merancang game “Be a Hero” mengklaim bahwa game yang dikembangkannya cukup berhasil karena game dengan genre gabungan antara puzzle match three dan action role playing ini dinilai cukup menarik oleh responden survey dengan menghasilkan angka sebesar 76.67% [15].

Sedangkan pada penelitian yang dilakukan oleh Wiranata dkk, dalam pengujian kelayakan sistem mendapatkan hasil kategori sangat baik untuk variabel tampilan, pengguna, dan kebudayaan adat. Sedangkan untuk variabel kinerja sistem game yang dibuat menggunakan pendekatan artificial intelligent dan Unity3D ini mendapatkan hasil kategoti baik [16].

Berdasarkan paparan dari penelitian terdahulu dan latar belakang masalah di atas, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengembangkan sebuah game bergenre idle dengan menggunakan metode Agile Game Development, dengan harapan melalui game ini peneliti dapat memberikan sumbangan positif bagi perekonomian negara.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tahapan Penelitian

Untuk mencapai tujuan yang sudah ditentukan dan berjalan dengan baik, penelitian harus dilakukan dengan tahapan-tahapan yang sistematis dan perencanaan yang teratur [17]. Berikut tahapan pembangunan Agile Game Development yang digunakan dalam penelitian ini.

Gambar 1. Metode Agile Game Development Tahapan pembangunan metode Agile Game Development:

a. Concept Development

Tahapan ini adalah konsep awal dari pembuatan idle game yang akan dibuat, meliputi pengumpulan ide untuk mendapatkan data dan keperluan lainnya.

b. Design

Pada tahapan design dilakukan perancangan yang dibutuhkan dalam aplikasi idle game yang akan dikembangkan. User interface dan Rancangan sistem dari aplikasi idle game yang digunakan oleh peneliti untuk mengembangkan game ini adalah Adobe Photoshop CS6 dan Unified Modelling Language (UML).

c. Implementation

Tahapan selanjutnya yaitu implementasi, pada tahapan ini peneliti mengimplementasikan rancangan sistem ke dalam situasi nyata. Desain sistem yang telah dirancang diterapkan ke dalam tools pembuatan game menggunakan Unity Game Engine.

d. Testing

Untuk memastikan apakah aplikasi dapat berjalan dengan lancar pada lingkungan sistem operasi dari user,

(3)

Achmad Baroqah Pohan, Copyright © 2022, MIB, Page 1575 e. Deployment

Pada tahap terakhir pengembangan game ini, selain sebagai tahap peluncuran atau promosi program ke google playstore di tahap ini juga dilakukan proses maintenance yang bersifat berkala menyesuaikan kebutuhan update program yang terbilang cepat pertumbuhannya.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Spesifikasi Rancangan Program

Dalam pengembangan 2D idle game “Havok Runner” ini diperlukan sebuah rancangan program guna keberhasilan pengembangan game yang sesuai dan terealisasikan, berikut akan dijelaskan secara rinci input dan output dari program yang akan dikembangkan untuk mempermudah dalam pengembangan game.

3.2 Spesifikasi Bentuk Masukan

Dalam program idle game “Havok Runner” ini terdapat bentuk input atau masukan berupa interaksi yang dilakukan oleh user atau player ke dalam program. Selain itu, dalam program game ini player hanya menggunakan masukan data berupa interaksi tekan terhadap layar smartphone sebagai bentuk masukan, seperti untuk memilih pilihan menu hingga mengontrol karakter utama ketika dalam in-game serta tombol UI yang terdapat dalam game.

3.3 Spesifikasi Bentuk Keluaran

Dalam idle game “Havok Runner” terdapat bentuk output atau keluaran berupa animasi interaktif yang menunjukan aksi dari perintah masukan yang dilakukan oleh player.

Berikut adalah daftar keluaran ketika player menjalankan perintah masukan ke dalam idle game “Havok Runner”:

a. Nama Keluaran : Interaksi Attack atau Leap

Fungsi Keluaran : Menampilkan animasi interaktif karakter utama yang bergerak menyerang ataupun melompat

b. Nama Keluaran : Interaksi keluar musuh dan tantangan

Fungsi Keluaran : Menampilkan animasi interaktif karakter musuh ataupun tantangan jebakan yang bermunculan menyerang seiring bergeraknya atau menyerangnya karakter utama c. Nama Keluaran : Bertambah poin

Fungsi Keluaran : Menampilkan pergerakan angka poin yang terus bertambah seiring berjalannya karakter utama yang berhasil melewati perjalanan yang terdapat musuh dan tantangan

d. Nama Keluaran : Interaksi Fall

Fungsi Keluaran : Menampilkan animasi interaktif karakter utama yang jatuh terkena serangan musuh ataupun tantangan

3.4 Design

3.4.1 Spesifikasi File

Spesifikasi dari file-file yang dibuat oleh peneliti dalam perancangan game Havok Runner ini adalah sebagai berikut:

Tabel 1. Spesifikasi FIle No. Nama File Akronim Jenis

File

Daftar Animasi

Gambar Keterangan

1 The Havoc Havok Main Character

Run, Leap, Attack, Fall

Karakter Utama

“Havok”

2 The Lava Minotaur

Lava Chieftain

Enemy Attack, Throwing Lavastone, Causing Axe

Enemy

“Lava Chieftain”

(4)

No. Nama File Akronim Jenis File

Daftar Animasi

Gambar Keterangan

3 The Familiar Ironlava Phoenixhead

Grim Pumpkin

Enemy Attack, Flying Patrol

Enemy

“Grim Pumpkin”

4 The Familiar Ironlava Phoenixhead

Familiar Ironlava

Enemy Flying Attack, Flying

Enemy

“Familiar Ironlava”

5 The Throwing Lavastone

Lavastone Trap Attack Trap

“Lavastone”

6 The Embedded Axe

Axe Trap Attack Trap “Axe”

7 The Spiked Traps

Embedded Spikes

Trap Attack Trap

“Embedded Spikes”

8 Loading Screen

Intro Screen

Intro Intro Loading

Screen

“Intro”

9 Main Menu Screen

Menu Screen

Main Menu

Main Menu

Menu Screen

“Main Menu”

(5)

Achmad Baroqah Pohan, Copyright © 2022, MIB, Page 1577 3.5 Implementation

3.5.1. Spesifikasi Program

Berikut merupakan spesifikasi program beserta penjelasannya dari game Havok Runner yang dibuat oleh peneliti:

a. Nama Program : Loading screen

Fungsi Program : Menampilkan intro game dalam bentuk loading screen

Proses : Program loading screen akan berjalan otomatis ketika aplikasi program mulai dijalankan. Dalam program ini akan muncul tampilan gambar intro untuk game serta bar loading yang berjalan secara otomatis yang setelahnya menampilkan tampilan main menu.

Gambar 2. Loading Screen b. Nama Program : Main Menu

Fungsi Program : Memungkinkan pemain memilih menu yang terdapat dalam game

Proses : Program main menu akan tampil otomatis setelah loading screen selesai ditampilkan.

Dalam program ini akan muncul tampilan yang menjembatani pemain dengan program yang ingin dituju. Terdapat beberapa pilihan menu yang muncul di program main menu di antaranya tombol Play, About dan Exit.

Gambar 3. Main Menu c. Nama Program : Play

Fungsi Program : Untuk menjalankan game

Proses : Program play akan berjalan ketika pemain dalam main menu memilih menu atau tombol Play. Program ini akan menjalankan program gameplay dalam main scene yang terdapat dalam program.

(6)

Gambar 4. Play d. Nama Program : Score bar

Fungsi Program : Menampilkan score yang bertambah naik setiap gameplay berjalan dimainkan Proses : Ketika program gameplay sedang berjalan dan dimainkan maka seiring bertahannya

gameplay menyebabkan score bar yang memiliki poin atau nilai bertambah seiring waktu hingga permainan over.

Gambar 5. Score Bar e. Nama Program : Game Over Menu

Fungsi Program : Menampilkan score dan high score serta menu game over

Proses : Ketika program gameplay selesai atau over maka pemain akan dialihkan ke game over menu ini yang di dalamnya menampilkan current score dan high score serta pilihan menu di antaranya Retry dan Back to Main Menu.

Gambar 5. Game Over Menu 3.6. Testing

Untuk menguji apakah program dapat berjalan dengan baik dan sesuai harapan, maka dilakukan testing terlebih dahulu.

3.6.1. Hasil Pengujian Terhadap User

(7)

Achmad Baroqah Pohan, Copyright © 2022, MIB, Page 1579 Tabel 2. Form Pengujian Kuesioner

No. Pertanyaan Kuesioner Ya Tidak

1 Apakah user mudah dalam menjalankan aplikasi game ini?

2 Apakah tampilan UI dalam aplikasi game ini sesuai dan menarik bagi pengguna?

3 Apakah gambar animasi yang terdapat di aplikasi game ini menarik bagi pengguna?

4 Apakah suara di dalam aplikasi game ini terdengar dengan jelas?

5 Apakah komposisi warna dalam aplikasi game ini terlihat dengan jelas?

6 Apakah setiap fitur yang terdapat dalam aplikasi game ini berjalan dengan baik?

7 Apakah terdapat efek positif bagi pengguna setelah menjalankan aplikasi game ini?

8 Apakah animasi dalam aplikasi game ini dapat dikatakan interaktif?

9 Apakah cara penggunaan aplikasi game ini sangat mudah?

10 Apakah user berminat kembali mencoba aplikasi game ini setelah percobaan yang pertama?

Dari hasil kuesioner yang disebar ke 10 orang responden, maka dapat disimpulkan bahwa game ini mudah dimengerti dan digunakan oleh user serta animasi yang ditampilkan pada game ini dinilai sudah cukup interaktif.

Gambar 6. Grafik Survei Kuesioner Responden

4. KESIMPULAN

Berdasarkan dari proses perancangan, implementasi, dan pembahasan serta pengujian game terhadap pengembangan idle game “Havok Runner” serta metode Agile Game Development dalam penggunaannya maka dapat diambil kesimpulan bahwa penggunaan metode Agile Game Development dalam keberhasilan pengembangan game sudah sesuai dengan harapan. Berdasarkan hasil beta testing yang dilakukan dengan cara meminta responden mencoba memainkan game serta mengisi kuesioner yang telah dibagikan, game havok runner dengan menggunakan metode pengembangan game Agile, dapat dikatakan bahwa game ini mendapat nilai yang bagus dan dianggap menarik (90%) oleh responden, baik dari tampilan keseluruhan, tingkat kesulitan game, kemudahan penggunaan, dan lain-lain.

REFERENCES

[1] A. Rizal, “Berapakah Jumlah Pengguna OS Android di Dunia?,” infokomputer.grid.id, 2021.

https://infokomputer.grid.id/read/122703745/berapakah-jumlah-pengguna-os-android-di-dunia.

0 2 4 6 8 10 12

Q1 Q2 Q3 Q4 Q5 Q6 Q7 Q8 Q9 Q10

Ya Tidak

(8)

[2] R. Hidayatullah and A. Hadiansa, “Perancangan Permainan Ular Tangga Multiplayer Berbasis Android,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 2, no. 3, pp. 91–98, 2018, doi: 10.30865/mib.v2i3.607.

[3] M. Muflih, H. Hamzah, and W. A. Puniawan, “Penggunaan Smartphone Dan Interaksi Sosial Pada Remaja Di Sma Negeri I Kalasan Sleman Yogyakarta ,” Idea Nurs. J., vol. 1, no. 1, pp. 12-18, 2017.

[4] A. F. Rachman, “Android Kuasai Asia Tenggara, di Indonesia Paling Juara,” inet.detik.com, 2015.

https://inet.detik.com/consumer/d-3054169/android-kuasai-asia-tenggara-di-indonesia-paling-juara.

[5] A. Mulachela, “Analisis Perkembangan Industri Game di Indonesia Melalui Pendekatan Rantai Nilai Global (Global Value Chain),” IJGD Indones. J. Glob. Discourse, vol. 2, no. 2, pp. 32–51, 2020, [Online]. Available:

http://ijgd.unram.ac.id/index.php/ijgd/article/view/17.

[6] F. Karlsen and K. Jorgensen, “Transgression in Games and Play,” Cambridge: MIT Press, 2019, p. 328.

[7] W. Mark J, P, “Encyclopedia of Video Games: The Culture, Technology, and Art of Gaming, 2nd Edition [3 Volumes],”

Santa Barbara: ABC-CLIO, 2021, p. 1288.

[8] B. Purkiss and I. Khaliq, “A study of interaction in idle games & perceptions on the definition of a game,” 2015 IEEE Games Entertain. Media Conf. GEM 2015, pp. 1-6, 2016, doi: 10.1109/GEM.2015.7377233.

[9] N. Lovell, “The Pyramid of Game Design Designing, Producing and Launching Service Games,” Boca Raton: CRC Press, 2018, p. 340.

[10] Sigit, “Manajemen Proyek: Waterfall atau Agile? Mana lebih baik?,” medium.com, 2018.

https://medium.com/skyshidigital/manajemen-proyek-waterfall-atau-agile-mana-lebih-baik-b92901f88159.

[11] S. Aleem, L. F. Capretz, and F. Ahmed, “Game development software engineering process life cycle: a systematic review,” J. Softw. Eng. Res. Dev., vol. 4, no. 1, pp. 1-30, 2016, doi: 10.1186/s40411-016-0032-7.

[12] F. Rozi and K. Khomsatun, “Rancang Bangun Game Edukasi Pengenalan Warna Untuk Pendidikan Anak Usia Dini Menggunakan Adobe Flash Berbasis Android,” JIPI (Jurnal Ilm. Penelit. dan Pembelajaran Inform., vol. 4, no. 1, pp.

12-18, 2019, doi: 10.29100/jipi.v4i1.781.

[13] G. A. Pratama, “Rancang Bangun Pengenalan Bahasa Inggris Dengan Metode Abjad Untuk Usia Dini Berbasis Android,”

J. Teknol. Terkini, vol. 1, no. 1, pp. 1–19, 2021, [Online]. Available:

http://teknologiterkini.org/index.php/terkini/article/view/9%0Ahttp://teknologiterkini.org/index.php/terkini/article/dow nload/9/7.

[14] G. F. Nama and F. Arnoldi, “RANCANG BANGUN APLIKASI GAME EDUKASI PEMBELAJARAN AKSARA LAMPUNG ‘AJO DAN ATU - BELAJAR AKSARA LAMPUNG’, BERBASIS ANDROID DENGAN SISTEM MULTI-ENDING MENGGUNAKAN ENGINE REN’PY,” J. Teknol. Inf. dan Ilmu Komput., vol. 3, no. 4, pp. 238–247, 2016.

[15] Y. Victor, K. Jeanny, P. Darius, and A. Haris, “Pembuatan Game Match 3 ‘ Be a Hero ’ Menggunakan Unity,” pp. 230–

233, 2018, [Online]. Available: https://journal.untar.ac.id/index.php/jiksi/article/view/2660.

[16] J. Rekursif, E. M. Wiranata, A. Erlanshari, and F. F. Coastera, “Android Tiga Dimensi Teka Teki Rumah Bubungan Lima Dengan,” Ranc. Bangun Permainan Android Tiga Dimens. Teka Teki Rumah Bubungan Lima Dengan Metod.

Kecerdasan Buatan, vol. 4, no. 1, pp. 57–67, 2016, [Online]. Available: ejournal.unib.ac.id.

[17] N. Azis, H. Herwanto, and F. Ramadhani, “Implementasi Speech Recognition Pada Aplikasi E-Prescribing Menggunakan Algoritme Convolutional Neural Network,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 2, pp. 460-467, 2021, doi:

10.30865/mib.v5i2.2841.

Referensi

Dokumen terkait

Tujuan penelitian ini adalah untuk merancang sebuah game edukasi sederhana berbasis android yang dikembangkan menggunakan Unity berjudul “Beat The Covid” untuk memberikan

Berdasarkan latar belakang di atas, maka tujuannya adalah menghasilkan media pembelajaran berupa mobile game learning berbasis android menggunakan App Inventor 2 AI2 yang dapat