• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan instrumen tes berbasis stem

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan instrumen tes berbasis stem"

Copied!
113
0
0

Teks penuh

PENGEMBANGAN ALAT PENGUJIAN BERBASIS STEM (SAINS, TEKNOLOGI, TEKNIK DAN MATEMATIKA) UNTUK MENGUKUR Proses Ilmiah SISWA KELAS. Alhamdulillah, puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala nikmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis yang berjudul “Pengembangan Instrumen Tes Berbasis STEM Untuk Mengukur Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas VII Pada Materi Ekosistem Di SMP 01 Kota Bengkulu ”.

PENDAHULUAN

Perumusan Masalah

Bagaimana mengembangkan instrumen tes keterampilan proses sains dengan pendekatan STEM (sains, teknologi, teknik, matematika) pada materi ekosistem untuk siswa kelas VII SMP Negeri 01 Kota Bengkulu.

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Bagaimana kelayakan alat tes keterampilan proses sains dengan pendekatan STEM (sains, teknologi, teknik, matematika)? . Teknologi, Teknik, Matematika) sebagai bahan ajar mata pelajaran IPA Terpadu kelas VII di SMP Negeri 01 Kota Bengkulu 2. Dapat dijadikan sebagai salah satu alternatif instrumen tes keterampilan proses sains siswa pada pelajaran IPA Terpadu.

Spesifikasi Produk

Teknologi, Teknik, Matematika) sebagai bahan ajar mata pelajaran IPA Terpadu Kelas VII SMP Negeri 01 Kota Bengkulu 2. Instrumen tes yang dikembangkan dirancang dengan membuat sampul sesuai judul, keterangan soal, petunjuk pengisian soal, soal dengan materi ekosistem .

Asumsi Pengembangan

  • Instrumen
  • Instrumen Tes
  • Keterampilan Proses Sains (KPS)

Evaluasi pembelajaran pada dasarnya dilakukan untuk mengevaluasi hasil belajar siswa, sehingga penilaian atau pengukuran kemampuan siswa dilakukan pada saat evaluasi. Pilihan tes dapat dinilai dengan mudah dan cepat serta memiliki objektivitas yang tinggi untuk mengukur tingkat kognitif siswa. Pendekatan STEM ini bertujuan agar siswa memiliki literasi sains dan teknologi seperti membaca, menulis, mengamati dan mengerjakan sains.

Berdasarkan penjelasan di atas, pendekatan STEM merupakan pembelajaran terpadu antara sains, teknologi, teknik, dan matematika untuk mengembangkan kreativitas siswa melalui proses pemecahan masalah melalui kehidupan sehari-hari. Untuk mengatasi hal tersebut perlu dikembangkan keterampilan dalam memperoleh dan mengolah semua fakta, konsep dan prinsip pada siswa. Keterampilan proses sains yang diukur adalah keterampilan proses sains dasar siswa berupa keterampilan mengamati, memprediksi, menyimpulkan dan mengkomunikasikan.

Tabel  2.1  Mata  Pelajaran  STEM  (Science,  Technology,  Engineering,  and  Mathematic)  yang saling terkait
Tabel 2.1 Mata Pelajaran STEM (Science, Technology, Engineering, and Mathematic) yang saling terkait

Kajian Pustaka

Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang dilakukan adalah sama-sama mengukur KPS pada siswa SMA. Pada penelitian ini peneliti menggunakan media e-learning dengan pendekatan STEM berbasis Schoology, penelitian ini juga merupakan jenis penelitian pengembangan e-learning of the web course. Manfaat dari penelitian ini adalah mempermudah proses pembelajaran dengan menggunakan media e-learning berbasis STEM schoology47.

Walaupun perbedaan dengan penelitian ini adalah menggunakan bahan ajar modul, sedangkan pada penelitian ini saya menggunakan instrumen tes berbasis regangan untuk mengukur keterampilan proses ilmiah pada siswa 48 4.

Kerangka Berpikir

METODE PENELITIAN METODE PENELITIAN

Prosedur Pengembangan

Dalam hal ini peneliti mulai membuat desain pengembangan alat tes berbasis STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) untuk mengukur keterampilan proses ilmiah siswa, sebelum membuat produk tersebut persiapan yang harus dilakukan adalah persiapan alat dan bahan-bahan yang diperlukan untuk proses produksi produk. Dalam hal ini peneliti menguji produk pada subjek penelitian yaitu siswa SMP 01 Kota Bengkulu. Uji produk ini untuk mendapatkan masukan atau koreksi terhadap produk yang telah diproduksi berupa pengembangan alat uji berbasis STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) pada materi ekosistem.

Berdasarkan tahapan uji coba produk dalam bentuk kelompok kecil, data hasil penilaian selanjutnya akan dijadikan acuan dalam revisi produk.

Subjek Penelitian

Teknik Pengumpulan Data

Setelah semua langkah selesai dan tidak ada revisi lebih lanjut, produk akhir yang dihasilkan adalah pengembangan instrumen tes berbasis STEM (Science Technology Engineering and Mathematics) untuk mengukur keterampilan proses ilmiah pada siswa. Ahli uji instrumen tes ini adalah seseorang yang mampu mempelajari dan meneliti instrumen tes. Angket Kelayakan Pengembangan Alat Uji Berbasis STEM Angket Kelayakan ini digunakan untuk mengetahui respon mahasiswa terhadap pengembangan alat uji berbasis STEM.

Angket tanggapan guru saat melakukan uji coba lapangan yang akan mengevaluasi kelayakan instrumen bahan ajar.

Teknik Analisis Data

Dokumentasi digunakan untuk memperoleh data berupa arsip, surat, RPP yang dibuat oleh guru, gambar-gambar dari kegiatan pembelajaran IPA pada materi ekosistem. Jika r hitung ≥ r tabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05), maka instrumen atau item pertanyaan memiliki korelasi yang signifikan dengan skor total (valid). Tingkat kesukaran suatu butir soal atau topik (dilambangkan dengan p) adalah proporsi seluruh siswa yang menjawab benar soal atau butir soal hasil ujian lapangan yang dinyatakan dengan persentase % pada keluaran SPPS. program.

Ukuran kekhasan (simbol D) adalah selisih antara bagian kelompok tinggi yang menjawab benar dan bagian kelompok rendah yang menjawab benar soal-soal yang dianalisis.

Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor Validasi
Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor Validasi

Deskripsi Prototipe Produk

  • Hasil Observasi dan Analisis Kebutuhan
  • Pengumpulan Data
  • Desain Produk

Sementara itu, analisis kebutuhan siswa terhadap instrumen tes berbasis STEM dapat dilihat pada tabel berikut. Apakah anda menggunakan bahan ajar seperti alat tes untuk menjelaskan materi. Penyajian soal IPA materi ekosistem 95,6% masih menggunakan kertas atau manual, 56,6% siswa kesulitan memahami materi ekosistem, 93,1% guru sudah menyediakan alat tes untuk mempelajari materi ekosistem, dan pendidik sudah menggunakan alat tes untuk menjelaskan materi ekosistem, ekosistem pembelajaran belum dikaitkan dengan pendekatan STEM, 60,86% siswa bersemangat mengikuti materi ekosistem pembelajaran, 60,86% siswa mengalami kesulitan memahami dan mengingat materi melalui instrumen yang digunakan, 60,86% siswa membutuhkan instrumen tes lain sebagai alternatif dan 91,3% siswa setuju dengan pengembangan instrumen tes berbasis STEM untuk mengukur KPS.

Pengembangan instrumen tes berbasis STEM ini meliputi analisis kurikulum dan RPP terkait materi IPA.

Tabel 4.3  Kisi-Kisi Soal   No  Standar Kompetensi  Kopetensi
Tabel 4.3 Kisi-Kisi Soal No Standar Kompetensi Kopetensi

Hasil Uji Lapangan

  • Hasil Uji Lapangan Terbatas
  • Hasil Uji Lapangan Lebih Luas

Dari Tabel 4.10 terlihat bahwa angket respon uji skala kecil pada pengembangan instrumen tes berbasis STEM dan hasil angket respon uji skala kecil di atas menunjukkan rata-rata hasil persentase akhir setiap siswa berbeda. Siswa pertama mencapai rata-rata 91,11% pada kategori “sangat menarik dan efektif”, siswa kedua mencapai rata-rata 80% pada kategori “sangat menarik”, siswa ketiga rata-rata mencapai 84,44% pada kategori yang sama, Persis. Setelah melakukan beberapa tahap revisi atas saran responden dalam uji coba kecil, tahap selanjutnya adalah uji coba kegunaan skala besar.

Berdasarkan Tabel 4.12 penilaian akhir siswa terhadap pengembangan alat penilaian berbasis STEM menghasilkan hasil pada indikator penilaian yaitu pencapaian skor 98,8% dengan kriteria “Sangat Menarik”.

Analisis Data

  • Validasi Materi
  • Validasi Bahasa
  • Validasi Assesment
  • Kelayakan Instrumen Tes

Validasi linguistik instrumen tes berbasis STEM dilakukan oleh dosen bahasa Indonesia IAIN Bengkulu, Ibu Susi Sales, M.Si. Pd dengan hasil validasi sebagai berikut: Berdasarkan hasil angket validasi di atas diperoleh persentase validasi sebesar 98,67% yang memenuhi kriteria interpretasi 81%-100% dalam kategori “sangat layak”, namun banyak hal yang perlu dilakukan diperbaiki sesuai dengan saran bahasa validator untuk revisi produk. Validasi penilaian pada instrumen tes berbasis STEM dilakukan oleh salah satu dosen IPA IPA Bengkulu yaitu Ibuk Nurlia Latipah, M.Pd.Si.

Setelah ketiga item tersebut dicentang, langkah selanjutnya adalah mengklik "Lanjutkan" dan kemudian, setelah mengubah tampilan, klik "OK".

Tabel 4.11  Hasil uji reliabilitas  Reliability Statistics
Tabel 4.11 Hasil uji reliabilitas Reliability Statistics

Prototipe Hasil Pengembangan

Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa peningkatan kualitas konten dengan cover yang tidak menarik telah diperbaiki sesuai dengan pedoman yang diberikan. Pada Tabel 4.18 di atas mengambil saran yang diberikan oleh ahli media yaitu yang berkaitan dengan penulisan dan penempatan paragraf, kemudian ditambahkan pemaparan informasi secara singkat tentang produk yang dibuat. Dalam hal ini saran yang diberikan oleh ahli media telah diperbaiki oleh peneliti sesuai dengan arahan yang diberikan.

Gambar di atas menunjukkan perbaikan dan saran verifikator yaitu menambah wawasan informasi dan memperbaiki penulisan soal.

Gambar 4.7 Perbaikan Font Pada Tulisan
Gambar 4.7 Perbaikan Font Pada Tulisan

Pembahasan

Dalam pengembangan instrumen tes ini peneliti memanfaatkan kategori tes yang disediakan yaitu berupa soal essay.Soal-soal yang digunakan dalam penelitian ini diambil dari soal-soal yang ada di Buku IPA Kelas VII yang disesuaikan dengan materi yang ada. kebutuhan. . Dimana dengan pembelajaran ini siswa tidak hanya belajar tentang satu materi saja, tetapi di dalam alat ini terdapat pengetahuan lain seperti pemahaman teknologi, teknik dan matematika.Kekurangan dari alat tes ini adalah diharapkan bagi peneliti selanjutnya tes berbasis STEM ini instrumen dapat dikembangkan pada media elektronik lain selain tes yang menggunakan pulpen dan kertas agar siswa lebih semangat mengerjakan soal dengan model pembelajaran yang berbeda. Hasil validasi alat tes ahli materi berbasis STEM oleh dosen IAIN IPA Bengkulu mencapai persentase rata-rata 78,36% dari 3 aspek penilaian yaitu kelayakan isi mencapai skor 75%, presentasi memiliki skor 81,25%, dan penilaian kontekstual mencapai skor 67,85% sehingga rata-rata yang diperoleh dari hasil validasi ahli materi oleh dosen IAIN IPA Bengkulu adalah 78,36% menurut kategori.

Sedangkan untuk hasil penilaian validasi bahasa yang dilakukan oleh guru bahasa Indonesia di IAIN Bengkulu terdapat beberapa aspek penilaian bahasa instrumen yaitu keterusterangan yang hasilnya sama.

Hasil Validasi

Kemudian untuk mengkonfirmasi penilaian tersebut, dosen IPA Institut Agama Islam Nasional Bengkulu melakukan beberapa aspek yaitu komponen isi dengan skor 87,5% dan komponen isi materi dengan skor 90%. Artinya 15 soal sudah sesuai dengan kriteria dan dapat dikatakan data tersebut valid. Pada tahap revisi desain, saran yang diperoleh dari ahli materi dosen direvisi sesuai arahan yang diberikan yaitu perbaikan soal yang masih rancu, perbaikan kalimat, font yang digunakan diubah menjadi lebih menarik dan perubahan font pada penutup produk.. setiap saran yang diberikan oleh ahli materi dikoreksi oleh peneliti.

Untuk ahli bahasa, saran dan perbaikannya adalah sebaiknya gunakan kalimat yang tepat sesuai dengan isi dan tambahkan beberapa info tentang produk.

PENUTUP

Saran

Pembelajaran IPA dengan menggunakan instrumen tes berbasis STEM dapat digunakan pendidik sebagai instrumen untuk meningkatkan kemampuan berpikir siswa sehingga siswa dapat memahami bagaimana pembelajaran IPA berkaitan dengan aspek teknologi, teknik dan juga matematika dalam kehidupan sehari-hari. Bagi peneliti selanjutnya, diharapkan instrumen pengujian berbasis STEM ini dapat dikembangkan pada media elektronik lainnya selain pengujian pena dan kertas. Pengaruh pembelajaran berbasis STEM (Science, Technology, Engineering and Mathematics) pada konsep tekanan hidrostatis terhadap hubungan sebab akibat siswa SMP.

Materi pembelajaran berbasis STEM (Sains, Teknologi, Teknik dan Matematika) untuk meningkatkan penguasaan konsep siswa sekolah menengah.

Gambar

Tabel  2.1  Mata  Pelajaran  STEM  (Science,  Technology,  Engineering,  and  Mathematic)  yang saling terkait
Tabel 3.1 Skor Penilaian Validasi Ahli
Tabel 3.2 Kriteria Interpretasi Skor Validasi
Tabel 3.3 Tafsiran Koefesien Reabilitas
+7

Referensi

Dokumen terkait

Based on the research findings, the researcher found the results as follows; 1 there are two kinds of learning objectives, namely general learning objectives and specific learning