• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kegiatan siswa (lks)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kegiatan siswa (lks)"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN SISWA (LKS) BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING PADA MATERI

PERBANDINGAN UNTUK SISWA KELAS VII SMP NEGERI 2 LUBUK SIKAPING

Oleh

Silvia Ermila *), Yulyanti Harisman **), Anna Cesaria**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Dosen Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat ABSTRACT

This research is motivated by teaching materials that did not facilitate the students to learn independently and find the concept themselves and also they felt difficult in comparison material.

Therefore, teaching materials in the form of LKS based on guided discovery are developed in comparison material. This research aims to produce a valid and practical LKS. This type of research is developments research that are using 4-D models. It consists of four stages: Define, Design, Development, and Disseminate. This research is limited to development stage: validity and practicality. The LKS is validated by mathematicians and linguist. After have revised based on suggestion and feedback from validators, it is obtained a valid LKS. Then, the valid LKS is tested to six students and two mathematic teachers of SMP N 2 Lubuk Sikaping. The whole result of LKS based on guided discovery is categorized 73,8 % valid. The whole result practicality of LKS for teacher is categorized 77,7% practical. Meanwhile, the result for students is categorized as very practical: 82,7 %. In conclusion, the LKS based on guided discovery in comparison material is valid and very practical.

Keywords:Student Work Sheet (LKS) , Guided Discovery, Comparison, 4-D PENDAHULUAN

Salah satu materi aljabar di kelas VII SMP adalah perbandingan.

Perbandingan mempunyai peran penting pada pembelajaran matematika, karena perbandingan sering dilibatkan dalam berbagai permasalahan materi matematika lainnya seperti suku banyak, statistika, peluang, dan aritmatika sosial. Selain itu, perbandingan juga banyak dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari misalnya untuk membandingkan besaran, luas, jarak, kecepatan dan waktu.

Berdasarkan observasi yang dilakukan di SMPN 2 Lubuk Sikaping diperoleh informasi bahwa pada proses pembelajaran siswa umumnya menggunakan buku teks dan LKS sebagai bahan ajar.

Tetapi pada LKS yang digunakan belum memberi kesempatan kepada siswa untuk mengkontruksi pemahamannya sendiri dan

LKS juga belum menuntun siswa untuk menemukan suatu konsep.

Berdasarkan wawancara dengan guru matematika yang mengajar di kelas VII di SMPN 2 Lubuk Sikaping, diperoleh informasi bahwa guru belum ada membuat dan mengembangkan bahan ajar dikarenakan guru masih bergantung pada LKS dan diperoleh juga informasi bahwa materi yang sulit dipahami oleh siswa adalah perbandingan. Selanjutnya hasil wawancara dengan beberapa siswa kelas VII di SMPN 2 Lubuk Sikaping, diperoleh informasi bahwa bahan ajar berupa LKS yang digunakan sulit dipahami siswa.

Solusi untuk mengatasi permasalahan yang telah dikemukakan di atas, perlu adanya suatu inovasi dalam pembelajaran matematika. Salah satu inovasi yang dimaksud tersebut adalah suatu bahan pembelajaran yang menarik dan mampu memotivasi siswa untuk membaca,

(2)

memahami materi, menemukan konsep serta membahas soal-soal latihan terlebih dahulu sebelum dijelaskan guru. Salah satu bahan ajar yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan Lembar Kegiatan Siswa (LKS). Lembar Kegiatan Siswa (LKS) ini adalah sebagai bahan ajar pendamping buku teks siswa yang diharapkan dapat membantu siswa dalam memahami materi, menemukan konsep, menjawab pertanyaan-pertanyaan serta mengerjakan latihan yang harus diselesaikan dalam setiap kegiatan pembelajaran.

Salah satu pendekatan yang dapat membantu membimbing siswa dalam memahami materi dan menemukan konsep tersebut adalah pembelajaran berbasis penemuan terbimbing. Pembelajaran berbasis penemuan terbimbing merupakan salah satu pendekatan pembelajaran inovatif yang dapat memberikan kondisi belajar aktif kepada siswa.

Berdasarkan latar belakang di atas dikembangkan sebuah LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan sehingga penelitian ini diberi judul “Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Matematika Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Perbandingan untuk Siswa Kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping”.

Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui validitas dan praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan untuk siswa kelas VII SMPN 2 Lubuk Sikaping.

Unsur-unsur LKS sebagai bahan ajar dalam Prastowo (2011: 207) adalah sebagai berikut:

a. Judul,

b. Petunjuk belajar,

c. Kompetensi dasar atau materi pokok,

d. Informasi pendukung, e. Tugas atau langkah kerja, f. Penilaian.

LKS berbasis penemuan terbimbing adalah LKS yang dikembangkan dengan basis penemuan terbimbing.

Suherman (2003: 212) mengemukakan bahwa kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa. Ini berarti, dalam proses pembelajarannya siswa menemukan sendiri sesuatu hal yang baru namun sudah diketahui oleh orang lain (guru). Selain itu Suherman (2003: 213) juga menambahkan bahwa metode penemuan dapat dilakukan secara terpimpin (terbimbing).

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Sri Yuli Helda (2014) dengan judul “Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing Pada Materi Aritmatika Sosial untuk Siswa Kelas VII SMP 1 Bayang Utara”. Penelitian ini menunjukkan bahwa LKS sangat valid dan sangat praktis pada pembelajaran matematika pada materi aritmatika sosial.

METODE PENELITIAN

Jenis yang digunakan pada penelitian ini adalah Research and Development/ R&D. Hal ini sesuai dengan tujuan penelitian yaitu mengembangkan LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan.

Model pengembangan dalam penelitian ini adalah model 4-D yang dikemukakan oleh Thiagarajan dkk dalam Trianto (2010: 93) yang terdiri atas 4 tahap yaitu 1) define, 2) design, 3) develop, 4) dessiminate. Tetapi, pada penelitian ini dilakukan hanya 3 tahap, yaitu: 1) define, 2) design dan 3) develop.

Tahap define dilakukan proses analisis silabus dan buku teks, mereviuw literatur, dan melakukan wawancara dengan siswa dan guru. Tahap design dilakukan proses pembuatan rancangan dan sistematika LKS, pembuatan desain LKS. Tahap develop dilakukan memvalidasi LKS dan uji coba untuk melihat kepraktisan LKS.

(3)

Subjek uji coba dalam penelitian ini adalah dua orang guru matematika dan enam orang siswa SMPN 2 Lubuk Sikaping.

Jenis data yang digunakan dalam pengembangan LKS adalah data kuantitatif dan data kualitatif. Kemudian ditarik kesimpulan dengan teknik deskriptif.

Instrumen pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar validasi, pedoman wawancara, dan angket.

HASIL PENGEMBANGAN DAN PEMBAHASAN

Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan yang valid dan praktis. Kegiatan untuk mendapatkan LKS berbasis penemuan terbimbing yang valid dan praktis diawali dengan tahap design yaitu proses analisis.

Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki satu kompetensi dasar dan empat indikator. Keempat indikator tersebut dapat dirancang menjadi 4 kegiatan. LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi perbandingan memiliki beberapa karakteristik yaitu sebagai berikut:

LKS memilik Cover seperti gambar 1 berikut.

Gambar 1. Cover LKS

Uraian materi pada LKS memuat unsur- unsur penemuan terbimbing. Unsur yang pertama yaitu LKS merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa dengan data secukupnya. Terlihat pada gambar 2 berikut.

Gambar 2. Merumuskan Masalah Unsur yang kedua yaitu dari data yang diberikan siswa menyusun, memproses, mengorganisir dan menganalisis data tersebut

.

Terlihat pada gambar 3 berikut.

Unsur yang ketiga yaitu LKS memfasilitasi siswa untuk menyusun konjektur (prakiraan) dari hasil analisis yang diperlukannya. Hasil analisis siswa tersebut dijadikan sebagai suatu kesimpulan atau konsep yang telah ditemukannya. Terlihat pada gambar 4 berikut.

Gambar 3. Menganalisis data

Gambar 4. Siswa Menyusun Konjektur

(4)

Analisis data dari lembar validitas LKS berbasis penemuan terbimbing divalidasi oleh tiga orang validator yang terdiri dari dua orang guru dan satu orang dosen didasarkan pada empat komponen, yaitu kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Hasil dari analisis uji validasi oleh validator disajikan pada Tabel 1 berikut.

Tabel 1. Hasil Validasi LKS

Hasil validasi LKS di atas dikategorikan valid dengan persentase 73,8%. Hasil validasi para ahli tersebut menunjukkan bahan ajar LKS yang dikembangkan sudah memiliki validitas dari segi penyajian materi, kelayakan isi, bahasa, dan kegrafikaan. Artinya materi yang disajikan dalam LKS sudah sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator yang harus dipelajari siswa, penyajian materi dalam LKS dengan karakteristik penemuan terbimbing secara sistematis sehingga memudahkan siswa untuk menemukan suatu konsep, bahasa yang digunakan dalam LKS sudah sesuai dengan kaidah Bahasa Indonesia, dan tampilan LKS sudah menarik.

Setelah LKS valid, maka dilakukan uji coba praktikalitas dengan memberikan angket dan pedoman wawancara kepada 6 orang siswa SMPN 2 Lubuk Sikpaing. Hasil uji coba menunjukkan bahwa uji praktikalitas dengan siswa LKS berbasis penemuan terbimbing dikategorikan sangat praktis dengan nilai kepraktisan 82, 7%.

Selanjutnya Hasil uji coba praktikalitas dengan guru menunjukkan bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing dikategorikan praktis dengan nilai kepraktisan 77,7%.

Hasil wawancara pada uji coba praktikalitas dinyatakan bahwa siswa merasa mudah belajar dengan menggunakan LKS berbasis penemuan terbimbing karena bahasa yang digunakan mudah dipahami oleh siswa, LKS sudah tersusun secara sistematis, dan bisa dijadikan sebagai pendamping catatan dan buku teks bagi siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi perbandingan dikategorikan valid dari segi materi/isi, penyajian, bahasa, dan kegrafikaan. LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi perbandingan sangat praktis digunakan oleh siswa dan guru dilihat dari segi kemudahan penggunaan, waktu yang diperlukan, mudah diinterpretasikan, dan memiliki ekivalensi yang sama dengan bahan ajar lainnya.

KEPUSTAKAAN

Helda, Sri Yuli.2014. Pengembangan Lembar Kegiatan Siswa (LKS) Berbasis Penemuan Terbimbing pada Materi Aritmatika Sosial untuk Siswa Kelas VII SMP N 1 bayang Utara. Padang: Program Sarjana STKIP PGRI Sumbar.

Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif.

Yogyakarta: Diva Press.

Suherman, Erman. 2003.

StrategiPembelajaran

Matematika Kontemporer.

Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Trianto. 2012. Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Inovatif.

Jakarta: Kencana Predana Media Group.

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan wawancara pendahuluan dengan guru yang mengajar di Kelas III di MI Al-Muhajirin, beliau mengatakan bahwa ada beberapa siswa yang lamban dalam hal menerima