• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan lembar kerja siswa (lks)

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan lembar kerja siswa (lks)"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA SISWA (LKS)

BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI PELUANG PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VIII

SMP NEGERI 12 PADANG

Elsa Indriani*), Rahmi**), Tika Septia**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

The background of this research was student in SMP Negeri 12 Padang difficult to understood the probability material use text book. To help student develop their knowledge needed a student worksheet. The purpose of this research developed the student worksheet (LKS) based on discovery learning for probability material that valid and practical. The type of this research was development research that uses 4-D models. The instrument of this research was the validation sheet, the interview sheet and practicalities questionnaire sheet. Analysis data of validation and the practicalities used the average of questionnaire. Result of interview with teacher and student by used qualitative descriptive method. The result of validation LKS based on discovery learning showed the student worksheet was very valid review of aspect of contens, presentation, language and readability.

The result of practicalities LKS was very practical, review from time, the easy to use, equivalent with learning materials and benefits. So, the research can be concluded LKS based on guided discovery for probability was very valid and very practical

Key Word: Student Worksheet, Guided Discovery, Probability.

PENDAHULUAN

Bahan ajar adalah segala sesuatu bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru dalam melaksanakan kegiatan belajar, bahan ajar yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis dan tidak tertulis. Kriteria bahan ajar yang baik harus mampu memenuhi standar kompetensi serta dapat memberikan informasi yang cepat bagi siswa sehingga bahan ajar tersebut dapat

dimanfaatkan secara efektif penggunaanya. manfaat menyusun bahan ajar yaitu (1) mempercepat waktu belajar, (2) mengurangi kontrol guru yang kaku, (3)

menambahkan khasanah

pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar. (4) menambahkan angka kredit bagi guru apabila disusun menjadi buku dan diterbitkan.

Observasi yang dilakukan pada tanggal 25 Maret sampai dengan 4

(2)

April 2015 di SMP Negeri 12 Padang, terlihat bahwa dalam proses pembelajaran guru dan siswa menggunakan buku pegangan Matematika untuk SMP/MTs kelas VIII Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Kurikulum 2013.

Namun buku teks yang digunakan memaparkan materi secara langsung, sehingga belum memberikan kesempatan kepada siswa untuk menemukan konsep sendiri. Hal tersebut mengakibatkan siswa cenderung menghafal konsep dari pada memahaminya.

Upaya mengatasi masalah tersebut, maka perlu suatu bahan ajar pendamping yang dapat membantu siswa untuk memahami buku teks seperti lembar kerja siswa (LKS).

Dengan adanya LKS siswa akan mampu belajar secara mandiri Dengan adanya LKS siswa akan mampu belajar secara mandiri.

Pembelajaran dengan LKS dapat memancing aktifitas siswa dan memungkinkan siswa belajar lebih cepat menyelesaikan satu Kompetensi Dasar (KD) atau lebih, LKS yang dikembangkan dengan basis penemuan terbimbing yang

membantu siswa dalam memahami konsep. Menurut Wilcolx (dalam Suprihatiningrum, 2013: 241) mengatakan bahwa dalam pembelajaran penemuan terbimbing, siswa didorong untuk belajar aktif melalui keterlibatan aktif, guru mendorong siswa untuk memiliki pengalaman dan melakukuan percobaan yang memungkinkan mereka menemukan prinsip-prinsip untuk diri sendiri. Markaban (2008:

18) merupakan pembelajaran kooperatif dimana guru memberikan rumusan masalah yang akan diberikan kepada siswa, siswa diberikan data untuk menyusun dan mengorganisir data, siswa menyusun kondektur (prakiraan) dari hasil analisis, bila dipandang perlu analisis kebenaran konjektur diperiksa oleh guru, sesudah siswa menemukan menemukan apa yang hendak dicari, guru menyediakan soal latihan atau soal tambahan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

Lembar Kerja Siswa Prastowo (2011: 204) “Lembar kerja siswa adalah materi ajar yang sudah dikemas sedemikian rupa sehingga siswa dapat mempelajari materi ajar

(3)

tersebut secara mandiri. penyusunan LKS hendaknya memperhatikan hal- hal berikut Fungsi LKS, Tujuan penyusunan LKS, Kegunaan LKS bagi Kegiatan Pembelajaran, Unsur- unsur LKS Unsur-unsur LKS.

Menurut Prastowo (2011: 215) LKS terdiri atas enam, yaitu sebagai berikut: (1) judul, (2) petunjuk belajar (petunjuk siswa), (3) kompetensi yang akan dicapai, (4) informasi pendukung, (5) tugas-tugas dan langkah-langkah kerja,dan (6) penilaian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui validitas dan praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan untuk materi peluang di kelas VIII SMP Negeri 12 Padang.

METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian yang dilakukan adalah penelitian dan pengembangan (Research and Development / R&D).

Menurut Sugiyono (2012: 407)

“R&D adalah metode penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”. Dalam penelitian ini produk yang dikem-

bangkan adalah bahan ajar yang berupa LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi peluang untuk kelas VII SMPN 12 Padang.

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 14 Agustus sampai 5 September 2015.

Metode penelitian dan pengembangan (Research and Develop-ment/R&D) adalah merupakan meto-de penelitian yang digunakan untuk meneliti sehingga menghasilkan pro-duk baru, dan selanjutnya menguji keefektifan produk tersebut”. Prosedur pengembangan ini menggunakan model pengembangan 4-D yang dikemukakan oleh Trianto (2012:

93). Model ini terdiri atas 4 tahap, yaitu pendefinisian (define), peran- cangan (design), pengembangan (de- velop) dan penyebaran (dessiminate).

Pada penelitian ini hanya dilakukan 3 tahap, yaitu tahap pendefinisian yang bertujuan untuk menentukan dan mendefinisikan kebutuhan pembela- jaran, tahap perancangan yang bertu- juan merancang LKS, tahap pe- ngembangan yang bertujuan untuk menghasilkan perangkat pembelajaran. Tahap pengembangan

(4)

dibatasi hanya untuk tahap validasi dan tahap praktikalitas.

Instrumen yang digunakan dalam penelitian adalah lembar validasi, angket dan pedoman wawancara. Data yang diperoleh dari instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuanitatif. Informasi yang diperoleh dari hasil wawancara mengenai praktikalitas LKS diana- lisis secara kualitatif. Data dari lembar validasi LKS diperoleh data kuantitatif dan kualitatif, dianalisis secara deskriptif, kemudian diambil kesimpulan.

HASIL DAN PEMBAHASAN Setelah dilakukan penelitian, diperoleh LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi peluang.

Secara garis besar materi yang dibahas pada LKS ini memiliki satu kompetensi dasar yang ada pada silabus. kompetensi dasar tersebut terdiri atas 3 kegiatan belajar, yakni:

kegiatan belajar satu, konsep peluang teoretik, kegiatan belajar dua peluang empirik, kegiatan belajar tiga membandingkan peluang teoretik dan peluang empirik. Kegiatan belajar memuat uraian materi, contoh

soal, latihan terbimbing, latihan mandiri, dan daftar pustaka.

Hasil validasi secara keseluruhan untuk LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi peluang ini adalah 86.80%. Maka kesimpulan dari penilaian terhadap LKS dapat dikategorikan sangat valid. LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi peluang sudah valid berdasarkan aspek materi, penyajian, bahasa dan keterbacaan.

Lembar Kerja Siswa berbasis penemuan terbimbing pada materi peluang yang telah valid, selanjutnya dilakukan uji coba terbatas sebanyak 6 orang siswa. Uji coba terbatas untuk melihat praktikalitas LKS berbasis penemuan terbimbing pada

materi peluang yang

dikembangkan.Hasil rerata angket kepraktisan oleh siswa secara keseluruhan untuk LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi peluang ini adalah 88.8%. Maka kesimpulan untuk kepraktisan terhadap LKS berbasis penemuan terbimbing pada materi peluang dapat dikategorikan sangat praktis.

(5)

Hasil observasi/pengamatan mengenai penggunaan bahan ajar pendamping selama proses pembelajaran dapat dinyatakan bahwa penggunaan LKS berbasis penemuan terbimbing tidak mendapatkan kendala berarti dengan kata lain situasi belajar dapat berjalan dengan normal. Siwa merasa senang belajar menggunakan LKS.

Belajar dengan menggunakan LKS dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyesuaikan dengan kemampuan dan kecepaatan masing-masing. Guru memiliki kesempatan untuk membantu siswa secara individual dalam proses pembelajaran. Namun demikan proses pembelajaran tetap berpusat pada siswa, dan guru hanya berindak sebagai fasilitator. Hal ini sesuai dengan fungsi LKS sendiri menurut Prastowo (2011:205) yang menyatakan fungi (1) LKS sebagai bahan ajar dapat memaksimalkan peran guru (2) sebagai bahan ajar dapat memberikan penjelasan yang baik sehingga mempermudah siswa dalam memahami materi (3) sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya tugas untuk berlatih, (4)

mempermudah pelaksanaan pengajaran kepada siswa karena dala LKS terdapat materi yang harus dipelajari oleh siswa dan tugas-tugas yang meningkatkan penguasaan siswa

KESIMPULAN DAN SARAN

Analisis data yang dilakukan, dapat dihasilkan LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi peluang di kelas VIII SMP Negeri 12 Padang yang sangat valid dengan kriteria 86.80% dari aspek materi, penyajian, bahasa dan keterbacaan.

Selain itu, LKS berbasis penemuan terbimbing untuk materi peluang di kelas VIII SMP Negeri Padang sangat praktis dengan kriteria 90%

dari aspek kemudahan, waktu, interpretasi dan ekivalensi.

Hasil penelitian dapat diberikan beberapa saran yakni: 1), LKS berbasis penemuan terbimbing yang valid dan praktis dapat dijadikan sebagai bahan ajar bagi guru dalam melaksanakan pembelajaran untuk materi peluang di SMP Negeri 12 Padang. 2), siswa memiliki LKS berbasis penemuan

(6)

terbimbing, sehingga siswa dapat belajar mandiri dan menemu-kan sendiri konsep yang telah ada sebelumnya. 3), LKS berbasis penemuan terbimbing ini dapat dijadikan contoh bagi peneliti lainnya dalam mengembangkan LKS pembelaja-ran berbasis penemuan terbimbing.

DAFTAR RUJUKAN

Daryanto. 2013. “Inovasi Pembelajaran Efektif”.

Bandung: Yrama Widya.

Muliyardi. 2006. ”Pengembangan Model Pembelajaran

Matematika dengan

Menggunakan Komik di Kelas I Sekolah Dasar”. Disertasi tidak diterbitkan. UNESA.

Prastowo, Andi. 2011. ”Panduan Kreatif membuat Bahan Ajar Inovatif”. Jogjakarta: DIVA Press.

Riduwan & Achmad, Engkos. 2012.

Cara Mudah Menggunakan dan Memaknai Path Analysis (Analisis Jalur). Bandung:

Alfabeta.

Ruseffendi, E.T. 2002.”Dasar-dasar Matematika Modern dan Komputer untuk Guru”.

Bandung: Tarsito.

Sugiyono. 2012. ”Metode Penelitian Pendidikan”. Bandung:

Alfabeta.

Trianto. 2012. ”Model Pembelajaran Terpadu”. Jakarta: PT Bumi Aksara.

Referensi

Dokumen terkait

LKS digunakan sebagai bahan ajar untuk membimbing siswa melakukan berbagai serangkaian kegiatan yang telah disesuaikan pada kurikulum, salah satu bentuk rangkaian kegiatan pembelajaran