PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA UNTUK SMA KELAS X SESUAI
DENGAN KURIKULUM 2013
JURNAL
RAHMA NIM. 10010157
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI
SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN (STKIP) PGRI SUMATERA BARAT
PADANG
2015
PENGEMBANGAN LKS DENGAN PENDEKATAN SAINTIFIK PADA MATERI PROTISTA UNTUK SMA KELAS X SESUAI
DENGAN KURIKULUM 2013
Rahma, Nurhadi dan Diana SusantiProgram Studi Pendidikan Biologi Sekolah Tinggi Keguruan dan Ilmu Pendidikan (STKIP) PGRI Sumatera Barat
Email: [email protected] ABSTRACT
The use of LKS in the learning process can provide an opportunity for students to gain a better learning achievement, especially for subjects Biology. LKS is very important in learning biology because LKS can help present the biological materials that require comprehension, application, drawings and examples that are important in biology abstract. Based on observations of researchers at SMA N 3 Padang in mind that the school is not yet available LKS that have been adapted to the curriculum of 2013. Thus the necessary LKS using Scientific approach (scientific).
It is based due to the characteristics of the curriculum in 2013 this is pembelajaranya system uses a scientific approach (scientific) which is in the learning process using 5 M, are observe, ask, collect data, associate, and communicate. This research aims to generate LKS with the scientific approach to the material for the senior high school level protists valid and practical. This research is the development of 4-D model that has 4 phases: define, the design, develop and disseminate.
Researchers only limit to the development stage. The data used is primary data, through the questionnaire validity and practicality. The validity of the questionnaire filled out by lecturers and teachers while the practicality questionnaires filled by teachers and students. Analysis of the data used is descriptive. Research results obtained is the average value of validity by lecturers and teachers of 88.89% with very valid criteria. The average value of the practicality of the teachers of 85.88% with a very practical criteria. The average value of the practicality of the students of 87.71% with a very practical criteria. Based on this it can be concluded that the resulting LKS have very valid and very practical.
Keyword : Scientific, Curriculum in 2013, Validity and Practicality
PENDAHULUAN
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan.
Pelaksanaan kurikulum 2013 menggunakan berbagai sumber belajar, hal ini tercantum dalam silabus yang telah ditetapkan oleh Kementrian Dinas Pendidikan dan Kebudayaan RI. Salah satu sumber belajar yang diperlukan diantaranya yaitu LKS (Lembar Kegiatan Siswa).
Penggunaan LKS dalam proses pembelajaran dapat memberikan kesempatan kepada siswa untuk memperoleh prestasi
belajar yang lebih baik, khususnya untuk mata pelajaran Biologi. LKS sangat penting dalam pembelajaran biologi karena LKS dapat membantu menyajikan materi biologi yang memerlukan pemahaman, aplikasi, gambar-gambar serta contoh-contoh penting dalam biologi yang bersifat abstrak. Agar tercapai tuntutan pembelajaran tersebut, maka LKS digunakan sebagai bahan ajar untuk membimbing siswa melakukan serangkaian kegiatan yang telah disesuaikan dengan kurikulum 2013 yaitu menggunakan pembelajaran dengan pendekatan saintifik (ilmiah).
Berdasarkan hasil wawancara penulis di SMA N 3 Padang pada tanggal 22 April 2014 dengan Ibu Dra Azhira, M. Pd selaku salah satu guru biologi kelas X di sekolah 1
tersebut, diketahui bahwa di SMA N 3 Padang ini belum tersedianya LKS yang telah disesuaikan dengan kurikulum 2013.
Maka dari itu diperlukan LKS dengan menggunakan pendekatan Saintifik (ilmiah).
Berdasarkan hasil observasi dari angket karakteristik siswa diketahui bahwa salah satu mata pelajaran biologi di kelas X SMA semester 1 ini yang sulit adalah materi Protista. Alasan mereka menganggap materi protista sulit adalah karena banyak menggunakan bahasa latin serta cakupan materinya yang banyak.
Penelitian pengembangan tentang bahan ajar LKS dengan pendekatan Saintifik yang sesuai dengan kurikulum 2013 belum pernah dilakukan sebelumnya, tetapi Pengembangan LKS Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi pokok Sistem Pencernaan untuk SMA yang dilakukan oleh Anggi Angria Putri (2013) telah menghasilkan bahan ajar yang valid dan praktis. Sama halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh Susni Ilmadianti (2013) dengan judul Pengembangan LKS Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi Fotosintesis untuk SMP juga menghasilkan bahan ajar yang valid dan praktis.
Berdasarkan uraian di atas, maka telah dilakukan penelitian dengan judul
“Pengembangan LKS dengan Pendekatan Saintifik pada materi Protista untuk SMA Kelas X sesuai dengan Kurikulum 2013”.
Penelitian pengembangan ini bertujuan untuk mengetahui validitas LKS yang dikembangkan, mengetahui praktikalitas LKS yang dikembangkan, menghasilkan LKS dengan pendekatan saintifik pada materi protista untuk tingkat SMA yang valid dan praktis.
Mengacu pada Depdiknas (2008: 23), lembar kegiatan siswa (student worksheet) adalah lembaran-lembaran berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik.
Mengacu pada Prastowo (2011: 208-211), setiap LKS disusun dengan materi-materi dan tugas-tugas tertentu yang dikemas sedemikian rupa untuk tujuan tertentu.
Pendekatan saintifik dalam pembelajaran disajikan dengan langkah- langkah 5 M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan (Kemendikbud, 2013).
Model pengembangan perangkat pembelajaran seperti yang disarankan oleh Thiagaragan, Semmel, dan Semmel (1974) dalam Trianto, (2012: 93) adalah Model 4- D. Model ini terdiri atas 4 tahap pengembangan yaitu define, design, develop dan disseminate atau diadaptasi menjadi Model 4-P, yaitu pendefinisian, perancangan, pengembangan dan penyebaran.
METODE PENELITIAN
Penelitian ini telah dilakukan pada semester I bulan November Tahun Pelajaran 2014/2015 di SMA N 3 Padang. Penelitian ini merupakan penelitian pengembangan (research and development). Uji coba LKS dengan pendekatan saintifik dilakukan kepada siswa SMA N 3 Padang kelas XI MIA3 yang berjumlah 32 orang.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini adalah angket validasi dan angket praktikalitas. Angket validasi adalah mengumpulkan data tentang validasi LKS oleh pakar (validator) sedangkan angket praktikalitas digunakan untuk mengetahui kepraktisan LKS oleh guru dan siswa.
Analisis data untuk menjawab angket dan lembar validasi dilakukan dengan menggunakan analisis deskriptif. Analisis deskriptif meliputi analisis validasi LKS dan analisis praktikalitas LKS.
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Tahap Define
Hasil dari tahapan define berupa analisis ujung depan, analisis siswa, dan analisis tugas.
2. Tahap Design
Tahap design bertujuan untuk merancang LKS dengan pendekatan saintifik pada materi protista. LKS ini disusun sesuai dengan KI, KD dan indikator pencapaian materi dan tujuan pembelajaran. LKS ini secara garis besar terdiri dari beberapa komponen, yaitu judul, lembaran petunjuk belajar, kompetensi yang akan dicapai, informasi pendukung, lembaran mengamati, lembaran menanya, lembaran mengumpulkan data, lembaran mengasosiasikan, lembaran mengkomuni
kasikan, lembaran evaluasi, dan kunci lembaran evaluasi.
3. Tahap Develop a. Validasi LKS
Validasi LKS dilakukan untuk mengoreksi LKS yang dikembangkan,
sehingga dapat digunakan siswa dalam proses pembelajaran.
Berdasarkan hasil validasi masing- masing validator dengan menggunakan instrumen berupa angket uji validitas, diperoleh data sesuai pada Tabel 1 berikut.
Tabel 1. Hasil Uji Validitas LKS dengan Pendekatan Saintifik pada Materi Protista oleh Validator
Aspek
Validator
Jml
Nilai
Validitas Kriteria
I II III IV V
A. Kelayakan isi 69 77 78 76 83 383 90,12% Sangat Valid B. Kebahasaan 20 24 21 23 25 113 90,40% Sangat Valid C. Penyajian 51 61 54 58 64 288 88,62% Sangat Valid D. Kegrafikan 20 23 21 23 21 108 86,40%
Sangat Valid
Total 355,54%
Rata-rata 88,89% Sangat Valid
Keterangan: (I) Drs.Nurhadi, M.Si, (II) Drs. H. Sudirman, (III) Febri Yanti, M.Pd, (IV) Dra.
Azhira, M.Pd, (V) Dra. Muharmiati.
b. Praktikalitas LKS
Uji praktikalitas LKS dilihat dari aspek kemudahan penggunaan, aspek efisiensi waktu pembelajaran dan manfaat. Uji praktikalitas dilakukan kepada guru dan siswa.
1) Praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik oleh guru
Data hasil uji praktikalitas terhadap guru dapat dilihat pada Tabel 2 berikut.
Tabel 2. Hasil Uji Praktikalitas LKS dengan Pendekatan Saintifik oleh Guru.
Aspek
Penilaian Guru
Jumlah
Nilai
Praktikalitas Kriteria
I II
A. Kemudahan
penggunaan 31 28 59 84,29% Sangat Praktis
B. Efisiensi waktu
pembelajaran 14 12 26 86,67% Sangat Praktis
C. Manfaat 69 61 130 86,67% Sangat Praktis
Total 257,63%
Rata-rata 85,88% Sangat Praktis
Keterangan: (I) Dra. Azhira, M.Pd, (II) Dra. Muharmiati.
2) Praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik oleh siswa
Data hasil uji praktikalitas terhadap siswa dapat dilihat pada Tabel 3 berikut.
Tabel 3. Hasil Uji Praktikalitas LKS dengan Pendekatan Saintifik oleh Siswa
Aspek Jumlah Nilai Praktikalitas Kriteria
A. Kemudahan penggunaan 1025 91,52% Sangat Praktis
B. Efisiensi waktu pembelajaran 401 83,54% Sangat Praktis
C. Manfaat 2677 88,06 % Sangat Praktis
Total 263,12%
Rata-rata 87,71% Sangat Praktis
B. Pembahasan
1. Validasi LKS dengan pendekatan saintifik
Analisis data dari angket uji validitas meliputi empat aspek yaitu, kelayakan isi, kebahasaan, penyajian, dan kegrafikan. Dari analisis data tersebut didapat bahwa LKS dengan pendekatan saintifik memiliki kriteria sangat valid dengan nilai validitas 88,89%. Hal ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Anggi Angria Putri (2013) dengan judul Pengembangan LKS Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi pokok Sistem Pencernaan untuk SMA yang menghasilkan LKS dengan kriteria valid. Kriteria sangat valid yang didapat merupakan hasil perbaikan dari saran-saran yang diberikan oleh validator yaitu 3 orang dosen biologi dan 2 orang guru SMAN 3 Padang.
Ditinjau dari segi kelayakan isi, LKS dengan pendekatan saintifik termasuk kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 90,12%. Uji validitas menunjukkan bahwa isi di dalam LKS sudah layak untuk disajikan. Hal ini menunjukan bahwa materi yang terdapat di dalam LKS sesuai dengan Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, indikator dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. Hal ini sesuai dengan Depdiknas (2008: 19) bahwa pengembangan bahan ajar sesuai dengan tuntutan kurikulum. LKS disusun atas dasar KD yang harus dicapai oleh siswa.
Ditinjau dari segi kebahasaan, LKS yang dikembangkan termasuk kriteria sangat valid dengan nilai rata-rata 90,40%.
Uji validitas menunjukkan bahwa informasi yang disampaikan dalam LKS telah jelas dan mudah dipahami oleh siswa. LKS telah menggunakan kalimat yang sederhana sesuai dengan karakteristik perkembangan siswa dan menggunakan bahasa indonesia yang benar. Depdiknas (2008: 28) menyatakan bahwa dari segi kebahasaan bahan ajar harus memperhatikan keterbacaan, kejelasan informasi, kesesuaian dengan kaidah Bahasa Indonesia yang baik dan benar serta pemanfaatan bahasa secara efektif dan efisien.
Ditinjau dari segi penyajian, LKS dengan pendekatan saintifik dinyatakan valid oleh validator dengan nilai rata-rata 88,62%. LKS memiliki informasi yang lengkap dan disajikan dengan sistematis
sesuai dengan urutan dari sebuah LKS.
Indikator yang dijabarkan dalam LKS jelas dan sesuai dengan materi ajar, sehingga memudahkan siswa dalam memahami materi yang harus dikuasai. LKS akan mampu manimbulkan respon dari siswa karena ditampilkan dengan penampilan yang menarik, sehingga akan mengajak siswa untuk belajar. Hal ini sesuai dengan pendapat Usman (2002: 14) yang menyatakan bahwa media dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru. Dengan menggunakan media, horizon pengalaman anak semakin luas, persepsi semakin tajam, dan konsep-konsep dengan sendirinya semakin lengkap, sehingga keinginan dan minat baru untuk belajar selalu timbul.
Ditinjau dari aspek kegrafikan, hasil angket yang diperoleh dari validator dinyatakan valid dengan nilai rata-rata 86,40%. Hal ini menunjukan bahwa design LKS secara keseluruhan sudah baik dan menarik, baik dari segi jenis dan ukuran uruf, tata letak isi, tampilan cover dan ilustrasi gambar. Gambar yang disajikan di dalam LKS sesuai dengan materi yang diajar, serta dibuat keterangan yang jelas.
Hal ini sesuai dengan fungsi afektif yang dikatakan Levie dan Lentz (1982) dalam Arsyad, (2005: 17) bahwa media visual dapat terlihat dari tingkat kenikmatan siswa ketika belajar (atau membaca) teks yang bergambar. Gambar atau lambang visual dapat menggugah emosi dan sikap siswa, misalnya informasi yang menyangkut masalah sosial atau ras. Hal ini sejalan dengan yang dinyatakan oleh Prastowo (2011: 99) bahwa gambar mampu memberikan motivasi kepada peserta didik dalam proses pembelajaran.
2. Praktikalitas LKS dengan pendekatan saintifik
Praktikalitas LKS dilihat dari 3 aspek yaitu aspek kemudahan dalam penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran dan manfaat.
Uji praktikalitas dilakukan terhadap guru dan siswa di SMA N 3 Padang. Jumlah guru untuk uji praktikalitas ini adalah 2 orang guru biologi, sedangkan jumlah siswa adalah 32 orang siswa dari siswa kelas XI MIA3. a. Praktikalitas LKS oleh Guru
Berdasarkan hasil analisis angket uji praktikalitas oleh guru diketahui bahwa LKS dengan pendekatan saintifik memiliki
kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 85,88%. LKS yang dikembangkan dapat memudahkan guru dalam penyampaian materi pembelajaran kepada siswa, hal tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek.
Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, LKS dengan pendekatan saintifik dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 84,29%. Hal ini menunjukan bahwa LKS yang dikembangkan telah dapat digunakan guru dengan mudah dalam proses pembelajaran karena LKS menggunakan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami. Materi dalam LKS sudah tersusun secara sistematis dan jelas, penampilan LKS juga menarik sehingga menimbulkan keinginan siswa untuk belajar.
LKS mampu meningkatkan aktivitas kinerja siswa sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan LKS ini siswa dapat memahami konsep pelajaran karena dalam LKS dilengkapi dengan pendekatan saintifik yang mana pada tiap tahapannya menuntut siswa untuk bertidak aktif dalam pembelajaran. LKS ini juga memudahkan guru dalam memberikan pelajaran pada siswa. Prastowo (2011: 206) menyatakan bahwa salah satu fungsi LKS adalah memudahkan pelaksanaan pengajaran pada peserta didik.
Ditinjau dari aspek keefisiensi waktu pembelajaran, LKS yang telah dikembangkan diketagorikan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 86,67%. Hal ini menunjukan bahwa mengajar dengan menggunakan LKS ini akan lebih mudah dan praktis dalam mengarahkan siswa menemukan konsep pembelajaran. Dengan adanya LKS guru tidak perlu membutuhkan waktu yang lama dalam menerangkan serta tidak perlu mencatat dipapan tulis tentang materi yang akan dipelajari. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Prastowo (2011: 80) bahwa fungsi bahan ajar yaitu 1) membantu peserta didik agar tidak perlu mencatat, 2) memotivasi peserta didik agar lebih giat belajar, 3) pengingat pokok-pokok materi yang diajarkan.
Ditinjau dari aspek manfaat, LKS yang telah dikembangkan dikategorikan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 86,67%. Hal ini menunjukan bahwa LKS dapat membantu peserta didik untuk belajar dan meningkatkan minat dan motivasi
peserta didik untuk belajar. Bahan ajar berupa LKS ini juga dapat mendukung peran guru sebagai fasilitator dan mengurangi beban guru dalam menyampaikan materi pelajaran. Hal ini sesuai yang dinyatakan oleh Depdiknas (2008: 9) menyatakan bahwa manfaat bahan ajar bagi guru adalah menambah pengetahuan dan wawasan guru dalam menulis serta membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan siswa, sehingga siswa lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri.
b. Praktikalitas LKS Oleh Siswa
Berdasarkan analisis angket uji praktikalitas oleh siswa diketahui bahwa LKS dengan pendekatan saintifik memiliki kriteria sangat praktis dengan nilai rata-rata 87,71%. Hal ini sama dengan penelitian yang telah dilakukan oleh Susni Ilmadianti (2013) dengan judul Pengembangan LKS Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi Fotosintesis untuk SMP yang menghasilkan LKS dengan kriteria praktis. Hasil tersebut menunjukkan bahwa LKS dengan pendekatan saintifik sangat praktis untuk digunakan dalam pembelajaran. Kepraktisan LKS tersebut dapat diukur dari beberapa aspek yaitu, aspek kemudahan penggunaan, efisiensi waktu pembelajaran dan manfaat.
Ditinjau dari aspek kemudahan penggunaan, LKS dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 91,52%.
Hal ini menunjukan bahwa LKS yang dikembangkan mudah digunakan oleh siswa.
Materi pada LKS telah disajikan secara jelas dan sederhana serta menggunakan ukuran dan jenis huruf yang mudah dibaca. Hal ini sejalan yang diungkapkan oleh Depdiknas (2008: 19) menyatakan bahwa dalam menulis LKS upayakan agar kalimat yang digunakan tidak terlalu panjang dalam satu pragraf jumlah kalimatnya antara 3-7 kalimat saja.
LKS mampu meningkatkan aktivitas kinerja siswa, sehingga siswa aktif dalam proses pembelajaran. Dengan menggunakan LKS ini siswa dapat menemukan sendiri konsep pembelajaran, sehingga materi akan lebih lama melekat dalam ingatan siswa.
Menurut Prastowo (2011: 209) LKS harus mampu membantu siswa menemukan konsep pembelajaran.
Ditinjau dari aspek efisiensi waktu pembelajaran, LKS dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 83,54%. Hal ini menunjukan bahwa dengan menggunakan LKS pembelajaran menjadi lebih efektif dan siswa belajar mandiri tanpa dibimbing oleh guru. LKS ini juga dapat digunakan berulang-ulang baik di sekolah maupun di rumah. LKS ini akan memudahkan siswa dalam memahami materi Protista. Prastowo (2011: 205) menyatakan bahwa LKS berfungsi untuk mempermudah siswa memahami materi pelajaran.
Ditinjau dari manfaat, LKS dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata- rata 88,06%. Hal ini menunjukan bahwa LKS yang dikembangkan dapat membantu peserta didik memahami konsep dengan baik, meningkatkan minat peserta didik untuk belajar, selain itu LKS dengan pendekatan saintifik ini juga dapat membantu siswa belajar mandiri untuk memahami materi pelajaran melalui tahapan 5 M, yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan data, mengasosiasikan dan mengkomunikasikan.
Hasil analisis angket uji praktikalitas secara keseluruhan dinyatakan sangat praktis oleh guru dengan nilai rata-rata 85,88%, dan dinyatakan sangat praktis oleh siswa dengan nilai rata-rata 87,71%. Hal ini menunjukan bahwa LKS mudah digunakan, bermanfaat dan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. LKS juga dapat menambah pengetahuan dan pengalaman guru sedangkan bagi peserta didik LKS dapat memberikan kesempatan belajar secara mandiri, serta memudahkan peserta didik saat mengikuti proses pembelajaran dan melengkapi kekurangan materi, baik materi yang diberikan dalam buku maupun materi yang diberikan secara lisan oleh guru.
Keseluruhan hasil uji validitas dan praktikalitas dapat dinyatakan bahwa LKS dengan pendekatan saintifik yang dihasilkan sudah sangat valid dan sangat praktis. Hal ini telah menjawab permasalah yang terdapat pada latar belakang dan permasalahan yang dibatasi pada batasan masalah. Dengan adanya LKS dengan pendekatan saintifik pada materi Protista diharapkan dapat digunakan sebagai salah satu bahan ajar yang digunakan bagi peserta didik dan guru dalam proses pembelajaran baik di sekolah atau dirumah. Sehingga
dengan adanya LKS dapat meningkatkan minat dan motivasi peserta didik untuk belajar secara mandiri tanpa dibimbing oleh guru.
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan LKS dengan pendekatan saintifik pada materi Protista untuk SMA kelas X dinyatakan sangat valid dan sangat praktis.
DAFTAR KEPUSTAKAAN
Angria, Anggi Putri. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa (LKS) Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi pokok Sistem Pencernaan untuk SMA. Skripsi. Padang: UNP.
Arsyad, Azhar. (2005). Media Pembelajaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Depdiknas. (2008). Pedoman Umum Pengembangan Bahan Ajar Sekolah Menengah Atas.
Ilmadianti, Susni. (2013). Pengembangan Lembar Kerja Siswa Berorientasi Pendekatan Keterampilan Proses Sains pada materi Fotosintesis untuk SMP. Skripsi. Padang: UNP.
Kemendikbud. (2013). Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan tentang Implementasi Kurikulum 2013.
Prastowo, Andi. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif.
Yogyakarta: DIVA Press.
Trianto. (2012). Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Basyiruddin. (2002). Media Pembelajaran. Jakarta: Ciputat Pers.