• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of Pengembangan Desa Wisata Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Sebagai Souvenir Di Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of Pengembangan Desa Wisata Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Sebagai Souvenir Di Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License

PELITA MASYARAKAT

Available online http://ojs.uma.ac.id/index.php/pelitamasyarakat

Pengembangan Desa Wisata Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Sebagai Souvenir Di Desa Denai Lama

Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Development of Tourism Villages Through Training on Making Handicrafts as Souvenirs in Denai Lama Village,

Pantai Labu District, Deli Serdang Regency

Sartini1)*, Ida Fauziah1), Fastabiqul Khairad3) & Riyanto1) Diterima: 28 Oktober 2022; Direview: 02 Januari 2023; Disetujui: 05 Maret 2023

1) Program Studi Biologi, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Medan Area, Indonesia

3) Program Studi Agribisnis, Fakultas Pertanian, Universitas Medan Area, Indonesia Corresponding Email: 60stnurcahya@gmail.com

Abstrak

Desa Denai lama merupakan salah satu dari 19 desa di Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang yang dikenal sebagai desa wisata dengan keaneka ragaman hayati termasuk tanaman hias pekarangan yang dapat dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan bernilai ekonomi. Untuk lebih mengembangkan potensi tanaman hias pekarangan, melalui Program Pengabdian Kepada Masyarakat Universitas Medan Area tim menawarkan ide pembuatan kerajinan oshibana yang merupakan seni merangkai bunga dengan memanfaatkan daun-daun atau bunga-bunga yang tidak terpakai. Mitra dalam kegiatan adalah remaja putri dan ibu-ibu PKK setempat. Tujuan kegiatan untuk memberikan informasi potensi tanaman hias pekrangan menjadi produk kreatif yang memiliki nilai ekonomi. Pelaksanaan kegiatan dengan metode pemaparan materi dan informasi terkait potensi tanaman hias dan praktek pembuatan oshibana langsung. Diharapkan dengan pelatihan ini dapat meningkatkan wawasan pemanfaatan tanaman hias pekarangan menjadi produk yang bernilai ekonomi.. Seni kerajinan ini dapat dijadikan hiasan untuk bermacam-macam produk souvenir seperti tas, frame, gantungan kunci maupun pembatas buku.

Kata Kunci: Oshibana; Tanaman Hias Pekarangan; Souvenir.

Abstract

Denai Lama Village is one of 19 villages in Pantai Labu District, Deli Serdang Regency, which is known as a tourist village with a diversity of biodiversity, including garden ornamental plants that can be used to make handicrafts with economic value. To further develop the potential of yard ornamental plants, through the Medan Area University Community Service Program, the team offered the idea of making oshibana crafts, which is the art of flower arrangement using unused leaves or flowers. Partners in the activity are young women and local PKK mothers. The purpose of the activity is to provide information on the potential of yard ornamental plants to become creative products that have economic value.

Implementation of activities with the method of presentation of material and information related to the potential of ornamental plants and the practice of making oshibana directly. It is hoped that this training will increase insight into the utilization of yard ornamental plants into products of economic value. This craft art can be used as decoration for various souvenir products such as bags, frames, key chains and bookmarks.

Keywords: Oshibana; Garden Ornamental Plants; Souvenir

How to Cite: Sartini, Fauziah, I., Khairad F., & Riyanto. (2023). Pengembangan Desa Wisata Melalui Pelatihan Pembuatan Kerajinan Tangan Sebagai Souvenir Di Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Pelita Masyarakat: 4 (2): 171-179.

(2)

Serdang

PENDAHULUAN

Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang Sumatera Utara, merupakan salah satu desa di Kecamatan Pantai Labu dengan tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi termasuk di dalamnya adalah berbagai tanaman hias yang selain sebagai tanaman hias di pekarangan bisa dimanfaatkan menjadi kerajinan tangan yang memiliki nila ekonomi yang dapat meningkatkan pendatan masyrakat setempat. Hal ini juga sejalan bahwa Pantai Labu merupakan desa wisata di Kabupaten Deli Serdang.

Salah satu inovasi pemanfaatan bagian tanaman tersebut adalah tehnik oshibana. Oshibana merupakan seni bunga tekan (Telesco, 2017)) yang berasal dari Jepang sejak abad ke 16 yang diwariskan turun menurun sampai sekarang (Kishigami, 2013-2018;

Sri, 2012

). Awalnya tujuan tehnik oshibana adalah agar masyarakat bisa menikmati keindahan warna bunga tersebut pada saat musim sudah berakhir (Rahayu, 2020). Selain itu oshibana merupakan media untuk menuangkan keindahan tanaman yang berada di sekitar kita menjadi karya seni tinggi. Oshibana tidak hanya cantik tetapi juga dapat merelaksasi pikiran, melalui kesabaran, memunculkan banyak inspirasi dan imaginasi dalam berkreasi. Oshibana diharapkan dapat menciptakan produk handmade yang bahan bakunya berasal dari alam tentunya juga sangat ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi sekaligus mendukung program eco-green dan save ourearth (Luthfiyah, et all.

2008)

ANALISIS SITUASIONAL

Desa Denai Lama merupakan salah satu dari 19 desa yang ada di Kecamatan Pantai Labu, Kabupaten Deli Serdang, merupakan Desa Wisata pertama yang ada di Kabupaten Deli Serdang, didirikan atas inisiatif Kepala Dinas Kepemudaan Olah Raga, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Deli Serdang yaitu H. Faisal Arif Nasution, M.Si. Pembentukan Desa wisata ini ikut juga terlibat pemerintah desa setempat beserta stakeholder untuk membangun citra pariwisata baru di Kabupaten Deli Serdang yang dikelola oleh Badan Usaha Milik Desa (BUMDES), pembangunan sarana dan prasarananya bersumber dari dana desa dan partisipasi BUMD yang ada di Kabupaten Deli Serdang.

Desa wisata Paloh Naga memiliki beberapa spot wisata yang ditawarkan, salah satunya adalah kawasan Agrowisata . Area persawahan yang luas menjadi tujuan pertama bagi pengunjung untuk dapat berfoto dengan latar belakang sawah yang hijau, dengan suasana yang sejuk dan segar berpadu dengan birunya langit. Pengelola menyediakan jembatan bambu yang bisa digunakan menjadi spot tracking sekaligus memacu adrenalin bagi para pengunjung. Desa Denai Lama juga terkenal dengan literasi adat budaya Melayu sehingga terdapat sanggar untuk mewadahi hal tersebut (Ramadhian 2021). Selain jajanan berupa makanan, oleh-oleh khas Desa Denai Lama yang

(3)

kelapa. Pengembangan desa wisata ini terus dilakukan, area wisata ini akan semakin dilengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti camping area, lounge (ruang tunggu), cafe hingga tracking area.

Selain menikmati keindahan alam, para pengunjung kawasan wisata juga mecari souvenir sebagai kenang-kenangan tetapi memiliki harga jual yang tinggi sehingga tidak dapat terjangkau oleh seluruh wisatawan domestik yang berkunjung ke desa tersebut. Penduduk desa Denai Lama umumnya bermata pencaharian sebagai petani, sehingga diperlukan alternatif lain sebagai sumber pendapatan masyarakat desa ini. Salah satu upaya untuk mengatasi keadaan ini adalah dengan mensosialisasikan ide-ide yang dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat, yang tidak memerlukan modal yang besar namun dapat meberikan dampak yang signifikan terhadap pendapatan masyarakat (Nasution, 2019).

Gambar 1. Peta Desa Denai Lama

METODE PELAKSANAAN

Kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk pelatihan pembuatan souvenir kepada masyarakat berikut cara pemasarannya dengan terlebih dahulu melakukan survey dan dialog dengan masyarakat setempat yang difasilitasi oleh pemerintah Desa Denai Lama Kecamatan Pantai Labu Kabupaten Deli Serdang. Adapun tahapan pelaksanaan kegiatan adalah sebagai berikut: Tim pengusul membuat pelatihan seni kerajinan oshibana dengan memanfaatkan daun-daun dan bunga-bunga tidak terpakai yang tersedia di lokasi Desa Denai Lama tersebut. Selanjutnya produk yang dihasilkan dibuat menjadi beberapa bentuk souvenir yang memilki nilai jual dan diminati masysrakat seperti gantungan kunci, pembatas buku, frame foto maupun tas. Tim membuat pelatihan pemasaran produk, mulai dari teknik packaging, pemasaran secara langsung maupun secara online melalui website dan media sosial. Kegiatan ini juga bermitra dengan Pemerintah Desa Denai Lama dan Badan Usaha Milik Desa untuk mengoptimalkan pemasaran produk.

(4)

Serdang

Kegiatan dimulai dengan survei lokasi dan audiensi dengan pihak pemerintahan desa untuk menginformasikan bahwa akan dilaksanaakan kegiatan pengabdiankepada masysrakat berupa pelatihan pembuatan souvenir yang memiliki nilai estetika dan nilai jual sehingga dapat menjadi salah satu alternatif untuk meningkatkan ekonomi masyarakat dengan memanfaatkan tanaman di sekitar pemukiamn masyarakat desa sendiri.

Gambar 2 A dan 2B. Pertemuan tim dengan Aparat Desa (Bapak Mesdianto- Sekretaris Desa)

Persiapan Pelatihan

Persiapan pelaksanaan pelatihan pembuatan souvenir berbasis seni oshibana terdiri dari penyiapan bahan baku berupa bunga kering dan alat-alat bantu untuk pembuatan souvenir.

Penyiapan bunga kering dimulai dengan pengeringan bunga segar dengan menghindari kerusakan jaringan. Proses pengeringan bunga dilakukan dengan prosedur sebagai berikut.

Prosedur Pengeringan Bunga

Dalam proses pengeringan bunga, bunga yang telah dipisah di tata pada kertas. Selanjutnya bunga yang di tata dalam kertas di tumpuk sebanyak 10 lembar kertas buram atau koran. Lalu diulangi sebanyak 5 lapis dan dimasukan kedalam plastc zipper. Press atau tekan dengan alat pemberat sampai keluar udara dari plastik. Bunga yang telah di press dalam kertas di setrika sembari ditekan dilakukan pada setiap lapisan bunga. Penyetrikaan ini dilakukan 2 hari sekali hingga 10 sampai 12 hari agar bunga benar-benar kering. Pengeringan juga bisa dilakukan dengan diangin-anginkan, dikeringkan di halaman-halaman buku. menggunakan media air, meski terkesan kontras, namun beberapa jenis bunga memang lebih mudah kering jika mereka diletakkan di dalam wadah terisi air.

A B

(5)

Kegiatan pengabdian kepada masayarakt ini dihadiri oleh ibu-ibu PKK dan para rema putri dengan jumlah peserta 25 orang. Kegiatan pelatihan merangkai bunga/daun kering oshibana dibuka oleh ketua tim Ibu Ida Fauziah, S.Si, M.Si dengan memberikan pemahaman tentang oshibana dan manfaatnya. Oshibana adalah seni merangkai atau menghias dengan bunga atau dedaunan yang dikeringkan dengan cara ditekan. Oshibana merupakan seni bunga pres berasal dari Jepang. Oshi artinya ditekan dan 'bana' artinya bunga. Agak mirip dengan herbarium yang murni pengeringan bunga atau tumbuhan kering dan berwarna kecoklatan, dalam penerapannya oshibana bisa menghasilkan bunga kering yang masih berwarna aslinya (Petruzello, M. 2017) . Pada dasarnya, semua bunga bisa dikeringkan, namun ada beberapa yang punya ketahanan lebih dibanding yang lainnya. Seperti contoh, jika ingin bunga matahari kering, maka harus menyimpannya dengan sangat baik karena kelopaknya mudah rontok (Hartati, S. 2019).

Untuk pendampingan penjelasan bagimana membuat oshibana disampaikan oleh ibu Fastabiqul Khairad dan dibantu oleh dua (2) orang mahasiswa. dibantu oleh dua (2) orang mahasiswa. Langkah-langkah dalam merangkai oshibana adalah merencanakan design atau tatanan bunga, mementukan jenis bunga yang akan digunakan, hindari menggunakan bunga yang banyak mengandung air atau getah.

Hasil interaksi melalui tanya jawab dan diskusi diskusi serta pengamatan langsung selama kegiatan berlangsung, kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini mendapat respon yang baik dari peserta pelatihan. Hal ini dapat dilihat dari antusiasme peseta yang mengikuti pelatihan dan peran aktif pesta selama kegiatan berlangsung. Kegiatan pengadian kepada masyarakat diharapkan dapat memberikan hasil (1) menambah ilmu dan pemahaman remaja dan ibu-ibu PKK terkait teknik pengeringan bunga dan tanaman melalui ‘Oshibana”, menambah pengetahuan tentang pemanfaatan tanaman hias perkarangan sebagai produk kreatif, (2) meningkatnya keterampilan remaja dan ibu-ibu dalam menghasilkan produk kreatif sebagai alternatif kegiatan harian, sehingga dimungkinkan peserta dapat membuat sendiri produk tersebut untuk kemudian dikomersialkan.

(6)

Serdang

Dokumentasi selama kegiatan berlangsung dapat dilihat pada foto – foto berikut:

Gambar 3 A dan B. Peserta pelatihan

Gambar 4. Proses Pengeringan bunga Gambar 5. Proses pengumpulan bunga

Gambar 6. Penyiapan Alat dan Bahan Untuk Masing-Masing Peserta

A B

(7)

Gambar 7A dan 7B. Praktek Pembuatan Produk Oshibana

Gambar 8. Proses Pengepresan Produk Oshibana

PEMBAHASAN

Teknik merangkai bunga atau daun kering “Oshibana” ini merupakan seni bunga press yang menghargai keindahan dan keabadian dengan cara mengaplikasikannya dalam berbagai bentuk yang lebih unik dan menarik sehingga dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari serta dapat dinikmati sepanjang masa. Oshibana merupakan seni merangkai bunga kering dengan cara dipress yang memanfaatkan lingkungan alam sekitar yaitu dengan menggunakan bunga, daun, tangkai, bahkan buah sekalipun. Misalnya, bunga mawar, daun akasia, tangkai bunga soka, dan buah strawberry atau kiwi. Cara pembuatan oshibana tidak terlalu sulit hanya membutuhkan kesabaran dan ketelitian karena proses pengerjaan dan pengaplikasiannya yang cukup memakan waktu.

Tehnik ini menyebabkan bunga mempertahankan warna aslintya, sebagai media untuk

A B

(8)

Serdang

menuangkan keindahan daun dan bunga yang ada di sekitar kita menjadi karya seni yang tinggi dan bisa menghasilkan berbagai macam produk antara lain pembatas buku, aksesoris kalung, gelang, liontin, bros, jepit rambut dan gantungan kunci yang memiliki nilai ekonomi (Lutfiyah et all., 2008; Soesilo et all., 2021).

Dihasilkannya kerajinan tangan dengan bahan baku yang berasal dari tanaman hias dari pekarangan rumah yang ramah lingkungan dan bernilai jual tinggi sehingga masyarakat dapat membuka lapangan pekerjaan dan mendukung program eco-green dan sekaligus sebagai warga masyarakat dapat ikut berperan serta menyelamatkan, melestarikan lingkungan.

SIMPULAN

Potensi sumber daya alam tanaman hias pekarangan di Desa Denai Lama dapat di manfaatkan sebagai bahan pembuatan kerajinan tangan oshibana yang bisa menjadi peluang usaha untuk mendukung pertumbuhan ekonomi masyarakat di Desa Denai Lama. Produk yang dihasilkan berupa pembatas buku, cover buku catatan, gantungan kunci, aksesoris kalung, gelang, liontin, bros, jepit rambut dan figura untuk hiasan dinding. Keberhasilan kegatan terlihat dari antusiasme mitra dalam berdiskusi, tanya jawab dan praktek lansung.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapakan terimakasih kepada Yasasan Pendikan Haji Agus Salim yang telah membiayai kegiatan (PkM) Pengabdian Kepada Masyarakat ini. Ucapan terimakasih juga disampaikan kepada bapak Kepala Desa Denai Lama, remaja putri, dan ibu-ibu PKK Desa Denai lama yang telah memberikan izin kegiatan PkM ini.

DAFTAR PUSTAKA

Hapsari, A.S. Dewi, L. (2020). Pemanfaatan Pressed Flowers sebagai Dekorasi Undangan Pernikahan. Journal of Beauty and Cosmetology (JBC) Volume 2, No 1. Vol. 2 No. 1 (2020): JBC: Journal of Beauty and Cosmetology | JBC : Journal of Beauty and Cosmetology (unesa.ac.id)

Hartati, S., (2019). repositori.usu.ac.id/handle/123456789/22435

Kishigami, Natalia (2018). Oshibana. Art Floreo . (http://www.artfloreo.com/oshibana.html diakses pada 2 Januari 2023

Luthfiyah, F., Atika., I.N., Agnestia, Y., Arbowo, B.W., & Anam, A.K. (2018). Oshibana: Handmade Cantik Berbesis Biodiversitas Endemik Indonesia. Prosiding Seminar Nasional Sains dan Entrepreneurship V Tahun 2018. Semarang, 30 Agustus 2018.

Nasution, S. (2019). Promosi Desa Wisata Denai Lama sebagai Destinasi Budaya di Kabupaten Deli Serdang, Kertas Karya, Program Studi D-III Perjalanan Wisata, Fakultas Ilmu Budaya Universitas Sumatera Utara.

Petruzello. M. (2017). Herbarium Collection. Encyclopedia Britanica. Herbarium | Definition & Importance | Britannica. Diakses pada 3 Januari 2023

Prasodjo MH. (2011). Aneka Desain Cantik Bunga Kering. Bogor: IPB Press.

Profil Desa Desa Wisata Denai Lama. (2022). Profil (deliserdangkab.go.id). Diakses 3 Januari 2023

(9)

SMK Negeri 2 Batu. Abdimas: Jurnal Pengabdian Masyarakat Universitas Merdeka Malang, 5(2), 123- 130. https://doi.org/10.26905/abdimas.v5i2.3413.

Ramadhian, N. (2021). Desa Wisata Denai Lama. Destinasi di Deli Serdang yang kaya Potensi. Desa Wisata Denai Lama, Destinasi di Deli Serdang yang Kaya Potensi kompas.com) Diakses 3 januari 2023 Sri. A., (2012). Oshibana Seni Bunga Press Dari Jepang. Jakarta : Demedia Pustaka.

Susilo, F., Nasution, J, & Rahmiati. (2021). Pemanfaatan Tanaman Pekarangan Dalam Upaya Peningkatan Kreatifitas Remaja Melalui Teknik “Oshibana” Di Desa Kolam Kabupaten Deli Serdang. Jurnal Pelita Masyarakat. Vol. 2 No. 2 (2021): Pelita Masyarakat, Maret | Pelita Masyarakat (uma.ac.id).

DOI: 10.31289/pelitamasyarakat.v2i2.487

Telesco, P. (2017). The History of Pressed Flowers. Garden Guides.com Garden Guides | The History of Pressed Flowers . Diakses pada 3 Januari 2023

Referensi

Dokumen terkait

1.3 Rumusan Masalah Berdasarkan hal tersebut maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana pengelolaan keuangan Badan Usaha Milik Desa BUMDes Sastro 3- 16 di Desa Denai