PENGEMBANGAN METODE DRILL MELALUI LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK MATA PELAJARAN AL QUR'AN HADIS DI SMA MUHAMMADIYAH 1
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR Nurhidaya M1, Abdul Fattah2, Sumiati3, Sumarni4
Universitas Muhammadiyah Makassar123 SMA Muhammadiyah 1 Unismuh Makassar4
Email: [email protected]1, abdulfattah@unis muh.ac.id2, hjsumiati@unis muh.ac.id3, [email protected]4
ABSTRAK
Pengembangan Metode Drill melalui LKPD pada mata pelajaran Al Qur’an Hadis dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pemetaan masalah peserta didik, pengumpulan data melalui diskusi terbatas dengan guru Al Qur’an Hadits, desain produk berupa penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Al Qur’an Hadis, validasi LKPD dan revisi LKPD dan uji coba terbatas. Lokasi penelitian bertempat di SMA Muhammadiyah 1 Universitas Muhammadiyah Makassar dengan berfokus pada 1 mata pelajaran yaitu AL Qur’an Hadis dengan asumsi bahwa Mata Pelajaran tersebut butuh pengulangan- pengulangan materi pada proses pembelajarannya.
Berdasarkan pada uji coba terbatas yang dilakukan maka terdapat kelebihan dan kekurangan pada metode drill melalui LKDP. Kelebihannya adalah: Pertama: pemahaman peserta didik lebih luas dan mendalam karena dilakukan dengan berulang-ulang. Kedua: Peserta didik menjadi lebih siap dalam hal praktik karena telah terbiasa melakukannya berulang-ulang.
Ketiga: Peserta didik memiliki kecakapan motoris karena melakukan proses pembelajaran yang berulang-ulang. Keempat: Peserta didik lebih siap mental dalam mengikuti penilaian karena telah berlatih sebelumnya melalui penerapan metode drill. Kelima: Menambah ketangkasan dan kecepatan peserta didik dalam menjawab pertanyaan lisan dan tulisan. Keenam: Peserta didik menjadi lebih terampil dan percaya diri karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal melalui LKPD. Ketujuh: Memudahkan guru dalam mengontrol proses pembelajaran. Ketujuh: Melatih peserta didik untuk fokus dalam mengerjakan soal latihan. Sedangkan kelemahannya adalah Pertama: Peserta didik cenderung memahami sesuatu hanya secara teoritis. Kedua: Peserta didik cenderung individualistis dan Ketiga: Peserta didik mudah bosan.
Kata Kunci: Metode Drill, LKPD, Al Qur’an Hadits
ABSTRACT
The development of the Drill Method through LKPD in the Al Qur'an Hadith subject is carried out in several stages, namely mapping student problems, collecting data through limited discussions with Al Qur'an Hadith teachers, product design in the form of preparing Student Worksheets in collaboration with Al Qur'an teachers. Qur'an Hadith, LKPD validation and LKPD revision and limited trials. The research location took place at Muhammadiyah 1 SMA Muhammadiyah Makassar University by focusing on 1 subject, namely AL Qur'an Hadith with the assumption that these subjects needed repetition of material in the learning process.
Based on the limited trials conducted, there are advantages and disadvantages to the drill method through LKDP. The advantages are: First: students' understanding is broader and deeper because it is done repeatedly. Second: Students become more prepared in terms of practice because they are used to doing it over and over again. Third: Students have motor skills because they do the learning process repeatedly. Fourth: Students are more mentally prepared to participate in the assessment because they have previously practiced through the application of the drill method. Fifth: Increase the dexterity and speed of students in answering oral and written questions. Sixth: Students become more skilled and confident because they are used to working on questions through LKPD. Seventh: Facilitate teachers in controlling the learning process. Seventh: Train students to focus on working on practice questions. While the weakness is First: Students tend to understand something only theoretically. Second: Students tend to be individualistic and Third: Students get bored easily.
Keywords: Drill Method, LKPD, Al Qur'an Hadith
A. PENDAHULUAN
Al Qur’an dan Hadis menjadi sangat urgen diajarkan disekolah agar peserta didik memiliki bekal yang dapat diamalkan dalam kehidupan sehari-hari, Al Qur’an dan hadis dapat menjadi penangkal manusia dari segala perbuatan yang melenceng dari norma-norma agama.
Pengetahuan dan pemahaman mengenai Alquran hadis, diharapkan dapat menjadi pedoman hidup peserta didik dalam kehidupan pribadi maupun sosialnya. Pembelajaran Alquran hadis juga bertujuan, agar peserta didik dapat melaksanakan dan mengamalkan ketentuan-ketentuan pokok yang mendasar dalam Islam dengan benar. Diperlukan metode yang tepat dalam mengajarkan Al Qur’an dan Hadis bagi peserta didik agar mudah dicerna dan dipahami dengan baik. Penggunaan metode yang monoton membuat peserta didik menjadi jenuh dan malas dalam mengikuti pelajaran-pelajaran tertentu. Fakta di lapangan masih sangat banyak dijumpai guru yang mengajar dengan metode yang monoton dan menjenuhkan, mereka enggan melakukan inovasi dalam mengelola pembelajaran, hal ini bisa saja karena kurangnya pemahaman guru ataupun karena kemalasan guru itu sendiri.
Kurikulum merdeka belajar mengharuskan pembelajaran berpusat pada peserta didik artinya peserta didik diberikan kebebasan untuk melakukan ekplorasi dari apa yang dipahaminya.
Tujuannya agar peserta didik kaya akan pengalaman dari hasil yang didapatkan oleh dirinya sendiri. Metode pembelajaran yang baik yaitu metode yang mampu mengantarkan peserta didik dalam berbagai macam kegiatan mereka harus diberi kesempatan untuk senantiasa melatih
kemampuannya. Salah satu metode yang terbukti ampuh adalah metode drill yaitu metode yang dapat digunakan dalam pengajaran untuk melatih peserta didik pada materi yang telah diajarkan.
Kegiatan pembelajaran menggunakan metode ini dilakukan dengan melatih peserta didik melakukan hal yang sama berulang kali untuk menyempurnakan keterampilan peserta didik agar sampai ke tahap permanen yang diperolah secara berulang-ulang dengan cara latihan terus menerus sampai paham.
B. METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian dan pengembangan yang biasa dikenal dengan metode Research and Development (R and D) yaitu penelitian yang digunakan untuk menghasilkan suatu produk tertentu dan menguji keefektifan produk tersebut. Menurut Sugiyono (2009:297) penelitian pengembangan atau Research and Development (R&D) adalah aktifitas dasar untuk mendapatkan informasi kebutuhan pengguna (need Assesment) kemudian dilanjutkan kegiatan pengembangan (development) untuk menghasilkan produk dan mengkaji kefeketifan produk tersebut. Ada 10 langkah yang akan dilakukan dalam penelitian pengembangan menurut Sugiyono yaitu 1.Potensi dan Masalah, 2.Pengumpulan Data, 3.Desain Produk, 4.Validasi Desain, 5.Revisi Desain, 6.Uji coba Produk, 7.Revisi Produk, 8.Uji coba pemakaian, 9.Revisi Produk 10.Produksi massal.
Menurut Puslitjaknov-Balitbang Depdiknas (2008) metode penelitian dan pengembangan memuat tiga komponen utama yaitu 1). Model Pengembangan 2). Prosedur Pengembangan 3).Uji Coba Produk. Sedangkan menurut Anik Ghufron (2007:2) penelitian dan pengembangan adalah mmodel yang dipakai untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pembelajaran yang mampu mengembangkan berbagai produk pembelajaran.
Berdasarkan pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian pengembangan atau reserch and development adalah model penelitian yang bertujuan mengembangkan produk yang diawali dengan riset kebutuhan kemudian dilakukan pengembangan untuk menghasilkan produk yang diawali dengan riset kebutuhan kemudian dilakukan pengembangan untuk menghasilkan sebuah produk yang telah teruji.
Adapun penelitian ini menghasilkan Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) yang merupakan hasil kolaborasi antara Dosen Peneliti dan Guru Al Qur’an Hadis di SMA
Muhammadiyah 1 Universitas Muhammadiyah Makassar yang akan diujicobakan kepada siswa kelas X pada mata pelajaran AL Qur’an Hadis. Penyusunan LKPD dilakukan secara Bersama- sama sebagai salah satu media yang digunakan dalam mengaplikasikan metode drill kepada siswa di sekolah tersebut.
C. PEMBAHASAN
Pengembangan Metode Drill Melalui LKPD pada Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis di SMA Muhammadiyah 1 Universitas Muhammadiyah Makassar
1. Pengertian Pengembangan Metode Drill melalui LKPD a. Pengertian Pengembangan
Alkadri, dalam Anah (2017) mengungkapkan pengertian pengembangan merupakan sesuatu yang identik dengan perbaikan suatu kondisi disertai dengan kemampuan untuk mewujudkannya. Pengembangan yang identik dengan suatu kondisi ini juga berarti berkaitan dengan permasalahan yang dihadapi oleh seseorang atau sekelompok orang, baik dalam lingkup masyarakat maupun organisasi (Sumanti, 2018). Pengembangan yang berkaitan dengan permasalahan manusia tentulah sangat dipandang penting. Hal ini didasari bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan poin yang sangat penting sebagai kunci utama keunggulan seseorang dalam meningkatkan kapasitas diri untuk mempertahankan eksistensi suatu organisasi dan juga menang dalam persaingan (Isnanto, 2015)
Lebih lanjut, mengenai pengembangan yang berkaitan dengan sumber daya manusia, maka pengembangan juga bisa diartikan sebagai suatu usaha pengoptimalan sumber daya agar dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan serta potensi yang dimiliki sehingga memiliki daya saing yang kompeten (Hurairah dalam Anah, 2017). Hal ini selaras yang dikatakan oleh Dave Ulrich dan Justin Allen dalam Isananto (2015), menyatakan bahwa pengembangan atau transpormasi perubahan sumber daya manusia adalah sebuah keniscayaan untuk menghadapi suatu lingkungan strategis yang sangat dinamis serta dengan persaingan yang cukup ketat.
Pengembangan sumber daya manusia ini juga biasanya berkaitan pula dengan dunia pendidikan.
Hal ini dikarenakan, pendidikan merupakan suatu cara untuk meningkatkan dan mengembangkan kualitas sumber daya manusia yang fundamental (Pratiwi, et al. 2020).
Pengembangan dalam dunia pendidikan biasanya berkaitan dengan media pembelajaran.
Pengembangan ini berfokus pada persiapan yang dilakukan bagi anak untuk menghadapi
tantangan abad 21 atau lebih dikenal dengan istilah revolusi industri 4.0, yaitu dengan ciri khas perkembangan teknologi dan informasi dengan sangat cepat dan pesat (Yulia dan Delfi, 2021).
Perkembangan teknologi yang semakin pesat pada abad 21 ini, banyak pengembang yang berlomba-lomba untuk bereskperimen dalam menciptakan teknologi yang baru.
Teknologi-teknologi ciptaan tersebut kemudian digunakan sebagai media pendukung dalam proses pembelajaran atau biasa dikenal dengan istilah media pembelajaran untuk menarik minat dan daya tarik siswa dalam proses belajar mengajar (Purnama, 2014). Oleh karen itu, pengembangan sangatlah penting dalam berbagai sektor. Sektor yang paling penting untuk dikembangkan adalah sumber daya manusia dalam hal ini dunia pendidikan. Dikarenakan dunia pendidikan adalah sektor yang paling fundamental dalam mengembangkan dan mengoptimalkan potensi manusia serta meningkatkan kapasitasnya.
b. Pengertian Metode Drill
Salah satu upaya dalam mencetak sumber daya manusia yang berkualitas adalah dengan meningkatkan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dikarenakan kualitas sumber daya manusia tergantung pada kualitas pendidikannya. Upaya yang dilakukan untuk peningkatan kualitas tersebut, yaitu tidak lain dengan cara meningkatkan kualitas kegiatan pembelajaran melalui strategi dan metode pembelajaran yang digunakan (Wahyuni, 2016).
Metode pembelajaran yang baik yaitu metode yang mampu mengantarkan peserta didik dalam berbagai macam kegiatan, dalam hal ini peserta didik diberi kesempatan untuk senantiasa melatih kemampuannya (Tambak, 2016). Salah satu metode yang terbukti ampuh adalah metode drill. Metode drill merupakan suatu metode yang digunakan dalam pengajaran untuk melatih siswa pada materi yang telah diajarkan. Kegiatan pembelajaran menggunakan metode ini dilakukan dengan melatih siswa melakukan hal yang sama berulang kali untuk menyempurnakan keterampilan siswa agar sampai ke tahap permanen yang diperolah secara berulang-ulang dengan cara latihan terus menerus sampai paham (Asriyah, 2021).
Lebih lanjut Asriyah mengungkapkan, metode ini menanamkan kebiasaan-kebiasaan baik demi memperoleh ketepatan, ketangkasan, kesempatan dan keterampilan. Diungkapkan pula oleh Dzakiyah, Deddy dan Aiga (2021), bahwa dalam memperoleh kebiasaan-kebiasan baik tesebut, metode ini dapat menghubungkan sebab akibat dikarenakan aktivitas yang
dilakukan secara berulang-ulang sehingga menyebabkan kemampuan peserta didik berkembang dan meningkat dengan pesat.
Astuti (2017), juga mengatakan bahwa drill merupakan suatu proses penyempurnaan peserta didik secara sadar untuk mencapai mutu prestasi maksimal dengan secara teratur, terarah, meningkat, bertahap, berulang-ulang waktunya. Metode drill juga biasa disebut dengan latihan siap, penyebutan tersebut dimaksudkan untuk memperoleh keterampilan atau ketangkasan latihan terhadap apa yang dipelajari. Karena secara praktis pengetahuan dapat dilatih dan disempurnakan dengan kesiapsiagaan (Ramayulis, dalam Tambak 2017). Lebih lanjut Tambak mengungkapkan bahwa, metode drill menekankan pada ketangkasan dan kesiapan apabila dilakukan evaluasi pada pembelajaran apabila terjadi pengulangan materi di akhir proses pembelajaran. Oleh karena itulah, metode ini disebut latihan siap dalam melatih ketangkasan, kecakapan, keterampilan dalam menjawab pertanyaan ketika dilakukan proses evaluasi untuk mengkonstruk kemampuan peserta didik.
c. Pengertian LKPD (Lembar Kerja Peserta Didik)
Lembar Kerja Peserta Didik adalah salah satu sumber belajar yang digunakan disekolah dalam proses pembelajaran. Arsyad (2004) dalam Adrianto (2016) mengemukakan bahwa
“LKPD termasuk media cetak hasil pengembangan teknologi cetak yang berupa buku dan berisi materi visual”. Lembar Kerja peserta didik adalah lembaran yang berisi tugas yang harus dikerjakan oleh peserta didik yang biasanya berupa petunjuk, Langkah untuk menyelesaikan suatu tugas, suatu tugas yang diperintahkan dalam lembar kegiatan harus jelas kompetensi dasar yang akan dicapainya” (Depdiknas 2004).
Pada dasarnya LKPD adalah pembelajaran yang terprogram yang tercover dalam lembar kerja yang menyesuaikan dengan materi yang diajarkan oleh guru disekolah. LKPD dapat dijadikan sebagai media atau sumber belajar oleh guru bidang studi mengacu pada kompetensi dasar yang diharapkan pada peserta didik. Penggunaan LKPD sangat membantu guru dalam mengelola proses pembelajaran di dalam kelas karena LKPD berisi instrument soal-soal yang mengacu pada materi yang telah diajarkan. Setiap LKPD berisi uraian singkat materi, tujuan kegiatan pembelajaran, alat atau bahan yang dibutuhkan dalam pembelajaran, petunjuk-petunjuk pengerjaan soal dan soal-soal latihan. Menurut Lestari (2006) dalam Majid (2013)
mengemukakan bahwa LKPD sebaiknya dirancang oleh guru sendiri sesuai dengan pokok bahasan dan tujuan pembelajarannya”.
Dari beberapa uraian pendapat tentang Lembar Kerja Peserta Didik dapat disimpulkan bahwa LKPD berisi lembaran kerja yang digunakan oleh peserta didik dalam proses pembelajaran yang berisi tugas yang dikerjakan oleh peserta didik melalui bimbingan atau arahan dari guru. Dan perlu digaris bawahi bahwa LKPD pada prinsipnya tidak dinilai berdasrkan pada perhitungan hasil raport namun menjadi bahan informasi dan bahan evaluasi bagi guru tentang mkemampuan peserta didik menangkap materi yang telah diajarkan. Bagi peserta didik yang telah berhasil mengerjakan LKPD maka diberi penguatan dan diberi pendampingan bagi yang belum berhasil atau yang mengalami kesulitan dalam mengerjakannya.
Menurut Prastowo LKPD memiliki fungsi dalam penggunaannya yaitu: sebagai bahan ajar yang bisa meminimalkan peran guru namun lebih mengaktifkan siswa, sebagai bahan ajar yang mempermudah peserta didik unntuk memahami materi yang telah diberikan, sebagai bahan ajar yang ringkas dan kaya akan tugas untuk berlatih serta memudahkan pelaksanaan pengajaran kepada peserta didik.
2. Kelebihan dan Kekurangan Metode Drill melalui LKPD
Metode pembelajaran yang dipraktikkan dalam proses pembelajaran kepada peserta didik dibuat semenarik mungkin agar peserta didik termotivasi belajar dan tidak mengalami kejenuhan dalam belajar sehingga mereka mendapatkan pengetahuan yang dapat diaplikasikan dalam kesehariannya. Pada penerapan metode Drill melalui LKPD terdapat beberapa kelebihan dan kekurangan yang tentunya dapat menjadi bahan informasi bagi guru Al Qur’an Hadis dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas.
a. Kelebihan Metode Drill melalui Lembar Kerja Peserta Didik Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis
Metode pembelajaran yang diterapkan oleh guru di dalam proses pembelajaran tentunya memiliki kelebihan yang dapat dijadikan pertimbangan oleh guru dalam menerapkan metode pembelajaran pada materi berikutnya. Beberapa hal yang menjadi kelebihan dari penerapan metode drill melalui LKPD pada mata pelajaran Al Qur’an Hadis peneliti uraikan sebagai berikut:
Pemahaman peserta didik lebih luas dan mendalam karena dilakukan dengan berulang- ulang. Proses tatihan yang berulang-ulang melalui LKPD membuat peserta didik lebih
memahami secara mendalam materi yang telah diajarkan contohnya materi tentang hukum- hukum bacaan dalam Al Qur’an.
Peserta didik menjadi lebih siap dalam hal praktik karena telah terbiasa melakukannya berulang-ulang. Mata pelajaran Al Qur’an Hadis menekankan pada praktik pelafalan kefasihan membaca Al Qur’an sehingga membutuhkan waktu untuk peserta didik untuk berlatih melafalkan ayat-ayat suci Al Qur’an dan Hadis-hadis sehingga mereka lebih fasih.
Dengan metode drill yang diberikan maka peserta didik siap pada saat praktek membacakan ayat-ayat atau hadis yang telah ditentukan oleh guru.
Peserta didik memiliki kecakapan motoris karena melakukan proses pembelajaran yang berulang-ulang. Kecakapan motoris yang dimaksudkan adalah kecapan siswa dalam menggerakkan motoriknya misalnya menuliskan ayat-ayat Al Qur’an atau hadis dan pelafalan ayat-ayat ataupun hadis.
Peserta didik lebih siap mental dalam mengikuti penilaian karena telah berlatih sebelumnya melalui penerapan metode drill. Pembagian LKPD dilakukan setelah selesai setiap materi sehingga peserta didik terbiasa mengulang-ulang materi pembelajaran sehingga lebih siap menghadapi ujian tengah semester ataupun akhir semester.
Menambah ketangkasan dan kecepatan peserta didik dalam menjawab pertanyaan lisan dan tulisan. Peserta didik menjadi lebih tangkas dan cepat menjawab pertanyaan dari materi yang telah diajarkan karena telah melakukan proses Latihan yang berulang-ulang.
Peserta didik menjadi lebih terampil dan percaya diri karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal melalui LKPD. Peserta didik tentu akan lebih percaya diri jika mendapatkan apresiasi dari jawabannya jika benar, dengan apresiasi dari guru maka rasa percaya diri peserta didik semakin tumbuh dan berkembang.
Memudahkan guru dalam mengontrol proses pembelajaran. Metode ini memudahkan dalam melakukan penilaian proses pembelajaran karena dapat dilihat pada lembar kerja yang telah dikerjakan oleh peserta didik
Melatih peserta didik untuk fokus dalam mengerjakan soal. Peserta didik diberikan waktu mengerjakan lembar kerjanya masing-masing sehingga tercipta proses pembelajaran yang tenang.
b. Kelemahan Metode Drill melalui Lembar Kerja Peserta Didik Mata Pelajaran Al Qur’an Hadis
Metode Drill yang dikembangkan melalui LKPD disamping memiliki kelebihan tentunya memiliki kekurangan. Beberapa kekurangan tersebut peneliti uraikan sebagai berikut:
Peserta didik cenderung memahami sesuatu hanya secara teoritis. Hal ini disebabkan karena LKPD yang disajikan tidak memancing peserta didik memahami materi secara kontekstual. Sehingga perlu guru melakukan eksplorasi terhadap LKPD yang disusun agar peserta didik mampu mengeksplorasi pengetahuan mereka secara kontekstual.
Peserta didik cenderung individualistis. Hal ini disebabkan karena mereka fokus mengerjakan LKPD yang diberikan.
Peserta didik mudah bosan. Penggunaan Metode Drill melalui LKPD bisa saja menimbulkan kebosanan bagi peserta didik jika guru tidak kreatif dalam menerapkan metode drill dalam proses pembelajaran.
D. KESIMPULAN
Pengembangan Metode Drill melalui LKPD pada mata pelajaran Al Qur’an Hadis dilakukan dengan beberapa tahapan yaitu pemetaan masalah peserta didik, pengumpulan data melalui diskusi terbatas dengan guru Al Qur’an Hadits, desain produk berupa penyusunan Lembar Kerja Peserta Didik berkolaborasi dengan guru mata pelajaran Al Qur’an Hadis, validasi LKPD dan revisi LKPD dan uji coba terbatas. Berdasarkan pada uji coba terbatas yang dilakukan maka terdapat kelebihan dan kekurangan pada metode drill melalui LKDP. Kelebihannya adalah pertama Pemahaman peserta didik lebih luas dan mendalam karena dilakukan dengan berulang- ulang. Kedua Peserta didik menjadi lebih siap dalam hal praktik karena telah terbiasa melakukannya berulang-ulang. Ketiga Peserta didik memiliki kecakapan motoris karena melakukan proses pembelajaran yang berulang-ulang. Keempat Peserta didik lebih siap mental dalam mengikuti penilaian karena telah berlatih sebelumnya melalui penerapan metode drill.
Kelima Menambah ketangkasan dan kecepatan peserta didik dalam menjawab pertanyaan lisan dan tulisan. Keenam Peserta didik menjadi lebih terampil dan percaya diri karena telah terbiasa mengerjakan soal-soal melalui LKPD. Ketujuh Memudahkan guru dalam mengontrol proses pembelajaran. Ketujuh Melatih peserta didik untuk fokus dalam mengerjakan soal latihan.
Sedangkan kelemahannya adalah Pertama Peserta didik cenderung memahami sesuatu hanya secara teoritis. Kedua Peserta didik cenderung individualistis dan Ketiga Peserta didik mudah bosan.
DAFTAR PUSTAKA
1. Asriyah, M. 2021. Penerapan Metode Drill untuk Meningkatkan Penguasaan Hafalan Kosa Kata Bahasa Arab Siswa Kelas VII. An Naba: Jurnal Pemikiran dan Penelitian Pendidikan Islam, 4(2): 117.
2. Astuti, Y. 2017. Pengaruh Metode Drill dan Metode Bermain Terhadap Keterampilan Bermain Bola Voli Mini (Studi Eksperimen Pada Siswa SD Negeri 14 Kampung Jambak Kecamatan Koto Tangah Kota Padang). Al Ibtida: Jurnal Pendidikan Guru MI, 4(1): 3.
3. Dzakiyyah, D. A., Deddy, K., dan Aiga, V. 2021. Pengaruh Metode Latihan Drill Terhadap Kemampuan Membaca Mahasiswa Angkatan 2018 Prodi Pendidikan Bahasa Mandarin Universitas Negeri Malang. joLLA: Journal of Language, Literature, and Arts, 1(9):1190.
4. Nasir, M. 2014. Strategi Pembelajaran Quran Hadis dalam Memaksimalkan Proses Pembelajaran Alquran Hadis. Jurnal Al-Qalam, 20(1): 10.
5. Nasution, Z. 2020. Strategi Pembelajaran Quran Hadis dalam Memaksimalkan Proses Pembelajaran Alquran Hadis. Al-Fatih: Jurnal Pendidikan dan Keislaman, 3(2): 271-273.
6. Peraturan Menteri (Permen) Agama RI Nomor 2 Tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di Madrasah. 06 Mei 2008. (Jakarta: Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2008).
7. Pratiwi, et al. 2020. Pengembangan Pendekatan Creative Problem Solving.
EduPsyCouns: Journal Education, Psychology and Counseling, 2(2): 46.
8. Purnama, S. I. 2014. Pengembangan Media Pembelajaran Interaktif Menggunakan Software Articulate Storyline pada Mata Pelajaran Teknik Elektronika Dasar Kelas X Tei 1 di Smk Negeri 2 Probolinggo. Jurnal Pendidikan Teknik Elektro, 3(2): 275.
9. Rahmiati., Muhammad, R., dan Muhammad, Z. 2021. Pengembangan Model Inkuiri Sosial dalam Pembelajaran Alquran-Hadis: Penelitian Pengembangan di Madrasah Tsanawiyah (Development Of Social Inquiry Model In Learning Of The Quranhadith:
Development Research In Madrasah Tsanawiyah). Jurnal Ilmiah Didaktika, 22(1): 104.
10. Roly, D. 2017. Pembelajaran Alquran Hadis di Man Pagar Alam. Jurnal Al-Bahtu, 2(1):
36-37.
11. Sodik, M., Yosef, F, D, S., dan Hani, H, N. 2019. Pengaruh Kinerja Guru dalam Pelaksanaan Pembelajaran terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Alquran- Hadis. Jurnal Pendidikan Islam, 7(1): 99.
12. Sumanti, R. 2018. Pengembangan Kompetensi Pegawai Negeri Sipil (Pns) Di Daerah:
Tantangan dan Peluang. Jurnal Transformasi Administrasi, 8(2): 116.
13. Tambak, S. 2016. Metode Drill dalam Pembelajaran Pendidikan Agama Islam. Jurnal Al- hikmah, 13(2): 110-112.
14. Wahyuni, N. 2016. Penggunaan Metode Drill dalam Pembelajaran Matematika. Jurnal Prosiding Seminar Nasional, 2(1): 399.
15. Yulia, R., dan Delfi, E. 2021. Pengembangan Literasi Bahasa Anak Usia Dini. Golden Age: Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini, 5(1): 54.
16. https://educhannel.id/blog/artikel/pengertian-lembar-kerja-peserta-didik.html diakses pada tanggal 29 Desember 2022 pukul 15.00 Wita