• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengembangan modul berbasis penemuan terbimbing

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "pengembangan modul berbasis penemuan terbimbing"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MODUL BERBASIS PENEMUAN TERBIMBING UNTUK MATERI HIMPUNAN PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA

SISWA KELAS VII SMPN I LEMBAH GUMANTI

Oleh

Nurhayati *), Villia Anggraini **), Mulia Suryani**)

*)Mahasiswa Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

**)Staf Pengajar Program Studi Pendidikan Matematika STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRACT

This research was conducted due to the importance of learning materials in the learning process. They could facilitate the students to learn independently.

Unfortunately, the use of the Student Worksheet had not yet been able to help the students learn by themselves as the materials presented were very short and difficult to be understood unless the teacher explained them. To overcome this problem, a guided finding-based learning module for teaching set topic was developed. This research was aimed at producing a guided finding-based learning module which was valid and practical. This was a developmental research which used ADDIE model. This model consisted of five phases including Analysis, Design, Develop, Implement and Evaluate. The result of the validity and practicality test showed that the guided finding-based learning module developed had been very valid and practical.

Keywords: Module, Guided discovery, Development

PENDAHULUAN

Guru merupakan salah satu komponen yang berperan dalam mencapai tujuan pembelajaran matematika. Untuk itu guru dituntut menguasai beberapa kemampuan.

Salah satu kemampuan yang harus dimilki guru adalah kemampuan mengembangkan bahan ajar.

Berdasarkan observasi yang

dilakukan pada tanggal 13 Januari dan 10 Februari 2014 didapatkan informasi bahwa guru belum ada mengembangkan bahan ajar. Siswa menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dalam belajar.

Berdasarkan wawancara dengan guru diketahui bahwa pengguaan LKS dalam pembelajaran belum efektif. Penyajian materi yang 1

(2)

ringkas dalam LKS mengakibatkan siswa sulit memahami materi tanpa penjelasan guru, Sehingga LKS belum membantu siswa belajar mandiri.

Berdasarkan angket yang disebarkan kepada 20 orang siswa kelas VII diperoleh informasi bahwa siswa mengalami kesulitan dalam memahami materi yang disajikan dalam LKS khususnya materi himpunan, tampilan LKS belum menarik, serta penggunaan LKS dalam belajar belum membantu siswa belajar mandiri dan belum membantu siswa menemukan sendiri konsep- konsep pelajaranya.

Berdasarkan permasalahan tersebut, maka dilakukan penelitian dengan judul “Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing untuk Materi Himpunan Pada Pembelajaran Matematika Siswa Kelas VII di SMPN I Lembah Gumanti”. Tujuan penelitian ini adalah untuk menghasilkan modul berbasis penemuan terbimbing yang valid dan praktis.

Salah satu bahan ajar yang membantu siswa untuk belajar mandiri adalah modul. Menurut Ahmad (2007:147) “Modul merupakan suatu unit yang lengkap yang terdiri dari rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk membantu siswa mencapai tujuan yang telah dirumuskan”. Sedangkan menurut Prastowo (2011:106) “Modul adalah sebuah bahan ajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami oleh peserta didik sesuai tingkat pengetahuan dan usia mereka, agar mereka dapat belajar sendiri (mandiri) dengan bantuan atau bimbingan yang minimal dari pendidik”.

Berdasarkan kedua pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa modul adalah seperangkat kegiatan belajar yang disusun secara sistematis dengan bahasa yang mudah dipahami siswa, agar siswa dapat belajar secara mandiri untuk mencapai beberapa tujuan yang telah dirumuskan.

Menurut Daryanto (2013: 25), kerangka modul adalah sebagai berikut:

Kata Pengantar Daftar Isi

Peta Kedudukan Modul

(3)

Glosarium I. Pendahuluan

A.Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar

B.Deskripsi C.Waktu D.Prasyarat

E. Petunjuk Penggunaan Modul F. Tujuan Akhir

G.Cek Penguasaan Standar Kompetensi

II.Pembelajaran

A.Pembelajaran 1- n a. Tujuan

b. Uraian Materi c. Rangkuman d. Tugas e. Tes

f. Lembar Kerja dan Praktik III. Evaluasi

Metode penemuan adalah suatu metode yang melibatkan siswa secara aktif dalam menemukan konsep pelajaran.

Menurut Suherman (2003:212)”

Kata penemuan sebagai metode mengajar merupakan penemuan yang dilakukan oleh siswa”.

Langkah-langkah penemuan terbimbing menurut Markaban (2006:16) yaitu sebagai berikut:

1. Merumuskan masalah yang akan diberikan kepada siswa.

2. Siswa menyusun, memproses, dan menganalisis data.

3. Siswa menyusun prakiraan (konjektur) dari hasil analisis yang dilakukannya.

4. Konjektur yang dibuat siswa diperiksa oleh guru.

5. Siswa menverbalisasikan konjektur.

6. Adanya soal latihan untuk memeriksa apakah hasil penemuan itu benar.

Penelitian yang relevan dengan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh:

Melisa (2012), dalam penelitian yang berjudul “Pengembangan Modul Berbasis Penemuan Terbimbing pada Perkuliahan kalkulus peubah banyak 1”. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa modul berbasis penemuan terbimbing pada mata kuliah kalkulus peubah banyak 1 memiliki validitas yang sangat valid, sudah praktis, dan sudah efektif.

METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian pengembangan. Menurut Sugiyono (2011:407), ”R&D adalah metode pelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu, dan menguji keefektifan produk tersebut”

Penelitian pengembangan ini menggunakan model ADDIE. Sesuai dengan namanya model ADDIE terdiri atas 5 tahap yaitu Analysis, Design, Develop, Implement, Evaluate.

Penelitian dilakukan di SMPN I Lembah Gumanti. Subjek uji coba yaitu siswa kelas VIII. Instrumen

(4)

yang digunakan adalah lembar validasi, angket praktikalitas, dan lembar wawancara. Para ahli yang dipilih sebagai validator adalah dosen pendidikan matematika STKIP PGRI Sumatera Barat, guru matematika SMPN I Lembah Gumanti dan guru Bahasa Indonesia SMPN I Lembah Gumanti. Angket praktikalitas diberikan kepada 2 orang guru matematika dan 6 orang siswa SMPN I Lembah Gumanti. Lembar wawancara diberikan kepada 6 orang siswa SMPN I Lembah Gumanti.

Selanjutnya, data yang diperoleh melalui berbagai instrumen dianalisis secara kualitatif dan kuantitatif.

HASIL PENELITIAN

Pembuatan modul himpunan berbasis penemuan terbimbing telah melalui 5 tahap dari model ADDIE.

Hasil analisis silabus yaitu materi yang diajarkan telah sesuai dengan kompetensi dasar. Penyajian materi pada buku siswa telah sesuai dengan KI dan KD. LKS yang digunakan siswa belum memuat materi komplemen himpunan serta belum membantu siswa memahami materi dan belum membantu siswa belajar mandiri. Karakteristik siswa kelas VII

di SMPN I Lembah Gumanti yaitu siswa berusia antara 12-14 tahun, siswa suka membaca serta suka belajar matematika. Hasil wawancara dengan guru diketahui bahwa siswa sulit memahami materi himpunan dan guru belum ada mengembangkan bahan ajar.

Pada tahap design, dirancanglah modul himpunan berbasis penemuan terbimbing. Modul terdiri dari 7 Kegiatan Belajar. Modul memuat unsur-unsur berikut:

1. Cover

Gambar 1. Cover Modul 2. Kata Pengantar

Gambar 2. Kata pengantar modul 3. Daftar isi

Gambar 3. Daftar isi Modul

(5)

4. Peta kedudukan modul

Gambar 4. Peta Kedudukan Modul 5. Pendahuluan

Gambar 5. Pendahuluan Modul 6. Tujuan pembelajaran setiap

kegiatan belajar

Gambar 6. Tujuan pembelajaran 7. Uraian materi berdasarkan

langkah-langkah penemuan terbimbing.

Gambar 7. Merumuskan masalah

Gambar 8. Menyusun data

Gambar 9. Menyusun Konjektur

Gambar 10. Pengecekan konjektur

Gambar 11. Verbalisasi konjektur 8. Rangkuman

Gambar 12. Rngkuman 9. Latihan terbimbing

Gambar 13. Latihan terbimbing 10.Latihan mandiri

Gambar 14. Latihan mandiri Pada tahap develop, dihasilkan modul himpunan berbasis penemuan terbimbing. Setelah itu, modul divalidasi dengan bantuan 3 orang validator. Hasil validasi modul secara keseluruhan oleh validator adalah 83% yang berarti modul berada pada kriteria sangat valid.

(6)

Tahap implement dilakukan uji coba. Berdasarkan hasil uji coba, diperoleh hasil praktikalitas modul oleh siswa adalah 88% dan hasil praktikalitas modul oleh guru adalah 82%, sehingga modul himpunan berbasis penemuan terbimbing diketegorikan sangat praktis.

Setelah menyebar angket praktikalitas, peneliti melakukan wawancara kepada siswa. Berikut kesimpulan hasil wawancara dengan 6 orang siswa.

1. Siswa berpendapat bahwa materi dalam modul mudah dipahami.

2. Waktu yang dibutuhkan untuk memahami materi lebih cepat.

3. Bahasa dalam modul singkat, padat, dan jelas sehingga mudah dipahami.

4. Modul bisa dijadikan sebagai pengganti buku teks karena materinya lengkap

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian di atas dapat dikemukakan kesimpulan sebagai berikut.

1. Modul himpunan berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan sudah sangat valid.

2. Modul himpunan berbasis penemuan terbimbing yang dikembangkan sudah sangat praktis untuk digunakan siswa dalam pembelajaran.

KEPUSTAKAAN

Andi, Prastowo. (2011). Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Diva Press

Daryanto. (2013). Menyusun Modul Bahan Ajar untuk Persiapan Guru dalam Mengajar.

Malang: Gava Media.

Erman, Suherman. (2003). Strategi Pembelajaran Matematika Kotemporer. Bandung:

FMIPA UPI.

Markaban. (2006). Model Pembelajaran Matematika

dengan Penemuan

Terbimbing. Yogyakarta:

Depdiknas.

Melisa. (2012). ”Pengembangan Modul Penemuan Terbimbing Pada Perkuliahan Kalkulus Peubah Banyak 1 di STKIP PGRI Sumatera Barat”. Tesis tidak diterbitkan. Padang:

Program Pasca Sarjana UNP.

Sabri, Ahmad. (2007). Strategi Belajar Mengajar dan Micro Teaching. Bandung: PT Ciputat Press.

Referensi

Dokumen terkait

ada pun langkah-langkah pengembangan LKS matematika berbasis penemuan terbimbing adalah sebagai berikut: Tahap pendefinisian dilakukan dengan menganalisis pada 3 aspek

KesesuaianProdukyang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi pokok suhu

KesesuaianProdukyang Dihasilkan dengan Tujuan Pengembangan Tujuan penelitian pengembangan ini adalah menghasilkan modul berbasis inkuiri terbimbing pada materi pokok suhu

ada pun langkah-langkah pengembangan LKS matematika berbasis penemuan terbimbing adalah sebagai berikut: Tahap pendefinisian dilakukan dengan menganalisis pada 3 aspek

Analisis yang dilakukan terhadap kurikulum matematika untuk kelas VIII SMP adalah mengenai kesesuaian materi dengan pendekatan pembelajaran berbasis penemuan terbimbing..

Dari hasil penelitian diperoleh bahwa modul berbasis penemuan terbimbing pada perkuliahan Kalkulus Peubah Banyak 1 yang dikembangkan telah efektif digunakan sebagai

Tujuan dalam penelitian ini yaitu untuk mengembangkan Lembar Kerja Siswa berbasis penemuan terbimbing dalam pembelajaran matematika pada materi himpunan yang valid dan praktis siswa

2 Berdasarkan kriteria pencapaian efektivitas pembelajaran matematika dengan model penemuan terbimbing, dapat disimpulkan bahwa pembelajaran matematika dengan model penemuan terbimbing