• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Pemantauan Aktivitas Pengawasan Satpam dengan Proses Validasi Dinamis QR-Code pada Aplikasi Patrolee

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Sistem Pemantauan Aktivitas Pengawasan Satpam dengan Proses Validasi Dinamis QR-Code pada Aplikasi Patrolee"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Pengembangan Sistem Pemantauan Aktivitas Pengawasan Satpam dengan Proses Validasi Dinamis QR-Code pada Aplikasi Patrolee

Laurentius Kuncoro Probo Saputra*, Willy Sudiarto Raharjo, Restyandito Fakultas Teknologi Informasi, Informatika, Universitas Kristen Duta Wacana, Yogyakarta, Indonesia

Email: 1,*[email protected], 2[email protected], 3[email protected] Email Penulis Korespondensi: [email protected]

Abstrak−Teknologi Internet of Things (IoT) mampu menyediakan integrasi sistem untuk mempercepat pengumpulan data secara nirkabel. Penelitian ini mengimplementasikan aplikasi berbasis IoT untuk melakukan monitor terhadap petugas keamanan (satpam) dalam melakukan aktivitas pengawasan gedung di lingkungan kampus. Sistem pelaporan hasil pengawasan yang biasa diterapkan oleh petugas saat ini dalam bentuk catatan tertulis dalam buku, sehingga memiliki beberapa kelemahan.

Petugas harus kembali ke pos induk untuk mencatatkan hasil laporan dan mengirimkan foto kondisi lokasi kepada kepala keamanan dengan aplikasi pesan instan pihak ketiga. Hal ini membuat laporan hasil pengawasan tidak saling terintegrasi dengan baik. Implementasi sistem IoT dengan memanfaatkan perangkat penampil Dynamic QR-Code, aplikasi android, aplikasi web, dan database berbasis cloud, memampukan integrasi setiap data hasil laporan pengawasan dan dapat diakses secara realtime. Laporan keamanan dapat dilihat dengan segera, baik dalam bentuk teks maupun foto dengan memanfaatkan aplikasi web yang dibangun. Setiap satpam yang bertugas ditandai dengan QR-code yang unik disetiap jadwal dan lokasi pengawasan.

Sehingga sistem ini memastikan bahwa setiap satpam bertugas untuk melakukan pengawasan sesuai dengan lokasi dan jadwal yang sudah ditentukan. Hasil dari penelitian ini memperlihatkan bahwa sistem dapat memenuhi kebutuhan satpam dalam melakukan pelaporan hasil pengawasan secara cepat dan terintegrasi. Prosentase keberhasilan seluruh satpam dalam menggunakan sistem ini sebesar 90%.

Kata Kunci: Internet Of Things; Dynamic Qr-Code; Sistem Pemantauan Satpam; Akuisisi Nirkabel Sistem Pengawasan Abstract−Internet of Things (IoT) technology provides system integration to accelerate wireless remote data acquisition. This paper presents the implementation of IoT based applications to monitor security guard surveillance activities in the campus environment. The traditional reporting system still has many limitations. The security guard should make a written report to his supervisor and send the surveillance images using a third-party instant messaging application. The reporting results are not integrated. Implementation of IoT system which consists of Dynamic QR-code Display, Android Application, Web Application, and Cloud Database, enables the integration and real-time reporting system. Security guard reports can be seen directly, both written reports and the surveillance image, using a web application. Each security guard on duty has its unique QR code for each location and current surveillance schedule. It makes the security guard cannot ask their duties to other people.

The results of this research show that this system has been able to meet the needs of security officers. The success rate of security guards when doing the task using this application is 90%.

Keywords: Internet Of Things; Dynamic Qr-Code; Guard Monitoring System; Wireless Acquisition; Surveillance System

1. PENDAHULUAN

Keamanan lingkungan baik itu di lingkungan rumah, tempat kerja, maupun tempat umum merupakan harapan yang diinginkan setiap orang dalam beraktivitas di masyarakat. Perlindungan keamanan juga sangat dibutuhkan di beberapa area usaha dan perkantoran untuk menghindari gangguan dari pihak manapun. Gangguan itu sendiri tidak hanya disebabkan oleh kelalaian manusia, tetapi juga bisa timbul akibat dari faktor-faktor teknis seperti kecelakaan kerja yang dapat menyebabkan kebakaran, serta adanya bencana alam.

Gangguan-gangguan keamanan tidak dapat diprediksi kapan datangnya. Oleh karena itu, untuk meminimalkan gangguan itu bisa dengan tindakan preventif, misalnya dengan selalu mengontrol dan mengawasi lingkungan sekitar secara rutin. Kendala dalam hal pengawasan adalah memastikan siapa yang bertanggung jawab dan apakah petugas keamanan sudah bekerja sesuai dengan prosedur operasional standar (SOP) yang sudah disepakati.

Kebutuhan akan sistem pemantauan aktivitas pengawasan petugas keamanan yang handal dan realtime dirasa sangat perlu untuk diterapkan di area lingkungan Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW) yang saat ini masih menggunakan sistem pengawasan aktivitas satpam konvensional yaitu berbasis dokumen kertas.

Berdasarkan hasil analisis awal terkait kebutuhan sistem yang dilakukan dengan melakukan wawancara kepada kepala satpam UKDW, sistem pemantauan aktivitas pengawasan satpam ini menjadi sesuatu yang diharapkan untuk dikembangkan dan diimplementasikan di lingkungan kampus Universitas Kristen Duta Wacana.

Perkembangan saat sistem monitoring lebih banyak difokuskan pada aplikasi smart cctv, seperti yang telah diimplementasikan oleh Tantoni dan Zaen [1], serta Saybibi dan Subari [2]. Tetapi pengamanan juga masih perlu membutuhkan bantuan petugas keamanan.

Sistem monitoring pengawasan yang dikembangkan oleh Jiantao Zhao dkk. [3] menerapkan teknologi RFID. Lokasi yang harus diawasi akan diberikan tag RFID. Petugas keamanan akan melakukan scan RFID untuk menandakan bahwa ia telah mengunjungi lokasi tersebut. Penerapan teknologi RFID dapat digunakan untuk sistem tersebut, tetapi dalam pelaksanaannya akan sangat mengeluarkan banyak biaya untuk membeli tag dan reader RFID. Kelemahan sistem ini pun tidak dapat melakukan authentikasi siapa yang sedang melaksanakan tugas

(2)

pengawasan di lokasi tertentu, sehingga dimungkinkan petugas keamanan dapat mengalihkan tanggung jawab pengawasan kepada orang lain.

Selain RFID, teknologi lain yang bisa digunakan adalah dengan menggunakan GPS. Sistem patroli yang dikembangkan oleh Lu XuTao dkk. [4] menerapkan perangkat portable GPS dengan komunikasi wireless ke sistem pusat manajemen informasi. Komunikasi antara perangkat portable GPS dengan pusat manajemen informasi menggunakan wireless dengan frekuensi 433MHz dari modul RCF33A. Sistem pusat manajemen informasi akan mendapatkan data GPS secara real-time dan akan digunakan untuk dapat ditampilkan pada peta elektronik. Sistem sejenis ini juga dikembangkan oleh Amirul dan Rozeha [5], [6] dalam sistem GTS (Guard Touring System) berbasis Internet of Things (IoT) dengan memanfaatkan teknologi GPS, NFC Reader, dan teknologi cloud untuk pengelolaan databasenya. Penggabungan GPS dan NFC digunakan karena saat ini dalam sebuah smartphone android sudah memiliki modul tersebut. Pada sistem GTS yang dikembangkan, informasi yang dapat ditambahkan oleh petugas keamanan ialah foto, pesan, dan data GPS pada lokasi patroli. Sistem ini memiliki tingkat confidence sebesar 68% pada geo-fencing radius 25-meter dan juga waktu tunda sebesar 1 menit untuk koneksi seluler dan WiFI di seputar area kampus UTM.

Penggunaan NFC sebagai teknologi untuk memastikan bahwa seorang petugas telah berada pada titik lokasi patroli yang telah ditentukan akan dapat menjadi hambatan. Tidak semua perangkat smartphone android dilengkapi dengan NFC, hanya pada smartphone dengan kelas flagship (kelas tertinggi dari sebuah smartphone). Oleh karena itu pada penelitian ini akan menyediakan solusi lain dengan menggantikan pemanfaatan NFC/ RFID seperti penelitian dengan sebuah barcode dinamis yang hanya dapat diautentikasi oleh petugas yang berjaga saja.

Penelitian ini berfokus pada pengembangan sebuah purwarupa sistem pemantauan yang akan digunakan untuk pelaporan dan pencatatan aktivitas pengawasan yang dilakukan oleh satpam dalam mengawasi area tertentu pada lokasi area kampus Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Penelitian ini dibangun dengan integrasi bebagai komponen dalam arsitektur Internet of Things. Sehingga sistem ini dapat membantu pihak pengelola kampus dalam melakukan audit terhadap kegiatan pengawasan yang dilakukan oleh satpam.

2. METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Analisis Kebutuhan

Analisis kebutuhan dari sistem pemantauan ini menjadi tahapan awal untuk melihat bagaimana sistem ini dibutuhkan dan dapat diterapkan pada lingkungan kampus UKDW. Proses ini dilakukan dengan melakukan wawancara kepada beberapa satpam dan kepala satpam di lingkungan kampus UKDW. Beberapa pertanyaan yang diajukan ditunjukkan seperti pada

Tabel 1. Daftar pertanyaan untuk analisis kebutuhan sistem

No Pertanyaan Hasil Wawancara

1 Berapa banyak daftar shift jaga satpam di lingkungan kampus UKDW?

Shift jaga satpam dibagi menjadi 3 shift waktu, yaitu pukul 07.00-15.00, 15.00-23.00, 23.00-07.00 2 Dimana saja lokasi yang akan

dikunjungi untuk dilakukan pengasawan?

Satpam akan mengunjungi atau melakukan patroli di setiap gedung mulai dari lantai dasar hingga lantai paling atas

3 Bagaimana proses pelaporan hasil pengawasan gedung yang sudah dilakukan saat ini?

Satpam melakukan pengawasan terlebih dahulu, setelah selesai satpam kembali pos satpam pusat untuk mengisi laporan pengawasan pada buku induk yang tersedia 4 Informasi apa saja yang dicatatkan

saat pelaporan hasil pengawasan?

Informasi yang dicatat dalam buku induk identitas satpam yang bertugas, waktu pengawasa, dan hal-hal yang dicurigai atau yang perlu dilaporkan selama proses patroli gedung dilakukan

5 Informasi apa saja yang diharapkan bisa diberikan jika proses pelaporan sudah menggunakan sistem?

Informasi dalam bentuk foto hasil pengawasan dan pesan/ status pengawasan sangat diharapkan untuk monitoring hasil pengawasan

6 Berapa banyak petugas satpam yang ditugaskan untuk melakukan pengawasan di sebuah lokasi?

Saat proses pengawasan setiap satpam akan melakukan pengawasan secara mandiri di setiap

2.2 Perancangan Sistem Informasi dan Perangkat Keras

2.2.1. Arsitektur Sistem Pemantauan Aktivitas Pengawasan Petugas Keamanan

Sebagai fungsi dasarnya, sistem ini akan mencatat dan memberikan panduan kepada petugas keamanaan terhadap aktivitas pengawasan yang akan mereka lakukan. Teknologi IoT memberikan kemudahan dalam perancangan dan implementasinya. Salah satu pendekatan pengembangan IoT dengan menggunakan arsitektur berbasis cloud

(3)

dengan menempatkan komponen cloud sebagai pusat komunikasi antara perangkat embedded system dan aplikasi [7].

Sistem pemantauan aktivitas pengawasan oleh petugas keamanan yang dikembangkan terdiri dari tiga bagian utama sesuai dengan arsitektur sistem berbasis IoT [8], yaitu dynamic QR code display system (IoT Node), server, dan aplikasi Android. Hubungan antar ketiga bagian utama tersebut diperlihatkan seperti pada Gambar 1Error! Reference source not found..

Gambar 1. Arsitektur Sistem

Gambar 2. Use Case Diagram

Tujuan dari ketiga komponen tersebut digunakan ialah memastikan bahwa petugas keamanan telah melakukan pengawasan dan memberikan catatan hasil pengawasan secara real-time sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Pemanfaatan smartphone, selain dapat mengidentifikasi satpam yang bertugas, pelaporan dalam bentuk gambar dan teks sangat dimungkinan. Secara umum use case diagram menggambarkan peran aktor yang terlibat dalam sistem ini, seperti yang ditunjukan pada Gambar 2.

Desain protokol yang digunakan secara keseluruhan dari sistem ini merujuk pada model referensi TCP/IP Model. Protocol stack sistem IoT yang digunakan pada perancangan sistem ini seperti pada Gambar 3. Link layer protokol menggunakan komunikasi wireless dengan standar IEEE 802.11. Internet layer menggunakan protokol IP. Transport layer menggunakan TCP protokol. Pada bagian layer teratas, yaitu Application layer menggunakan protokol MQTT.

Gambar 3. Protocol Stack dari Perancangan Sistem

Perancangan sistem pemantauan aktivitas pengawasan petugas keamanan ini diharapkan dapat membantu kepala keamanan dan petugas dilapangan dalam melaporkan aktivitas pemantauan pada suatu lokasi secara real

•MQTT Aplication

Transport •TCP Internet •IP

•IEEE 802.11 (WiFi) Link

(4)

time dan digital, sesuai dengan keadaan dan prosedur kerja yang diterapkan di lingkup Universitas Kristen Duta Wacana (UKDW). Berdasarkan hasil wawancara kepada kepala keamanan di UKDW, sistem ini harus dapat memenuhi beberapa kebutuhan yang ada, yaitu:

a. Jadwal jaga petugas satpam dibagi ke dalam 3 shift waktu.

b. Lokasi pengawasan berada di setiap Gedung.

c. Laporan pengawasan yang dibutuhkan berupa foto hasil pengasawan dan laporan tertulis.

d. Setiap lokasi diawasi oleh satu orang petugas.

2.2.2 Perangkat QR-Code Display

IoT Node merupakan bagian dari sistem yang berinteraksi langsung dengan server. Komunikasi antara IoT Node dengan server merupakan komunikasi 2 arah. Komunikasi dengan arah IoT Node ke server digunakan untuk memberitahukan status QR-code display apakah data sudah diterima. Sedangkan arah komunikasi server ke IoT Node digunakan untuk memberikan data unik yang harus ditampilkan pada layar penampil dalam bentuk QR-code.

Penerapan QR-code sering digunakan sebagai alat untuk melakukan validasi, beberapa implementasi QR- code seperti yang dibuat oleh Mustofa dkk. [9] untuk validasi dokumen, serta dapat memberikan informasi secara spesifik dengan lebih cepat. QR-code yang digunakan sebagai proses validasi pada umumnya akan dilakukan enkripsi data sehingga data pada QR-code menjadi bentuk yang tidak mudah terbaca [10].

QR-Code display ini hanya bertugas menampilkan data QR code yang dikirim dari server. Data tersebut akan selalu diperbaharui saat ada jadwal jaga petugas yang baru. Data yang ditampilkan pada QR-Code display tidak memiliki arti apapun bagi orang yang membacanya. Informasi yang ditampilkan merupakan data yang dikirim oleh server dalam bentuk data unik. Data unik ini dihasilkan dari penerapan algoritma kriptografi PBKDF (Password Based Key Derivation Function) yang sudah diimplementasikan pada penelitian sebelumnya [11].

Sehingga data yang ditampilkan pada QR-Code display merupakan data yang telah terenkrispi [12].

Tujuan dari penerapan algoritma PBKDF agar QR-code yang ditampilkan dapat dinamis berdasarkan jadwal jaga, tidak terbaca, dan dapat digunakan dalam proses autentikasi siapa petugas yang valid untuk melakukan pengawasan pada satu lokasi tertentu. Jika ada petugas lain yang melakukan pengawasan pada lokasi yang tidak ditugaskan baginya, maka petugas tersebut tidak dapat memberikan laporan pengawasan untuk lokasi itu. QR-code yang dinamis dapat mencegah tindakan duplikasi, sehingga petugas harus melakukan pengawasan langsung ke lokasi.

Gambar 4 memperlihatkan flowchart untuk perangkat QR-code display. Perangkat penampil ini hanya menunggu kiriman data yang harus ditampilkan dalam bentuk QR-code dan mengirimkan data balasan sebagai informasi bahwa QR-code display telah mendapat data tersebut. QR-Code display tersusun atas komponen LCD TFT ILI9225 dan mikrokontroler ESP32, seperti Gambar 5. ESP32 merupakan mikrokontroler yang sudah terintegrasi dengan modul komunikasi WiFi, dan dapat diprogram dengan memanfaatkan Arduino IDE. ESP32 dihubungkan dengan port SPI untuk berkomunikasi dengan LCD TFT ILI9255. Gambar 6 menampilkan schematic rangkaian dari QR-code display.

Gambar 4. Flowchart program pada QR-code Display

(5)

Gambar 5. Diagram komunikasi ESP32 dengan modul TFT

Gambar 6. Schematic Rangkaian QR Display

2.2.3 Perancangan Perangkat Lunak 2.2.3.1 Aplikasi Android

Aplikasi Android sudah menjadi aplikasi yang umum digunakan dan diintegrasikan dalam pengembangan Internet of Things. Dalam beberapa pengembangan sistem IoT, seperti Widyapramana [13] dalam pengembangan aplikasi android untuk memantau keamanan rumah yang dihubungkan pada pintu rumah. Perancangan aplikasi Android pada penelitian ini akan digunakan oleh petugas keamanan untuk melakukan scan QR-code yang terdapat di setiap lokasi pengawasan. Aktivitas scan QR-code ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa petugas keamanan telah mengunjungi lokasi yang telah dijadwalkan untuk dikunjungi. Aplikasi ini juga akan memberikan informasi kepada petugas dimana lokasi yang harus dikunjungi dalam bentuk tampilan daftar lokasi. Setelah berhasil melakukan scan QR code, maka aplikasi android akan mengirimkan data ke server dengan menggunakan protokol REST. Sehingga berdasarkan use case diagram pada Error! Reference source not found. seorang petugas satpam akan menggunakan aplikasi ini untuk melihat jadwal jaga, memindai QRcode, membuat dan mengirimkan laporan jaga.

Diagram alir dari proses yang dijalankan pada aplikasi android ditunjukan seperti pada Gambar 7 dan perancangan antarmuka seperti pada Gambar 8.

Gambar 7. Diagram Alir Aplikasi Android Gambar 8. Rancangan Antarmuka Aplikasi Android

(6)

2.2.3.2. Perancangan Aplikasi Server Website

Aplikasi website dirancang sebagai aplikasi pemantauan yang dapat digunakan oleh koordinator/ kepala satpam sebagai admin dalam mengawasi aktivitas petugas satpam di lapangan. Fungsi lainnya juga untuk membuat jadwal jaga petugas satpam. Admin sistem dapat memantau melalui Internet dengan menggunakan browser (Firefox, Chrome atau browser-browser lainnya) saja. Komunikasi antara server dan aplikasi website menggunakan protokol HTTP REST yang relatif ringan, kebutuhan bandwidth yang tidak besar dan mudah dikembangkan [14].

Berdasarkan rancangan UCD pada Gambar 2Error! Reference source not found., beberapa fungsi yang dapat dilakukan oleh seorang admin ialah mengatur data satpam, mengatur jadwal satpam, mengatur data ruangan, mengatur jadwal jaga satpam, dan melihat laporan jaga secara real time. Rancangan diagram alir sistem aplikasi website seperti pada Gambar 9.

Server website dikembangkan menggunakan framework Laravel. Protokol REST API ini digunakan untuk melakukan komunikasi data dengan aplikasi Android. REST yang kepanjangan dari REpresentasional State Transfer merupakan protokol komunikasi data yang biasa digunakan pada pengembangan aplikasi berbasis website. Pada protokol komunikasi data ini, REST server akan memberikan data yang diminta oleh client. Unik URL digunakan oleh client untuk mengakses atau meminta data dari server. Unik URL ini disebut sebagai API, dimana setiap unik URL digunakan sebagai bentuk permintaan terhadap data/ layanan yang ingin diakses. Server Laravel ini akan menyediakan beberapa URL API untuk:

a. Login dan logout aplikasi b. CRUD data ruangan c. CRUD data gedung d. CRUD data lantai

e. CRUD data perangkat gateway f. CRUD data waktu

g. CRUD data kondisi ruangan h. CRUD data satpam

i. CRUD data jadwal monitoring satpam j. Melihat jadwal satpam

k. Melihat laporan monitoring satpam l. Melihat riwayat monitoring di setiap lokasi m. Menambah laporan hasil monitoring satpam

Gambar 9. Diagram alir aplikasi server laravel Gambar 10. Diagram alir program python 2.2.3.3. Perancangan Aplikasi Server Python

Aplikasi dengan bahasa python dibuat untuk menangani komunikasi antara server dengan node QR-code display.

Fungsi dari aplikasi ini ialah melakukan pengecekan jadwal jaga ke basis data dan mengirimkan informasi data unik number yang akan ditampilkan dalam bentuk QR-code untuk setiap jadwal jaga yang ditemukan pada waktu jaga tertentu. Aplikasi ini berkomunikasi dengan node node IoT melalui protokol MQTT. Aplikasi client python

(7)

ini bertindak sebagai publisher dan node QR-code display sebagai subscriber dengan topik sesuai dengan unik ID node pada basis data. Diagram alir aplikasi server python diperlihatkan pada Gambar 10Gambar 10.

2.2.3.4. Perancangan Protokol MQTT

MQTT merupakan protokol komunikasi yang sangat ringan dan bekerja dengan protokol layer Application pada TCP/IP model. Saat ini sistem-sistem berbasis IoT telah banyak menggunakan protokol MQTT, dikarenakan kepraktisan dan tidak membutuhkan bandwidth yang besar [6][15]. MQTT dikhususkan untuk digunakan pada implementasi komunikasi telemetri dan komunaksi data pada embedded system yang terintegrasi dengan berbagai sensor. Implementasi MQTT memerlukan 3 bagian yaitu broker, subscriber client, dan publisher client. Broker bertugas sebagai perantara antara subcriber dan publisher. Perangkat yang mengirimkan data merupakan publisher. Perangkat yang menerima data merupakan subcriber. Publisher akan mengirimkan data pada topik tertentu kepada broker dan selanjutnya akan meneruskan data tersebut ke subcriber yang telah berlangganan topik yang sama dengan publisher.

Perancangan hierarki topik pada MQTT yang akan digunakan pada sistem ini ditunjukan pada Gambar 11.

Setiap node IoT akan melakukan subcribe ke topik /ruang/<IDruang. Server python sebagai publisher yang akan mengirikan data ke setiap topik untuk setiap node IoT. Broker MQTT yang digunakan merupakan broker online yaitu shiftr.io. Proses pengiriminan pesan dari publisher memiliki beberapa mode QoS sebagai mekanisme untuk memastikan bagaimana pesan dapat diterima oleh subcriber [16].

Gambar 11. Desain Hierarki Topik MQTT 2.3. Perancangan Evaluasi Pengembangan Sistem

Proses evaluasi dilakukan dengan menguji fitur apakah sudah sesuai dengan kebutuhan dan prosedur monitoring keamanan yang diterapkan di UKDW berdasarkan proses requirement yang telah dilakukan di awal. Selain itu evaluasi juga dilakukan dengan menguji kemudahan penggunaan aplikasi yang dilakukan oleh petugas keamanan.

Petugas keamanan akan diberikan beberapa tugas yang pada umumnya dilakukan oleh satpam tetapi tugas tersebut harus menggunakan aplikasi mobile Patrolee.

3. HASIL DAN PEMBAHASAN

Bab ini akan menyajikan hasil dari pengembangan dan pengujian sistem ini. Pembahasan implementasi sistem akan dibahas dari setiap komponen penyusun sistem dan pada bagian akhir pengujian sistem secara keseluruhan.

3.1 QR code Display

Hasil pembuatan perangkat QR code display yang sudah disusun pada PCB diperlihatkan pada Gambar 12.

Gambar 13. menunjukkan QR code display saat menampilkan kode yang dikirimkan oleh server website laravel dalam bentuk QR code. Setiap kode ini akan merujuk pada setiap satpam yang harus melakukan pemantauan di lokasi yang sudah ditentukan. Sehingga kode yang ditampilkan dalam bentuk QR code hanya valid unutk satu satpam, sesuai jadwal pemantauan yang telah dibuat.

Gambar 12. Perangkat QR Display

(8)

Gambar 13. Proses penampilan QR code

Gambar 14. Hierarki topik pada MQTT Protocol

Gambar 14 memperlihatkan koneksi antara perangkat QR code display dengan MQTT broker shiftr.io beserta pesan yang dikirimkan berupa data unik. Data unik ini akan ditampilkan dalam bentuk QR code pada perangkat QR code display yang dinamai FAD, FTI, dan Centrino dimana nama tersebut merujuk pada lokasi dimana perangkat tersebut diletakkan. Selain itu, server website juga terhubung dengan broker MQTT dengan nama SERVER.

3.2 Aplikasi Android

Aplikasi Android digunakan oleh satpam saat melaksanakan patroli pada lokasi yang telah dijadwalkan. Android berkomunikasi dengan websever melalui protokol Restful [17]. Halaman awal saat satpam membuka aplikasi patrolee ini, satpam akan diminta untuk memasukkan username dan password pada halaman login, seperti Gambar 15. Jika login berhasil maka aplikasi akan menampilkan daftar jadwal patroli untuk satpam tersebut. Informasi yang ditampilkan ialah lokasi, waktu, riwayat patroli untuk masing-masing lokasi, seperti padaGambar 16.

Halaman ini berfungsi untuk menginformasikan kepada satpam di lokasi mana sajakah yang harus ia kunjungi dan dilakukan patroli serta mengambil dokumentasi berupa foto pada lokasi tersebut. Untuk dapat memasukkan hasil patroli, satpam harus melakukan proses scan QR code pada QR code display di lokasi tersebut dan aplikasi akan otomatis mengecek apakah akun satpam tersebut memiliki jadwal tugas pada lokasi dan di waktu tersebut.

Sistem melakukan pengecekan antara akun satpam dengan kode unik yang dibaca dari QR code display.

Jika valid, maka satpam dapat memasukan hasil patrolinya dalam bentuk foto, status, dan pesan tambahan serta mengirim laporan tersebut ke server website seperti Gambar 17.

Selanjutnya satpam dapat melihat riwayat hasil patroli pada lokasi tertentu yang telah dikunjungi sebelumnya seperti pada Gambar 18.

Gambar 15. Halaman Login Gambar 16. Daftar Lokasi dan Waktu Patroli

(9)

Gambar 17. Tampilan isian hasil patroli

Gambar 18. Tampilan daftar riwayat hasil patroli

3.3 Website Pemantauan Aktivitas Petugas Keamanan

Gambar 19. Halaman Dashboard Aplikasi Web

Aplikasi website ini hanya digunakan oleh kepala keamanan atau orang yang bertanggung jawab atas keamanan dan ingin melihat laporan hasil patroli petugas satpam. Gambar 19 merupakan tampilan dashboard aplikasi website pemantauan. Pada halaman ini, kepala keamanan dapat melihat daftar laporan pengawasan terkini serta melihat data statistik dari status laporan pengawasan satpam.

Aplikasi website pemantauan ini telah dapat digunakan oleh kepala keamanan sesuai fitur yang disedikan, seperti pada Gambar 20. Kepala satpam/ admin dapat menambahkan lokasi patroli dengan detail lokasi nama ruangan, nomor lantai, dan nama Gedung. Selanjutnya perangkat QR code display diregistrasikan supaya dapat menerima pesan sesuai dengan lokasi yang telah didaftarkan pada aplikasi website ini.

Gambar 20. Fitur aplikasi website

(10)

Pada fitur Satpam, admin dapat menambahkan akun satpam dan juga memperbaharui jadwal patroli untuk setiap satpam. Admin juga dapat mengecek pembaharuan jadwal serta jadwal patroli yang aktif di hari ini pada fitur Jadwal Hari Ini, seperti pada Gambar 21.

Fitur Laporan dapat digunakan untuk mengecek secara realtime hasil laporan dari satpam yang bertugas, seperti pada Gambar 22. Selain itu, admin dapat melihat berapa banyak riwayat laporan yang telah dibuat oleh satpam pada setiap lokasi/ jadwal patroli.

Gambar 21. Fitur pengecekan jadwal hari ini

Gambar 22. Fitur hasil laporan oleh satpam 3.4 Evaluasi Sistem

Evaluasi pertama dilakukan terhadap pemenuhan kebutuhan sistem pengawasan yang telah dikembangkan.

Berdasarkan 4 kebutuhan yang ada pada tahap perancangan, hasil implementasi sistem secara keseluruhan telah dapat menjawab permasalahan yang ada.

Tabel 2. Daftar Kebutuhan Utama dalam Aplikasi Monitoring

Kebutuhan Fitur pada sistem

Jadwal jaga petugas satpam dibagi ke dalam 3 shift waktu

Sistem pengawasan telah dapat menambahkan jumlah shift yang ada dalam 24 jam, tidak terbatas pada 3 shift saja. Gambar 23

Lokasi pengawasan berada di setiap Gedung Sistem pengawasan telah dapat menambahkan lokasi pengawasan yang ditentukan dengan detail lokasi nama ruang, nomor lantai, dan nama Gedung.

Gambar 24 Laporan pengawasan yang dibutuhkan

berupa foto hasil pengasawan dan laporan tertulis

Sistem pengawasan telah dapat melaporkan hasil pengawasan dalam bentuk foto, status pengawasan dan deskripsi laporan. Gambar 17

Setiap lokasi diawasi oleh satu orang petugas Sistem pengawasan telah dapat menugaskan satu orang satpam untuk setiap lokasi dan melakukan authentikasi terhadap satpam yang bertugas. Gambar 25

Gambar 23. Fitur penambahan shift jaga satpam

(11)

Gambar 24. Fitur penambahan lokasi pengawasan

Gambar 25. Fitur pengugasan jadwal jaga kepada satpam

Evaluasi kedua dilakukan untuk menilai kemudahan aplikasi mobile Patrolee yang dirancang dan digunakan oleh petugas keamanan yang bertugas. Satpam, sebagai responden, juga belum pernah menggunakan aplikasi Patrolee sebelumnya. Sehingga hasil dari pengujiannya akan dapat dievaluasi dengan baik apakah aplikasi yang dibuat sudah menampilkan informasi yang baik sehingga mudah dimengerti oleh petugas satpam. Task yang diujkan pada evaluasi ditunjukkan pada Tabel 3.

Tabel 3. Task Pengujian Aplikasi Android

No. Skenario Task

1 Anda ingin memulai aktivitas patrol, oleh sebab itu anda mau mengaktifkan aplikasi patrolee.

Coba login aplikasi dengan username: test_guard Password: secret

2 Anda ingin mengetahui apakah anda memiliki jadwal bertugas hari ini?

3 Anda lupa kapan shift anda dan dimana lokasi jaga anda hari ini. Carilah jadwal shift dan lokasi bertugas anda.

4 Anda sedang melakukan patroli di Gedung Agape dan berhenti di Lab Komputer. Anda melihat bahwa lampu lab A dan Lab B belum dimatikan. Laporkanlah kondisi tersebu dalam aplikasi patrolee

5 Sebelum melanjutkan patroli ke gedung Biblos, anda ingin melihat bagaimana laporan status keamanan sebelumnya pada gedung Biblos

6 Pada perjalanan ke check point gedung Biblos, anda menemukan pintu sebuah ruangan yang terbuka, sehingga anda memfoto ruanganan tersebut. Hasil foto ruangan akan anda laporkan pada aplikasi saat anda telah sampai pada check point yang terdapat QR code.

7 Tugas patroli anda sudah selesai, supaya akun satpam dapat digunakan teman lainya, anda harus logout dari aplikasi patrolee

Pengujian task tersebut dilakukan kepada 11 orang satpam yang sedang bertugas di UKDW. Proses pengujian dilakukan dalam 2 hari yang berbeda. Pada hari pertama terdapat 7 orang satpam yang dapat mengevaluasi aplikasi (satpam S1-S7), dan 4 orang satpam pada hari ke 2 (satpam S8-S11). Hasil dari pengujian 7 task tersebut:

Tabel 4. Hasil Pengujian Task Evaluasi Aplikasi Mobile No

Task

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S1 0

S1 1

%

Keberhasilan Task

1 B B B B B B B B B B B 100

2 B B B B B B TB B B TB B 81

(12)

No Task

S1 S2 S3 S4 S5 S6 S7 S8 S9 S1 0

S1 1

%

Keberhasilan Task

3 B B B B B B B B TB TB B 81

4 B B B B B B B B B B B 100

5 TB TB B B B B B B B B B 81

6 B TB B B B B B B B B B 90

7 B B B B B B B B B B B 100

Rata-rata % Keberhasilan Task 90

1. Task 1 memberi tugas satpam untuk login ke aplikasi. Seluruh satpam mampu melakukakannya dengan baik dalam waktu singkat

2. Task 2 memberi tugas satpam untuk melihat jadwal patroli hari. Dari hasil yang didapat ada 2 satpam yang tidak dapat menyelesaikan task ini dengan baik, yaitu S7 dan S10. Dari hasil pengujian di hari pertama pada S7 terlihat bahwa S7 terlihat bingun melihat informasi pada layar. Setelah ditindak lanjuti, S7 merasa bingung karena S7 mengira jadwal patroli yang ditanyakan ialah jadwal patroli yang sesungguhnya yang harus dilakukan satpam di hari itu. Tetapi saat dicari pada aplikasi, informasi tersebut tidak ada. Berdasarkan evaluasi di hari pertama tersebut, maka perubahan pada aplikasi dilakukan, yaitu dengan menambahkan informasi bahwa jadwal yang ditampilkan merupakan jadwal hari ini (hari dimana aplikasi itu digunakan).

Tetapi setelah dilakukan penambahan info itu, tetap ada satpam, yaitu S10, yang masih belum berhasil untuk Task 2.

3. Task 3 memberi tugas satpam untuk mencari informasi detail dari jadwal patrolinya. Dari hasil pengujian di hari pertama, satpam dapat menyelesaikan tugas dengan baik. Tetapi pada pengujian di hari kedua, ada 2 satpam yaitu S9 dan S10 yang belum dapat menyelesaikan task tersebut. Setelah dikonfirmasi, satpam tersebut merasa bingung karena yang ada dalam pikiran satpam tersebut ialah jadwal patroli yang sesungguhnya.

4. Task 4 memberikan tugas kepada satpam untuk melaporkan hasil patroli di ruang LAB A dan B. Dari hasil evaluasi seluruh satpam dapat menyelesaikannya dengan baik. Tetapi selama proses penyelesaian task 4 ini, tidak sedikit satpam yang merasa kebingungan untuk melakukan pelaporan. Untuk dapat melakukan pelaporan, petugas satpam hanya perlu menekan tombol SCAN QR, tetapi satpam-satpam tersebut memilih jadwal yang ada dan mencari bagaimana untuk melakukan pelaporan. Setelah hasil konfirmasi kenapa satpam tersebut merasa bingung untuk mengirimkan hasil pelaporan patroli, hal ini dikarenakan satpam tersebut sebelumnya pernah menggunakan aplikasi sejenis ini, dan saat untuk melaporkan hasil patroli, satpam tersebut harus memilih lokasi pelaporan terlebih dahulu

5. Task 5 memberikan tugas kepada satpam untuk melihat laporan patroli di lokasi tertetu sebelumnya. Dari hasil pengujian ada 2 orang satpam yang bingung dan tidak tahu maksud dari instruksi yang digunakan. Tetapi satpam lainnya dapat memahami instruksi task dan menyelesaikan task tersebut.

6. Task 6 memberikan tugas kepada satpam untuk melaporkan hasil patroli tetapi dari foto yang sudah diambil sebelumnya. Dari keseluruhan satpam, hanya ada 1 satpam yang tidak dapat menyelesaikan task ini dikarenakan satpam tersebut merasa bingung bagaimana mengambil foto terlebih dahulu dan mencoba mencari fasilitas untuk melakukan foto di aplikasi Patrolee.

7. Task 7 memberikan tugas kepada satpam untuk melakukan logout aplikasi. Seluruh satpam dapat melakukannya dengan baik.

Berdasarkan hasil evaluasi yang telah dilakukan, seluruh fitur yang ada pada aplikasi mobile Patrolee mampu mencakup seluruh proses yang diperlukan satpam dalam melakukan pelaporan hasil patroli. Prosentase keberhasilan seluruh satpam dalam menggunakan aplikasi ini sebesar 90%.

4. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil implementasi dan evaluasi yang didapat, sistem pemantauan aktivitas telah dapat memenuhi kebutuhan dalam pemantauan aktivitas pengawasan petugas keamanan di lingkungan UKDW. Hasil pengawasan petugas keamanan di lapangan, dapat langsung diketahui dan diakses oleh kepala keamanan secara realtime.

Sistem aplikasi android juga telah dapat menentukan apakah petugas tersebut memiliki penugasan untuk melakukan pengawasan di lokasi tertentu berdasarkan hasil scan QR-code. Prosentase keberhasilan seluruh satpam dalam menggunakan aplikasi ini sebesar 90%.

UCAPAN TERIMAKASIH

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Universitas Kristen Duta Wacana atas didanainya penelitian ini pada skema Riset Unggulan Universitas dan Fakultas Teknologi Informasi Universitas Kristen Duta Wacana.

(13)

REFERENCES

[1] A. Tantoni and M. T. A. Zaen, “Sistem Keamanan Pemantauan CCTV Online Berbasis Android Pada Rumah Cantik Syifa Masbagik,” JIRE (Jurnal Inform. dan Rekayasa Elektron., vol. 3, no. 1, pp. 40–47, 2020.

[2] M. K. Syabibi and A. Subari, “Rancang Bangun Sistem Monitoring Keamanan Rumah Berbasis Web Menggunakan Raspberry Pi B+ Sebagai Server Dan Media Kontrol,” Gema Teknol., vol. 19, no. 1, p. 22, 2016.

[3] Z. Jiantao, H. Shaoqing, and Y. Wei, “Design and implementation of intelligent warehouse management system based on RFID,” 2011 Int. Conf. Electr. Control Eng., 2011.

[4] X. T. Lu, Z. J. Zhang, and Y. Q. Sun, “Design of intelligent patrolling system based on wireless networks,” in ICCET 2010 - 2010 International Conference on Computer Engineering and Technology, Proceedings, 2010, vol. 6.

[5] A. H. Faizul and R. A. Rashid, “GuardExpert PRO: Application-centric IoT solution for Guard Touring System,” Elektr.

J. Electr. Eng., vol. 16, no. 2, pp. 39–43, Aug. 2017.

[6] A. H. Faizul, R. A. Rashid, A. H. F. Abdul Hamid, M. A. Sarijari, A. Mohd, and A. S. Abdullah, “Modelling of application-centric IoT solution for guard touring communication network,” in Communications in Computer and Information Science, 2017, vol. 751, pp. 580–590.

[7] P. Sethi and S. R. Sarangi, “Internet of Things: Architectures, Protocols, and Applications,” J. Electr. Comput. Eng., vol.

2017, 2017.

[8] D. A. Abadi, L. K. P. Saputra, and G. Virginia, “Smart Water Dispenser Terintegrasi untuk Monitoring Konsumsi Air Minum Harian,” J. Media Inform. Budidarma, vol. 5, no. 2, p. 705, 2021.

[9] N. A. M. S. M. Mohamad Ali Murtadho, “Implementasi Quick Response (Qr) Code Pada Aplikasi Validasi Dokumen Menggunakan Perancangan Unified Modelling Language (Uml),” Antivirus J. Ilm. Tek. Inform., vol. 10, no. 1, pp. 42–

50, 2016.

[10] D. Asmarajati, “Sistem Referensi Buku Menggunakan Algoritma Base 64 Pada Generate Dan Scan Qr Code Di Dinas Arpusda Wonosobo,” Device, vol. 10, no. 2, pp. 37–43, 2020.

[11] L. K. P. Saputra and W. S. Raharjo, “Implementation of password-based key derivation function for authentication scheme in patrolling system,” in Proceedings of 2019 5th International Conference on New Media Studies, CONMEDIA 2019, 2019, pp. 31–35.

[12] T. Moretto and A. Year, “Secure 2D barcodes based on visual cryptography,” no. 844996, 2018.

[13] M. D. Widyapramana, G. Dewantoro, J. Diponegoro, and J. Tengah, “Perancangan Sistem Cerdas untuk Keamanan dan Pemantauan Pintu Rumah Berbasis IoT,” vol. 4, 2021.

[14] L. K. P. Saputra and Y. Lukito, “Implementation of air conditioning control system using REST protocol based on NodeMCU ESP8266,” in Proceeding of 2017 International Conference on Smart Cities, Automation and Intelligent Computing Systems, ICON-SONICS 2017, 2018, vol. 2018-Janua.

[15] A. F. Hakim, W. Wedhaswara, and A. Z. Mardiansyah, “Sistem Pendukung Keputusan Penerangan Ruangan Berbasis IoT Menggunakan Protokol MQTT dan Fuzzy Tsukamoto,” J. Teknol. Informasi, Komputer, dan Apl. (JTIKA ), vol. 2, no. 2, pp. 304–313, 2020.

[16] S. O. F. Tarigan, H. I. Sitepu, and M. Hutagalung, “Pengukuran Kinerja Sistem Publish/Subscribe Menggunakan Protokol MQTT ( Message Queuing Telemetry Transport) (Publish / Subscribe System Performance Measurement Using the MQTT (Message Queuing Telemetry Transport Protocol),” J. Telemat., vol. 9, no. 1, pp. 25–30, 2014.

[17] F. Amalia, I. W. A. Arimbawa, and R. Afwani, “Implementasi Restful Api Pada Pengembangan Aplikasi If-Ku Berbasis Android,” J. Inform. dan Rekayasa Elektron., vol. 2, no. 1, p. 38, 2019.

Referensi

Dokumen terkait

Aplikasi pada android digunakan untuk men-scan QR Code pengendara yang datanya akan dimasukkan ke dalam database sebagai tanda masuk & keluar pengendara ke dan dari tempat parkir..

Laporan Kinerja Instansi Pemerintah Tahun 2019 Kabupaten Purworejo 24 No Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target 2020 28 Keselarasan dokumen perencanaan dan penganggaran