• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Sistem Informasi pada Aplikasi OpenSea

N/A
N/A
NABILLA ARTAMEVIA

Academic year: 2024

Membagikan "Pengembangan Sistem Informasi pada Aplikasi OpenSea"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGEMBANGAN SISTEM INFORMASI Pengembangan Sistem Informasi Pada Aplikasi OpenSea

Dosen Pengampu : Rina Fiati, S. T, M.Cs

Diajukan untuk memenuhi tugas akhir

mata kuliah IFT-604 Pengembangan Sistem Informasi oleh:

Nama : Nabilla Artamevia Nim : 202151044

PROGRAM STUDI TEKNIK INFORMATIKA FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MURIA KUDUS

2024

(2)

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ... 2

BAB I ... 3

PENDAHULUAN ... 3

BAB II ... 4

TINJAUAN PUSTAKA ... 4

BAB III ... 5

METODOLOGI ... 5

3.1 Komponen Sistem Informasi ... 5

3.1.1 Blok Basis Data ... 5

3.1.2 Ruang Lingkup OpenSea ... 5

3.1.3 Blok Input ... 5

3.1.4 Blok Model / Proses ... 5

3.1.5 Blok Output ... 5

3.1.5 Blok Teknologi ... 6

3.1.5.1 Hardware ... 6

3.1.5.2 Software ... 6

3.1.6 Sasaran atau Tujuan Sistem ... 6

3.1.7 Sistem Operasi ... 6

3.2 Pengembangan Sistem Informasi ... 6

3.2.2 Kelebihan dan Kelemahan ... 8

3.2.3 Teknologi yang Digunakan ... 8

3.2.4 Sumber Daya ... 9

3.2.4.1 Sumber Daya Manusia ... 9

3.2.4.2 Sumber Daya InfraStruktur ... 9

3.2.4.3 Sumber Daya Keuangan ... 9

3.2.4.4 Sumber Daya Manajemen ... 9

3.2.4.5 Sumber Daya Sistem (Platform, Content, Fitur) ... 9

3.2.4.6 Sumber Daya Pemasaran ... 10

3.2.5 Problem Solving... 10

3.2.6 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi ... 10

3.2.5.1 Metode/Model ... 11

3.2.5.2 Desain Rancangan Framework ... 11

3.2.5.3 Perencanaan Sistem Baru ... 12

3.2.5.4 Tools Pengembangan Sistem Informasi ... 12

BAB IV ... 14

HASIL PEMBAHASAN ... 14

BAB V ... 17

KESIMPULAN ... 17

DAFTAR PUSTAKA ... 18

(3)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Perkembangan teknologi blockchain telah melahirkan berbagai inovasi, salah satunya adalah Non-Fungible Tokens (NFTs) yanglmerevolusi cara kita memandang kepemilikan aset digital. OpenSea, sebagai pasar digital terbesar untuk NFT, memainkan peran penting dalamlekosistem inildengan menyediakan platform bagi pengguna untuk membeli, menjual, danlmenemukan NFT[1]. Namun, keberhasilan OpenSea tidak terlepas darilsistem informasi yanglmendukung operasionalnya. Pengembangan sistem informasi pada OpenSea melibatkan berbagai teknologi seperti Web3, PostgreSQL, IPFS, danlFilecoin, yanglmasing-masing berkontribusi pada keamanan, kecepatan, danlefisiensi platform[2]. Studi inilbertujuan untuk menggali lebih dalamlmengenai proses pengembangan sistem informasi pada OpenSea, tantangan yanglldihadapi, sertal;solusi yangllditerapkan untuk memastikan integritas danlfungsionalitas platform tetap terjaga.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana kebutuhan sistem informasi diidentifikasi danldianalisis dalamlOpenSea?

2. Apa saja tahapan dalamlpengembangan sistem informasi untuk mendukung operasi OpenSea secara efektif danlefisien?

3. Bagaimana cara mengukur keberhasilan implementasi sistem informasi pada OpenSea dalamlmendukung transaksi NFT?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Mengidentifikasi danlmenganalisis kebutuhan sistem informasi untuk aplikasi OpenSea.

2. Menguraikan tahapan penting dalamlpengembangan sistem informasi untuk OpenSea, darilperencanaan hingga pemeliharaan.

3. Menentukan indikator keberhasilan untuk mengukur efektivitas danlefisiensi implementasi sistem informasi pada OpenSea.

1.4 Batasan Penelitian

Penelitian inilfokus pada pengembangan sistem informasi dalamlkonteks aplikasi OpenSea sebagai platform perdagangan NFT. Studi inilmembahas teknologi yangldigunakan oleh OpenSea.

(4)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 OpenSea

OpenSea adalah pasar digital terbesar di dunia untuk aset digital berbasis blockchain yangldikenal sebagai Non-Fungible Tokens (NFTs)[3]. Didirikan pada tahun 2017, OpenSea memungkinkan pengguna untuk membeli, menjual, danlmenemukan berbagai jenis NFT, termasuk karya seni digital, koleksi virtual, item dalamlgame, domain web terdesentralisasi, danlaset digital lainnya. Platform inildibangun di atas blockchain Ethereum danlmendukung integrasi dengan jaringan blockchain lain seperti Polygon. OpenSea menggunakan teknologi terdesentralisasi seperti IPFS danlFilecoin untuk penyimpanan data, memastikan bahwa aset digital yangldiperdagangkan tidak dapat diubah oleh pihak pusat[4]. Dengan berbagai fitur termasuk lelang, penjualan langsung, danlalat manajemen koleksi, OpenSea memberikan ekosistem yanglkaya bagi pembuat, kolektor, danlinvestor dalamlruang NFT.

2.2 Fitur Pada OpenSea

OpenSea menawarkan berbagai fitur yanglmemudahkan pengguna untuk berinteraksi dengan NFT. Salah satu fitur utamanya adalah Marketplace, di mana pengguna dapat membeli, menjual, melelang, danlmenemukan NFT darilberbagai kategori seperti seni digital, koleksi, domain terdesentralisasi, danlitem dalamlgame. Pengguna dapat membuat profil, mengikuti akun lain, danlmelihat riwayat transaksi untuk setiap item yangldiperdagangkan. OpenSea juga menyediakan Lelang danlPenjualan Langsung, memungkinkan penjual untuk menentukan harga tetap atau mengadakan lelang terbuka di mana penawar tertinggi memenangkan item tersebut. Fitur inilmemberikan fleksibilitas bagi penjual untuk memaksimalkan nilai aset digital mereka.

Selain itu, OpenSea mendukung Minting NFT, di mana pengguna dapat membuat NFT mereka sendiri langsung di platform tanpa memerlukan pengetahuan teknis yanglmendalamltentang blockchain. OpenSea juga menyediakan Alat Manajemen Koleksi yanglmembantu pengguna mengelola danlmengatur NFT mereka dalamlberbagai koleksi, menambahkan deskripsi, kategori, danltag untuk memudahkan pencarian. Integrasi Multi- Blockchain adalah fitur lain yanglsignifikan, memungkinkan pengguna untuk bertransaksi di berbagai jaringan blockchain seperti Ethereum danlPolygon, sehingga memperluas jangkauan danlmengurangi biaya transaksi. Fitur-fitur inilbersama-sama menciptakan ekosistem yanglkuat danluser-friendly untuk berbagai pengguna darilberbagai latar belakang.

(5)

BAB III METODOLOGI 3.1 Komponen Sistem Informasi

Komponen sistem informasi terdiri darilbeberapa elemen utama yanglbekerja bersama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, danlmendistribusikan informasi. Komponen system infromasi terdiri dari:

3.1.1 Blok Basis Data

Blok basis dataldi OpenSea adalah tempat di mana semua informasi tentang NFT yangldiposting oleh pengguna disimpan danldikelola, termasuk deskripsi, harga, danlstatus kepemilikan[1]. Mereka menggunakan PostgreSQL untuk menyimpan datanya. Basis datalNFT menyimpan informasi tentang setiap NFT yangldiposting oleh pengguna, termasuk metadatalseperti judul, deskripsi, kreator, danlharga. Basis dataltransaksi menyimpan catatan tentang setiap transaksi yanglterjadi di platform OpenSea, termasuk detail pembelian, penawaran, danlpenjualan.

3.1.2 Ruang Lingkup OpenSea

Ruang lingkup OpenSea mencakup penyediaan platform terdesentralisasi untuk perdagangan Non-Fungible Tokens (NFTs), yanglmemungkinkan pengguna untuk membuat, membeli, menjual, danlmengelola aset digital berbasis blockchain seperti seni digital, koleksi, domain, danlitem game.

3.1.3 Blok Input

Blok masukan adalah bagian darilsistem informasi yanglmenerima datalatau informasi darilberbagai sumber eksternal. Blok masukan di OpenSea adalah bagian yanglmemungkinkan pengguna untuk memasukkan NFT yanglingin mereka jual atau membeli, sertalmemasukkan datalterkait seperti deskripsi, harga, danlgambar.

3.1.4 Blok Model / Proses

Blok model/proses adalah bagian darilsistem informasi yanglmelakukan pemrosesan danlanalisis data. Blok model/proses dalamlOpenSea bertanggung jawab untuk mengelola danlmenganalisis datalNFT yangldimasukkan pengguna, sertalmenyajikan NFT yanglrelevan kepada pengguna.

3.1.5 Blok Output

Blok keluaran adalah bagian darilsistem informasi yanglmenyajikan hasil darilpemrosesan datalkepada pengguna atau sistem eksternal. Blok keluaran di OpenSea adalah bagian yanglmenampilkan hasil darilpencarian atau interaksi pengguna dengan platform, seperti tampilan daftar NFT, detail NFT, atau informasi transaksi.

(6)

3.1.5 Blok Teknologi

Blok teknologi adalah infrastruktur yanglmendukung operasi danlfungsi sistem informasi. OpenSea menggunakan teknologi berupa web3, PostgreSQL, IPFS danlFilecoin.

OpenSea menggunakan IPFS danlFilecoin untuk penyimpanan data. IPFS danlFilecoin adalah jaringan penyimpanan file terdesentralisasi yanglmemastikan dataltidak dapat diubah oleh pihak pusat. OpenSea menggunakan berbagai bahasa pemrograman danlkerangka kerja untuk pengembangan, termasuk JavaScript, Python, danllainnya.

3.1.5.1 Hardware

Virtual Machines (VMs) yangldigunakan untuk hosting aplikasi, basis data, danllayanan web adalah Amazon Web Services (AWS). IPFS danlFilecoin digunakan untuk penyimpanan datalterstruktur danltidak terstruktur, mendukung layanan basis dataldanlsistem penyimpanan terdesentralisasi. Router danlSwitch digunakan untuk mengelola lalu lintas jaringan internal danleksternal, memastikan konektivitas yanglandal danlcepat[5]. Load Balancer digunakan untuk mendistribusikan beban kerja di beberapa server, meningkatkan ketersediaan danlkinerja aplikasi. Dengan kombinasi software danlhardware ini, OpenSea dapat menyediakan platform marketplace NFT yanglaman, skalabel, danlterdesentralisasi.

3.1.5.2 Software

OpenSea menggunakan library danlframework Web3 yangldigunakan untuk berinteraksi dengan blockchain Ethereum. RDBMS yangldigunakan untuk menyimpan datalterstruktur adalah PostgreSQL. Protokol danljaringan peer-to-peer yangldigunakan untuk menyimpan danlberbagi dataldalamlsistem terdesentralisasi adalah IPFS (InterPlanetary File System). Jaringan penyimpanan terdesentralisasi yanglbekerja dengan IPFS adalah FileCoin.

3.1.6 Sasaran atau Tujuan Sistem

OpenSea bertujuan untuk menyediakan platform terdesentralisasi yanglmenjadi pasar utama bagi perdagangan NFT. Platform inildirancang untuk memungkinkan pengguna membeli, menjual, danlmenemukan berbagai aset digital dengan cara yanglaman, transparan, danlmudah diakses.

3.1.7 Sistem Operasi

OpenSea dapat diakses Windows (Windows 10 danlWindows 11), macOS (terutama versi terbaru seperti Big Sur danlMonterey), Linux (seperti Ubuntu, Fedora, danlDebian) menggunakan browser Google Chrome, Mozilla Firefox, Microsoft Edge, Safari, danlBrave.

Selain itu, perangkat mobile yanglmenjalankan iOS 14 atau Android 9.0 (Pie) yangllebih baru.

3.2 Pengembangan Sistem Informasi

Berikut adalahlpengembangan darilsistem informasi OpenSea.

(7)

3.2.1 Sistem Kerja

Gambar 1 Flowchart OpenSea

(8)

Gambar 2 Use Case OpenSea

3.2.2 Kelebihan dan Kelemahan

OpenSea adalah pasar terbesar untuk NFT yanglmenawarkan beragam kategori aset digital dengan keamanan danltransparansi tinggi berkat teknologi blockchain. Platform inilmendukung beberapa blockchain seperti Ethereum, Polygon, danlKlaytn, sehingga mengurangi biaya transaksi. Antarmuka yanglintuitif danlfitur seperti lelang, penjualan langsung, sertalalat manajemen koleksi memudahkan penggunaan bagi pemula maupun pengguna berpengalaman. Penyimpanan terdesentralisasi menggunakan IPFS danlFilecoin memastikan keamanan datalpengguna.

Namun, OpenSea memiliki kelemahan seperti biaya gas yangltinggi di blockchain Ethereum, yangldapat menjadi hambatan bagi transaksi kecil. Meskipun aman, insiden peretasan danlpenipuan tetap menjadi kekhawatiran. Kelemahan lainnya juga OpenSea masih menggunakan aplikasi wallet eksternal lain untuk mendukung pembayaranna

3.2.3 Teknologi yang Digunakan

Teknologi utama yangldigunakan meliputi blockchain Ethereum untuk mendasari transaksi NFT danlkontrak pintar yanglditulis dalamlSolidity. Untuk penyimpanan terdesentralisasi, OpenSea menggunakan IPFS (InterPlanetary File System) danlFilecoin, yanglmemastikan datalNFT aman danltidak dapat diubah. Darilsisi basis data, OpenSea menggunakan PostgreSQL untuk menyimpan datalterkait pengguna, transaksi,

(9)

danlmetadatalNFT. Selain itu, OpenSea memanfaatkan teknologi Web3 untuk memungkinkan interaksi pengguna dengan aplikasi blockchain melalui browser, sertalberbagai bahasa pemrograman danlkerangka kerja seperti JavaScript danlPython untuk pengembangan front- end danlback-end.

3.2.4 Sumber Daya

Berikut adalah penjelasan mengenai sumber daya OpenSea:

3.2.4.1 Sumber Daya Manusia

Sumber daya manusia di OpenSea terdiri dariltim yanglahli di berbagai bidang, termasuk pengembang perangkat lunak, insinyur blockchain, spesialis keamanan siber, desainer UX/UI, danlmanajer produk. Selain itu, tim marketing danlcustomer support juga berperan penting dalamlmenjalankan operasional sehari-hari danlmemastikan layanan kepada pengguna berjalan lancar.

3.2.4.2 Sumber Daya InfraStruktur

Infrastruktur OpenSea mencakup server danllayanan cloud yangldigunakan untuk hosting aplikasi, database, danlpenyimpanan data. Mereka menggunakan penyedia layanan cloud seperti AWS atau Google Cloud Platform untuk memastikan skalabilitas danlketersediaan yangltinggi. Selain itu, teknologi seperti IPFS danlFilecoin digunakan untuk penyimpanan terdesentralisasi.

3.2.4.3 Sumber Daya Keuangan

Salah satu sumber pendapatan terbesar adalah komisi transaksi, di mana OpenSea mengenakan biaya sekitar 2.5% untuk setiap transaksi yanglterjadi di platformnya, baik itu penjualan langsung maupun lelang NFT. Selain itu, OpenSea juga dapat memperoleh pendapatan melalui kemitraan danlkolaborasi dengan berbagai proyek NFT danlblockchain, termasuk listing fee untuk proyek-proyek tertentu.

3.2.4.4 Sumber Daya Manajemen

Sumber daya manajemen terdiri dariltim eksekutif yanglmemimpin visi danlstrategi perusahaan, manajer proyek yanglmengawasi pengembangan danlimplementasi produk, sertaltim operasional yanglmemastikan semua aspek bisnis berjalan sesuai rencana.

3.2.4.5 Sumber Daya Sistem (Platform, Content, Fitur)

Sumber daya sistem di OpenSea mencakup platform teknis yanglmendukung operasi mereka, termasuk antarmuka pengguna, backend server, danlteknologi blockchain. Konten platform berupa NFT yangldiunggah oleh pengguna. Fitur-fitur yangldisediakan termasuk marketplace, lelang, dompet digital, danlalat manajemen koleksi NFT.

(10)

Gambar 3 Tampilan Home Page Gambar 4 Tampilan Detail NFT

3.2.4.6 Sumber Daya Pemasaran

Sumber daya pemasaran OpenSea meliputi tim pemasaran yanglbertanggung jawab atas strategi promosi danlbranding, kampanye digital, media sosial, danlkolaborasi dengan artis danlpengembang NFT. Mereka juga mengelola hubungan publik danlberpartisipasi dalamlacara industri untuk meningkatkan visibilitas danladopsi platform.

3.2.5 Problem Solving

Untuk mengatasi kelemahan pada OpenSea, langkah-langkah penting yangldapat ditingkatkan adalah peningkatan protokol keamanan danledukasi pengguna, sertalkemitraan dengan regulator untuk memastikan kepatuhan regulasi yanglberkaitan dengan pasar NFT.

Integrasi dengan gateway pembayaran lain juga dapat memperluas jangkauan pengguna danlmeningkatkan kenyamanan transaksi. Dengan langkah-langkah ini, OpenSea dapat mengatasi kelemahan yanglada danlterus berkembang sebagai platform perdagangan NFT terdepan.

3.2.6 Metodologi Pengembangan Sistem Informasi

OpenSea menerapkan pendekatan Agile dalamlpengembangan sistem informasinya untuk menanggapi perubahan kebutuhan pengguna danlpasar dengan lebih responsif. OpenSea dapat mengorganisir pengembangan produk secara iteratif yangldisebut sprint. Selain itu, praktik Agile seperti pertemuan harian memungkinkan OpenSea untuk mempercepat pengambilan keputusan, meningkatkan transparansi tim, danlmengoptimalkan proses pengembangan secara keseluruhan. Dengan pendekatan Agile, OpenSea dapat terus beradaptasi dengan perubahan kebutuhan pasar danlpengguna.

(11)

Gambar 5 Agile dengan Sprint

3.2.5.1 Metode/Model

Sebagai platform yanglberoperasi dalamllingkungan yanglcepat berubah danlinovatif seperti pasar NFT, OpenSea menerapkan berbagai model atau praktik Agile dalamlpengembangan sistem informasinya. OpenSea bisa menggunakan praktik-praktik Scrum seperti perencanaan sprint, pertemuan harian, ulasan sprint, danlretrospektif, untuk mengatur pengembangan produk dalamliterasi yanglsingkat danlterfokus.

3.2.5.2 Desain Rancangan Framework

Pengembangan fitur wallet internal di OpenSea bertujuan untuk meningkatkan kemudahan danlkeamanan pengguna dalamlmengelola aset digital mereka langsung darilaplikasi tanpa perlu menggunakan wallet eksternal. Pengembangan inilakan menggunakan metodologi Agile dengan pendekatan model sprint.

(12)

3.2.5.3 Perencanaan Sistem Baru

Gambar 6 Activity Diagram Pengembangan Fitur

Perancangan sistem baru OpenSea mencakup penambahan opsi blockchain yangllebih beragam danlpenghapusan kebutuhan penggunaan wallet eksternal, dengan menyediakan semua fitur dalamlsatu aplikasi terintegrasi (all-in-one app). Hal inilmemungkinkan pengguna untuk lebih mudah danlaman melakukan transaksi sertalmengelola aset digital mereka secara langsung di dalamlplatform OpenSea, meningkatkan kenyamanan danlaksesibilitas bagi semua pengguna.

3.2.5.4 Tools Pengembangan Sistem Informasi

OpenSea menggunakan berbagai tools untuk pengembangan sistem informasi, termasuk bahasa pemrograman seperti JavaScript danlSolidity untuk pengembangan kontrak pintar. Mereka juga memanfaatkan PostgreSQL untuk manajemen basis dataldanlIPFS

(13)

sertalFilecoin untuk penyimpanan datalterdesentralisasi. Alat-alat inilmemungkinkan OpenSea untuk menyediakan platform yanglaman, cepat, danldapat diskalakan untuk perdagangan NFT.

(14)

BAB IV

HASIL PEMBAHASAN 4.1 Kuisioner

Dalamlpenelitian ini, kami menggunakan metode User Acceptance Testing (UAT) yangldilengkapi dengan kuesioner skala Likert untuk mengevaluasi sistem yangldikembangkan. UAT dilakukan dengan melibatkan pengguna akhir yanglmenguji sistem berdasarkan skenario penggunaan nyata, danlmengisi kuesioner yanglmengukur persepsi mereka terhadap berbagai aspek sistem, seperti kegunaan danlkepuasan[6], [7]. Pertanyaan kuisioner antara lain:

1. Seberapa puas Anda dengan kualitas layanan pelanggan yangldisediakan oleh OpenSea?

2. Seberapa mudah Anda menemukan danlmenggunakan fitur-fitur yangltersedia di aplikasi OpenSea?

3. Seberapa cepat danlstabil akses Anda ke aplikasi OpenSea, baik melalui desktop maupun mobile?

4. Seberapa menarik danlintuitif desain antarmuka pengguna (UI) OpenSea menurut Anda?

5. Seberapa puas Anda dengan pengalaman keseluruhan menggunakan aplikasi OpenSea?

4.2 Hasil Survei Responden

(15)

4.3 Hasil Analisa

Berikut hasil penghitungan darilkuisioner :

Analisis Customer

Service Fitur Aksesibilitas Tampilan (UI) Keseluruhan

Jumlah 209 195 178 193 205

Mean 4,18 3,9 3,56 3,86 4,1

Median 4 4 4 4 4

(16)

Modus 5 4 4 4 4

Standar Deviasi 0,97 1,02 1,15 1,13 0,96

Variansi 0,94 1,05 1,32 1,28 0,93

Minimum 1 1 1 1 1

Maximum 5 5 5 5 5

Range 4 4 4 4 4

Tabel 1 Hasil Analisa

Berdasarkan hasil sistem validasi UAT yangldilakukan melalui kuesioner, dapat disimpulkan bahwa darilsegi layanan, fitur, stabilitas, tampilan, danlaspek lainnya, sistem telah mendapat penilaian yanglpositif danlsesuai dengan harapan pengguna. Kuesioner skala Likert memberikan gambaran yanglkuat tentang persepsi bahwa layanan yangldiberikan telah dianggap baik danldapat diandalkan.

(17)

BAB V KESIMPULAN

OpenSea adalah platform perdagangan NFT terkemuka yanglmemanfaatkan teknologi blockchain untuk menyediakan pasar terdesentralisasi yanglaman danltransparan.

Menggunakan PostgreSQL untuk manajemen basis data, OpenSea memungkinkan pengguna untuk membuat, membeli, menjual, danlmelelang NFT dengan mudah. Selain itu, OpenSea mengintegrasikan IPFS danlFilecoin untuk penyimpanan datalterdesentralisasi, memastikan bahwa aset digital disimpan dengan aman danltidak dapat diubah oleh pihak pusat. Platform inilmenawarkan berbagai fitur yanglmendukung pengalaman pengguna yangloptimal, seperti opsi blockchain yanglberagam danlantarmuka yanglramah pengguna.

Kesimpulannya, OpenSea telah berhasil menciptakan ekosistem NFT yanglkomprehensif danlmudah digunakan dengan menyediakan semua fitur dalamlsatu aplikasi terintegrasi. Melalui teknologi canggih danldesain yanglberfokus pada pengguna, OpenSea tidak hanya memfasilitasi perdagangan aset digital tetapi juga memberikan jaminan keamanan danltransparansi yangltinggi. Dengan demikian, OpenSea terus berkembang sebagai salah satu platform utama untuk NFT, mendukung para kreator danlkolektor dalamlmengelola danlmemperdagangkan aset digital mereka dengan efisien.

(18)

DAFTAR PUSTAKA

[1] Mega Dinda Larasati, “OpenSea: Pengertian, Sumber Keuntungan, danlCara Daftar,”

ForesterAct Tekno.

[2] Namira Yunia Lestanti and Sanusi, “OpenSea Rilis Fitur Keamanan Baru, Lindungi Pengguna darilAncaman Penipuan NFT.,” Tribunnews.com.

[3] Eduard Banulescu and Lynn Wang, “12 Important Things You Need to Know Before Buying and Selling NFTs on OpenSea,” beincrypto.

[4] NFT Sweep, “How to List Multiple NFTs in Bulk,” NFT Sweep.

[5] Adiyuda Prayitna, “Teknologi Serverless, Keuntungan danlPemanfaatannya,” KEDAULATAN RAKYAT, Yogyakarta, Mar. 06, 2024.

[6] “SEMINAR NASIONAL PENDIDIKAN TEKNIK INFORMATIKA SENAPATI”, [Online].

Available: http://pti.undiksha.ac.id/senapatiii

[7] E. Suprapto, “User Acceptance Testing (UAT) Refreshment PBX Outlet Site BNI Kanwil Padang,” Jurnal Civronlit Unbari, vol. 6, no. 2, p. 54, Oct. 2021, doi:

10.33087/civronlit.v6i2.85.

Referensi

Dokumen terkait

Pendekatan Arsitektur Enterprise yang digunakan dalam pengembangan Sistem Informasi Keuangan Gereja Kristen memiliki empat komponen penyusun yaitu arsitektur bisnis,

Pada penulisan makalah ini telah dipaparkan tentang perancangan dan pengembangan aplikasi e-TransMobile dimana sistem informasi transaksi dengan handphone berbasis

Pengembangan arsitektur Sistem Informasi Keuangan Gereja Kristen Jawa dilakukan menggunakan pendekatan Enterprise Architecture yang terdiri dari empat komponen

Menu Dokumen Lengkap adalah tampilan rekap pendaftaran pengembangan sistem informasi yang sudah lengkap Dokumen Aplikasi dan File Pendukung serta mendapat persetujuan, seperti

Salah satu metodologi pengembangan sistem informasi geografis yang pernah diusulkan adalah YWDM (Y Web GIS Development Metodologi). Metodologi ini adalah metodologi

ABSTRAK Pengembangan Aplikasi Audit Sistem Informasi Berstandar COBIT Framework Oleh: Yozo Narayan Wanny 09312508 Proses audit teknologi informasi dengan kerangka kerja COBIT

Pengembangan Aplikasi Sistem Informasi Penjadwalan Perkuliahan Elektronik Berbasis Web Dengan Sms Gateway.. Sistem Penjadwalan Otomatis Menggunakan Algoritma Genetika Difakultas Sains

Makalah ini membahas tentang keamanan sistem