• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengembangan Teori Perilaku Cemas Perspektif Al-Qur’an (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa IIQ Jakarta)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Pengembangan Teori Perilaku Cemas Perspektif Al-Qur’an (Studi Kasus Terhadap Mahasiswa IIQ Jakarta)"

Copied!
69
0
0

Teks penuh

Tujuan penelitian ini adalah membangun konstruk teoritis perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'ān; memetakan pelaksanaan konstruksi skala pengukuran perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'ān; dan memetakan siswa IIQ Jakarta berdasarkan tingkat kecemasan yang dialaminya. Hasil analisis menunjukkan bahwa perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'ān diteorikan terdiri dari konstruk sifat (63,6% varians; 30 variabel manifes), dan keadaan diteorikan terdiri dari konstruk sifat (63,6% dari varians; 30 variabel manifes) dan kondisi (71% varians; 19 variabel menunjukkan) perilaku cemas. Kata Kunci: perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'ān, konstruk perilaku cemas, konstruk keadaan perilaku cemas.

Kata Kunci: Perilaku cemas Perspektif Al-Quran, Konstruk sifat perilaku cemas, Konstruk keadaan perilaku cemas. Pimpinan Program Studi Magister Ilmu Al-Qur'an dan Tafsir Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta, Dr. Transliterasi Arab-Latin pada skripsi ini mengacu pada Panduan Penulisan Tesis, Tesis dan Disertasi di Institut Ilmu Al-Qur'an (IIQ) Jakarta.

Konsonan Tunggal

Konsonan Rangkap karena Tasydiid ditulis rangkap نتم

Bila Ta` Marbūtah diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka ditulis dengan h

Bila Ta` Marbūtah hidup atau dengan harakat, fatḥah, kasrah, dan ḍammah ditulis t

Vokal Pendek

Vokal Panjang

Vokal Rangkap

Vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata, Dipisahkan dengan Apostrof

Kata Sandang Alif + Laam 1. Bila diikuti huruf Qamariyyah

Bila diikuti huruf Syamsiyyah, ditulis dengan huruf Syamsiyyah yang mengikutinya serta menghilangkan huruf l (el)-nya

Penulisan Kata-Kata dalam Rangkaian Ditulis menurut bunyi atau pengucapannya

Perilaku individu dimotivasi oleh emosi yang ada di dalamnya, yang dapat berdampak signifikan terhadap kesehatan dan kesejahteraan psikologis individu. 1 Dimulai dari kebutuhan, dimana kebutuhan tersebut menimbulkan emosi yang melatarbelakangi munculnya perilaku tertentu pada individu, perilaku tersebut berfungsi untuk memenuhi kebutuhan. Kecemasan keadaan mencerminkan respon psikologis dan fisiologis yang bersifat sementara dimana respon tersebut berkaitan langsung dengan situasi yang merugikan atau mengancam individu pada waktu tertentu, sedangkan kecemasan sifat mengacu pada tipe kepribadian yang menggambarkan perbedaan antar individu terkait dengan kecenderungan untuk menginduksi. takut. pada respons rasa takut ketika mengalami rasa takut.

Parker, kecemasan sifat dan kecemasan keadaan bersifat multidimensi, dimana terdapat perbedaan kecenderungan individu ketika mengalami kecemasan dalam situasi tertentu.9 Para peneliti ini menemukan bahwa kecemasan keadaan mempunyai dua dimensi yaitu kognitif-kepedulian dan otonom-emosional, sedangkan kecemasan sifat terdiri dari empat dimensi. aspek, yaitu penilaian sosial terhadap bahaya; risiko bahaya fisik; ancaman yang ambigu; dan ancaman dalam situasi yang tidak bersalah atau rutinitas sehari-hari.10. 11 Psikologi Islam merupakan suatu cara pandang, cara berpikir atau sistem pendekatan dalam kajian di bidang psikologi, dimana psikologi Islam dianggap sebagai suatu kesatuan cara berpikir dalam memahami universalitas ajaran Islam dari sudut pandang psikologi. 4 Pola pengembangan konsep teoritis dalam bidang psikologi Islam ada dua, yaitu pola idealis dan pola pragmatis, dimana peneliti akan mengadaptasi pola idealis dalam membangun konstruk teoritis perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'ān.

Islam muncul dari pola idealis dimana pola ini menggunakan pendekatan deduktif yang menggali konsep-konsep psikologis dari prinsip-prinsip Islam dalam praktiknya. Psikologi Islam muncul dari pola pragmatis, dimana pola ini menggunakan pendekatan induktif, yang dalam praktiknya mengadopsi teori-teori psikologi Barat dan menghilangkan serta menyucikan teori-teori tersebut. Saat itu, Fir'aun dengan dukungan para pemimpin suku dan ahli sihir berencana membunuh Nabi Musa dan kaum Bani Israil.

Kecemasan merupakan suatu emosi dimana perilaku merupakan manifestasi dari emosi, dan emosi dapat diukur melalui manifestasinya. Daripada menjelaskannya berdasarkan teori-teori psikologi Barat yang sekuler, perilaku umat Islam harus dijelaskan dan dievaluasi melalui kacamata psikologi Islam, yang menunjukkan pentingnya upaya untuk mengembangkan teori-teori perilaku cemas di bidang psikologi Islam.

Permasalahan

Identifikasi Masalah

8 dugaan mahasiswa IIQ Jakarta terus menerus terpapar sumber stressor yaitu kewajiban lulus program Tahfidz Al-Qur'ān, karena kelulusan mahasiswa pada program ini sangat menentukan keikutsertaannya pada ujian semester akhir, yang akan berdampak pada proses kuliah mahasiswa pada semester berikutnya. Mengikuti ujian pada semester akhir merupakan suatu keharusan bagi mahasiswa, dan lulus program Tahfidz Al-Qur'ān sebagai prasyarat dapat menjadi stressor karena tingkat kemampuan hafalan mahasiswa yang berbeda-beda dan keadaan lain yang dapat memperparah stressor tersebut. Walaupun tidak dapat dikatakan secara lengkap, namun program Tahfidz Al-Qur'ān berlaku untuk seluruh santri tanpa terkecuali, sehingga peneliti berpendapat bahwa santri IIQ Jakarta cukup representatif untuk memperoleh dan mengumpulkan data sebagai subjek penelitian berdasarkan emosi cemas yang dialaminya. .

Berdasarkan fenomena yang telah diuraikan di atas, maka peneliti bertujuan untuk mengembangkan teori perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'an melalui studi kasus pada siswa IIQ Jakarta. Belum ada instrumen pengukuran perilaku kecemasan yang dibangun berdasarkan teori perspektif Al-Qur'an dan tradisi Islam lainnya. Perlu adanya pengukuran perilaku cemas dalam ranah Psikologi Islam sebagai alat bagi individu muslim untuk melakukan refleksi diri.

Pembatasan Masalah

Perumusan Masalah

Tujuan Penulisan

Manfaat Praktis

Data yang diperoleh dari hasil eksperimen kemudian diolah secara kuantitatif untuk menguji reliabilitas25 dan daya diskriminatif26 item pernyataan. 28 Ekstraksi faktor merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui banyaknya faktor yang terbentuk dari barang persediaan yang telah disiapkan. Rotasi faktor merupakan analisis kuantitatif untuk mengelompokkan item-item pernyataan yang ada ke dalam salah satu faktor yang terbentuk.

Temuan penelitian ini adalah terbentuknya skala pengukuran rasa syukur dengan dua komponen faktor yaitu faktor “al-syukr al-dākhiliyah” yang diukur dengan 5 butir pernyataan dan “al-syukr al-khārijiyah” yang diukur dengan 8 item pernyataan. Kemudian peneliti menyusun rencana pengukuran riḍa, dimana konsep riḍa yang dirumuskan peneliti terdiri dari 5 dimensi: dimensi pertama diukur dengan 3 butir pernyataan; dimensi kedua diukur dengan 4 item pernyataan; Peneliti menguji reliabilitas pengukuran riḍa dengan menggunakan metode koefisien alpha Cronbach dengan menganalisis data yang diperoleh dari hasil tes, pada tahap ini peneliti menghilangkan item pernyataan yang ada sehingga tersisa 14 item pernyataan.

35 Analisis faktor konfirmatori adalah analisis kuantitatif yang dilakukan untuk menguji keakuratan/kesesuaian item pernyataan yang disiapkan untuk pengukuran. Berdasarkan konsep tersebut, peneliti menyusun cetak biru pengukuran kebahagiaan yang menggambarkan bahwa kebahagiaan terdiri dari 4 dimensi yang diukur dengan 80 item pernyataan. Berdasarkan uji validitas yang dilakukan, terdapat 53 item pernyataan yang dieliminasi sehingga menyisakan 27 item pernyataan yang dianggap valid.

Selanjutnya peneliti melakukan uji reliabilitas pengukuran kebahagiaan dengan 27 item pernyataan dengan menggunakan pendekatan koefisien alpha Cronbach, dimana hasil pengujian menunjukkan semua item memenuhi kriteria, sehingga tidak ada item yang memenuhi kriteria. Selanjutnya peneliti melakukan ekstraksi faktor dengan menggunakan metode Principal Component Analysis (PCA), dimana pada tahap ini terbentuk 3 faktor dengan total variansi kumulatif sebesar 71,56% yang berarti terdapat 13 item dalam inventarisasi.

Metode Penelitian

  • Pendekatan Penelitian
  • Metode Analisis Data
  • Langkah Penelitian
  • Teknik Penulisan

Tujuan dari strategi ini adalah untuk mengembangkan pengukuran perilaku cemas melalui sampel populasi khusus (siswa IIQ Jakarta) dan menguji apakah data yang diperoleh dapat digeneralisasikan ke sampel populasi yang lebih luas (heterogen). Pendekatan deduktif dalam penelitian ini diawali dengan pelaksanaan penelitian tahap 1 yaitu penafsiran dimana dilakukan kajian Psikologi Islam berdasarkan prinsip-prinsip Islam dalam hal ini Al-Quran. Sumber data primer pada tahap penafsiran penelitian ini adalah ayat-ayat Al-Quran yang berisi pembahasan tentang perilaku cemas.

Selanjutnya peneliti akan mengumpulkan ayat-ayat tersebut dan menjadikannya sebagai rujukan utama dalam mengonsep teori perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'an. Dalam ayat Al-Qur`ān diartikan sebagai ketakutan44, dimana kalimat ini diulang sebanyak 13 kali dalam Al-Qur'an, terdapat pada ayat berikut: QS. Sumber data sekunder pada tahap penafsiran penelitian ini adalah ḥadīś dan karya-karya ulama terdahulu yang berperan melengkapi penafsiran ayat Al-Quran terkait perilaku cemas.

Selain naş-naş Islam, peneliti juga mengumpulkan pembahasan mengenai teori ketakutan dari sudut pandang psikologi Barat, yaitu teori yang dikembangkan oleh Spielberger dkk.46 dan Endler & Kocovski47, dimana teori ini berperan sebagai pendekatan analitis (dasar). konsep). Dalam membangun konstruk teori perilaku, kecemasan dari sudut pandang Al-Qur'an didasarkan pada perolehan tafsir ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi pembahasan tentang perilaku cemas. Penelitian disertasi ini bertujuan untuk membangun konstruk teori perilaku cemas dalam perspektif Al-Quran, dimana rumusan konsep teoritis tersebut diperoleh melalui penafsiran ayat-ayat Al-Quran dengan metode tafsir tematik (tafsir mauḍū'ī) sebagaimana dijelaskan pada fase 1 Dilakukan pendekatan analitis dengan menggunakan teori kecemasan dari sudut pandang psikologi Barat untuk memperoleh tafsir ayat-ayat Al-Qur'an yang berisi pembahasan tentang perilaku cemas. Pendekatan analitis ini dilakukan sekaligus membangun konstruk teoritis perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'an.

Tujuan penelitian selanjutnya adalah menyusun skala pengukuran perilaku cemas dalam perspektif Al-Qur'an. Instrumen pengukuran perilaku kecemasan yang dikembangkan pada tahap 3 kemudian didistribusikan kepada populasi untuk memperoleh data kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini terdiri dari mahasiswa IIQ Jakarta Fakultas Ushuluddin dan Dakwah Program Studi Sarjana Ilmu Al-Qur'ān dan Tafsir.

Teknik penulisan disertasi ini mengacu pada buku Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan Disertasi Institut Ilmu Al-Qur'ān (IIQ) Jakarta.

Sistematika Penulisan

KONSEP PERILAKU CEMAS

RANCANGAN KONSTRUK SKALA

ANALISIS KONSTRUK PERILAKU CEMAS PERSPEKTIF AL-QUR`ĀN PERSPEKTIF AL-QUR`ĀN

Saran

Diharapkan instrumen pengukuran perilaku kecemasan yang dirumuskan dalam penelitian ini dapat digunakan pada penelitian-penelitian selanjutnya yang juga menyelidiki kecemasan atau variabel perilaku lainnya, sehingga konstruk yang terbentuk dapat lebih mewakili komunitas Muslim. Berdasarkan temuan tersebut, dapat dilakukan analisis lebih lanjut untuk membangun dan merumuskan konstruk baru. Prevalensi gangguan kecemasan di seluruh dunia: tinjauan sistematis dan meta-regresi', Psychological Medicine Blaus, Bruce, 'The Limbic System', WikiJournal of Medicine, 2014.

Brown, Timothy A, Bruce F Chorpita, and David H Barlow, 'Structural relationships between dimensions of the DSM-IV anxiety and mood disorders and dimensions of negative affect, positive affect, and autonomic arousal.', Journal of Abnormal Psychology. Dattani, Saloni, Hannah Ritchie and Max Roser, 'Anxiety Disorders', Mental Health - Our World in Data, 2021. Edwards, and Romeo Vitelli, 'A WPS TEST REPORT by Western Psychological Services', in Endler Multidimensional Anxiety Scales (EMAS) ) ( Western Psychological Services Los Angeles, 1991).

The multidimensionality of state and trait anxiety: The factor structure of the Endler Multidimensional Anxiety Scales.', Journal of Personality and Social Psychology. Lang, Peter J and Michael Davis, 'Fear and Anxiety: Animal Models and Human Cognitive Psychophysiology', Journal of Affective Disorders, 2000. McGaugh, 'Noradrenergic Activation of the Basolateral Amygdala Modulates Consolidation of Object Recognition Memory', Neurobiology of Learning and Memory.

Self-Report – APA Dictionary of Psychology’, American Psychological Association [3 Januarie 2022 geraadpleeg]. Shihab, M Quraish, Kaidah Tafsir, V (Tangerang: Lentera Hati Group, 2021) Spielberger, Charles D., 'State-Trait Anxiety Inventory for Adults', 1983 Spielberger, Charles D, 'Theory and Research on Anxiety', in Anxiety en.

Referensi

Dokumen terkait

meet sesuai kondisi  Peserta didik mengisi absensi yang telah disiapkan guru di GC, guru mengeceknya sebagai sikap disiplin  Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam