• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGAN USAHA MIKRO DI BANK SYARIAH MANDIRI KC. KEDATON KOTA BANDAR LAMPUNG "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Pertanyaan Penelitian

Tujuan dan Manfaat Penelitian

Penelitian Relevan

Penelitian yang dilakukan oleh Dwi Nursanti pada tahun 2017 Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Metro berjudul “Peran BRI Syariah KCP Bandar Sribawono Lampung Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil (MIKRO)”, penelitian ini mengkaji bagaimana peran BRI Syariah KCP Sribawono Lampung dalam penguatan usaha kecil dan menengah. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada dua cara untuk memberdayakan usaha kecil (mikro) di BRI Syariah KCP Bandar Sribawono yaitu dengan menggunakan pembiayaan dan pembinaan (pemantauan). Penelitian yang dilakukan oleh Siti Sriwahyuni ​​tahun 2016, Fakultas Syariah dan Ekonomi Islam, Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Jurai Siwo Metro berjudul “Pembiayaan Usaha Kecil Menengah (UKM) oleh BMT Assyafi’iyah Kota Gajah”, penelitian ini menyelidiki , bagaimana menghimpun pembiayaan bagi usaha kecil dan menengah (UKM) di BMT Assyafi'iyah Kota Gajah.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa untuk mendapatkan pembiayaan bagi Usaha Kecil dan Menengah di BMT Assyafi'iyah Kota Gajah harus memenuhi persyaratan tertentu dalam permohonannya. 10Dwi Nursanti, Peran BRI Syariah KCP Bandar Sribawono Lampung Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil (MIKRO), Tugas Akhir, (IAIN Metro: 2017). Penelitian yang dilakukan oleh Ahmad Jaelani pada tahun 2015, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, Universitas Islam Negeri Walisongo dengan judul “Analisis Mekanisme Keuangan Mikro dengan Akad Murabahah di Kantor Cabang Pembantu Bank Mandiri Syariah Semarang Timur” penelitian ini mengkaji implementasi dan analisis mekanisme pembiayaan mikro dengan akad murabahah di kantor cabang pembantu Bank Syariah Mandiri Semarang Timur.

11Siti Sriwahyuni, Mengamankan Pembiayaan Usaha Kecil dan Menengah (UKM) oleh BMT Assyafi'iyah Kota Gajah, Tugas Akhir, (STAIN Jurai Siwo Metro: 2016).

LANDASAN TEORI

  • Pengertian Pembiayaan Murabahah
  • Dasar Hukum Murabahah
  • Rukun Dan Syarat Pembiayaan Murabahah
  • Implementasi Murabahah Dalam Lembaga Keuangan Syariah
  • Usaha Mikro
    • Pegertian Usaha Mikro
    • Kriteria Usaha Mikro
    • Kendala Usaha Mikro
  • Pengembangan Usaha
    • Pengertian Pengembangan
    • Indikator Pengembangan Usaha
    • Data Primer
    • Data Sekunder
  • Teknik Pengumpulan Data
    • Wawancara
    • Dokumentasi
  • Teknik Analisis Data

Usaha mikro adalah usaha produktif yang dimiliki oleh orang perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria usaha mikro yang diatur dalam UU No. Usaha mikro merupakan kelompok ekonomi terbesar dalam perekonomian Indonesia dan terbukti menjadi katup pengaman bagi ekonomi nasional pada saat krisis, tetapi juga menjadi pendorong dinamisasi pertumbuhan ekonomi setelah krisis ekonomi. Usaha mikro tidak hanya merupakan sektor usaha yang memberikan kontribusi paling besar bagi pembangunan nasional, tetapi juga menciptakan lapangan kerja yang signifikan bagi pekerja rumah tangga, sehingga sangat membantu dalam mengurangi pengangguran.

28Muslimin Kara, “Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar,” 274. 20 Tahun 2008 tentang usaha mikro, kecil, dan menengah, yaitu usaha produktif dengan perseorangan dan/atau perseorangan badan usaha yang memenuhi kriteria usaha mikro sebagaimana ditentukan dalam undang-undang.30. Usaha mikro di Indonesia memiliki peran penting dalam sektor ekonomi, namun kebijakan dan regulasi pemerintah yang mendukungnya selama ini belum maksimal.

Pada bagian ini akan dijelaskan secara rinci langkah-langkah yang akan dilakukan dalam melakukan penelitian untuk menjawab permasalahan yang diajukan, mulai dari penentuan jenis dan sifat penelitian, sumber data yang digunakan sebagai subjek penelitian, teknik pengumpulan data. Penelitian kualitatif adalah prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.40 Dalam hal ini, peneliti bermaksud untuk memberikan gambaran tentang analisis produk pembiayaan murabahah dalam pengembangan usaha mikro. pada Bank Syariah Mandiri Kedaton Bandar Kota Lampung. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah 1 orang (Manajer Micro Banking), 1 orang (Penjualan Pembiayaan Mikro) dan 5 orang nasabah pembiayaan murabahah di Bank Syariah Mandiri Kedaton Bandar Lampung.

Sumber data primer sangat dibutuhkan karena akan menjadi sumber informasi penting yang berasal dari seseorang yang berhubungan langsung dengan lembaga keuangan atau bank yang diteliti. Sumber data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber sekunder atau sumber sekunder dari data yang kita butuhkan. Dengan demikian, sumber data sekunder adalah sumber data penunjang atau penunjang berupa tulisan dan penelitian yang berkaitan dengan pembahasan penelitian ini.

Sumber data sekunder diperlukan untuk melengkapi informasi yang telah dijelaskan sebelumnya dalam sumber data primer. Sumber data sekunder dapat menjadi penguat informasi karena penjelasan yang diperoleh berasal dari buku-buku yang berkaitan dengan judul yang peneliti teliti.Wawancara adalah teknik pengumpulan data melalui proses tanya jawab lisan yang berlangsung satu arah, artinya pertanyaan berasal dari narasumber dan jawaban diberikan oleh narasumber 45. Data yang diharapkan peneliti dapatkan dalam wawancara ini adalah kondisi yang berkaitan dengan produk pembiayaan murabahah dalam pengembangan usaha mikro.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan cara berpikir induktif yang menyimpang dari informasi analisis produk pembiayaan murabahah dalam pengembangan usaha mikro di Bank Syariah Mandiri Kedaton Kota Bandar Lampung.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Sejarah Bank Syariah Mandiri KC. Kedaton Kota Bandar

Dalam kondisi tersebut, industri perbankan nasional yang didominasi oleh bank konvensional mengalami krisis yang luar biasa. Salah satu bank konvensional, PT Bank Susila Bakti (BSB) milik Yayasan Kesejahteraan Pegawai (YKP) PT Bank Dagang Negara dan PT Mahkota Prestasi juga terkena dampak krisis. Sebagai tindak lanjut dari keputusan merger tersebut, Bank Mandiri melakukan konsolidasi dan membentuk tim pengembangan perbankan syariah.

Pembentukan tim ini bertujuan untuk mengembangkan layanan perbankan syariah di grup perusahaan Bank Mandiri, sebagai respon atas berlakunya UU No. Tim Pengembangan Perbankan Syariah menilai pemberlakuan undang-undang tersebut merupakan momentum yang tepat untuk mentransformasikan PT Bank Susila Bakti dari bank konvensional menjadi bank syariah. Oleh karena itu, Tim Pengembangan Perbankan Syariah segera menyiapkan sistem dan infrastruktur, sehingga kegiatan usaha BSB berubah dari bank konvensional menjadi bank berdasarkan prinsip Syariah dengan nama PT Bank Syariah Mandiri sebagaimana tercantum dalam Akta Notaris: Sutjipto , SH, Tidak ada .

Perubahan kegiatan usaha BSB menjadi Bank Umum Syariah dikukuhkan oleh Gubernur Bank Indonesia melalui Surat Keputusan Gubernur BI No. 1/24/KEP.BI/1999 tanggal 25 Oktober 1999. Menyusul pengukuhan dan pengakuan resmi tersebut, PT Bank Syariah Mandiri resmi beroperasi sejak Senin 25 Rajab 1420H atau 1 November 1999. PT Bank Syariah Mandiri hadir, muncul dan tumbuh sebagai bank yang mampu memadukan cita-cita bisnis dengan nilai-nilai spiritual yang melandasi kegiatan operasionalnya.

Keselarasan antara idealisme bisnis dan nilai-nilai spiritual inilah yang menjadi salah satu keunggulan Bank Syariah Mandiri dalam kiprahnya di perbankan Indonesia. Setelah melalui proses yang melibatkan seluruh jajaran pegawai sejak pertengahan tahun 2005, lahirlah nilai-nilai korporasi baru yang disepakati bersama untuk dijadikan pedoman oleh seluruh pegawai Bank Syariah Mandiri yang disebut dengan Values ​​joint venture Bank Syariah Mandiri. Mengembangkan lingkungan kerja yang sinergis satu sama lain dengan menciptakan iklim lalu lintas pesan yang lancar dan sehat, menghargai pendapat dan kontribusi orang lain serta berorientasi pada hasil dan nilai tambah bagi pemangku kepentingan.

Mematuhi kode etik profesi serta berpikir dan bertindak terpuji dengan menerima tugas dan kewajiban sebagai amanah serta melaksanakannya dengan penuh tanggung jawab sesuai dengan ketentuan dan tuntutan perusahaan. Memahami dan memenuhi kebutuhan pelanggan menjadikan Bank Syariah Mandiri sebagai mitra yang dapat diandalkan dan menguntungkan dengan proaktif dalam mengeksplorasi dan menerapkan ide-ide baru untuk memberikan layanan yang lebih baik dan lebih cepat daripada pesaing.

Implementasi Produk Pembiayaan Murabahah Dalam

35 . merupakan kantor cabang Bank Syariah Mandiri Area Lampung yang beralamat di Jl. Diponegoro No.189, Bandar Lampung. Bank menggunakan akad murabahah karena menyesuaikan dengan kondisi yang ada di daerah dimana pelaku usaha mikro belum memiliki sistem keuangan yang up to date, sehingga murabahah cocok bagi pelaku usaha dengan sistem jual beli untuk membantu dalam hal pemenuhan dalam aspek permodalan. Biaya yang harus dibayarkan oleh nasabah kepada bank adalah harga dari harga dasar ditambah margin yang telah ditentukan dari Bank Syariah Mandiri KC.

Setiap tahun pembiayaan usaha mikro ini selalu mengalami peningkatan, peningkatan disini meliputi nasabah yang sudah melakukan pembiayaan dan nasabah baru yang akan melakukan pembiayaan. Pembiayaan mikro Bank Syariah Mandiri adalah pembiayaan bank kepada nasabah perorangan atau badan usaha yang bergerak di bidang UMKM untuk membiayai usahanya melalui pembiayaan modal kerja atau pembiayaan investasi dengan limit sampai dengan Rp. Namun dalam pembiayaan usaha mikro disini, prioritas diberikan kepada klien lama atau klien yang sebelumnya telah melakukan pembiayaan di Bank Syariah Mandiri dibandingkan dengan klien baru yang potensial.

Produk Mikro Bank Syariah Mandiri juga harus dapat memberikan kemudahan bagi pelaku usaha baru/nasabah baru untuk membiayai peningkatan ekonomi masyarakat khususnya pelaku usaha untuk mengembangkan usahanya dan. Pelaku usaha baru juga masih sangat membutuhkan investasi dana untuk memenuhi aspek permodalan dan tidak semua calon nasabah baru memiliki pengalaman buruk, sehingga perlu lebih diperhatikan dan dipikirkan ulang agar penyaluran pembiayaan dapat diarahkan secara optimal kepada pelaku usaha mikro dalam hal dari perkembangan usahanya. Tabel di bawah ini menunjukkan tingkat perkembangan pendapatan nasabah yang mengajukan pembiayaan usaha mikro dari Bank Syariah Mandiri KC.

Setelah melihat penjelasan diatas maka dapat diketahui bahwa dengan adanya pembiayaan usaha mikro yang diberikan oleh Bank Syariah Mandiri KC. Pelaku usaha/nasabah di Bank Syariah Mandiri mengalami perkembangan setiap tahunnya, meskipun perkembangan yang dialami tidak semuanya mulus atau tidak begitu signifikan. Bank Syariah Mandiri diharapkan mampu meningkatkan pembiayaan di sektor mikro khususnya bagi calon nasabah baru.

Merujuk pada kesimpulan di atas, penulis mencoba memberikan masukan atau rekomendasi bagi KC Bank Syariah Mandiri. Bank syariah mandiri diharapkan lebih memberdayakan pelaku usaha mikro (nasabah) untuk diberdayakan dalam pengembangan usaha mikronya sehingga menjadi wirausahawan yang sukses dan bertakwa serta mengatasi kendala yang dihadapi terutama dalam aspek permodalan. Kedaton Kota Bandar Lampung hendaknya memberikan peluang atau peluang bagi pelaku usaha yang akan melakukan pembiayaan usaha mikro, sedemikian rupa sehingga penyaluran produk pembiayaan usaha mikro dapat tersalurkan secara optimal kepada pelaku usaha mikro yang memang membutuhkan suntikan dana, bukan hanya untuk pelaku usaha (nasabah) yang sebelumnya menjadi rekanan.

Sehingga dengan penyaluran pembiayaan ini dapat memberikan dampak positif bagi para pelaku usaha dalam rangka mengembangkan usahanya dan meningkatkan taraf ekonomi masyarakat khususnya para pelaku usaha mikro.

Analisis Produk Pembiayaan Murabahah Dalam Pengembangan

Saran

Kara, Muslimin, “Kontribusi Pembiayaan Perbankan Syariah Terhadap Perkembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di Kota Makassar.” Jurnal Syariah dan Hukum 47, No. Niode, Idris Yanto, “Sektor UMKM di Indonesia: Profil, Isu dan Strategi Pemberdayaan.” Jurnal Studi Ekonomi dan Bisnis OIKOS-NOMOS 2, no. Nursanti, Dwi, Peran BRI Syariah KCP Bandar Sribawono Lampung Dalam Pemberdayaan Usaha Kecil (MIKRO), Tugas Akhir, IAIN Metro: 2017.

Suci, Yuli Rahmini, “Pengembangan UMKM (Usaha Mikro Kecil dan Menengah) di Indonesia.” Jurnal ilmiah Canu Ekonomus 6, no. Suharsaptra, Uhar, Metodologi Penelitian, Bandung: PT Refika Aditama, 2012 Sriwahyuni, Siti, Pemberian Pembiayaan Kepada Usaha Kecil Menengah (UKM) Oleh. Sri Yuni Widowati, Adijati Utaminingsih dan Teguh Ariefiantoro, “Mengungkap Rahasia Sukses Bisnis Tahu Baxo Bu Pudji Ungaran,” Jurnal Dinamika Sosial Budaya 18, no.

Referensi

Dokumen terkait

Authors penned salient attributes in the structure of research literature: 1 establishing degree of persuasiveness, 2 the process of naming literatures for review, 3 provenance, 4