• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGANMODULPEMBELAJARANPENDIDIKANAGAMAKATOLIK

N/A
N/A
Pertama Pertama

Academic year: 2023

Membagikan "PENGEMBANGANMODULPEMBELAJARANPENDIDIKANAGAMAKATOLIK"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020, pp. 361-368 | p-ISSN: 1410-4695 - e-ISSN: 2620-3952

http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdp DOI: 10.33541/jdp.v12i3.1295 Received on XX/XX/XXXX; Revised on XX/XX/XXXX; Accepted on XX/XX/XXXX; Published on:XX/XX/XXXX

PENGEMBANGAN MODUL PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK UNTUK

MENINGKATKAN KOMPETENSI MENGAJAR GURU DI TKK SANTO YUSUP BEKASI BARAT

Modesta1), Hotmaulina Sihotang2*) dan Witarsa Tambunan3)

1,2,3 Program Studi Magister Administrasi Pendidikan, Universitas Kristen Indonesia, Jakarta

*)Corresponding author: hotmaulina.sihotang@uki.ac.id

Abstract

This study aims to provide an overview of teacher teaching competencies in implementing Catholic religious learning in Santo Yusup Kindergarten, North Bekasi. The application of Catholic religious education learning, which is developed through the Research and Development (R&D) method. The resulting product is a module of teaching materials. Based on the results of the module expert validation that has been developed, the proportion is 85.5% in the very feasible category. The results of limited trials were 87.5%, and were at an interval of 3.25 <X ≤ 4.00 = very good. Furthermore, the results of expert validation and limited trial results averaged a proportion of 86.5% in the category very worthy. From the results, it can be seen that the Catholic religious education learning module to improve teacher teaching competence is declared very feasible, the Catholic religious education learning module.

Keywords

: module development, teaching competence

Abstrak

Penelitian ini bertujuan memberikan gambaran tentang kompetensi mengajar guru, dalam melaksanakan pembelajaran Pendidikan agama Katolik di TKK Santo Yusup Bekasi Utara. Penerapan pembelajaran Pendidikan agama Katolik, dikembangkan melalui metode research and develompment (R&D) Produk yang dihasilkan berupa Modul bahan ajar. Berdasarkan hasil validasi ahli modul yang telah dikembangkan memeroleh persentase sebanyak 85,5% berada pada kategori sangat layak. Hasil uji coba terbatas sebanyak 87,5%, dan berada pada jarak interval 3,25 < X ≤ 4,00 = Sangat Baik. Selanjutnya hasil validasi ahli dan hasil uji coba terbatas dirata-rata memeroleh persentase sebanyak 86,5% berada pada kategori sangat layak. Dari hasil yang ada dapat disimpulkan bahwa modul pembelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk meningkatkan kompetensi mengajar guru, dinyatakan sangat layak, sebagai modul pembelajaran Pendidikan Agama Katolik.

Kata kunci:

pengembangan modul, kompetensi mengajar

How to Cite: Nugroho, A.R. (2020). Konsep Creative Counseling (Proops) Melalui Pendekatan SFBC (Solution-Focused Brief Counseling) Untuk Meningkatkan Harga Diri (Self-Esteem) Siswa. Jurnal Dinamika Pendidikan, 13(3): pp. XX-XX. DOI: 10.1007/10.33541-XX-0000-00

PENDAHULUAN

Adanya kenyakinan pada masyarakat Indonesia bahwa Pendidikan agama yang baik dan benar dari semua pemeluk agama di Indonesia, merupakan salah satu jembatan untuk turut serta

(2)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020

361 | Pengembangan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Untuk Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru Di TKK Santo Yusup Bekasi Barat

Jurnal Dinamika Pendidikan | DOI: 10.33541/xxxxxx-xxx-0000-0

pemicu timbulnya kekacauan, ketidak nyamanan, kekeraran, anarkis, bahkan orang saling membunuh karena membela agamanya. hal ini terjadi karena minimnya pengetahun agama yang diperoleh sejak usia dini, atau adanya kesalahan dalam mendokrin ajaran agama kepada generasi penerus bangsa. Sebagai lembaga publik yang menyelenggarakan Pendidikan sudah sewajarnya menanamkan value religius yang baik dan benar, melalui Pendidikan agama sesuai iman dan kepercayaan yang dianut oleh peserta didik. Pendidikan agama yang baik dan benar juga, merupakan penguatan untuk berakhar pada budaya bangsa. Bangsa Indonesia adalah bangsa yang menjamin setiap warga negaranya untuk memeluk agamanya sesuai dengan kenyakinannya untuk bertakwah kepada Tuhan Yang Maha Esa.

Pendidikan agama Katolik merupakan usaha secara terencana dan berkesinambungan dengan tujuan untuk memperteguh iman dan kepercayaan peserta didik kepada Tuhan Yang Maha Esa sesuai dengan ajaran Yesus Kristus melalui agama Katolik. Peran agama dalam kehidupan manusia sebagai pedoman untuk mewujudkan kehidupan yang selaras dengan makluk ciptaan Tuhan serta bermakna damai dan bermartabat. Menyadari pentingnya peran agama bagi kehidupan umat manusia maka sejak usia dini Pendidikan agama sudah harus ditanamkan kepada anak baik dilingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat. Menurut Paus Fransiskus, (2016: 150) dalam buku kabar suka cita (Amoris Laetitia) Keluarga merupakan sekolah pertama nilai-nilai kemanusiaan di mana dipelajari nilai-nilai kebebasan dengan baik, (La famiglia dan prima scuola di valori umani di cui la libertà è ben studiata)

Pendidikan agama juga bertujuan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang berakhlak mulia, dan meningkatkan potensi spiritual. Akhlak mulia mencakup etika, budi pekerti, dan moral. Pontensi spiritual mencakup pengenalan dan penanaman nilai-nilai keagamaan dalam kehidupan individual atau kelompok, kemasyarakatan. Dan pada akhirnya dapat mengoptimalkan berbagai potensi yang dimiliki manusia dalam aktualisasinya mencerminkan harkat dan martabat sebagai makhluk Tuhan, dengan tetap memperhatikan penghormatan terhadap agama lain dalam hubungan kerukunan antar umat beragama dalam masyarakat untuk mewujudkan persatuan Nasional. Pengalaman menyatakan bahwa apa yang diketahui oleh ilmu pengetahuan, tidak selalu membuat hidup seseorang sukses dan bermutu, tetapi sikap spiritual dan penghayatan iman yang benar, yang dapat memberikan daya juang, keuletan, kedisiplinan, iman, harap dan kasih, dapat membuat hidup seseorang sukses dan bermutu, menjadi manusia utama dalam berbagai dimensi kehidupan. Menurut Pius Pandor, (2015:183)Manusia utama meliliki ciri-ciri sebagai berikut;

manusia utama adalah manusia yang tidak dapat dibeli, perkataannya dapat diandalkan, lebih menghargai karakter dari pada kekayaan, memiliki pendapat sendiri, berkemauan keras, tidak gentar mengambil resiko, jujur, adil, tidak kompromi dengan kejahatan, berpegang pada kebenaran meskipun tidak popular, pandangan Pius Pandor ini, dipertegas oleh pendapat Valentinus Saeng,( 2015: 8) bahwa kebenaran religius tetap menganut asas “ benar adalah benar dan tidak ada kebenaran yang mendua”

Taman Kanak-kanak Santo Yusup adalah sebuah Lembaga Pendidikan yang bernaung dibawa Yayasan Pendidikan Katolik, sebagai Lembaga Pendidikan Katolik mempunyai visi, misi, dan tujuan untuk mengembangkan ajaran Kristiani, sesuai dengan ajaran gereja Katolik, salah satu cara mengembangkan ajaran gereja Katolik melalui pembelajaran Pendidikan agama Katolik.

Namun Pendidikan agama Katolik pada Lembaga ini tidak dilaksanakan sesuai visi, misi dan harapan masyarakat yang beragama Katolik. beberapa factor penyebab tidak terlaksananya pembelajaran, Pendidikan agama katolik dilembaga ini antara lain disebabkan oleh,1) Kompetensi

(3)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020, pp. 361-368

Available online: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdp Modesta, Hotmaulina Sihotang, dan Witarsa Tambunan

mangajar guru belum memadai ,2) Minimnya pengetahuan manajerial kepala sekolah,3) Sarana prasarana pendukung kurang memadai.

Ahmad Susanto, (2016) mengatakan bahwa sebagai manajer sekolah. Kepala sekolah memiliki multi peran, sebagai Educator, Manajer, Administrator, Supervisor, Leader, Inovator, dan Motivator (Emaslim) Rendahnya Pembelajaran Pendidikan agama Katolik di Lembaga Pendidikan Katolik, adalah sebauah cerminan bahwa kepala sekolah dan guru pada Lembaga Pendidikan Katolik belum memiliki kompentesi yang memadai, oleh sebab itu butuh kerja sama dengan Lembaga terkait, dalam kegiatan gugus tugas maupun dari Lembaga MPK ( Mejelis Pendidikan Katolik) agar dapat meningkatkan kompetensi mengajar guru.

Guru adalah sosok pribadi yang sangat berpengaruh dalam memanamkan nilai-nilai religius kepada peserta didiknya, Yayat Hidayat, (2020:7) mengatakan: Guru merupakan role model sebagai rol model guru mempunyai tugas menjadi teladan dalam penghayatan dan pengamalan agama yang dianutnya melaui kata dan tindakkan. Oleh karena itu guru memiliki tugas untuk mengajar dan mendidik generasi penerus bangsa dalam konteks ini adalah (anak usia dini) mereka harus dibekali dengan karakter yang baik, dan akhlak yang mulia, agar mereka dapat menjadi manusia Indonesia yang memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif, kreatif, inovatif, dan efektif, sehingga pada gilirannya mereka mampu berkontribusi bagi kehidupan masyarakat, negara, dan bangsa, bahkan untuk kehidupan dunia.

Pandangan para ahli yang telah dipaparkan diatas, menunjukkan bahwa; sebagai pendidik guru adalah seorang pribadi yang dapat menjadi tokoh panutan ia harus mampu mengatakan kebenaran kepada peserta didiknya melalui kata dan tidakkannya, atau dapat dikatakan, kata dan perbuatannya harus sama. Contoh, jika guru mengatakan kepada peserta didiknya buanglah sampah pada tempatnya, maka ia juga harus melakukan hal yang sama, membuang sampah pada tempat sampah. Dalam konteks keagamaan berani mengatakan ya pada apa yang benar, dan tidak pada hal yang salah, maka dapat disimpulkan guru adalah pendidik, dia adalah tokoh panatuan, rol model, teladan, motivator, kreativator, dan inovator, bagi peserta didiknya. Berdasarkan uraian pada bagian pendahuluan, dan pandangan para ahli maka penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi mengajar guru dengan mengembangkan modul pembelajaran pendidikan agama Katolik, untuk mengatasi rendahnya pembelajaran Pendidikan agama Katolik di Lembaga Pendidikan Santo Yusup, Bekasi Utara.

METODE PENELITIAN

Modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik di kembangkan menggunakan metode Research and Develompment (R&D) menurut Nusa Putra, (2015:67) Penelitian pengembangan secara sederhana dapat didefenisikan sebagai metode penelitian yang secara sengaja, sistimatis, bertujuan atau diarahkan untuk; merumuskan, mencaritemukan, memperbaiki, mengembangkan sebuah produk. Dan produk yang dihasilkan dapat mengatasi masalah yang sedang dihadapi atau dialami oleh perusahan atau Lembaga tersebut. Pendapat yang sama juga dikemukakan oleh Amir Hamzah, (2019:1) Pada dasarnya penelitian pengembanan merupakan penelitian yang digunakan untuk menghasilkan produk tertentu. Pengembangan Modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik, dengan menambahkan SIMEX (Simple Experiment) dikategorikan sebagai

(4)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020

363 | Pengembangan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Untuk Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru Di TKK Santo Yusup Bekasi Barat

Jurnal Dinamika Pendidikan | DOI: 10.33541/xxxxxx-xxx-0000-0

Pengembangan MPPAK melalui 3 tahap: Pertama tahap prosedur pengembagan, ada tujuh Langkah, antara lain 1) Pengumpulan informasi, 2) desain produk MPPAK, 3) Validasi Produk,MPPAK 4) Revisi Produk MPPAK,5) Uji coba produk, 6) Revisi Produk, 7) Produksi MPPAK. Kedua tahap validasi produk oleh ahli desain/tampilan dan ahhi Bahasa dan materi, Ketiga tahap pengumpulan data. Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan kuesioner.

Analisis data melalui analisis data kuantitatif dan analisis data kualitatif. Langkah -langkah pengembangan produk digambarkan dalam adaptasi skema Borg dan Gal sbb:

Gambar

Adaptasi Pengembangan Skema Borg dan Gall

Tempat penelitian, TKK Santo Yusup Bekasi Utara, waktu penelitian bulan Juni- Agustus 2020.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Pembahasan Temuan Penelitian

1. Pembahasan Temuan Data Observasi

Berdasarkan hasil temuan selama Peneliti melakukan observasi hal yang mendukung terjadinya rendahnya pelaksanaan pembelajaran Pendidikan agama Katolik di Lembaga Taman-Kanak-kanak Santo Yusup antara lain:

a. TKK Santo Yusup tidak memiliki program khusus untuk pembelajaran Pendidikan Agama Katolik, hal ini bertentangan dengan ciri khas Lembaga tersebut

b. Di setiap ruangan kelas, tidak tersedianya sarana pendukung untuk kegiatan Agama Katolik seperti: sudut doa yang dilengkapi dengan sarana pendukung seperti: Salib, lilin, Kitab Suci, Rosario, patung Bunda Maria, Patung Hati Kudus Yesus,

c. Dalam proses pembelajaran tidak terlihat guru menyiapkan sarana doa dalam mengawali dan mengakhiri kegiatan, guru langsung mengajak anak untuk berdoa dengan tanda salib diikuti doa spontan, hal ini kurang mendukung situasi doa yang mengajak anak untuk sikap sopan sebagai wujud syukur kepada Tuhan atas semua yang telah dikerjakannya

d. Sebelum melakukan kegiatan proses belajar mengajar tidak terlihat kepala sekolah dan guru mengadakan pertemuan untuk membahas materi pembelajaran pada hari

Revisi Produk Uji coba

Produk

Produksi Modul PPAK Revisi Produk

Desain Produk

PPAK Validasi Desain Produk Pengumpulan

informasi

(5)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020, pp. 361-368

Available online: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdp Modesta, Hotmaulina Sihotang, dan Witarsa Tambunan

tersebut, atau kepala sekolah melakukan koreksi atau tanda tangan atas rencana program pembelajaran harian (RPPH)

e. Tidak terlihat adanya dokumen program pendidikan agama untuk tahunan, mingguan dan harian, pada tingkat Taman Kanak-kanak disebut dokumen I bagian ke III tentang pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)

f. Keadaan gedung dan ruangan tertutup kurang mendapat sirkulasi udara yang baik.

Dari semua masalah yang ditemukan pada saat observasi khususnya masalah tentang rendahnya pembelajaran Pendidikan agama katolik, Peneliti melakukan konfirmasi terhadap guru dan kepala sekolah untuk memastikan dan mendapat flashback (kilas balik) tentang semua hal terutama tentang pelaksanaan pembelajaran Pendidikan agama Katolik, Peneliti mengadakan wawancara dengan Kepala sekolah dan dua orang guru.

2. Pembahasan Temuan Data Wawancara

Berdasarkan data wawancara dengan kepala sekolah dan dua guru Taman Kanak- kanak Santo Yusup bahwa tidak ada program khusus untuk pembelajaran Pendidikan agama Katolik, di Lembaga ini, kegiatan yang sering dilakukan untuk menguatkan iman anak hanya melalui kegiatan pembiasaan seperti doa sebelum dan sesudah kegiatan, seperti melaksanakan doa rosario bersama, pada bulan Mei dan Oktober untuk menghormati Santa perawan Maria, bina iman anak pada bulan Kitab suci. Tidak ada program khusus untuk pembelajaran Pendidikan agama Katolik dapat dilihat juga dari data administrasi tidak ada bukti fisik administrasi kelas, seperti Rencana Program Pembelajaran Mingguan (RPPM) dan Rencana Program Pembelajarn Harian (RPPH) serta portofolio peserta didik yang berhubungan dengan obyek penelitian.

Ada tidaknya program pembelajar pada satuan Pendidikan sangat tergantung kepada pengaturan dan kebijakan kepala sekolah, karenanya peran kepala sekolah sebagai manajer sangat dibutuhkan karena kepala sekolah adalah orang yang memiliki peranan penting dalam memutuskan ada tidaknya program pembelajaran pada tingkat satuan Pendidikan. Kepala sekolah mengatakan dengan adanya modul pembelajaran yang disusun oleh peneliti merupakan salah satu bantuan bagi guru dapat meningkatkan kompetensinya dalam menyiapkan materi pembelajaran dalam bidang pengembangan agama Katolik.

3. Pembahasan Temuan Data Kuesioner / Angket

Berdasarkan data kuesioner tentang modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik, responden yang adalah guru Taman Kanak-kanak Santo Yusup memberi skor penilaian sangat layak atau nilai 5 dengan prosentase 85% berdasarkan perolehan skor dari responden modul yang di susun oleh Peneliti sebagai bantuan untuk guru dalam meningkatkan kompetensi mengajar guru (Modul pembelajaran Pendidikan Agama Katolik) Sangat lanyak untuk digunakan

4. Pembahasan temuan data validasi ahli terhadap produk MPPAK 1). Validasi Aspek Desain/tampilan

Validasi produk Modul pembelajaran Pendidikan Agama Katolik oleh ahli desain dan tampilan yang adalah dosen Pascasarjana UKI Prof. Dr. Ir. Amos Neolaka, M. Pd dilakukan dua kali, pada tanggal 27 Juli 2020 mendapat catatan perbaikan dari aspek tampilan antara lain perbaikan: jenis font, ukuran huruf dan bentuk cetak, dan penulisan daftar Pustaka. Setelah diberbaiki pada tanggal 30 Juli 2020 Modul divalidasi oleh Validator dari 8 indikator dengan memeroleh skor nilai= 5 (Sangat Layak) dengan prosentase 85%.

(6)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020

365 | Pengembangan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Untuk Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru Di TKK Santo Yusup Bekasi Barat

Jurnal Dinamika Pendidikan | DOI: 10.33541/xxxxxx-xxx-0000-0

2). Validasi Aspek Bahasa dan materi

Validasi produk modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik aspek Bahasa dan materi oleh Benedikta Yosefina Kebingin S.Pd. Lic.Theol yang adalah ketua Perguruan Tinggi Agama Katolik Renya Rosari Larantuka, merangkap Pemimpin Umum CIJ. Pada tanggal 01 Agustus 2020, dilihat dari aspek Bahasa dan materi dari 15 indikator tidak ada perbaikan maka modul divalidasi oleh validator dengan memeroleh nilai= 5 (Sangat Lanyak) dengan prosentase 86%. Modul siap digunakan oleh guru dalam proses belajar mengajar.

5. Pembahasan temuan data uji coba produk MPPAK kepada peserta didik 1). Uji coba Produk tahap I (MPPAK) Model Sr.Modesta,CIJ pada kelompok besar (TK B 42 orang pesrta didik) pada tanggal 03, Agustus 2020, ditinjauh:

Aspek waktu,

alokasi waktu yang disiapkan hanya (60 menit) dari alokasi waktu 60 menit dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu kegiatan pembukaan alokasi waktu, 15 menit, kegiatan inti alokasi waktu 30 menit, dan kegiatan penutup alokasi waktu 15 menit. Pada uji coba produk tahap pertama ini mengalami hambatan dari sisi manajemen waktu.

Aspek metode

metode Learning Manajemen System (LMS) aplikasi zoom, semua siswa dapat terhubungkan dengan menggunakan link sekolah kolese santo Yusup. tetapi mengalami hambatan karena jaringan dan juga dari alokasi waktu disiapkan untuk kegiatan inti hanya 30 menit. sehingga Sebagian peserta didik belum menyelesaikan tugasnya

2). Uji coba Produk Model Sr. Modesta CIJ, MPPAK kepada 16 peserta didik. Dilaksanakan pada tanggal 04, Agustus 2020. Dilihat dari aspek persiapan materi ajar, alokasi waktu dan jumlah peserta didik, sangat mendukung pembelajaran melalui daring dengan menggunakan aplikasi zoom, pada saat proses pembelajaran berlangsung, anak-anak terlihat sangat siap untuk belajar secara virtual, mereka sangat menikmati filem tentang kisah penciptaan yang ditanyangkan oleh guru, dan mengerti isi alur cerita dalam filem kisah penciptaan. Selanjutnya guru memberi tugas kepada peserta didik untuk menggambar matahari, bulan, dan bintang. Semua anak dapat mengerjakan tugasnya dengan baik sesuai dengan alokasi waktu yang telah disiapkan. Keberhasilan dalam uji coba produk tahap kedua ini menunjukkan produk modul pembelajaran layak dikembangkan oleh guru, dalam meningkatkan kompetensi mengajar guru, dengan tetap memperhatikan manajemen waktu 3). Hasil uji coba produk Model Sr. Modesta CIJ, MPPAK terhadap 16 peserta

didik

Hasil uji coba produk terhadap 16 peserta didk di konversikan kedalam rumus kriteria penilaian total: Sangat Baik, 87,5%. Baik 12,5%. Kurang 0% dan Sangat Kurang 0% atau berada pada jarak interval 3,25 < X ≤ 4,00 = Sangat baik.

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian dilihat dari data observasi, wawancara, kuesioner, dan data validasi produk oleh ahli, menunjukkan adanya kesinambungan antara perumusan masalah dengan hasil temuan bahwa di Taman Kanak-Kanak Santo Yusup Pendidikan agama Katolik sangat rendah, untuk mengatasi rendahnya Pendidikan agama katolik di sekolah ini telah tersedia Modul Pembelajaran Pendidikan agama Katolik (MPPAK) yang di susun oleh Peneliti yang diberi nama “Model Sr.Modesta,CIJ” modul ini telah mendapat pengesahan oleh validator ( ahli desain dan tampilan serta ahli materi dan Bahasa. berikut adalah foto Model Sr.Modesta,CIJ

(7)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020, pp. 361-368

Available online: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdp Modesta, Hotmaulina Sihotang, dan Witarsa Tambunan

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Berdasarkan data observasi, wawancara, kuesioner, dan data validasi produk Model Sr.

Modesta CIJ, oleh team ahli, menunjukkan adanya kesinambungan antara perumusan masalah dengan hasil temuan selama penelitian bahwa di TKK Santo Yusup Perumahan Mutiara Gading City Bekasi Utara, Pendidikan agama Katolik sangat rendah.

Keberhasilan sebuah Lembaga Pendidikan sangat bergantung pada peran pempimpin pada Lembaga tersebut, dan kompetensi-kompetensi yang dimiliki oleh pemimpin sekolah beserta guru-gurunya. Dalam penelitian ini secara khusus Peneliti mengfokuskan penelitian pada kompetensi mengajar guru yang berkaitan dengan judul “Pengembangan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik untuk meningkatkan kompetensi mengajar guru.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa pelaksanaan pembelajaran Pendidikan Agama Katolik, pada lembaga tersebut “Sangat Rendah”. Untuk mengatasi rendahnya pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan agama Katolik, telah diuji coba sebuah produk berupa modul, yang dikembangkan melalui pendekatan Research dan Development (R&D).

Penelitian Research dan Development (R&D) pada TKK Santo Yusup, memeroleh hasil keseluruhan: ditinjauh dari aspek validasi ahli memeroleh persentase sebanyak 85,5% berada pada kategori sangat layak. Hasil uji coba terbatas sebanyak 87,5%, Selanjutnya hasil validasi ahli dan hasil uji coba terbatas dirata-rata memeroleh persentase sebanyak 86,5% berada pada kategori sangat layak. Dan berada pada jarak interval 3,25 < X ≤ 4,00 = Sangat baik. Dari hasil

Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik

Untuk Anak Usia Dini (4-6 thn)

(8)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020

367 | Pengembangan Modul Pembelajaran Pendidikan Agama Katolik Untuk Meningkatkan Kompetensi Mengajar Guru Di TKK Santo Yusup Bekasi Barat

Jurnal Dinamika Pendidikan | DOI: 10.33541/xxxxxx-xxx-0000-0

pada TKK Santo Yusup dan dinyatakan “Sangat Layak, sebagai modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik.

Saran

Beberapa faktor penyebab rendahnya pembelajaran Pendidikan Agama Katolik di sekolahan ini adalah, kurangnya peran kepala sekolah dalam mendorong para guru dalam menyiapkan materi bahan ajar Pendidikan Agama Katolik, selain itu kurangnya sarana penunjang terlaksananya Pendidikan Agama Katolik, faktor lain para guru kurang ada insiatif untuk menyiapkan materi bahan ajar, hal ini sangat berkaitan dengan kompetensi mengajar guru.

Sehubungan dengan adanya temuan selama penelitian maka disarankan:

1. Bagi kepala sekolah agar lebih berperan aktif dalam membimbing dan mendorong atau memotivasi guru agar dapat mengembangkan kompetensi mengajarnya dalam hal menyusun program pembelajaran Pendidikan agama Katolik,

2. Bagi Yayasan agar menyiapkan sarana pendukung sesuai dengan ciri khas agama Katolik seperti: Kitab Suci.Salib, patung bunda Maria, patung Hati Kudus Yesus, Rosario, dan lilin, buku panduan guru dan peserta didik.

3. Bagi guru agar lebih kreatif dan aktif serta invofatif dalam menyiapkan materi bahan ajar Pendidikan agama Katolik, agar peserta didik mengalami pengelaman akan kasih Tuhan sejak dini, sesuai dengan iman dan kepercayaan.

4. Untuk mengatasi rendahnya pembelajaran Pendidikan agama Katolik, Peneliti telah menyusun sebuah model modul pembelajaran Pendidikan agama Katolik dengan nama:

Model Sr. Modesta CIJ

REFERENSI

Abdul Rahmat, Syaiful Kadir, (2017) Kepemimpinan Pendidikan dan Budaya Mutu. Penerbit Safir Publishing Kadisoka RT.05 RW.02, Purwomartani, Kalasan, Sleman, Yogyakarta 55571

Ahmad Susanto, (2016) Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah Dasar. Penerbit:

Prenadamedia Group. Jl. Tambra Raya No.23 Rawamangun Jakarta,13220

Ahmad Susanto, (2016). Manajemen Peningkatan Kinerja Guru, Penerbit Prenadamedia Group.

Jl. Tambra Raya No.2 Rawamangun.Jakarta,13220

Ali Nugraha, Utin Ritayanti, Yulianti Siantayani, Sisilia Maryati. (2017: 3) buku panduan pembelajaran Taman Kanak-kanak,2017

Agus Purwanto, Reza Primahendra, Ardian Sopa, Sekundina, Williana, Kusumaningsih, Rudy Pramono, (2020:5)

Amir Hamzah, (2019) Metode Penelitian dan Pengembangan Research Development. Penerbit Literasi Nusantara Abdi Jl. Sumedang No. 319 Cepokomulyo, Kepanjeng Malang, 65163 Budi Suhardiman, (2012). Studi Pengembangan Kepala Sekolah: Konsep dan Aplikasi, Jakarta:

PT Rineka Cipta,

Chilmiyah Izzatul Mufidah, Pengembangan Modul Pembelajaran Pada Kompetensi Dasar Hubungan Masyarakat Kelas X Apk 2 Di Smkn 10 Surabaya terbaca 19 Maret 2020 Elis Supartini, & Dini Wati, (2016) Modul Guru Pembelajar Taman Kanak-Kanak Kelompok

Kompetensi A. Pedagogik: Karakteristik Anak Usia Dini Profesional: Masalah dan Penanganan Anak Usia Dini terbaca tanggal 20 Maret 2020

(9)

JURNAL DINAMIKA PENDIDIKAN

Vol.13, No.3, November 2020, pp. 361-368

Available online: http://ejournal.uki.ac.id/index.php/jdp Modesta, Hotmaulina Sihotang, dan Witarsa Tambunan

Eriva Syamsiatin, Niken Pratiwi, Sofia Hartati, (2018) PG-PAUD Modul 3 Konten Kurikulum terbaca tanggal 30 Maret 2020

Heriyansyah, (2018:120) dalam Jurnal Islamic Management: Jurnal Manajemen Pendidikan Islam P-ISSN: 2614-4018 Doi: 10.30868/imv3i01.687

Ira Shor, & Paulo Freire, (2017) Menjadi Guru Merdeka. Penerbit LKiS Yogyakarta,

Kemal M. Surji, (2015). European Journal of Business and Management www.iiste.org ISSN 2222-1905 (Paper) ISSN 2222-2839 (Online)Vol.7, No.33, 2015

Muhammad Fathurrohman, (2017) Belajar dan Pembelajaran Modern, Konsep dasar, Inovasi dan Teori Pembelajaran.Penerbit Garudhawaca Yogyakarta

Made Pidarta (2013). Landasan Kependidikan Edisi Revisi III Penerbit Reneka Cipta, Jln.

Matraman Raya No. 148 Jakarta 13150

Nusa Putra 2015. Research Development, penelitian pengembangan suatu Pengantar, PT.

RajaGrafindo Persada. Jakarta

Pius Pandor, 2014. Seni Merawat Jiwa Tinjauan Filosofis. Penerbit Obor

Rombang, AMD, & Sihotang, H. (2020). Pedoman Pengawasan Klinis Yang Dipatakan Paradigma Pedagogis Reflektif Untuk Meningkatkan Kompetensi Guru Di Strada Jakarta. Jurnal Handayani, 11 (1), 78-87.

Sihotang, H.Limbong, M.Simbolon, B. R.Tampubolon, H. & Silalahi, M. (2019). Peningkatan Kompetensi Guru Dalam Mengimlementasikan Kurikulum 2013 Dalam Education 4.0. JURNAL Comunità Servizio: Jurnal Terkait Kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat, terkhusus bidang Teknologi, Kewirausahaan dan Sosial Kemasyarakatan, 1(2), 223-234.

Sihotang, H. (2020). Kepemimpinan Transformasional Dan Pemberdayaan Guru Dalam Tranformasi Pendidikan 4.0. Jurnal Dinamika Pendidikan, 13(2), 204- 215.

Simanjuntak, N., Tampubolon, M. P., & Sihotang, H. (2020). The Influencen of Teachers’craft And Teacher Holistic AbilityTo Teachers’performance In Christian Schools of Raffles Beautiful Hospital Academic Year 2018-2019.

Setyo Hartanto, Yusnaini Agustina, Edy Pudiyanto, (2017). Diterbitkan Oleh: LPPKS, Indonesia.

Timang, M. (2020). Pengaruh Kemampuan Manajerial Kepala Sekolah, Pelatihan Dan KecerdasanSpiritual Guru Terhadap Kinerja Guru Pada SMPN 1 Rantepao (Doctoral dissertation, Universitas Kristen Indonesia).

Valentinus Saeng, (2015). Seri Filsafat & Teologi, Vol. 25 No. Seri 24, Wayne K. Hoy &Cecil G. Miskel (2017). Penerbit Pustaka Belajar

Wa Ode Zusnita Muizu, Umi Kaltum, Ernie T. Sule. Pengaruh Kepemimpinan terhadap Kinerja Karyawanolume 18 No. 1 Maret 2020 P-ISSN 1411-8637 E-ISSN 2550-1178 Yahaya, Mashira, et al. (2020). Amalan Pembelajaran Abad Ke-21 (Pak21) Dalam Pengajaran

Dan Pemudahcaraan (Pdpc) Guru-Guru

Referensi

Dokumen terkait

It.".nnab nur de .~iCU.OJebe k"'t IOU YClrlrekkun, CQ dat in de mUlid llccolllber rood.. dat hel Brillcbe JO:UTerDOmmt tegen d~ _ tregel