• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGENALAN GEJALA TANAMAN TERINFEKSI VIRUS

N/A
N/A
Elma Nor Khaliza

Academic year: 2025

Membagikan "PENGENALAN GEJALA TANAMAN TERINFEKSI VIRUS"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENALAN GEJALA TANAMAN TERINFEKSI VIRUS

(

Laporan Praktikum Virologi Tumbuhan)

Elma Nor Khaliza2110517220010Kelompok 4

JURUSAN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHANFAKULTAS

PERTANIANUNIVERSITAS LAMBUNG

MANGKURATBANJARBARU2022

(2)

DAFTAR ISI

HalamanDAFTAR ISI iDAFTAR TABEL iiPENDAHULUAN 1Latar

Belakang 1Tujuan 3BAHAN DAN

METODE 4 Bahan dan Alat

4Bahan 4Alat 4

Waktu dan Tempat 4Prosedur Kerja 4HASIL DAN

PEMBAHASAN 5Hasil 5Pembahasan

9KESIMPULAN 10DAFTAR

PUSTAKA 11

(3)

DAFTAR TABEL

Nomor

HalamanDaun Bergejala Tanaman Cabai (Capsium frutesces L)

5Daun Bergejala Tanaman Tomat ((Lycopersicum esculentum Mill)

5Daun Bergejala Tanaman Kacang Panjang (Vigna cylindraca L)

6Daun Bergejala Tanaman Melon (Cucumis melo L)

6Daun Bergejala Gulma Ludwigya (Ludwigya octovalvis) 7Daun

Bergejala Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides) 7Daun

Bergejala Tanaman Terong (Salom melongena L) 8Daun

Bergejala Tanaman Labu (Cucurbita) 8

(4)

PENDAHULUAN

Latar belakangGejala adalah perubahan yang ditunjukkan

oleh tumbuhan itu sendiri sebagai akibat adanya serangan suatu penyebab

penyakit. Berdasarkan peruubahan yang terjadi pada sel tumbuhan, gejala

penyakit tumbuhan dapat dibagi 3 (tiga) yaitu nekrotik, hipoplastis dan

hiperplastis. a) Nekrotik merupakan gejala yang terjadi akibat adanya kerusakan

pada sel atau bagian sel bahkan kematian sel. Nekrotik terbagi atas hidrosis,

klorosis, nekrosis, perforasi, busuk, eksudasi, layu, mati ujung (die back) dan

terbakar. b) Hipoplastis merupakan gejala yang disebabkan karena terhambat atau

terhentinya pertumbuhan sel. Hipoplastis terbagi atas etiolasi, kerdil, klorosis,

perubahan simetri dan roset. c) Hiperplastis merupakan gejala yang disebabkan

karena adanya pertumbuhan sel yang lebih dari biasanya (overdevelopment).

Hiperplastis terbagi atas fasiasi, intumesensia, erinose, kudis (Scab), menggulung

atau mengeriting, prolepsis, sapu, erinos dan sesidium (Fahmi, 2012).Virus

merupakan jasad yang berada diantara benda mati dan benda hidup. Dikatakan

benda mati karena dapat mengkristal, sedangkkan dikatakan benda hidup karena

dapat berkembang biak. Virus berperilaku seperti makhluk hidup jika berada di

(5)

dalam sel inang, namun di luar inang virus hanyalah partikel yang merupakan

susunan molekul (Sutarman, 2017).Secara struktural virus terdiri dari asam

nukleat (DNA atau RNA) yang terbungkus di dalam suatu lapisan proteinyang

disebut kapsid dan terkadang masih terbungkus lagi dalam suatu selubung

membran. Subunit protein yang menyusun kapsid disebut kapsomer. Virus

memiliki berbagai ukuran dan bentuk, tapi memiliki motif struktural yang sama

(Sutarman, 2017).Banyak pertumbuhan tanaman yang tidak normal akibat

serangan virus. Penyakit penyakit tanaman yang tidak dapat diketahui sebab-

sebabnya sering menunjukkan gejala gejala seperti terserang virus, hingga

biasanya hanya dapat dilihat dengan alat pembesar yang kuat missal dengan

mikroskop elektron. Penggolongan atau klasifikasi virus sebagai patogen penyakit

tanaman didasarkan pada perbedaan gejalanya, cara penularannya, sifat sifat fisik

kimia serologis, serta

(6)

2 fenomena hambatan.Gejala penyakit tanaman yang disebabkan virus biasanya pelan dan sukar diketahui, misalnya terjadinya perubahan warna (daun), tumbuh kerdil, mengkriput/keriting, dan lainnya (Sutarman, 2017).Virus tumbuhan pada umumnya masuk ke dalam virus melalui luka, jadi tidak menerobos secara aktif.

Sebagai tanda penyerangan ialah adanya tanda bercak-bercak nekrotik disekitar luka primer. Dalam alam virus tumbuhan disebarkan dengan vektor hewan serangga atau dengan cara lain. Misalnya, tanaman cuscuta dengan haustorianya juga memindahkan virus melalui sistem jaringan angkutannya (buluh-buluh pengangkutan). Banyak jenis virus yang memperbanyak diri terlebih dahulu didalam traktus digestivus hewan-hewan vektornya. Setelah masa inkubasi tertentu dapat menyebabkan infeksi pada tumbuh-tumbuhan lagi. Virus semacam itu dikenal sebagai virus yang persisten. Virus yang non-persisten dapat segera ditularkan dengan gigitan(sengatan) serangga (hewan) (Suprobowati, 2018).Virus adalah suatu jasad renik yang berukuran sangat kecil dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron yang menginfeksi sel organisme biologis. Virus hanya dapat bereproduksi (hidup) didalam sel yang hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan sel tersebut, karena virus tidak memiliki perlengkapan seluler untuk bereproduksi sendiri. Virus merupakan parasit obligat intraseluler. Virus mengandung asam nukleat DNA atau RNA saja, tetapi tidak kombinasi keduanya, yang diselubungi oleh bahan pelindung terdiri atas protein, lipid, glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Struktur virus terdiri dari kepala, Isi tubuh, ekor, kapsid. Ciri- ciri Virus memiliki RNA atau DNA saja, dapat dikristalkan, memerlukan asam nukleat untuk bereproduksi, tidak melakukan aktivitas metabolisme karena tidak memiliki sitoplasma, bersifat aseluler (tidak mempunyai sel), berukuran lebih kecil dari bakteri, bentuknya bervariasi, hanya dapat dilihat dengan mikroskop elektron.

Perbedaan Virus dengan bakteri terletak pada ukuran,Susunan kimiawi, tempat hidup, kandungan enzim, daya mutasi yang mengubah sifat antigennya (Suprobowati, 2018)Virus tanaman ditularkan dari satu tanaman ke tanaman lain melalui bahan vegetatif, benih, tepungsari, vector (serangga, tungau, nematoda atau taliputri), atau secara mekanik dengan cairan tanaman sakit. Tersedianya inokulum pada tanaman sakit di lapangan dan adanya vector dapat menyebabkan terjadinya

(7)

3 infeksi dini dan penyebaran yang cepat. Vector virus tanaman yang terpenting adalah serangga dari ordo Homoptera yang meliputi afid (kutu daun) dan wereng (Suprobowati, 2017).TujuanTujuan dai praktikum ini adalah agar praktikan dapat mengetahui dan mengenali apa saja gejala tanaman yang sudah terinfeksi virus.

(8)

BAHAN DAN METODE

Bahan dan AlatBahanAdapun bahan-bahan

yang digunakan dalam praktikum ini adalah daun tanaman cabai, daun

tanaman tomat, daun tanaman kacang panjang, daun tanaman melon, daun

gulma ludwigya, daun gulma babadotan, dan daun tanaman

labu.AlatAdapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah alat

tulis,, camera, dan pensil warna.Waktu dan TempatPraktikum ini

dilaksanakan pada hari Rabu, 7 September 2022 pada pukul 13.30 – 15.10.

Bertempat di Laboratorium Fitopatologi Jurusan Hama dan Penyakit

Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Lambung Mangkurat

Banjarbaru. Prosedur KerjaAdapun prosedur kerja pada praktikum ini

adalah sebagai berikut:Mempersiapkan alat tulis.Mendengarkan penjelasan

tentang gejala tanaman yang terinfeksi virus.Mengetahui ciri-ciri penyakit

atau gejala pada daun tanaman.Menggambar dan menjelaskan tentang

gejala tanaman yang terinfeksi virus.

HASIL DAN

PEMBAHASAN

HasilAdapun hasil dari praktikum kali ini adalah sebagai

berikut :Tabel 1. Daun Bergejala Tanaman Cabai (Capsium frutesces L)

(9)

No Gambar Keterangan

1. Gejala yang di timbulkan adalah

daunnya keriting kuning dan yellowing

Tabel 2. Daun Bergejala Tanaman Tomat ((Lycopersicum esculentum Mill)

No Gambar Keterangan

1. Pada tanaman tomat gejala yang

muncul adalah daunnya

mengkriting, daunnya ada bercak kuning, tubuh buah rata dan warna buah tidak rata.

(10)

6 Tabel 3. Daun Bergejala Tanaman Kacang Panjang (Vigna cylindraca L)

No Gambar Keterangan

1. Pada tanaman kacang hijau gejala

yang muncul adalah diujung daunnya mengkriting dan kerdil.

.Tabel 4. Daun Bergejala Tanaman Melon (Cucumis melo L)

No Gambar Keterangan

1.

Pada daun tanaman melon

gejalayang gmunculnya adalah daunnya kekuning- kuningan dan keriting kering pada tepi-tepi daunnya.

Tabel 5. Daun Bergejala Gulma Ludwigya (Ludwigya octovalvis)

No Gambar Keterangan

5. Pada daun tanaman ludwigya

gejalan yang muncul adalah daun mengguning (yellowing) dan terdapat lobang-lobang kecil pada daun

Tabel 6. Daun Bergejala Gulma Babadotan (Ageratum conyzoides)

No Gambar Keterangan

1. Pada daun tanaman babadotan

gejala yang muncul adalah daunnya kekuning-kuningan hanya sedikit terdapat warna hijau.

Tabel 7. Daun Bergejala Tanaman Terong (Salom melongena L)

No Gambar Keterangan

7. Pada daun tanaman terong gejala

yang muncul adalah virus mosaik dan daunnya keriting menguning.

(11)

7

Tabel 8. Daun Bergejala Tanaman Labu (Cucurbita)

No Gambar Keterangan

1. Pada daun tanaman labu ini gejala

yang muncul adalah bisa terkena virus mosaik dan tepi daunnya keriting mengumpal.

(12)

8 PembahasanPada daun tanaman cabai gejala yang muncul keriting pada bagian bawah, menebalnya daun, nekrosis (sel-sel mati) dan kekuning kuningaan akibat tidak bisa berklorofil, diduga terserang penyakit yellowing, disebabkan oleh virus

gemini. Virus ini ditularkan vektor seperti kutu kebul/kutu putih. Pada daun tanaman tomat sangat jelas terlihat pada daunnya ada bercak, mengkritang, sebagian berwarna kuning dan layu pada bagian tepi daun. Diduga tanaman ini terserang penyakit Tomato Yellow Leaf Curl Virus (TYLCV). Disebabkan oleh

virus gemini. Vektor utamanya adalah kutu kebul.Pada daun tanaman kacang panjang gejala yang nampak sekali terlihat pada daun adalah kerdil dan mengkriting pada ujung daun. Tanaman ini kemungkinaan tersrang hama kutu, kutu thrips, kutu kebul, kutu daun dan hewan kecil lainnya.Pada daun tanaman

melom terlihat tampak adalah daunnya tampak menguning dan keriting.

Kemungkinan besar terserang penyakit yellowing, disebabkan oleh virus gemini dan ditularkan oleh vektor, vektor utamanya adalah kutu kebul.Pada daun gulma ludwigya sangat jelas nampak terlihat warna daunnya kuning dsn ada lubang-

lubang kecil. Kemungkinan besar gulma ini terserang penyakit yellowing disebabkan oleh virus gemini dan ditularkan oleh vektor.Pada daun gulma babadotan sangat jelas terlihat bahwa hampir seluruh dauunya berwarna kuning,

padahal warna asli daun ini adalahh hijau, tanaman ini terserang penyakit yellowing yang disebabkan oleh virus gemini dan ditularkan oleh vektor.Pada

daun tanaman labu terlihat pada bagian tepi daunkeriting menggumpal dan berwarna kuning, kemungkinan besar tanaman ini terserang penyakit yellowing yang disebakan oleh virus gemini dan ditularkan oleh vektor.Pada daun tanaman

(13)

9 terong sangat jelas terlihat bentuk daunnya keriting, ada bercak kuning.dan klorotik Kemungkinan besar terserang penyakit mosaik terserang oleh virus.

(14)

KESIMPULAN

Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai

berikut :Gejala adalah perubahan dari kondisi normal pada tanaman yang

disebabkan oleh gangguan patogen dan gangguan fisiologis.Virus tumbuhan

adalah virus yang menginfeksi tumbuhan. Bentuk fisik virus tumbuhan paling

sederhana, hanya terdiri atas asam nukleat dan protein.3. Penyakit yellowing

adalah keadaan dimana warna daun berubag menjadi warna kuning yang semula berwarna hijau.4. Pada praktikum ini tanaman/gulma yang terserang penyakit yellowing diantaranya : daun tanaman cabai, daun tanaman melon, daungulma

ludwigya, daun gulma babadotan dan daun tanaman terong.

(15)

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi. 2012. Ilmu Penyakit Tumbuhan. Seri Umum

Penerbit Usaha Nasional. Surabaya.Suprobowati, O., D & Kurniati, I. 2018.

Virologi. Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusis Kesehatan.

Jakarta.Sutarman. (2017). Dasar-Dasar Ilmu Penyakit Tanaman.UMSIDA

Press. Sidoarjo.

Referensi

Dokumen terkait