• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengendalian internal prosedur pengeluaran kas studi kasus

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengendalian internal prosedur pengeluaran kas studi kasus"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENGENDALIAN INTERNAL PROSEDUR PENGELUARAN KAS STUDI KASUS PT. RACHMAT DELAPAN PUTERA MAKASSAR

Sri Istiana Marsuki1, Neng Indriyani2, Astuty Hasti3 SekolahTinggi Ilmu Ekonomi YPUP Makassar

Sriistianamarsuki23@gmail.com1, Nengidriyani6@gmail.com2, Astuty.hasti@gmail.com3

ABSTRACK

The purpose of this research is to find out whether internal control PT. Rachmat Delapan Putera Makassar is in accordance with existing theories. This researcher used a descriptive qualitative approach method in which the research process was carried out is to analyze the elements of internal control over the cash disbursement procedures. The results of the research showed that PT. Rachmat Delapan Putera Makassar has fully implemented internal control over cash disbursement procedures, but the internal control system of PT. Rachmat Delapan Putera Makassar has not been fully effective Keywords: Internal Control, Procedure, Cash Disbursement.

PENDAHULUAN

Sistem pengendalian Internal merupakan struktur organisasi, langkah- langkah serta ukuran yang akan dikoordinasikan untuk menjaga harta suatu organisasi, mengecek ketepatan dan keabsahan data akuntansi, mendorong efesiensi serta mendorong efektifitas dipatuhinya kebijakan manajemen organisasi. Pengertian sistem pengendalian internal tersebut juga menekankan tujuan yang akan dicapai.

Kas merupakan harta yang paling rawan untuk dijadikan objek kecurangan, penyelewengan, pencurian, penggelapan serta manipulasi dan tindakan–tindakan yang akan merugikan perusahaan, Karena sifatnya sangat mudah untuk dipindah tangankan dan diselewengkan, oleh karena itu diperlukan pengendalian ketat terhadap kas, sistem pengeluaran kas pada perusahaan sangat penting mengingat kas adalah aktiva perusahaan yang paling mudah digunakan dibantingkan dengan aktiva lainnya dengan adanya bentuk pengawasan maka diharapkan akan dapat membantu manajemen dalam mempertahankan kelangsungan kegiatan operasional perusahaan.

Informasi awal yang peneliti dapatkan dari PT. Rachmat Delapan Putera mengenai bentuk pengendalian internal pada

perusahaan tersebut adalah perusahaan secara umum telah menerapkan sistem sistem pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas dengan baik namun dalam pelaksanaannya masih saja ditemukan beberapa kekurangan, diantaranya terdapat dokumen dan bukti transaksi yang belum lengkap, akan tetapi proses transaksi perusahaan tetap berjalan.

Hal ini juga tidak sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal yang dikemukakan Mulyadi yaitu: dimana otorisasi serta kelengkapan dokumen dan berkas yang lengkap akan merujuk pada praktek yang sehat

Atas dasar pemikiran tersebut, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dalam penyusunan skripsi dengan judul

“Pengendalian Internal Prosedur Pengeluaran Kas Studi kasus PT.

Rachmat Delapan Putera “

Adapun rumusan masalah pada penelitian ini adalah Apakah Pengendalian Internal Prosedur Pengeluaran Kas PT.Rachmat Delapan Putera telah sesuai dengan teori yang ada ?

(2)

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui Apakah Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Pengeluaran Kas PT.Rachmat Delapan Putera telah sesuai dengan teori yang ada.

TINJAUAN LITERATUR Sistem akuntansi adalah organisasi, formulir, catatan, dan laporan yang dikooardinasikan sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan guna untuk memudahkan pelaporan keuangan perusahaan Astuty Hasti (2018:86)

Menurut Azhar Susanto (2008:95) Pengendalian merupakan usaha manajemen untuk mencapai tujuan yang telah tetapkan dengan melakukan perbandingan secara terus menerus antara pelaksanaan dengan rencana.

Menurut Harold Koontz and Cyrill O’donell dalam buku Nanang Fattah (2007:175) Pengendalian adalah proses pengamatan dari pada pelaksanaan seluruh kegiatan organisasi untuk menjamin agar semua pekerjaan yang sedang dilakukan berjalan sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.

Definisi pengendalian intern menurut Commite Of Sponsoring Organization Treadway Commision (COSO), yang dikutip pleh Azhar Susanto(2010:103)

“pengendalian internal didefinisikan sebagai suatu proses yang dipengaruhi oleh dewan direksi, manajemen dan kariyawan yang dirancang untuk memberikan jaminan yang meyakinkan bahwa tujuan organisasi akan dapat dicapai, ketaatan terhadap undang-undang yang berlaku”

Pengendalian internal adalah seperangkat kebijakan dan prosedur untuk melindungi aset atau kekayaan perusahaan dari segala bentuk tindakan penyalahgunaan menjamin ketersedianya informasi akuntansi perusahaan yang akurat serta memastikan bahwa semua ketentuan (peraturan) hukum/undang-undang serta kebijakan manajemen telah dipatuhi atau dijalankan sebagaimana semestinya oleh seluruh karyawan perusahaan (Anastasia& Lilis 2014:159).

Menurut Mulyadi (2016:129) Sistem pengendalian internal adalah struktur organisasi

metode dan ukuran–ukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga aset organisasi mengecek ketelitian dan kendala data akuntansi mendorong efesiensi dan mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.

Agar mencapai pengendalian intern yang memadai maka diperlukan beberapa komponen pengendalian intern seperti yang diungkapkan Commite Of Sponsoring Organization Treadway Commision (COSO), mengatakan bahwa pengendalian intern sebagai proses yang diimplementasikan oleh dewan komisaris, pihak manajemen dan mereka yang ada dibawa arahan keduanya untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa tujuan pengendalian dapat tercapai.

Menurut Mulyadi (2013:5) Prosedur adalah suatu urutan kegiatan klerikel, biasanya melibatkan beberapa orang dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.

Adapun menurut IrraCrisyanti (2011:143) Prosedur merupakan tata cara kerja yaitu rangkaian tindakan, langkah atau perbuatan yang harus dilakukan oleh seseorang dan merupakan cara yang tepat untuk mencapai tujuan tertentu.

Laksmi, dkk (2008:52) Mendefinisikan Standar Operational Procedure (SOP) adalah dokumen yang berkaitan dengan prosedur yang dilakukan secra kronologis untuk menyelesaikan suatu pekerjaan yang bertujuan untuk memperoleh hasil kerja yang paling efektif dari para pekerja dengan biaya yang serendah- rendahnya.

Dari pengertian prosedur diatas dapat disimpulkan bahwa dalam sebuah prosedur artinya akan tercantum cara bagaimana setiap tugas dilakukan berhubungan dengan apa, bila mana tugas harus diselesaikan.

Menurut Rizal Evendi (2013:191) kas merupakan segala sesuatu yang berbentuk uang maupun bukan uang yang dapat digunakan sebagai alat transaksi pembayaran serta alat pelunas kewajiban, beberapa yang termasuk kas adalah rekening giro di bank ”cash in bank “ dan uang kertas yang ada diperusahaan “cash In Hand “ .

Pengeluaran kas yang jumlahnya relatif kecil tidak dapat menggunakan cek melainkan menggunakan dana kas kecil (Mulyadi 2017:425). Berdasarkan pengertian oleh para

(3)

ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa sistem pengeluaran kas adalah kegiatan transaksi yang menyebabkan berkurangnya kas perusahaan dari pemesanan penerimaan menyetujui faktur pemasok sampai pada pembayaran transaksi.

Terdapat dua sistem pokok pengeluaran kas dalam proses pengeluaran kas yaitu yang pertama adalah akuntansi pengeluaran kas dengan Cek dan akuntansi perusahaan dengan kas kecil

Menurut mulyadi (2017:426) dokumen, catatan serta fungsi yang digunakan dalam sistem akuntansi Prosedur pengluaran kas menggunakan cek dan kas kecil adalah sebagi berikut: Prosedur Pengeluaran kas Menggunakan Cek

Gambar 1

Prosedur pengeluaran kas dengan cek

Sumber: Mulyadi (2016)

Dokumen Pengeluaran kas Menggunakan Cek

1) Bukti kas kluar Dokumen ini berfungsi sebagai perintah pengeluaran kas ke bagian kasa sebesar yang tercantum dalam dokumen tersebut.

2) Cek merupakan surat warkat yang berisi permintaan dari nasabah bank agar pihak bank membayarkan sejumlah uang yang tertera pada cek tersebut

3) Pemintaan cek Dokumen ini berfungsi sebagai permintaan dari fungsi yang memberikan pengeluaran kas kepada fungsi akuntansi untuk membuat bukti kas keluar.

Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek adalah: Jurnal pengeluaran kas

1) Catatan ini digunakan untuk mencatat segala pengeluaran kas yang dilakukan oleh perusahaan. Sumber dokumen yang dipakai sebagai dasar pencatatan dalam jurnal adalah faktur dari pemasok yang telah dicap

“lunas” oleh fungsi kas.

2) Register cek ini digunakan untuk mencatat cek-cek perusahaan yang dikeluarkan untuk pembayaran para kreditur perusahaan atau pihak lain.

Fungsi yang terkait dengan sistem akuntansi pengeluaran kas dengan cek sebagai berikut:

1) Fungsi yang memerlukan pengeluaran kas Fungsi ini biasanya mengajukan cek kepada fungsi akuntansi.

2) Fungsi Kas Fungsi ini bertanggung jawab dalam mengisi cek, memintakan otorisasi cek dan mengirimkan cek kepada kreditur.

Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem berikut ini merupakan jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi dalam pengeluaran kas dengan cek:

1) Prosedur Permintaan Cek,

2) Prosedur Pembuatan Bukti Kas Keluar (BKK) dalam prosedur ini,.

3) Prosedur Pembayaran Kas

4) Prosedur Pencatatan Pengeluaran Kas dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat pengeluaran kas ke dalam jurnal pengeluaran kas atau register cek.

Unsur Pengendalian Internal Sistem pengendalian internal mensyaratkan agar dilibatkan pihak luar (bank) untuk ikut serta dalam mengawasi kas perusahaan dengan cara sebagai berikut

1) Semua penerimaan kas harus disetor penuh ke bank

2) Semua pengeluaran kas dilakukan dengan cek.

3) Pengeluaran kas yan tidak dapat dilakukan dengan cek

Prosedur pengeluaran kas menggunakan kas kecil, penyelenggaraan dana kas kecil yang

(4)

dua cara yaitu: sistem saldo berfluktuasi (Fluctuatung Fund Balance System) dan Imprest System Mulyadi (2016:442).

Gambar 2

Prosedur pengeluaran kas dengan Dana kas kecil

Sumber : Mulyadi (2016)

Dokumen Pengeluaran kas menggunakan kas kecil .

1) Bukti kas keluar

2) Perintah pengeluaran kas kecil 3) Bukti pengeluaran kas kecil

4) Perintah pengisian kembali dana kas

Adapun catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem dana kas kecil adalah sebagi berikut:

1) Jurnal pengeluaran kas 2) Register Cek

3) Jurnal pengeluaran kas kecil

Adapun fungsi yang terkait dalam sistem akuntansi pengeluaran kas sebagai berikut:

1) Fungsi kas 2) Fungsi akuntansi

3) Fungsi pemegang kas kecil

4) Fungsi yang memerlukan pembayaran tunai 5) Fungsi pemeriksa interen dalam sistem kas

kecil

Adapun jaringan prosedur yang membentuk sistem akuntansi pengeluaran kas sebagai berikut:

1) Prosedur pembentukan dana kas kecil dalam sistem saldo tetap dan saldo berfluktuasi tidak ada perbedaan yang cukup signifikan, bagian utang mencatat pembentukan dana kas kecil

2) Prosedur Permintaan, Pertanggungjawaban dan Pengeluaran Dana Kas Kecil.

3) kembali dana kas kecil dalam sistem saldo tetap berbeda dengan sistem saldo berfluktuasi.

Sistem Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Pengeluaran Kas menurut Mulyadi (2016:137) penerapan pengendalian atas pengeluaran kas yang baik untuk mengawasi pengeluaran kas dapat dilakukan dengan cara yaitu:

1) Fungsi penyimpanan kas harus terpisah dengan fungsi akuntansi

2) Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir dari awal sampai akhir, harus ada campur tangan fungsi yang lainnya.

3) Pengeluaran kas harus mendapatkan otorisasi dari pihak yang berwenang.

4) Pembukuan dan pentupan rekening bank harus mendapat persetujuan dari pejabat yang berwenang.

5) Pencatatan dalam jurnal pengeluaran kas harus didasarkan atas bukti kas keluar yang telah mendapat otorisasi dari pejabat yang yang berwenang dan dilampirkan dengan dokumen pendukung yang lengkap.

6) Saldo kas yang ada ditangan dilindungi dari kemungkinan pencurian atau penggunaan yang tidak semestinya.

7) Dokumen dasar dan dokumen pendukung transaksi pengeluaran kas harus dibubuhkan cap lunas oleh bagian kasir setelah transaksi pngeluaran kas

Maka berdasarkan landasan teori dan kerangka pemikiran yang telah diuraikan sebelumnya maka dalam penelitian ini, rumusan hipotesis penelitian yang diajukan penulis adalah sebagai berikut :“Diduga Sistem Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Pengeluaran Kas PT.Rachmat Delapan Putera belum sesuai dengan teori yang ada”

METODE PENELITIAN

Desain Penelitian yang digunakan peneliti adalah desain penelitian Deskriptif pendekatan kualitatif, yang bertujuan untuk menganalisis Pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas pada PT.Rachmat Delapan Putera.

(5)

Gambar 3 Bagan Desain Penelitian

Sumber: Data diolah

Penelitian ini akan dilaksanakan pada PT.Rahmat Delapan Putra yang beralamat di Jl.

Rusa No. 16 Maricaya, kec.Makassar, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Penelitian ini akan dilakukan pada tanggal 28 Mei sampai dengan 30 Juli 2019

Data penelitian yang pertama yaitu jenis data yang menjelaskan tentang data kualitatif dan data kuantitatif

1) Data Kualitatif 2) Data Kuantitatif.

Data penelitian yang kedua yaitu sumber data yang menjelaskan tentang data primer dan data sekunder .

1) Data primer 2) Data sekunder

lakukan pada saat penelitian adalah sebagai berikut;

1) Observasi

dokumen yang akan diteliti lainnya.

2) Wawancara 3) Dokumentasi

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik analisis deskriptif komparatif dalam menganalisis data. Teknik analisis deskriptif komparatif adalah penelitin yang membandingkan keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel sampel yang berbeda pada waktu yang berbeda.

Dengan demikian untuk menjawab rumusan masalah “Apakah Pengendalian Internal Terhadap Prosedur Pengeluaran Kas PT.Rahmat Delapan Putra telah sesuai dengan teori yang ada

?” ditempuh dengan langkah-langkah sebagai berikut:

Sebagai langkah awal, peneliti melakukan identifikasi prosedur pengeluaran kas sesuai dengan unsur-unsur pengendalian internal berdasarkan teori pengendalian Internal yang ada pada PT.Rahmat Delapan Putra langkah- langkah identifikasi yaitu:

1) Menganalisis fungsi yang terlibat dan struktur organisasi serta pembagian tugas pada prosedur pengeluaran kas PT.Rahmat Delapan Putra.

2) Menganalisis flowchart, catatan dan dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas PT.Rahmat Delapan Putra..

3) Menganalisis bagaimana sistem Otorisasi Pengeluaran kas yang ada pada PT.Rahmat Delapan Putra.

4) Menganalisis fungsi yang terlibat dan struktur organisasi serta pembagian tugas pada prosedur pengeluaran kas PT.Rahmat Delapan Putra.

5) Menganalisis penempatan karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggung jawabnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

PT.Rachmat Delapan Putera didirikan dengan Akte Notaris No. 64 tanggal 31 Maret 1999 oleh notaries Sitske Limowa, dan telah didaftarkan di dalam daftar yang bersangkutan pada Kepaniteraan Pengadilan Negeri Kelas I di Ujung Pandang pada hari Kamis tanggal 15 April 1999, Nomor 155/89/FC. PT.Rachmat Delapan Putera adalah nama badan usaha dari yang berafiliasi dalam RDP Group yang bergerak dibidang penyewaan jasa property bersama dengan CV. Akhita. Kedua Unit usaha mengelola bidang usaha yang sama tetapi segmen dari tingkatan masyarakat yang berbeda.

Setelah berjalan dan berkembang, maka pada tahun 1992 dibentuklah badan usaha dengan nama PT.Rachmat Delapan Putera Dengan memperhatikan pangsa pasar dimana ditemukan bahwa intensitas pesanan yang tinggi dengan nilai jasa yang beragam sehingga demi Pengendali

an Internal Internal Pengeluara

n Kas Metode Penelitian Kesimpulan

& Saran

Struktur Organisasi Sistem Otorisasi Praktek Yang Sehat

Mutu Karyawan Sistem Cek Sistem Dana Kas Kecil

Sistem

Reumbursment Analisis Deskriptif Kualitatif

(6)

kepentingan bisnis dibentuklah PT.Rachmat Delapan Putera

Gambar 4

Struktur Organisasi PT.Rachmat Delapan Putera

Sumber : PT. Rachmat Delapan Putera

Analisis Prosedur Pengeluaran Kas PT.

Rachmat Delapan Putera, berikut ini merupakan Prosedur pengeluaran kas pada PT.

Rachmat Delapan Putera yang selama ini mereka jalankan terbagi menjadi tiga yaitu:

pengeluaran kas meggunak cek, pengeluaran kas menggunakan sistem reumbursment (uang pengganti) dan yang terakhir menggunakan sistem dana kas kecil

1) Prosedur pengeluaran kas menggunakan cek

Gambar 5

Flowchart Pengeluaran Kas Dengan Cek Pengguna Cek Bagian Keuangan

Sumber: PT.Rachmat Delapan Putera

Keteragan Flowchart pengeluaran kas dengan Cek Pihak yang akan mengajukan permintaan pengeluaran kas dengan menggunakan cek kemudian bagian keuangan akan melakukan pengecekan terhadap kebenaran dana pada cek yang akan dikeluarkan, pihak manager melakukan pemeriksaan terhadap cek yang telah diverifikasi bagian keuangan kemudian melakukan otorisasi. bagian akuntansi akan mencatat pengeluaran kas tersebut dan menginputnya ke dalam sistem akuntansi PT.Rachmat Delapan Putera.

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas menggunakan cek yang dilakukan oleh PT. Rachmat Delapan Putera adalah Bukti pengeluaran kas dan juga cek.

Dalam proses prosedur pengeluaran kan Catatan akuntansi yang digunakan PT. Rachmat Delapan Putera adalah jurnal pengeluaran kas dengan cek dan laporan harian cek

GENERA L MANAG

ER

SALES

S P V

UMU M

TEKNI K

OPERASIO NAL

S P V

S P V

S P V

OPERASIO NAL KOMIS ARIS

DIREKT UR UTAM

A DIREKTO

RAT KEUANG

AN KEUANG

AN

DIREKTOR AT OPERASIO

NAL

DIREKTORAT SDM &

MARKETING Keuan

gan Akunt ansi

Market ing SDM

DI VIS

I

DI VIS

I

DI VIS I

DI VIS

I

Mulai

Membuat Pengajuan pengeluaran

cek

Bukti Pengajuan Cek

1

2

Menerim a cek dari

penggun a

Melakukan Verifikasi

dan Otorisasi

Mengimput kedalam sistem akuntansi

Selesai

(7)

Adapun fungsi yang terkait pengeluaran kas PT. Rachmat Delapan Putera adalah fungsi kas dan fungsi otorisasi

2) Prosedur pengeluaran kas menggunakan Kas Kecil reimbursement

Gambar 6

Flowchart Pengeluaran Kas Dengan Reimbursement (Uang Pengganti) Pihak Reimbursement Bagian Keuangan

Sumber: PT.Rachmat Delapan Putera

Keterangan Flowchart pengeluaran kas dengan Cek. Pihak tertentu mengeluarkan terlebih dahulu dana pribadi untuk melakukan transaksi yang beratas namakan perusahaan, yang disertai dengan kwitansi. kwitansi tersebut diserahkan ke Bagian Keuangan guna untuk diperiksa terlebih dahulu kebenaran bukti tersebut, dan kemudian menggantikan dana tersebut dengan kas perusahaan. Pemberitahuan bagian keuangan kepada manager atas terjadinya pengeluaran kas. Bagian Akuntansi melakukan pencatatan atas pengeluaran tersebut dan menginputnya ke dalam sistem. Pemberitahuan Bagian Keuangan kepada manager atas terjadinya penegeluaran kas.

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas menggunakan Reumbursment yang dilakukan oleh PT. Rachmat Delapan Putera adalah bukti pengeluaran kas dan voucher kas keluar.

Dalam proses prosedur pengeluaran kan Catatan akuntansi yang digunakan PT. Rachmat Delapan Putera adalah jurnal pengeluaran kas dengan cek dan laporan harian kas.

Adapun fungsi yang terkait pengeluaran kas PT. Rachmat Delapan Putera adalah fungsi pengguna kas kecil, fungsi kas dan fungsi otorisasi

3) Prosedur pengeluaran kas menggunakan Kas Kecil

Gambar 7

Flowchart Pengeluaran Kas Dengan kas kecil

Pengguna Cek Bagian Keuangan

Sumber: PT.Rachmat Delapan Putera

Keteragan Flowchart pengeluaran kas Pihak yang akan mengajukan permintaan pengeluaran kas terlebih dahulu mengisi voucher permintaan dana Bagian keuangan akan melakukan pengecekan terhadap kebenaran dana dan Mulai

Melakukan pembayaran

untuk keperluan perusahaan dengan dana

pribadi Terbitnya bukti

Kwitansi

1

Selesai 2

Mengecek kebenaran Kwitansi dan mengganti pengeluara n yang terjadi Melakukan pencatatn pengeluara n kas

Mengmput kedalam sistem

Mulai

Voucher permintaan

dana kas kecil

Bukti kas keluarPengajuan

Cek

1

2

Pengesah an bukti kas keluar

Melakukan pencatatan pengeluara

n kas

Mengimput kedalam sistem akuntansi

Selesai

Dana Cair

(8)

melakukan pemeriksaan terhadap bukti kas keluar kemudian setelah dilakukan pengecekan atas kebenaran dana yang akan dikeluarkan, maka bagian keuangan melakukan verifikasi Pihak manager melakukan pemeriksaan terhadap voucher permintaan dana yang telah diverifikasi bagian keuangan kemudian melakukan otorisasi.

Bagian akuntansi akan mencatat pengeluaran kas tersebut dan mengimputnya kedalam sistem akuntansi PT.Rachmat Delapan Putera.

Dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas menggunakan kas keil yang dilakukan oleh PT. Rachmat Delapan Putera adalah Bukti pengeluaran kas kecil dan voucher pengeluaran kas kecil.

Dalam proses prosedur pengeluaran kan catatan akuntansi yang digunakan PT. Rachmat Delapan Putera adalah jurnal pengeluaran kas dan laporan harian ka

Adapun fungsi yang terkait pengeluaran kas PT. Rachmat Delapan Putera adalah fungsi kas dan fungsi otorisas

Unsur- unsur pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas

1) Struktur Organisasi

Pada PT.Rachmat Delapan Putera pemisahan antara fungsi kas dengan fungsi akuntansi telah dilakukan baik bagian kasir maupun bagian administrasi pemisahan tesebut dilakukan agar meminimalisir tindak kecurangan yang terjadi fungsi kas tidak terpisah dengan fungsi pemegang dana kas kecil.

PT.Rachmat Delapan Putera tidak memisahkan antara fungsi kas dan fungsi pemegang dana kas kecil. Dikarenakan fungsi kas dan fungsi dana kas kecil saling berkaitan satu sama lain, jika sewaktu- waktu perusahaan membutuhkan dana kas kecil untuk membiyayai pembelanjaan di bawah dari Rp. 500.000,00 maka fungsi kas akan melakukan transaksi pengeluaran kas.

Transaksi pengeluaran kas tidak boleh dilaksanakan sendiri oleh bagian kasir dari awal sampai akhir.

Transaksi pengeluaran kas yang terjadi pada PT.Rachmat Delapan Putera tidak pernah dilakukan sendiri hanya pada bagian kasir sampai pada pencairan dana tersebut, tetapi ada fungsi otorisasi yang terlibat di dalamnya yang dimana mewajibkan

otorisasi yang dilakukan oleh pihak otorisasi sebelum melakukan pencairan dana.

2) Analisis Sistem Otorisasi dan Pencatatan Pada PT. Rachmat Delapan Putera, setiap pengeluaran ataupun dokumen yang digunakan dalam prosedur pengeluaran kas selalu diotorisasi oleh pejabat yang berwenang, namun dalam situasi tertentu terkadang pengeluaran kas dilakukan terlebih dahulu kemudian di otorisasi oleh pihak yang berwenang,

Pengeluaran kas yang melibatkan pihak bank pada PT.Rachmat Delapan Putera adalah transaksi pengeluaran kas dengan cek, sebelum cek tersebut dibuat maka harus ada otorisasi yang dilakukan oleh pihak otorisator yang berwenang.

Pencatatan jurnal pengeluaran kas berdasarkan Bukti kas beredar, dimana bukti kas beredar ini memliki fungsi yang hampir sama dengan bukti kas keluar namun pada bukti kas beredar yang dibuat oleh PT.Rachmat Delapan Putra berbeda dengan bukti kas keluar pada umumnya, dimana pada bukti kas beredar terbagi atas beberapa bagian bagian pertama adalah kolom kas beredar yang terdapat dua kolom yaitu keperluan dan jumlah, pada kolom keperluan itu mencatatan segala pengeuaran-pengeluaran kecil kemudian seluruh pengeluaan-pengeluaran kecil itu diakumulasikan jumlahnya dan diotorisasi oleh pihak otorisator dan pada bagian kedua terdapat kolom pertanggungjawaban dimana dicatat total akumulasi segala pengeluaran yang terjadi pada kolom sebelumnya kemudian diotorisasi kembali oleh pihak otorisator. Untuk bukti kas beredar dapat dilihat pada lampiran.

3) Analisis Praktek yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit organisasi.

Dokumen dasar dan dokumen pendukung harus diberi cap lunas. Segala dokumen yang berkaitan dengan pengeluaran kas baik itu dokumen dasar yaitu bukti kas keluar, kwitansi dan cek telah diotorisasi oleh pihak otorisator yang berwenang telah dibubuhi cap lunas Semua pengeluaran kas dengan cek harus ada atas nama perusahaan

(9)

penerima pembayaran, perhitungan secara fisik kekayaan dengan catatan akuntansi Secara periodik tetap diadakan Pada PT.Rachmat Delapan Putra rekonsiliasi antara aset secara fisik dengan catatan akuntansi yang ada baik yang ada dalam sistem akuntansi maupun pencatatan secara manual.

4) Karyawan yang sesuai tanggung jawab Bagaimanapun baiknya struktur organisasi, Setiap penerimaan karyawan pada PT.Rachmat Delapan Putra diadakan seleksi secara objektif, guna untuk mendapatkan karyawan yang bermutu, yang memiliki pengetahuan dan kecakapan sesuai dengan bidang yang diperlukan perusahaan. Para karyawan kemudian dilatih, dan dikembangkan baik melalui training ataupun seminar-seminar.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian dan analisis yang peneliti lakukan terkait dengan pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT.Rachmat Delapan Putera dapat disimpulkan bahwa, Pada PT.Rachmat Delapan Putera kas memiki peranan yang sangat penting dalam menjalanka operasional perusahaan maka dari itu perusahaan membuat pengendalian yang ketat terhadap kas. pengeluaran kas yang dilakukan oleh PT.Rachmat Delapan Putera memiliki tiga cara yaitu: sistem pengeluaran kas dengan dana kas kecil dimana apabila pengeluaran kas dibawah Rp. 500.000,00 maka prosedur pengeluaran kas yang dilakukan adalah dengan menggunakan dana kas kecil dan jika pengeluaran kas diatas Rp. 500.000,00 maka pengeluaran kas menggunakan cek, dan jika pada saat tertentu terjadi pengeluaran kas pada proses operasional yang tidak memungkinkan untuk kekantor meminta dana kas kecil untuk transaksi perusahaan maka pengeluaran kas dilakukan dengan sistem reumbusment (uang pengganti).

Pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas sudah cukup baik karena perusahaan teah memenuhi unsur-unsur pengendalian internal yang ada, namun ada beberapa unsur pengendalian internal yang

belum dijalankan dengan baik oleh PT.Rachmat Delapan Putera diantaranya. Ada beberapa transaksi pengeluaran kas terlebih dahulu dicairkan sebelum diadakan otorisasi dikarenakan keadaan, hal ini rentan akan terjadinya kecurangan, pengendalian internal terhadap pengeluaran kas dengan reumbusment (uang penggnti ) rentan terjadi kecurangan karena hanya mengandalkan kwitansi dan bon saja. Keterlibatan pihak bank terhadap prosedur penutupan dan pembukaan rekening perusahaan tidak perlu dilakukan serta PT.Rachmat Delapan Putera tidak memisahkan antara fungsi kas dan fungsi pemegang dana kas kecil dengan alasan fungsi kas dan fungsi dana kas kecil saling berkaitan satu sama lain, jika sewaktu-waktu perusahaan membutuhkan dana kas kecil untuk membiayai pembelanjaan.

Dari analisis dan kesimpulan yang telah diuraikan diatas, maka peneliti memberikan saran yang mungkin akan berguna untuk diterapkan bagi perusahan dalam proses pengambilan keputusan dan sebagai bahan pertimbangan dimasa yang akan datang. Berikut adalah saran yang peneliti berikan, Pada bagian unsur pengendalian internal terhdap prosedur pengeluaan kas PT.Rachmat Delapan Putera.

1) Proses otorisasi

Sebaiknya PT.Rachmat Delapan Putera memperhatikan kembali proses otorisasi yang ada dan setiap transaksi pengeluaran kas sebaiknya diotorisasi sebelum mencairkan dana, jika hal ini kurang diperhatikan oleh perusahaan maka kemungkinan besar akan terjadi tidak kecurangan secara terstruktur yang tidak diinginkan.

2) Prosedur reumbursment (uang pengganti) Sebaiknya pada prosedur ini harus dilakukan pengkajian ulang hal ini dikarenakan apabila pihak yang melakukan uang pengganti terebut dikhawatirkan adanya kemungkinan dapat melakukan kecurangan atas nilai uang yang dikeluarkan maka dengan sangat mudah bon atau kwitansi tersebut dimanipulasi.

Agar proses pengendalian internal terhadap prosedur pengeluaran kas PT.Rachmat Delapan Putera dapat berjalan dengan baik maka peneliti menyarankan agar pihak manager dan pimpinan perusahaan mangacu pada pengendalian internal dari teori Mulyadi karena pada teori pengendalian internal Mulyadi hanya mengakui

(10)

dua prosedur pengeluaran kas yaitu pengeluaran kas menggunakan cek dan pengeluaran kas menggunakan kas kecil.

DAFTAR PUSTAKA

Chrisyanti, Irra. (2011). Manajemen kesekretariatan.Jakarta: PT. Prestasi.

Pustakaraya.

Diana, Anatasia & Lilis Setiawati. (2011).

Sistem Informasi Akuntansi. Yogyakarta:

Cv.andi.offest.

Effendi, Rizal. (2013). Accounting Principles Prinsip-prinsip Akuntansi Berbasis. SAK ETAP. Edisi Revisi. Jakarta: PT.

Rajagrafindo Persada.

Fattah, Nanang. (2007). Ekonomi & Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Hanny, Ibni. (2018). Analisis Sistem Pengendalian Internal Pengeluaran Kas Pada PT. Rohul Sawit Industri (RSI) Ujung Batu Rokan Hulu. Skripis. Pekanbaru.

Fakultas Ekonomi Dan Ilmu Sosial.

Universitas Negeri Sultan Syarif Kasim Riau

Hasti, A., & Artiska, C.L.M.C (2018). Evaluasi Sistem Akuntansi Penjualan Kredit Pada PT. Sekawan Mujur Sejahtera Makassar.

Jurnal Ekonimi dan Akuntansi. 13 (2): 85- 93. Diakses pada tanggal 14 September 2019 diakses melalui website http://ojs.stkip-

ypup.ac.id/index.php/equity/issue/view/9/Ast uty%20Hasti%2Claudia%20La%Mareta%C osari%Artiska.

Laksmi, Fuad, Dan Budiantoro (2018) Manajemen perkantoran Moderen. Jakarta:

Penerbit Pernaka

Martani, Dwi (2012). Akuntansi Keuangan Menengah Berbasis PSAK. Jakarta:

SalembaEmpat.

Mulyadi. (2013). Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta. SalembaEmpat.

_______. (2016). Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta. SalembaEmpat.

_______. (2017). Sistem Informasi Akuntansi.

Jakarta. SalembaEmpat.

Nurhalimah, Sitti .(2012). Analisis Pengendalian Internal Terhadap Prosedur

Pengeluaran Kas Pada

PT.XYZ.Skripis.Batam. Program Studi Akuntansi Politeknik Negeri Batam.

Nurul, Farida. (2013). Analisis Sistem pengendalian Internal Penrimaan dan Pengeluaran Kas Pada PT.Sinar Galesong Prima Cabang Manado. Fakultas Ekonomi Unisversitas Negeri.

Riadi, Edi. (2016). Statistik Peneitian.Yogyakarta: Cv.andi.offest.

Saragih, Vicky Fiara Rizki. (2018) Analisis Sistem Pengendalian Internal Penerimaan dan Pengeluaran KasPada PT.Asuransi Bringin Sejahtra Artamakmur Cabang Medan.

Satori, Djam’an & Aan Komariah. (2009).

Metodologi Penelitian kualitatif Kuantitatif .Bandung: Alfabeta.

Susanto, Azhar. (2008). Sistem Informasi Akuntansi.

_____, Azhar. (2016). Sistem Informasi Akuntansi.

Yulianto, Hary. (2019). Pedoman penulisan proposal skripsi. Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

_______, Hary. (2019). Pedoman penulisan hasil skripsi. Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

_______, Hary. (2019). Pedoman penulisan artikel ilmiah. Makassar. Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pendidikan Ujung Pandang.

Referensi

Dokumen terkait

First, we find that, on average, 42.52% of the shocks to one asset spill over to all other assets, whereas, on average, 57.48% of the shocks affect the asset itself, which indicates the

2003, Survival Analysis Techniques for Censored and Truncated Data Second Edition, Springer Science and Business Media, Inc, USA.. 2012, Survival Analysis: A Self-Learning Text, Third