• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengertian Kereta Rel Diesel (KRD)

N/A
N/A
Winda Meira Safitri

Academic year: 2025

Membagikan "Pengertian Kereta Rel Diesel (KRD)"

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PERTEMUAN 9 KERETA REL DIESEL

 Kereta Rel Diesel (KRD) adalah salah sarana perkeretaapian, yaitu sarana jenis kereta dengan penggerak sendiri.

 Kereta Rel Diesel (KRD) adalah kendaraan rel untuk mengangkut penumpang dan mempunyai tenaga penggerak sendiri (Mesin Diesel).

 Perkeretaapian -> Satu kesatuan sistem yang terdiri atas prasarana, sarana dan sumber daya manusia, serta norma, kriteria, persyaratan dan prosedur untuk penyelenggaraan transportasi kereta api

 Kereta Api -> Sarana perkeretaapian dengan tenaga gerak, baik berjalan sendiri maupun dirangkaikan dengan sarana perkeretaapian lainya yang akan ataupun sedang bergerak di jalan rel yang terkait dengan perjalanan kereta api

 Sarana Perkeretaapian -> Kendaraan yang dapat bergerak di jalan rel Pengertian Kereta Rel Diesel

 Kereta Rel Diesel (KRD) adalah kereta dengan tenaga swagerak yang dilengkapi dengan mesin penggerak (motor diesel) dan alat penerus daya yang berfungsi sebagai penggerak kereta itu sendiri serta berfungsi untuk mengangkut penumpang.

 Kereta Rel Diesel dapat dibedakan menurut jenis transmisi daya yang digunakan, yaitu:

a. Kereta Rel Diesel Hidrolik (KRDH)

KRDH menggunakan transmisi hidrolik untuk meneruskan daya dari motor diesel ke roda penggerak.

Komponen-komponen transmisi hidrolik adalah: hydraulic torque converter, kardan dan roda gigi b. Kereta Rel Diesel Elektrik (KRDE)

KRDE menggunakan transmisi elektrik untuk meneruskan daya dari motor diesel ke roda penggerak.

Komponen-komponen transmisi elektrik adalah generator/alternator, penyearah dan motor traksi.

Untuk KRDE yang menggunakan motor traksi AC 3 Ø, digunakan VVVF inverter.

(2)

KOMPONEN KRD a. Badan kereta (body) b. Bogie

c. Kabin masinis d. Ruang penumpang

e. Fasilitas penumpang (kursi, fan, AC, rak bagasi, pegangan tangan) f. Pintu dan jendela

g. Alat perangkai (mekanik, elektrik, pneumatik) h. Mesin diesel bawah lantai

i. Transmisi daya (elektrik atau hidrolik) j. Sistem pengendalian

k. Sistem air pendingin l. Tangki bahan bakar

m. Sistem udara tekan dan pengereman

SARANA PENGANGKUT BERPENGGERAK KERETA BERPENGGERAK SENDIRI

• Setiap Kereta rel dilengkapi dengan sistem propulsi sendiri : o Diesel, atau

o Listrik

• Karakteristik kinerja yang baik :

 aklerasi

 deselerasi

(3)

 ekonomi

• Kompleksitas sedang hingga tinggi

• Berbagai jenis ada

 kecepatan rendah / jarak pendek ke kecepatan tinggi / jarak jauh.

 Deck ganda/tunggal

KERETA REL DIESEL

KERETA REL DIESEL (KRD) dikenal juga dengan DIESEL MULTIPLE UNIT Merupakan kendaraan jalan rel berpenggerak Sendiri (self-propelled) yang terdiri dari beberapa kereta didukung oleh satu atau lebih mesin diesel on-board (dipasang) dibawah lantai ruangan penumpang dirancang untuk dapat dipergunakan mengangkut penumpang dan bagasi (untuk gerbong angkutan tanpa muatan atau kereta penumpang

 rail motor coaches" atau "motor car“

Adalah Kendaraan penumpang self-propelled juga mampu menarik kereta api, isilah ini kadang-kadang juga digunakan sebagai nama alternatif untuk tipe-unit kecil dari beberapa unit yang terdiri dari lebih dari satu kereta penumpang.

 railcar" atau "railmotors biasanya digunakan pada kereta api yang terdiri dari satu kereta penumpang dengan kabin pengemudi (masinis) berada di salah satu atau kedua ujungnya (seperti di beberapa perusahaan kereta api, Great Western)

 istilah "railcar" memiliki arti yang jauh lebih luas dan dapat digunakan (sebagai bentuk singkatan dari “railroad car") untuk merujuk ke setiap barang yang diangkut, apakah kereta api penumpang atau gerbong barang.

 Dalam bentuk yang paling sederhana, "railcar" mungkin juga sedikit lebih dari motorized railway handcar or draisine, atau dikenal sebagai speeder

DMU tidak memerlukan lokomotif terpisah, karena mesin dimasukkan ke dalam satu atau lebih kereta.

o Kereta unit tunggal bertenaga diesel umumnya juga digolongkan sebagai DMU.

o Mesin diesel dapat ditempatkan

di atas rangka di tempat mesin atau

di bawah lantai ruang penumpang

o Kontrol mengemudi bisa di kedua ujungnya, di satu ujung, atau di kereta yang terpisah.

Kereta rel diesel atau diesel multiple unit (DMU) biasanya diklasifikasikan berdasarkan cara (metode) transmisi daya, yaitu :

1. Kereta Diesel-mekanik (Diesel Mechanic Multiple Unit) 2. Kereta Diesel-hidrolik (Diesel Hydraulic Multiple Unit) 3. Kereta Diesel-listrik ( Diesel Electric Multiple Unit)

(4)

Kereta Diesel-mekanik (Diesel Mechanic Multiple Unit)

Dalam unit multi-diesel-mekanik (DMMU), energi berputar dari mesin ditransmisikan melalui gearbox dan driveshaft langsung ke roda kereta, seperti mobil. Transmisi dapat digeser secara manual oleh pengemudi, seperti pada sebagian besar DMU British Rail generasi pertama, tetapi di sebagian besar roda gigi aplikasi diubah secara otomatis

Kereta Diesel-hidrolik (Diesel Hydraulic Multiple Unit)

Dalam unit multi diesel-hidraulik (DHMU), konverter torsi hidraulik, sejenis kopling fluida, berfungsi sebagai medium transmisi untuk tenaga motif mesin diesel untuk memutar roda. Beberapa unit fitur campuran hybrid transmisi hidrolik dan mekanik, biasanya kembali ke yang terakhir pada kecepatan operasi yang lebih tinggi karena ini mengurangi RPM mesin dan kebisingan.

Kereta Diesel-listrik ( Diesel Electric Multiple Unit)

Dalam unit multi diesel-listrik (DEMU), mesin diesel menggerakkan generator listrik atau alternator yang menghasilkan energi listrik. Arus yang dihasilkan kemudian diumpankan ke motor traksi listrik pada roda atau bogies dengan cara yang sama seperti lokomotif diesel-listrik konvensional. Dalam DEMU modern, seperti keluarga Bombardier Voyager, setiap kereta sepenuhnya mandiri dan memiliki mesin sendiri, generator dan motor listrik. Dalam desain yang lebih tua, seperti British Rail Class 207, beberapa kereta yang ada di dalamnya mungkin seluruhnya tanpa aliran atau hanya menampilkan motor listrik, memperoleh arus listrik dari mobil lain yang terdiri dari generator dan mesin.

JENIS KERETA REL DIESEL

Multiple Unit Railcar dan Articulated Rail Car

 Multiple unit Rail Car adalah Satu unit kereta berpenggerak dapat digabungkan dengan unit lain, dengan satu pengemudi mengendalikan semua mesin. Namun, sebelumnya harus berlatih untuk menarik satu atau dua kereta api yang tidak bertenaga.

 Ada kemungkinan beberapa kereta api bisa berjalan bersama, masing-masing dengan pengemudi (masinis) sendiri (seperti yang dipraktekkan di bekas County Donegal Railway).

Alasannya adalah untuk menekan biaya, karena kereta api kecil tidak selalu dilengkapi dengan kontrol multi-unit.

 Articulated Rail Car, di mana ujung dua gerbong yang berdekatan dibawa pada bogie bersama tunggal (lihat Jacobs bogie).

Generasi baru DMU dan EMU railcars

Generasi baru aerodinamis ringan modern yang dirancang secara aerodinamis atau kereta listrik regional yang dapat beroperasi sebagai kendaraan tunggal atau dalam kereta (atau, dalam "beberapa unit") menjadi sangat populer di Eropa dan Jepang, menggantikan relbus generasi pertama dan generasi kedua Kereta api DMU, biasanya berjalan di jalur kereta api utama yang lebih jarang digunakan dan dalam beberapa kasus di jalur eksklusif di daerah perkotaan. Seperti banyak DMU high- end, kendaraan ini terbuat dari dua atau tiga unit terhubung yang semi-permanen digabungkan sebagai "pasangan atau kembar tiga" dan beroperasi sebagai satu kesatuan. Penumpang dapat berjalan di antara unit pasangan tanpa harus membuka atau melewati pintu. Kapasitas unit berkisar dari 70 hingga lebih dari 300 penumpang yang duduk. Peralatan ini sangat dapat disesuaikan dengan berbagai mesin, transmisi, sistem coupler, dan panjang mobil.

(5)
(6)
(7)
(8)

PERTEMUAN 10

KOMPONEN DAN KONSTRUKSI KRL

 Kereta Rel Listrik (KRL) adalah salah sarana perkeretaapian, yaitu sarana jenis kereta dengan penggerak sendiri.

  Kereta Rel Listrik (KRL) adalah kendaraan rel untuk mengangkut penumpang dan mempunyai tenaga penggerak sendiri (listrik).

 Penggerak KRL adalah motor listrik yang disebut Traksi Motor (TM) ,yang dipasang pada setiap as roda melalui gearbox pada kereta MC.

  Sumber tenaga KRL diperoleh dari jaringan listrik arus searah (kawat trolley aliran atas) dengan tegangan 1500 Volt DC melalui Pantograph.

SUMBER TENAGA (LISTRIK) DARI LUAR SARANA 1. Sumber Energi Listrik

a. Pembangkit konvensional : PLTA, PLTD, PLTU

b. Pembangkit modern : PLTN (Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir) 2. Jenis Tegangan listrik aliran atas :

a. Tegangan listrik DC :

750 Volt DC : Trem di Eropah

1500 Volt DC : KRL di Indonesia, Jepang

3000 Volt DC : KRL. Lok Listrik di Eropah (Belgia, Belanda dst) b. Tegangan listrik AC :

15 kVA, 16,667 Hz : Jerman, Swiss,

25 kVA, 50 Hz : China, Jepang Shinkansen, Perancis TGV, Jeman ICE.

(9)
(10)

PERTEMUAN 11

SARANA PENGANGKUT (KERETA & GERBONG) Jenis Kereta :

  Kereta Penumpang, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk penumpang dan tempat barang bawaan (K).

  Kereta Pembangkit listrik, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas pembangkit listrik (P).

  Kereta Makan, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tempat duduk, tempat peralatan makan, dengan atau tanpa pembangkit listrik (M).

  Kereta Tidur, yaitu kereta yang dilengkapi dengan fasilitas tidur untuk penumpang (T).

  Kereta Bagasi, yaitu kereta yang dilengkapi dengan ruang bagasi dengan atau tanpa pembangkit listrik, yang dapat berupa rangkaian sendiri atau dirangkaikan dengan kereta penumpang (B).

Kode Jenis Kereta (Di PT. Kereta Api Indonesia) saat ini KT = Kereta Tidur

K1 = Kereta Penumpang kelas 1 K2 = Kereta Penumpang kelas 2 K3 = Kereta Penumpang kelas 3 M1 = Kereta Makan / Restoran kelas 1

MP1 = Kereta Makan kelas 1 dilengkapi pembangkit listrik.

KMP1 = Kereta Makan yang dilengkapi dengan fasilitas penumpang kelas 1 KMP2 = Kereta Makan yang dilengkapi dengan fasilitas penumpang kelas 2 KM3 = Kereta Makan yang dilengkapi dengan fasilitas penumpang kelas 3

KMP3 = Kereta Makan yang dilengkapi den fasilitas penumpang kelas 3 dan pembangkit listrik B = Kereta Bagasi / barang

BP = Kereta Bagasi dilengkapi pembangkit listrik KB3 = Kereta Penumpang kelas 3 dengan ruang bagasi U = Kereta Ukur

I = Kereta Inspeksi S = Kereta Spesial

(11)

KOMPONEN KERETA

a. Bogie : Rangka, Perangkat Roda, Pemegasan b. Body : Badan Kereta

c. Alat Perangkai :

- Alat perangkai mekanik, elektrik, pneumatik d. Alat pengereman

- Rem udara tekan- Rem parkir / mekanik e. Lantai & Penutup lantai

f. Pintu & Jendela

g. Fasilitas untuk penumpang

(Kursi, fan, AC, karpet, lampu, toilet, dll) h. Instalasi Listrik

i. Instalasi Air

j. Peralatan keselamatan.

1. “ Gerbong adalah sarana perkeretaapian yang ditarik lokomotif yang digunakan untuk mengangkut barang.”

2. Jenis Gerbong

Jenis Gerbong menurut bentuk / konstruksi a. Gerbong datar (Flat wagon) = P

b. Gerbong terbuka (Gondola/open wagon) = Y c. Gerbong tertutup (Box wagon) = G

d. Gerbong tangki (tank wagon) = K JENIS GERBONG :

 a. Gerbong Datar, angkutan peti kemas,

 b. Gerbong terbuka untuk pasir, balas, batu bara.

 c. Gerbong tertutup untuk semen, barang umum,

 d. Gerbong ketel untuk BBM, semen curah,

(12)

PERTEMUAN 12 PENGETAHUAN LRT

A. Kereta api angkutan umum (Public Transportation Railway) 1. Kereta api antar kota (Intercity).

2. Rel kecepatan tinggi (High Speed Rail).

3. Kereta api regional (Regional Rail).

4. Angkutan kereta api perkotaan (Urban Rail Transit) . a. Kereta komuter (Commuter Rail).

b. Angkutan cepat (Rapid Transit).

c. Metro berban karet (Rubber Tyre Metro).

d. Metro ringan (Light Metro).

e. Kereta ringan (Light Rail).

f. Antar kota (Inter Urban).

g. Kereta api Trem (Trem Train).

h. Street Running.

i. Trem (Tram).

5. Kereta gantung (Cable Car) 6. Kereta gantung (Funicular).

7. Rel berat (Heavy Rail).

8. Kereta api cagar budaya (Heritage Railway).

a. Trem cagar budaya (Heritage Street car).

(13)

1. Kereta api antar Kota

Kereta api antar kota adalah layanan kereta api penumpang ekspres dari satu kota ke kota lain, atau terjadi antar kota yang menjalankan layanan yangmenghubungkan kota dengan jarak yang lebih jauh daripada kereta komuter atau regional.

2. Kereta api Kecepatan tinggi Kereta api berdasarkan kecepatan :

a. Kereta Api Konvensional (Low Speed Train)

b. Kereta Api Kecepatan Sedang ( Medium Speed Train)

c. Kereta api Kecepatan Tinggi (High Speed Train), yang terbagi atas : 1) kelas T (kecepatan tertinggi 400 km/jam),

2) kelas I (kecepatan tertinggi 330 km /jam) 3) kelas II (kecepatan tertinggi 250 kmjam).

Istilah “Kereta api Kecepatan Medium” merujuk pada kecepatan kereta yang terbagi menjadi tiga sesuai rentang kecepatan Kereta api Kecepatan : 250 – 280 km/jam

3. Rel Regional (Regional Rail):

o Kereta api regional, seperti namanya, melayani seluruh wilayah.

o Kereta regional adalah bagian dari mode kereta komuter.

o Kereta api regional menawarkan layanan dua arah dan di luar jam sibuk di wilayah tersebut (berbeda dengan kereta api komuter terutama berdasarkan pola pelayanannya).

o Jaringan ini melayani pusat kota dan pinggiran kota dengan perjalanan cepat.

o Frekuensi layanan lebih rendah daripada yang ditemukan di Rapid Rail.

Rel regional (juga disebut rel metropolitan, rel komuter, atau rel pinggiran kota) adalah kereta api bertenaga diesel atau listrik untuk layanan kereta penumpang perkotaan yang terdiri dari perjalanan lokal jarak pendek yang beroperasi antara kota-kota yang berdekatan, atau antara kota pusat dan pinggiran kota yang berdekatan, menggunakan lokomotif yang diangkut atau gerbong penumpang beberapa unit kereta api.

4. Kereta Api Angkutan Perkotaan (Urban Rail Transit)

Kereta api angkutan perkotaan (Urban rail transit), adalah istilah yang mencakup semua untuk berbagai jenis sistem kereta api lokal yang menyediakan layanan penumpang di dalam dan di sekitar wilayah perkotaan atau pinggiran kota. Rangkaian sistem kereta api perkotaan secara kasar dapat dibagi lagi ke dalam beberapa kategori, yang terkadang tumpang tindih karena beberapa sistem atau jalur memiliki aspek dari beberapa jenis.

o Kereta layang,

o Sistem Kereta Ringan (light rail transit/Light Rail System) o Mass Rapid Transit,

(14)

o Kereta bawah tanah (Subways), o Trem.

B. Kereta api industry (Industrial Railways):

Adalah jenis kereta api yang tidak tersedia untuk transportasi umum dan digunakan secara eksklusif untuk melayani industri, logistik, atau lokasi militer tertentu.

Contoh :

Perkeretaapian industri akan mengangkut barang curah, misalnya tanah liat dari tambang atau batu bara dari tambang, ke titik persimpangan, yang disebut papan pertukaran, dengan jalur kereta api utama, dan seterusnya dari mana ia akan diangkut ke tujuan akhirnya.

1. Kereta Api Komuter (Commuter Train/Commuter Rail)

Kereta api komuter dapat didefinisikan sebagai suatu jenis pelayanan angkutan kereta api penumpang yang menggunakan kereta api diesel-listrik atau kereta api bertenaga listrik, yang beroperasi di atas rel kereta api yang ada pada hak jalan yang sama dengan yang digunakan oleh kereta api barang dan kereta penumpang antar kota. Beberapa layanan kereta komuter disediakan oleh kereta bertenaga diesel self-propelled.

Sistem Kereta Komuter cenderung beroperasi pada:

o Frekuensi yang lebih rendah daripada sistem angkutan cepat atau kereta ringan o Cenderung berjalan dengan kecepatan lebih tinggi,

o Memiliki stasiun yang lebih luas

o Mencakup jarak keseluruhan yang lebih panjang.

Rute kereta komuter khas berkisar antara 32,2 km – 80,5 km, karena jalur kereta api biasanya digunakan bersama dengan kereta barang dan penumpang antarkota, kereta api komuter biasanya tidak memerlukan perolehan jalur jalan baru maupun pembangunan jalur jalur utama yang baru.

Kereta komuter biasanya mengakomodasi terutama perjalanan jarak terjauh yang dilakukan di wilayah metropolitan selama periode perjalanan puncak hari kerja pada kecepatan operasi rata-rata keseluruhan yang tinggi biasanya antara 48,3 km/jam - 80,5 km/jam, dengan pemberhentian stasiun yang relatif sedikit. Kereta api komuter memiliki kemampuan untuk memberikan tingkat kenyamanan berkendara yang sangat tinggi bagi penumpang. Pengambilan tarif biasanya dilakukan di atas kereta, dengan uang tunai atau tiket, dan naik biasanya dari peron rendah.

 Frekuensi layanan kereta komuter yang khas pada rute individu mungkin setiap 30 menit dalam arah perjalanan puncak selama periode perjalanan puncak hari kerja, dengan frekuensi layanan tengah hari, malam, dan akhir pekan bervariasi dari satu hingga tiga jam di mana layanan non-puncak tersebut dioperasikan sama sekali .

 Kereta api komuter sering disebut sebagai "kereta regional untuk menekankan panjang jalur yang terlibat dan untuk menekankan layanan tingkat tinggi yang disediakan sepanjang hari, sebagai lawan dari periode perjalanan puncak, arah puncak. Jenis transportasi Commuter diantaranya Metro Ringan (Light Metro):

(15)

2. Kereta Api Angkutan Cepat (Rapid Transit Train)

Sistem angkutan cepat (Rapid Transit System), adalah kereta api di daerah perkotaan dengan kapasitas penumpang dan frekuensi layanan yang tinggi, Di sebagian besar dunia, sistem ini dikenal sebagai :

• Metro (singkatan dari “metropolitan“).

• Kereta bawah tanah (subway)" “

• Underground"

• Tabung (tube)

• "U-Bahn", Untergrundbahn" (jalur bawah tanah),

• MRT" mass rapid transit". "Skytrain",

• T-bane"

• "MTR".

3. Kereta Api Rel Ringan (Light Rail Train)

o Sistem kereta ringan (light Rail) adalah sistem angkutan berbasis rel yang memiliki kapasitas dan kecepatan lebih tinggi daripada trem, biasanya dengan beroperasi di jalur eksklusif yang terpisah dari lalu lintas mobil, tetapi tidak (sebagaimana angkutan cepat) sepenuhnya kelas- terpisah dari lalu lintas lainnya.

o Kereta ringan juga umumnya beroperasi dengan beberapa unit kereta dari pada kereta tunggal. Ini muncul sebagai evolusi trem/trem.

o Sistem kereta ringan sangat bervariasi dalam hal kecepatan dan kapasitas. Mulai dari sistem trem yang sedikit ditingkatkan hingga sistem yang pada dasarnya adalah angkutan cepat tetapi dengan beberapa perlintasan sebidang.

o Istilah "kereta ringan" adalah istilah yang paling umum digunakan untuk sistem perkotaan, pinggiran kota dan bahkan regional yang mungkin mengikuti jaringan jalan tetapi juga berjalan secara independen.

o Kereta ringan dapat didefinisikan sebagai jenis layanan transportasi penumpang perkotaan yang menggunakan kereta yang digerakkan secara listrik, atau kereta kendaraan, yang beroperasi terutama di permukaan baik di atas jalur khusus atau di atas jalan umum.

o Kereta ringan dapat dibayangkan sebagai kereta yang terdiri dari satu hingga tiga kendaraan rel artikulasi yang ditenagai oleh listrik dari kabel troli di overhead.

o Pengumpulan tarif biasanya swalayan, menggunakan tiket yang dibeli dari mesin penjual otomatis.

4. Kereta api Trem (TramTrain)

TramTrain didefenisikan sebagai system operasi kereta api campuran antara kereta rel ringan dan kereta api rel berat/kereta api di infrastruktur kereta api berat, atau system pelayanan kereta ringan dengan fitur perkeretaapian tertentu; misalnya kecepatan yang lebih tinggi. Istilah TramTrain merupakan hal yang agak baru dibuat untuk menutupi sistem rel ringan yang enggabungkan fitur rel berat. Kereta trem (Tram trains) adalah kereta api atau kereta api yang berjalan seperti trem (trem) di

(16)

jalan-jalan kota, dan di jalur rel berat ke pinggiran kota atau antar kota. Biasanya, ini membutuhkan dua sistem arus

o tegangan trem (600 atau 750 V DC) dan o tegangan tinggi rel berat (di Jerman, 15 kV AC).

Kendaraan juga harus disesuaikan dengan sistem persinyalan rel berat. Moda transit ini menggabungkan ketersediaan trem dengan pemberhentian di jalan, dan kecepatan rel berat yang lebih tinggi. Seringkali lebih cepat daripada kebanyakan sistem angkutan cepat (metro).

5. Trem (Streecars):

Istilah Trem digunakan untuk sistem kereta berbasis perkotaan yang mendominasi jaringan jalan, sistem ini disebut sebagai sistem "trem" atau "troli"; Ini berarti bahwa keberpihakan trem biasanya terletak di dalam streetscape. Trem sering bertindak sebagai pengumpan ke sistem regional, dan terutama melayani lebih dekat di lingkungan.

6. Kereta api gantung (Cable Car)

Kereta gantung dalam konteks angkutan massal adalah suatu sistem yang menggunakan kendaraan rel yang diangkut dengan kabel yang terus bergerak dengan kecepatan tetap. Kendaraan individu berhenti dan mulai dengan melepaskan dan mencengkeram kabel ini sesuai kebutuhan. Kereta gantung berbeda dari kereta gantung/funiculars (di mana mobil terpasang secara permanen pada kabel) dan kereta gantung (yang mirip dengan kereta gantung, tetapi kendaraan rel dipasang dan dilepas secara manual).

7. Funicular

Funicular adalah kereta api miring yang digerakkan oleh kabel yang menggunakan berat kereta yang turun untuk membantu menarik kereta yang naik ke atas lereng.

8. Heavy Rail

Kereta api berat (juga disebut kereta metro, kereta bawah tanah, angkutan cepat, atau kereta cepat) adalah kereta api listrik di jalur khusus yang menangani banyak penumpang sekaligus. Trek dapat ditempatkan di terowongan kereta bawah tanah (seperti di New York City), pada struktur yang ditinggikan (seperti di Chicago), atau pada rel berpagar di permukaan tanah yang tidak melintasi jalan.

Kereta api berat bekerja paling baik di lingkungan perkotaan yang sangat padat, di mana populasi besar terutama ingin bergerak menuju dan di dalam kawasan pusat bisnis kota besar. Kereta api berat membutuhkan populasi 3 juta hingga 15 juta orang untuk menjad sukses

9. Monorel

Monorel adalah kereta api di mana jalurnya terdiri dari satu rel, berbeda dengan jalur tradisional dengan dua rel paralel.

10.Kereta Bawah Tanah (Subways):

Sistem ini adalah jenis rel berat dengan jenis layanan bersifat regional, mereka sering hanya melayani kotamadya pusat dan bukan yurisdiksi sekitarnya. Jarak berhenti cukup dekat dan kecepatan lebih lambat dibandingkan layanan tipe regional lainnya. Karakteristik yang menentukan dari subset rel berat ini adalah bahwa pengendara didasarkan pada pengendara yang berjalan kaki daripada pengendara yang berkendara ke pengendara.

(17)

PEMBAGIAN SARANA PERKERETAAPIAN DAN JENISNYA

Jenis Sarana perkeretaapian mengacu atau berdasarkan kepada sistim perkeretaapian yang diterapkan. Ditinjau dari sisi fungsi, maka kendaraan rel atau sarana dapat diklasifikasikan

atas :

1. Sarana Penggerak (Tractive Vehicle) Kendaraan yang dilengkapi dengan penggerak utama dan motor, atau hanya dengan motor, dimaksudkan semata-mata untuk mengangkut kendaraan lain ("lokomotif") atau untuk mengangkut kendaraan lain dan untuk pengangkutan penumpang dan/atau barang ("kereta api").

2. Sarana Pengangkut Kendaraan yang dilengkapi dengan penggerak utama dan motor atau tidak dilengkapi dengan penggerak utama dan motor melainkan dilengkapi dengan perallatan dan perlengkapan untuk pengangkutan penumpang dan/atau barang sesuai dengan komoditas yang diangkut.

3. Sarana Khusus ( Special Rail Vehicle). Merupakan kendaraan jalan rel yang dirancang secara khusus untuk keperluanan yang khusus dan spesifik, dimana bisa dilengkapi dengan penggerak sendiri (tractive vehicle) atau tanpa penggerak (non tractive vehicle), atau Kendaraan yang dicadangkan secara eksklusif untuk angkutan dinas .

LAYOUT UMUM SARANA LRT JAKARTA

 Satu rangkaian (trainset) LRV (Light Rail Vehicle) terdiri dari 2unit kereta (car) yang dihubungkan dengan

 Tiap ujung rangkaian kereta dilengkapi alat perangkai (coupler)otomatis untuk koneksi dengan kereta lainnya.

 Dapat digabungkan hingga 4 trainset atau 8 kereta dalam satu rangkaian

 Ruang Masinis terletak di tiap ujung rangkaian kereta.

 Tiap unit Kereta memiliki 4 pintu bi-paring (2 di tiap sisi)

 Tiap unit Kereta memiliki 3 jendela besar yang bagian atasnya dapat dibuka sebagaiventilasi udara jika kereta berjalan tanpa menggunakan AC.

DESKRIPSI UMUM BOGIE SARANA LRT JAKARTA

• Bogie adalah satu sistem penopang body sarana kereta, yang memiliki perangkat diantaranya perangkat roda (wheelset), perangkat pengereman, perangkat peredam getaran (suspension) dan perangkat-perangkat penunjang lainnya.

• Tiap trainset kereta LRT Jakarta memiliki dua unit kereta dengan tiga set bogie. Dua ujung bogie adalah bogie berpenggerak (motor bogie) yang didukung dengan dua motor traksi tiap bogie, Satu bogie dipasang di tengah pada bagian sambungan tau artikulasi, sebagai trailer bogie (tanpa penggerak).

• Pegas udara digunakan sebagai suspensi sekunder pada bogie dan carbody terhubung ke bogie melalui cincin putar (Slewing Ring).

(18)

SISTEM PENGEREMAN SARANA LRT JAKARTA

Sistem pengereman langsung kereta LRT Jakarta menggunakan rem cakram (disc brake) yang dikendalikan oleh Brake Control Unit (BCU), sehingga menghasilkan pengereman yang tepat waktu dan aman sesuai dengan kebutuhan. Kereta LRT Jakarta juga memiliki sistem pengereman regeneratif yang memanfaatkan putaran motor traksi sehingga dapat mengalirkan kembali arus listrik kepada sumber daya (3rd rail), sehingga penggunaan daya listrik penggerak kereta lebih efisien.

JENIS-JENIS PENGEREMAN SARANA LRT JAKARTA

Rem Pelayanan (Service brake) Rem pelayanan digunakan untuk menghentikan atau mengurangi kecepatan pada operasi normal. Sistem rem pelayanan menggunakan rem regeneratif dari putaran motor traksi dan rem pneumatik. Unit kontrol rem elektronik menerima sinyal yang diminta dari tuas pengendali (Master Controller) dan kemudian melakukan pengereman.

Rem Darurat (Emergency Brake) Rem darurat digunakan untuk menyediakan rem pneumatik hanya di bawah kondisi berhenti mendesak yang diperlukan pada operasi kereta dan itu berlaku untuk operasi manual atau otomatis. Deselerasi lebih tinggi daripada rem pelayanan sehingga jarak pengereman dan waktu aplikasi rem lebih pendek.

Rem Parkir (Parking brake) Rem parkir digunakan untuk menahan kereta pada posisi berhenti. Rem parkir pneumatik dengan beban variabel dikontrol digunakan untuk menahan kereta pada posisi diam, berguna juga untuk melindungi kereta dari pergerakan mundur dalam kondisi tanjakan, dengan memulai mode powering.

Rem Penahan (Holding Brake) Rem penahan (Holding brake) dirancang untuk tidak diterapkan bersamaan dengan servis atau pengereman darurat. Rem penahan berfungsi ketika kondisi kereta berhenti dalam posisi handle master controller dalam posisi netral, sehingga kereta tidak meluncur.

SISTEM PROPULSI SARANA LRT JAKARTA

Sistem penggerak (propulsi) sarana kereta LRT Jakarta telah menggunakan teknologi terbaru dengan inverter berjenis Variable Voltage Variable Frequency tipe Insulated Gate Bipolar Transistor (VVVF – IGBT) yang banyak digunakan pada perkeretaapian dunia masa kini. Inverter VVVF ini digunakan untuk mengolah listrik dari sumber tenaga 750V DC (Arus Searah) menjadi 380V AC (Arus Bolak-balik) yang digunakan khusus untuk mengatur dan mentenagai motor traksi penggerak kereta. VVVF menjamin kehandalan dan efisiensi pengoperasian, karena besarnya energi yang dikonsumsi dan putaran motor traksi sebagai penggerak kereta dapat diatur sesuai

AUXILLIARY POWER SUPPLY SARANA LRT JAKARTA

Kereta LRT Jakarta dilengkapi dengan Auxilliary Power Supply (APS) berkapasitas besar untuk sumber kelistrikan selain sistem penggerak kereta. APS adalah perangkat yang digunakan untuk mengolah listrik dari sumber tenaga (3rd rail) 750V DC (Arus Searah) menjadi listrik 380V/220V AC (Arus Bolak- balik) yang dapat digunakan untuk mentenagai peralatan-peralatan kelistrikan di dalam kereta (lampu, AC, pintu, dsb.)

(19)

DESKRIPSI UMUM STINGER PLUG SARANA LRT JAKARTA

Stinger adalah sistem suplai daya listrik yang digunakan untuk memasok daya kepada kereta LRT Jakarta di dalam Depo pada saat akan dilakukan perawatan. Stinger memiliki fungsi yang sama sebagaimana 3rd rail sebagai suplai daya, dan lebih aman digunakan untuk menghindari kecelakaan kerja pada saat perawatan yang membutuhkan pergerakan kereta. Stinger pada depo disambungkan ke kereta melalui Stinger Plug yang ada di kereta seperti gambar di samping.

Referensi

Dokumen terkait

ANALISIS KEBUTUHAN ENERGI PROSES PENGGILINGAN KEDELAI DENGAN PENGGERAK MESIN DIESEL DAN MOTOR.. LISTRIK PADA

Sistem pengamanan ganda pada perlintasan rel kereta api adalah suatu sistem yang membuat keamanan pada perlintasan rel kereta api menjadi lebih baik.. Pengamanan pada

KEJADIAN KURANG PENDENGARAN AKIBAT KEBISINGAN MESIN KERETA API PADA PEMUKIM PINGGIR REL DI.. KELURAHAN

Dalam proses pembuatan rangkaian Rail Clinic sendiri di awali dengan memanfaatkan kereta rel diesel (KRD) yang dimodifikasi menjadi kereta kesehatan bertenaga

Sebagai Bahan Bakar Alternatif Mesin Diesel. Jurnal Penelitian Saintek. Penggerak Mula Motor Bakar Torak. Uji Performance Mesin Diesel Menggunakan Biodiesel Dari Minyak Goreng

Berfungsi untuk (1) meletakkan dan menambat batang rel, (2) menjaga kelebaran trek (track gauge, adalah ukuran lebar trek rel. Indonesia memiliki track gauge 1067

Tenaga penggerak motor : jenis tenaga penggerak yang sering dipakai adalah motor diesel. Selain motor diesel, ada yang menggunakan motor bensin

Motor penggerak ini dilengkapi dengan rem magnet ( magnetic brake ) yang berfungsi menahan motor ketika kereta elevator telah sampai pada lantai yang dituju,