2. SUHU 2. SUHU
Suhu diartikan sebagai derajat panas atau Suhu diartikan sebagai derajat panas atau
dingin yang diukur berdasarkan skala dingin yang diukur berdasarkan skala tertentu (Celsius, Reamur, Fahrenheit, tertentu (Celsius, Reamur, Fahrenheit,
Calvin). Beda suhu dan Panas Calvin). Beda suhu dan Panas
Panas adalah energi total dari per gerakan Panas adalah energi total dari per gerakan
molekuler suatu benda, sdgkan suhu molekuler suatu benda, sdgkan suhu
ukuran energi kinetis rata-rata dari ukuran energi kinetis rata-rata dari
pergerakan molekul pergerakan molekul
 Panas yg terkandung dalam suatau benda tergantung Panas yg terkandung dalam suatau benda tergantung pada:
pada:
- Aktivitas molekuler molekuler rata2/suhu- Aktivitas molekuler molekuler rata2/suhu - massa- massa
- susunan molekul benda- susunan molekul benda
Jadi jelaslah bahwa kandungan panas ter gantung dari Jadi jelaslah bahwa kandungan panas ter gantung dari energi total pergerakan mole kul molekul. Massa dan energi total pergerakan mole kul molekul. Massa dan
susunan molekul tdk berubah.
susunan molekul tdk berubah.
Jumlah panas dinyatakan dalam gramcalori. Yaitu jml Jumlah panas dinyatakan dalam gramcalori. Yaitu jml panas yg diperlukan utk menaikan suhu 1 gram air 1 panas yg diperlukan utk menaikan suhu 1 gram air 1º º
C (dr 14.5º C – 15º.5 C) C (dr 14.5º C – 15º.5 C)
Perambatan Panas Perambatan Panas
 Konduksi: Proses perambatan panas akibat Konduksi: Proses perambatan panas akibat aktivitas didalam molekul benda itu sendiri.
aktivitas didalam molekul benda itu sendiri.
 Konveksi: Proses perambatan panas aki bat Konveksi: Proses perambatan panas aki bat dari benda2 yg dipanasi
dari benda2 yg dipanasi
 Radiasi: proses perambatan panas dlm bentuk Radiasi: proses perambatan panas dlm bentuk glbg elektromagnetik dengan tanpa
glbg elektromagnetik dengan tanpa memerlukan medium perambatan memerlukan medium perambatan
Beberapa Skala Pengukuran Suhu Beberapa Skala Pengukuran Suhu
 Celsius disingkat Celsius disingkat ººC paling bnyak diguna kan.C paling bnyak diguna kan.
 Reamur disingkat Reamur disingkat ºR jarang digunakanºR jarang digunakan
 Fahrenhait disingkat ºF cukup banyak Fahrenhait disingkat ºF cukup banyak digunakan
digunakan
 Kalvin disingkat ºK digunakan di Fabrik2/ Kalvin disingkat ºK digunakan di Fabrik2/
Industri2 besar.
Industri2 besar.
 Perbndingan C : R : F = 5 : 4 : (9) + 32/-32 Perbndingan C : R : F = 5 : 4 : (9) + 32/-32
Contoh Perhitungan konversi dari Contoh Perhitungan konversi dari
skala ke skala skala ke skala
 Misal 30Misal 30ºC = 4/5(30)ºR = 9/5(30)+32 ºFºC = 4/5(30)ºR = 9/5(30)+32 ºF
30ºC = 24º R = 86º F 30ºC = 24º R = 86º F
Misal 20º R = 5/4(20)º C = 9/4(20)+32 ºFMisal 20º R = 5/4(20)º C = 9/4(20)+32 ºF
20º R = 25 ºC = 77 º F20º R = 25 ºC = 77 º F
Misal 59º F = 4/9(59-32)º R = 5/9(59-32)ºFMisal 59º F = 4/9(59-32)º R = 5/9(59-32)ºF
59º F = 4/9(27)º R = 5/9(27)º C59º F = 4/9(27)º R = 5/9(27)º C
59º F = 12 ºR = 15 ºC 59º F = 12 ºR = 15 ºC
Pengukuran suhu Pengukuran suhu
 Alat pengukur suhu adalah Thermometer Alat pengukur suhu adalah Thermometer
dengan skala seperti telah dijelaskan di atas, dengan skala seperti telah dijelaskan di atas,
namun tergantung lagi jenis termome ter yang namun tergantung lagi jenis termome ter yang
digunakan.
digunakan.
 Thermometer harian: Thermometer harian:
T = 2(t,07.00)+(t,13.00)+(t,17.00)/4T = 2(t,07.00)+(t,13.00)+(t,17.00)/4 Thermometer Max/MinThermometer Max/Min
T = Suhu Max + Suhu Min/2 T = Suhu Max + Suhu Min/2
Thermometer
Thermometer
Thermometer
Thermometer
PSYCROMETER PSYCROMETER
(Thermometer Bola Basah Bola Kering) (
ISTILAH2 SUHU ISTILAH2 SUHU
 Suhu Maximum = batas tertinggi, suhu dimana Suhu Maximum = batas tertinggi, suhu dimana makhluk hidup masih bisa berta han hidup
makhluk hidup masih bisa berta han hidup
 Suhu Minimum = batas terendah, suhu dimana Suhu Minimum = batas terendah, suhu dimana makhluk hidup masih bertahan hidup
makhluk hidup masih bertahan hidup
 Suhu optimum = batas/rentang suhu dima na Suhu optimum = batas/rentang suhu dima na makhluk hidup tumbuh dan berkem bang
makhluk hidup tumbuh dan berkem bang dengan cepat
dengan cepat
PENGARUH SUHU THDP PENGARUH SUHU THDP
MAKHLUK HIDUP MAKHLUK HIDUP
 Pada suhu yang ekstrim rendah atau tinggi Pada suhu yang ekstrim rendah atau tinggi akan merusak sel sehingga mematikan sel akan merusak sel sehingga mematikan sel
 Berpengaruh terhadap laju transpirasi air dari Berpengaruh terhadap laju transpirasi air dari tubuh makhluk hidup sehingga mem pengaruhi tubuh makhluk hidup sehingga mem pengaruhi
laju pertumbuhan dan perkembangannya laju pertumbuhan dan perkembangannya
3. PREPITASI/CURAH HUJAN 3. PREPITASI/CURAH HUJAN
 Hujan adalah air yang jatuh dari awan/ langit setelah Hujan adalah air yang jatuh dari awan/ langit setelah terjadi proses kondensasi uap air menjadi butiran air terjadi proses kondensasi uap air menjadi butiran air
yang lebih besar dan jatuh sebagai hujan.
yang lebih besar dan jatuh sebagai hujan.
 Curah hujan adalah tinggi permukaan air yang Curah hujan adalah tinggi permukaan air yang menutupi setiap 1 Cm
menutupi setiap 1 Cm² permukaan tanah akibat air ² permukaan tanah akibat air hujan dengan syarat; tidak terjadi infiltrasi air
hujan dengan syarat; tidak terjadi infiltrasi air
kedalam tanah, tidak ter jadi aliran permukaan(run kedalam tanah, tidak ter jadi aliran permukaan(run
off) dan tidak ter jadi evaporasi (penguapan).
off) dan tidak ter jadi evaporasi (penguapan).
BEBERAPA PENGERTIAN BEBERAPA PENGERTIAN
•Curah hujan: tinggi air hujan (mm) yang diterima permukaan sebelum mengalami aliran permukaan, evaporasi dan infiltrasi.
•Hari hujan: suatu hari dengan curah hujan minimal 0,5 mm
•Intensitas hujan: jumlah curah hujan dibagi selang waktu terjadinya hujan
•Alat pengukur curah hujan:
ombrometer & ombrograf
•Isohyet: garis yang menghubungkan tempat-tempat dengan curah hujan sama
Hujan Siklonal: udara panas lembab naik, bersama dengan angin berputar kemudian jatuh sbg hujan.
Hujan Zenital: hujan di equator, berasal dari angin pasat dari barat laut (lembab) menuju tenggara, jatuh hujan, udara kering naik
Hujan Orografi: angin horisontal, naik ke pegunungan, membawa uap air, jatuh hujan di pegunungan
Hujan Frontal: massa udara panas bertemu dengan udara dingin (bidang frontal), jatuh hujan
Hujan Gerimis: butiran air hujan, Ø<0,5 mm
Hujan Salju: hujan kristal es, suhu < 0°
C
Hujan Es: hujan berupa butiran es
Hujan Deras: butiran air hujan, Ø < 7
mm
Hujan Sedang: hujan berjumlah 20-50 mm hari-1.
Hujan Lebat: hujan berjumlah 50-100 mm hari-1.
Hujan Sangat lebat: hujan berjumlah
> 100 mm hari-1.
ALAT PENGUKUR CURAH ALAT PENGUKUR CURAH
HUJAN HUJAN
 Ombrometer type observatoriumOmbrometer type observatorium
 OmbrografOmbrograf
 Ombrometer automaticOmbrometer automatic
 Berbagai type Ombrometer sesuai negara yang Berbagai type Ombrometer sesuai negara yang memproduksi.
memproduksi.
 Beberapa negara yang memproduksi alat-alat Beberapa negara yang memproduksi alat-alat klimatologi yang terkenal adalah : Inggris,
klimatologi yang terkenal adalah : Inggris, Jerman, Amerika Serikat, Belanda dan
Jerman, Amerika Serikat, Belanda dan Perancis
Perancis
Penakar Curah Hujan Penakar Curah Hujan
(Type Observaorium)
(Type Observaorium)
Penakar Curah Hujan Penakar Curah Hujan
(Type Hellman)
(Type Hellman)
Ombro Type Tipping Bucket
Ombro Type Tipping Bucket
Cara Pemasangan Ombrometer type Cara Pemasangan Ombrometer type
Observatorium Observatorium
 Ombrometer dipasang dengan Sisi mulut Ombrometer dipasang dengan Sisi mulut
Ombrometer bagian atas setinggi 1,2 m da ri Ombrometer bagian atas setinggi 1,2 m da ri
permukaan tanah.
permukaan tanah.
 Ombrometer dipasang di tanah lapang dan tidak Ombrometer dipasang di tanah lapang dan tidak
terhalang pohon atau gedung dan lainya, sehingga air terhalang pohon atau gedung dan lainya, sehingga air hujan yang masuk ke dalam Ombrometer betul-betul hujan yang masuk ke dalam Ombrometer betul-betul
air yang jatuh dari langit/awan hujan. Pastikan, kiri, air yang jatuh dari langit/awan hujan. Pastikan, kiri,
kanan, muka, belakang sebatas mulut ombrometer kanan, muka, belakang sebatas mulut ombrometer
pada sudut 45 derjat tidak terhalang pohon, gedung pada sudut 45 derjat tidak terhalang pohon, gedung
dll.
dll.
 Luas mulut Ombrometer type observatorium standar Luas mulut Ombrometer type observatorium standar 100 Cm
100 Cm² dan asli buatan Indonesia ² dan asli buatan Indonesia
Mengukur Curah Hujan Mengukur Curah Hujan
 Curah hujan di amati dan di catat setiap pukul Curah hujan di amati dan di catat setiap pukul 07.00 waktu stempat, khusus untuk type
07.00 waktu stempat, khusus untuk type observatorium
observatorium
 Curah hujan harian disingkat CH.Curah hujan harian disingkat CH.
 CH = Jml air yg tertampung dlm ombrome terCH = Jml air yg tertampung dlm ombrome ter dibagi
dibagi luas mulut ombrometer.luas mulut ombrometer.
 Gunakan gelas ukur untuk mengukur air Gunakan gelas ukur untuk mengukur air didalam ombrometer.
didalam ombrometer.
 Contoh: Jika air yang tertampung didalam Contoh: Jika air yang tertampung didalam ombrometer terukur 297ml pada tanggal ombrometer terukur 297ml pada tanggal 2525 SepSepttember 20ember 201818, maka : , maka :
CH = 297ml/100CmCH = 297ml/100Cm²² = 297cc/100Cm = 297cc/100Cm²²
= 297Cm³/100Cm² = 2,97 Cm= 297Cm³/100Cm² = 2,97 Cm
= 29,7 mm= 29,7 mm
- Jika CH ≥ 0,5 mm dianggap terjadi hujan - Jika CH ≥ 0,5 mm dianggap terjadi hujan
jika<0,5 mm dianggap tidak terjadi hujanjika<0,5 mm dianggap tidak terjadi hujan - Jika ada hujan pada kolom hari hujan - Jika ada hujan pada kolom hari hujan
ditulis “1”, jika tidak ada hujan ditulis “0” dan ditulis “1”, jika tidak ada hujan ditulis “0” dan
jika tidak tercatat misal karena lupa ditulis “ – “jika tidak tercatat misal karena lupa ditulis “ – “
Stasiun Klimatologi
Stasiun Klimatologi
Stasiun Klimatologi
Stasiun Klimatologi
Pemasangan Ombrometer
Pemasangan Ombrometer
Interflow
Aliran
Permukaan Infiltrasi
Permukaan Air Tanah
1 cm tanah
terbentuk selama 15 – 200 tahun
1 cm tanah
terbentuk selama 15 – 200 tahun
intersepsi
intersepsi presipitasipresipitasi
Interflow Ground water flow
Perkolasi
evapotranspirasi evapotranspirasi
4. ANGIN 4. ANGIN
 Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya Angin adalah udara yang bergerak akibat adanya tekanan, terutama karena adanya daerah tekanan tekanan, terutama karena adanya daerah tekanan
maksimum dan minimum. Udara mengalir dari maksimum dan minimum. Udara mengalir dari
daerah
daerah/tekanan/tekanan maksimum ke minimum maksimum ke minimum
 Angin laut adalah angin yang berembus pada siang Angin laut adalah angin yang berembus pada siang hari dari laut menuju kedarat, terjadi akibat
hari dari laut menuju kedarat, terjadi akibat
permukaan daratan yang lebih panas pada siang hari permukaan daratan yang lebih panas pada siang hari
dari permukaan laut. Tekanan permukaan laut dari permukaan laut. Tekanan permukaan laut
menjadi maksimum dan daratan menjadi minimum, menjadi maksimum dan daratan menjadi minimum,
dan sebaliknya angin darat dan sebaliknya angin darat
 Angin Gunung dan Angin LembahAngin Gunung dan Angin Lembah
 Angin Darat dan Angin LautAngin Darat dan Angin Laut
 Angin TaupanAngin Taupan
 Angin TornadoAngin Tornado
 Angin Puting BeliungAngin Puting Beliung
 SiklonSiklon
 Anti SiklonAnti Siklon
 Angin Muson/Musim Angin Muson/Musim
 Angin BohorokAngin Bohorok
 Angin GendingAngin Gending
 Angin BerubuAngin Berubu
Beberapa Jenis Angin
Beberapa Jenis Angin
 4. Angin Fohn4. Angin Fohn
 Angin yang turun di lereng pegunungan, Angin yang turun di lereng pegunungan, bersifat kering dan panas dinamakan angin bersifat kering dan panas dinamakan angin fohnfohn. Angin fohn terjadi karena udara yang . Angin fohn terjadi karena udara yang
turun mendapatkan pemanasan secara dinamis turun mendapatkan pemanasan secara dinamis
yang diikuti turunnya kelembapan nisbi.
yang diikuti turunnya kelembapan nisbi.
Akibatnya udara yang mencapai daratan Akibatnya udara yang mencapai daratan
berupa udara panas dan kering.
berupa udara panas dan kering.
Nama lain angin fohn Nama lain angin fohn
 Angin fohn di setiap daerah memiliki nama Angin fohn di setiap daerah memiliki nama yang berbeda-beda. Di Probolinggo dan
yang berbeda-beda. Di Probolinggo dan
Pasuruan Jawa Timur dikenal dengan nama Pasuruan Jawa Timur dikenal dengan nama
angin
angin gendinggending. Di daerah Tegal, Brebes, dan . Di daerah Tegal, Brebes, dan Cirebon angin fohn dikenal dengan nama
Cirebon angin fohn dikenal dengan nama angin
angin kumbangkumbang. Angin . Angin brubu brubu dikenal di daerah dikenal di daerah Makassar, sedangkan di Papua dikenal dengan Makassar, sedangkan di Papua dikenal dengan
nama angin
nama angin wambrauwambrau. Adapun di daerah Deli, . Adapun di daerah Deli, angin fohn disebut dengan angin
angin fohn disebut dengan angin bahorokbahorok, , yang sering menyebabkan terjadinya
yang sering menyebabkan terjadinya kerusakan pada tanaman tembakau.
kerusakan pada tanaman tembakau.
Dampak Angin Dampak Angin
 Mengedar panas Mengedar panas
 Menyebarkan hujanMenyebarkan hujan
 Penyebaran TumbuhanPenyebaran Tumbuhan
 PenyerbukanPenyerbukan
 Memepercepat laju evapotranspirasiMemepercepat laju evapotranspirasi
 Penyebar Hama dan PenyakitPenyebar Hama dan Penyakit
 Pada Kecepatan tinggi dapat merusak tanaman Pada Kecepatan tinggi dapat merusak tanaman perkebunan.
perkebunan.
Pengukuran Angin Pengukuran Angin
 Kecepatan Angin diukur dengan Anemo meterKecepatan Angin diukur dengan Anemo meter
 Arah Angin diukur berdasarkan mata angin dengan Arah Angin diukur berdasarkan mata angin dengan Wind Direction.
Wind Direction.
 Skala Beofort, sebuah skala yang dibuat berdasarkan Skala Beofort, sebuah skala yang dibuat berdasarkan pengalamannya sebagai Lak samana Angkatan Laut pengalamannya sebagai Lak samana Angkatan Laut
Inggris. Skala ini sangat berguna untuk Inggris. Skala ini sangat berguna untuk
menterjemahkan ke cepatan angin berdasarkan menterjemahkan ke cepatan angin berdasarkan
visualisasi keadaan ling kungan sekitar kita terutama visualisasi keadaan ling kungan sekitar kita terutama
ketika berlayar.
ketika berlayar.
Alat Pengukur Angin Alat Pengukur Angin
Cup Anemometer dan Wind Van
Cup Anemometer dan Wind Van
5. PENGUAPAN/EVAPOTRAN 5. PENGUAPAN/EVAPOTRAN
SPIRASI SPIRASI
 Evaporasi adalah penguapan air laut, sungai, danau Evaporasi adalah penguapan air laut, sungai, danau akibat pemanasan sinar matahari, sedangkan
akibat pemanasan sinar matahari, sedangkan
Transpirasi adalah lepasnya air dalam bentuk uap air Transpirasi adalah lepasnya air dalam bentuk uap air
dari makhluk hidup dari makhluk hidup
 Evapotranspirasi merupakan proses pengubahan air Evapotranspirasi merupakan proses pengubahan air dalam bentuk uap/gas H2O keudara dan menjadi dalam bentuk uap/gas H2O keudara dan menjadi
awan sebagai cadangan Air awan sebagai cadangan Air
 Alat Pengukur Evaporasi adalah Panci EvaporasiAlat Pengukur Evaporasi adalah Panci Evaporasi
 Evaporasi di simbolkan dengan huruf EEvaporasi di simbolkan dengan huruf E
Panci Evaporasi,
Panci Evaporasi,
Tabung Hook dan Hook Tabung Hook dan HookContoh Mengukur Evaporasi Contoh Mengukur Evaporasi
 Setiap Jam 07.00 pagi pengamatan dilakukan: Setiap Jam 07.00 pagi pengamatan dilakukan:
Lihat berapa mm penurunan permukaan air di Lihat berapa mm penurunan permukaan air di
ujung/puncak hook(mata pancing) itulah ujung/puncak hook(mata pancing) itulah
pengu apan selama sehari yang berlalu.(
pengu apan selama sehari yang berlalu.(jika jika tidak ter jadi hujan
tidak ter jadi hujan))
 Jika terjadi hujan, maka jumlah evaporasi Jika terjadi hujan, maka jumlah evaporasi
adalah: E = tinggi permukaan air awal – tinggi adalah: E = tinggi permukaan air awal – tinggi
permukaan air setelah terjadi E – jumah CH permukaan air setelah terjadi E – jumah CH
24 jam yang lalu.
24 jam yang lalu.
6. AWAN 6. AWAN
 Awan adalah campuran berbagai macam elemen Awan adalah campuran berbagai macam elemen seperti: uap air, debu,asap dan la in-lainnya.
seperti: uap air, debu,asap dan la in-lainnya.
Merupakan potensi pembentuk hujan sebagai proses Merupakan potensi pembentuk hujan sebagai proses
pembuatan air tawar secara alami.
pembuatan air tawar secara alami.
 Awan tidak dapat diukur secara kuantitatif, oleh Awan tidak dapat diukur secara kuantitatif, oleh karena itu keawanan hanya dihitung perdasarkan karena itu keawanan hanya dihitung perdasarkan
pengamatan visual dengan memprosentasekan pengamatan visual dengan memprosentasekan
berdasarkan seberapa banyak awan yang menutupi berdasarkan seberapa banyak awan yang menutupi
cakrawala.
cakrawala.
PENGGOLONGAN AWAN PENGGOLONGAN AWAN
 Awan digolongkan berdasarkan bentuk umum dan Awan digolongkan berdasarkan bentuk umum dan tinggi awannya sebagai berikut:
tinggi awannya sebagai berikut:
 Awan tinggi Awan tinggi > 7 Km (Cirrus, Cirrostratus, > 7 Km (Cirrus, Cirrostratus, Cirro
Cirrocumulus)cumulus)
 Awan Pertengahan 2 – 7 Km (Altostratus, Awan Pertengahan 2 – 7 Km (Altostratus, Altocumulus)
Altocumulus)
 Awan rendah < 2 Km (Stratocumulus, Stratus, Awan rendah < 2 Km (Stratocumulus, Stratus, Nimbostratus)
Nimbostratus)
 Awan yg berkembang vertikal dari 1 – 20 Km Awan yg berkembang vertikal dari 1 – 20 Km (Cumulus, Cumulonimbus)
(Cumulus, Cumulonimbus)
Gambar Awan Cumulus
Gambar Awan Cumulus
Awan CB(Comulunimbus)
Awan CB(Comulunimbus)
Awan CB
Awan CB
Jenis-Jenis Awan
Jenis-Jenis Awan
Jenis-Jenis Awan
Jenis-Jenis Awan
7. KELEMBABAN RELATIF 7. KELEMBABAN RELATIF
(Relative Humidity) (Relative Humidity)
 1) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu 1) Kelembaban relatif / Nisbi yaitu perbandingan jumlah uap air di udara dengan perbandingan jumlah uap air di udara dengan yang terkandung di udara pada suhu yang yang terkandung di udara pada suhu yang
sama. Misalnya pada suhu 27
sama. Misalnya pada suhu 2700C, udara tiap-C, udara tiap- tiap 1 m
tiap 1 m33maksimal dapat memuat 25 gram uap maksimal dapat memuat 25 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air pada suhu yang sama ada 20 gram uap air,maka lembab udara pada waktu itu sama air,maka lembab udara pada waktu itu sama
dengan
dengan: : 2020/25/25 x 100 % = 80 % x 100 % = 80 %
2) Kelembaban absolut / mutlak yaitu
banyaknya uap air dalam gram pada 1 m
3.
Contoh : 1 m3 udara suhunya 25
0C terdapat 15 gram uap air maka kelembaban mutlak = 15 gram.
Jika dalam suhu yang sama , 1 m
3udara
maksimum mengandung 18 gram uap air,
maka Kelembaban relatifnya = 15/18 X 100 % =
83,33 %.
Hygrograf
Hygrograf
Psycrometer Assmann
Psycrometer Assmann
8. TEKANAN UDARA 8. TEKANAN UDARA
 Atmosfer adalah lapisan yang melindungi Atmosfer adalah lapisan yang melindungi
bumi. Lapisan ini meluas hingga 1000 km ke bumi. Lapisan ini meluas hingga 1000 km ke atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg.
atas bumi dan memiliki massa 4.5 x 1018 kg.
Massa atmosfir yang menekan permukaan Massa atmosfir yang menekan permukaan
inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik.
inilah yang disebut dengan tekanan atmosferik.
Tekanan atmosferik di permukaan laut adalah Tekanan atmosferik di permukaan laut adalah
76 cm
76 cm Hg (Anonim1, 2010).Hg (Anonim1, 2010).
 Dikenal juga dengan 76 Cm Hg = 1 BarDikenal juga dengan 76 Cm Hg = 1 Bar
Tekanan udara adalah tekanan yang diberikan oleh udara, karena geraknya tiap 1 cm2 bidang mendatar dari permukaan bumi sampai batas atmosfer. Satuannya : 1 atm = 76 cmHg. Tekanan 1 atm disebut sebagai tekanan normalTekanan udara makin berkurang dengan penambahan tinggi tempt. Sebagai ketentuan, tiap naik 300 m tekanan udara akan turun 1/30 x. Tekanan udara mengalir dari tempat yang mempunyai tekanan tinggi ke tempat yang memiliki tekanan lebih rendah, dapat secara vertikal atau horizontal (Wuryatno, 2000).
Mengukur Tekanan Udara Mengukur Tekanan Udara
 Alat Ukur Tekanan Udara = BarometerAlat Ukur Tekanan Udara = Barometer
 Barometer Air Raksa/HgBarometer Air Raksa/Hg
Salah satu contoh Barometer Hg Salah satu contoh Barometer Hg
Beberapa Model Barometer
Beberapa Model Barometer
Rumus Tekanan Udara Rumus Tekanan Udara
 Bagaimana menetukan tinggi suatu tempat bila Bagaimana menetukan tinggi suatu tempat bila diketahui tekanannya? Bagaimana pula
diketahui tekanannya? Bagaimana pula
menentukan tekanan jika yang kita ketahui adalah menentukan tekanan jika yang kita ketahui adalah
tekanannya. Tekanan udara dipermukaan air laut tekanannya. Tekanan udara dipermukaan air laut
adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan adalah 76 cmHg yang akan jadi patokan dan
setiap perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi setiap perubahan tinggi 100 m maka akan terjadi
perubahan tekanan sebesaar 1 mmHg.
perubahan tekanan sebesaar 1 mmHg.
 Ph = (Pu – h/100) cmHgPh = (Pu – h/100) cmHg
Ph = tekanan pada ketinggian h Pu = tekanan udara permukaan air laut
h = tinggi suatu tempat
untuk mencari ketinggian
h = (Pu-Ph) x 100 m
Contoh Soal Contoh Soal
 Wilayah Wilayah JakartaJakarta utara memiliki ketinggian 10 utara memiliki ketinggian 10 m dibawah permukaan airl laut. Berapakah
m dibawah permukaan airl laut. Berapakah tekanan udara di tempat tersebut.
tekanan udara di tempat tersebut.
 JawabJawab
 Ph = (Pu – h/100) cmHgPh = (Pu – h/100) cmHg
Ph = (76 – 10/100) = 76 – 0,1 = 75,9 cmHg Ph = (76 – 10/100) = 76 – 0,1 = 75,9 cmHg
jika disuatu puncak gunung tekanan udaranya adalah 45 cm Hg,berapa ketinggian gunung tersebut dari
permukaan air laut?
h = (Pu-Ph) x 100
h = (76-45 x 100 = 31 x 100 =
3100 m di atas permukaan laut.