177
Volume 10 (2) Desember 2023 DOI : http://dx.doi.org/ 10.31602/ann.v10i2.11994
PENGETAHUAN BERHUBUNGAN DENGAN PRAKTIK PENCEGAHAN COVID-19 PADA MAHASISWA KESEHATAN
KNOWLEDGE RELATED TO THE PRACTICE OF COVID-19 PREVENTION IN HEALTH STUDENTS
Ragil Setiyabudi1*, Arif Nurdiansah2
1,2Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto Jl. KH. Ahmad Dahlan. Purwokerto. Jaa Tengah. Indonedia
*Authors Correspondence : [email protected] ARTICLE INFO ABSTRACT
Article history Received: July 2023 Accepted: Nov 2023 Published Online : Dec 2023 Keywords:
Covid-19;
Knowledge;
Preventive practices
Until June 2021 Covid-19 is still a health problem in various parts of the world, including Indonesia. The government has taken various measures to reduce the number of Covid-19 cases. Knowledge and practice of preventing Covid-19 is the background for the success of preventing covid itself. To find out the relationship between knowledge and the practice of preventing Covid-19 in Health students.
This study uses a quantitative method with a cross-sectional design. The sampling technique used stratified random sampling technique, the number of samples was 258 respondents with the criteria of S1 Nursing Study Program students at Universitas Muhammadiyah Purwokerto. The results showed that the gender characteristics of the respondents were mostly female 201 (77,3%) with the number of respondents being dominated by the 2018 generation of 102 (32,6%). The results of the Pearson moment product correlation test obtained P = 0,0001 and a correlation coefficient value of 0,448, (at the moderate level of closeness) with a positive relationship direction. There is a significant relationship between knowledge and the practice of preventing Covid-19 in health students of the 2017,2018,2019 undergraduate nursing study program.
Kata kunci:
Covid-19;
Pengetahuan;
Praktik pencegahan .
ABSTRAK
Sampai dengan bulan Juni 2021 Covid-19 masih menjadi masalah kesehatan di berbagai belahan dunia, termasuk negara Indonesia. Sudah berbagai cara dilakukan oleh pemerintah untuk menurunkan kasus Covid-19.
Pengetahuan dan praktik pencegahan Covid-19 salah satu yang melatarbelakangi keberhasilan pencegahan Covid-19. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa Kesehatan. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif dengan pendekatan cross-sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling, jumlah sampel 258 responden dengan kriteria Mahasiswa Prodi Keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Hasil penelitian menunjukkan karakteristik jenis kelamin responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan 201 (77,3%) dengan jumlah responden didominasi angkatan 2018 sebanyak 102 (32,6%). Hasil uji korelasi produk momen pearson, didapatkan P=0,0001 dan nilai koefisien korelasi 0,448 (berada pada tingkat keeratan sedang) dengan arah hubungan positif. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan prodi keperawatan S1 angkatan 2017, 2018, 2019.
An-Nadaa: Jurnal Kesehatan Masyarakat (e-Journal) is licensed under a Creative Commons Attribution-Non Commercial 4.0 International (CC BY NC) license. Copyright © 2023 by Authors
PENDAHULUAN
Seiring dengan perkembangan zaman, risiko penularan penyakit semakin meningkat.
Banyaknya penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus dan bakteri membuat panik sebagian besar orang, salah satu penyakit menular yang sedang melanda dunia saat ini adalah Covid-19. Covid-19 merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus corona baru. Gejala umumnya adalah demam, lemas, batuk, kejang, dan diare
(1)(2)
. Virus tersebut bernama Severe Acute Respiratory Syndrome Coronavirus 2 (SARS-CoV-2) dan dapat menyebar dengan cepat dari orang ke orang melalui kontak langsung(3)
.Cara terbaik untuk mencegah penyakit ini adalah memutus rantai penularan Covid-19 melalui isolasi, deteksi dini dan perlindungan dasar, yaitu melindungi diri sendiri dan orang lain dengan sering mencuci tangan menggunakan air mengalir dan sabun atau hand sanitizer, serta memakai masker dan tidak menyentuh area muka sebelum mencuci tangan, serta menerapkan etika batuk dan bersin dengan baik
(4)
. Upaya pencegahan Covid- 19 sangat penting dilakukan dengan memberikan informasi melalui media yang dapat berdampak pada peningkatan pengetahuan dalam pencegahan penyebaran Covid-19(5)
. Pengetahuan dan praktik pencegahan Covid-19 merupakan hal yang melatarbelakangi keberhasilan pencegahan Covid- 19 itu(6). Peran seluruh pihak sangat diperlukan dalam mencegah penyebaran Covid-19. Untuk mendukung kebijakan pemerintah memutus mata rantai penyebaran Covid-19, mahasiswa menjadi bagian penting dalam sosialisasi pencegahan Covid-19, terutama mahasiswa kesehatan yang nantinya akan bekerja di bidang kesehatan dan berhadapan langsung dengan masalah kesehatan itu sendiri. Mahasiswa mengacu pada seseorang yang sedang dalam proses memperoleh pengetahuan atau pembelajaran, telah terdaftar dan saat ini menerima suatu bentuk pendidikan tinggi termasuk sarjana, universitas, perguruan tinggi, dan politeknik(7)
. Berpikir kritis dan bertindak cepat dan akurat adalah kualitas yang melekat pada setiap mahasiswa, yang merupakan prinsip yang saling melengkapi. Jika dilihat dari tahap perkembangannya seorang mahasiswa berada pada rentan umur 18 sampai dengan 25 tahun, yang termasuk dalam usia dewasa awal. Tugasperkembangan usia mahasiswa dari segi perkembangan adalah memantapkan pendirian hidup
(8)
.Penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Risma, Usman dan Hamzah tentang pengetahuan yang dikaitkan dengan sikap dan perilaku pencegahan Covid-19 menyimpulkan bahwa dari dua penelitian yang dilakukan Hamzah dan Usman memiliki kesamaan tema penelitian, mereka meneliti tentang gambaran pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan Covid-19 dengan responden mahasiswa kesehatan, hasilnya adalah pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan Covid-19 adalah baik. Tetapi kajian identifikasi korelasi antara variabel pengetahuan, sikap dan perilaku pencegahan covid-19 tidak dilakukan.
Selanjutnya penelitian Risma yang meneliti pengetahuan terkait usaha pencegahan Covid-19 di Indonesia dengan objek penelitian masyarakat umum dan bersifat analitik, penelitian ini memunculkan kesimpulan bahwa ada hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan usaha pencegahan Covid-19. Namun untuk penelitian yang dilakukan Risma, memiliki responden yang terlalu luas yaitu masyarakat seluruh Indonesia
(9) (10)(11)
. Penelitian yang objeknya mahasiswa dan variabel penelitiannya berfokus pada pengetahuan dan praktik pencegahan Covid-19 dengan metode riset kuantitatif yang analisisnya lebih mendalam seperti besarnya hubungan, besarnya pengaruh dan persamaan(model regresi) belum dilakukan oleh periset lain. Analisis dari penelitian tersebut melatarbelakangi peneliti untuk melakukan penelitian tentang hubungan pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19, menggunakan responden mahasiswa kesehatan, tujuan penelitian ini adalah mengidentifikasi hubungan pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan.BAHAN DAN METODE
Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penelitian ini bersifat penelitian kuantitatif, dengan pendekatan potong lintang.
Teknik pengambilan sampel menggunakan teknik stratified random sampling dengan jumlah sampel 258 responden dengan rumus slovin. Kriteria inklusi responden, yaitu mahasiswa angkatan 2017,
2018, dan 2019; berjenis kelamin laki-laki dan perempuan, masih aktif kuliah; terdapat data IPK yang bisa dilacak). Kriteria eksklusi responden yaitu mahasiswa tidak bersedia menjadi responden. Data pengetahuan dan praktek pencegahan dikumpulkan dengan kuesioner.Analisa univariat dengan cara membagi pengetahuan dan praktik pencegahan Covid-19 menjadi kategori baik dan kurang baik (dengan persentase). Analisis bivariat data menggunakan uji korelasi produk momen pearson, koefisien determinasi dan regresi linear tunggal.
HASIL DAN PEMBAHASAN Analisis Univariat
Tabel 1. Karakteristik Responden
Variabel F %
Jenis Kelamin
Laki- laki 57 21,9
Perempuan 201 77,3
Angkatan
2017 72 27,9
2018 102 32,6
2019 84 39,5
IPK
<2,99 75 29,1
3,00-3,49 155 60,1
>3,50 28 10,9
Total 258 100%
Tabel 1 menunjukan bahwa karakteristik jenis kelamin responden sebagian besar berjenis kelamin perempuan sebanyak 201 responden (77,3%). Karakteristik berdasarkan angkatan sebagian besar angkatan 2018 yaitu sebanyak 102 responden (32,6%) kemudian mayoritas mahasiswa yang mengisi kuesioner ini berada pada rentan IPK 3,00-3,49 sebanyak (60,1%).
Tabel 2. Uji Normalitas kolmogorov-smirnov
Variabel p Keterangan
Pengetahuan 0,065 Normal
Praktik pencegahan 0,136 Normal Hasil uji kolmogorov-smirnov, dihasilkan nilai p variabel pengetahuan sebesar 0,065 dan pencegahan 0,136. Hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa data kedua variabel tersebut berdistribusi normal karena nilai p di atas 0,05 (tabel 2).
Tabel 3 Distribusi skor pengetahuan tentang Covid-19
Variabel Rata-
Rata St.
deviasi Min Mak Pengetahuan 15,96 2,08 11 20
Pencegahan 16,97 1,95 10 20
Tabel 3 dapat dijabarkan bahwa distribusi skor pengetahuan tentang Covid-19, memiliki nilai rata-rata 15,96 kemudian nilai tengah 16 nilai makasimal 20, nilai minimal 11, standar deviasi adalah 2,08 dan praktik pencegahan Covid-19, memiliki nilai rata-rata 16,97, nilai maksimal 20, nilai minimal 10, standar deviasi adalah 1,95.
Tabel 4 Deskripsi Variabel Penelitian
Variabel F %
Pengetahuan
Baik 186 72
Cukup 71 28
Kurang 1 0
Praktik pencegahan
Baik 229 88,8
Cukup 27 10,5
Kurang baik 2 0,8
Total 258 100
Tabel 4 menunjukan bahwa karakteristik mahasiswa yang memiliki pengetahuan baik, mendominasi dengan persentase sebesar 72%
kemudian pengetahuan yang cukup 28% dan karakteristik mahasiswa yang memiliki praktik pencegahan Covid-19, baik sebanyak 88,8%
kemudian praktik pencegahan covid yang kurang 10,5%.
Analisa Bivariat
Hubungan pengetahuan dengan praktik pencegahan covid -19 disajikan dalam tabel 5 sebagai berikut:
Tabel 5 Hubungan pengetahuan dengan praktik pencegahan
Praktik pencegahan Pengetahuan R 0,448
P <0,0001
N 258
Setelah dilakukan penghitungan menggunakan perangkat lunak pengolah data untuk mengetahui nilai (r) atau nilai korelasi didapati hasil nilai signifikansi adalah 0,0001 lebih kecil dari pada 0,005 yang artinya terdapat hubungan yang signifikan antara variabel pengetahuan dengan variabel praktik pencegahan, dimana r menunjukkan nilai positif (0,448) yang berarti menunjukkan arah positif.
Tabel 6 Koefisien Determinasi variabel pengetahuan dan praktik pencegahan
Pengetahuan Pencegahan r : 0,448
r² : 0,200 p<0,0001
Tabel 6 menunjukan nilai koefisien korelasi r sebesar 0,448 (nilai r positif), yang berarti terdapat hubungan yang positif antara pengetahuan dan praktek pencegahan. Nilai ini dapat diinterpretasikan bahwa hubungan kedua variabel penelitian berada pada tingkat keeratan sedang.
Koefisien Determinasi (KD) menunjukkan nilai 20%, dan dapat diinterpretasikan bahwa variabel bebas (x) memiliki pengaruh kontribusi sebesar 20% terhadap variabel y, atau pengetahuan memiliki kontribusi sebesar 20% terhadap perubahan praktik pencegahan Covid-19.
Tabel 7 Hasil regresi linear tunggal
Variabel bebas Konsatan (nilai a) Nilai b Pengetahuan 10,289 0,419
Hasil penghitungan koefisien regresi tunggal diatas memperlihatkan nilai konstanta (a) sebesar 10,289 koefisien variabel bebas (b) sebesar 0,419. Sehingga diperoleh persamaan regresi linear tunggal sebagai y=10,289+0,419x (tabel 7).
Berdasarkan persamaan diatas diketahui nilai konstantanya sebesar 10,289. Secara matematis, nilai konstanta ini menyatakan bahwa pada saat pengetahuan 0, maka praktek pencegahan memiliki nilai 10,289. Selanjutnya nilai positif 0,419 yang terdapat pada koefisien regresi variabel bebas (pengetahuan) menggambarkan bahwa arah hubungan antara variabel bebas (pengetahuan) dengan variabel terikat (praktek pencegahan) adalah searah dan hubungannya positif, dimana setiap kenaikan satu poin variabel pengetahuan akan menyebabkan kenaikan praktik pencegahan 0,419 pion, persamaan regresi berdasarkan tabel 7 dapat ditulis seperti berikut:
y=10,289+0,419x Keterangan:
x: nilai variabel independent/bebas/skor pengetahuan
y: nilai variabel dependen/terikat/skor praktek pencegahan
Berdasarkan model regresi tunggal diatas, maka dapat dilakukan forecasting/peramalan, jika
pengetahuan bernilai 20 poin maka persamaan regresi linear tunggal menjadi :
y= 10,289+0,419×20 y= 18,669
Dengan demikian dapat diramalkan apabila nilai pengetahuan sebesar 20 poin maka nilai praktik pencegahan sebesar 18,669 poin.
PEMBAHASAN
Karakteristik Responden
Hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar responden pada peneliti ini berjenis kelamin perempuan (77,3%), sedangkan laki-laki sebanyak (21,9%), hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamzah yang berjudul
“Gambaran Sikap Dan Pengetahuan Mahasiswa Kesehatan Tentang Pencegahan Covid-19” yang memiliki jumlah responden perempuan lebih banyak dibandingkan dengan laki-laki
(11)
. Selain itu yang melatarbelakangi fenomena ini adalah dari tiga angkatan yang diteliti memiliki proporsi perempuan lebih banyak, hal ini yang menyebabkan jumlah responden yang diteliti didominasi perempuan, sama halnya dengan jumlah mahasiswa yang menjadi responden adalah angkatan 2018, ini dikarenakan jumlah populasi responden angkatan 2018 memiliki jumlah yang paling banyak sebesar 285 mahasiswa, kemudian responden yang mengisi kuesioner penelitian ini didominasi oleh mahasiswa dengan kategori IPK cukup ( 3,00-3,49) selaras dengan data populasi bahwa kebanyakan mahasiswa berada pada tingkatan IPK cukup, dibuktikan dari 721 responden terdapat 437 mahasiswa memiliki IPK cukup (60,1%).Deskripsi Variabel Penelitian Pengetahuan tentang Covid-19
Berdasarkan data tabel 4 dapat dilihat bahwa mahasiswa angkatan 2017, 2018, 2019 yang memiliki pengetahuan baik sebanyak 72%. Dapat disimpulkan bahwa mayoritas mahasiswa memiliki pengetahuan baik, hal ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Wulandari, dimana didapatkan responden yang memiliki pengetahuan baik tentang pencegahan Covid-19 pada masyarakat di Kalimantan Selatan sebesar 69,2%
(12)
. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Honarvar juga mendukung hasil penelitian ini, dimana mayoritas responden yaitu 67% memiliki pengetahuan yang baik selaras dengan sikappencegahan mereka tentang Covid-19
(13)
, selanjutnya data pengetahuan mahasiswa di Pakistan terkait dengan pengetahuan dalam pencegahan Covid-19 mempunyai pengetahuan yang bagus(14). Penelitian ini berbanding terbalik dengan pengetahuan mahasiswa di salah satu universitas Bangladesh, hasil penelitian menunjukkan pengetahuan mahasiswa sebagian besar buruk(15)
, hal ini serupa dengan data pengetahuan mahasiswa kedokteran di India yang memiliki pengetahuan buruk terkait dengan Covid- 19(16)
. Berbeda dengan hasil penelitian pada siswa di Filipina didapatkan pengetahuan terkait dengan pencegahan covid-19 dengan hasil pengetahuan cukup(17)
.Hasil yang didapatkan ini jelas menunjukan bahwa tingkat pengetahuan mahasiswa prodi keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto tentang Covid-19 tergolong baik. Menurut Prihati, Wirawati dan Supriyanti memaparkan bahwa pengetahuan masyarakat tentang Covid-19 merupakan aspek yang sangat penting dalam masa pandemic seperti sekarang ini, yang meliputi penyebab Covid-19 dan karakteristik virusnya, tanda dan gejala, istilah yang terkait dengan Covid-19, pemeriksaan yang diperlukan dan proses transmisi serta upaya pencegahan penyakit tersebut.
Pengetahuan masyarakat yang tinggi tentang Covid-19 ini berpengaruh terhadap kejadian dan pencegahan penyakit Covid-19
(18)
. Pengetahuan yang baik dapat didukung oleh penerimaan terhadap informasi yang beredar di masyarakat tentang Covid-19. Tingginya pengetahuan yang didapatkan responden ini dipengaruhi oleh beberapa faktor. Menurut Yuliana, faktor yang mempengaruhi pengetahuan diantaranya tingkat pendidikan dan lingkungan, dengan demikian tingginya tingkat pengetahuan responden dalam penelitian ini erat kaitannya dengan lingkungan yang mendukung tersedianya informasi tentang Covid-19 dan cara pencegahan, selain itu tingkat pengetahuan yang tinggi ini juga didukung dengan tingkat pendidikan, dalam penelitian ini seluruh responden adalah mahasiswa yang sedang menempuh pendidikan sarjana(19)
. Tingkat pendidikan seseorang yang tinggi akan semakin memudahkan untuk mendapatkan aksesinformasi tentang suatu permasalah seperti pencegahan Covid-19
(20)
.Salah satu faktor internal yang mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang adalah tingkat pendidikan, semakin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semakin tinggi pula pengetahuanSeseorang yang telah mengetahui tentang suatu informasi tertentu, maka dia akan mampu menentukan dan mengambil keputusan bagaimana dia harus menghadapinya. Dengan kata lain, saat seseorang mempunyai informasi tentang Covid-19, maka ia akan mampu untuk menentukan bagaimana dirinya harus berperilaku terhadap Covid-19 tersebut
(21)
.Sumber pengetahuan terkait Covid-19 diperoleh mahasiswa dari media Sosial, internet, televisi, pelayanan Kesehatan, WHO dan informasi teman-teman(22). Hingga saat ini artikel ini ditulis pemerintah Indonesia bersama kementerian kesehatan melakukan tindakan-tindakan signifikan pemberian informasi guna peningkatan pengetahuan terkait dengan edukasi pencegahan penularan virus Covid-19 dan bahaya Covid-19 pada masyarakat melalui media sosial, televisi surat kabar. Pemerintah memberikan edukasi pada masyarakat terkait protokol kesehatan saat bertemu dengan orang lain seperti selalu memakai masker, menjaga jarak minimal satu meter, dan selalu cuci tangan menggunakan sabun
(23)
, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fauztihana dkk yang menyebutkan bahwa penggunaan sabun dan antiseptik memiliki tingkat keefektifan yang lebih tinggi dibandingkan hand sanitizer dalam upaya mematikan virus yang ada(24)
.Praktik pencegahan Covid-19
Berdasarkan data tabel 3, praktik pencegahan Covid-19 didapati hasil 88,8%
mahasiswa angkatan 2017, 2018, 2019 memiliki praktik pencegahan yang baik dan 10,5%
mahasiswa memiliki praktik pencegahan yang cukup. Distribusi nilai pencegahan pada penelitian ini selaras dengan penelitian yang dilakukan oleh Hamzah dengan kajian gambaran sikap dan pengetahuan mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19, menyatakan responden memiliki perilaku pencegahan yang baik sebanyak 94,4%
(11)
. Bentuk perilaku preventif atau pencegahan yang ditunjukkan antara lain kepatuhan dalam menggunakan masker saatberada di luar rumah, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer secara sering, menghindari kerumunan dan ataupun physical distancing kemudian etika batuk yang baik dan benar. Cuci tangan adalah salah satu cara yang efektif untuk membunuh kuman, diketahui virus covid-19 dapat menempel pada bagian tubuh terutama tangan yang menyentuh benda yang sudah tertular oleh droplet. Disampaikan oleh kementerian kesehatan bahwa 75% penularan virus covid adalah melalui percikan air ludah pada benda
(4)
.Dalam penelitian ini didapatkan sebagian responden sudah melakukan enam langkah cuci tangan setelah menyentuh benda benda, ini dibuktikan dari 258 mahasiswa ada 166 yang melakukan tindakan tersebut. Selain itu adalah penggunaan masker, dimana masker juga merupakan alat pelindung diri yang dapat mencegah penularan penyakit melalui percikan air ludah. Sebanyak 100% responden dalam penelitian ini sudah mematuhi penggunaan masker. Masker yang mempunyai efektifitas yang baik terhadap pencegahan adalah masker bedah, karena memiliki tingkat perlindungan 56% dari partikel dengan ukuran nanometer, namun bagi masyarakat masih dapat menggunakan masker kain sebagai upaya pencegahan penularan covid-19 melalui percikan air ludah/droplet
(25)
.Bentuk tindakan preventif selanjutnya adalah menghindari kerumunan dan menjaga jarak, sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Atmojo menunjukan adanya hasil positif dalam penerapan physical distancing dengan penurunan infeksi
(26)
. Kemudian hasil meta analisis yang dilakukan oleh Chu D.K dkk, menunjukkan beberapa studi yang menyajikan data terkait jumlah pasien-pasien yang memiliki riwayat kontak dan terinfeksi virus MERS dan Covid-19 dianalisis secara statistik. Hasil menunjukan bahwa penerapan physical distancing dapat mengurangi risiko kejadian MERS sebanyak 0,23 kali atau 23% meskipun hasil ini tidak signifikan. Sebaliknya untuk kasus SARS-CoV 2 atau Covid-19 penerapan pembatasan fisik ini dapat menurunkan risiko kejadian terinfeksi sebesar 0,20 kali atau 20% dan hasil yang didapatkan dari kumulatif perhitungan signifikan(27)
. Kemudian etika batuk mahasiswapada penelitian ini termasuk dalam kategori baik, dibuktikan dari soal kuesioner nomor 16, 17, 18,19, 20 yang mengidentifikasi etika batuk, rata-rata mahasiswa mampu menjawab dengan benar dengan persentase 85%, 69%, 97%, 89%, 88%.
Diharapkan dengan praktik pencegahan yang baik pada mahasiswa kesehatan prodi keperawatan S1 Universitas Muhammadiyah Purwokerto mampu menyebarkan informasi dan mengedukasi masyarakat luas terkait pencegahan covid-19 guna membantu menurunkan angka kejadian Covid-19 di Indonesia.
Hubungan pengetahuan dengan praktik
pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan Korelasi dan bentuk hubungan
Berdasarkan perhitungan statistik dengan menggunakan perangkat lunak pengolah data didapatkan nilai p value=0,0001 (<0,05) yang menunjukkan bahwa secara statistik terdapat hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan Covid-19 dengan praktik pencegahan terhadap Covid-19, kategori keeratan hubungan pada nilai koefisien korelasi sebesar 0,448 termasuk dalam kategori hubungan yang sedang dan arahnya positif. Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sari dimana tingkat pengetahuan masyarakat mempengaruhi kepatuhan menggunakan masker sebagai upaya pencegahan penyebaran virus corona
(28)
.Hasil penelitian yang dilakukan oleh Prihati, Wirawati dan Supriyanti juga menyimpulkan bahwa pengetahuan yang baik berkaitan erat dengan perilaku yang baik dalam pencegahan infeksi Covid-19 dibuktikan dengan data yang menunjukkan bahwa 50 orang (100%) memiliki tingkat pengetahuan baik dan mayoritas memiliki perilaku pencegahan yang baik juga
(18)
. Penelitian yang dilakukan oleh Natalia juga menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dan kesiapsiagaan (p=0,006) dengan arah positif (r=269), bahwa semakin tinggi pengetahuan, semakin tinggi tingkat perilaku pencegahan atau kesiapsiagaan(29)
. Hal ini sejalan dengan penelitian pada masyarakat di China ditemukan bahwa terdapat hubungan pengetahuan dengan sikap terhadap Covid-19 (OR: 0,75, p<0,0001), maka dengan pengetahuan yang lebih baik menjadi faktor protektif terhadap perilaku pencegahandalam menghadapi Covid-19
(30)
. Hal ini mendukung teori adaptasi yang menyatakan bahwa tingkat pengetahuan baik dapat mendorong seseorang untuk mempunyai perilaku pencegahan yang baik(31)
, selain itu ada juga penelitian yang dilakukan Risma yang menyatakan bahwa terdapat hubungan signifikan antara pengetahuan dengan sikap (p=0,0001) dan pengetahuan dengan tindakan individu (p=0,0001)(9)
. Usaha pencegahan Covid- 19 dipengaruhi pengetahuan masyarakat Indonesia. Pemberian pengetahuan yang spesifik, valid, dan tepat sasaran dapat meningkatkan perilaku usaha pencegahan masyarakat terhadap infeksi Covid-19.Diharapkan dengan pengetahuan yang baik dari mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto terkait dengan upaya pencegahan penyebaran Covid-19, mampu menjadi jembatan antara pemerintah dan masyarakat untuk menyebarluaskan informasi terkait dengan upaya memutus rantai penyebaran Covid-19. Mahasiswa sebagai masyarakat akademik diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan masyarakat terkait upaya yang dilakukan untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Berdasarkan teori bahwa seseorang yang memiliki pengetahuan baik tentang kesehatan cenderung akan berperilaku sehat. Pemberian informasi akan meningkatkan pengetahuan seseorang.
Pengetahuan dapat menjadikan seseorang memiliki kesadaran sehingga seseorang akan berperilaku sesuai pengetahuan yang dimiliki. Perubahan perilaku yang dilandasi pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif bersifat langgeng karena didasari oleh kesadaran mereka sendiri bukan paksaan
(32)
. Semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin tinggi pula kemampuan individu tersebut di dalam melakukan penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian tersebut inilah yang akan menjadi landasan seseorang untuk bertindak(11)
.Koefisien determinan
Koefisien determinasi (R²) digunakan untuk menghitung berapa persentase sumbangan pengaruh antara variabel independen dalam hal ini pengetahuan tentang Covid-19 terhadap variabel dependen atau pencegahan Covid-19. Setelah dilakukan analisis regresi linear sederhana menggunakan perangkat lunak pengolah data,
dapat disimpulkan bahwa sumbangan pengaruh variabel independen/bebas/pengetahuan terhadap variabel dependen/terikat/pencegahan Covid-19 sebesar 20%. Notoatmodjo menyatakan bahwa terdapat tujuh faktor yang mempengaruhi praktik pencegahan penyakit diantaranya, pengetahuan, sikap, tindakan, keyakinan, kepercayaan, nilai- nilai, tradisi
(32)
. Salah satunya adalah pengetahuan yang mana memiliki 20% sumbangan pengaruh terhadap praktik pencegahan Covid-19, selebihnya 80% yang mempengaruhi praktik pencegahan Covid-19 adalah variabel yang tidak diteliti.Pengetahuan memegang peranan penting dalam penentuan perilaku yang utuh karena pengetahuan akan membentuk kepercayaan yang selanjutnya dalam mempersepsikan kenyataan, memberikan dasar bagi pengambilan keputusan dan menentukan perilaku terhadap objek tertentu
(33)
sehingga akan mempengaruhi seseorang dalam berperilaku. Peneliti berasumsi bahwa pengetahuan sangat menentukan setiap individu sehingga akan mempengaruhi perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Karena semakin tinggi tingkat pengetahuan seseorang maka semakin mudah untuk menentukan apa yang harus ia pilih dan apa yang ia harus lakukan dalam kehidupannya. Sejalan dengan yang dikatakan oleh Prihantana bahwa pengetahuan memiliki kaitan yang erat dengan keputusan yang akan diambilnya, karena dengan pengetahuan seseorang memiliki landasan untuk menentukan pilihan(34)
. Selain itu, tingkat pengetahuan yang tinggi ini juga didukung dengan tingkat pendidikan, tingkat pendidikan seseorang yang tinggi akan semakin mudah untuk mendapatkan akses informasi tentang suatu permasalahan(20)
. Penelitian lain yang sejalan dengan hasil penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan oleh Clements JM yang menunjukan bahwa masyarakat Amerika Serikat memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik(35)
dan Zhong dkk yang meneliti pada masyarakat China sebagai tempat awal ditemukannya Virus corona ini juga memiliki pengetahuan dan perilaku yang baik dan positif.Hal ini juga dihubungkan dengan pengalaman masyarakat China menghadapi wabah SARS pada Tahun 2000-an
(30)
.KESIMPULAN DAN SARAN
Pengetahuan mahasiswa kesehatan prodi keperawatan S1 angkatan 2017, 2018, 2019 tentang Covid-19 teridentifikasi dalam kategori baik.
Praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan prodi keperawatan S1 angkatan 2017, 2018, 2019 teridentifikasi dalam kategori baik.
Terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan praktik pencegahan Covid-19 pada mahasiswa kesehatan prodi keperawatan S1 angkatan 2017, 2018, 2019. Bagi mahasiswa agar tetap menunjukkan praktik pencegahan covid19 di lingkungan kampus maupun di masyarakat. Bagi instansi pendidikan diharapkan secara konsisten memberikan edukasi mengenai pencegahan penularan Covid-19 untuk para mahasiswa agar pengetahuan dan praktek pencegahan tetap baik dan memberikan fasilitas pelayanan pendidikan sesuai protokol kesehatan. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan untuk penelitian selanjutnya dengan jumlah populasi yang lebih beragam.
DAFTAR PUSTAKA
1. Repici A, Maselli R, Colombo M, Gabbiadini R, Spadaccini M, Anderloni A, et al.
Coronavirus (Covid-19) outbreak: what the department of endoscopy should know.
Gastrointest Endosc. 2020;92(1):192–7.
2. Organization WH. Coronavirus disease 2019 (Covid-19): situation report, 73. 2020;
3. Li Q, Guan X, Wu P, Wang X, Zhou L, Tong Y, et al. Early transmission dynamics in Wuhan, China, of novel coronavirus–infected pneumonia. New England journal of medicine. 2020;382(13):1199–207.
4. Kemenkes RI. Perkembangan Kasus Covid-19 Kumulatif di Indonesia. Tersedia dalam (http://pusatkrisis. kemkes. go. id/) diperoleh pada tanggal; 2020.
5. Indrawati L, Karo MB. Studi Pengetahuan, Sikap Masyarakat Terhadap Prilaku Pencegahan Penyebaran Covid-19. 0000.
2020;
6. Salman M, Mustafa ZU, Asif N, Zaidi HA, Hussain K, Shehzadi N, et al. Knowledge, attitude and preventive practices related to COVID-19: a cross-sectional study in two Pakistani university populations. Drugs &
Therapy Perspectives. 2020;36:319–25.
7. Hartaji DA. Motivasi Berprestasi Pada Mahasiswa Yang Berkuliah Dengan Jurusan Pilihan Orang Tua. Fakultas Psikologi Universitas Gunadarma. Skripsi tidak
diterbitkan) Fakultas Psikologi, Universitas Gunadarma, Jakarta. 2012;
8. Yusuf S. Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja PT Remaja. Rosdakarya: Bandung.
2012;
9. Rizma S, Adlia M. Pengetahuan terkait usaha pencegahan Coronavirus Disease (Covid-19) di Indonesia. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development).
2020;333–46.
10. Usman U, Budi S, Sari DNA. Pengetahuan dan sikap mahasiswa kesehatan tentang pencegahan Covid-19 di Indonesia. Jurnal Ilmu Keperawatan Dan Kebidanan. 2020;258–
64.
11. Hamzah B. Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Mahasiswa Kesehatan Tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid-19. Bali Health Published Journal. 2020;2(1):1–11.
12. Wulandari A, Rahman F, Pujianti N, Sari AR, Laily N, Anggraini L, et al. Hubungan karakteristik individu dengan pengetahuan tentang pencegahan coronavirus disease 2019 pada masyarakat di Kalimantan Selatan.
Jurnal Kesehatan Masyarakat Indonesia.
2020;15(1):42–6.
13. Honarvar B, Lankarani KB, Kharmandar A, Shaygani F, Zahedroozgar M, Rahmanian Haghighi MR, et al. Knowledge, attitudes, risk perceptions, and practices of adults toward Covid-19: a population and field- based study from Iran. Int J Public Health.
2020;65:731–9.
14. Salman M, Mustafa ZU, Asif N, Zaidi HA, Hussain K, Shehzadi N, et al. Knowledge, attitude and preventive practices related to Covid-19: a cross-sectional study in two Pakistani university populations. Drugs &
Therapy Perspectives. 2020;36:319–25.
15. Wadood MA, Mamun A, Rafi MA, Islam MK, Mohd S, Lee LL, et al. Knowledge, attitude, practice and perception regarding Covid-19 among students in Bangladesh: Survey in Rajshahi University. Medrxiv. 2020;2004–20.
16. Agarwal V, Gupta L, Davalbhakta S, Misra D, Goel A. Undergraduate medical students in India are underprepared to be the young- taskforce against Covid-19 amid prevalent fears. 2020;
17. Baloran ET. Knowledge, attitudes, anxiety, and coping strategies of students during Covid-19 pandemic. J Loss Trauma.
2020;25(8):635–42.
18. Prihati DR, Wirawati MK, Supriyanti E.
Analisis pengetahuan dan perilaku masyarakat di Kelurahan Baru Kotawaringin
Barat tentang Covid-19. Malahayati Nursing Journal. 2020;2(4):780–90.
19. Yuliana E. Analisis pengetahuan siswa tentang makanan yang sehat dan bergizi terhadap pemilihan jajanan di sekolah.
Universitas Muhammadiyah Purwokerto;
2017.
20. Yanti B, Mulyadi E, Wahiduddin RGHNY, Natalia Sri Martani N. Community knowledge, attitudes, and behavior towards social distancing policy as a means of preventing transmission of COVID-19 in Indonesia. J Adm Kesehat Indones. 2020;8(1).
21. Putri R. Hubungan antara tingkat pendidikan dan tingkat Pengetahuan dengan perilaku hidup sehat Kualitas lingkungan rumah (Studi Mayarakat Kabupaten Pringsewu, Kelurahan Pringsewu Barat). 2017;
22. Alzoubi H, Alnawaiseh N, Al-Mnayyis A, Abu-Lubad M, Aqel A, Al-Shagahin H.
Covid-19 knowledge, attitude and practice among medical and non-medical University Students in Jordan. J Pure Appl Microbiol.
2020;14(1):17–24.
23. Mas‟ udi W, Winanti PS. Tata Kelola Penanganan Covid-19 di Indonesia: Kajian Awal. Gadjah Mada University Press; 2020.
24. Fauztihana I, Khudayani R, Qomarkan MW, Ariska E, Widyastuti PS, Supriyanto T.
Keefektifan Penggunaan Hand Sanitizer Sebagai Pengganti Sabun dan Air Dalam Cuci Tangan Selama Pandemi Covid-19. Skripsi;
2020.
25. Purnamasari I, Raharyani AE. Tingkat pengetahuan dan perilaku masyarakat Kabupaten Wonosobo tentang Covid-19.
Jurnal ilmiah kesehatan. 2020;10(1):33–42.
26. Atmojo JT, Syujak AR, Daryanto D, Jayanti SWD, Suciyati S, Ernawati H, et al. Efektivitas Dan Potensi Risiko Physical Distancing Pada Masa Pandemi. Avicenna: Journal of Health Research. 2021;4(1).
27. Chu DK, Akl EA, Duda S, Solo K, Yaacoub S, Schünemann HJ, et al. Physical distancing, face masks, and eye protection to prevent person-to-person transmission of SARS-CoV- 2 and COVID-19: a systematic review and meta-analysis. The lancet.
2020;395(10242):1973–87.
28. Sari DP, Sholihah„Atiqoh N. Hubungan antara pengetahuan masyarakat dengan kepatuhan penggunaan masker sebagai upaya pencegahan penyakit Covid-19 di Ngronggah. Infokes: Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan.
2020;10(1):52–5.
29. Natalia RN, Malinti E, Elon Y. Kesiapsiagaan Remaja Dalam Menghadapi Wabah Covid-19.
Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis.
2020;15(2):107–11.
30. Zhong BL, Luo W, Li HM, Zhang QQ, Liu XG, Li WT, et al. Knowledge, attitudes, and practices towards COVID-19 among chinese residents during the rapid rise period of the Covid-19 outbreak: A quick online cross- sectional survey. Int J Biol Sci.
2020;16(10):1745–52.
31. Silalahi C, Lampus B, Akili R, Sam U.
Hubungan antara pengetahuan dan sikap perawat tentang HIV/AIDS dengan tindakan perawat terhadap penderita HIV/AIDS di Rumah Sakit Pancaran Kasih Manado. Media Kesehatan FKM Unsrat. 2013;46(1):1–5.
32. Notoatmodjo S. Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Online, diakses. 2021;15.
33. Novita NW, Yuliastuti C, Narsih S. Tingkat Pengetahuan tentang TB Paru mempengaruhi penggunaan masker di Ruang Paru Rumkital dr. Ramelan Surabaya. Journal of Health Sciences. 2014;7(1).
34. Prihantana AS, Wahyuningsih SS. Hubungan pengetahuan dengan tingkat kepatuhan pengobatan pada Pasien Tuberkulosis di RSUD Dr. Soehadi Prijonegoro Sragen. Jurnal Farmasi Sains dan Praktis. 2016;2(1):46–52.
35. Clements JM. Knowledge and behaviors toward Covid-19 among US residents during the early days of the pandemic: cross- sectional online questionnaire. JMIR Public Health Surveill. 2020;6(2):e19161.
Setelah dilakukan penghitungan menggunakan perangkat lunak
pengolah data untuk
mengetahui nilai (r) atau nilai koreterd
Praktik pencegahan
Pengetahuan R 0,448