"Penggunaan Antibiotik pada Penyakit Infeksi Saluran Kemih di RSU Datu Beru Takengon" ISSN: 2597- 7164, 2655-3147
Penulis
Nina Irmayanti Harahap
Abstrak
Jurnal ini membahas penggunaan antibiotik sebagai pilihan utama dalam pengobatan infeksi saluran kemih (ISK). Penelitian bertujuan untuk mengetahui jenis dan jumlah antibiotik yang digunakan di RSU Datu Beru Takengon dalam periode Maret hingga Agustus 2018. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengumpulan dan analisis data dari rekam medis pasien.
Latar Belakang
Infeksi saluran kemih adalah masalah kesehatan yang umum di Indonesia dan dapat mempengaruhi semua kelompok usia. Penggunaan antibiotik yang tepat sangat penting untuk menghindari resistensi dan efek samping. Penelitian ini penting karena memberikan wawasan tentang pola penggunaan antibiotik di rumah sakit tertentu.
Metodologi
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk mengumpulkan data mengenai penggunaan antibiotik pada pasien ISK. Data diambil dari rekam medis pasien yang dirawat di RSU Datu Beru Takengon selama enam bulan. Kriteria inklusi mencakup semua pasien ISK yang mendapatkan pengobatan antibiotik.
Hasil
Hasil penelitian menunjukkan bahwa antibiotik yang paling banyak digunakan adalah Cefixime 100 mg (35,36%), diikuti oleh Ceftriaxone 1 gram (28,37%) dan Ciprofloxacin 500 mg (15,07%). Penggunaan antibiotik lainnya termasuk Azithromycin, Cefotaxime, dan Levofloxacin, dengan variasi dalam frekuensi penggunaan.
Diskusi
Cefixime dipilih sebagai antibiotik utama karena efektivitasnya dalam mengatasi infeksi saluran kemih dan stabilitas terhadap berbagai jenis beta-laktamase. Penelitian ini menunjukkan bahwa penggunaan antibiotik di RSU Datu Beru Takengon sesuai dengan pedoman klinis, tetapi ada potensi untuk memperbaiki pemilihan antibiotik berdasarkan sensitivitas bakteri.
Rekomendasi
Jurnal ini merekomendasikan agar penelitian lebih lanjut dilakukan untuk mengevaluasi penggunaan antibiotik pada infeksi lainnya dan untuk mengidentifikasi pola resistensi yang mungkin muncul.
Pendidikan kepada tenaga kesehatan tentang penggunaan antibiotik yang rasional juga harus ditingkatkan.
Kesimpulan
Jurnal ini memberikan informasi berharga mengenai penggunaan antibiotik di RSU Datu Beru Takengon dan menekankan pentingnya pemilihan antibiotik yang tepat untuk meminimalkan risiko resistensi.
Penelitian ini dapat menjadi acuan bagi penelitian selanjutnya dan pengembangan kebijakan penggunaan antibiotik di rumah sakit.