• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V UMAR SD

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN IPA KELAS V UMAR SD "

Copied!
95
0
0

Teks penuh

PENGGUNAAN MEDIA AUDIOVISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN DAN PRESTASI SISWA PADA PELAJARAN ILMU KELAS V UMAR DI SD IT INSAN MULIA KOTAGAJAH LAMPUNG. Judul Skripsi: PENGGUNAAN MEDIA AUDIO VISUAL UNTUK MENINGKATKAN KEGIATAN DAN PRESTASI SISWA KELAS V UMAR DALAM BELAJAR ILMU DI SDIT INSAN MULIA KOTAGAJAH LAMPUNG TENGAH TAHUN AJARAN 2014/2015.

TABEL   HALAMAN
TABEL HALAMAN

Latar Belakang Masalah

Berdasarkan observasi awal yang peneliti lakukan pada siswa kelas V IPA SD IT Insan Mulia Kotagajah Lampung Tengah, ditemukan bahwa pada umumnya siswa kurang berminat mengikuti pelajaran IPA sehingga cenderung pasif dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. . Hal ini juga yang menyebabkan rendahnya aktivitas dan hasil belajar IPA kelas V SD IT Insan Mulia Kotagajah Lampung Tengah.

Identifikasi Masalah

5 Peneliti mengambil media audiovisual dalam penelitian ini karena peneliti ingin menjadikan media audiovisual sebagai media pembelajaran yang akan digunakan dalam proses pembelajaran untuk menunjang siswa yang menerima materi yang disampaikan oleh guru, bukan hanya karena peneliti beranggapan, bahwa audiovisual ini media masih jarang digunakan oleh guru dalam media pembelajaran.

Batasan Masalah

Apakah penggunaan media audiovisual dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar dalam pembelajaran IPA pada siswa kelas V semester genap di SDIT Insan Mulia Kotagajah Lampung Tengah tahun pelajaran E. Bagi sekolah, untuk menambah pengetahuan dan wawasan tentang penggunaan media audiovisual untuk meningkatkan pembelajaran IPA kegiatan dan hasil.

MEDIA AUDIO-VISUAL

Pengertian Media Audio- Visual

Dari berbagai media audiovisual yang telah disebutkan di atas, ada juga keuntungan menggunakan media audiovisual, antara lain sebagai berikut. 6 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: PT Kencana Prenada Group, 2008), hlm. 10 Dengan memperhatikan kelebihan media audiovisual tersebut di atas, dikatakan bahwa audiovisual dapat memberikan umpan balik yang diperlukan dalam proses pembelajaran.

Aktivitas Belajar

  • Pengertian Aktivitas Belajar
  • Jenis-jenis aktivitas belajar
  • Pengertian Hasil Belajar
  • Faktor-faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Dimyati dan Mudjiono berpendapat bahwa hasil belajar merupakan hasil interaksi antara belajar dan mengajar. 18 Aunurrahman, Belajar dan Belajar, (Bandung: Alfabeta, 2012), hlm. 15 siswa adalah kemampuan siswa dalam memahami materi dan menerapkannya. .. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar.

Mata Pelajaran

Pengertian Mata Pelajaran IPA

Ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah bagian dari sains atau ilmu pengetahuan, yang berasal dari kata bahasa Inggris 'science'. Menurut Triant, ilmu pengetahuan alam (IPA) adalah kumpulan teori yang sistematis, penerapannya umumnya terbatas pada fenomena alam yang lahir dan berkembang melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimentasi, serta memerlukan sikap ilmiah seperti rasa ingin tahu, keterbukaan, kejujuran, dan dll. . 22.

Materi IPA

Mamalia memiliki sistem peredaran darah yang efisien dan tertutup serta satu jantung dengan dua bilik. Sistem peredaran darah manusia terdiri dari darah, pembuluh darah, dan jantung, ketiganya memiliki fungsi yang berbeda dalam sistem transportasi darah. Tugasnya adalah menancapkan tumbuhan di dalam tanah, menyerap air dan mineral dari dalam tanah, sebagai tempat menyimpan makanan.

Fungsi batang adalah sebagai tempat tumbuhnya daun, bunga dan buah, sebagai pengangkut air dan mineral dari akar ke daun.

Definisi Operasional Variabel

Media jenis ini memiliki kemampuan yang lebih baik, karena mencakup unsur pertama dan kedua.5 Media audiovisual adalah “sekelompok alat yang dapat memproyeksikan gerak dan suara. Kegiatan pembelajaran adalah “proses kegiatan pembelajaran harus mencakup semua aspek psikofisik siswa, baik jasmani maupun rohani, agar percepatan perubahan tingkah laku dapat terjadi secara cepat, tepat, mudah dan akurat, baik yang berkaitan dengan aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. 8. 25 lebih jauh menjabarkan empat dari delapan kegiatan pembelajaran terkait media yang akan digunakan oleh penulis.

Menurut Dimyati dan Mudjiono, hasil belajar adalah “hasil interaksi antara belajar dan mengajar.

Setting Penelitian

Dari sudut pandang guru, proses pembelajaran diakhiri dengan proses penilaian pembelajaran, dari sudut pandang siswa, hasil belajar merupakan bagian akhir dan puncak dari proses pembelajaran.

Prosedur Penelitian

Siklus II

Pelaksanaan siklus II sangat mendasar untuk membuktikan apakah ada perubahan setelah siswa melakukan tindakan pada siklus I, dimana pelaksanaan prosedur pembelajarannya sama dengan siklus II. Tujuan pencapaian keberhasilan pada Siklus II adalah proses rata-rata nilai tes pada Siklus II dari rata-rata nilai pada Siklus I. Penelitian tidak perlu dilakukan lagi pada siklus berikutnya jika hasil analisis data menunjukkan peningkatan yang signifikan secara konsisten. dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan.

Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data dan mekanismenya, peneliti tidak menerima data yang memenuhi standar data yang telah ditetapkan.13 Untuk mengumpulkan data yang diinginkan dan diperlukan, peneliti menggunakan teknik penelitian. Pada tahap ini peneliti melakukan pre-test dan post-test untuk mengetahui aktivitas dan hasil belajar siswa sebelum menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran. Pengamatan didefinisikan sebagai memilih, memodifikasi, merekam, dan mengkodekan serangkaian perilaku dan situasi yang berkaitan dengan organisme sesuai dengan tujuan empiris.

Wawancara adalah suatu dialog atau tanya jawab yang dilakukan pewawancara (interview) dengan memperoleh informasi dari pihak yang diwawancarai (interview) baik secara langsung maupun tidak langsung dengan sumber data.

Instrumen Penelitian

Lembar observasi digunakan untuk mengamati aktivitas belajar siswa selama proses pembelajaran yang berlangsung pada mata pelajaran IPA kelas V semester genap. Formulir wawancara digunakan untuk menggali informasi dari sumber informasi untuk mengetahui sejauh mana guru telah mencapai keberhasilan dalam mencapai kegiatan belajar mengajar.

Teknik Analisis Data

Teknik Analisis Data Kuantitatif

Teknik Analisis Data Kualitatif

Indikator keberhasilan dalam penelitian ini adalah peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA yang ditunjukkan dengan peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa dari siklus ke siklus yaitu peningkatan aktivitas dan hasil belajar siswa seperti yang ditunjukkan dengan jumlah siswa yang mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). ) dengan nilai 65 mencapai 70%.

Sejarah Singkat Berdirinya SD IT Insan Mulia Kotagajah

Visi, Misi dan Tujuan SD IT Insan Mulia Kotagajah a. Visi Sekolah

Sarana Fisik dan Media Pembelajaran di SD IT Insan Mulia Kotagajah a. Keadaan sarana fisik

Berkaitan dengan itu, SD IT Insan Mulia Kotagajah telah berusaha untuk mencipta peralatan pendidikan yang boleh digunakan sebagai alat pembelajaran khususnya peralatan yang masih boleh dibeli dan dibuat dengan harga yang berpatutan.

Keadaan Siswa SD IT Insan Mulia Kotagajah

Struktur Organisasi

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran IPA kelas V SD IT Insan Mulia Kotagajah. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus dan setiap siklus terdiri dari 3 sesi, setiap sesi terdiri dari 2 x 35 menit (2 jam pembelajaran). Data aktivitas siswa diamati dengan lembar observasi selama proses belajar mengajar, dan data hasil belajar diperoleh dari tes yang dilakukan pada setiap akhir siklus.

Siklus I

Media pembelajaran yang dibuat pada Siklus I berupa video pembelajaran dan gambar tentang organ tubuh manusia, hewan dan tumbuhan. Dalam pembuatan soal asesmen ini mengacu pada kisi-kisi soal agar sesuai dengan kompetensi inti, kompetensi dasar, dan indikator pembelajaran yang teridentifikasi. Jumlah soal evaluasi siklus I sebanyak 5 soal dengan format esai yang digunakan sebagai soal pre-test dan post-test.

Artinya satu kelompok terdiri dari 6 siswa yang tidak seragam, baik dari segi kemampuan, kecepatan belajar maupun prestasi.

Pertemuan Pertama

Pada kegiatan ini guru secara singkat mengajukan pertanyaan tentang struktur tubuh manusia untuk mengetahui kemampuan awal siswa. Guru meminta siswa menyebutkan macam-macam rangka manusia dan fungsinya, kemudian menayangkan video pembelajaran tentang rangka manusia, guru mempersilahkan siswa untuk memahami materi tentang rangka manusia yang diperankan oleh guru. Selanjutnya guru membagi 24 siswa tersebut menjadi 4 kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 6 siswa yang dipilih secara heterogen dan sesuai dengan kemampuan akademik, dan tujuan komunitas belajar (kelompok) adalah untuk memudahkan siswa memecahkan masalah secara bersama-sama, sehingga penilaian yang diberikan tetap bersifat individual ketika kerjasama akan dinilai dari sikap dan keterkaitan dalam diskusi.

Siswa diberikan waktu 15 menit untuk mendiskusikan bagian-bagian rangka manusia yang tertera pada LKS secara berkelompok, setelah siswa berdiskusi, salah satu perwakilan maju ke depan untuk membacakan hasil diskusinya secara bergiliran untuk setiap kelompok.

Pertemuan Kedua

Guru memberikan tindak lanjut berupa tugas, dan guru memberikan petunjuk pembelajaran materi untuk minggu berikutnya, kemudian guru menutup pelajaran dengan salam. Kemudian guru mengulas secara singkat materi mengklasifikasikan hewan menurut makanannya dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengeksplorasi jawabannya. Selain itu, guru menyajikan materi dengan video edukasi yang didalamnya terdapat gambar hewan menurut klasifikasi makanannya.

Tahap selanjutnya guru membagi siswa menjadi 4 kelompok, setiap kelompok terdiri dari 6 siswa, guru membagikan tugas untuk didiskusikan, kertas berisi gambar hewan, siswa diminta untuk mengklasifikasikan hewan menurut makanannya, kemudian siswa berdiskusi dengan temannya. kelompok masing-masing dan diberi waktu 15 menit oleh guru.

Pertemuan Ketiga

Pada tabel dan grafik di atas terlihat indikator keaktifan siswa yaitu antusiasme siswa saat pembelajaran dengan media audiovisual pada pertemuan pertama yaitu 62,50%, namun pada pertemuan kedua naik menjadi 66,66% dan sebesar 0,00%. Pada indikator aktivitas siswa kedua yaitu menanggapi setiap interaksi dengan guru pada pertemuan pertama yaitu 58,33%. pertemuan kedua masih sama yaitu 58,33% dan pertemuan ketiga naik menjadi 70,85% dengan persentase rata-rata 62,46. Berdasarkan tabel dan grafik di atas terlihat bahwa siswa yang memperoleh nilai ≥ 65 termasuk dalam kategori tuntas belajar dengan nilai 95,83.

56 4) Masih ada siswa yang tidak menunjukkan sikap serius saat melaporkan atau mempresentasikan hasil kelompok.

Siklus II

Untuk memperbaiki kelemahan siklus I, dalam pelaksanaan siklus II dilakukan perencanaan sebagai berikut. Perhitungan observasi pada siklus ini berdasarkan tabel terlihat bahwa hasil aktivitas guru pada siklus II mencapai rata-rata 83,72%. Artinya ada peningkatan aktivitas guru dalam menggunakan media audiovisual dalam pembelajaran pada siklus II sebesar 5,31%.

Tercapainya ketuntasan hasil belajar siswa pada siklus II tidak terlepas dari besarnya peningkatan aktivitas belajar.

PEMBAHASAN

  • Aktvitas Siswa Pada Saat Proses Pembelajaran
  • Hasil Belajar Siswa Siklus I dan Siklus II
  • Kegiatan guru Pada Saat Mengajar di Siklus I dan Siklus II
  • Pengaruh Media Audio Visual (Video) dalam Pembelajaran

Terlihat juga bahwa siswa memperhatikan penjelasan guru pada siklus I dan siklus II meningkat sebesar 11,16% yaitu rata-rata hasil pada siklus I sebesar 73,56% dan siklus II sebesar 84,72%. Dari hasil penelitian dengan 2 siklus yang telah dilaksanakan, diperoleh hasil pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan media audio visual berupa video pembelajaran pada siklus I dan siklus II dapat dilihat pada tabel di bawah ini. Pengamatan aktivitas guru pada siklus I dan siklus II dilakukan dengan tujuan untuk mengukur tingkat kemampuan guru dalam mengolah kegiatan mengajar di kelas dengan menggunakan media audio visual berupa video pembelajaran.

Persentase rata-rata kegiatan pedagogis guru I. dan II. siklus Tidak ada indikator yang diamati dari aktivitas guru I. siklus II.

PENUTUP

Saran

Sadiman, Media Pendidikan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2009 Arikunto, Suharsimi, Prosiding Penelitian, Jakarta: Rineka Cipta, 2010. Buku Tematik Kurikulum Terpadu 2013, Topik 6 Organ Tubuh Manusia, Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI Indonesia, 2014 Cholid Narbuko dan Abu Achmadi, Metode Penelitian, Jakarta: Bumi Aksara,. Hamalik, Proses Belajar Mengajar Oemar, Jakarta: Bumi Aksara, 2011 Hasan, Iqbal, Sorotan Materi Statistika 1 (Skripsi Deskriptif), Jakarta: Toka.

Mudjiono, Dimyati, Learning and Learning, Jakarta: Rineka Cipta, 2013 Mulyasa, Implementation of Education Unit Level Curriculum, Jakarta: Earth.

Gambar

TABEL   HALAMAN
18  FOTO PENELITIAN

Referensi

Dokumen terkait

Hasil kegiatan pengabdian ini menunjukkan bahwa Guru menjadi paham dan mengerti tentang implementasi dari teori belajar dan pembelajaran yang ditunjukan dengan