• Tidak ada hasil yang ditemukan

View of PENGGUNAAN METODE ALTMAN Z-SCORE MODIFIKASI UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PT BANK NEO COMMERCE, TBK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2024

Membagikan "View of PENGGUNAAN METODE ALTMAN Z-SCORE MODIFIKASI UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PT BANK NEO COMMERCE, TBK"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 62

Jurnal Sains Manajemen Nitro

https://ojs.nitromks.ac.id/index.php/jsmn

PENGGUNAAN METODE ALTMAN Z-SCORE MODIFIKASI UNTUK MEMPREDIKSI KEBANGKRUTAN PT BANK NEO COMMERCE, TBK

Windya Angelin 1, Muspa 2, Sujatmiko 3

1,2,3 Magister Manajemen Institut Bisnis dan Keuangan Nitro Makassar

Abstrak

Masalah dalam penelitian ini adalah PT Bank Neo Commerce Tbk mengalami rugi bersih yang besar di tahun 2021. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode Altman Z-Score memprediksi kebangkrutan pada perusahaan PT Bank Neo Commerce, Tbk. Data yang digunkan dalam penelitian ini adalah data sekunder berupa laporan keuangan PT Bank Neo Commerce, Tbk tahun 2018-2021 yang diakses melalui situs www.idx.co.id. Hasil penelitian menggunakan metode Altman Z-Score pada tahun 2018 – 2021 dimana perusahaan berada pada zona berbahaya pada tahun 2018, 2019, dan 2021 karena nilai Z- Score berada dalam rentan Z

< 1,1. Sedangkan pada tahun 2020 hasil yang didapat dari Altman Z- score, yaitu nilai Z-Score berada dalam rentan 1,1 < Z < 2,6 artinya perusahaan berada dalam zona abu – abu.

Kata kunci:Altman Z-Score, Prediksi Kebangkrutan

Abstract

The problem in this research is that PT Bank Neo Commerce Tbk will experience a large net loss in 2021. The purpose of this research is to find out how the Altman Z-Score method predicts bankruptcy in the company PT Bank Neo Commerce, Tbk. The data used in this study is secondary data in the form of the financial statements of PT Bank Neo Commerce, Tbk for 2018-2021 which are accessed through the website www.idx.co.id. The results of the study used the Altman Z-Score method in 2018 - 2021 where the company is in a dangerous zone in 2018, 2019 and 2021 because the Z-Score value is in the Z range < 1.1. Whereas in 2020 the results obtained from the Altman Z- score, namely the Z-Score value is in the vulnerable 1.1 < Z < 2.6, meaning the company is in a gray zone.

Keywords:Altman Z-Score, Bankruptcy Prediction

1. Pendahuluan

Perbankan merupakan perusahaan yang dalam kegiatannya berhubungan langsung dan berperan penting dalam kehidupan masyarakat (Andriani, 2020). Kegiatan perbankan begitu dipengaruhi oleh kepercayaan nasabah atau masyarakat luas. Apabila dalam tubuh bank terjadi gejolak maka akan muncul reaksi keras dari masyarakat. Saat ini perusahaan yang go public memanfaatkan keberadaan pasar modal sebagai sarana untuk mendapatkan sumber dana atau alternatif pembiayaan (Kamal, 2012). Adanya pasar modal dapat dijadikan sebagai alat untuk merefleksikan kinerja dan kondisi keuangan perusahaan. Pasar akan merespon positif melalui peningkatan harga saham perusahaan jika kondisi keuangan dan kinerja perusahaan bagus (Melissa & Banjarnahor, 2020).

(2)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 63 Kondisi perekonomian di Indonesia yang masih belum menentu mengakibatkan tingginya risiko suatu perusahaan untuk mengalami kesulitan keuangan atau bahkan kebangkrutan (Minati dan Ihsan, 2016). Kesalahan prediksi terhadap kelangsungan operasi suatu perusahaan di masa yang akan datang dapat berakibat fatal yaitu kehilangan pendapatan atau investasi yang telah ditanamkan pada suatu perusahaan (Prasetyo, 2021). Oleh karena itu, pentingnya suatu model prediksi kebangkrutan suatu perusahaan menjadi hal yang sangat dibutuhkan oleh berbagai pihak seperti pemberi pinjaman, investor, pemerintah, akuntan, dan manajemen (Ritonga, 2021)

Kebangkrutan bisa menyebabkan kerusakan tatanan sosial, ekonomi bahkan mengganggu stabilitas keamanan suatu daerah. Seorang yang dahulunya menjadi seorang pegawai di sebuah perusahaan tiba-tiba status sosialnya berubah menjadi pengangguran karena perusahaan tempat mencari nafkah terjadi PHK besar-besaran oleh karena mengalami kebangkrutan (Isnain dan Darwism 2022). Pegawai yang terkena pemutusan hubungan kerja itupun juga mengalami guncangan ekonomi dan harus mencari cara agar roda perekonomian keluarganya bisa tetap berjalan seperti sedia kala (Bakti, C. A., & Anton, A. 2021).

Agar perusahaan dapat mengetahui lebih jelas kondisi perusahaan sekarang ini, maka perusahaan dapat membandingkan laporan keuangan yang sekarang dengan laporan keuangan periode sebelumnya (Kurniasari, 2013). Berbagai macam metode analisis kebangkrutan dari sektor keuangan telah dikembangkan dan digunakan oleh berbagai negara, salah satunya adalah Altman dengan metode Z-Score (Saraswati dan Harahap, 2020). Analisis Z-Score pertama kali dikemukakan oleh Edward I Altman pada tahun 1968 atas penelitian yang dilakukan di Amerika Serikat khusus perusahaan manufaktur yang go public.

Salah satu Indikator yang digunakan dalam penilaian perbankan di mata masyarakat maupun investor dengan melihat informasi tentang kinerja perbankan. Kinerja perbankan bukan hanya tentang jumlah laba yang dihasilkan melainkan juga menggunakan efisiensi serta efektivitas sumber bank tersebut. Untuk itu diperlukan penelitian lebih mendalam mengenai kinerja perbankan.

Bank Neo Commerce merupakan perusahaan publik yang bergerak dalam bidang perbankan dan bermarkas di Jakarta, Indonesia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1989.

Perusahaan sebelumnya bernama Bank Yudha Bhakti dan dikuasai oleh grup Gozco bersama dengan sejumlah induk koperasi di lingkungan TNI. Akan tetapi di tahun 2021 mengalami kerugian yang sangat besar dibanding tahun sebelumnya.

Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana metode Altman Z- Score memprediksi kebangkrutan pada perusahaan PT Bank Neo Commerce, Tbk.

Berdasarkan tujuan tersebut, maka kerangka konseptual dari penelitian ini seperti pada Gambar 1 berikut.

(3)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 64 Gambar 1. Kerangka Konseptual

2.

Metodologi

Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan sebab akibat antara variabel independen (variabel bebas) dengan variabel dependen (variabel terikat). Penelitian ini untuk menguji pengaruh variabel independen terhadap financial distress yang dihitung dengan metode Altman Z-score. Penelitian ini menggunakan jenis data sekunder yang merupakan data panel dari tahun 2018 sampai dengan tahun 2021.

Populasi pada penelitian ini adalah laporan keuangan PT Bank Neo Commerce, Tbk yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2018 - 2021. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel jenuh. Penelitian ini menggunakan analisis statistik deskriptif.

Statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisa data. Metode analisis yang digunakan adalah metode Altman Z-Score.

3. Hasil dan Pembahasan

Analisis Kebangkrutan dengan Metode Altman Z-Score 1. Modal Kerja Terhadap Total Aset

Tabel 1. Modal Kerja PT. Bank Neo Commerce, TBK X1 = Modal

Kerja/Total Aset

X2 = Laba Ditahan/Total

Aset

X3 = EBIT/Total Aset

X4 = Nilai Buku Ekuitas/Nilai

Buku Utang

Z = 6,56X1 + 3,2X2 + 6,72X3 + 1,05X4

Kondisi Perusahaan 1. Zona Aman (Kondisi Sehat)

2. Zona Abu-abu (rawan/mengalami kesulitan keuangan)

3. Zona Berbahaya (mengarah pada kebangkrutan)

(4)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 65 Tahun Aktiva Lancar Hutang Lancar

Modal Kerja = Aktiva Lancar

Hutang Lancar 2018 4,260,061,469,720 3,896,822,251,905 363,239,217,815 2019 4,703,419,047,506 4,163,846,518,188 539,572,529,318 2020 4,931,419,132,366 4,279,882,826,414 651,536,305,952 2021 10,373,859,022,409 8,332,138,071,554 2,041,720,950,855 2022 13,980,229,000,000 13,607,735,000,000 372,494,000,000 Dari tabel diatas dapat dilihat secera jelas pada tahun 2021 modal kerja bersih sangat tinggi yaitu mencapai 2.041.720.950.855 namur pada tahun 2018 modal kerja hanya sebesar 363.239.217.815, hal ini menjadikan modal kerja pada tahun 2018 menjadi modal kerja paling kecil. Selanjutnya hal yang harus diperhatikan adalah nilai total asset dari PT. Neo Commerce, Tbk periode 2018 – 30 September 2022. Total Aset yang dimiliki ditunjukkan pada tabel 2 di bawah ini:

Tabel 2. Total Aset

Tahun Total Aset

2018 4,533,729,146,622

2019 5,123,734,649,117

2020 5,421,324,398,438

2021 11,337,808,684,383

2022 12,529,169,725,032

Berikut ini adalah hasil perhitungan dari Modal kerja terhadap total aset (working capital to total assets) PT Neo Commerce, Tbk untuk tahun 2018 – 30 September 2022.

a) Tahun 2018 𝑋1 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 63,239,217,815

4,533,729,146,622= 0.080119303

b) Tahun 2019

𝑋1 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 539,572,529,318

5,123,734,649,117= 0.105308445

c) Tahun 2020

𝑋1 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 651,536,305,952

5,421,324,398,438= 0.120180284

(5)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 66 d) Tahun 2021

𝑋1 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 2,041,720,950,855

11,337,808,684,383= 0. `80080738 e) Tahun 2022 Kuartal III

𝑋1 = 𝑀𝑜𝑑𝑎𝑙 𝐾𝑒𝑟𝑗𝑎

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 372,494,000,000

15,997,559,000,000= 0.023284427

2. Laba Ditahan Terhadap Total Aset

Tabel 3. Laba Ditahan PT. Bank Neo Commerce, TBK

Tahun Laba Ditahan

2018 4,701,133,980

2019 20,494,938,701

2020 33,920,511,357

2021 -953,746,092,864

2022 -1,554,807,000,000

Berikut ini adalah hasil perhitungan dari Laba Ditahan Terhadap Total Aset / Retained Earning to Total Asset PT Neo Commerce, Tbk untuk tahun 2018 – 30 September 2022

a. Tahun 2018

𝑋2 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 4,701,133,980

4,533,729,146,622= 0.001036924 b. Tahun 2019

𝑋2 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 20,494,938,701

5,123,734,649,117= 0,004 c. Tahun 2020

𝑋2 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 33,920,511,357

5,421,324,398,438= 0.006256868

d. Tahun 2021

𝑋2 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = −953,746,092,864

11,337,808,684,383= −0,084120849

(6)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 67 e. Tahun 2022 Kuartal III

𝑋2 = 𝐿𝑎𝑏𝑎 𝐷𝑖𝑡𝑎ℎ𝑎𝑛

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 =−1,554,807,000,000

15,997,559,000,000 = 0.097190265

3. EBIT Terhadap Total Aset

Tabel 4. EBIT PT. Bank Neo Commerce Tahun Laba Sebelum Pajak

2018 -138,324,960,848

2019 17,858,408,759

2020 15,827,358,645

2021 -990,420,522,259

2022 -596,911,000,000

Berikut ini adalah hasil perhitungan dari Laba Ditahan Terhadap Total Aset / Retained Earning to Total Asset PT Neo Commerce, Tbk untuk tahun 2018 – 30 September 2022.

a. Tahun 2018

𝑋3 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 =−138,324,960,848

4,533,729,146,622= −0.030510195 b. Tahun 2019

𝑋3 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 17,858,408,759

5,123,734,649,117= 0.003485428 c. Tahun 2020

𝑋3 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = 15,827,358,645

5,421,324,398,438= 0.002919463

d. Tahun 2021

𝑋3 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = −990,420,522,259

11,337,808,694,383= −0,087355551 e. Tahun 2022 Kuartal III

(7)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 68 𝑋3 = 𝐸𝐵𝐼𝑇

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑒𝑡 = −596,911,000,000

15,997,559,000,000= −0,03731263 4. Nilai Buki Ekuitas Terhadap Nilai Buku Utang

Tabel 5. Total Ekuitas dab Total Hutang PT. Bank Neo Commerce

Tahun Total Ekuitas Total Hutang

2018 600,385,324,944 3,933,343,821,678 2019 945,783,595,296 4,177,951,053,821 2020 1,120,619,280,316 4,300,705,118,122 2021 2,889,828,269,421 8,447,980,414,962 2022 2,253,077,000,000 13,744,482,000,000

Berikut ini adalah hasil perhitungan dari Nilai buku ekuitas terhadap nilai buku utang/ Book value of equity to book value of total liabilities PT. Neo Commerce, Tbk untuk tahun 2018 – 30 September 2022.

a) Tahun 2018

𝑋4 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 600,385,324,944

3,933,343,821,678= 0.15263993

b) Tahun 2019

𝑋4 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 945,783,595,296

4,177,951,053,821= 0.226374982 c) Tahun 2020

𝑋4 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =1,120,619,280,316

4,300,705,118,122= 0.260566407

d) Tahun 2021

𝑋4 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 =2,889,828,269,421

8,447,980,414,962= 0.342073268

e) Tahun 2022 Kuartal III

𝑋4 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐸𝑘𝑢𝑖𝑡𝑎𝑠

𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐻𝑢𝑡𝑎𝑛𝑔 = 2,253,077,000,000

13,744,482,000,000= 0.16392593

(8)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 69 Proses Model Analisis Altman Z-Score

Setelah mengetahui keempat varibel yang digunakan selama periode penelitian yaitu dari tahun 2018 – 30 September 2022, langkah selanjutnya adalah menghitung nilai Z-score dengan memasukkan hasil tersebut kedalam model persamaan dari altman Z-score dengan mengalikan hasil data diatas dengan nilai konstanta dari masing- masing variabel. Model persamaan dan hasil dari perhitungan berdasarkan rumus Z- score tersebut dibandingkan dengan nilai cut off untuk melihat apakah perusahaan berpotensi bangkrut atau tidak.

Berdasarkan hasil dari perhitungan keempat rasio akan dikalikan dengan standar masing-masing sesuai dengan ketentuan Z-score maka akan diperoleh hasil Z-score untuk masing – masing analisis pada tahun 2018 – 30 September 2022 sebagai berikut.

a) 2018

Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4

= 6,56 (0,0801) + 3,26 (0,001) + 6,72 (-0,0305) + 1,05 (0,1526)

= 0,52546 + 0,00326 + (-0,20496) + 0,16023

= 0,48399 b) 2019

Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4

= 6,56 (0,1053) + 3,26 (0,004) + 6,72 (0,0034) + 1,05 (0,2264)

= 0,6908 + 0,01304 + 0,0228 + 0,2377

= 0,9644 c) 2020

Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4

= 6,56 (0,1201) + 3,26 (0,0063) + 6,72 (0,0029) + 1,05 (0,2606)

= 0,7879 + 0,0205 + 0,0195 + 0,2736

= 1,1015 d) 2021

Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4

= 6,56 (0,1801) + 3,26 (-0,0841) + 6,72 (-0,0874) + 1,05 (0,3421)

= 1,1815 + (-0,2742) + (-0,5873) + 0,3592

= 0,6792

e) 2022 Kuartal III

Z = 6,56 X1 + 3,26 X2 + 6,72 X3 + 1,05 X4

= 6,56 (0,0232) + 3,26 (-0,0972) + 6,72 (-0,0373) + 1,05 (0,1639) Z = 6.56X1 + 3.26X2 + 6.72X3 + 1.05X4

(9)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 70

= 0,18 + (-0,3169) + (-0,2506) + 0,172

= -0,2154

Hasil Analisis Altman Z-Score

Hasil dari perhitungan menggunakan rumus Z-Score dapat dilihat dalam Tabel 6 sebagai berikut.

Tabel 6. Hasil Analisis Altman Z-Score

Tahun X1 X2 X3 X4 Z Keterangan

2018 0,0801 0,001 -0,031 0,1526 0,484 Zona

Berbahaya

2019 0,1053 0,004 0,0034 0,2264 0,964 Zona

Berbahaya

2020 0,1201 0,006 0,0029 0,2606 1,102 Zona Abu-Abu

2021 0,1801 -0,0841 -0,087 0,3421 0,679 Zona

Berbahaya

2022

Q III 0,0232 -0,0972 -0,037 0,1639 -

0,215

Zona Berbahaya Tabel hasil analisis Altman Z-Score di atas menunjukkan bahwa pada tahun 2018 PT Bank Neo Commerce, Tbk memperoleh nilai Z sebesar 0,484 yang artinya perusahaan berada dalam zona berbahaya dimana perusahaan dalam kondisi mengarah pada kebangkrutan atau mengalami kesulitam keuangan dan risiko yang tinggi. Nilai Z perusahaan pada tahun 2018 berada dalam rentan Z < 1,1. Hasil X1 sebesar 0,0801, X2 sebesar 0,001, X3 sebesar -0,0305, dan X4 0,1526. Untuk kinerja laba rugi sampai akhir tahun 2018 bank mengalami kerugian sebesar Rp138.325 juta atau 105.59% dibawah anggaran perolehan laba sebesar Rp131.005 juta.

Pada tahun 2019 PT Neo Commerce, Tbk memperoleh nilai Z lebih besar dibandingkan tahun 2018 yaitu sebesar 0,9644, dimana nilai Z perusahaan masih berada dalam zona berbahaya karena berada di rentan Z < 1,1. Hasil X1 tahun 2019 lebih besar dari tahun 2018 yaitu sebesar 0,1053, begitu juga dengan X2, X3, dan X4 mengalami peningkatan sebesar 0,004; 0,0034; dan 0,2264. Hal ini terjadi karena tahun 2019 laba perusahaan meningkat sebesar Rp 16.002.797.471,- sehingga laba ditahan, EBIT serta aset ikut meningkat.

Pada tahun 2020 PT Bank Neo Commerce, Tbk kembali mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya, dimana di tahun 2020 perusahaan berada dalam zona abu – abu atau perusahaan dalam kondisi rawan. Kondisi ini lebih baik dibandingkan tahun 2018 dan 2019 dimana perusahaan masuk dalam kategori zona berbahaya. Nilai Z sebesar 1,1015, masuk dalam rentan 1,1 < Z > 2,6.

Nilai Z meningkat dari tahun 2019 dengan selisih 0,14. Hasil X1 sebesar 0,1202 meningkat dari tahun sebelumnya karena modal kerja dan asset mengalami peningkatan.

(10)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 71 Hasil X2 yaitu sebesar 0,006 juga meningkat dari tahun 2019 dikarenakan laba ditahan perusahaan mengaami peningkatan. Hasil X3 yaitu sebesar 0,0029 mengalami kenaikan dari tahun 2019. Hasil X4 meningkat dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 0,2605 karena adanya peningkatan pada total ekuitas.

Pada tahun 2021 PT Bank Neo Commerce, Tbk memperoleh nilai Z sebesar 0,6792, dimana perusahaan masuk ke dalam kategori zona berbahaya karena berada dalam rentan Z < 1,1. Artinya perusahaan mengalami kesulitan keuangan dan dalam ambang kebangkrutan. Nilai Z perusahaan mengami penurunan dari tahun sebelumnya. Hal ini terjadi karena nilai X1 sebesar 0,1801 X2 sebesar -0,0841 X3 sebesar -0,0874 X4 sebesar 0,3421 mengalami penurunan yang cukup besar dari tahun 2019. Hal ini disebabkan karena laba ditahan dan EBIT mengalami penurunan signifikan dari tahun sebelumnya, hal ini karena perusahaan dalam proses transformasi menjadi bank digital. Dalam proses transformasi tersebut membutuhkan peningkatan biaya modal yang besar untuk berinvestasi pada pemanfaatan dan pengembangan teknologi. Pada tahun 2021, BNC mencatat Rugi Bersih sebesar Rp986,42 miliar, sedangkan pada tahun 2020 BNC mencatat Laba Bersih sebesar Rp 15,83 miliar. Hal ini terutama disebabkan oleh meningkatnya Beban Operasional. Rata- rata hasil X2 dan X3 pada perusahaan memperoleh hasil minus, hal ini disebabkan karena nilai laba ditahan dan EBIT perusahaan mengalami kerugian yang sangat besar dimana laba ditahan minus serta nilai EBIT juga minus.

Pada kuartal ketiga tahun 2022, beban operasional perusahaan meningkat cukup tajam di kuartal ketiga tahun ini menjadi Rp1,89 triliun dari tahun sebelumnya Rp 525,34 miliar, salah satu pos yang mengalami kenaikan signifikan adalah terjadinya kerugian penurunan nilai pada aset keuangan dan non keuangan dari sebelumnya rugi Rp28,94 miliar menjadi rugi Rp652,56 miliar. Selain itu, meningkatnya beban operasional juga sejalan dengan kenaikan jumlah nasabah yang pada kuartal III-2022 ini tercatat 19,5 juta nasabah, berbeda dengan posisi nasabah di kuartal III-2021 yang masih di bawah 10 juta nasabah.

4. Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis prediksi kebangkrutan menggunakan metode Analisis Altman Z-Score pada PT Bank Neo Commerce Tbk periode tahun 2018 sampai dengan 30 September tahun 2022, dapat disimpulkan bahwa Pada tahun 2018 perusahaan masuk dalam kategori zona berbahaya karena nilai Z sebesar 0,484 dimana nilai tersebut berada dalam rentan Z < 1,1. Tahun 2019 perusahaan masih dalam kategori zona berbahaya karena nilai Z sebesar 0,9644 dimana nilai tersebut berada dalam rentan Z < 1,1. Tahun 2020 perusahaan dalam kategori zona abu – abu karena nilai Z sebesar 1,1015 dimana nilai tersebut berada dalam rentan 1,1 < Z > 2,6. Tahun 2021 perusahaan kembali dalam kategori zona berbahaya karena nilai Z sebesar 0,6792 dimana nilai tersebut berada dalam rentan Z < 1,1. Tahun 2022 perusahaan dalam kategori zona berbahaya karena nilai Z sebesar -0,215 dimana nilai tersebut berada dalam rentan Z < 1,1. Pihak manajemen seharusnya dapat menerapan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance/GCG) dimana merupakan faktor penting dan sangat fundamental dalam

(11)

Jurnal Sains Manajemen Nitro, Volume 2 Nomor 1, Juni 2023 | 72 operasional perusahaan. Penerapan GCG sesuai prinsip - prinsip yang telah ditetapkan, selain akan membuat operasi bisnis bank menjadi lebih sehat, kepercayaan dari masyarakat maupun para pemegang saham juga semakin meningkat. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja bank.

5.

Daftar Pustaka

Andriani, Diah. (2020). Perbandingan Analisis Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar Di Bei Dengan Mengukur Tingkat Kesehatan Perbankan (Periode 2014 sampai 2018). Diss. Universitas Gadjah Mada

Bakti, C. A., & Anton, A. (2021). Perancangan Sistem Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman Z-score. Elkom: Jurnal Elektronika dan Komputer, 14(1), 181-187.

Isnain, F., Kusumayuda, Y., & Darwis, D. (2022). Penerapan Model Altman Z-Score Untuk Analisis Kebangkrutan Perusahaan Menggunakan (Sub Sektor Perusahaan Makanan Dan Minuman Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Ilmiah Sistem Informasi Akuntansi, 2(1), 1-8.

Kamal, M. (2012). Analisis prediksi kebangkrutan pada perusahaan perbankan go public di Bursa Efek Indonesia (dengan menggunakan model Altman Z-score). Diss. Universitas Hasanuddin.

Kurniasari, C., & Ghozali, I. (2013). Analisis pengaruh rasio CAMEL dalam memprediksi financial distress perbankan Indonesia. Doctoral dissertation, Fakultas Ekonomika dan Bisnis.

Melissa, P., & Banjarnahor, H. (2020). Analisis Prediksi Kebangkrutan Menggunakan Model Altman Z-Score, Springate dan Zmijewski yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.

Jurnal EMBA: Jurnal Riset Ekonomi, Manajemen, Bisnis Dan Akuntansi, 8(1).

Minati, A. A., Gustati, & Ihsan, H. (2016). Analisis Perbandingan Prediksi Kebangkrutan Bank Syariah Dan Bank Konvensional Menggunakan Altman’s Em Z-Score Model. Jurnal Akuntansi dan Manajemen. Vol. 11, No. 2, 2016.

Prasetyo, M. Adi. (2021). Analisis Potensi Kebangkrutan Dan Penentuan Strategi Penyelamatan Pt. Bank Bukopin Tbk Bbkp. Diss. Universitas Gadjah Mada.

Ritonga, A. B. (2021). Analisis Kebangkrutan Menggunakan Metode Altman Z-Score Untuk Mengestimasi Terjadinya Financial Distress Pada Perusahaan Kosmetik Dan Keperluan Rumah Tangga Di BEI. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Ekonomi dan Bisnis [JIMEIS], 1(2).

Saraswati, D., & Harahap, A. P. (2020). Potensi Kebangkrutan Harga Saham Melalui Metode Altman Z–Score Pada Perusahaan Manufaktur Di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Akuntansi Bisnis dan Publik, 11(1), 141-155.

Referensi

Dokumen terkait

Saragih pada tahun 2011 juga melakukan penelitian dengan judul “Prediksi Kebangkrutan Perusahaan Berdasarkan Analisa Model Z-Score Altman pada Perusahaan Farmasi yang Terdaftar

Bank Negara Indonesia Tbk berada dalam potensi bangkrut atau tidak jika dinilai dengan menggunakan metode analisis Altman Z-score. Metode yang digunakan yaitu

Dengan menggunakan analisis kebangkrutan model Altman Z-Score dihasilkan data pada tahun 2008 sampai dengan tahun 2010 kondisi keuangan PT Bentoel Internasional

Kesimpulan dari hasil penelitian tersebut adalah hasil dari analisis kebangkrutan menggunakan metode Altman Z-Score, yaitu dari 11 perusahaan yang dianalisis ada 5

PREDIKSI KEBANGKRUTAN PERUSAHAAN BERDASARKAN ANALISA MODEL Z-SCORE ALTMAN STUDI KASUS PADA PT.. TELEKOMUNIKASI

ANALISIS PREDIKSI KEBANGKRUTAN DENGAN METODE ALTMAN Z-SCORE DAN SPRINGATE PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG TERDAFTAR DI BEI

Hasil penelitian menunjukkan Prediksi kebangkrutan pada perusahan sub sektor pertambangan dan migas dengan model Altman Z-Score , untuk perusahaan ARTI pada tahun 2009

Berdasarkan ulasan-ulasan tersebut, peneliti ingin melakukan penelitian yang berjudul “Penggunaan Metode Altman Z-Score Modifikasi 1995 untuk Memprediksi Kebangkrutan Studi Kasus Pada