• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI ZAKAT FITRAH KELAS V MIS AL-ISTIQAMAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGGUNAAN METODE DISCOVERY LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI ZAKAT FITRAH KELAS V MIS AL-ISTIQAMAH"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN METODEDISCOVERY LEARNINGUNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATERI ZAKAT FITRAH

KELAS V MIS AL-ISTIQAMAH

Syahruddin1

1Institut Agama Islam Negeri Palangka Raya E-mail: [email protected]1

Abstract

Penelitian ini dilatarbelakangi oleh permasalahan yang ditemukan di MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru, yaitu rendahnya hasil belajar dan profil gotong royong serta profil ta’adub siswa Kelas V pada materi zakat fitrah, sehingga perlu di coba metode discovery learning yang menurut hipotesis penulis dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Masalah yang diteliti dirumuskan, apakah hasil belajar siswa dapat ditingkatkan, apakah persentase siswa yang memiliki profil gotong royong dapat dikembangkan, apakah persentase siswa yang memiliki profil ta’adub dapat dikembangkan. Penelitian ini adalah penelitian lapangan yang bersifat tindakan kelas. Penelitian ini dimulai pada bulan Juli hingga Agustus 2023 dalam 2 siklus dan 1 kali pertemuan pada siswa Kelas V yang berjumlah 15 orang. Data digali melalui hasil observasi dan tes hasil belajar. Dari hasil penelitian diketahui bahwa hasil belajar siswa dalam materi zakat fitrah di Kelas V MIS Al-Istiqamah dengan metode discovery learning telah meningkat dibuktikan dengan ketuntasan individual pada akhir siklus II sebanyak 14 orang dan ketuntasan klasikal mencapai 93,33%. Ini berarti ketuntasan individual dan ketuntasan klasikal telah tercapai. Pada profil gotong royong peningkatan dibuktikan dengan peningkatan persentase profil gotong royong siswa pada kategori cakap pada tiap siklus. Pada akhir siklus II mencapai 100%. Peningkatan profil ta’adub dibuktikan dengan peningkatan persentase profil ta’adub siswa pada kategori cakap pada tiap siklus. Pada akhir siklus II mencapai 93,33%. Berdasarkan adanya peningkatan hasil belajar siswa, persentase profil gotong royong dan profil ta’adub pada kategori cakap, maka PTK dianggap berhasil, sehingga hipotesis PTK ini dapat diterima.

Kata kunci: Hasil Belajar; Zakat Fitrah; Discovery Learning; Gotong Royong;

Ta’adub.

Pendahuluan

Menurut Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

(2)

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Karena faktor pendidikan menjadi penentu utama kualitas sumber daya suatu bangsa.

Peran pendidikan sangatlah penting untuk menciptakan kehidupan yang cerdas, damai, terbuka dan demokratis. Oleh karena itu, pembaharuan pendidikan harus selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan nasional.

Dikarenakan tuntutan zaman yang semakin maju dengan segala ilmu dan teknologi modern, maka pendidikan umum dan pendidikan agama menjadi sama pentingnya. Diperlukan keseimbangan antara pendidikan umum dan pendidikan agama agar tidak terjadi ketimpangan antara perilaku dan emosional. Pendidikan agama diperlukan bukan hanya untuk kepentingan dunia saja tetapi juga kepentingan akhirat, sama halnya dengan ilmu fikih.

Berdasarkan observasi yang peneliti lakukan, terlihat bahwa hasil belajar siswa kelas V dalam pembelajaran fikih dengan materi zakat fitrah di MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru tergolong masih kurang.

Indikator yang menjadi penyebabnya antara lain adalah kecenderungan kurangnya ketekunan siswa dalam menghadapi tugas, kurang minatnya terhadap pelajaran, dan siswa terlalu aktif sehingga bermain di dalam kelas.

Salah satu penyebab rendahnya hasil belajar siswa adalah penggunaan media pembelajaran yang konvensional sehingga siswa kurang memahami materi, yang menyebabkan siswa kurang dilibatkan secara optimal dalam belajar, pembelajaran cenderung berpusat pada guru dan klasikal, sehingga dapat mempengaruhi hasil belajar siswa dan tujuan pengajaran tidak berhasil sesuai dengan yang diharapkan.

Sebagaimana yang selama ini telah dilakukan pada pembelajaran di kelas V MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru, dengan pola pembelajaran yang tradisional dan monoton, terbukti hasil belajar siswa kurang memuaskan. Pembelajaran fikih membutuhkan metode pembelajaran yang berpusat pada peserta didik yaitu kegiatan pembelajaran yang memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada peserta didik untuk terlibat dalam perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian pembelajaran.

Karena itulah penggunaan metode maupun media pembelajaran diperlukan semenarik mungkin untuk bisa menciptakan kondisi belajar yang interaktif dan menyenangkan disini untuk menggantikan metode ceramah, peneliti mencoba menggunakan metode discovery learning, oleh karena itu penulis mengadakan penelitian dengan judul Penggunaan Metode Discovery Learning Untuk

(3)

Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Materi Zakat Fitrah Kelas V di Madrasah Ibtidaiyah Al-Istiqamah Tahun Pelajaran 2023/2024”.

Metode/Metodologi

Subyek penelitian ini adalah siswa kelas V MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru Semester I Tahun Pelajaran 2023/2024 dengan jumlah yang terdiri atas 8 orang siswa laki-laki dan 7 orang siswa perempuan. Objek penelitian ini adalah hasil belajar siswa, profil gotong royong, dan profil ta’adub siswa dalam metodediscovery learning.

Teknik yang digunakan untuk pengumpulan data adalah tes tertulis, lembar kerja, dan observasi. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah Lembar Kerja Peserta Didik, Lembar Observasi, dan Soal Tes.

Indikator keberhasilan penelitian penggunaan metode discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar materi zakat fitrah Kelas V MIS Al-Istiqamah adalah > 85% dari seluruh siswa aktif yang mengikuti proses pembelajaran dan telah mencapai KKTP yang sudah ditentukan yaitu > 70.

Tempat penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di Kelas V MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru yang dilaksanakan pada tanggal 21 Juli 2023 – 12 Agustus 2023.

Metode penelitian ini menggunakan metode penelitian lapangan atau penelitian tindakan kelas (PTK) atau biasa disebut dengan istilah (Classroom Action Research). Hal ini karena penelitian tindakan kelas dapat menawarkan pendekatan dan prosedur yang mempunyai dampak langsung bentuk perbaikan dan peningkatan profesionalisme guru dalam mengelola proses pembelajaran di kelas.

Penelitian Tindakan Kelas (PTK) adalah penelitian yang memaparkan terjadinya sebab akibat dari perlakuan, sekaligus memaparkan apa saja perlakuan yang diberikan dan seluruh proses sejak awal pemberian perlakuan sampai dengan dampak dari perlakuan tersebut. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa penelitian tindakan kelas (PTK) adalah jenis penelitian yang memaparkan baik proses maupun hasil yang melakukan PTK di kelasnya untuk meningkatkan kualitas pembelajarannya.

Berdasarkan pendapat di atas, maka disimpulkan bahwa metode penelitian adalah sekumpulan peraturan, kegiatan, dan prosedur yang digunakan peneliti untuk mendapatkan pengetahuan ilmiah dan ilmu.

(4)

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Penulis akan menyajikan data hasil penelitian dan hasil analisis data yang diuraikan melalui per siklus dari penelitian . Penelitian Tindakan Kelas ini dilakukan dalam 2 siklus. Data awal untuk melaksanakan siklus 1 diperoleh dari informasi guru pengajar fikih di Kelas IV MIS Al-Istiqamah.

1. Siklus I dilaksanakan pada tanggal 22 Juli 2023 pada Jam Pelajaran 1 dan 2 yaitu pukul 08.00 – 09.10 WITA. Tahapan penelitian yang dilakukan adalah perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil pada siklus I adalah ketuntasan belajar siswa mencapai persentase 66,67%. Dari 15 orang siswa sebanyak 10 orang siswa memperoleh nilai 80 -100. Sedangkan 5 orang siswa memperoleh nilai 40 – 60. Persentase profil gotong royong pada indikator terlibat aktif dan indikator bisa menghargai orang lain pada kategori cakap mencapai 40%. Persentase profil ta’adub pada indikator bersikap santun pada kategori cakap mencapai 66,67% dan pada indikator menghargai orang lain pada kategori cakap mencapai 60%. Berdasarkan pada hasil belajar siklus I maka ketuntasan individu maupun klasikal belum tercapai.

2. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 31 Juli 2023 pada Jam Pelajaran 4 dan 5 yaitu pukul 10.15 – 11.25 WITA. Tahapan penelitian yang dilakukan sama dengan tahapan penelitian pada siklus I yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Hasil pada siklus II adalah ketuntasan belajar siswa mengalami peningkatan yaitu mencapai persentase 93,33%. Dari 15 orang siswa sebanyak 14 orang memperoleh nilai 80 – 100. Sedangkan 1 orang siswa masih memperoleh nilai 60. Persentase pada profil gotong royong juga mengalami peningkatan, pada indikator terlibat aktif dan indikator bisa menghargai orang lain pada kategori cakap mencapai 100%. Persentase pada profil ta’adub juga mengalami peningkatan, pada indikator bersikap santun dan menghargai orang lain pada kategori cakap mencapai 93,33%.

Berdasarkan pada hasil belajar siklus II maka ketuntasan individu maupun klasikal sudah tercapai.

Tabel Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan Siklus II

No Uraian Siklus I Siklus II Kenaikan

1 Hasil Belajar 66,67 % 93,33 % 26,66 %

2 Profil Gotong Royong Terlibat aktif

Bisa menghargai orang lain

40 % 40 %

100 % 100 %

60 % 60 % 3 Profil Ta’adub

(5)

Bersikap santun

Menghargai orang lain

66,67 % 60 %

93,33 % 93,33 %

26,66 % 33,33 %

Gambar 1. Grafik Perbandingan Hasil Belajar Siklus I dan II

Gambar 2. Grafik Kenaikan Hasil Belajar

(6)

Hasil belajar berkaitan dengan perubahan pengetahuan, pemahaman, sikap dan tingkah laku dalam diri seseorang akibat pembelajaran yang dilakukannya, perubahan yang disebabkan oleh pertumbuhan bukan termasuk ke dalam hasil belajar (Lestari, 2012).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan di Kelas V MIS Al-Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru menunjukkan bahwa penggunaan metode discovery learning pada materi zakat fitrah dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan oleh data yang diperoleh dari hasil tes individu dalam kelas. Selain itu profil gotong royong dan profil ta’adub siswa juga mengalami peningkatan, terbukti dengan adanya peningkatan persentase pada lembar observasi.

Sebelum menggunakan metode discovery learning, guru lebih sering menggunakan metode ceramah dalam menyampaikan materi ajar siswa, dan sesekali menggunakan metode observasi, akan tetapi hasil belajar siswa rendah.

Hal ini dapat diketahui dari hasil belajar siswa pada kelas sebelumnya.

Pada data hasil evaluasi belajar siswa menunjukkan bahwa telah terjadi peningkatan hasil belajar siswa dari siklus I ke siklus II yang terlihat dari meningkatnya ketuntasan klasikal, yaitu dari 66,67 meningkat menjadi 93,33.

Jadi hasil evaluasi belajar semua peserta didik sudah memenuhi KKTP yang sudah ditetapkan yaitu 70.

Pada siklus I guru membagi siswa dalam kelompok. Guru memberikan penjelasan tentang metode pembelajaran kegiatan discovery learningyang akan dilakukan dalam pembelajaran. Kegiatan diawali dengan meminta siswa mengamati infografis yang ditayangkan oleh guru. Kemudian siswa bersama kelompok menggali dan mengumpulkan informasi terkait materi dan dituangkan kedalam lembar kerja peserta didik yang sudah guru persiapkan.

Di dalam pembelajaran guru hanya menjadi pembimbing yang mengarahkan siswa dalam pembelajaran namun fokus utama pembelajaran tetap diarahkan kepada siswa.

Berdasarkan refleksi pada siklus I diketahui bahwa masih terdapat kelemahan dan kekurang sesuaian penggunaan metodediscovery learningdalam kegiatan pembelajaran yang telah dilakukan. Kekurangan tersebut antara lain adalah guru belum terbiasa dengan penerapan metode yang digunakan, sehingga dalam penjelasan terhadap siswa juga kurang maksimal dan membuat siswa menjadi kurang mandiri, kegiatan pembelajaran masih didominasi oleh siswa yang lebih pandai dalam setiap kelompok, siswa masih

(7)

kurang percaya diri dalam menyampaikan pertanyaan baik antar kelompok maupun dengan guru dan kurangnya sumber belajar.

Kekurangan yang ditemukan pada siklus I kemudian dilakukan perbaikan dengan melakukan perencanaan yang lebih matang pada siklus II.

Beberapa hal dilakukan adalah membagi kelompok serta membagi peran siswa dalam kelompoknya, memberikan penjelasan dan membimbing siswa dengan sejelas-jelasnya sebelum melakukan terkait metode pembelajaran, memberikan tambahan sumber belajar yang sudah guru persiapkan.

Perbaikan yang dilakukan pada siklus II dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini terlihat dari meningkatnya jumlah siswa yang mencapai ketuntasan, siswa lebih bisa menyampaikan pendapat dan pertanyaan saat diskusi, dan siswa lebih berperan aktif dalam kelompoknya.

Dari adanya peningkatan pada siklus ke II ini, maka dapat diambil kesimpulan bahwa penelitian tindakan kelas yang dilakukan untuk meningkatkan hasil belajar siswa menggunakan metode discovery learning pada materi zakat fitrah kelas V MIS Al-Istiqamah dikatakan berhasil. Penelitian ini berakhir pada siklus kedua karena hasil belajar siswa telah mencapai kriteria keberhasilan seperti yang telah ditetapkan dan telah mencapai ketuntasan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan tentang penggunaan metode discovery learning untuk meningkatkan hasil belajar siswa kelas V MIS Al- Istiqamah Guntung Manggis Kota Banjarbaru dapat disimpulkan bahwa metode discovery learning telah meningkatkan hasil belajar siswa. Hal ini dapat dilihat dari hasil belajar siswa pada materi zakat fitrah yang pada siklus I mencapai 66,67% meningkat menjadi 93,33% pada siklus II. Ini berarti ketuntasan individu maupun klasikal telah tercapai. Metode discovery learning juga mengembangkan profil gotong royong siswa dibuktikan dengan peningkatan persentase profil gotong royong indikator berperan aktif dan bisa menghargai orang lain pada kategori cakap 40% pada siklus I menjadi 100%

pada siklus II. Pada profil ta’adub siswa juga mengalami peningkatan. Indikator bersikap santun pada kategori cakap mencapai 66,67% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II. Dan indikator menghargai orang lain pada kategori cakap mencapai 60% pada siklus I menjadi 93,33% pada siklus II.

Referensi

(8)

Anwar, Chairil. 2015. Penerapan Model Pembelajaran Discovery Learning dalam Meningkatkan Prestasi Belajar Fiqih di Kelas VIII MTS. Darul Ma’arif Jakarta. UIN Syarif Hidayatullah. Jakata.

Dewi Indah Pratiwi, Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dengan Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Pada Mata Pelajaran IPA SDN 66 Kota Bengkulu.Bengkulu:,tp. 2019.

Hamdani.Strategi Belajar MengajarBandung: CV Pustaka Setia. 2011.

Heruman. Model Pembelajaran Matematika Di Sekolah Dasar (Ramdhani Boyke, Ed). Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 2008.

Karya Tulisku. 2020.Contoh Proposal Penelitian Tindakan Kelas (PTK) Peningkatan

Hasil Belajar Matematika Melalui Media Patung.

h ps://karyatulisku.com/contoh-penelitian-tindakan-kelas-ptk-sd/

Keputusan Menteri Agama No 165 Tahun 2014, Pedoman Kurikulum madrasah 2013 Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab, Jakarta : Depag

Materi Pelatihan Guru Kemendikbud. Implementasi Kurikulum 2013. Jakarta:

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. 2013.

Nata, Abudin. 2009. Metodologi Studi Islam, Ed. Revisi. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Ramadani, Marina., dkk. 2017. Instrumen Evaluasi Model CIPP pada Penerapan Penilaian Kinerja Keterampilan Proses Sains Peserta Didik.Yogyakarta Riyanto, Yatim. 2012. Paradigma Baru Pembelajaran, Jakarta: Kencana Prenada

Media Group

Salimiya. 2020. Peningkatan Hasil Belajar Fikih Materi Zakat Fitrah dengan Metode Discovery Learning Kelas V MI At-Taqwa Tanjung Rejo Kebonsari Madiun. Jurnal Studi Ilmu Keagamaan Islam, I.

h ps://ejournal.iaifa.ac.id/index.php/salimiya

Sulfiati. 2021.Proposal Penggunaan Metode Discovery Learning untuk Meningkatkan Hasil Belajar Fikih Materi Zakat Fitrah Kelas V di Madrasah Al-Ikhsan Tahun Pelajaran 2021-2022.UIN Sunan Ampel. Surabaya.

Syah, Muhibbin. Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya. 2004.

Syarifuddin, Amir. 2008.Ushul Fiqih Jilid I. Jakarta: Logos Wacana Ilmu.

Tim Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka: 1998)

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, 2003

Referensi

Dokumen terkait

sampai siklus II dapat dilihat pada gambar 22. Grafik Peningkatan Aktivitas Belajar Siswa dari Siklus I ke Siklus IIdi Kelas X-7 SMANegeri13 Medan. Pada siklus I siswa memperoleh

Dengan adanya peningkatan dari siklus I ke siklus II, maka disimpulkan bahwa penggunaan media gambar dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada pembelajaran Ilmu

Berdasarkan hasil tindakan dan data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil

Peningkatan hasil belajar peserta didik dan dan jumlah peserta didik yang tuntas dan mencapai KKM dari siklus I dan siklus II maupun sebelum penerapan model Pembelajaran

Penelitian ini menggunakan metode Penelitian Tindakan kelas (PTK) yang dilakukan dalam II siklus. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan aktivitas saat proses

Berdasarkan hasil tindakan dan data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil

Sedangkan peningkatan dari siklus I ke siklus II adalah 11%, hal ini menunjukan bahwa penggunaan pendekatan saintifik dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam pelajaran

Berdasarkan hasil tindakan dan data yang diperoleh dari tes hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat ditarik kesimpulan bahwa terjadi peningkatan hasil