• Tidak ada hasil yang ditemukan

penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (Strata 1)

WINDA MAYANG SARI NPM 12080184

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA DAN SASTRA INDONESIA SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

(STKIP) PGRI SUMATERA BARAT PADANG

2017

(2)
(3)
(4)

PENGGUNAAN PEMARKAH KOHESI DALAM KARANGAN ARGUMENTASI SISWA KELAS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

Oleh

Winda Mayang Sari¹, Upit Yulianti DN², Asri Wahyuni Sari³ 1) Mahasiswa STKIP PGRI Sumatera Barat

2) 3) Dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat

ABSTRAK

Konsep kohesi mengacu pada serangkaian kemungkinan makna yang ada untuk menghubungkan suatu unsur teks dengan yang sudah disebutkan sebelumnya dan dengan apa yang akan disebutkan sesudahnya. Jalinan teks dibangun melalui hubungan makna, maka yang menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah menemukan sumbernya untuk memilih serangkaian kemungkinan makna yang akan membentuk jalinan makna dalam teks tersebut. Pemakaian kohesi secara tepat diperlukan untuk menulis suatu karangan argumentasi agar berpengaruh terhadap keutuhan kalimat, kejelasan makna, dan kelogisan. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode deskriptif. Adapun data dalam penelitian ini adalah pemarkah kohesi yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang. Data dikumpulkan dengan cara (1) mengumpulkan dan membaca semua karangan argumentasi siswa kelas Xa, (2) memberi kode data, (3) mencatat dan menandai pemarkah kohesinya, dan (4) mengelompokkan kedalam tabel inventarisasi data penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Dalam penelitian ini, ditemukan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal referensi (pengacuan) dengan rincian pronomina persona, pronomina posesif -nya, pronomina demonstratif, dan pronomina taktakrif, substitusi (penggantian), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penghubung). sedangkan penggunaan pemarkah kohesi leksikal ditemukan repetisi (pengulangan), sinonim, hiponim, dan leksem generik. Pemarkah kohesi yang paling banyak ditemukan dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan adalah pemarkah kohesi gramatikal referensi dan konjungsi.

Jadi, pemakaian pemarkah ini sangat penting dan sangat berpengaruh terhadap kekohesifan suatu karangan.

Kata kunci: kohesi gramatikal, kohesi leksikal, dan karangan argumentasi.

(5)

USING COHESION IN AN ESSAY

ARGUMENTS IN CLASS X SMA NEGERI 1 LENGAYANG

KABUPATEN PESISIR SELATAN

By

Winda Mayang Sari¹, Upit Yulianti DN², Asri Wahyuni Sari³ 1) Students STKIP PGRI West Sumatra

2) 3) Lecturer Language Study Program and Literature Indonesia STKIP PGRI West Sumatra

ABSTRACT

The concept of cohesion refers to the range of possible meanings exist to connect a text element with the afore mentioned and with what will be mentioned later. Interwoven text is built through relationships of meaning, then that becomes the problem of this research is to find the source to select a range of possible meanings which will form the strands of meaning in the text. Appropriate use of the cohesion required to write an essay arguing that affect the integrity of the sentence, clarity of meaning, and the logic. This study aimed to describe the use of markers of grammatical and lexical cohesion in an argument essay class X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. This type of research is qualitative research with descriptive methods. The data in this study are contained in the marker cohesion argument essay class X SMA Negeri 1 Lengayang. Data collected by (1) collect and read all the essays arguments graders Xa, (2) to code the data, (3) take notes and mark marker cohesion, and (4) grouped into tables inventory usage data marker cohesion among the flowers argument graders X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. In this study, it was found the use of cohesion grammatical marker reference (this reference) with the details of personal pronouns, possessive pronouns his, demonstrative pronouns, and pronouns taktakrif, substitution (replacement), ellipsis (deletion), and conjunctions (link). while the use of lexical cohesion markers found reps (repetitions), synonyms, hyponymy and hypernymy, and leksem generic. Marker cohesion is most commonly found in the essay arguments class X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan is a reference marker grammatical cohesion and conjunctions. Thus, use of these markers is very important and greatly affect the cohesiveness of a bouquet.

Keywords: grammatical cohesion, lexical cohesion, and a essay of argumentation.

(6)

PENDAHULUAN

Pemakaian kohesi secara tepat diperlukan untuk menulis suatu karangan argumentasi agar berpengaruh terhadap keutuhan kalimat, kejelasan makna, dan kelogisan. Sebagaimana sudah diketahui bahwa wacana bukan merupakan timbunan kalimat yang acak, tapi justeru merupakan urutan (rangkaian) kalimat yang dijalin sedemikian rupa. Keterjalinan itu akan terlihat pada aspek bentuk dengan ditandai oleh sejumlah pemarkah kohesi dan aspek makna yang juga ditandai oleh sejumlah pemarkah koherensi. Sehingga dengannya memerlukan pengkajian lebih lanjut mengenai penggunaan pemarkah kohesi

Kohesi gramatikal adalah hubungan semantis antarunsur yang dimarkahi alat gramatikal yang digunakan dalam kaitannya dengan tata bahasa. Kohesi gramatikal dapat berwujud referensi (pengacuan), substitusi (penggantian), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penghubung). Kohesi leksikal adalah hubungan semantik antarunsur pembentuk wacana dengan memanfaatkan unsur leksikal atau kata. Kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan repetisi (pengulangan), sinonim (persamaan), hiponim, leksem generik, dan isotopi. Penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal akan mempengaruhi isi dalam karangan argumentasi. Keterkaitan secara leksikal dan gramatikal disebut kohesi. Suatu paragraf dikatakan kohesif apabila ada kekompakkan antara gagasan yang dikemukakan kalimat yang satu dengan yang lainnya. Kohesi atau keterpaduan bentuk berkaitan dengan penggunaan kata-katanya. Bisa saja satu paragraf mengemukakan satu gagasan utama, namun belum tentu paragraf tersebut dikatakan kohesif jika kata-katanya tidak padu. Konsep kohesi mengacu pada serangkaian kemungkinan makna yang ada untuk menghubungkan suatu unsur teks dengan apa yang sudah disebutkan sebelumnya dan dengan apa yang akan disebutkan sesudahnya.

dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan permasalahan tersebut, maka pertanyaan penelitian ini, yaitu: Pertama, bagaimanakah penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan? Kedua, bagaimanakah penggunaan pemarkah kohesi leksikal dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan?

Tujuan penelitian ini yaitu sebagai berikut. Pertama, mendeskripsikan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Kedua, mendeskripsikan penggunaan pemarkah kohesi leksikal dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Berdasarkan uraian tersebut perlu dilakukan penelitian mengenai penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Menurut Halliday dan Hasan (dalam Zaimar, 2009:117), kohesi gramatikal dapat diklasifikasikan dalam beberapa kategori, yaitu; referensi (pengacuan), substitusi (penggantian), elipsis (pelesapan), dan konjungsi (penyambungan). Masing-masing kategori ini bukan hanya mempunyai dasar teoritis sebagai jenis- jenis hubungan kohesif, melainkan juga mempersiapkan suatu cara yang praktis untuk menggambarkan dan menganalisis teks. Kohesi leksikal dapat diwujudkan dengan repetisi (pengulangan), sinonim (persamaan), hiponim, leksem generik, dan isotopi. Penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal akan mempengaruhi isi dalam karangan argumentasi.

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode deskriptif. Data dalam penelitian ini adalah pemarkah kohesi yang terdapat dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang. Sumber data dalam penelitian ini adalah karangan argumentasi siswa kelas Xa SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan. Instrumen dalam penelitian ini adalah peneliti sendiri, dibantu dengan rujukan teori, dan format inventarisasi data. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode simak dengan langkah sebagai berikut. Pertama,

(7)

mengumpulkan dan membaca semua karangan argumentasi siswa kelas Xa. Kedua, memberi kode data. Ketiga, mencatat dan menandai pemarkah kohesinya. Keempat, mengelompokkan kedalam tabel inventarisasi data penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan.

Teknik pengabsahan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik triangulasi (memanfaatkan peneliti lain untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data). Sumber lain di luar data ini adalah Bapak Wahyudi Rahmad, M.Hum. dosen Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia STKIP PGRI Sumatera Barat. Bapak Wahyudi Rahmad, M.Hum. merupakan salah seorang dosen yang memiliki latar belakang pendidikan bahasa dan sastra Indonesia. Untuk penganalisisan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode agih dengan menggunakan teknik baca markah dan teknik ganti dengan langkah-langkah berikut. Pertama, mendeskripsikan data.

Kedua, menganalisis penggunaan pemarkah kohesi yang digunakan dalam karangan argumentasi siswa kelas X SMA Negeri 1 Lengayang Kabupaten Pesisir Selatan berdasarkan teori pemarkah kohesi.

Ketiga, menulis hasil penelitian secara utuh.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Jumlah karangan yang dijadikan data penelitian sebanyak 32 karangan. Berdasarkan karangan tersebut ditemukan penggunaan pemarkah kohesi gramatikal terdiri dari: (1) pemarkah referensi (pengacuan), (2) pemarkah substitusi (penggantian), (3) pemarkah elipsis (pelesapan), dan (4) pemarkah konjungsi (penghubung). Sedangkan penggunaan pemarkah kohesi leksikal terdiri dari: (1) repetisi (pengulangan), (2) sinonim, (3) hiponim, (4) leksem generik, dan (5) isotopi.

Pada pemarkah kohesi gramatikal, penggunaan pemarkah referensi (pengacuan) ditemukan empat jenis dari kelima jenisnya, yaitu: pronomina persona, pronomina posesif, pronomina demonstratif, dan pronomina taktakrif. Penggunaan pemarkah substitusi (penyulihan), pemarkah elipsis (pelesapan) dan penggunaan pemarkah konjungsi (penghubung) juga ditemukan. Untuk pemarkah kohesi leksikal, ditemukan penggunaan pemarkah repetisi (pengulangan), pemarkah sinonim, pemarkah hiponim, leksem generik, dan untuk pemarkah isotopi sama sekali tidak ditemukan dalam tulisan karangan argumentasi siswa kelas Xa tersebut.

KESIMPULAN

Berdasarkan analisis data yang dilakukan dari 32 karangan argumentasi siswa yang diteliti, karangan argumentasi tersebut kohesif karena di dalam karangan argumentasi terdapat penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dan leksikal yang menjadikan karangan argumentasi padu dan mempunyai keterkaitan satu sama lain. Begitu juga dengan hubungan antar gagasan dan alasan yang disampaikan dalam karangan argumentasi siswa tersebut mudah dipahami.

SARAN

Berdasarkan simpulan penelitian dapat disarankan beberapa hal sebagai berikut. Pertama, bagi siswa, diharapkan penelitian ini dapat menambah pengetahuan siswa mengenai penggunaan pemarkah kohesi dalam menulis karangan argumentasi. Kedua, bagi guru, khususnya yang mengajar mata pelajaran bahasa Indonesia, sebaiknya menyajikan materi tentang penggunaan pemarkah kohesi gramatikal dalam menulis karangan argumentasi dengan baik, karena penggunaan pemarkah kohesi sangat berperan dalam menulis suatu kalimat. Ketiga, bagi kalangan akademis/mahasiswa, penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berbahasa Indonesia yang baik dan benar, khususnya mengenai penggunaan pemarkah kohesi dalam karangan argumentasi. Keempat, bagi peneliti lain, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan acuan dalam melakukan penelitian yang sejenis.

(8)

KEPUSTAKAAN

Sudaryat, Yayat. 2009. Makna-makna dalam Wacana. Bandung: Yrama Widya.

Syamsuddin. 1992. Studi Wacana (Teori-Analisis- Pengajaran). Bandung: IKIP Bandung.

Tarigan, Henry Guntur. 2009. Pengajaran wacana. Bandung: Angkasa Bandung.

Zainurrahman. 2011. Menulis dari Teori Hingga Praktis. Bandung: Alfabeta.

Zaimar, Okke Kusuma Sumantri dan Ayu Basoeki Harahap. 2009. Telaah Wacana. Jakarta: The Intercultural Institute.

Referensi

Dokumen terkait

The findings of the study reported that the English teachers of Bunga Bangsa Islamic Junior High School Samarinda had implemented TPACK in online learning context by

World Education Forum on Education for All di Dakkar, Senegal tahun 2000 dirumuskan bahwa: 1 tahun 2015 anak perempuan, anak-anak dalam keadaan sulit, dan mereka yang termasuk