• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2022/2023

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA SOSIAL DAN PENDIDIKAN KEWIRAUSAHAAN TERHADAP MINAT BERWIRAUSAHA MAHASISWA PRODI PENDIDIKAN EKONOMI FKIP UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN 2022/2023"

Copied!
89
0
0

Teks penuh

Untuk menjelaskan apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara penggunaan media sosial terhadap minat berwirausaha pada mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan. Untuk menjelaskan apakah terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pemanfaatan media sosial dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha mahasiswa FKIP Universitas HKBP Nommensen Medan.

Openness (keterbukaan)

Kebebasan masyarakat dalam mengakses berbagai informasi publik yang dihasilkan oleh badan publik diatur dengan undang-undang. Berkembangnya fasilitas informasi membuat pemerintah juga memanfaatkan media sosial sebagai sarana penyebaran informasi di era digital ini.

Conversation (percakapan)

Taprial dan Priya Kanwar (2012) menyatakan, “Percakapan adalah interaksi aktif antara satu sama lain atau komunikasi melalui pesan singkat atau komentar di media sosial”. Percakapan merupakan hubungan timbal balik antara dua orang atau lebih, dan setiap orang yang terlibat berperan aktif.

Community (komunitas)

Komunitas offline merupakan komunitas yang proses sosialisasinya tidak menggunakan media online sebagai sarana penyebaran informasi, melainkan menggunakan kontak personal sebagai sarana penyebaran informasi. Komunitas yang merupakan perkumpulan dari berbagai kelompok tentunya terdiri dari orang-orang yang memiliki pengalaman berbeda-beda.

Connectedness (menghubungkan)

Hakekat Pendidikan Kewirausahaan

  • Indikator Pendidikan Kewirausahaan

Menurut (Wishnu et al, 2020): Indikator untuk mengukur pengaruh variabel pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha siswa adalah: . 1) Keinginan untuk berwirausaha. Fuadi (2009:93) menyatakan bahwa: Keinginan berwirausaha adalah keinginan, minat dan kemauan seseorang melalui gagasan yang dimilikinya untuk bekerja keras atau mempunyai kemauan yang kuat untuk berusaha memenuhi kebutuhan hidupnya, tanpa merasa takut terhadap lingkungan. risiko yang akan terjadi, mampu menerima tantangan, percaya diri, kreatif dan inovatif serta mempunyai kemauan dan keterampilan untuk memenuhi kebutuhan Keinginan berwirausaha merupakan gejala psikologis memusatkan perhatian dan melakukan sesuatu kepada wirausaha dengan rasa gembira karena membawa manfaat. . untuk dia. Keinginan untuk berwirausaha muncul karena adanya pengetahuan dan informasi tentang kewirausahaan yang kemudian dilanjutkan dengan berpartisipasi secara langsung untuk mendapatkan pengalaman dan akhirnya timbul keinginan untuk memperhatikan pengalaman yang diperoleh.

Keinginan untuk berwirausaha merupakan suatu dorongan dari dalam diri seseorang yang mampu memberikan semangat untuk melakukan kegiatan usaha untuk memperoleh penghasilan tanpa bergantung pada orang lain. Menurut Katz dan Gatner (dalam Slamet, 2020) berpendapat bahwa keinginan berwirausaha adalah suatu proses mencari informasi. Keinginan untuk berwirausaha bukan merupakan bawaan lahir, melainkan tumbuh dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhinya.

Keinginan untuk berwirausaha tercermin dari upaya seseorang untuk bekerja keras, menanggung segala resiko, bersedia mencari jalan dan metode baru serta mampu belajar dari pengalaman. Keinginan berwirausaha dipengaruhi oleh sikap dan motivasi, pengaruhnya bersifat positif: semakin tinggi dukungan pada mahasiswa maka semakin besar pula minat berwirausaha (Munawar & Supriatna, 2018).

Wawasan

Seliro Wangi dalam buku Kewirausahaan (2017), berpendapat bahwa “salah satu cara untuk memperluas wawasan adalah dengan menemukan ilmu baru, menciptakan hal-hal baru, terus melatih daya pikir, banyak membaca ilmu-ilmu yang berkaitan dengan bidang kewirausahaan yang akan Anda miliki. mengejar." Misalnya kita ingin menekuni wirausaha pangan, maka kita perlu banyak membaca informasi mengenai hal tersebut. Akan lebih baik jika para wirausahawan mengetahui ilmu tersebut secara khusus pada bidang usaha yang dijalankannya…mereka dapat menerapkannya pada bisnis yang dijalankannya.

Salah satu cara untuk memperluas wawasan dalam berwirausaha adalah dengan banyak membaca ilmu pengetahuan tentang bidang kewirausahaan yang akan Anda tekuni. Cara memperluas wawasan tentang kewirausahaan adalah: Banyak membaca informasi dan pengetahuan, baik dari buku maupun dari internet. Artinya jika kita mempunyai latar belakang wirausaha maka akan mengurangi resiko mencari lowongan, karena disinilah akan terbuka peluang kerja. Contoh kecil saja, jika anda seorang pegawai swasta dan anda dipecat maka anda akan kehilangan pekerjaan, jika anda mempunyai ilmu wirausaha maka anda tidak akan kesulitan mencari pekerjaan dan anda akan memanfaatkannya sebagai peluang untuk membangun usaha. b) Meningkatkan keterampilan dan pengetahuan.

Semakin tinggi keinginan kita untuk berwirausaha maka kemampuan kita dalam berwirausaha akan semakin meningkat. Jika bisnis yang Anda mulai dari awal berkembang menjadi bisnis besar, maka Anda dituntut untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan Anda. Kita tidak mungkin terjebak pada skill yang kita miliki, untuk meminimalisir persaingan di pasar, kita juga perlu lebih meningkatkan skill dan pengetahuan kita. c) Peningkatan inovasi dan kreativitas.

Kesadaran

Manfaat Pendidikan Kewirausahaan

Pendidikan kewirausahaan penting dipelajari guna mempelajari hal-hal yang berkaitan dengan kewirausahaan sebagai bekal sebelum memulai usaha atau usaha. Kewirausahaan merupakan suatu disiplin ilmu yang mempunyai objek tersendiri yaitu kemampuan menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda.

Meningkatkan Pendidikan Kewirausahaan

Pelatihan kewirausahaan akan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan yang nantinya akan membentuk pola pikir dan sikap mental kewirausahaan sehingga peserta didik dapat menjadi individu yang mandiri. Selain itu, pendidikan kewirausahaan juga akan meningkatkan kompetensi kewirausahaan yang akan membawa manfaat besar bagi kehidupan mereka di masa depan.

Pendidikan Kewirausahaan dalam Kurikulum MBKM

Bagi manajer tingkat atas, keterampilan ini bukanlah sesuatu yang terlalu penting. Keterampilan konseptual sangat penting bagi manajer puncak, kurang penting bagi manajer tingkat menengah, dan tidak diperlukan bagi manajer tingkat pertama. Keterampilan kepemimpinan atau keterampilan manajemen merupakan bekal yang harus dimiliki oleh para wirausaha. Seorang wirausaha harus mampu menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan agar usaha yang dijalankannya dapat mencapai tujuan yang diinginkan... menganalisis dan mengembangkan pasar, kemampuan mengelola sumber daya manusia dan material, uang, fasilitas dan semuanya sumber daya perusahaan merupakan syarat mutlak untuk menjadi pengusaha sukses.

Mengutip The Balance Careers, keterampilan teknologi merupakan keterampilan yang mencakup hampir semua aspek yang berkaitan dengan penguasaan teknologi. Hal ini menunjukkan bahwa posisi pekerjaan yang berhubungan dengan teknologi mempunyai tingkat spesialisasi yang tinggi. Skill yang pertama berkaitan dengan interaksi dengan pelanggan dan biasanya berhubungan dengan perjalanan pelanggan, interaksi pengguna, juga dari segi pengguna. pengalaman.

Pemasaran juga akan erat kaitannya dengan keterampilan berbicara di depan umum, atau kemampuan berbicara dengan lancar di depan umum. Kemampuan atau keterampilan yang harus dimiliki oleh mainstream marketing lebih luas dan disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.

Minat Berwirausaha

  • Faktor-faktor Yang mempengaruhi Minat Berwirausaha
  • Indikator Minat Berwirausaha
  • Manfaat Minat Berwirausaha
  • Karakteristik Minat Berwirausaha
  • Objek Studi Kewirausahaan
  • Upaya Pemerintah dalam Mengembangkan Kewirausahaan Mahasiswa

Semakin baik lingkungan keluarga dan masyarakat sekitar maka akan semakin mendorong seseorang untuk menjadi wirausaha. Jika pendidikannya memadai maka seseorang akan siap menjadi wirausaha dan memimpin bawahannya. Berusahalah semaksimal mungkin dalam memulai suatu usaha, Dalam menjalankan suatu usaha seorang wirausaha harus serius, bekerja keras dan berdedikasi serta mengerjakan pekerjaan tersebut dengan sungguh-sungguh dan fokus pada tujuan walaupun orang tersebut berada pada titik terendah.

Nilai pertama yang harus dimiliki seorang wirausaha adalah kemandirian karena wirausahawan ingin menjalankan usahanya sendiri. Artinya seorang wirausaha tidak sekedar harus merencanakan sesuatu, namun benar-benar harus bertindak demi mencapai tujuan usahanya. e) Manajemen. Seorang wirausaha harus jujur ​​dalam membangun hubungan yang baik sehingga mampu membangun jaringan sosial yang luas. h) Realistis Seorang wirausaha juga harus realistis.

Seorang wirausaha tidak boleh mengutamakan perasaannya dan harus selalu berusaha bertindak sesuai dengan kenyataan. Billy Boen (2012) menyatakan: “Tanpa tekad yang kuat, seseorang tidak akan mampu mencapai apa yang dicita-citakannya, menjadi seorang wirausaha tidak hanya harus memiliki modal yang besar, karena inti dari memulai suatu usaha adalah memiliki tekad yang kuat. , penuh percaya diri dan mau bekerja keras.” Indikator yang digunakan untuk mengetahui minat berwirausaha siswa antara lain kesiapan menjadi wirausaha.

Seorang wirausahawan harus mempunyai cara pandang, visi masa depan, apa yang ingin ia lakukan, apa yang ingin ia capai dari apa yang dilakukannya.

Penelitian Yang Relevan

0,05 maka Ho ditolak yaitu terdapat pengaruh positif yang signifikan antara pendidikan kewirausahaan dan sosial ekonomi terhadap minat berwirausaha siswa.

Kerangka Berfikir

Hipotesis Penelitian

  • Lokasi Penelitian
  • Waktu Penelitian

Populasi dan Sampel Penelitian .1 Populasi Penelitian

Jadi jumlah sampel yang diambil mengacu pada tabel Krejcie, jadi dengan populasi antara 70 dan 71, maka sampel yang digunakan adalah 59. Jadi, dalam penelitian ini, dengan populasi 71 siswa, sampel yang akan diambil adalah 59 siswa. .

Defenisi Operasional Variabel

  • Variabel Pendidikan Kewirausahaan (X2)
  • Variabel Minat Berwirausaha (Y)

Teknik Pengumpulan Data .1 Angket dan Kuesioner

Media sosial merupakan media online yang dapat digunakan untuk berkomunikasi, berinteraksi, berpartisipasi, berbagi ide, berkolaborasi dalam berkreasi dan membangun komunitas. Pendidikan kewirausahaan merupakan pemahaman seseorang mengenai kewirausahaan dengan cara mewujudkan gagasan ke dalam dunia nyata secara kreatif dan inovatif dalam mengembangkan peluang usaha menjadi peluang usaha. Minat berwirausaha merupakan kemampuan untuk mempunyai keberanian dalam memenuhi kebutuhan sendiri, menciptakan suatu usaha baru dengan kemampuan yang dimiliki.

Dokumentasi adalah suatu cara pencarian data tentang suatu hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, risalah rapat, buku catatan, agenda dan lain sebagainya (Suharsimi Arikunto, 2010: 274).

Uji Coba Instrumen .1 Uji Validitas

  • Uji Reliabilitas
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Media Sosial (X 1 )
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan (X 2 )
  • Uji Validitas dan Reliabilitas Minat Berwirausaha (Y)

Apabila instrumen tersebut valid, maka instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang ingin diukur. Dengan menguji validitas pertanyaan pada angket, peneliti melakukan uji validitas terhadap pertanyaan angket mahasiswa FKIP tahun 2019 yaitu Prodi Pendidikan Matematika, Pendidikan Agama dan Pendidikan Bahasa Indonesia yang berjumlah 59 mahasiswa melalui Google Form dengan rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 95% atau α =5%( α. Dari hasil uji validitas media sosial (X1), dari 25 item pertanyaan yang diuji dalam penelitian, terdapat 2 soal dinyatakan tidak valid karena rhitung > rtabel.

Dari hasil Uji Validitas Pendidikan Kewirausahaan (X2) dari 25 item pertanyaan yang diujikan dalam penelitian, 3 pertanyaan dinyatakan tidak valid karena rhitung > rtabel. Sedangkan untuk reliabilitas angket digunakan rumus Cronbach Alpha sehingga diperoleh nilai Cronbach Alpha sebesar 0,757>0,266, sehingga jawaban responden mahasiswa terhadap variabel Pendidikan Kewirausahaan dapat digunakan untuk penelitian atau dianggap reliabel. Dalam menguji keabsahan pertanyaan pada angket, peneliti melakukan uji validitas terhadap pertanyaan angket pada mahasiswa FKIP angkatan 2019 yaitu program studi Pendidikan Matematika, Pendidikan Agama dan Pendidikan Bahasa Indonesia yang berjumlah 59 mahasiswa melalui Google Form dengan rhitung > rtabel pada taraf signifikansi 95% atau α =5%( α.=0,05) dan hasil rtabel=0,266 sesuai dengan ketentuan rumus Pearson Product Moment.

Dari hasil uji validitas Kuesioner Minat Berwirausaha (X2), dari 25 item pertanyaan yang diuji dalam penelitian, 25 pertanyaan dinyatakan valid karena rhitung > rtabel. Sedangkan untuk reliabilitas kuesioner digunakan rumus Cronbach Alpha dengan nilai Cronbach Alpha sebesar 0,786>0,266.

Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Media Sosial
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Media Sosial

Teknik Analisis Data .1 Uji Normalitas

  • Uji Homogenitas
  • Regresi Linear Berganda

Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel atau lebih yang diuji mempunyai hubungan linier atau tidak signifikan. Sugiyono (2007:262) menyatakan signifikansi regresi digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh antara variabel independen terhadap variabel dependen. Maka penelitian ini digunakan untuk mengetahui pengaruh media sosial dan pendidikan kewirausahaan terhadap minat berwirausaha.

Uji Hipotesis

  • Uji Parsial ( Uji-t )
  • Uji Simultan( Uji – F)

Uji simultan (uji F) digunakan untuk menguji apakah masing-masing variabel bebas (X) mempunyai pengaruh positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y) secara simultan. Jika F-hitung ≥ F-tabel pada tingkat signifikansi 5% berarti terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara simultan. Jika F-hitung ≤ F-tabel pada taraf signifikansi 5% berarti tidak terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara variabel independen dengan variabel dependen secara simultan.

Koefisien Determinasi (R 2 )

Gambar

Tabel 3.1  Populasi Penelitian
Tabel 3.8 Hasil Uji Reliabilitas Penggunaan Media Sosial
Tabel 3.10 Hasil Uji Reliabilitas Pendidikan Kewirausahaan
Tabel 3.11 Hasil Uji Coba Validitas Angket Minat Berwirausaha (Y)

Referensi

Dokumen terkait