• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penggunaan Video Animasi dalam Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Penggunaan Video Animasi dalam Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah "

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1037

Penggunaan Video Animasi dalam Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah

Syindi Novelia 1, Nur Hazizah2

Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini, Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

Email: syindinovelia12@gmail.com Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan penggunaan video animasi dalam pengenalan huruf hijaiyah pada anak usia dini. Pengenalan dan membaca huruf hijaiyah seharusnya sejalan dengan teori-teori yang dikemukakan para ahli. Begitu juga dalam pengenalan huruf hijaiyah yang wajib dipelajari anak sejak usia dini. Penelitian ini menggunakan metode studi literatur, sumber datanya dari referensi jurnal lmiah atau buku, teknik pengumpulan datanya dengan mengolah dan menganalisis sumber data yang telah ditemukan sesuai dengan pembahasan yang akan diteliti. Hasil penelitian ini adalah mendeskripsikan media video animasi dapat membuat anak mengenal dan membaca huruf hijaiyah. Setelah dianalisis, semua teori dan penelitian yang meneliti tentang hubungan video animasi dan huruf hijaiyah terbukti animasi sangat berperan penting dalam proses belajar mengajar sebagai media pembelajaran di kelas. Begitu juga dengan pembelajaran huruf hijayah terbukti efektif untuk digunakan dalam pembelajaran karena tampilan animasi sangat menarik sehingga dapat meningkatkan motivasi dan minat anak sekaligus membantu guru dalam mempersingkat waktu. Maka dari itu terbukti bahwa video animasi dapat mengenalkan huruf hijaiyah pada anak. Penelitian ini menjelaskan tentang analisis beberapa jurnal ilmah dan buku yang menjelaskan efesiennya penggunaan video animasi dalam pembelajaran huruf hijaiyah anak.

Kata Kunci : media pembelajaran; video animasi; huruf hijaiyah Abstract

The purpose of this study is to describe the use of animated videos in the introduction of Hijaiyah letters in early childhood. The introduction and reading of hijaiyah should be in line wuth the theories put forward by experts. Likewise in the introduction of hijaiyah letters that must be studied by children from an early age. This research uses literature study method, the data source is from scientific journals reference or books, data collection techniques by processing and analyzing data sources that have been found in accordance with the discussion to be studied. The result of this study are describing the animation video media can make children recognize and read hijaiyah letters. After being analyzed, all the theories and research that examines the relationship between animated videos and hijaiyah letters prove that animation plays an important role in the teaching and learning process as a medium of learning in the classroom. Likewise with hijaiyah learning proven effective for use in learning because the display of animation is very interesting so that it can increase motivation and interest of children while helping teachers to shorten time. Therefore it is proven that animated videos can intoduce hijaiyah letters to children. This study describes the analysis of several scientific journals and books that explain the efficient use of animated videos in learning hijaiyah letters for children.

Keywords : learning media,animated video; arabic latter (hijaiyah) PENDAHULUAN

Usia dini merupakan masa dimana saat yang tepat memberikan stimulasi kepada anak. Menurut Mulyasa (2012:6) anak usia dini adalah individu yang sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan dengan pesat. Sedangkan, Hartati (2007:10)

(2)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1038 menjelaskan anak usia dini adalah sekelompok individu yang berada pada usia 0-8 tahun yang berada dalam proses pertumbuhan dan perkembangan secara terus menerus.

Suryana (2013:46) anak usia dini adalah anak yang berusia 0-6 tahun yang berada di masa emas bagi anak, semua aspek perkembangan dapat berkembang dengan pesat pada masa ini, oleh karena itu pendidik harus mengoptimalkan stimulasi yang akan diberikan kepada anak.

Pendidikan adalah salah satu upaya dalam meningkatkan kemampuan anak.

Dengan menempuh jalur pendidikan manusia dapat memperoleh pengetahuan dan meningkat kemampuan. Susanto(2011:16) mengatakan pendidikan anak usai dini adalah pendidikan yang diberikan kepada anak saat berusia 0-6 tahun yang dilakukan dengan cara memberikan stimulasi dan rangsangan. Pendidikan anak usia dini memiliki tujuan tertentu bagi anak usia dini, tujuan pendidikan anak usia dini menurut Riri (2012:1) yaitu untuk membentuk anak yang berkualitas sehingga di masa depan dapat berkembang sesuai dengan perkembangannya. Sangat penting bagi kita memberikan pendidikan di awal pra sekolahnya.

Menurut Howard Gardner dalam Fadhli (2016:4) menyatakan ada delapan jenis kecerdasan yang dapat dikembangkan pada anak yaitu: kecerdasan bahasa/linguistik;

kecerdasan logika matematika; kecerdasan intrapersonal; kecerdasan interpersonal;

kecerdasan musikal; kecerdasan visual dan spasial; kecerdasan kinestik dan kecerdasan ilmiah atau naturalis. Salah satunya kecerdasan yang penting dikembangkan saat anak usia dini adalah kecerdasan bahasa. Menurut Pebriana (2017:2) perkembangan bahasa pada anak usia dini sangat penting dikembangkan, karena salah satu faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif anak adalah perkembangan bahasa anak. Semakin bertambah usianya anak akan berkembang pula kemampuan nya, hal tersebut dapat mempengaruhi pemahaman anak terhadap lingkungan, maka perkembangan bahasa anak akan berkembang pula menuju tingkat dari sederhana ke menjadi yang lebih kompleks. Hal ini sependapat dengan Suryana (2013:14) yang menyatakan bahasa adalah media komunikasi utama bagi anak sebagai tempat menyalurkan berbagai keinginan dan kebutuhan serta pikiran, ide anak.

Menurut Hurlock (1978:186) perkembangan bahasa pada anak usia dini berkembang bersama dengan pertambahan usianya. Semua anak memiliki tahapan perkembangan yang sama, hanya beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa seperti sosial keluarga, kecerdasan kesehatan, maka dari itu penting bagi orang tua menstimulasi bahasa anak sejak dini. Vygotsky dalam Antonius (2018:39) juga mengungkapkan perkembangan bahasa bagi anak sangatlah penting dalam pertumbuhan kognitif dan interpedensi dia antara keduanya. Dari itu sebaiknya orang tua harus menstimulasi perkembangan bahasa anak dimulai dari usia dini.

Mulyani, Pamungkas, and Inten (2018:205) berpendapat salah satu pembelajaran bahasa yang dapat diajarkan pada anak adalah membaca Al-Qur’an yang merupakan pembelajaran agama islam. Membaca Al-Qur’an merupakan ibadah kepada Allah Subhanahu wata’ala, sebagai umat islam kita wajib mengetahui dan membaca Al- Qur’an. Bagi umat islam Al-Qur’an adalah sumber utama (al-marja’al-awwal) sebagai umat islam kita hidup sesuai dengan rujukan pedoman yang ada di Al-Qur’an. Rafika, Aziz &

Ahmad (2016:5) berpendapat pengembangan kecerdasan spiritual sebaiknya dikenalkan pada saat anak usia dini melalui pemberian stimulasi di sekolah, orang tua di rumah dan lingkungan sekitarnya, anak sejak lahir sudah memiliki kecerdasan dan akan terus menerus dikembangkan hingga beranjak dewasa. Kecerdasan spiritual itu adalah salah satunya mengenal kan Al-Qur’an pada anak.

Menurut Wulandari (2017:2) Wajib hukumnya kita memperkenalkan Al-Qur’an sejak dini kepada anak karena sejak umur 7 tahun anak sudah wajib melaksanakan sholat 5 waktu. Sedangkan bacaan sholat ada dalam Al-Qur’an, oleh karena itu wajib bagi orang tua mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak sejak usia dini agar anak dapat membaca Al- Qur’an dan menghafal Al-Qur’an. Perkenalan anak pada kegiatan literasi Al-Qur’an

(3)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1039 merupakan proses awal untuk mengetahui isi kandungan Al-Qur’an. Begitu banyak cara yang dapat dilakukan guru dan orang tua untuk mengenalkan huruf hijaiyah pada anak, guru hanya bisa berlaku kreatif dalam memilih strategi dan media agar anak dapat nyaman belajar Al-Qur’an. Islamiah, Fridani & Asep (2019:9-10) juga berpendapat peran orang tua sangatlah penting dalam menfasilitasi pendidikan agama anak termasuk pengajaran Al- Qur’an. Pendidikan agama khususnya Al-Qur’an sangat penting dipersiapkan sebagai pondasi dasar kebaikan saat usia belia.

Nawaz and Jahangir (2015:2) menyatakan apabila fondasi utama tidak ditegakkan di saat usia dini dapat menghambat perkembangan sosial, emosional, dan intelektual anak di masa depan. Mulyani (2018:9) menyatakan Indonesia merupakan negara yang cukup tinggi tercatat memiliki masyarakat yang buta huruf Al-Qur’an. Kondisi ini sangat memprihatinkan, sebagai pemeluk agama islam sudah sewajibnya kita belajar ilmu agama salah satu nya Al- Qur’an sebagai pedoman hidup umat islam. Salah satu penyebabnya adalah kesan pertama saat belajar Al-Qur’an yang kurang menyenangkan, terlihat dari proses belajar mengajar, anak tidak merasa senang karena teknik maupun media yang digunakan guru dalam mengenalkan Al-Qur’an kurang cocok pada anak atau kurang sesuai dengan perkembangan anak, pendidik di lapangan masih memanfaatkan media konvensional, menuntut anak duduk dan memperhatikan guru. Maka dari itu perlu mengenalkan huruf hijaiyah kepada anak sejak masih pra sekolah, karena membaca Al-Qur’an termasuk ibadah kepada Allah Subhanahu wata’ala. (Mulyani et al. 2018)

Pengajaran membaca huruf hijaiyah biasanya dilakukan melalui sistem mengaji, dan biasanya tempat belajar mempelajari Al-Qur’an adalah masjid dan sekolah. Tetapi menurut Mulyani (2018:4) belajar dengan orang tua adalah cara yang terbaik karena anak sangat akrab dengan orang tuanya, maka karena itu orang tua dituntut bisa membaca Al-Qur’an agar dapat mengajarkan anak di rumah. Cara lainnya adalah orang tua memasukkan anak sekolah yang mengajarkan baca tulis Al-qur’an. Belajar dengan sistem mengaji di sekolah biasanya dilakukan dalam waktu yang relative lama karena mengingat huruf hijaiyah sangatlah rumit dipelajari, karena penuh dengan simbol-simbol yang sebelumnya asing bagi anak. Huruf hijaiyah juga termasuk bahasa arab yang merupakan bahasa asing yang jarang didengar anak. Lama memakan waktu dalam pembelajaran dapat menimbulkan rasa malas,bosan dan kejenuhan bagi anak. Siswanti (2012:1-2) juga menambahkan kendala yang di alami dalam pembelajaran adalah guru mengajarkan bacaan huruf hijaiyah hanya sebentar dan terlalu cepat dalam penyampaian materi sehingga anak susah menghafal lafal dan bentuk huruf hijaiyah, tak banyak juga anak yang ragu membedakan bentuk dan lafal huruf hijaiyah yang hampir sama.

Asyhar (2012:16-18) mengatakan pemanfaatan media pembelajaran sangat penting bagi proses belajar mengajar di kelas, guru harus memilih dan menciptakan media yang menarik dan sesuai dengan karakteristik anak. Media pembelajaran baru dengan memanfaatkan teknologi diharapkan dapat mengatasi kejenuhan tersebut dan dapat mempersingkat waktu. Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam proses belajar mengajar, hal itu dikarenakan dapat memperlancar pemahaman dan memperkuat ingatan anak. Media pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi dapat membantu guru dalam mengefektifitaskan proses pembelajaran. Teknologi tersebut adalah komputer, televisi, auditape, internet, dan lain-lainnya. Mulyani (2018:2) mengatakan cara mengajari anak pembelajaran huruf hijaiyah dapat dilakukan dengan memanfaatkan media teknologi yang lebih canggih bisa melalui lewat video maupun kaset. Dengan cara memanfaatkan media teknologi guru dan orang tua harus memiliki fasilitas yang memadai.

Berbagai media pembelajaran teknologi video diyakini sangat berguna dan cocok untuk pembelajaran. Astuti & Mustadi (2014:250) menyatakan salah satu media video yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran huruf hijaiyah adalah media video animasi, video animasi menyampaikan pesan-pesan pembelajaran secara audio visual dengan disertai unsur gerak, media animasi juga tidak hanya menyajikan materi yang dapat diterima oleh indera penglihatan saja tetapi juga indera pendengaran, media ini juga akan menarik dan

(4)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1040 selalu diterima oleh anak. Media pembelajaran video animasi diharapkan dapat memberikan banyak tampilan-tampilan gambar yang menarik dan mudah dipahami. Kurniawan (2006:4) mengatakan penggunaan video animasi diharapkan dapat meningkatkan perhatian anak dalam pembelajaran.

Media pembelajaran animasi dapat memberikan banyak tampilan-tampilan gambar yang menarik dan mudah dipahami. Salah satu metode pengajaran yang sekarang ini dapat dikembangkan adalah dengan memanfaatkan teknologi seperti video animasi. Maka dari beberapa referensi diatas penulis tertarik untuk mengadakan penelitian studi literatur yaitu

Pengaruh Penggunaan Media Animasi dalam Mengenal dan Membaca Huruf Hijaiyah Anak”. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui keunggulan media video animasi dalam memperkenalkan huruf hijaiyah pada anak, dapat meningkat atau tidaknya. Manfaat penelitian ini bagi anak adalah : (1) Anak dapat mengenal dan membaca huruf hijaiyah baik secara urut maupun tidak, (2) meningkatkan minat anak belajar huruf hijaiyah melalui media video animasi. Manfaat bagi guru adalah : (1) Memberikan masukan dan saran kepada guru pentingnya memilih dan menyediakan media atau alat peraga yang akan ditampilkan sebagai perantara penyampaian materi, (2) Memberikan masukan kepada guru bahwa media video atau audio visual dapat membantu guru dalam belajar mengajar sehingga anak minat dalam belajar dan tidak cepat bosan.

METODOLOGI

Dalam mendeskripsikan mengenai pengaruh penggunaan media video animasi dalam mengenal dan membaca huruf hijaiyah anak di Taman Kanak-Kanak, jenis penelitian ini adalah studi literatur (library research) yang melalui kajian pustaka dalam memperkuat analisis yang di dukung dari sumber yang memiliki kedalaman teori. Menurut Nazir dalam Lisnawati (2015:37), studi pustaka adalah teknik dalam mengumpulkan data dengan mengadakan studi penelaahan terhadap buku, literatur catatan dan laporan yang ada hubungannya dengan masalah yang dipecahkan.Sedangkan menurut Zed dalam Yeni &

Hartati (2020:5) studi literatur adalah kegiatan yang dilakukan berkenaan dengan metode pengumpulan data pustaka dengan membaca, mencatat dan mengolah bahan penelitian dengan bersumber dari dokumen-dokumen seperti buku-buku, jurnal-jurnal dan hasil penelitian yang relevan.

Dalam studi literatur ini mencari informasi tentang “teori media animasi bagi anak usia dini, pemanfaatan video animasi dalam pembelajaran dan mengenal huruf hijaiyah pada anak usia dini” referensi ini didapat melalui jurnal, buku, modul, skripsi yang telah di publish.Data yang digunakan adalah data sekunder yaitu sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dengan berapa bukti, catatan atau laporan historis. Menurut Joseph dalam Harahap 2014:69), sumber data dalam penelitian ini adalah sumber acuan khusus yang berupa buku, jurnal, catatan, tesis dan lainnya. Teknik Pengumpulan Data yang akan dilakukan adalah studi kepustakaan atau study literatur. Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari buku- buku, artikel, jurnal, website, dan literatur yang berhubungan dengan permasalahan penelitian untuk memperoleh wawasan dan dasar teori sehingga bisa digunakan sebagai informasi untuk menganalisis tentang pembahasan masalah penelitian ini. Menurut Sugiyono (2011:244), analisis data adalah proses dimana peneliti mencari dan menyusun secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan dokumentasi, memilih mana yang lebih penting dan dipelajari. Tahap selanjutnya adalah penyederhanaan data ke dalam bentuk yang mudah dibaca dan dipahami. Penyedehanaan ini merupakan upaya peneliti untuk mencari jawaban atas permasalahan yang sudah dirumuskan sebelumnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Media Video Animasi Bagi Anak Usia Dini

(5)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1041 Pembelajaran dengan memanfaatkan pengenalan teknologi informasi, sangat penting agar dapat memenuhi banyaknya kendala yang ada di kelas. (Romadhona &

Hafidzh (2017:2) menyatakan pemanfatan teknologi dalam dunia pendidikan menyebabkan pergerseran media pembelajaran tradisional yang dapat memudahkan guru menyampaikan materi di dalam kelas. Salah satu media pembelajaran yang digunakan adalah memanfaatkan media pembelajaran teknologi berbasis komputer seperti media video.

Menurut Dewantik, Mukminin & Waluyo (2010:4) alasan yang dapat diangkat masyarakat memilih media teknologi seperti multimedia menjadi media pembelajaran karena masyarakat saat sekarang sudah banyak memiliki alat teknologi, sekolah pun sudah tersedia alat teknologi yang mampu digunakan saat pembelajaran. Video termasuk salah satu bagian dari multimedia, pemanfaatan media video dalam pembelajaran sangat efektif. Pemilihan video harus sesuai dengan karakteristik anak usia dini yang terbilang unik, untuk menyesuaikannya guru dapat menggunakan media video animasi dalam pembelajaran.

Satria (2015:61) berpendapat animasi berasal dari bahasa latin yaitu “anima” yang artinya hidup, jiwa ataupun semangat. Karakternya adalah orang, hewan maupun objek nyata yang dapat dituangkan dalam bentuk gambar dua dimensi maupun tiga dimensi.

Sehingga kumpulan gambar tersebut dapat terlihat seolah-olah hidup, objek dalam gambar tersebut bisa tulisan, warna, bentuk benda dan lainnya. Sependapat dengan Satria, Kurniawan (2006:3) yang menyatakan video animasi adalah kumpulan dari sekumpulan gambar diam yang ditampilkan satu persatu dengan cepat sehingga terlihat kumpulan gambar tersebut bergerak. Astuti and Mustadi (2014:258) menjelaskan motivasi anak akan meningkat apabila menggunakan media animasi dalam proses belajar mengajar. Luhulima, Degeng, and Ulfa (2017:80) juga berpendapat, Video animasi merupakan salah satu media pembelajaran berbasis komputer yang bertujuan untuk memaksimalkan efek suara dan memberikan interaksi berkelanjutan, sehingga pemahaman anak akan meningkat.

Ivers & A.N. (2010:98) Anak akan lebih memperhatikan gambar yang bergerak disertai dengan suara yang sesuai dengan latar yang menarik hal tersebut dapat meningkatkan perhatian anak untuk memahami isi video animasi. Karena ada ketertarikan dan perhatian anak pada media tersebut dapat meningkatkan motivasi belajar anak.Bukan hanya ketertarikan secara imajinatif, video animasi memiliki banyak manfaat sebagai media pembelajaran. Menurut Silbir, Cosar, and Kartal (2020:1) menyatakan jenis media video, gambar, animasi, silmbol grafik termasuk media yang dapat mengembangkan bahasa anak.

Widiyasanti & Proketen (2018:12) menjabarkan manfaat-menfaat media animasi dalam pembelajaran yaitu (1) Video animasi dapat memberikan pengalaman yang tak terduga kepada anak, anak akan mudah terkesan dalam proses belajar mengajar, (2) Dapat menganalisis perubahan dalam periode waktu, dengan menggunakan media animasi dapat mengontrol jalannya waktu sehingga guru tidak akan cemas akan kehabisan waktu. .

Penggunaan video dalam pembelajaran efektif dalam menyampaikan materi, karena video menggabungkan unsur audio dan visual secara bersamaan, dari video anak juga akan menggunakan dua indera untuk menangkap informasi yang disampaikan guru. Sujiono (2013:17) menjelaskan bahwa video dapat mengajarkan materi kepada anak melalui media audio sekaligus visual sehingga dapat menstimulasi anak untuk selalu fokus dan meningkatkan kemampuan kognitif, psikomotor, dan afektif anak. Jadi, dengan memanfaatkan media video dalam pembelajaran dapat meningkatkan banyak kemampuan anak dan guru memiliki kelebihan tersendiri, begitu juga media video animasi yang tampilannya sangat menarik bagi anak, dapat mempengaruhi pencapaian materi pada anak.

Kelebihan memanfaatkan video animasi dalam pembelajaran menurut Arsyad (2016:50-51) adalah: (1) Video animasi dapat meningkatkan pengalaman-pengalaman dasar anak ketika membaca, berfikir, berdiskusi, maupun berpraktik. Video animasi juga dapat sebagai pengganti alam nyata yang dapat diubah sehingga tampak terlihat seakan-akan objek tersebut nyata. (2) Video animasi dapat menggambarkan suatu proses secara tepat yang dapat disajikan secara berulang. (3) Mendorong dan meningkatkan motivasi belajar anak.

(4) Video animasi dapat dtujukan kepada kelompok besar, kecil maupun perorangan. Dalam

(6)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1042 penelitian Barak & Ashkar (2011:183) mengatakan animasi dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang materi yang disampaikan guru, anak yang belajar melalui media animasi motivasinya lebih tinggi terutama dalam minat dalam pembelajaran.

Dalam penelitian Utami (2011:51) yang meneliti tentang Animasi dalam pembelajaran menyatakan membangun animasi pembelajaran merupakan kegiatan yang menantang bagi guru, karena apabila animasi tidak dikonstruksikan secara baik tidak akan efektif jika digunakan dalam pembelajaran. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam penggunaan animasi adalah kemampuan pemprosesan memori pada anak, pengetahuan awal anak, kemampuan spasial anak dan tampilan animasi yang akan diperlihatkan kepada anak. Sehingga peran animasi dalam pembelajaran yaitu: (1) menarik perhatian siswa dalam memperkuat motivasi, contohnya adalah animasi yang memperlihatkan gambar atau teks yang bergerak dan menggunakan animasi yang lucu sehingga dapat menarik perhatian anak. (2) Sarana dalam memberikan pemahaman tentang materi pembelajaran yang diberikan guru. Selanjutnya hasil penelitian Kayaoglu (2011:26) menjelaskan bahwa penggunaan video animasi dalam proses belajar mengajar dapat menambah kosa kata anak. Animasi lebih mengoptimalkan indera daripada yang bersifat tekstual. Penelitian ini juga mendukung gagasan tentang penggunaan animasi dapat diintegrasikan ke dalam kelas bukan hanya sebagai cara alternatif tetapi sebagai cara tambahan untuk memberikan konstribusi positif pada keadaan kelas sehinga menjadi motivasi bagi anak.

Maka dapat dikatakan penggunaan media video animasi bagi proses belajar mengajar pada anak usia dini dapat menjadi media yang tepat dalam menyampaikan materi pembelajaran yang akan dijelaskan pada anak, karena dengan menggunakan media video animasi tidak hanya meningkatkan satu kecerdasan saja tetapi banyak kecerdasan, contohnya kecerdasan bahasa dapat menambah kosa kata sekaligus kecerdasan kognitif dapat menambah ilmu dan wawasan anak. Berdasarkan analisis teori di atas bahwa penggunaan media animasi dalam proses belajar mengajar anak usia dini untuk pengenalan huruf hijaiyah efektif digunakan karena tampilan animasi yang menarik penuh dengan warna yang unik, background dan gambar yang lucu dapat menarik minat anak dalam mengenal huruf hijaiyah, anak akan lebih bersemangat melakukan proses belajar mengajar, hal ini dapat membantu guru dalam menjelaskan macam-macam huruf hijaiyah baik itu bacaan dan tulisannya tanpa memikirkan kendala waktu yang singkat, sehingga guru tidak perlu terburu- buru saat mengajarkan pengenalan huruf hijaiyah.

Pengenalan dan membaca huruf hijaiyah bagi anak usia dini

Huruf hijaiyah adalah huruf arab yang wajib diketahui oleh muslim. Suwaid (2016:12) mengatakan huruf hijaiyah termasuk bahasa Al-Qur’an. Huruf hijaiyah terdiri dari 29 huruf yang diurut tertibkan oleh Imam Nashrbin Ashim Al-Laitsi (Wafat tahun 90 H) sesuai dengan kesamaan dalam tulisan dan titik, untuk membedakan antar huruf yang hampir sama ).

Menurut Paramitha and Wardhani (2018:14) Huruf hijaiyah adalah huruf aksara arab yang berjumlah 28 huruf tunggal atau 30 jika memasukkan huruf rangkap yaitu lam dan hamzah sebagai huruf yang berdiri sendiri. Alif yang ada diawal huruf hijaiyah adalah hamzah.

Sementara alif panjang adalah huruf dibagian sebelum akhir huruf-huruf hijaiyah. Imroatun (2017:178-179) berpendapat huruf hijaiyah disusun menjadi dua bentuk yaitu mufrad atau tunggal dan muzdawij (berangkai), huruf hijaiyah ditulis dari kanan ke kiri, bentuknya berbeda-beda, banyak huruf hijaiyah yang bentuknya sama, yang membedakannya hanyalah jumlah titik, tempat titik yang ada di atas, di bawah dan di dalam. Bagi anak yang terbiasa dengan melihat atau membaca dengan huruf hijaiyah sangatlah berbeda. Huruf hijaiyah memiliki 29 huruf sedangkan huruf latin hanya memiliki 26 huruf. Perbedaan letak dan banyak titik juga sangat mempengaruhi pengucapan huruf hijaiyah tersebut. (Imroatun 2017)

Syarifuddin (2008:65) berpendapat idealnya anak mulai dikenalkan pendidikan Al- Qur’an secara formal adalah pada usia 4-6 tahun karena pada usia 7 tahun anak telah dilatih menjalankan shalat, sedangkan bacaan shalat yaitu bacaan Al-Qur’an minimal

(7)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1043 membaca surah Al-Fatihah dan surah-surah pendek. Dalam waktu 3 tahun dapat digunakan untuk mempersiapkan pra sarana anak sebelum melakukan shalat. Rasulullah bersabda “ Suruhlah anak-anakmu menjalankan shalat disaat umur tujuh tahun, beri mereka pukulan bila meninggalkan shalat disaat umur sepuluh tahun, dan pisahkanlah tempat-tempat tidur diantara mereka.” (HR Abu Dawud). Program pendidikan Al-Qur’an telah bisa dimulai sejak usia balita (di bawah 5 tahun) pada saat itu diyakini anak sudah siap menerima pendidikan Al-Qur’an. Dari sisi perkembangan kecakapan pada anak usia dini di taman kanak-kanak lebih baik dari sebelumnya. Karakteristik anak usia dini yaitu perkembangan yang khas, begitu juga perkembangan bahasa anak saat itu menyukai untuk mempelajari kata-kata baru dan gemar berbicara. Suyadi dalam Suciati (2018:3) mengatakan perkembangan anak usia 0-4 tahun sudah sampai 50% perkembangan ini menunjukkan bahwa usia awal adalah masa perkembangan. Jadi sudah patutnya kita mengasah kognitif anak, salah satunya mengenalkan huruf hijaiyah.

Dalam penelitian Imroatun (2017:185) berpendapat pembelajaran huruf hijaiyah secara eksplisit bertujuan untuk membangun kesadaran huruf dalam baca Al-Qur’an dan hadits. Anak usia dini telah dapat mengenal dan menggunakan 3 unsur bahasa yaitu:

Fonem (bunyi huruf), semantik (arti kata) dan sintaksis (aturan kata atau kalimat) secara bersama-sama. Apabila anak sudah tertarik dengan bahan bacaan mulai menggigit kembali bentuk huruf dan konteknya. Anak sudah mulai mengenal bentuk atau simbol di lingkungan terdekatnya. Sedangkan menurut Iqomarah (2018:2) pengenalan huruf hijaiyah dapat dimulai dari huruf penyusun namanya. Memperkenalkan huruf hijaiyah dapat membantu anak membaca dan menulis huruf Al-Qur’an. Huruf yang diperkenalkan kepada anak dengan mendengarkan bunyi dari lafal huruf hijaiyah dengan benar dan jelas. Hal ini sependapat dengan Rasyid, Mansur & Suratna (2012:110) saat anak diperkenalkan dengan huruf-huruf yang menyusun tulisan sebaiknya distimulasi dengan cara melatih memperdengarkan bunyi huruf tersebut dan memperlihatkan hurufnya.

Menurut peneltian Iqomarah (2018:8) tentang identifikasi pengenalan huruf hijaiyah menyatakan banyak faktor yang mempengaruhi perkembangan kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah yaitu: (1) Faktor Fisiologis,anak yang memiliki anggota tubuh yang lengkap dan sehat terutama mata, telinga, rongga mulut, dapat mempengaruhi kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah. (2) Faktor lingkungan, apabila anak tumbuh di keluarga yang taat agama, akan lebih cepat dalam belajar mengenal huruf hijaiyah karena biasanya di rumah anak akan mengulang kembali pembelajaran bersama orang tua. (3) Faktor Psikologis, anak yang memiliki kemauan sendiri untuk belajar mengenal huruf hijaiyah akan antusias dan termotivasi. Maka dari itu guru harus memilih media yang cocok untuk menjelaskan kepada anak bacaan huruf hijaiyah dengan muda sesuai dengan faktor psikologis, lingkungan, dan fisiologis anak. Dengan memilih metode dan media pembelajaran yang kreatif sehinggan anak akan tertarik mempelajari Al-Qur’an atau huruf hijaiyah. Gunawan (2019:2) menjelaskan mempelajari huruf hijaiyah adalah salah satu langkah awal untuk mengenalkan Al-Qur’an pada anak maka guru harus memilih strategi yang baik dalam pembelajaran huruf hijaiyah. Hal ini sependapat dengan Saifuddin & Amalia (2018:5) metode dan media dalam pembelajaran hendaknya harus kreatif karena akan berdampak akan kemudahan anak dalam mempelajarinya.

Jadi pengenalan huruf hijaiyah sebaiknya dikenalkan pada anak usia dini, karena pada saat itu anak akan cepat menerima informasi yang disimpannya, apalagi agama islam telah mengajarkan bahwa sebaiknya anak dikenalkan Al-Qur’an, karena sudah kewajiban orang tua mengenalkan anak tentang ibadah kepada Allah sesuai dengan syariat islam agar di masa depan kecerdasan spritualnya dapat berkembang dengan baik, menjadi anak yang sholeh dan bertakwa kepada Allah Subhanahu wata’ala.

Hubungan video animasi terhadap pengenalan dan membaca huruf hijaiyah bagi anak usia dini

(8)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1044 Nurmalina & Assjari (2017:2) mengatakan media pembelajaran yang baik adalah media yang sangat cocok dengan perkembangan anak dan tepat sasaran agar pesan yang ingin disampaikan dapat diterima dengan baik. Media pembelajaran yang digunakan untuk membaca Al-Qur’an beragam contohnya adalah kartu huruf dan IQRA”, tetapi dengan media IQRA’ anak hanya akan membaca buku saja dan terkesan monoton, begitu juga kartu huruf tidak menarik minat anak apabila dimanfaatkan dalam pembelajaran. Salah satu media yang dapat menarik perhatian anak agar anak senang belajar huruf hijaiyah adalah media video.

Daryanto & Rahardjo (2012:2) mengatakan video adalah suatu media yang efektif untuk membantu proses belajar mengajar karena video memiliki banyak informasi dan dapat menyajikan gambar yang bergerak sekaligus bersifat dinamis. Penggunaan media animasi dalam pengenalan huruf hijaiyah pada anak sudah mulai digunakan oleh pendidik di kelas sebagai media alternatif dalam proses belajar mengajar. Dengan menggunakan animasi dapat mempermudah guru menyampaikan materi seperti huruf-huruf hijaiyah yang sulit dikenali anak, membedakan bentuk maupun lafal huruf hijaiyah yang mirip, sulit dibedakan anak.

Dalam hasil penelitiannya Andini & Wafa (2017:12) yang membahas tentang pemanfaatan media 2 dimensi dalam mengenalkan huruf hijaiyah pada anak, media animasi tersebut menggunakan cerita atau bentuk lain dari huruf hijaiyah. Tampilan warna dan jenis tulisan disesuaikan dengan pendekatan anak usia dini. Sehingga minat akan akan belajar meningkat. Pendekatan dengan menggunakan kuis juga dapat mengenal lebih lanjut huruf hijaiyah dengan tanda baca, sehingga anak akan mudah mengetahui lafal dari huruf hijaiyah dengan benar. Selanjutnya penelitian Siregar (2016:1-6) Pada penelitian tersebut menggunakan media aplikasi animasi dalam pengenalan huruf hiajiayh dengan cara mengenalkan setiap huruf sekaligus mengenalkan surah pendek yang ada di juz amma dengan tampilan yang menarik menggunakan backgound benda yang dekat pada lingkungan anak, seperti pohon, masjid dan jalan yang di gambar penuh dengan warna, dapat membuat anak tertarik melihatnya, dengan cara ini anak akan lebih tertarik belajar mengenal huruf hijaiyah.

Lain halnya Hasil penelitian Yudhistira & Widiarina (2019:1-6) yang meneliti tentang penggunaan media permainan interaktif animasi dalam pengenalan huruf hijaiyah hasilnya yaitu dengan pemanfaatan media permainan interaktif animasi tersebut anak tidak cepat bosan dan lebih semangat dalam mengenal huruf hijaiyah, anak mudah mengenal dan memahami huruf hijaiyah yang berharokat maupun tidak. Sehingga anak akan tertarik belajar Al-Qur’an. Sejalan dengan penelitian Yudhistira, Sari & Rasjid (2018:9) dalam penelitiannya tentang media aplikasi android dengan tampilan animasi juga mengembangkan huruf hijaiyah pada anak hasilnya perancangan media menggunakan warna yang cerah dan terdapat audio dapat menarik minat anak, sehingga dapat mengajak anak belajar dan menghafal huruf hijaiyah dengan benar.

Dari penelitian dan konsep dari huruf hijaiyah dan media video animasi bagi anak usia dini di atas dapat dianalisis bahwa: Pertama, media video animasi adalah media alternatif, kreatif dan menarik bagi anak sehingga dapat meningkatkan motivasi belajar anak. Apalagi media animasi yang dipilih oleh guru menggunakan animasi yang lucu dan tampilan yang menarik. Menurut Slavin dalam Wuryanti & Kartowagiran (2016:11) cara yang dapat dilakukan guru untuk meningkatkan motivasi instrinsik anak adalah dengan menggunakan berbagai cara penyajian yang menarik bagi anak, misalnya dengan memilih media yang dapat meningkatkan motivasi anak. Hidayat dalam Rismawanti, Alfiyanti &

Nurullita (2016:5) menyatakan faktor yang dapat mempengaruhi pembelajaran yaitu motivasi, latihan, kecerdasan, metode mengajar guru, dan media pembelajaran. Apabila salah satu faktor tidak terpenuhi dengan baik maka proses belajar mengajar tidak akan mencapai tujuannya. Salah satu media pembelajaran yang efektif dalem pembelajaran adalah video animasi.

Utami (2011:8) menjelaskan salah satu peran animasi dalam pembelajaran adalah untuk menarik perhatian anak dan meningkatkan motivasi belajar karena tampilan animasi

(9)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1045 perhatian anak dan meningkatkan motivasi belajar karena tampilan animasi yang terdapat gambar ataupun teks yan bergerak-gerak, lucu dan aneh yang sekiranya akan menarik perhatian anak. Karakteristik media yang satu ini sangat sesuai dengan konteks kebutuhan bagi anak usia dini. Fadillah dalam Khairi (2018:18) mengatakan salah satu karakteristik anak adalah memiliki daya perhatian yang pendek kecuali terhadap hal-hal yang menarik dan menyenangkan baginya. Maka apabila anak sudah tertarik dengan suatu hal daya perhatian anak meningkat, sehingga anak mudah mengingat apa yang disampaikan oleh guru. Apabila anak menyampaikan materi macam-macam huruf hijaiyah sekaligus membedakan huruf hijaiyah yang bentuk dan lafalnya yang melalui video animasi yang dilengkapi dengan background atau animasi yang lucu maka dapat meningkatkan daya perhatian anak.

Kedua, pengenalan huruf hijaiyah melalui media video animasi dapat membuat anak tidak cepat bosan. Hal ini karena tampilan video animasi yang menarik dapat membuat anak tidak cepat bosan. Kellough dalam Khotijah (2016:2) mengatakan anak mudah frustasi , maksudnya anak usia dini mudah marah dan bosan apabila menghadapi sesuatu yang tidak ia sukai atau memuaskan baginya. Anak usia dini juga memiliki daya konsentrasi yang pendek, anak cepat kehilangan konsentrasi dan fokus belajar cepat menurun. Cara yang efektif adalah menggunakan media pembelajaran yang membuat anak tidak cepat bosan, salah satunya adalah media video animasi. Dengan memanfaatkan media video animasi dalam pengenalan huruf hijaiyah dapat membuat anak tidak cepat bosan sehingga dalam pembelajaran anak mudah dalam mengingat huruf hijaiyah sesuai dengan lafalnya, konsentrasi dan fokus anak akan meningkat apabila anak melihat sesuatu yang disenanginya. Hal ini sependapat dengan Izzati ( 2005:11) yang menyatakan minat anak dalam pembelajaran berpengaruh terhadap perkembangan bahasa anak terutama belajar mengenal huruf hijaiyah, apabila tidak ada minat maka kemampuan anak dalam mengenal huruf hijaiyah akan terhambat. Agustine (2018:3) berpendapat apabila guru dapat mengelola pembelajaran dengan memanfaatkan media pembelajaran dengan baik dan mampu mengubah materi yang abstrak menjadi lebih konkret maka guru mampu meningkatkan daya tarik anak dalam belajar mengajar. Begitu juga dalam pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah, apabila guru dapat memanfaatkan media video animasi dalam pembelajaran sebagai media inovasi maka guru telah mampu meningkatkan daya tarik anak.

Ketiga, menggunakan media video animasi dalam pembelajaran juga dapat mempermudah guru menyampaikan materi kepada anak, waktu pelaksanaan pembelajaran akan lebih pendek. Kemp & Dayton dalam Arsyad (2016:25) menjelaskan dengan menggunakan media pembelajaran, waktu pembelajaran dapat lebih singkat karena guru tidak menjelaskan terlalu panjang. Video animasi termasuk media pembelajaran multimedia yang ditampilkan melalui laptop dan projektor. Kustandi, Cecep & Sutjipto (2011:25) juga mengatakan manfaat media pembelajaran adalah dapat mengatasi keterbatasan indera, ruang dan waktu yang artinya saat memanfaatkan media baik itu media video animasi yang merupakan termasuk klasifikasi media pembelajaran dapat mempersingkat waktu pembelajaran di kelas. Fakta di lapangan pembelajaran mengenalkan huruf hijaiyah pada anak, guru hanya memanfaatkan buku Iqro’ yang dipelajari ke anak 1-2 lembar per harinya.

Banyak waktu yang harus dibutuhkan sesuai dengan halaman per halaman buku Iqro’.

Dampaknya banyak anak yang tidak bisa menghafal huruf hijaiyah dengan benar atau ragu membedakan huruf hijaiyah tersebut karena bentuk dan lafal huruf hijaiyah hampir sama.

Maka dari itu penggunaan media video animasi untuk mengenalkan huruf hijaiyah dapat dimanfaatkan.

Berdasarkan analisis hasil dan pembahasan penelitian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa video animasi dapat membuat anak mengenal dan membaca huruf hijaiyah pada anak karena: (1) media video animasi dapat membantu guru menarik minat anak sehingga anak akan bersemangat dan meningkatkan motivasi anak belajar mengenal huruf hijaiyah (2) media video animasi dapat membuat anak tidak cepat bosan karna tampilan media video animasi dapat menarik minat anak sehingga anak akan fokus dan

(10)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1046 lebih berkonsentrasi dalam belajar mengenal huruf hijaiyah (3) media video animasi dapat membantu guru dalam mempersingkat waktu pembelajaran, dengan memanfaatkan media dalam proses belajar mengajar efektif dapat mengatasi keterbatasan waktu dalam pembelajaran. Jadi dapat disimpulkan bahwa penggunaan media video animasi dapat membuat anak mengenal dan membaca huruf hijaiyah anak.

SIMPULAN

Berdasarkan hasil pembahasan penelitian dapat disimpulkan bahwa media video animasi dapat membuat anak mengenal dan membaca huruf hijaiyah. Hasil penelitian ini didasarkan atas analisis penggunaan video animasi dalam pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah sehingga dapat bermanfaaat bagi anak dan guru. Manfaat bagi anak adalah : (1) Media video animasi menarik bagi anak, dengan menampilkan huruf-huruf hijaiyah dengan jelas sekaligus mendengarkan kepada anak lafal nya dapat mempermudah anak cepat paham, dengam menambahkan background dapat menarik perhatian anak, minat anak sekaligus bisa meningkatkan motivasi anak, (2) Bagi anak tampilan media video animasi yang lucu dan penuh warna sehingga media video animasi membuat anak tidak cepat bosan, konsentrasi dan fokus dalam mengenal huruf hijaiyah, apabila anak mudah berkonsentrasi materi yang disampaikan mudah diterima anak. Sedangkan manfaat bagi guru adalah: (1) Penggunaan video animasi dapat mempersingkat waktu pembelajaran, yang biasanya dalam pembelajaran huruf hijaiyah guru memerlukan waktu yang lumayan lama, dengan menggunakan media video animasi dapat mempersingkat waktu pembelajaran. (2) Memanfaatkan media video animasi dalam pembelajaran pengenalan huruf hijaiyah dapat membantu guru dalam memvariasikan media yang ada, apalagi di zaman sekarang video huruf hijaiyah mudah ditemui baik itu dalam internet walaupun menciptakan animasi sendiri melalui aplikasi software video, guru lebih kreatif sehingga tujuan pembelajaran dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan. Berdasarkan hasil penelitian studi literatur diatas maka peneliti menyarankan untuk memanfaatkan media video animasi dalam mengenalkan bacaan dan bentuk huruf hijaiyah pada anak usia dini.

DAFTAR PUSTAKA

Agustine, Relis, Nurul Umamah, and Sumarno. 2018. “Pengembangan Media Pembelajaran Video Animasi 2 Dimensi Di Bondowoso.” UNEJ 1.

Andini, Titania Dwi, and Achmad Bahar Wafa. 2017. “Perancangan Media Pembelajaran Mengenal Huruf Arab (Hijaiyah) Untuk Anak 4-6 Tahun Dengan Menggunakan Software Pengolah Animasi 2 Dimensi.” Jurnal Desain Komunikasi 1(1).

Antonius, Porat. 2018. Memahami Aspek Mental Dan Neurologis Berbahasa. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Arsyad, Azhar. 2016. Media Pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Astuti, Yanuarita Widi, and Ali Mustadi. 2014. “Pengaruh Penggunaan Media Film Animasi Terhadap Keterampilan Menulis Karangan Narasi Siswa Kelas V Sd.” Jurnal Prima Edukasia 2(2):250.

Asyhar, Rayandra. 2012. Kreatif Mengembangkan Media Pembelajaran. Jakarta: Referensi Jakarta.

Barak, M., and T. Ashkar. 2011. “Learning Scince Via Animated Movies:It’s Effect on Students Learning Outcomes and Motivation.” Computers & Education Journals 56(4).

Daryanto, and Rahardjo. 2012. Model Pembelajaran Inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Dewantik, Sri, Amirul Mukminin, and Edi Waluyo. 2010. “Penerapan Pembelajaran Berbasis Komputer Sebagai Dasar Pengenalan Teknologi Informasi Pada Guru TK Di Kota Semarang.” Jurnal Abdimas 14(2).

Fadhli, Muhibuddin. 2016. “Pemikiran Howard Gardner Dalam Pendidikan Anak Usia Dini.”

Jurnal Indria 1(1).

Gunawan, Wawan. 2019. “Pengembangan Aplikasi Berbasis Android Untuk Pengenalan

(11)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1047 Huruf Hijaiyah.” Jurnal Informatika 6(1).

Harahap, Nursapia. 2014. “Penelitian Kepustakaan.” Jurnal Iqra’ 08(01).

Hartati. 2007. How to Be a Good Teacher and to Be a Good Mother. Jakarta: Seri Panduan Pendidikan Anak Usia Dini.

Hurlock, Elizabeth B. 1978. Perkembangan Anak Jilid 1 Edisi Keenam. 6th ed. Jakarta:

Erlangga.

Imroatun. 2017. “Pembelajaran Huruf Hijaiyah Bagi Anak Usia Dini.” Pendidikan 2:175–88.

Iqomarah, Fitri. 2018. “Identifikasi Kemampuan Anak Dalam Mengenal Huruf Hijaiyah Di TK Se Kecamatan Samigaluh Kulon Progo.” Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 1(7).

Islamiah, Fajriyatul, Lara Fridani, and Supena Asep. 2019. “Konsep Pendidikan Hafz Qur’an Pada Anak Usia Dini.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 3(1).

Izzati, Rita Eka. 2005. Mengenali Permasalahan Perkembangan Anak Usia TK. Jakarta:

Dapartemen Pendidikan Nasional.

Kayaoglu, Naci. 2011. “A Small Scale Experimental Study: Using Animations to Learn Vocabulary.” The Turkist Online Journal of Educational Technology 10(2).

Khairi, Husnuzziadatul. 2018. “Karakteristik Perkembangan Anak Usia Dini Dari 0-6 Tahun.”

Jurnal Warna 2(2).

Khotijah. 2016. “Strategi Pengembangan Bahasa Pada Anak Usia Dini.” Elementary Vol.

2(Pengembangan Bahasa):35–44.

Kurniawan, Yahya. 2006. Belajar Sendiri Macromedia 8. Jakarta: Elex Media Komputido.

Kustandi, Cecep, and Bambang Sutjipto. 2011. Media Pembelajaran Manual Dan Digital.

Bogor: Ghalia Indonesia.

Lisnawati, Yesi. 2015. “Konsep Khadijah Dalam Al-Qur’an Dalam Implikasinya Terhadap Tujuan Pendidikan Islam.” Universitas Pendidikan Indonesia.

Luhulima, Denissa Alfiany, I. Nyoman Sudana Degeng, and Saida Ulfa. 2017.

“Pengembangan Video Pembelajaran Karakter Mengampuni Berbasis Animasi Untuk Anak Sekolah Minggu.” Jurnal Inovasi Dan Teknologi Pembelajaran 3(2):110–20.

Mulyani, Dewi, Imam Pamungkas, and Dinar Nur Inten. 2018. “Al-Quran Literacy for Early Childhood with Storytelling Techniques.” Jurnal Obsesi : Jurnal Pendidikan Anak Usia Dini 2(2):202.

Mulyasa. 2012. Manajemen PAUD. Bandung: Rosda.

Nawaz, Nazia, and Syeda Farhana Jahangir. 2015. “Effct Of Memorizing Quran by Heart on Later Academic Achievement.” Journal of Islamic Studies and Culture 3(1).

Nurmalina, Nisa, and Musjarak Assjari. 2017. “Pengaruh Penggunaan Media Adobe Flash Terhadap Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Anak Di SLB D YPAC Bandung.”

Jassi_anakku 18(1).

Paramitha, Siti, and Retno Wardhani. 2018. Step By Step Sukses Membaca Al-Qur’an Dengan Tartil. Jakarta: Diandra Kreatif.

Pebriana, Putri Hana. 2017. “Analisis Kemampuan Berbahasa Dan Penanaman Moral Pada Anak Usia Dini Melalui Metode Mendongeng.” Obsesi 1(2).

Rafika, Irda, Yusuf Aziz, and Anizar Ahmad. 2016. “Penggunaan Media Kartu Huruf Hijaiyah Untuk Melejitkan Kecerdasan Spiritual Anak Usia Dini Pada TK Islam Terpadu Suloh Banda Aceh.” Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini 1(1).

Rasyid, Mansur, and Suratna. 2012. Asesmen Perkembangan Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Gama Media.

Riri, Delfita. 2012. “Meningkatkan Kemampuan Berbahasa Anak Melalui Permainan Gambar Dalam Bak Pasir Di Taman Kanak-Kanak Bina Anaprasa Mekar Sari Padang.”

Pesona PAUD 1(5).

Rismawanti, Devia, Dera Alfiyanti, and ufa nurullita. 2016. “Efektivitas Modelling Video Animasi Cuci Tangan Terhadap Praktek Cuci Tangan Pada Anak Usia Prasekolah.”

Keperawatan Kebidanan 5.

Romadhona, Riswan, and Fajri Hafidzh. 2017. “Pengembangan Video Animasi Pembelajaran ‘Salut’Pada Subtema Transportasi Untuk Anak Kelompok B TK

(12)

Jurnal Pendidikan Tambusai 1048 Marsudi Siwi Sawit.” Jurnal Prodi Teknologi Pendidikan 6(1).

Saifuddin, and Isnin Agustin Amalia. 2018. “Pengelolaan Pembelajaran Al-Qur’an Di RA (Studi Kasus Penggunaan Metode Qiraati).” Jurnal Pendidikan Anak 4(1).

Sari, Diah megah, and Nurdiana Rasjid. 2018. “Membangun Aplikasi Pembelajaran Huruf Hijaiyah Berbasis Android Untuk Anak.” Journal of Computer and Information System 2(1).

Satria, Rangga Gading. 2015. “Pembuatan Film Pendek Action Format 3D Yang Berjudul War of Machine Menggunakan Autodesk 3Ds Max.” Jurnal Media Infotama 11(1):61–

70.

Silbir, Lokman, Asiye Mevhibe Cosar, and Yasemin Kartal. 2020. “Geaphic Symbol Based Interactive Animation Development Process for Deal of Hard of Hearing Student.”

Journal International Electronic Of Elementari Education 12(4).

Siregar, Rezeki Apriani. 2016. “Perancangan Aplikasi Pembelajaran Pengenalan Huruf Hijaiyah.” Jurnal Riset Komputer 3(1).

Siswanti, Dian. 2012. “Meningkatkan Kemampuan Membaca Huruf Hijaiyah Melalui Metode Vakt Dengan Media Plastisin Bagi Anak Tunagrahita Ringan.” Jurnal Ilmiah Pendidikan Khusus 1(3).

Suciati, Suciati. 2018. “Peran Orang Tua Dalam Pengembangan Bahasa Anak Usia Dini.”

ThufuLA: Jurnal Inovasi Pendidikan Guru Raudhatul Athfal 5(2):358.

Sugiyono. 2011. Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sujiono, and Yuliani Nurani. 2013. Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta:

Indeks.

Suryana, Dadan. 2013. Pendidikan Anak Usia Dini (Teori Dan Praktik Pembelajaran ).

Padang: UNP PRESS.

Susanto, Ahmad. 2011. Perkembangan Anak Usia Dini Pengantar Dalam Berbagai Aspeknya. Jakarta: Kencana.

Suwaid, Aiman Rusydi. 2016. Panduan Ilmu Tajwid Bergambar. Solo: MaktabaIibn Al-jazari.

Syarifuddin, Ahmad. 2008. Mendidik Anak: Membaca, Menulis Dan Mencintai Al-Qur’an.

cetakan ke. edited by abu hanifah. Jakarta: Gema Insani.

Utami.Dina. 2011. “Animasi Dalam Pembelajaran.” Majalah Ilmiah Pembelajaran 7(1).

Widiyasanti, Margareta, and Proketen. 2018. “Pengembangan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Karakter Tanggung Jawab Siswa Kelas V.”

Jurnal Pendidikan Karakter VIII(1):1–16.

wulandari, yuliana. 2017. “Upaya Meningkatkan Minat Baca Tulis Al-Qur’an Pada Anak Usia Dini Di Taman Kanak-Kanak Islam Al-Azhar 15 Surabaya Yuliana.” 6(2):2.

Wuryanti, Umi, and Badrun Kartowagiran. 2016. “Pengembangan Media Video Animasi Untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Dan Karakter Kerja Keras Siswa.” Jurnal Pendidikan Karakter 6(2).

Yeni, Afrita, and Sri Hartati. 2020. “Stimulasi Kemampuan Anak Mengenal Huruf Melalui [Ermainan Menguraikan Kata Di Taman Kanak-Kanak Alwidjar Padang.” Pendidikan 4(1).

Yudhistira, Rizky januar, and Widiarina. 2019. “Animasi Interaktif Pengenalan Huruf Hijaiyah Berbasis Android.” Teknik Komputer 5(1).

Referensi

Dokumen terkait

117 Masamah, “Penerapan Metode Bernyanyi Dalam Pengenalan Huruf Hijaiyah Pada Anak Usia Dini (Studi Kasus Di TKQ B Darul Istiqomah Kebon Jeruk- Jakarta Barat)” (Undergraduate