• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGKAJIAN QUALITY OF LIFE IN PALLIATIVE CARE

N/A
N/A
Mardhiyah Herma

Academic year: 2024

Membagikan "PENGKAJIAN QUALITY OF LIFE IN PALLIATIVE CARE "

Copied!
19
0
0

Teks penuh

(1)

PENGKAJIAN QUALITY OF LIFE IN PALLIATIVE CARE

Disusun untuk memenuhi Tugas Kelompok Mata Kuliah Keperawatan Paliatif

Dosen Pengampu : Ns. Reni Sulung Utami, S.Kep., M.Sc Disusun oleh: Kelompok 6 (A20.1)

Tusti Astuti 22020120130036

Silviana Rizqi Permata 22020120130046

Ivina Pratama Sari 22020120130055

Wahyu Aprilia 22020120130048

Adhisty Nur Zuraida 22020120130080

Annisa Tri Ambarwati 22020120140040

Siti Mardhiyah Hermaningrum 22020120140042

Naya Callysta Yazna 22020120140056

Rafi'atul Mufidah 22020120140076

Gista Dianita Brillianti 22020120140117

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN DEPARTEMEN ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG 2022

(2)

A. PENDAHULUAN

1. Definisi Quality Of Life Pada Pasien Paliatif

Perawatan paliatif merupakan sebuah disiplin yang dikhususkan untuk menyediakan perawatan secara holistik pada pasien dengan penyakit stadium lanjut, dan penyakit yang mengancam jiwa. Sebagaimana diketahui bahwa perawatan paliatif merupakan pelayanan yang berupaya untuk memberikan kualitas hidup yang terbaik pada pasien dalam menghadapi kematian. Sehingga penting adanya untuk memberikan perawatan yang khusus dan komprehensif dari segi fisik, emosional, psikologis, sosial dan spiritual pasien paliatif beserta keluarganya. Pengukuran kualitas hidup sangat penting untuk mengevaluasi perawatan tersebut karena kelangsungan hidup sebagai tolak ukur keberhasilan perawatan.

Quality of life adalah bagaimana kualitas seseorang apabila dilihat dari interaksi dengan kehidupan di sekitarnya. Konsep kualitas hidup menjadi penting untuk dibahas dalam mengevaluasi hasil akhir kualitas pelayanan kesehatan yang diberikan oleh para profesional kesehatan sejalan dengan tumbuhnya kesadaran bahwa kesejahteraan penderita menjadi pertimbangan yang penting dalam memilih terapi pengobatan dan untuk mempertahankan kehidupan. Kualitas hidup menjadi pertimbangan bermakna untuk masyarakat pada umumnya, dan pelayanan kesehatan pada khususnya.

Peningkatan masalah kualitas hidup baik di media awam dan medis menyebabkan penekanan pada 'kualitas hidup' untuk terus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan klinis. Aspek dominan pembentukan quality of life pada pasien paliatif meliputi aspek fisik, psikologis, spiritual, sosial dan interpersonal, finansial dan materi, penyakit dan pengobatannya. Pada gejala akibat penyakit terminal seperti kanker dapat menimbulkan efek pada perawatan, fungsi fisik, interaksi sosial, penyesuaian psikologis, fungsi seksual dan citra tubuh sebagai unsur penyusun kualitas hidup yang harus diukur dalam uji klinis aktif perawatan.

Menurut penelitian berjudul kualitas hidup penderita kanker, menjelaskan bahwa penyakit kanker memberikan perubahan signifikan secara fisik maupun psikis individu, antara lain: kesedihan, kekhawatiran dan ketakutan akan masa depan dan kematian. Oleh karena itu dapat diartikan bahwa perubahan signifikan yang terjadi pada pasien paliatif menyebabkan perubahan kualitas hidup karena kualitas hidup terdiri dari empat dimensi yaitu dimensi fisik, psikologis, hubungan sosial dan lingkungan yang tidak hanya ditangani dengan kuratif tapi perlu pendekatan yang lebih personal pada fisik, psikologi, sosial dan spiritual sehingga dapat disimpulkan

(3)

bahwa perawatan paliatif sangat berperan dalam tercapainya kualitas hidup maksimal pada pasien paliatif sehingga mengurangi sakit ataupun persiapan kematian.

2. Faktor - Faktor Quality Of Life Pada Pasien Paliatif Quality of life pasien paliatif dapat dipengaruhi oleh:

a. Pemahaman individu terhadap penyakitnya

Dengan adanya pemahaman ini seseorang akan tahu dan menyadari cara menjaga kesehatannya.

b. Faktor psikologis

Hal ini sangat menentukan quality of life pasien paliatif, pasien akan mendapatkan kekuatan dan merasa lebih sehat tanpa obat, hal ini disebabkan karena sugesti dalam diri individu tersebut untuk tetap sehat.

c. Kecerdasan spiritualitas

Spiritual ini akan menuntun penderita memiliki penerimaan diri terhadap penyakitnya. Contohnya pada penderita kanker, mereka mengalami peningkatan spiritual dibanding sebelum menderita kanker. Penderita merasa lebih dekat dengan Tuhan dan tidak menyalahkan Tuhan, melainkan menganggap sebagai sebuah anugerah Tuhan. Rasa cinta dan nyaman dari dukungan sosial memberi motivasi untuk sembuh dan kuat menjalani hidup. Akhirnya memberikan kesejahteraan yang menentukan kualitas hidup penderita.

d. Tingkat pendidikan

Para penderita dengan pendidikan sekolah dasar (6 tahun) berpeluang mengalami penurunan QoL 0,6 kali lipat dibanding mereka yang berpendidikan sarjana/

sarjana muda. Artinya, para penderita berpendidikan tinggi berpeluang mengalami risiko penurunan QoL 1,5 kali lipat dari mereka yang hanya berpendidikan SD.

e. Faktor ekonomi (status bekerja, pendapatan keluarga)

Faktor ekonomi ini akan menjadi kekhawatiran khusus terutama terhadap biaya pengobatan (contohnya pada pasien kanker). Selain itu, para penderita yang tidak bekerja berpeluang mengalami penurunan QoL 1,5 kali lipat dari penderita yang bekerja. Lalu para penderita dengan pendapatan keluarga yang tinggi, berpeluang mengalami penurunan QoL hampir 2 kali lipat penderita berpendapatan lebih rendah.

(4)

B. PENGKAJIAN

Pengkajian (QoL) Quality of Life pada pasien dengan perawatan paliatif dibagi menjadi 2 kategori utama, yakni :

1. Pengkajian Umum Atau Instrumen General

Penggunaan pengkajian umum digunakan untuk mengukur status kesehatan dan kualitas hidup seseorang sebagai sebuah konsep yang menyeluruh atau multidimensional berkaitan dengan aspek kesehatan, psikologis, lingkungan, sosial, budaya, hingga kemampuan fungsional terlepas dari individu tersebut dalam keadaan sehat atau sakit.

Contoh instrumen pengkajian yang dapat digunakan antara lain WHOQOL-100 dan WHOQOL-BREF. Kedua instrumen tersebut dibuat oleh WHO atau World Health Organisation. WHOQOL-100 merupakan instrumen pengkajian berbentuk kuisioner yang terdiri dari 100 pertanyaan, sedangkan WHOQOL-BREF merupakan bentuk lebih singkat dari WHOQOL-100 yang terdiri dari 26 pertanyaan. 2 pertanyaan awal merupakan bentuk pertanyaan umum yang mengkaji kualitas hidup secara menyeluruh, sedangkan pertanyaan nomor 3-26 merupakan pertanyaan yang lebih spesifik, yang dibagi menjadi 4 domain, yakni :

a. Domain 1 : Kesehatan fisik, dengan pertanyaan : b. Domain 2 : Psikologis

c. Domain 3 : Hubungan sosial

d. Domain 4 : Lingkungan sosial (Koesmanto, 2013 dalam Tifani, 2015).

Skor akhir akan dijumlahkan untuk menentukan hasil pengkajian yang dilakukan setelah semua pertanyaan terjawab oleh pasien. Ketentuan dalam instrumen pengkajian, yaitu :

a. Setiap item memiliki rentang nilai antara 1-5

b. Penilaian dilakukan dengan memberikan tanda centang di setiap kolom skor c. Minta pasien mengisi kuisioner sesuai dengan kehidupannya

d. Apabila pasien tidak yakin dengan jawaban yang akan diisikan terhadap soal kuisioner yang diberikan, maka jelaskan pada pasien bahwa pikiran yang pertama kali muncul pada benak pasien seringkali merupakan jawaban yang terbaik.

e. Pertanyaan nomor 1 dan 2 pada lembar kuisioner tidak masuk ke domain manapun, karena merupakan pertanyaan yang bersifat umum.

(5)

f. Terdapat pertanyaan unfavourable yaitu pertanyaan nomor 3, 4, dan 26.

g. Penilaian untuk pertanyaan unfavourable adalah :

• 0-20 : Sangat buruk

• 21-40 : Buruk

• 41-60 : Sedang

• 61-80 : Baik

• 81-100 : Sangat baik

h. Sedangkan untuk penilaian untuk pertanyaan favourable adalah kebalikannya, yaitu :

• 1 : Sangat buruk

• 2 : Tidak memuaskan

• 3 : Biasa-biasa saja

• 4 : Baik

• 5 : Sangat baik

i. Hasil dipresentasikan dengan pemberian skor dan diinterpretasikan dengan menggunakan kriteria :

• 0-20 : Kualitas hidup sangat buruk

• 21-40 : Kualitas hidup buruk

• 41-60 : Kualitas hidup sedang

• 61-80 : Kualitas hidup baik

• 81-100 : Kualitas hidup sangat baik (Novitri, 2009 dalam Tifani, 2015).

Pertanyaan yang mewakili 4 dimensi kuisioner WHOQOL-BREF :

No. Domain Jumlah pertanyaan Nomor Pertanyaan 1. Kesehatan fisik 7 3, 4, 10, 15, 16, 17, 18

2. Psikologis 6 5, 6, 7, 11, 19, 26

3. Hubungan sosial 3 20, 21, 22

4. Lingkungan sosial 8 8, 9, 12, 13, 14, 23, 24, 25

(6)

2. Pengkajian Spesifik Penyakit Atau Instrumen Spesifik Penyakit

Instrumen pengkajian spesifik penyakit merupakan suatu instrumen yang dirancang khusus untuk menilai dampak dari penyakit tertentu meliputi aspek seperti kesehatan fisik, fungsi fisiologis tubuh, dan kualitas hidup berkaitan dengan penyakit tertentu atau suatu pengobatan atau perawatan yang sedang dijalani.

Contoh instrumen pengkajian yang dapat digunakan yakni HRQOL atau singkatan dari Health Related Quality of Life. Pengkajian HRQOL dapat diukur menggunakan pengujian properti psikometrik. Pengujian tersebut untuk menilai bagaimana tingkat validitas dan reabilitas sebuah instrumen dalam mengukur kualitas hidup. Salah satu jenis instrumen yang paling banyak digunakan adalah short form (SF-36). Instrumen short form (SF-36) dapat digunakan pada berbagai macam kondisi atau penyakit.

Berbentuk kuisioner yang berisikan 36 pertanyaan, dengan 8 domain berisi : a. Pembatasan aktifitas fisik karena masalah kesehatan yang ada

b. Pembatasan aktifitas sosial karena masalah fisik dan emosi c. Pembatasan aktifitas sehari-hari karena masalah fisik d. Nyeri seluruh badan

e. Kesehatan mental secara umum

f. Pembatasan aktifitas sehari-hari karena masalah emosi g. Vitalitas hidup

h. Pandangan kesehatan secara umum.

Dari 8 domain tersebut, dapat dikelompokkan menjadi 2 komponen besar yaitu komponen fisik dan komponen mental. Kuisioner ini memiliki skor yang berkisar antara 0-100, dimana semakin tinggi skor menunjukkan semakin baiknya kualitas hidup seseorang.

Pertanyaan yang mewakili 8 dimensi kuisioner SF-36 :

No. Domain Jumlah pertanyaan Nomor Pertanyaan

1. Fungsi fisik 10 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, 11, 12

2. Peranan fisik 4 13, 14, 15, 16

3. Peranan emosi 3 17, 18, 19

(7)

4. Energi 4 23, 27, 29, 31

5. Kesehatan jiwa 5 24, 25, 26, 28, 30

6. Fungsi sosial 2 20, 32

7. Rasa nyeri 2 21, 22

8. Kesehatan umum 6 1, 2, 33, 34, 35, 36

(8)

C. MANAJEMEN

Kualitas hidup yang baik pada seseorang individu sangat diperlukan untuk mempertahankan agar orang tersebut mampu mendapatkan status kesehatan terbaik dan mempertahankan fungsi atau kemampuan fisiknya seoptimal dan selama mungkin merupakan salah satu unsur yang digunakan sebagai indikator pelayanan kesehatan yang bermutu, serta berperan dalam meningkatkan Quality of Life (QoL) pasien. Perawat sebagai pemberi asuhan keperawatan dapat memilih intervensi keperawatan sesuai permasalahan yang dihadapi pasien kanker menggunakan intervensi psikologis, fisik, maupun intervensi yang memanfaatkan teknologi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.

Intervensi untuk meningkatkan kualitas hidup pasien kanker, antara lain : 1. Comprehensive Nursing Intervention

Comprehensive nursing intervention berupa perawatan yang menyeluruh dengan memperhatikan aspek keperawatan psikologis, aspek kehidupan dan perilaku, sosial, pendidikan kesehatan, serta relaksasi. (Kang, et all 2017)

2. Psychological Intervention

Psychological intervention diberikan dengan selalu memperhatikan aspek psikologis pasien serta perawatan yang lembut dan mendorong mereka untuk menghadapi kenyataan serta meningkatkan kapasitas keperawatan diri mereka. (Li et al, 2017) Psychological intervention selain diberikan dalam bentuk psikologis, diberikan juga perawatan nutrisi, perawatan pembuluh darah, dan perbaikan toksik dan reaksi efek samping obat. Pasien juga didorong untuk berpartisipasi secara positif dalam proses perawatan. Misalnya dalam hal psikologis, perawat dengan sabar memberikan edukasi mengenai pengobatan, toksisitas, dan efek samping, dan menjelaskan apa yang perlu diperhatikan selama perawatan.

3. Exercise/Physical Activity

Exercise intervension diberikan dalam tiga sesi latihan mingguan yang disesuaikan secara individual antara 30 dan 60 menit dilakukan dengan intensitas yang meningkat secara bertahap. Perangkat berikut digunakan tergantung pada preferensi individu.

(9)

(Grabenbauer et al). Setelah itu para peserta didorong untuk melanjutkan program latihan di rumah dan kepatuhan dipantau melalui catatan harian latihan yang diisi.

4. Progressive Muscle Relaxation

Progressive Muscle Relaxation yang terdiri dari relaksasi otot progresif terdiri dari kontraksi dan relaksasi dari semua kelompok otot secara berurutan. (Paras-Bravo et al (2017). Dalam posisi duduk dan dengan mata tertutup, para peserta diperintahkan untuk mengontraksi dan mengendurkan otot-otot tangan mereka, lengan bawah, wajah, leher, bahu, perut, dan ekstremitas bawah secara bergiliran. Selama implementasi tekniknya, pasien disarankan untuk melakukan pernapasan normal. Sesi awal dilakukan secara individu atau dalam kelompok, sesuai dengan kondisi pasien.

Pasien melakukan teknik dalam posisi duduk, dan sesi dilakukan di kamar yang dilengkapi dengan kursi berlengan, bantal, pencahayaan yang menyenangkan, dan lingkungan yang tenang.

5. Nurse Counselling

Nurse counselling memberikan enam pokok konseling berupa mengevaluasi status mental, mendiskusikan masalah saat ini, mendiskusikan domain kehidupan, memberikan intervensi, memberikan bantuan dan nasihat medis umum, serta merujuk pasien ke psikolog jika diperlukan. (Meulen et al, 2014)

6. Home Nursing Plan

Home nursing plan terdiri atas intervensi edukasi kognitif, psikologis, serta terapeutik yang diterapkan setiap 2 minggu setelah pulang dari rumah sakit.

7. Program Telerehabilitasi

Program telerahabilitasi merupakan suatu program yang diwujudkan dalam bentuk sistem online yang memfasilitasi adanya pengembangan rehabilitasi melalui jarak jauh. Sistem ini terdiri dari penyampaian informasi dan penyampaian rekomendasi terkait exercise training yang terdiri dari pemanasan, aerobic training, pendinginan, sesi video conference, sesi telephone call dengan durasi 90 menit dalam satu minggu yang dibagi ke dalam 3 sesi.

(10)

8. Mental Nursing Clinical Pathways

Mental nursing clinical pathways merupakan suatu program yang terdiri dari 5 stase yang dilakukan di rumah sakit sela 14 hari. Mental nursing clinical pathways ini dibagi menjadi 20 menit per hari selama 1 minggu pertama dan 20 menit setiap 2 hari sekali selama minggu kedua di dalam rumah sakit.

(11)

D. PENUTUP 1. Kesimpulan

Perawatan paliatif adalah pelayanan terintegrasi oleh tim paliatif untuk meningkatkan kualitas hidup pasien dan memberikan dukungan bagi keluarga yang menghadapi masalah yang dengan mencegah dan mengurangi penderitaan melalui identifikasi dini, penilaian yang seksama serta pengobatan nyeri dan masalah-masalah lain, baik masalah fisik, psikososial dan spiritual (WHO, 2002) dan pelayanan masa duka cita bagi keluarga (WHO, 2005) dalam (pedoman teknis pelayanan paliatif kanker, 2013).

WHO menyatakan bahwa kualitas hidup merupakan persepsi dari individu dalam kehidupan dalam konteks budaya dan sistem nilai dimana mereka hidup dan dalam kaitannya dengan nilai-nilai, standar dan kekhawatiran dalam hidup. Dari beberapa penelitian terkait aspek yang mempengaruhi kualitas hidup pasien kanker payudara yang menjalani perawatan paliatif juga pada akhirnya harus dilakukan evaluasi terhadap tingkat kepuasan pasien sehingga peningkatan kualitas hidup dapat tercapai dengan baik. Oleh karena itu, dalam melakukan perawatan paliatif kepada pasien, tim kolaborasi harus mengkaji secara komprehensif agar dapat tercapai kualitas hidup maksimal pada pasien.

2. Saran

Penting bagi seorang perawat untuk dapat memberikan pelayanan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien. Maka dari itu, penting pula bagi mahasiswa keperawatan untuk memahami mengenai perawatan paliatif agar nantinya dapat memberikan perawatan yang dapat meningkatkan kualitas hidup pasien dengan maksimal.

(12)

DAFTAR PUSTAKA

Anita. (2016). Perawatan Paliatif dan Kualitas Hidup Penderita Kanker. Jurnal Kesehatan, 7(3), 508-513. Diakses pada 25 Oktober 2022 dari https://garuda.kemdikbud.go.id/documents/detail/956769.

Arifah, Tifaani Nur (2015). Gambaran Kualitas Hidup Pada Pasien Tuberkulosis Paru Di Puskesmas Padasuka Kecamatan Cibeunying Kidul Kota Bandung. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia. Repository.upi.edu.

Behboodi Moghadam, Z., Fereidooni, B., Saffari, M., & Montazeri, A. (2018). Measures of health-related quality of life in pcos women: A systematic review. International Journal of Women’s Health. 10, 397–408. https://doi.org/10.2147/IJWH.S165794.

Brasel, & Karen. J . (2007). Quality Of Life Assessment In Palliative Care. Surgical Palliative Care. American Journal of Hospice & Palliative Medicine Volume 24 Number 3 June/July 2007 231-235. 2007 Sage Publications 10.1177/1049909107301778.

Endarti, Ajeng Tias. (2015). Kualitas Hidup Kesehatan : Konsep, Model dan Penggunaan.

Jakarta Timur : Kesehatan Masyarakat Fakultas Kesehatan Universitas MH. Thamrin.

Jurnal Ilmiah Kesehatan, 7 (2) : September 2015.

Finlay, I. G., & Dunlop, R. (1994). Quality of life assessment in palliative care. Annals of Oncology, 5(1), 13–18. https://doi.org/10.1093/oxfordjournals.annonc.a058677

Grabenbauer A, Grabenbauer AJ, Lengenfelder R, Grabenbauer GG, Distel L V. (2016) Feasibility of a 12-monthexercise intervention during and afte radiation and chemotherapy in cancer patients: Impact on quality of life, peak oxygen consumption, and body composition. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/26984513/

I. G. Finlay & R. Dunlop. (1994). Quality of Life Assessment In Palliative Care. Kluwer Academic Publishers. Printed in the Netherlands. Annals of Oncology S: 13-18, 1994.

Joshi U, Subedi R, Poude P, Ghimire P.R., Panta S, Sigdel M.R. (2017). Assessment of quality of life in patients undergoing hemodialysis using WHOQOL-BREF questionnaire: a multicenter study. International Journal of Nephrology and Renovascular Disease. 10 (195–203)

(13)

Kang X, Fang Y, Kong Y. (2017) Effect of comprehensive nursing intervention on therapy and life quality of patients with breast cancer. Biomed Res [Internet]. 28(20):8801–5.

Available from: https://www.alliedacademies.org/articles/effect-of-comprehensive- nursing-intervention-on-therapy-and-lifequality-of-patients-with-breast-cancer-

8979.html

Kiling, I. Y., & Kiling-Bunga, B. N. (2019). Pengukuran dan Faktor Kualitas Hidup pada Orang Usia Lanjut. Journal of Health and Behavioral Science, 1(3), 149-165.

Li X, Li J, Shi Y, Wang T, Zhang A, Shao N, et al. (2017) Psychological intervention improves life quality of patients with laryngeal cancer. Patient Prefer Adherence [Internet].

Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29042756/

Meulen IC van der, May AM, Leeuw JRJ de, Koole R, Oosterom M, Hordijk G-J, et al. (2017).

Long-term effect of a nurse-led psychosocial intervention on health-related quality of life in patients with head and neck cancer: a randomised controlled trial. Available from: /pmc/articles/PMC3915114/

Noerpratomo, Ramdhani Hanwar. (2016). Kualitas Hidup Orang Dengan HIV Positif, Pengguna Napza, Dan Masyarakat Miskin Kota Yang Mengikuti Aktivitas Street Soccer di Rumah Cemara Bandung. Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

Repository.upi.edu.

Paras-Bravo P, Salvadores-Fuentes P, Alonso-Blanco C, Paz-Zulueta M, Santibañez- Margüello M, PalaciosCeña D, et al. (2017). The impact of muscle relaxation techniques on the quality of life of cancer patients, as measured by the FACT-G questionnaire. PLoS One. Available from: https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/29049283/

Sridhar, & Gurumurthi. (2012). Measures and Determinants of Health Related Quality Of Life (HRQOL) In Hemodialysis Patients - A Review. Asian Journal Of Pharmacy And Life Science. Vol. 2 (4), Oct-Dec,2012. ISSN 2231 – 4423.

Thompson, & Man Yu. (2003). Quality Of Life In Patients With Coronary Heart Disease-I : Assessment Tools. School of Nursing, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong and Division of Cardiology, Department of Medicine and Therapeutics, Prince of Wales Hospital, The Chinese University of Hong Kong, Hong Kong.

(14)

WHOQOL-BREF

Pertanyaan berikut ini menyangkut perasaan anda terhadap kualitas hidup, kesehatan dan hal- hal lain dalam hidup anda. Saya akan membacakan setiap pertanyaan kepada anda, bersamaan dengan pilihan jawaban. Pilihlah jawaban yang menurut anda paling sesuai. Jika anda tidak yakin tentang jawaban yang akan anda berikan terhadap pertanyaan yang diberikan, pikiran pertama yang muncul pada benak anda seringkali merupakan jawaban yang terbaik. Camkanlah dalam pikiran anda segala standar hidup, harapan, kesenangan dan perhatian anda. Kami akan bertanya apa yang anda pikirkan tentang kehidupan anda pada empat minggu terakhir.

Sangat buruk

Buruk Biasa- biasa saja

Baik Sangat baik 1. Bagaimana menurut anda kualitas

hidup anda?

1 2 3 4 5

Sangat tidak memuas

kan

Tidak memua skan

Biasa- biasa saja

Mem uaska n

Sangat memua skan 2. Seberapa puas anda terhadap

kesehatan anda?

1 2 3 4 5

Pertanyaan berikut adalah tentang seberapa sering anda telah mengalami hal-hal berikut ini dalam empat minggu terakhir.

Tidak sama sekali

Sedikit Dalam jumlah sedang

Sangat sering

Dalam jumlah berlebihan 3. Seberapa jauh rasa sakit fisik

anda mencegah anda dalam beraktivitas sesuai kebutuhan anda?

5 4 3 2 1

4. Seberapa sering anda membutuhkan terapi medis untuk dapat berfungsi dalam kehidupan sehari-hari anda?

5 4 3 2 1

5. Seberapa jauh anda menikmati hidup anda?

1 2 3 4 5

6. Seberapa jauh anda merasa hidup anda berarti?

1 2 3 4 5

7. Seberapa jauh anda mampu berkonsentrasi?

1 2 3 4 5

8. Secara umum, seberapa aman anda rasakan dalam kehidupan anda sehari-hari?

1 2 3 4 5

9. Seberapa sehat lingkungan dimana anda tinggal (berkaitan dengan sarana dan prasarana)

1 2 3 4 5

(15)

Pertanyaan berikut ini adalah tentang seberapa penuh anda alami hal-hal berikut ini dalam 4 minggu terakhir?

Tidak sama sekali

Sediki t

Sedang Sering kali

Sepenuhnya dialami

10. Apakah anda memiliki vitalitas yang cukup untuk beraktivitas sehari-hari?

1 2 3 4 5

11. Apakah anda dapat menerima penampilan tubuh anda?

1 2 3 4 5

12. Apakah anda memiliki cukup uang untuk memenuhi kebutuhan anda?

1 2 3 4 5

13. Seberapa jauh ketersediaan informasi bagi kehidupan anda dari hari ke hari?

1 2 3 4 5

14. Seberapa sering anda memiliki kesempatan untuk bersenang- senang / rekreasi?

1 2 3 4 5

Sangat buruk

Buruk Biasa- biasa

saja

Baik Sangat baik

15. Seberapa baik kemampuan anda dalam bergaul?

1 2 3 4 5

Sangat tidak memuas

kan

Tidak memu

askan

Biasa- biasa saja

Memu askan

Sangat memuaska

n 16. Seberapa puaskah anda dengan

tidur anda?

1 2 3 4 5

17. Seberapa puaskah anda dengan kemampuan anda untuk menampilkan aktivitas kehidupan anda sehari-hari?

1 2 3 4 5

18. Seberapa puaskah anda dengan kemampuan anda untuk bekerja?

1 2 3 4 5

19. Seberapa puaskah anda terhadap diri anda?

1 2 3 4 5

20. Seberapa puaskah anda dengan hubungan personal / sosial anda?

1 2 3 4 5

21. Seberapa puaskah anda dengan kehidupan seksual anda?

1 2 3 4 5

(16)

22. Seberapa puaskah anda dengan dukungan yang anda peroleh dari teman anda?

1 2 3 4 5

23. Seberapa puaskah anda dengan kondisi tempat anda tinggal saat ini?

1 2 3 4 5

24. Seberapa puaskah anda dengan akses anda pada layanan kesehatan?

1 2 3 4 5

25. Seberapa puaskah anda dengan transportasi yang harus anda jalani?

1 2 3 4 5

Pertanyaan berikut merujuk pada seberapa sering anda merasakan atau mengalami hal-hal berikut dalam empat minggu terakhir.

Tidak pernah

Jarang Cukup sering

Sangat sering

Selalu 26. Seberapa sering anda memiliki

perasaan negatif seperti

feeling blue’ (kesepian), putus asa, cemas dan depresi

5 4 3 2 1

(17)

Kuesioner Kualitas Hidup SF-36

1. Bagaimana anda mengatakan kondisi kesehatan anda saat ini ? - Sangat baik sekali = 1

- Sangat baik = 2

- Baik = 3

- Cukup baik = 4

- Buruk = 5

2. Bagaimana kesehatan anda saat ini dibandingkan satu tahun yang lalu ? - Sangat lebih baik = 1

- Lebih baik = 2 - Sama saja = 3 - Lebih buruk = 4 - Sangat buruk = 5

Dalam 4 minggu terakhir apakah keadaan kesehatan anda sangat membatasi aktifitas yang anda lakukan dibawah ini ?

Keterangan :

SM = Sangat Membatasi SdM = Sedikit Membatasi TM = Tidak Membatasi

No. Pernyataan SM SdM TM

3. Aktifitas yang membutuhkan banyak energi, mengangkat benda berat, melakukan olah raga berat.

4. Aktifitas ringan seperti memindahkan meja, menyapu, joging/jalan santai.

5. Mengangkat atau membawa barang ringan (misalnya belanjaan, tas)

6. Menaiki beberapa anak tangga 7. Menaiki satu tangga

8. Menekuk leher/tangan/kaki, bersujud atau membungkuk

9. Berjalan lebih dari 1,5 km

10. Berjalan melewati beberapa gang/1km 11. Berjalan melewati satu gang/0,5 km 12. Mandi atau memakai baju sendiri.

Selama 4 minggu terakhir apakah anda mengalami masalah-masalah berikut dibawah ini dengan pekerjaan anda atau aktifitas anda sehari-hari sebagai akibat dari masalah anda ?

(18)

No. Pernyataan Ya Tidak 13. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan

pekerjaan atau aktifitas lain.

14. Menyelesaikan pekerjaan tidak tepat pada waktunya.

15. Terbatas pada beberapa pekerjaan atau aktifitas lain.

16. Mengalami kesulitan dalam melakukan pekerjaan atau aktifitas-aktifitas lain (misalnya yang membutuhkan energi extra seperti mendongkrak/bertukang, mencuci).

Selama 4 minggu terakhir apakah pekerjaan atau aktifitas sehari-hari anda mengalami beberapa masalah dibawah ini sebagai akibat dari masalah emosi anda (seperti merasa sedih/tertekan atau cemas).

No. Pernyataan Ya Tidak

17. Menghabiskan seluruh waktu anda untuk melakukan pekerjaan atau aktifitas lain.

18. Menyelesaikan pekerjaan tidak lama dari biasanya.

19. Dalam melakukan pekerjaan atau kegiatan lain tidak berhati- hati sebagaimana biasanya.

20. Dalam 4 minggu terakhir seberapa besar kesehatan fisik anda atau masalah emosional menganggu aktifitas sosial anda seperti biasa dengan keluarga, teman, tetangga atau perkumpulan anda ?

- Tidak mengganggu = 1 - Sedikit mengganggu = 2 - Cukup mengganggu = 3 - Mengganggu sekali = 4 - Sangat mengganggu sekali = 5

21. Seberapa besar anda merasakan nyeri pada tubuh anda selama 4 minggu terakhir

- Tidak ada nyeri = 1

- Nyeri sangat ringan = 2

- Nyeri ringan = 3

- Nyeri sedang = 4

- Nyeri sekali = 5

- Sangat nyeri sekali = 6

22. Dalam 4 minggu terakhir, seberapa besar rasa sakit/nyeri menganggu pekerjaan anda sehari-hari (termasuk pekerjaan diluar rumah dan pekerjaan didalam rumah)?

- Tidak mengganggu sedikitpun = 1

- Sedikit mengganggu = 2

- Cukup mengganggu = 3

- Sangat mengganggu = 4

- Sangat mengganggu sekali = 5

Pertanyaan-pertanyaan dibawah ini adalah tentang bagaimana perasaan anda dalam 4 minggu terakhir, untuk setiap pertanyaan silahkan beri 1 jawaban yang paling sesuai dengan perasaan anda.

Keterangan :

(19)

S = Selalu

HS = Hampir Selalu CS = Cukup Sering KK = Kadang-kadang J = Jarang

TP = Tidak Pernah

No. Pernyataan S HS CS KK J TP

23. Apakah anda merasa penuh semangat ? 24. Apakah anda orang yang sangat gugup ? 25. Apakah anda merasa sangat tertekan dan tak

ada yang menggembirakan anda ? 26. Apakah anda merasa tenang dan damai ? 27. Apakah anda memiliki banyak tenaga?

28. Apakah anda merasa putus asa & sedih ? 29. Apakah anda merasa bosan ?

30. Apakah anda seorang yang periang ? 31. Apakah anda merasa cepat lelah ?

32. Dalam 4 minggu terakhir seberapa sering kesehatan fisik anda atau masalah emosi mempengaruhi kegiatan sosial anda (seperti mengunjungi teman, saudara dan lain- lain) ?

- Selalu = 1

- Hampir selalu = 2 - Kadang-kadang = 3

- Jarang = 4

- Tidak pernah = 5

Petunjuk berikut dimaksud untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan no.33-36.

Menurut anda, sejauh mana kebenaran pernyataan berikut menggambarkan keadaan kesehatan anda.

Keterangan : B = Benar BS = Benar Sekali TT = Tidak Tahu S = Salah SS = Salah Sekali

No. Pernyataan B BS TT S SS

33. Saya merasa sepertinya sedikit mudah menderita sakit.

34. Saya sama sehatnya seperti orang lain.

35. Saya merasa kesehatan saya makin memburuk.

36. Kesehatan saya sangat baik.

Referensi

Dokumen terkait

Masalah psikologis yang dialami penderita penyakit terminal tidak bisa diabaikan. karena bisa berlanjut menjadi gangguan jiwa

Distribusi Rata-Rata Kualitas Hidup Pasien Diabetes Mellitus (DM) Dilihat dari Aspek Kesehatan Fisik Pasien Diabetes Mellitus

menunjukkan bahwa ada perbedaan rerata peningkatan kualitas hidup (domain sosial) antara kelompok perlakuan (kelompok yang mendapatkan terapi SEFT) dan kelompok kontrol

Luka kronik yang ditimbulkan berdampak pada penurunan kualitas hidup penderitanya, sehingga diperlukan intervensi yang dapat membantu dalam meningkatkan status kesehatan dan

Kualitas Hidup Pasien DM Tipe 2 berdasarkan Karekteristik Lama Menderita Hasil penelitian berdasarkan karekteristik lama menderita DM menunjukkan kualitas hidup pasien

LPPM Universitas Duta bangsa Surakarta, Indonesia- September, 2022 378 PALLIATIVE CARE TO IMPROVE QUALITY OF LIFE PATIENT WITH HEPATOCELLULAR CARCINOMA Muhamad Syarifudin 1,

Hubungan mekanisme koping dengan kualitas hidup pada penderita diabetes melitus tipe 2 Relationship of the koping mechanism with the quality of life in type 2 diabetes mellitus

Keywords: level of stress, quality of life, self-adjustment, single father TINGKAT STRES, PENYESUAIAN DIRI, DAN KUALITAS HIDUP AYAH TUNGGAL Abstrak Orang tua tunggal diasosiasikan