• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan

N/A
N/A
Nur Azizah Fitriyanti

Academic year: 2023

Membagikan " Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

MAKALAH PENGORGANISASIAN

Dosen Pengampu : Ir. A. Amrullah, M.Si

Disusun oleh : 1. Rahmat (G061231091)

2. Suhanda Pratiwi (G061231097) 3. Asri Natalia (G061231098)

4. Syahrul Ananta Irham (G061231100) 5. Algazali (G061231095)

6. I M Sahcaesar Syahruddin (G061231093) 7. Ajeng Hughes Lestiliana (G061231099) 8. Aldhita Cutpratami Syamrun (G061231112)

DEPARTEMEN HAMA DAN PENYAKIT TUMBUHAN PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN

FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

2023

KATA PENGANTAR

(2)

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup untuk meneyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat serta salam semoga terlimpah curahkan kepada baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan syafa’atnya di akhir nanti.

Penulis mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-Nya, baik itu berupa sehat fisik maupun akal pikiran, sehingga mampu untuk menyelesaikan Makalah ini untuk memenuhi tugas Pengantar Manajemen tentang Pengorganisasian.

Selain itu tujuan dari penyusunan Makalah ini juga untuk menambah wawasan tentang pengorganisasian secara meluas.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Ir. A. Amirullah M.Si. selaku dosen Pengantar Manajemen yang telah membimbing kami agar dapat menyelesaikan makalah ini.

Oleh karna itu, dengan segala rendah hati, kami menerima kritik dan saran agar penyusunan makalah selanjutnya menjadi lebih baik. Untuk itu kami banyak terima kasih dan semoga karya tulis ini bermanfaat bagi para pembaca.

Makassar, 5 November 2023

Kelompok 5 (Lima)

(3)

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ... i

DAFTAR ISI ... ii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 LATAR BELAKANG ... 1

1.2 IDENTIFIKASI MASALAH... 1

1.3 BATASAN MASALAH ... 1

1.4 RUMUSAN MASALAH ... 2

1.5 TUJUAN MASALAH ... 2

1.6 MANFAAT ... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 3

BAB III PEMBAHASAN ... 3

3.1 PENGERTIAN PERORGANISASIAN ... 3

3.2 ASAS-ASAS ORGANISASI... 4

3.3 PROSES (LANGKAH-LANGKAH PERORGANISASIAN) ... 5

3.4 RENTANG KENDALI ... 5

3.5 PENDEPARTEMENAN ... 8

3.6 MACAM-MACAM ORGANISASI ... 9

3.7 TEORI-TEORI ORGANISASI ... 10

3.8 RE-ORGANISASI ... 10

3.9 RESTRUKTURISASI ORGANISASI ... 11

BAB IV PENUTUP... 12

4.1 KESIMPULAN ... 12

4.2 SARAN ... 12

DAFTAR PUSTAKA ... 13

(4)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Berbagai kebutuhan hidup yang tidak terbatas dan kemampuan yang terbataslah yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan manusia lainnya. Hal ini diperkuat dengan pendapat, bahwa manusia merupakan mahluk social. Sejalan dengan tingkat kematangan (keinginan dan kemampuannya), hubungan tersebut terus bergerak dinamis dimuali dari tingkat yang sederhana, hingga tingkat hubungan yang modern. Sebuah organisasi adalah pola hubungan banyak yang saling terjalin secara simultan yang menjadi jalan bagi orang, dengan pengarahan dari manajer, untuk mencapai sasaran bersama.

Pengorganisasian adalah merupakan fungsi kedua dalam Manajemen.

Organisasi identik dengan sekelompok Individu yang terstruktur dan sistematis yang berada dalam sebuah sistem. Pengorganisasian didefinisikan sebagai proses kegiatan penyusunan struktur organisasi sesuai dengan tujuan-tujuan, sumber-sumber, dan lingkungannya. Dengan hasil pengorganisasian adalah struktur organisasi.

Pengorganisasian merupakan fungsi manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan. Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya yang di miliki oleh organisasi (manusia dan bukan manusia) akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien untuk mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.

organisasi sering di jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Sehingga organisasi merupakan suatu hal yang penting yang harus di pelajari dengan baik.

Contohnya jika kita bekerja pada sebuah perusahaan, kita kan melakukan suatu organisasi. Oleh sebab itu kita harus mengetahui apa yang dimaksud dari pengorganisasian serta hal-hal yang berkaitan dengan organisasi.

1.2 Identifikasi Masalah

Dari beberapa uraian yang dikemukakan pada latar belakang, maka dapat diidentifikasikan masalah-masalah sebagai berikut :

1) Pengorganisasian merupakan fungsi kedua dalam manajemen yang juga mempunyai peranan penting seperti halnya fungsi perecanaan

2) Melalui fungsi pengorganisasian, seluruh sumber daya akan diatur penggunanya secara efektif dan efesien.

1.3 Batasan Masalah

Penulis hanya membatasi pembahasan pada bagian-bagian atau sub bab yang terdapat dalam Pengorganisasian, seperti definisi pengorganisasian, asas- asas, langkah atau proses pengorganisasian, rentang kendali, pendepartemenan, macam-macam organisasi, teori-teori organisasi, reorganisasi, dan restrukturisasi organisasi.

1.4 Rumusan Masalah

1) Apa yang dimaksud dari pengorganisasian?

2) Apa saja asas-asas organisasi?

3) Bagaimana proses atau langkah-langkah pengorganisasian?

4) Apa itu rentang kendali?

5) Apa yang dimaksud dengan pendepartemenan?

(5)

6) Apa saja macam-macam organisasi?

7) Apa saja teori organisasi?

8) Apa yang dimaksud reorganisasi?

9) Apa yang dimaksud dengan restrukturisasi organisasi?

1.5 Tujuan Masalah

1) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dari pengorganisasian.

2) Untuk mengethaui apa saja asas-asas organisasi.

3) Untuk mengetahui proses atau langkah-langkah pengorganisasian.

4) Untuk mengetahui apa itu rentang kendali.

5) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pendepartemenan.

6) Untuk mengetahui apa saja macam-macam organisasi.

7) Untuk mengetahui apa saja teori organisasi.

8) Untuk mengetahui apa yang dimaksud reorganisasi.

9) Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan restrukturisasi organisasi.

1.6 Manfaat

Mahasiswa dapat memahami dan mengetahui tentang pengorganisasian, dapat menimbulkan semangat kepada mahasiswa dalam berorganisasi, serta dapat menambah wawasan mahasiswa mengenai pengorganisasian.

3.7 Teori-Teori Organisasi ... 13

(6)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Organisasi adalah proses dalam memastikan kebutuhan manusia dan fisik setiap sumber daya tersedia untuk menjalankan rencana dan mencapai tujuan yang berhubungan dengan organisasi. Menurut Prof. Dr. Sondang P. Siagian menyatakan bahwa organisasi merupakan bentuk perserikatan atau persekutuan yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk saling melakukan kerja sama dalam sebuah ikatan yang formal. Kerja sama yang dilakukan dimaksudkan untuk mencapai tujuan bersama yang telah di tetapkan sebelumnya. Dalam melakukan kerja sama tersebut beberapa orang disebut sebagai atasan dan beberapa lainnya merupakan bawahan. Organisasi merupakan kelompok atau entity (kesatuan) dalam kehidupan sosial yang di koordinasikan dan dilakukan oleh hal yang relatif bisa di identifikasikan, organisasi bekerja secara berkesinambungan dan terus menerus demi tercapainya tujuan bersama, pendapat tersebut dikemukakan oleh Stephen P. Robbins.

Pengorganisasian kata dasarnya adalah organisasi, pengorganisasian ialah pengaturan setelah perencanaan tersebut selesai di garab.

Pengorganisasian atau organizing adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, mengorganisir, dan membangun model hubungan kerja orang untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Schermerhon (1996:218) pengorganisasian adalah proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan bersama. Pengorganisasian merupakan kegiatan struktur hubungan kerja sehingga anggota organisasi dapat berinteraksi dan bekerja sama untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Anggota organisasi ditetapkan di bagian-bagian dengan tugas pekerjaan yang mereka lakukan sehingga dapat memberikan garis kewenangan dan tanggung jawab antar individu dan kelompok yang berbeda.

(7)

BAB III PEMBAHASAN 3.1 Pengertian Pengorganisasian

Pengorganisasian atau organizing adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, mengorganisir, dan membangun model hubungan kerja orang untuk mencapai tujuan organisasi. Menurut Schermerhorn (1996: 218), Pengorganisasian adalah proses mengatur orang dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan bersama. Dalam organisasi, persiapan struktur organisasi sangat penting sehingga setiap orang dalam organisasi mengetahui tugas atau tanggung jawab, tugas, hak dan wewenang mereka dengan tepat.

Tujuan Pengorganisasian : 1) Membantu Koordinasi

2) Memperlancar Pengawasan 3) Maksimalisasi Manfaat Spesialisasi 4) Penghematan Biaya

5) Meningkatkan Kerukunan Hubungan Antar Manusia

3.2 Asas-asas Organisasi 1) Asas Perumusan Tujuan

Dimana sebagai haluan atau awal berdirinya suatu organisasi. Pemilihan bentuk, pembentukan struktur, pekerjaan apa yang akan dilakukan, kebutuhan tenaga ahli.

2) Asas Departemenisasi

Merupakan proses pengelompokan pekerjaan dalam departemen dan departemen ke dalam organisasi secara keseluruhan.

3) Asas Pembagian Kerja atau Spesialisasi kerja

Dimana tenaga kerja dibagi- bagi atau dikelompokkan aktivitas pekerjaannya sesuai dengan kemampuannya. Hal ini agar disetiap bidang dipegang oleh orang yang benar.

4) Asas Koordinasi

Dalam asas ini menyatakan bahwa dalam suatu organisasi perlu adanya hubungan sehingga terjadi keseimbangan di antara departemen satu dengan yang lainnya. Koordinasi pun bertindak sebagai gambaran adanya interaksi antara tugas yang diemban oleh para pekerjanya.

(8)

5) Asas Pelimpahan Wewenang

Wewenang adalah suatu hak untuk melakukan atau memerintahkan orang lain untuk mencapai tujuan tertentu. Sedang pelimpahan wewenang dapat diartikan sebagai penyerahan sebagian hak untuk mengambil tindakan agar tugas serta tanggung jawab dapat dilaksanakan oleh pejabat yang diberi wewenang. Delegasi adalah proses yang digunakan manajer untuk memindahkan wewenang dan tanggung jawab ke posisi hierarki di bawahnya.

6) Asas Rentangan Kontrol

Merupakan sejumlah anggota yang bertanggung jawab kepada seorang pimpinan/atasan. Pengendalian sendiri adalah proses sistematis yang digunakan oleh para manajer untuk menjadikan mereka konsisten dengan harapan-harapan yang sesuai dalam rencana, target dan standar kinerja.

7) Asas Jenjang Organisasi

Merupakan tingkat- tingkat satuan organisasi yang didalamnya terdapat pejabat, tugas serta wewenang tertentu menurut kedudukannya dari atas ke bawah dalam suatu fungsi tertentu.

8) Asas Kesatuan Perintah

Dimana natinya ditiap- tiap pejabat hanya akan bisa diperintah dan bertanggung jawab kepada seorang atasan saja.

9) Asas Fleksibilitas

Dimana suatu organisasi seharusnya dapat siubah dengan mudah.

Disesuaikan dengan perubahan- perubahan yang terjadi setiap saat tanpa mengganggu aktivitas yang berlangsung.

10) Asas Keberlangsungan

Suatu organisasi perlu memiliki jaminan untuk tetep berdiri dan melangsungkan aktivitas operasi secara terus- menerus.

11) Asas Keseimbangan

Dimana satuan yang ada dalam organisasi harus ditampatkan pada struktur organisasi sesuai dengan fungsinya. Hal ini sangat penting dimana akan terlihat dan dapat diaplikasinnya TUPOKSI (tugas pokok dan fungsi).

3.3 Proses (Langkah-Langkah) Pengorganisasian

Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh semua tingkat menejemen adalah sebagai berikut :

1) Penetapan dan pengimbangan aktivitas

Yang dimaksud dengan langkah ini pada hakikatnya adalah merupakan pembagian, penggolongan,dan penyusunan aktivitas-aktivitas yang akan

(9)

dilaksanakan, sehingga menjadi kelompok-kelompok yang teratur berdasarkan kesamaan sifat dalam pelaksanaan. Misalnya, kegiatan-kegiatan yang berkenaan dengan masalah produksi digolongkan menjadi unit produksi, yang berkenaan dengan masalah uang digolongkan menjadi unit keuangan, yang mengenai pelayanan warkat ke dalam unit tata usaha dan seterusnya.

2) Penyusunan organ atau wadah

Dengan berpedoman pada langkah yang petama, langkah ini dimaksudkan untuk membuat organ atau wadah yang diperlukan untuk mewadahi segenap kegiatan yang telah tersusun. Di samping harus berpedoman pada hasil langkah pertama, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada sesuatu ide, yaitu sesuatu cita dan aspirasi seta hasrat pada sesuatu bentuk struktur organisasi yang dikehendaki. Atau dengan kata lain, pembentukan wadah ini hendaknya berpangkal juga pada ideal tipe suatu bentuk struktur organisasi.

3) Mengisi organ dengan tugas, kekuasaan, wewenang dan tanggung jawab

Yang dimaksud dengan langkah ini adalah memasukkan kegiatan yang telah tersusun, ke dalam organ yang telah dibentuk. Dalam pengisian tugas, harus juga dilengkapi dengan wewenang dan tanggung jawab yang sepadan. Dalam arti pejabat yang diserahi tugas harus diberi wewenang pula untuk mengambil tindakan-tingakan yang diperlukan, agar tugasnya dapat dilaksanakan dengan baik.

4) Menghubung-hubungkan organ satu dengan yang lain dengan garis wewenang dan tanggung jawab

Dari hasil langkah pertama, kedua, dan ketiga dapat terlihat gambaran visual kotak-kotak organ yang telah berisi tugas, wewenang, dan tanggung jawab, maka selanjutnya kotak-kotak organ itu perlu dihubung-hubungkan.

Jadi langkah ini adalah suatu aktivita untuk menentukan hubungan kekuasaan dan tanggung] awab berdasarkan atas wewenang formal.

Manifestasi dai hasil langkah ini adalah garis-garis hubungan kekuasaaan yang bersifat formal.

5) Penempatan orang yang tepat pada masing-masing organ

Dengan berakhirnya kelima langkah tersebut di atas, berbagai aktivitas organisasi telah tersusun. Berbagai pekerjaan yang harus dilaksanakan antar individu, antar unit sudah dialokasikan, lengkap beserta alat perlengkapan yang dibutuhkan. Dengan langkah di atas, pula otoitas dan tanggung jawab untuk masing-masing individu dan komponen-komponen kerja telah disiapkan untuk didelegasikan. Maka untuk dapat digerakkan, masih diperlukan satu langkah lagi, yaitu penempatan orang atau tenaga kerja yang diperlukan pada masing-masing organ. Orang-orang ini nanti yang akan menerima pendelegasian atau pelimpahan wewenang. Untuk aktivitas

(10)

penempatan orang ini biasanya menganut asas "The right man in the right place".

6) Membuat bagan organisasi

Langkah yang terakhir ini dimaksudkan untuk melukiskan atau menggambarkan struktur organisasi di atas kertas, atau membuat bagan organisasi. Yaitu suatu gambar yang melukiskan secara skematis dai susunan tugas, kekuasaan, dan tanggung jawab serta hubungan antara unit- unit dalam suatu organisasi.

3.4 Rentang Kendali

Rentang kendali adalah batasan jumlah bawahan langsung yang dapat dipimpin dan dikendalikan secara efektif oleh seorang manager. Rentang kendali menggambarkan jumlah orang yang harus melapor kepada sorang manajer. Dengan semakin meningkatnya rentang kendali akan berakibat pada menurunnya jumlah lapisan hirarki pada suatu organisasi. Akibat lain adalah semakin berkurangnya kerumitan organisasi serta berkurangnya biaya manajerial yang disebabkan struktur organisasi serta berkurangnya biaya manajerial yang disebabkan struktur organisasi yang semakin sederhana serta semakin sedikitnya manajer yang harus diperkerjakan.

Rentang kendali (span of control) sangat perlu dalam pengorganisasian, karna berhubungan dengan pembagian kerja, koordinasi, dan kepemimpinan seorang pemimpin (manajer). Rentang kendali diperlukan dalam suatu organisasi karna adanya “limits factor (keterbatasan)” manusia, yaitu keterbatasan waktu artinya bahwa pada saat yang bersamaan seorang pemimpin melakukan pekerjaan yang beraneka macam, keterbatasan pengetahuan artinya bahwa seorang pemimpin tidak mungkin dapat mengetahui semua pekerjaan dalam perusahaan karena itu perlu diadakan pembagian pekerjaan kepada bawahannya, keterbatasan kemampuan artinya bahwa seorang pemimpin perusahaan kemampuannya terbatas, karna itu perlu diadakan batas jumlah bawahan langsungnya, keterbatasan perhatian artinya bahwa seorang pemimpin terbatas perhatiannya, ia tidak dapat memperhatikan semua masalah yang dilakukan bawahannya sehingga perlu diadakan pembatasan jumlah bawahan langsung yang dipimpinnya.

Faktor – Faktor yang membatasi Rentang kendali : 1) Sifat dan terperincinya rencana

2) Latihan-latihan dalam perusahaan 3) Posisi Manager dalam perusahaan 4) Dinamis dan Statisnya Organisasi 5) Efektivitas Komunikasi

6) Tipe pekerjaan yang dilakukan

(11)

7) Kecakapan dan pengalaman Manager 8) Span of Personality and Energy

9) Dedikasi dan Partisipasi bawahan

Faktor – Faktor yang mempengaruhi Rentang Kendali :

1) Faktor – faktor yang berhubungan dengan bawahan, antara lain :

 Para pegawai bawahan benar-benar telah terlatih untuk menagani pekerjaannya.

 Para pegawai bawahan lebih senang bekerja tanpa harus ada pengawasan yang ketat.

 Adanya saling percaya dan tanggung jawab antara manajer dan pegawai bawahan terhadap pekerjaan yang diperlukan.

2) Faktor – faktor yang berhubungan dengan manajer, antara lain :

 Manajer mempunyai kemampuan, keterampilan dan telah terlatih dengan baik dalam bidang manajerial yang ditangani.

 Manajer mendapat bantuan dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan pekerjaannya baik bantuan dari atasannya maupun dari sesama manajer dalam bentuk pikiran, ide, gagasan ataupun tindakan.

 Manajer tidak banyak tambahan tugas yang bersifat teknis operasional, tetapi ia harus berfokus pada pekerjaan yang bersifat supervisi dan pekerjaan yang ditanganinya. Sedangkan tugas-tugas yang bersifat teknis dilaksanakan oleh bawahan.

3.5 Pendepartemenan

Asas pendepartemen adalah mengelompokan kegiatan-kegiatan yang sama dan berkaitan erat kedalam suatu unit kerja (bagian)

Dasar-dasar departemenan (basic departemenation) ditentukan berdasarkan:

 Enterprise function (fungsi-fungsi perusahan)

 Management function (fungsi-fungsi manjemen)

 Process product (proses produksi)

 Product (dasar produk/hasil)

 Customer (dasar pasar / langganan)

(12)

 Territory (dasar wilayah/tempat)

 Time (dasar waktu atau shift)

 Simple number (dasar jumlah)

 Combination

 Matriks

3.6 Macam Macam Organisasi

A. Berdasarkan Proses Pembentukannya :

Organisasi formal, merupakan kumpulan dari dua orang atau lebih, yang mengikatkan diri dengan suatu tujuan bersama secara sadar dengan hubungan kerja yang rasional.

Organisasi informal, adalah kumpulan dari dua orang atau lebih, yang terlibat pada suatu aktifitas serta tujuan bersama yang tidak disadari dalam kekeluargaan menjadi salah satu landasan perilakunya.

B. Berdasarkan Kaitan Hubungannya Dengan Pemerintah

Organisasi resmi, organisasi ini dibentuk oleh pemerintah dan harus terdaftar pada lembaran Negara. Contohnya : lembaga-lembaga pemerintah, yayasan dan perusahaan-perusahaan yang berbadan hukum.

Organisasi tidak resmi, organisasi ini di bentuk oleh sekelompok orang, yang mana keberadaannya tidak diakui oleh pemerintah atau tidak terdaftar pada lembaran negara. Contohnya : klub bola voli, grup kesenian, kelompok belajar, dan lain-lain.

C. Berdasarkan Skala/Ukuran Besar Kecilnya :

Organisasi besar.

Organisasi sedang (menengah).

Organisasi kecil.

Besar kecilnya organisasi itu sangat bersifat relatif, karna disebabkan banyak faktor yang dapat mempengaruhi perkembangan organisasi tersebut.

D. Berdasarkan Tujuannya :

Non Profit Oriented Organization/Public Organization (Organisasi Sosial) Tujuan utama organisasi sosial ini adalah untuk kepentingan umum.

Organisasi jenis ini tidak mencari keuntungan. Contohnya: organisasi keagamaan, organisasi pemerintah daerah, yayasan-yayasan sosial dan lain sebagainya.

Profit Oriented Organization/Business Organization (Organisasi Perusahaan) Tujuan organisasi perusahaan ini adalah untuk mencari keuntungan sebanyak-banyaknya. Contohnya: perseroan terbatas (PT), perseroan komanditer (CV), firma (FA), koperasi dan lain sebagainya.

(13)

E. Berdasarkan Tipe-Tipe/Bentuknya :

Organisasi Lini (Line Organization), yaitu kekuasaan berjalan secara langsung dari atasan ke bawahan, langsung dari manajer kepada orang- orang, sampai setiap orang tercakup di dalamnya.

Organisasi Lini dan Staf (Line and Staff Organization), merupakan kombinasi dari organisasi lini dan fungsional. Tujuannya untuk memanfaatkan kebaikan-kebaikannya dan meniadakan keburukan- keburukannya.

Organisasi Fungsional, adalah organisasi yang disusun berdasarkan sifat dan macam pekerjaan yang harus dilakukan.

Organisasi Lini, Staf Dan Fungsional, organisasi ini biasanya diterapkan pada organisasi besar serta kompleks. Organisasi Lini, Staf Dan Fungsional ini dilakukan dengan cara menggabungkan kebaikan dan menghilangkan keburukan dari ketiga tipe organisasi tersebut.

3.7 Teori-Teori Organisasi

Teori organisasi telah mengalami banyak perkembangan dan perubahan dari masa ke masa, antara lain adalah sebagai berikut :

A. Teori Manajemen ilmiah adalah penggunaan metode ilmiah untuk menentukan cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan. Teori ini di populerkan oleh Frederick winslow taylor dalam buku nya yang berjudul principles of scientific pada tahun 1911. Teori manajemen Ilmiah sangat memberikan perhatian pada hubungan manusia. Teori ini memikirkan bagaimana membuat manusia bekerja sesuai dengan target yang diharapkan perusahaan namun tetap menggunakan tekhnik yang terbaik sehingga tidak ada tenaga yang terbuang percuma.

B. Teori Manajemen klasik Teori ini memiliki aliran klasik yang menyatakan bahwa manajemen sesuai dengan fungsi fungsi yang terdapat pada manajemen. Teori manajemen klasik tak lepas dari birokrasi yang berdasarkan pada dasar hierarki.

C. Teori Manajemen Administrasi Teori manajemen administrasi lebih menitik beratkan pemikiran terkait aspek pengaturan administrasi di dalam keseluruhan aktivitas manajemen. Pemikiran mengenai bagaimana pengaturan aktivitas organisasi secara keseluruhan ini akan menjadi landasan dasar dan acuan utama dari Generale Theory Management atau teori manajemen modern lainya.

D. Teori Analisis Sistem Aliran ini muncul karena ketidakpuasan bahwa yang dikemukakan pendekatan klasik tidak sepenuh nya mengasilkan efesiensi produksi dan keharmonisan kerja. Manajer masih menghadapi kesulita kedulitan dan frustasi karena karyawan tidak selalu mengikuti pola perilaku rasional

E. Teori Manajemen Modern Teori modern mengemukakan bahwa organisasi bukanlah suatu sistem tertutup yang berkaitan dengan lingkungan yang stabil, tetapi organisasi adalah suatu sistem terbuka yang harus menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungannya.

(14)

3.8 Reorganisasi

Reorganisasi adalah suatu upaya untuk menjaga perusahaan tetap hidup dengan mengubah struktur modalnya (pemodelan ulang struktur modal). Dalam situasi ekonomi dan bisnis yang tidak menggembirakan perusahaan sering terpaksa harus bertahan dengan apa yang telah ada. Dengan kata lain reorganisasi adalah situasi dimana aktiva dari perusahaan yang mengalami kesulitan keuangan dinyatakan dalam nilai pasar dan penyusunan kembali struktur permodalan perusahaan untuk mencerminkan tiap perubahan pada sisi aktiva.

Reorganisasi ini dilakukan karena tuntutan “internal dan eksternal”.

Internal yaitu tuntutan dari dalam organisasi karena semakin maju atau mundur, jadi perlu dilakukan reorganisasi supaya sesuai kembali dengan kebutuhan yang diperlukan. Sedangkan eksternal yaitu tuntutan dan dorongan dari luar organisasi, misalnya karena peraturan-peraturan pemerintah , merger, dan lain sebagainya sehingga perlu dilakukan reorganisasi.

Reorganisasi ini meliputi tindakan perubahan anggaran dana maupun strukturnya, sehingga akan lebih baik untuk membantu tercapainya tujuan.

Reorganisasi dapat dibagi menjadi 3 jenis yaitu:

1) Reorganisasi portofolio/asset

Reorganisasi portofolio merupakan kegiatan penyusunan portofolio perusahaan supaya kinerja perusahaan menjadi semakin baik. Yang termasuk ke dalam portofolio perusahaan adalah setiap aset, lini bisnis, divisi, unit usaha atau SBU (Strategic Business Unit), maupun anak perusahaan.

2) Reorganisasi modal atau keuangan

Reorganisasi modal atau keuangan adalah penyusunan ulang komposisi modal perusahaan supaya kinerja keuangan menjadi lebih sehat. Kesehatan perusahaan dapat diukur berdasarkan rasio kesehatan yang antara lain:

tingkat efisiensi, tingkat efektifitas, profitabilitas, tingkat likuiditas, tingkat perputaran, leverage ratio dan market ratio.

3) Reorganisasi manajemen/organisasi

Reorganisasi manajemen dan organisasi merupakan penyusunan ulang komposisi manajemen, struktur organisasi, pembagian kerja, sistem operasional, dan hal-hal lain yang berkaitan dengan masalah managerial dan organisasi

3.9 Restrukturisasi Organisasi

Restrukturisasi organisasi merupakan salah satu cara dalam melakukan transformasi organisasi yang merupakan proses mempersiapkan dan menata ulang segala sumber daya organisasi dan mengarahkannya untuk mencapai tingkat kinerja daya saing yang tinggi dalam lingkungan yang dinamis dan kompetitif untuk meningkatkan kinerja pelayanan publik. Dengan kata lain, restrukturisasi merupakan kegiatan penataan kembali sendi-sendi perusahaan yang bertujuan untuk meningkatkan kinerja perusahaan secara menyeluruh.

(15)

Tujuan Restrukturisasi adalah untuk meningkatkan kinerja dan nilai perusahaan, memberikan manfaat berupa dividen dan pajak kepada negara, menghasilkan produk dan layanan dengan harga yang kompetitif kepada konsumen dan memudahkan pelaksanaan privatisasi. Restrukturisasi dapat dibagi dalam konteks restrukturisasi sektoral, restruturisasi korporasi dan restrukturisasi internal.

Restrukturisasi sektoral mengarah pada restrukturisasi yang pelaksanaannya disesuaikan dengan kebijakan sektor dan atau ketentuan perundang-undangan. Sebagai contoh; penguatan jaringan dalam restrukturisasi sektoral dapat dilakukan oleh perusahaan yang bermain di sektor agroindustri.

Restrukturisasi perusahaan atau korporasi meliputi peningkatan intensitas persaingan usaha, terutama di sektor-sektor yang terdapat monopoli, baik yang di regulasi maupun monopoli alamiah.

Restrukturisasi internal mencakup pada optimalisasi pengelolaan keuangan, menajemen organisasi, pengelolaan operasional perusahaan, pengelolaan pada sistem dan aktivitas prosedural.

(16)

BAB IV PENUTUP 4.1 Kesimpulan

Pengorganisasian atau organizing adalah proses mengidentifikasi, mengelompokkan, mengorganisir, dan membangun model hubungan kerja orang untuk mencapai tujuan organisasi. Asas-asas manajemen, antara lain Asas Perumusan Tujuan, Asas Departemenisasi, Asas Pembagian Kerja atau Spesialisasi kerja, Asas Koordianasi, Asas Pelimpahan Wewenang, Asas Rentangan Kontrol, Asas Jenjang Organisasi, Asas Kesatuan Perintah, Asas Fleksibilitas, Asas Keberlangsungan, dan Asas Keseimbangan. Langkah-langkah yang diperlukan dalam pengorganisasian yang biasa diikuti oleh semua tingkat menejemen dapat dilakukan melalui 6 tahapan

(17)

DAFTAR PUSTAKA

“Pengorganisasian adalah”, dalam, https://adalah.co.id/pengorganisasian/. Diakses : 31 Oktober 2020.

https://projasaweb.com/pengertian-

organisasi/amp/#aoh=16043272302210&referrer=https://www.google.com. Di akses : 2 November 2020

http://dedetzelth.blogspot.com/2013/03/pengertian-pengorganisasian-dan.html?m=1.

Di akses : 2 November 2020

“Asas-Asas Organisasi”, dalam, https://arumpakardoc.blogspot.com/2012/04/asas- asas-organisasi-1.html?m=1. Di akses : 31 Oktober 2020.

“Restrukturisasi Organsasi dan Pengantar Manajemen Perusahaan Negara”

,dalam, http://tugaskuliah0601.blogspot.com/2016/10/restrukturisasi-organisasi- dan.html. Di akses : 1 November 2020

“Re-Organisasi perusahaan- CACINGKURCACI”, dalam,

https://cacingkurcaci.blogspot.com/2016/12/re-organisasi-

perusahaan.html#:~:text=Reorganisasi%20adalah%20suatu%20upaya%20untuk,de ngan%20apa%20yang%20telah%20ada. Di akses : 1 November 2020.

“Tugas Manajemen umum”, dalam http://hafizhcp16.blogspot.com/2017/04/rentang- kendali-adalah-bawahan.html. Di akses : 26 Oktober 2020.

“My Knowledge It's Come From My Tasks”, dalam, http://angkipermadi.blogspot.com/2014/11/definisi-rentang-kendali-dan-faktor.html.

Di akses : 26 Oktober 2020.

“Teknologi Informasi”, dalam,

http://sukmawanstarscreams.blogspot.com/2013/10/rentang-kendali-dengan- batasan-batasan.html. Di akses : 26 Oktober 2020.

“Langkah-Langkah Yang Diperlukan Dalam Pengorganisasian”, dalam, http://www.pendidikanekonomi.com/2015/09/langkah-langkah-yang-diperlukan-

dalam.html?m=1. Di akses : 26 Oktober 2020

“Macam- macam organisasi dan proses pembentukannya”, dalam, https://liswandiawalawongdeso.blogspot.com/2019/03/macam-macam-organisasi- dan-proses.html. Di akses : 26 Oktober 2020

"Pendepartemenan dalam organisasi”, dalam,

http://ardiyusri.blogspot.com/2010/07/pendepartemenan-dalam- organisasi.html?m=1. Di akses : 26 Oktober 2020

Referensi

Dokumen terkait

This particular research centered upon the effort of Indonesia in resolving current global cyber threats and attacks by analyzing the cyber security

The Alaska Non-Servant Leader Most Satisfied Non-Servant Least Satisfied Non-Servant Age 63+ vears old 0-35 years old Setting city bush Position association leader other church