1 Agustus 2019
Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan & Kepemilikan Saham Institusional terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang
Tercacat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018 Agus Sri Rahmayanti1, Myrna Sofia2, Akhirman3
Prodi Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional Terhadap Kinerja Perusahaan.
Metode pengambilan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Penelitian ini menggunakan 21 sampel dari 60 populasi perusahaan Jasa yang tercacat di Bursa Efek Indonesia tahun 2015-2018. Teknik analisis data yang digunakan ialah Analisis Regresi Berganda. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa Struktur Modal, Kepemilikan Saham Institusional mempunyai pengaruh terhadap Kinerja Perusahaan, sedangkan Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. Hasil penelitian secara simultan membuktikan bahwa seluruh variabel independen berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan pada perusahaan Jasa yang tercatat di Bursa Efek Indonesia periode 2015-2018.
Kata kunci : Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional, Kinerja Perusahaan.
ABSTRACT
This study aims to examine the effect of Capital Structure, Company Size, Institutional Share Ownership on Company Performance. The sampling method used was purposive sampling. This study used 21 samples from 60 population of service companies that were found in the Indonesia Stock Exchange in 2015-2018. The data analysis technique used is Multiple Regression Analysis.
The results of this study indicate that the Capital Structure, Institutional Share Ownership has an influence on Company Performance, while the Company Size does not affect the Company's Performance. The results of the study simultaneously prove that all independent variables affect the Company's performance in the service companies listed on the Indonesia Stock Exchange for the period 2015-2018.
Keywords : Capital Structure, Company Size, Institutional Stock Ownership, Company Performance.
2 Agustus 2019
PENDAHULUAN 1.1 latar Belakang Masalah
Pasar modal merupakan sarana pendanaan bagi perusahaan maupun institusi lain (misalnya pemerintah) dan sarana bagi kegiatan berinvestasi. Dengan demikian pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan kegian terkait lainnya. Pasar modal memiliki peran strategis bagi penguatan ketahanan ekonomi suatu negara.
Kinerja perusahaan merupakan suatu gambaran tentang kondisi keuangan suatu perusahaan yang dianalisis dengan alat-alat analisis keuangan, sehingga dapat diketahui mengenai baik buruknya keadaan keuangan suatu perusahaan yang mencerminkan prestasi kerja dalam periode tertentu.
Struktur modal atau leverage adalah perbandingan hutang jangka panjang terhadap modal sendiri yang dimiliki oleh perusahaan. Jika perusahaaningin tumbuh, maka perusahaan memerlukan modal, modal diperoleh melalui tiga bentuk utama, yaitu : utang, saham preferen dan ekuitas biasa. Ekuitas dapat diperoleh dari penerbitan saham baru dan laba yang ditahan, dan investor yang memberikan modal berharap akan memdapatkan hasil sebesar tingkat pengambilan yang mereka minta atas modal tersebut dalam Zaki, dkk (2014).
Ukuran perusahaan merupakan penetapan sebuah besar kecilnya suatu perusahaan. Semakin tingginya total asset maka akan menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan dapat mengindikasi bahwa semakin besar juga harta yang dimiliki perusahaan sehingga akan semakin aman dalam berinvestasi ke perusahaan tersebut, ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Ln total asset.
Kepemilikan institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, perusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Kepemilikan institusional memiliki peranan yang penting dalam meminimalisasi konflik keagenan yang terjadi diantara pemegang saham dengan. Kepemilikan institusional memiliki arti penting dalam memonitor manajemen, karena dengan adanya kepemilikan institusional dapat mendorong peningkatan pengawasan yang lebih optimal (Sandria, 2018)
Penelitian Yuliana, dkk (2014) dengan judul jurnalnya Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar Di BEI mendaparkan hasil penelitian yaitu Struktur Modal, berpengaruh negatif terhadap Kinerja Perusahaan dan Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Manajerial tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. Sedangkan berdasarkan penelitian Tulus, dkk (2017) dengan judul jurnalnya Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa
3 Agustus 2019
Efek Indonesia Tahun 2013 – 2015) mendapatkan hasil penelitian yaitu Ukuran Perusahaan dan Likuiditas berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan.
Berdasarkan jurnal penelitian yang dilakukan oleh Yusuf (2016) dengam judul jurnal Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Biaya Keagenan Sebagai Variabel Intervening mendapatkan hasil bahwa Kepemilikan Institusional berpengaruh positif terhadap Kinerja Perusahaan, Ukuran Perusahaan berpengaruh negatif terhadap Kinerja Perusahaan, dan Kebijakan Dividen tidak berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
Berdasarkan kejadian yang terjadi, maka peneliti ingin dan termotivasi untuk melakukan pengujian kembali untuk mengetahui faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi Kinerja Perusahaan terutama dengan objeknya Perusahaan Jasa dengan mengembangkan penelitian-penelitian terdahulu. Dalam penelitin ini, peneliti ingin melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan Dan Kepemilikan Saham Institusional Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Perusahaan Jasa Yang Tercatat Dibursa Efek Indonesia Periode 2015-2018”.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan judul penelitian, maka rumusan masalah yang dapat dikemukakan dalam penelitian ini adalah :
a. Apakah Struktur Modal mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan Jasa yang tercatat di BEI periode 2015-2018 ?
b. Apakah Ukuran Perusahaan mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan Jasa yang tercatat di BEI periode 2015-2018 ?
c. Apakah Kepemilikan Saham Institusional mempengaruhi kinerja perusahaan pada perusahaan Jasa yang tercatat di BEI periode 2015-2018?
d. Apakah Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Saham Institusional, mempengaruhi Kinerja Perusahaan pada perusahaan Jasa yang tercatat di BEI periode 2015-2018 ?
1.3 Kajian Teori
Kinerja perusahaan adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya - sumber daya yang dimiliki.
Struktur modal adalah pembiayaan permanen yang terdiri dari hutang jangka panjang, saham preferen dan modal pemegang saham.
Ukuran perusahaan mencerminkan seberapa besar asset total yang dimiliki perusahaan. Total asset yang dimiliki perusahaan menggambarkan permodalan, serta hak dan kewajiban yang dimilikinya.
4 Agustus 2019
Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, peusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain.
1.4 Kerangka Pemikiran
Kerangka Pemikiran
H1 H2 H3
H4
(Sumber : rekapitulasi sesuai dengan Tabel Review Penelitian Terdahulu) 1.5 Operasional Variabel Penelitian
Variabel Definisi Indikator Skala
Variabel dependen Kinerja Perusahaan (Y)
Kinerja Perusahaan
adalah suatu tampilan keadaan secara utuh atas perusahaan
selama periode waktu tertentu, merupakan hasil atau prestasi yang dipengaruhi oleh kegiatan
operasional perusahaan dalam memanfaatkan sumber daya - sumber daya yang dimiliki. Kinerja merupakan suatu
𝑅𝑂𝐴 =𝑁𝑒𝑡 𝑃𝑟𝑜𝑓𝑖𝑡 𝐴𝑓𝑡𝑒𝑟 𝑇𝑎𝑥
𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡𝑠 𝑋 100%
RASIO Kinerja
Perusahaan (Y) Struktur Modal X1
X1
Ukuran Perusahaan X2
Kepemilikan Saham Isntitusional X3
5 istilah secara
umum yang
digunakan untuk sebagian atau seluruh tindakan aktivitas dari suatu organisasi pada suatu periode.
Variabel Independen Struktur Modal (X1)
Struktur Modal struktur modal adalah merupakan pertimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa.
𝐷𝐴𝑅 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐿𝑖𝑎𝑏𝑖𝑙𝑖𝑡𝑖𝑒𝑠 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
RASIO
Variabel Independen Ukuran Perusahaan
Ukuran
Perusahaan ialah merupakan
penetapan sebuah
𝑆𝑖𝑧𝑒 = 𝑇𝑜𝑡𝑎𝑙 𝐴𝑠𝑠𝑒𝑡
RASIO
6 (X2) besar kecilnya
suatu perusahaan Variabel
Independen Kepemilika n Saham Instutusiona l
(X3)
Kepemilikan Saham Instutusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan
asuransi, bank, perusahaan
investasi dan kepemilikan institusi lain
𝐼𝑛𝑠𝑡𝑖𝑡𝑢𝑠𝑖 =Jumlah Saham Institusi
Jumlah Saham BeredarX 100%
RASIO
1.5 Teknik Penentuan Populasi dan Sampel Populasi
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas : obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2016:80). Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan Jasa yang terdaftar pada Bursa Efek Indonesia (BEI) selama 4 periode yaitu tahun 2015, 2016 ,2017, dan 2018 yang berjumlah 60 perusahaan.
Sampel
Sampel merupakan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (Sugiyono, 2016:81). Dalam penelitian ini jumlah sampel yang digunakan ditentukan dengan menggunakan teknik purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan kriteria-kriteria tertentu danmenurut Sugiyono (2016 : 85) purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu, maka di dapatilah 21 perusahaan yang akan menjadi sampel.
No Kode Perusahaan 1 PGAS
2 RAJA 3 CMNP 4 JSMR 5 META 6 TLKM 7 ASSA 8 BIRD
7 9 BULL
10 CASS 11 HITS 12 NELY 13 SMDR 14 SOCI 15 TMAS 16 TPMA 17 BALI 18 BUKK 19 IBST 20 TBIG 21 TOWR
HASIL 1.1 Analisis Deskriptif
Hasil Uji Statistik Deskriptif
Sumber: Output SPSS 24
Berdasarkan data diatas dapat diketahui bahwa jumlah sampel yang digunakan adalah sebanyak N = 70. Struktur Modal memiliki nilai minimum 0.07 nilai maximum 0.93 nilai mean 0.5194 dan standar deviasinya adalah 0.19155.
Ukuran Perusahaan memiliki nilai minimum 0.13 nilai maximum 0.19 nilai mean 0.1561 dan standar deviasinya adalah 0.01406. Kepemilikan Saham Institusional memiliki nilai minimum 0.08 nilai maximum 0.59 nilai mean 0.2826 dan standar deviasinya adalah 0.13614. Kinerja Perusahaan memiliki nilai minimum 0.17 nilai maximum 17.99 nilai mean 5.3043 dan standar deviasinya adalah 3.51116.
1.2 Uji Asumsi Klasik 1.2.1 Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal.
Penguji yang dilakukan dalam penelitian ini adalah uji statistik non
Descriptive Statistics
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
StrukturModal 70 .07 .93 .5194 .19155
LnUP1 70 .13 .19 .1561 .01406
Institusional 70 .08 .59 .2826 .13614
KinerjaPerusahaan 70 .17 17.99 5.3043 3.51116
Valid N (listwise) 70
8 Agustus 2019
parametik Kolmogorov Sminov (K-S) dan analisis grafik normal P-Plot (Ghozali.2016). Melalui uji Kolmogorov Sminov (K-S) dapat diketahui data yang digunakan berdistribusi normal atau tidak.
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 70
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 2.70841190
Most Extreme Differences Absolute .131
Positive .131
Negative -.071
Test Statistic .131
Asymp. Sig. (2-tailed) .005c
Monte Carlo Sig. (2-tailed) Sig. .159d
99% Confidence Interval Lower Bound .150
Upper Bound .169
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
d. Based on 10000 sampled tables with starting seed 2000000.
Sumber: Output SPSS 24
Berdasarkan hasil uji normalitas menggunakan Monte Carlo), didapatkan nilai signifikan sebaesar 0.159 > 0.05. Hal ini berarti Hipotesis Nol(H0) diterima atau data berdistribusi normal.
1.2.2 Uji Multikolinieritas
Uji Multikolinieritas, bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independen. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolinieritas dalam model regresi dapat dilihat dari tolenrance value atau variance inflation factor (VIF). Jika nilai tolenrance ≥ 0,10 , dan nilai VIF ≤ 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi dan jika nilai tolerance ≤ 0,1 dan nilai VIF ≥ 10,
9
maka dapat disimpulkan ada multikolinieritas antara variabel independen dalam model regresi (Ghozali. 2016).
Sumber : Output SPSS 24
Berdasarkan uji multikolinieritas pada tabel 4.3 hasil perhitungan menunjukkan bahwa tidak ada variabel bebas yang mempunyai nilai tolerance ≤ 0.10. Hal yang sama juga ditunjukkan oleh nilai VIF, dimana tidak ada variabel yang mempunyai nilai VIF ≥ 10, sehingga dapat disampaikan bahwa model regresi pada penelitian ini tidak terjadi multikolinieritas dan model regresi layak digunakan.
1.2.3 Uji Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidak samaan variance dari residual pada suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap, maka disebut homokedastisitas, dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi adanyan heteroskedastisitas. Pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan melihat grafik Plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID dengan dasar analisis jika ada pola tertentu, seperti titik-titik yang ada membentuk pola tertentu yang teratur, maka diidentifikasikan telah terjadi heteroskedastisitas, tetapi jika tidak ada pola yang jelas, serta titik- titik menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas (Ghozali. 2016).
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
T Sig.
Collinearity Statistics
B Std. Error Beta
Tolera nce VIF
1 (Constant) 2.509 3.775 .664 .509
StrukturModal -7.340 1.929 -.400 -3.805 .000 .814 1.229
LnUP1 13.049 26.288 .052 .496 .621 .814 1.229
Institusional 16.175 2.640 .627 6.127 .000 .860 1.162 a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
10 Agustus 2019
Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Output SPSS 24
Berdasarkan gambar 4.3 dapat dilihat bahwa titik-titk menyebar diatas dan dibawah angka 0 pada sumbu Y. Hal ini dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
Untuk lebih membuktikan bahwa tidak ada terjadinya heteroskedastisitas maka peneliti juga melakukan uji glejser yang diperkuat dengan nilai statistik dan juga gambar, dasar pengambilan keputusan uji glejser adalah jika variabel independen signifikan secara statistik memepengaruhi variabel dependen. Maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Hasil tampilan output SPSS dibawah dengan jelas menunjukkan bahwa tidak ada satupun variabel independen yang signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen nilai Absut Ut (AbsUt). Hal ini terlihat dari probabilitas signifikansinya diatas 0.05 jadi dapat disimpulkan model regresi tidak mengandung adanya Heteroskedastisitas.
Uji Glejser
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 1.557 2.235 .697 .489
StrukturModal .347 1.142 .041 .304 .762
LnUP1 -1.211 15.564 -.010 -.078 .938
11 Sumber : Output SPSS 24
1.2.4 Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi bertujuan menguju apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya).
Hasil Uji Autokorelasi
Runs Test
Unstandardized Residual
Test Valuea -.70163
Cases < Test Value 35
Cases >= Test Value 35
Total Cases 70
Number of Runs 36
Z .000
Asymp. Sig. (2-tailed) 1.000
a. Median Sumber : Output SPSS 24
Berdasarkan output SPSS diatas, diketahui nilai Asymp Sig (t-tailed) sebesar 1.000. Hal ini berarti H0 diterima atau tidak terjadi autokorelasi antara variabel independen, sehingga model regresi layak digunakan.
1.3 Uji Regresi Linier Berganda
Teknik analisis yang digunakan untuk melakukan pengujian hipotasis dalam penelitian ini adalah analisis regresi berganda. Analisis regresi berganda ini digunakan untuk mengetahui apakah Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional memiliki pengaruh atau tidak terhadap Kinerja Perusahaan.
Hasil Uji Analisis Regresi Linier Berganda
Institusional 2.113 1.563 .176 1.352 .181
a. Dependent Variable: ABS_RES
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t
B Std. Error Beta
12 Sumber : Output SPSS 24
Tabel diatas menunjukkan hasil uji regresi berganda yang diperoleh persamaan regresi sebagai berikut :
Y = 2.509 – 7.340 Struktur Modal + 13.049 Ukuran Perusahaan + 16.175 Intitusional + e
Dari persamaan diatas diketahui konstanta sebesar 2.509 menyatakan bahwa Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional bernilai 2 (dua), maka nilai Kinerja Perusahaan sebesar 2.509.
Agustus 2019
1.4 Pengujian Hipotesis
1.4.1 Pengujian Secara Simultan (Uji F)
Uji F bertujuan untuk mengetahui seberapa jauh variabel – variabel independen/bebas yang dimasukkan dalam model penelitian mempunyai pengaruh secara bersama sama (Simultan) terhadap variabel dependen/terikat. Dasar pengambilan keputusan uji F yakni jika F hitung > F tabel maka H0 ditolak dan H1 diterima artinya variabel berpengaruh secara simultan. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan H1 ditolak artinya variabel berpengaruh secara tidak simultan (Ghozali.2011).
Hasil Uji F
Sumber : SPSS 24
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa secara simultan variabel independen memiliki nilai signifikan 0.000 < 0.050 dan Fhitung 14.974 nilai Ftabel
df1 (k-1) = 3 dan df2 (n-k) =66 yaitu 2.74 Maka dapat disimpulkan bahwa Fhitung
14.974 > 2.74 Ftabel sehingga H0 ditolak dan H1 diterima dengan arti bahwa secara simultan variabel independen berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
1 (Constant) 2.509 3.775 .664
StrukturModal -7.340 1.929 -.400 -3.805
LnUP1 13.049 26.288 .052 .496
Institusional 16.175 2.640 .627 6.127
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
ANOVAa
Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.
1 Regression 344.500 3 114.833 14.974 .000b
Residual 506.149 66 7.669
Total 850.650 69
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
b. Predictors: (Constant), Institusional, StrukturModal, LnUP1
13 Agustus 2019
1.4.2
Pengujian Secara Parsial (Uji t)Uji t-statistik pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel independen. Pengambilan keputusan uji t adalah jika thitung > ttabel maka H0 ditolak dan H1 diterima dan jika thitung < ttabel maka H0 diterima dan H1 ditolak (Ghozali.2011).
Hasil Uji t
Sumber : Output SPSS 24
Berdasarkan pada tabel 4.8 hasil uji regresi linier berganda diperoleh nilai signifikasi (0.001 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.8 hasil uji regresi linier berganda diperoleh nilai signifikasi (0.621 > 0.05) menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
Berdasarkan pada tabel 4.8 hasil uji regresi linier berganda diperoleh nilai signifikasi (0.000 < 0.05) menunjukkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan.
1.4.3 Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien Determinasi (R2), pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen.
Coefficientsa
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.509 3.775 .664 .509
StrukturModal -7.340 1.929 -.400 -3.805 .000
LnUP1 13.049 26.288 .052 .496 .621
Institusional 16.175 2.640 .627 6.127 .000
a. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
14 Agustus 2019
Hasil Uji Koefisien Determinasi (R2)
Model Summaryb
Model R R Square Adjusted R Square
Std. Error of the Estimate
1 .636a .405 .378 2.76928
a. Predictors: (Constant), Institusional, StrukturModal, LnUP1 b. Dependent Variable: KinerjaPerusahaan
Sumber : Output SPSS 24
Dari tabel 4.9 dapat diketahui bahwa koefisien determinasi (Adjusted R Square) sebesar 0.378 atau 37.8%. hal ini berarti. 37.8% dari kinerja perusahaan dapat dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel struktur modal, ukuran perusahaan, kepemilikan saham institusional. Sedangkan sisanya sebesar 0.622 atau 62.2% dijelaskan atau dipengaruhi oleh variabel atau faktor internal dan eksternal lainnya.
PEMBAHASAN 1. Pengujian Hipotesis Pertama
Ha1 : Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan Berdasarkan pada tabel 4.7 hasil uji regresi linier barganda diperoleh nilai signifikansi (0.000 < 0.05). Sedangkan nilai Thitung -3.805 < Ttabel 1.99 menunjukkan bahwa variabel struktur modal berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan jasa yang tercatat di bursa efek Indonesia priode 2015-2018, sehingga hipotesis pertama diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan peneliti yang dilakukan oleh Zaki, dkk (2014), menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Penelitian ini juga diteliti oleh Yuliana dkk (2014), menyatakan bahwa struktur modal berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Struktur modal adalah merupakan pertimbangan jumlah utang jangka pendek yang bersifat permanen, utang jangka panjang, saham preferen dan saham biasa. Oleh karena itu apabila jumlah nilai utang yang sedikit maka akan meningkatkankan pendapatan aset dan laba bersih diperusahaan, sehingga menyebabkan produktivitas dan prestasi kinerja perusahaan juga ikut meningkat.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Ha2 : Ukuran Perusahaan berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Berdasarkan pada tabel 4.8 hasil uji regresi berganda diperoleh nilai signifikan (0.621 > 0.05). Sedangkan nilai Thitung 0.496 < Ttabel 1.99 menunjukkan bahwa variabel ukuran perusahaan tidak berpengaruh signifikan
15 Agustus 2019
terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan jasa yang tercatat di bursa efek Indonesia priode 2015-2018, sehingga hipotesis kedua ditolak. akan tetapi penelitian ini berbeda dengan penelitian yang dilakukan oleh Ulfa, dkk (2017) menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, penelitian ini juga diteliti oleh Tulus, dkk (2017) yang menyatakan bahwa ukuran perusahaan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Perbedaan hasil penelitian ini bisa disebabkan karena berbedaan sampel yang digunakan secara periode yang digunakan.
Ukuran perusahaan merupakan penetapan sebuah besar kecilnya suatu perusahaan. Semakin tingginya total asset maka akan menunjukkan harta yang dimiliki perusahaan dapat mengindikasi bahwa semakin besar juga harta yang dimiliki perusahaan sehingga akan semakin aman dalam berinvestasi ke perusahaan tersebut, ukuran perusahaan dapat diukur dengan menggunakan Ln total asset. Ukuran perusahaan diukur dari total aset yang ada. Hal ini tidak membuat kinerja perusahaan juga ikut meningkat, ini disebabkan karena berbagai macam faktor yaitu, seperti piutang yang belum tertagih, SDM yang tidak memadai serta faktor lainnya.
3. Pengujian Hipotesis Ketiga
Ha3 : Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan
Berdasarkan pada tabel tabel 4.8 hasil uji regresi berganda diperoleh nilai signifikan (0.000 < 0.05). Sedangkan nilai Thitung 6.127 > Ttabel 1.99 menunjukkan bahwa kepemilikan saham institusional berpengaruh signifikan terhadap kinerja perusahaan pada perusahaan jasa yang tercatat di bursa efek Indonesia priode 2015-2018, sehingga hipotesis ketiga diterima. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Intan (2016) menyatakan bahwa kepemilikan institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan, penelitian ini juga diteliti oleh Maharani (2016) yang menyatakan bahwa Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh terhadap kinerja perusahaan.
Kepemilikan Institusional adalah kepemilikan saham perusahaan yang dimiliki oleh institusi atau lembaga seperti perusahaan asuransi, bank, peusahaan investasi dan kepemilikan institusi lain. Jumlah saham institusional yang lebih kecil dari saham yang beredar, oleh karena itu semakin kecil saham institusi maka akan berpengaruh posotif terhadap prestasi dan meningkatkan kinerja perusahaan.
4. Pengujian Hipotesis Keempat
Ha4 : Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional secara simultan berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
16 Agustus 2019
Secara simultan penelitian ini menunjukkan bahwa variabel penelitian yakni Struktur Modal, Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan. Hal ini dikarenakan hasil pengujian yang telah dilakukan menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0.000 < 0.050 dan Fhitung 14.974 dan nilai Fhitung 14.974 > 1.99 Ftabel,
maka dapat disimpulkan bahwa secara simultan variabel independen penelitian ini berpengaruh terhadap Kinerja Perusahaan.
Kesimpulan
1. Struktur Modal berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015- 2018.
2. Ukuran Perusahaan tidak berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018.
3. Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh signifikan terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2018.
4. Struktur Modal, Ukuran Perusahaan & Kepemilikan Saham Institusional berpengaruh simultan dan signifikan terhadap Kinerja Perusahaan pada Perusahaan Jasa yang Tercatat di Bursa Efek Indonesia Periode 2015- 2018.
Saran
Berdasarkan kesimpulan dan keterbatasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan beberapa saran sebagai berikut, Bagi Manajemen Perusahaan, Perusahaan disarankan untuk lebih memperhatikan dan berhati-hati dalam menentukan keputusan keuangan yang mencerminkan kondisi keuangan internal perusahaan, yang meliputi keputusan investasi, keputusan pendanaan dan kebijakan dividen, agar perusahaan memiliki kualitas yang baik dalam pengelolaan sumber dana. Sehingga sumber dana tersebut dapat dialokasikan dengan tepat demi mencapai tujuan perusahaan, yaitu meningkatkan nilai perusahaan. Bagi Akademisi ,Kekurangan dalam penelitian ini diharapkan dapat menjadi koreksi dalam pengembangan penelitian selanjutnya khususnya mengenai pengaruh struktur modal, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham institusional terhadap kinerja perusahaan. Bagi Para Peneliti Selanjutnya : a. Penelitian ini hanya menggunakan sampel penelitian tergolong pada sub sektor perusahaan transportasi, utilitas, dan infrastruktur sehingga hasil penelitian ini tentu dapat digeneralisasi pada sektor lain. Disarankan pada peneliti selanjutnya untuk memperluas ruang lingkup penelitian ke sektor lainnya. b.Penelitian ini hanya menggunakan variabel struktur modal, ukuran perusahaan, dan kepemilikan saham institusional untuk mengetahui pengaruhnya terhadap kinerja perusahaan.
17 Agustus 2019
Disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk meneliti variabel keuangan lainnya yang memiliki pengaruh lebih besar terhadap kinerja perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Rahman, A., Nora Azureen and Anis Farida Md Reja. 2013. Ownership Structure and Bank Performance. Jurnal of Economics, Business and Management, 3 (5), pp: 483-488.
Alhamdillah, Haris. 2013. Pengaruh Leverage, Risiko Sistematis dan Kualitas Auditor tehadap Relevansi Nilai Laba Akuntansi. Jurnal Akuntansi, 1(3).
Hal : 1-26.
Bukhori, Iqbal. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris Pada Perusahaan Yang Terdaftar di BEI 2010). Skripsi : Universitas Diponegoro.
Candradewi Intan & Ida Bagus Panji Sedana. 2016. Pengaruh Kepemilikan Manajerial, Kepemilikan Institusional dan Dewan Komisaris Independen terhadap Retrun On Asset (ROA). Bali : Fakultas Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Udayana (Unud). Vol. 5, No. 1.
Chusnulia, Mekani, Dessy. 2014. Faktor – Faktor yang mempengruhi Kualitas Laba pada Perusahaan High Profile yang terdaftar di BEI. Jepara.
Fajaryani, Ni Luh & Elly Suryani. 2018. Struktur Modal, Likuiditas, Dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan.Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Telkom. Jurnal Riset Akuntansi Kontemporer Volume 10, No 2.
Ghozali, Imam. 2011. Analisis Multivariate dengan Program SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Halini, Mirawati. 2013. Pengaruh God Corporate Governance Terhadap Kinerja Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Pada Periode 2009-2011. Naskah Publik : Universitas Esa Unggul Jakarta.
Imadudin Zaki, dkk. 2014. Pengaruh Strutur Modal terhadap Kinerja Perusahaan. Universitas Lambung Mangrut Banjarmasin. Jurnal Wawasan. Vol. 2, Nomor 1.
Noviawan, Ridho Alief dan Aditya Septiani. 2013. Pengaruh Mekanisme Corporate Governance dan Struktur Kepemilikan Terhadap Kinerja Keuangan. Diponegoro Journal of Accounting 1, 2 (3), pp: 1-10.
18 Agustus 2019
Prijanto Tulus, dkk. 2017. Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Likuiditas terhadap Kinerja Perusahaan (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdapat di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013 – 2015). STIE Swasta Mandiri Surakarta. Jurnal Akuntansi dan Sistem Teknologi Informasi. Vol.
13, No. 4.
Putra, Surya Andhika. 2013. Analisis Pengaruh Ukuran Perusahaan, Kepemilikan Institusional, dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perushaan Serta Dampaknya Terhadap Nilai Perusahaan. (Studi terhadap Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di BEI Tahun 2007-2011).
Semarang: Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro.
Retnawan, Wendy Areza Dwi, dkk. 2016. Analisa Kinerja Perusahaan Dengan Menggunakan Pendekatan Balance Scorecard (Studi Kasus Pada Pt United Tracktor, Tbk). Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Sam Ratulangi, Manado. Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi.
Volume 16 No. 03.
Sandria, Dwi Rizki, dkk. 2018. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Perusahaan Pada Pt. Astra International, Tbk. Program Studi Manajemen.
Jurnal Manajemen Bisnis STIE IBBI, 20(2), 1–. 77.
Sugiyono. 2016. Metode Penelitin Kuantitatif, Kualitatif, dan R & D. Bandung : Alvabeta.
Sujarweni, Wiratna. 2015. Metodelogi Penelitian Bisnis dan Ekonomi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Syahida Latansa Ulfa, dkk. (2017). Pengaruh Diversifikasi Korporat, Ukuran Perusahaan dan Struktur terhadap Kinerja Perusahaan (Studi pada Perusahaan Manufaktur Sub Sektor Makanan dan Minuman yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2011-2015). Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Islam Bandung. Volume. 3, No. 2.
Undang – Undang Pasar Modal. Undang – Undang No. 8 Tahun 1995. LN No. 64 Tahun 1995, TLN No. 3608.
Widoatmodjo Sawidji (2015). Pengetahuan Pasar Modal Untuk Konteks Indonesia. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo, Kompas Gramedia.
Yuliana, dkk. 2014. Pengaruh Struktur Modal, Ukuran Perusahaan dan Kepemilikan Manajerial Terhadap Kinerja Perusahaan pada Sektor Aneka Industri Yang Terdaftar di BEI. STIE MDP Palembang.
19 Agustus 2019
Yusuf, Safitri Maharani. 2016. Pengaruh Kepemilikan Institusional, Kebijakan Dividen, dan Ukuran Perusahaan Terhadap Kinerja Perusahaan Melalui Biaya Keagenan Sebagai Variabel Intervening. Yogyakarta : Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Universitas Islam Negri Sunan Kalijaga.
www.idx.co.id