• Tidak ada hasil yang ditemukan

pengujian kualitas air sumur bor secara - Repository UMA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "pengujian kualitas air sumur bor secara - Repository UMA"

Copied!
36
0
0

Teks penuh

Pengujian mikrobiologi kualitas air sumur artesis dilakukan dengan menggunakan metode bilangan paling mungkin (most probable number), melalui tiga tahapan yaitu uji dugaan, uji konfirmasi, dan uji lengkap. Hasil uji prediksi yang positif menunjukkan bahwa isolat bakteri tersebut termasuk dalam kelompok bakteri koliform. Hasil positif pada uji konfirmasi menunjukkan bahwa isolat bakteri tersebut termasuk dalam kelompok bakteri fecal coliform.

Pengujian kualitas air lubang bor dilakukan secara mikrobiologis menurut metode bilangan paling mungkin (most probable number), melalui tiga tahap yaitu uji prediksi, uji penegasan, dan uji lengkap. Masuk Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMP) pada tahun 1990 dan tamat SMP Negeri 1 pada tahun 1993. Masuk Sekolah Menengah Atas Swasta (SMA) pada tahun 1993 dan lulus dari SMA Swasta Dharma Bakti Selesi pada tahun 1996.

Pada tahun 1996, beliau mendaftar di Akademi Analis Kesehatan dan pada tahun 1999 lulus dari Akademi Analis Kesehatan Dr. Rusdi Medan. Penulis mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang melimpahkan rahmat dan karunia-Nya serta shalawat dan shalawat penulis kepada Nabi Muhammad SAW sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan penelitian yang berjudul Pengujian Mikrobiologi Kualitas Air Sumur Rumah Sakit Umum Daerah. Dr. Harso Kardhinata M.Si sebagai Pembimbing 1 dan Bpk. Abdul Karim S.Si, M.Si. Si selaku pembimbing 2 yang telah memberikan bimbingan, saran dan kritik dalam menyelesaikan penulisan laporan penelitian ini.

Semoga hasil penelitian ini bermanfaat bagi semua pihak dan semoga Allah SWT membalas apa yang telah diberikan.

PENDAHULUAN

Permasalahan

Oleh karena itu, perlu dilakukan penelitian mengenai pengujian mikrobiologi terhadap kualitas air sumur bor di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.

Tujuan Percobaan

Manfaat Penelitian

Air bersih adalah air yang dapat digunakan untuk kebutuhan sehari-hari dengan kualitas yang memenuhi persyaratan kesehatan sehingga aman untuk diminum jika sudah direbus. Sumber penyediaan air bersih untuk keperluan rumah sakit dapat diperoleh dari Perusahaan Air Minum (PAM), sumber air bawah tanah seperti air dari sumur terbuka dan sumur bor yang telah diolah (treated) guna memenuhi syarat kesehatan (Subjek, 2005). Sumur sanitasi adalah jenis sumur yang memenuhi persyaratan sanitasi dan terlindung dari pencemaran air kotor (Chandra, 2007).

Hingga saat ini, sumur tersebut banyak dimanfaatkan warga karena diyakini memberikan manfaat luas sebagai sumber air bersih. Misalnya dengan membuat sumur, maka air hujan yang jatuh ke tanah akan masuk ke dalam sumur sehingga dapat mengurangi aliran permukaan. Hal ini juga merupakan salah satu cara untuk mengatasi bencana erosi karena lapisan tanah di atasnya tidak tersapu oleh air hujan atau arus permukaan.

Manfaat lain yang didapat dari sumur adalah sebagian besar masyarakat memanfaatkan sumur untuk keperluan rumah tangga seperti minum, memasak, mandi, mencuci dan keperluan lainnya (Subekti, 2005). Air yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari harus bebas dari bahan pencemar yang membahayakan kesehatan dan memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan. Sesuai peraturan pemerintah no. 82 Tahun 2001 tentang parameter penentuan kualitas air yang meliputi baku mutu fisik.

Parameter biologi merupakan parameter yang paling umum digunakan untuk mengetahui kualitas air melalui parameter mikrobiologi. Kualitas air bersih jika dilihat berdasarkan kandungan bakterinya (Subekti, 2005) dapat dibedakan menjadi 5 kategori sebagai berikut. Air bersih kelas E kategori sangat sangat miskin mengandung lebih dari 2400 koliform. Air merupakan kebutuhan terpenting bagi kehidupan dan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui melalui siklus hidrologi yang berkesinambungan.

Mengingat besarnya kebutuhan air untuk memenuhi kebutuhan air dalam aktivitas sehari-hari, maka ketersediaan sumber air bersih sangat penting untuk diperhatikan.

Kualitas Air Sumur

Kekeruhan suatu air dapat disebabkan oleh adanya bahan-bahan organik dan anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedangkan dari segi estetika, kekeruhan air berkaitan dengan kemungkinan terjadinya pencemaran oleh limbah, dan warna air bergantung pada warna air yang masuk ke badan air.

Gambar 1. Kekeruhan pada air sumur tercemar  Sumber: antaranews.com
Gambar 1. Kekeruhan pada air sumur tercemar Sumber: antaranews.com

Bakteri Coliform

  • Bakteri Eschericia coli

Bakteri pada kelompok ini juga banyak menyebabkan infeksi pada saluran pencernaan (usus) manusia dan hewan, serta menyebabkan penyakit pada beberapa tumbuhan. Escherichia coli dapat menyebar melalui debu yang terkontaminasi atau makanan dan minuman yang terkontaminasi feses (Ginns et al. 2000).

Pemeriksaan Kualitas Air Secara Mikrobiologis

Uji estimasi dimaksudkan untuk mendeteksi bakteri yang dapat memfermentasi laktosa dengan uji positif mampu menghasilkan asam dan gas. Bakteri coli mampu memanfaatkan laktosa sebagai sumber karbon, sehingga terjadi proses fermentasi yang menghasilkan asam dan gas. Hasil pengujian dinyatakan positif apabila terjadi kekeruhan pada medium dan terbentuk gas dalam jumlah 10% atau lebih dari volume dalam tabung Durham.

Uji konfirmasi dilakukan dengan mengkultur hasil positif uji prediksi pada media selektif Brilliant Green Lactose Bile Broth (BGLBB). Uji akhir merupakan uji lengkap yang digunakan untuk menentukan golongan bakteri koliform dengan cara menginokulasi koloni positif hasil uji konfirmasi ke dalam media nutrisi dan dimiringkan untuk melihat asam yang terbentuk. Inokulasi juga dilakukan pada media kaldu laktosa untuk memeriksa gas yang terbentuk sebagai uji positif.

Sifat koliform non fekal yang tidak dapat tumbuh dengan baik pada suhu 42°C berarti bakteri koliform fekal dapat dikenali. Penelitian ini akan dilakukan di Laboratorium Kesehatan Medan, Sumatera Utara mulai bulan Juli 2016 hingga persalinan.

Alat dan Bahan

Sampel Penelitian

Metode Penelitian

Uji Pendugaan

Uji Penegasan

Sebuah tabung dicelupkan ke dalam tabung yang menunjukkan hasil positif, kemudian tabung tersebut dicelupkan ke dalam tabung yang berisi media BGLB untuk setiap rangkaian. Tabung seri 2 diinkubasi pada suhu 44°C selama 24 jam untuk mengamati koliform non-fekal. Amati gelembung gas yang terbentuk dalam tabung Durham pada setiap tabung reaksi.

Uji Lengkap

  • Identifikasi Bakteri

2014. Faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah Escherichia coli pada air bersih pada penderita diare di Kelurahan Pakujaya Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang Selatan. Analisis kandungan feses MPN coliform pada sumur gali dan sumur bor di RT 01 Desa Batu Merah Kecamatan Sirimau Kota Ambon. Pengelolaan Air Bersih Rumah Sakit Sebagai Upaya Meminimalkan Limbah Cair Studi Kasus (RSUD Ungaran).

Masukkan 1 ml ke dalam 3 tabung reaksi yang berisi media LBDS. Masukkan 0,1 ml ke dalam tabung reaksi yang berisi media LBDS. Inkubasi selama 48 jam. Diinkubasi selama 24 jam pada suhu 37o C. Diamati koloni bakteri yang tumbuh pada tabung positif pada uji konfirmasi.

Lampiran 5. Tabel Indeks MPN  Number of tubes giving positive
Lampiran 5. Tabel Indeks MPN Number of tubes giving positive

Gambar

Gambar 1. Kekeruhan pada air sumur tercemar  Sumber: antaranews.com
Lampiran 5. Tabel Indeks MPN  Number of tubes giving positive

Referensi

Dokumen terkait

Uji F digunakan untuk menguji tingkat signifikan dari pengaruh variabel independen secara serempak terhadap variabel dependen. Pengujian uji F dapat dilakukan