• Tidak ada hasil yang ditemukan

penilaian karakter nasabah pada produk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "penilaian karakter nasabah pada produk"

Copied!
133
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Kegunaan Penelitian

Penelitian Terdahulu

Persamaannya dengan penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang penilaian karakter pelanggan dan sama-sama menggunakan metode kualitatif.Dan yang membedakan penelitian ini adalah penelitian sebelumnya melakukan penelitian pada PT. Persamaannya dengan penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang penilaian karakter pelanggan dan sama-sama menggunakan metode kualitatif dan perbedaannya. Persamaannya dengan penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang Analisis Penerapan 5C pada Pembiayaan Murabahah di BMT Mandiri Ukhuwah Persada dan sama-sama menggunakan metode kualitatif.

Kesesuaian dengan penelitian ini adalah penelitian ini sama-sama membahas tentang penilaian prinsip 5C dan menggunakan kedua metode kualitatif tersebut.Dan yang membedakan penelitian ini adalah penelitian yang dilakukan penelitian di PT.

Metode Penelitian

  • Jenis dan Pendekatan Penelitian
  • Waktu dan Lokasi Penelitian
  • Informan
  • Sumber dan Teknik Pengumpulan Data
  • Teknik Analisis Data

Lokasi penelitian dilakukan di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat karena objek penelitiannya adalah pegawai dan nasabah. Dengan demikian, informan dalam penelitian ini adalah 1 orang pegawai pegadaian dan 2 orang nasabah pembiayaan cicilan produk emas di Bank Syariah Indonesia yang memenuhi kriteria. Data primer dalam penelitian ini diperoleh melalui wawancara, observasi, dan dokumen pada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat yang mempelajari langsung metode produk Golden Ratio.14 b.

Dalam penelitian ini penulis akan menggunakan teknik pengumpulan data dengan cara melakukan wawancara langsung pada Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat untuk memperoleh informasi atau informasi dan data.16.

Sistematika Penulisan

Penyajian data merupakan kegiatan menyusun kumpulan informasi yang memberikan kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan mengambil tindakan. Bentuk penyajian data kualitatif dapat berupa teks naratif berupa catatan lapangan, matriks, grafik, jaringan dan peta.19. Kesimpulan dan pemeriksaan terhadap tujuan dasar yang diusulkan ini masih belum permanen, dan akan berubah dengan asumsi tidak ditemukan bukti kuat yang dapat membantu tahap seleksi berikutnya.

26 BAB V Kesimpulan dan Saran, bab ini menyajikan kesimpulan yang mengambil kesimpulan dari hasil penelitian yang telah dilakukan pada bab sebelumnya.

KAJIAN TEORI

Pengertian Pembiayaan

Analisis Pembiayaan Murabahah pada Perbankan Syariah”, Jurnal Ekonomi dan Bisnis Islam, Vol 1, No.2, Padang, Iain Imam Bonjol, 2016, hal. Sesuai dengan pengertian pembiayaan yang telah dijelaskan di atas, maka penyaluran dana yang dilakukan oleh perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah harus dilakukan dengan prinsip syariah. 21 Tahun 2008 tentang perbankan syariah pasal 1 ayat 12 disebutkan prinsip syariah adalah asas hukum Islam dalam perbankan syariah berdasarkan fatwa yang dikeluarkan oleh lembaga yang berwenang menetapkan fatwa di bidang syariah.

Selain itu, berdasarkan prinsip syariah, perbankan syariah dan lembaga keuangan syariah juga mengikuti prinsip demokrasi ekonomi dan prinsip kesiapsiagaan.4.

Analisis Pembiayaan Berdasarkan Prinsip 5C

Karakter menggambarkan sifat dan kepribadian calon nasabah dengan tujuan untuk mengetahui bahwa calon nasabah mempunyai keinginan untuk memenuhi kewajiban membayar pinjaman secara penuh. Bank ingin percaya terhadap kesediaan membayar kembali dari calon nasabah, yaitu keyakinan bank bahwa calon nasabah dapat memenuhi kewajibannya sesuai dengan jangka waktu yang disepakati kedua belah pihak. Hal yang perlu dilakukan bank untuk mengetahui karakter calon nasabah adalah dengan melakukan riset mendalam terhadap calon nasabah.

Dengan memperoleh informasi dari pihak lain mengenai calon nasabah, pihak bank akan lebih percaya terhadap karakter calon nasabah. Wawancara langsung dengan calon pelanggan dan wawancara dengan calon pelanggan yang dikenal dan bukan berasal dari rumah tangga yang sama. Bank harus yakin apakah calon nasabah dapat memenuhi kewajibannya jika bank memberikan kredit.

Semakin baik kemampuan keuangan calon nasabah maka semakin baik pula kualitas pinjamannya, yang berarti dapat dipastikan bahwa pinjaman yang diberikan oleh bank dapat dilunasi dalam jangka waktu yang telah disepakati. Ekuitas adalah jumlah modal yang dimiliki oleh calon klien atau jumlah dana yang akan terlibat dalam suatu proyek yang dibiayai oleh calon klien. Pengecekan jumlah modal yang dimiliki dan dimasukkan oleh calon nasabah dalam fasilitas pembiayaan akan semakin meyakinkan bank akan keseriusan calon nasabah dalam pengajuan pinjaman.

Calon konsumen adalah perorangan, dan tujuan penggunaan kredit sudah jelas, misalnya kredit untuk pembelian rumah, maka analisis modal dapat diartikan sebagai besarnya uang muka yang dibayarkan calon konsumen kepada pengembang. Bank harus mempertimbangkan sektor usaha calon nasabah dalam kaitannya dengan kondisi perekonomian, apakah kondisi perekonomian tersebut akan mempengaruhi usaha calon nasabah di kemudian hari.

Analisis Karakter

35 hal yang diperhatikan bank ketika menganalisa calon nasabah yaitu : Tanggung jawab, moralitas, akhlak, perilaku dan disiplin diri. Artinya: Kepunyaan Allah segala yang ada di langit dan segala yang ada di bumi. Baik kamu mengungkapkan isi hatimu atau menyembunyikannya, niscaya Allah akan memperhitungkan perbuatanmu.

Wawancara hendaknya dilakukan secara santai dan tidak kaku (informal), hal ini dimaksudkan agar calon debitur merasa nyaman, sehingga jawaban yang diberikan calon nasabah adalah jujur. Untuk mendapatkan jawaban yang nyata dari calon nasabah, sebaiknya bank mengajukan pertanyaan terbuka agar calon nasabah dapat memberikan jawaban yang diinginkan oleh bank. Dari hasil wawancara kita dapat melihat apakah calon nasabah jujur ​​dan benar dalam menjawab setiap pertanyaan yang diajukan pihak bank.

Calon pelanggan akan secara terbuka mendiskusikan kebutuhan dan keterbatasannya dalam menjalankan bisnisnya. Dalam hal ini calon nasabah masih belum memiliki pinjaman pada bank lain. Cara yang efektif untuk melakukannya adalah dengan melakukan riset terhadap calon pelanggan melalui pihak lain yang mengenal baik calon pelanggan tersebut. Misalnya mencari informasi tentang karakter calon konsumen melalui tetangga, teman kerja, manajer langsung, dan mitra bisnis.

Dengan melihat website dan riwayat hidup calon nasabah, pihak bank dapat mengetahui apakah calon nasabah mempunyai istri lebih dari satu, sudah menikah, janda, atau berlatar belakang pekerjaan. Nilai sosial yaitu gambaran tentang apa yang diinginkan, berharga, pantas dan apa yang mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai tersebut.

Produk Angsuran Emas

  • Pengertian Produk Angsuran Emas
  • Akad Pada Produk Angsuran Emas

Bank Syariah Indonesia memiliki banyak keunggulan produk pembiayaan cicilan emas yaitu aman, menguntungkan, pelayanan profesional, likuid dan mudah. Tarif cicilan emas relatif sangat murah, apalagi jika dikelola oleh perusahaan terpercaya dengan kualitas pelayanan terbaik. Pembiayaan produk cicilan emas dibayar dengan angsuran yang sama setiap bulannya dengan pilihan jangka waktu 2 tahun hingga 5 tahun.

Pembayaran cicilan emas minimal 20% dari harga emas dan dibayarkan secara tunai ke Bank Syariah Indonesia. Uang muka harus berasal dari calon nasabah swasta dan tidak boleh berasal dari pembiayaan bank. Pada produk Bank Syariah Indonesia (BSI), cicilan emas Bank Islam akan digunakan untuk membiayai cicilan emas ini berupa menggunakan akad Murabahah sebagai agunan pengikatnya dan menggunakan akad Ar-rahn sebagai agunannya.

Atas jual beli ini, bank dapat membebankan uang muka kepada nasabah setelah menandatangani perjanjian pemesanan awal. Jika suatu saat pelanggan menolak untuk membeli barang, biaya deposit bank yang sebenarnya harus dibayar. Apabila nilai titipan dikurangi dengan kerugian yang harus ditanggung bank, maka bank dapat meminta sisa kerugian tersebut kepada nasabah.

Apabila nasabah membeli barang, pembayarannya menjadi milik bank, maksimal kerugian yang ditanggung bank akibat pembatalan tersebut; dan apabila pembayarannya kurang, maka pelanggan wajib membayar kekurangannya. 17 Erna Damayanti, “Penerapan Murabahah pada Lembaga Keuangan Syariah”, Jurnal Ekonomi Islam, Vol 5, No.2, Arsip Sarjana Desember 2017, hal.

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Visi dan Misi Bank Syariah Indonesia

  • Visi
  • Misi

“Nasabah yang berhak mendapatkan pembiayaan angsuran emas di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat adalah nasabah yang dapat memenuhi penilaian dari lembaga pemberi pinjaman (Pegawai Gadai).”2. Karakter merupakan sifat seorang calon nasabah yang dimana tingkah laku seseorang sangat sulit untuk kita nilai, karena karakter merupakan sesuatu yang ada pada diri seseorang maka dari itu prinsip karakter calon nasabah sangat diperlukan dalam pembiayaan cicilan emas ini. Modal merupakan modal atau dana yang dimiliki oleh calon nasabah, semakin calon nasabah memiliki modal yang besar dalam usahanya maka semakin besar keseriusan calon nasabah dalam mengelola usahanya dan pegawai Pegadaian akan merasa percaya diri dalam memberikan pembiayaan angsuran emas kepada calon nasabah.

Kapasitas adalah kemampuan yang dimiliki calon pembeli dalam menjalankan usahanya untuk mencapai keuntungan yang diharapkan. Dari sini kita bisa mengetahui sejauh mana calon pembeli mampu membayar atau Flag staff sangat memerlukan analisa mengenai sektor calon klien, bersamaan dengan kondisi perekonomian di luar usaha calon klien.

Kita bisa melihat orang-orang yang memiliki karakter yang kuat, kemampuan mencicil, keamanan yang berharga, modal yang kuat, dan kondisi keuangan yang aman. Kami menilai orang-orang seperti ini adalah calon nasabah yang layak mendapatkan pembiayaan cicilan emas.” 3. 73 Dari penjelasan Bapak Handoko Hadiatma selaku Staf Gadai di atas, ada kriteria standar tertentu yang dilihat oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan persyaratan wajib. bagi calon nasabah yang ingin menjadi nasabah cicilan emas seperti karakter, kemampuan finansial, keamanan, dan permodalan.Melakukan penelitian terhadap calon nasabah dengan melihat data nasabah melalui komputer online dengan Bank Syariah Indonesia, dengan melakukan pengecekan BI Checking memungkinkan pihak bank untuk mengetahui dengan jelas calon nasabahnya, baik kualitas kredit calon nasabah jika nasabah tersebut sudah menjadi nasabah bank lain.

Kemampuan finansial calon nasabah sangat diperlukan karena merupakan sumber utama pelunasan kredit yang diberikan oleh bank. Syarat dan kriteria yang harus dipenuhi calon nasabah untuk pembiayaan emas batangan di Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat adalah: Persyaratan dan kriteria yang diberikan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) KCP Lahat kepada calon nasabah memudahkan pihak bank dalam melakukan penilaian. karakter melalui CV calon pelanggan dengan cara mewawancarai calon pelanggan secara langsung. untuk wawancara langsung dengan klien. , bank juga menanyakan tentang komunitas tempat tinggal calon nasabah dan menanyakan kehidupan sehari-hari nasabah sehingga dapat tercipta gambaran tentang calon nasabah itu sendiri.

Selain melakukan pemeriksaan intelijen bisnis, Bank Syariah Indonesia juga mencari informasi dari nasabah lain tentang karakter calon nasabah melalui rekan kerja, atasan langsung, dan tetangga yang mengetahui karakter nasabah.

Produk-produk Bank Syariah Indonesia

  • Penghimpunan dana
  • Produk pembiayaan
  • Pelayanan jasa

Struktur Organisasi Bank Syariah Indonesia (BSI)

Referensi

Dokumen terkait

Analisis Finansial Hutan Rakyat Pola Agroforestry di Dusun Kalimbua Desa Tongko Kecamatan Baroko Kabupaten Enrekang.. Dibawah bimbingan Hajawa dan