• Tidak ada hasil yang ditemukan

Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Peningkatan Hasil Belajar Bahasa Indonesia melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Rotating Trio Exchange (RTE) "

Copied!
63
0
0

Teks penuh

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Masalah Penelitian

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

KAJIAN PUSTAKA, KERANGKA PIKIR DAN

Kajian Pustaka

Pembicara yang baik selalu dapat menentukan materi atau topiknya, pembicaranya menarik, bermanfaat dan kekinian. Selain memahami audiens, calon pembicara yang baik akan berusaha memahami situasi pada saat pembicaraan berlangsung. Seorang pembicara yang baik tahu ke mana ia ingin membawa audiensnya, apakah itu untuk menghibur, memberi informasi, merangsang, meyakinkan, atau menggerakkan.

Pembicara yang baik akan tampil percaya diri, bermartabat, berperilaku sopan, serta berpakaian dan berpenampilan serasi. Ketercapaian hasil belajar dapat diukur dengan melihat prestasi belajar yang telah dicapai dan proses pembelajaran. Perilaku sebagai hasil belajar juga tidak terlepas dari proses pembelajaran di kelas dan berbagai bentuk interaksi pembelajaran lainnya.

Sudjana (1989: 3) mengatakan bahwa hasil belajar adalah “perilaku yang dicapai siswa ketika mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan. Oleh karena itu, jika kita berbicara tentang hasil belajar, maka orientasinya berbicara tentang prestasi belajar yang diukur. Berdasarkan beberapa definisi di atas, kita dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah perubahan yang dicapai seorang siswa setelah mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang diharapkan, yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.

Berdasarkan hal tersebut, hasil belajar yang dimaksud adalah prestasi belajar yang diperoleh dari kegiatan belajar mengajar. Hal inilah yang dikatakan oleh Nasution bahwa “hasil belajar peserta didik dirumuskan sebagai standar kompetensi yang dinyatakan dalam bentuk yang lebih spesifik dan merupakan komponen tujuan umum bidang studi”. Dalam penelitian ini hasil belajar bahasa Indonesia dibatasi hanya pada penguasaan materi pembelajaran yang diberikan dengan mengacu pada standar kompetensi dan kompetensi dasar yang telah disusun dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP), yaitu hasil tes hasil belajar siswa. pembelajaran setelah mengikuti kegiatan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe pertukaran tiga arah bergilir.

Hasil belajar yang dicapai siswa dapat dijadikan indikator untuk mengetahui tingkat kemampuan, kesanggupan dan penguasaan materi pembelajaran. Dengan demikian, kita dapat berpendapat betapa pentingnya peran dan fungsi hasil belajar dalam proses belajar mengajar. Hasil belajar yang diperoleh selanjutnya dapat digunakan untuk memperbaiki cara belajar siswa (fungsi formatif) dan/atau untuk menyelesaikan ujian atau sertifikat kelulusan studi, yang juga berarti menentukan apakah siswa tersebut akan lulus atau tidak. institusi (fungsi sumatif).

Hasil pembelajaran yang dilaksanakan kepada siswa dapat dijadikan informasi atau data untuk layanan bimbingan dan konseling oleh konselor sekolah. Mengamati dan melaporkan hasil penelitian dari kelas kooperatif menunjukkan hasil belajar yang lebih tinggi dibandingkan kelas non kooperatif untuk beberapa bidang studi.

Kerangka Pikir

Dalam pembelajaran kooperatif, siswa percaya bahwa tujuan-tujuan ini dapat diringkas sebagai kerangka teoritis dan empiris yang kuat untuk pembelajaran kooperatif mencerminkan pandangan bahwa orang belajar dari pengalaman mereka dan bahwa partisipasi aktif dalam kelompok kecil membantu siswa mempelajari keterampilan sosial yang penting dan secara kolektif mengembangkan sikap demokratis. dan kemampuan berpikir logis. Kerangka pemikiran pemeringkatan hasil pembelajaran bahasa Indonesia dengan menggunakan model kolaborasi tipe turning triad exchange divisualisasikan sebagai berikut.

Hipotesis

METODE PENELITIAN

Pendekatan dan Jenis Penelitian

Fokus Penelitian

Setting dan Subjek Penelitian

Faktor hasil yaitu untuk melihat hasil belajar bahasa Indonesia ada atau tidaknya peningkatan setelah dilakukan tes. Membuat alat penilaian untuk melihat kemampuan siswa dalam menyelesaikan soal berdasarkan materi yang diberikan. Pada awal pertemuan tatap muka, guru menjelaskan materi sesuai kurikulum pertemuan yang bersangkutan, di kelas disertai contoh soal yang melibatkan siswa.

Kemudian anggota kelompok memutar, nomor 1 bergerak searah jarum jam dan nomor 2 berlawanan arah jarum jam. Selama proses pembelajaran kelompok, setiap kelompok diawasi, diawasi dan dibimbing, serta kelompok yang mengalami kesulitan dibimbing langsung. Pada tahap ini peneliti dapat merefleksikan segala sesuatu yang diperoleh dari lembar observasi, kemudian mengevaluasi dan mempelajari perkembangan hasil siswa pada siklus I, dan kedua hasil tersebut kemudian dijadikan acuan bagi peneliti untuk merencanakan perbaikan dan perbaikan pada siklus I. siklus berikutnya. (siklus II), sehingga hasilnya baik.tercapai lebih baik dibandingkan siklus sebelumnya (siklus I).

Teknik Pengumpulan Data

Teknik Analisis Data dengan Indikator Keberhasilan

Pada tahap ini dilakukan proses observasi pelaksanaan tindakan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dibuat, dan evaluasi yang dilakukan berupa pengujian hasil belajar siklus I setelah dua kali pertemuan. Hasil tes hasil belajar bahasa Indonesia kelas disajikan pada Tabel 4.2. 42. Melihat Tabel 4.2 terlihat hasil belajar bahasa Indonesia melalui model pembelajaran kolaboratif rotasi trio exchange pada siklus I secara individu dari 33 siswa hanya 11 orang atau 33,33% yang mencapai kesempurnaan minimal atau berada pada kategori rendah. kategori.

Pada tahap ini dilakukan proses observasi terhadap pelaksanaan tindakan dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dibuat dan dilakukan evaluasi berupa tes hasil belajar siklus II setelah dua kali pertemuan. Data hasil belajar siswa kelas X6 SMA Negeri 18 Makassar siklus II dapat dilihat sebagai berikut. Nilai ujian untuk kelas

Selain itu, jika hasil belajar dikelompokkan berdasarkan skala deskriptif, maka diperoleh distribusi frekuensi dan persentase hasil belajar bahasa Indonesia seperti terlihat pada Tabel 4.5. Berdasarkan data pada tabel 4.4 di atas dapat dikatakan bahwa dari 33 siswa di kelas, 10 siswa atau 30,30% hasil belajarnya berada pada kategori tinggi dan 21 siswa atau 63,64%. Melihat Tabel 4.5 hasil pembelajaran bahasa Indonesia melalui model spinning trio model pembelajaran kooperatif tipe pertukaran pada siklus I.

Secara keseluruhan perhatian, sikap, motivasi, minat dan keterampilan sosial siswa dalam pembelajaran bahasa Indonesia mengalami peningkatan, begitu pula dengan hasil belajar yang dicapai siswa. Rendahnya aktivitas pembelajaran relevan dengan pembelajaran kooperatif tipe spinning trio exchange pada Siklus I berdampak pada pencapaian hasil belajar bahasa Indonesia per kelas. Nilai rata-rata yang diperoleh sebesar 64,55%. Siswa umumnya mendapat bimbingan dari guru ketika mengerjakan soal LKS yang diberikan. Hal ini terlihat dari respon siswa saat menyelesaikan tugas dengan menggunakan model kooperatif tipe spinning trio exchange. Terjadi peningkatan aktivitas belajar siswa yang berdampak pada hasil belajar yang dicapai siswa pada Siklus II yaitu dari 33 siswa terdapat 31 siswa atau 93,94% yang mencapai ketuntasan minimal.

Artinya indikator kinerja yaitu standar kesempurnaan belajar siswa 65 tercapai sehingga meningkatkan hasil belajar. Agar lebih jelas mari kita lihat grafik peningkatan hasil belajar siswa dari tes awal yaitu tes I dan II. siklus sebagai berikut. Hasil belajar bahasa indonesia untuk kelas. Rata-rata nilai klasikal yang diperoleh sebesar 64,55% dan tuntas pada II. .

Karena model pembelajaran yang dikembangkan dalam penelitian ini efektif dalam meningkatkan hasil belajar bahasa Indonesia, maka disarankan agar dikembangkan juga bagi sekolah lain, khususnya sekolah yang hasil belajar bahasa Indonesianya rendah. Di akhir studinya ia menulis skripsi yang berjudul: “MENINGKATKAN HASIL BELAJAR BAHASA INDONESIA MELALUI PEMBELAJARAN KOPERASI TIPE ROTATING TRIO EXCHANGE (RTE) PADA SISWA KELAS X6 SMA NEGERI 18 MAKASSAR”.

Tabel 4.1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I  NO  Komponen yang diamati  Pertemuan ke-
Tabel 4.1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I NO Komponen yang diamati Pertemuan ke-

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Penyajian Hasil Analisis Data

Simpulan dan Saran

Simpulan

Saran

Jenjang pendidikan yang pernah ditempuhnya adalah Sekolah Dasar di SDN Melayu Makassar pada tahun 1997, kemudian tamat pada tahun 2003, kemudian pada tahun tersebut melanjutkan pendidikan di SMP Negeri 05 Makassar dan tamat pada tahun 2006, kemudian pada tahun yang sama ia juga melanjutkan pendidikannya. pada SMA Negeri 4 Makassar dan tamat pada tahun 2009. Dan pada tahun yang sama melanjutkan pendidikan di Universitas Muhammadiyah Makassar pada Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia.

Gambar

Gambar 2.1 Skema kerangka pikir
Tabel 3.1 Skala Kategori Standar
Tabel 4.1. Hasil observasi aktivitas belajar siswa pada siklus I  NO  Komponen yang diamati  Pertemuan ke-
Tabel  4.2  Distribusi  frekuensi  dan  presentase  hasil  belajar  Bahasa  Indonesia siklus I
+3

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Endry Martius, MSc IV/a 4 Prof.Dr.Ir... Hasmiandy Hamid, SP, MSi III/d 8