• Tidak ada hasil yang ditemukan

peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "peningkatan hasil belajar siswa melalui penerapan model"

Copied!
98
0
0

Teks penuh

Pendahuluan

Latar Belakang Masalah

Model pembelajaran yang digunakan untuk menyampaikan materi dalam pengajaran akidah akhlak adalah dengan menerapkan model pembelajaran head to head (NHT). Model pembelajaran ini juga dapat mengembangkan diskusi yang lebih mendalam sehingga siswa menemukan jawaban sebagai pengetahuan yang utuh.Model pembelajaran Heads together merupakan salah satu model pembelajaran yang memegang peranan penting dalam pencapaian proses pembelajaran.

Dalam rangka meningkatkan hasil belajar siswa diharapkan guru mampu memilih model pembelajaran yang tepat khususnya pada pelajaran akhlak akidah. model yang sesuai dengan tujuan pembelajaran untuk mencapai hasil belajar siswa yang maksimal. Berbagai macam model tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan antara satu model pembelajaran dengan model pembelajaran lainnya. Peneliti memilih model pembelajaran ini karena memiliki kelebihan antara lain mampu menciptakan suasana belajar yang aktif dan menyenangkan, mengembangkan pemahaman siswa terhadap pelajaran, terjadinya interaksi antar siswa melalui diskusi kelompok saat memecahkan masalah untuk meningkatkan motivasi, kreativitas, pendapat. , percaya diri dan perolehan hasil belajar yang optimal.

Berdasarkan latar belakang tersebut, maka alasan utama peneliti melakukan penelitian tindakan kelas adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada siswa kelas V Aqidah Akhlak MI Al-Hamidiyah N.W. Sidemen.

Sasaran Tindakan

Rumusan Masalah

Tujuan Penelitian

Manfaat Penelitian

  • Manfaat Teorits
  • Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kerjasama siswa serta menciptakan suasana belajar yang menyenangkan sehingga siswa menjadi aktif dan saling menghargai dalam proses pembelajaran. Penelitian ini diharapkan dapat digunakan untuk memperbaiki proses pembelajaran dan meningkatkan kualitas Madrasah.

Kajian Pustaka dan Hipotesis Tindakan

  • Model Pembelajaran Numbered Head Together
    • Pengertian Numbered Head Together
    • Langkah – langkah pembelajaran Numbered Head Together
  • Hasil Belajar
    • Pengertian Hasil Belajar
    • Karakteristik Hasil Belajar
    • Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar
  • Mata Pelajaran Akidah Akhlak
  • Hipotesis Tindakan

Menurut Soedijart, hasil belajar adalah tingkat penguasaan ilmu yang dicapai siswa ketika mengikuti program belajar mengajar sesuai dengan tujuan pendidikan yang telah ditetapkan. Gagne dan Briggs menyatakan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh seseorang setelah proses belajar. Menurut Winkel, hasil belajar adalah perubahan yang menyebabkan orang berubah dalam sikap dan perilakunya.

Menurut Sudjana “Hasil belajar adalah kemampuan yang dimiliki siswa setelah menerima pengalaman belajarnya. Hasil belajar oleh karena itu merupakan perolehan sebagai hasil kinerja dari suatu kegiatan yang dilakukan, diciptakan, baik secara individu maupun kelompok oleh siswa dalam keikutsertaan dalam pengajaran- dan proses pembelajaran untuk mencapai suatu tujuan dan dapat menimbulkan perubahan perilaku pada siswa tersebut.b. Jenis hasil belajar yang efektif akan tampak pada siswa dalam berbagai perilaku seperti: menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial.

Dari permasalahan dalam penelitian ini, peneliti mencoba memberikan jawaban sementara yaitu, “Ada peningkatan hasil belajar siswa dari penerapan Model Pembelajaran Numbered Head Together pada Mata Pelajaran Aqidah Akhlak Kelas V MI Al-Hamidiyah NW Sidemen pada tahun ajaran 2019/2020.

Metode Penelitian

  • Setting Penelitian
  • Sasaran Penelitian
  • Rencana Tindakan
  • Jenis Instrumen dan Cara Penggunaannya
  • Pelaksanaan Tindakan
  • Cara Pengamatan ( Monitoring )
  • Indikator Keberhasilan

Hasil observasi yang dilakukan pada siklus I akan dianalisis pada tahap ini dengan indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Sehingga dapat dikatakan bahwa kegiatan guru pada siklus I belum mencapai tujuan minimal dan perlu ditingkatkan pada siklus berikutnya. Setelah melaksanakan proses belajar mengajar pada siklus I dengan menggunakan model Head Counted Together, dilakukan penilaian tes hasil belajar siswa berupa soal pilihan ganda sampai dengan 10 soal yang dikerjakan secara individu agar guru mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi yang telah disampaikan.

Artinya ketuntasan belajar siswa dikategorikan belum tuntas karena belum mencapai kriteria ketuntasan klasikal, sehingga perlu dilakukan perbaikan pada siklus berikutnya. Pada siklus ini peneliti merencanakan pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran yang sama seperti pada Siklus I, hanya saja mengalami peningkatan berdasarkan hasil refleksi Siklus I. Pelaksanaan pembelajaran pada Siklus II hampir sama dengan pada Siklus I, namun peneliti lebih menekankan pemberian tugas atau soal yang dilakukan lebih sering.

Dari data aktivitas siswa selama pembelajaran terlihat bahwa keterlibatan siswa dalam pembelajaran pada siklus II mengalami peningkatan dan telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti. Sehingga dapat dikatakan bahwa aktivitas belajar siswa pada siklus II meningkat dari 45 poin pada siklus I menjadi 51 poin pada siklus II yang dikategorikan cukup baik. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas guru pada siklus II mengalami peningkatan yang cukup baik dan telah memenuhi tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti.

Selain itu pada siklus II peneliti mampu menerapkan model pembelajaran dengan baik, dimana peneliti mampu mengkondisikan siswa selama pembelajaran. Berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan peneliti pada siklus II diperoleh data sebagai berikut. Untuk lebih jelasnya perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II dapat dilihat dari tabel di bawah ini.

Pada Siklus I tingkat keaktifan siswa sebesar 62,5% dalam kategori lulus artinya aktivitas belajar siswa tidak tercapai, sedangkan pada Siklus I tingkat aktivitas guru sebesar 55,5% dalam kategori lulus. Sedangkan pada Siklus II terjadi peningkatan hasil belajar yang tercermin dari rata-rata nilai yang dicapai yaitu 85,6%, sedangkan ketuntasan klasikal siswa 87,5%.

Tabel  3.1  Kriteria Keberhasilan  Variabel  Indikator
Tabel 3.1 Kriteria Keberhasilan Variabel Indikator

Hasil Penelitian dan Pembahasan

Deskripsi Setting Penelitian

  • Sejarah Berdirinya MI Al-Hamidiyah NW Sidemen
  • Letak Geografis MI Al-Hamidiyah NW Sidemen
  • Keadaan Guru dan Pegawai MI Al-Hamidiyah NW Sidemen
  • Keadaan Siswa MI Al-Hamidiyah NW Sidemn
  • Sarana dan Prasarana MI Al-Hamidiyah NW Sidemen
  • Struktur Organisasi MI Al-Hamidiyah NW Sidemen

Lembaga pendidikan MI Al-Hamidiyah Sidemen dimulai dengan bentuk pendidikan yang sangat sederhana pada tahun 1984 yang dikenal dengan istilah “halaqah” dengan proses pengajaran yang dilaksanakan di masjid di dusun Sidemen Lauq. Guru dan murid saling berhadapan bersila, murid menerima materi yang diajarkan oleh seorang ustadz atau guru besar. Kondisi ketika bagaimanapun masih sangat sederhana dengan sarana dan prasarana sementara, topik yang dibahas adalah kitab kuning (kitab gundul).

Untuk memenuhi tuntutan dan keinginan para tokoh agama dan masyarakat serta tuntutan pengurus kesiswaan maka berdirilah Lembaga Pendidikan MI Al-Hamidyah NW Sidemen pada tahun 1986 yang diketuai oleh Ust. Madrasah Ibtidaiyah Al-Hamidiyah NW Sidemen merupakan salah satu lembaga pendidikan tinggi yang berada di bawah naungan Kementerian Agama. Berdasarkan letak geografis tersebut dapat dikatakan bahwa MI Al-Hamidiyah NW Sidemen memiliki letak yang sangat strategis sebagai lembaga pendidikan, dimana letaknya tidak terlalu jauh dari pusat perekonomian, sehingga memungkinkan berkembangnya lembaga pendidikan tanpa harus ke luar kota. menangani masalah transportasi, informasi dan teknologi.

Berdasarkan data di atas dapat diketahui bahwa jumlah guru dan staf/pegawai di MI AL-Hamidiyah NW Sidemen adalah 14 orang dengan klasifikasi 13 orang sebagai tenaga pengajar (termasuk kepala sekolah) dan 1 orang berstatus guru PNS. Dari analisis tabel di atas, jumlah siswa MI Al-Hamidiyah NW Sidemen Tahun Pelajaran 2019/2020 mencapai 105 orang yang tersebar di enam kelas. Sarana dan prasarana menunjang keberhasilan kegiatan belajar mengajar di Madrasah, tentunya sarana dan prasarana tersebut harus diketahui bersama dengan yang lainnya untuk melengkapi gambaran MI AL-Hamidiyah NW Sidemen.

Dari hasil analisis tabel diatas, sarana dan prasarana MI Al-Hamidiyah NW Sidemen tahun pelajaran 2019/2020 adalah 7 ruangan. Dalam suatu lembaga pendidikan diperlukan suatu organisasi yang baik dan jelas untuk menunjang kesinambungan proses tersebut. Organisasi memiliki urgensi yang besar untuk mendukung kemajuan proses belajar mengajar di suatu lembaga pendidikan.

Hasil penelitian

  • Pelaksanaan tindakan siklus I
  • Pelaksanaan tindakan siklus II

Dengan mengumpulkan berbagai data yang diperoleh, peneliti dengan . Para guru secara bersama-sama menyimpulkan bahwa pelaksanaan pembelajaran pada siklus I belum mencapai hasil yang maksimal. Bentuk soal yang akan digunakan adalah pilihan ganda yang terdiri dari 10 soal pilihan ganda untuk memahami pemahaman siswa seperti sebelumnya. C. Hasil observasi siklus II. Observasi dilakukan untuk mengamati seluruh aktivitas siswa dalam proses pembelajaran yang berlangsung di dalam kelas, hasil observasi terkait evaluasi aktivitas belajar siswa dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Untuk mengecek sejauh mana pemahaman siswa terhadap guru, hasil evaluasi pada siklus II dilakukan seperti biasa dengan jumlah soal yang sama yaitu 10 soal berbentuk soal pilihan ganda. Hasil yang dicapai pada Siklus II menunjukkan bahwa nilai hasil belajar siswa meningkat dan dapat disimpulkan bahwa pembelajaran pada Siklus II telah mencapai tujuan yang diharapkan, sehingga tidak perlu dilanjutkan ke siklus berikutnya. Pada Siklus I topik yang dibahas adalah kalimat Tayyibah, dan pada Siklus II topik yang dibahas adalah Asmaul Husna.

Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui penerapan model pembelajaran Numbered Head Together pada mata pelajaran Aqidah Akhlak kelas V MI Al-Hamidiyah NW Sidemen tahun pelajaran 2019/2020. Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh pada siklus I yang dilakukan peneliti masih belum dapat mengoptimalkan interaksi antara siswa dan guru, demikian pula proses pembelajarannya. Hal ini terlihat jelas pada hasil evaluasi dan tujuan pembelajaran yang belum tercapai pada siklus I, oleh karena itu peneliti harus melakukan perbaikan pada siklus berikutnya yaitu siklus II.

Proses pembelajaran pada siklus II adalah dengan memberikan soal-soal latihan mulai dari soal dengan tingkat kesukaran rendah hingga soal dengan tingkat kesukaran tinggi. Oleh karena itu, proses pembelajaran pada Siklus II dilakukan sedemikian rupa sehingga nantinya tercipta suasana pembelajaran yang menarik dan tidak membosankan, sehingga siswa menjadi lebih aktif mencapai ketuntasan dalam belajar. Selain itu, proses pembelajaran yang dilakukan peneliti pada Siklus II tidak jauh berbeda dengan Siklus I hanya saja guru melakukan perbaikan berdasarkan hasil refleksi yang dilakukan pada Siklus I.

Dalam pelaksanaan II. derajat, hasil belajar siswa meningkat sebesar 87,5% yaitu terdapat 14 siswa yang lulus tes evaluasi dan 2 siswa yang tidak lulus dengan nilai rata-rata 8,6%. Dari hasil penelitian yang telah dilakukan, terlihat jelas bahwa penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together pada mata pelajaran akidah akhlak dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang telah diuraikan, dapat disimpulkan bahwa penggunaan model pembelajaran Numbered Head Together di kelas V MI Al-Hamidiyah Sidemen menunjukkan peningkatan hasil belajar siswa yang memuaskan. .

Bagi kepala sekolah hendaknya mengawasi, membimbing dan memotivasi guru untuk menerapkan model pembelajaran yang berbeda guna meningkatkan hasil belajar siswa khususnya di MI Al-Hamidiyah NW Sidemen.

Pembahasan

Simpulan dan Saran

Simpulan

Saran

Bagi peneliti lain, tampaknya penelitian serupa masih dianggap penting untuk dilakukan, khususnya di negara lain, untuk menguji keefektifan model pembelajaran Numbered Head Together.

Gambar

Gambar 1: Struktur Organisasi MI Al-Hamidiyah NW Sidemen Tahun
Tabel  3.1  Kriteria Keberhasilan  Variabel  Indikator

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) ada materi yang dianggap sulit oleh siswa karena masih banyak siswa yang cenderung masih kurang memahami konsep yang ada, seperti