PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pendidikan anak usia dini diselenggarakan dengan tujuan untuk memfasilitasi pertumbuhan dan perkembangan secara menyeluruh serta memberikan kesempatan kepada anak untuk mengembangkan potensinya secara maksimal. RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang fokus pada pengembangan.
Fokus Penelitian
Kegiatan bermain menyusun angka tergolong dalam permainan yang bertujuan untuk merangsang kepekaan anak terhadap angka. Menyimpang dari penjelasan di atas, maka peneliti tertarik untuk melakukan penelitian yang bertajuk “Meningkatkan kemampuan kognitif mengenal bilangan dengan memainkan barisan bilangan pada Kelompok A Raudhatul Athfal Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo Jember Tahun Ajaran.”
Tujuan Penelitian
Berangkat dari penjelasan di atas, peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan Kognitif Mengenal Bilangan Melalui Memainkan Urutan Bilangan Pada Kelompok A Raudhatul Athfal Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo Jember Tahun Pelajaran 2018/2019”. Untuk mendeskripsikan penerapan metode bermain mengurutkan bilangan pada RA Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo Jember tahun pelajaran 2018/2019.
Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan untuk memperkaya referensi dan literatur yang berkaitan dengan dunia pendidikan dan juga dapat digunakan oleh peneliti selanjutnya untuk mengembangkan penelitian tentang peningkatan kemampuan kognitif mengenal angka. Penelitian ini juga diharapkan dapat memberikan pemahaman tentang peningkatan kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A di RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember, serta dapat bermanfaat dan memberikan pengetahuan ilmiah dalam dunia pendidikan anak usia dini.
Definisi Istilah
Permainan yang disebutkan dalam penelitian ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam konteks ini bermain merupakan upaya untuk menjadikan anak gembira, nyaman, gembira, dan bersemangat. Sedangkan yang dimaksud dengan urutan angka dalam penelitian ini adalah kemampuan menyusun atau mengurutkan angka yaitu dari angka 1 sampai dengan angka 10. Dari pengertian di atas maka permainan urutan angka adalah kegiatan menyusun atau menyusun angka menurut dengan karakteristik atau urutannya dengan rasa senang, nyaman, gembira dan gembira.
Sistematika Pembahasan
Foto kegiatan meningkatkan kemampuan kognitif mengenal angka dengan bermain mengurutkan angka di RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember. “Meningkatkan kemampuan kognitif mengenal angka pada Kelompok A RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember Tahun Pelajaran 2018/2019”.
KAJIAN KEPUSTAKAAN
Penelitian Terdahulu
Penelitian yang akan dilakukan saat ini berfokus pada kemampuan kognitif mengenal angka dan penerapan metode permainan sortir angka serta penggunaan metode penelitian kualitatif. Sehingga kemampuan kognitif mengenal angka pada siswa khususnya kelompok A sudah jauh meningkat dibandingkan dengan metode bermain mengurutkan angka sebelumnya. Penerapan metode dan media yang digunakan dalam proses pengembangan kognitif pengenalan bilangan di RA Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo.
Sebelum memaparkan pertumbuhan kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A, terlebih dahulu peneliti memaparkan kurikulum yang digunakan RA Mabdaus Surur. Selanjutnya peneliti akan mendeskripsikan pertumbuhan kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember tahun ajaran 2018/2019. Meningkatkan kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A merupakan salah satu tujuan pembelajaran pada pendidikan anak usia dini dari beberapa aspek perkembangan.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan mengenal bilangan siswa pada tahun ajaran 2018/2019 berbeda dengan tahun lalu. Berdasarkan data yang diperoleh, maka dalam pembahasan temuan ini akan diungkapkan peningkatan kemampuan kognitif mengenal bilangan melalui permainan mengurutkan bilangan pada kelompok A RA Mabdaus Surur tahun ajaran 2018/2019. Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi, kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A RA Mabdaus Surur merupakan kemampuan siswa dalam mengenal angka.
Kemampuan kognitif kelompok A RA Mabdaus Surur dalam mengenal angka secara umum adalah siswa mampu mengenal, menyebutkan dan membedakan angka dari 1 sampai 10. Sungguh saya nyatakan skripsi yang berjudul “Meningkatkan kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A RA Mabdaus Surur Sumbersalak , Ledokombo, Jember tahun ajaran” hasil penelitian saya sendiri, kecuali bagian yang dirujuk oleh sumber.
Kajian Teori
METODE PENELITIAN
Pendekatan dan Jenis Penelitian
Secara metodologis pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kualitatif, menurut Bogdan dan Taylor dalam buku Lexy Moleong, kualitatif adalah suatu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis, gambar dan bukan angka-angka yang mana datanya diambil dari orang dan perilaku-perilaku yang dapat diamati.36 Data yang berasal dari naskah, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi dideskripsikan guna memberikan kejelasan terhadap situasi dan kenyataan. RA Mabdaus Surur Dusun Salak RT 001 RW 008 Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember RA Mabdaus Surur merupakan lembaga pendidikan anak usia dini yang didirikan oleh sebuah yayasan. Alasan dilakukannya penelitian di lembaga ini karena kegiatan belajar mengajar lebih banyak memunculkan kegiatan perkembangan kognitif seperti pengenalan angka.
Selain itu, RA Mabdaus Surur lebih banyak menggunakan metode bermain di dalam dan di luar kelas, sedangkan lembaga RA/TK kurang menggunakan metode bermain karena opini masyarakat belum memahami pentingnya bermain bagi anak usia dini. Nur Fadilah Ahmad dengan alasan bahwa kepala sekolah merupakan informan yang mengetahui seluruh komponen dan kegiatan lembaga serta mengetahui perkembangan peserta didik di RA Mabdaus Surur. Alasan peneliti memilih mahasiswa sebagai peneliti adalah agar data yang diperoleh lebih akurat dan terbukti kebenarannya.
Alasan peneliti memilih orang tua sebagai subjek penelitian karena data yang diperoleh dari orang tua merupakan penguat dari data lain. Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama penelitian adalah memperoleh data. Dokumentasi adalah suatu cara mencari data yang dibuktikan melalui data variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, agenda, dan lain-lain.
Analisis Data
Miles dan Huberman, kegiatan analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan berlangsung terus menerus hingga selesai sehingga data jenuh.44. Analisis data kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data dan setelah pengumpulan data dalam jangka waktu tertentu. Jumlah data yang diperoleh dari lapangan cukup besar sehingga harus dicatat dan diteliti secara detail.
Reduksi data adalah merangkum, memilih hal yang paling penting, memusatkan perhatian pada hal yang penting, mencari pola dan tema serta membuang data yang tidak penting. Sehingga data yang direduksi memberikan gambaran yang jelas kepada peneliti ketika melakukan pengumpulan data lebih lanjut.45 3. Seperti yang dikemukakan Miles dan Huberman, teks naratif merupakan cara paling umum untuk menyajikan data dalam penelitian kualitatif.
Penyajian data memudahkan peneliti untuk memahami apa yang terjadi dan merencanakan pekerjaan selanjutnya berdasarkan apa yang telah dipahami.46. Menurut Miles dan Huberman, penarikan kesimpulan merupakan suatu kesimpulan awal yang masih bersifat sementara dan akan berubah apabila tidak ditemukan bukti-bukti pendukung yang kuat pada tahap selanjutnya.
Keabsahan Data
Triangulasi teknis dilakukan dengan cara memeriksa data dari sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. Data yang diperoleh melalui wawancara kemudian diperiksa kembali dengan observasi dan dokumentasi. 51 Misalnya pengujian data interaksi pendidikan dilakukan dengan wawancara, kemudian diperiksa kembali dengan observasi dan dokumentasi.
Tahap-tahap Penelitian
Deskripsi tujuan penelitian adalah informasi mengenai keadaan lokasi yang menjadi subjek penelitian yaitu RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember tahun ajaran 2018/2019. Selain itu, kami sangat bersyukur masyarakat sudah mulai menyadari pentingnya pendidikan prasekolah dan RA Mabdaus Surur menjadi salah satu pilihan masyarakat setempat. RA Mabdaus Surur berdiri pada tahun 2011 dibawah yayasan Pondok Pesantren Mabdaus Surur yang berlokasi di Desa Sumbersalak Kecamatan Ledokombo Kabupaten Jember.
Dengan keseluruhan program di RA Mabdaus Surur, setiap mahasiswa yang lulus diwajibkan hafal surat-surat pendek sholat Dhuha dan bisa membaca Al-Qur'an. Penerapan Metode Bermain Berurutan Angka di RA Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo Jember Tahun Pelajaran 2018/2019 RA merupakan lembaga pendidikan bagi anak usia dini, dimana anak usia dini merupakan anak yang tidak bisa lepas dari dunia bermain. Penerapan metode bermain urut bilangan di RA Mabdaus Surur Sumbersalak Ledokombo Jember Tahun Pelajaran 2018/2019 Berdasarkan data yang diperoleh dari wawancara, observasi dan dokumentasi, maka pelaksanaan proses pembelajaran dilaksanakan sesuai dengan tahapan yang telah ditentukan yaitu kegiatan pendahuluan, kegiatan inti dan kegiatan penutup.
Orang tua siswa Surur RA Mabdau khususnya kelompok A tahun ajaran 2018/2019 pun setuju dengan metode yang digunakan guru. Penerapan metode permainan mengurutkan angka pada kelompok A RA Mabdaus Surur diterapkan pada semua kegiatan, baik pada kegiatan pembukaan, inti bahkan penutupan. Tantangan apa saja yang Anda alami selama menjabat sebagai kepala RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember.
Bagaimana tanggapan ibu terhadap penerapan permainan barisan bilangan di kelompok A RA Mabdaus Surur Sumbersalak, Ledokombo, Jember.
PENYAJIAN DATA DAN ANALISIS
Gambaran Obyek penelitian
Penyajian dan Analisis Data
Peningkatan kemampuan kognitif mengenal angka melalui permainan mengurutkan angka khususnya pada kelompok A merupakan gerak kita dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena anak usia 4-5 tahun yaitu kelompok A harus mampu mengenal angka 1-10.”61 . Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa peningkatan kemampuan kognitif mengenal bilangan melalui permainan mengurutkan bilangan merupakan suatu gerak guru dalam melakukan kegiatan pembelajaran, karena anak usia 4-5 tahun yaitu kelompok A harus mampu mengenali angka 1-10. Untuk tahun ajaran 2018/2019 kemampuan mengenal angka khususnya pada kelompok A mengalami peningkatan yang jauh dibandingkan tahun sebelumnya.
“Tahun sebelumnya anak-anak kesulitan mengenal angka, karena metode yang kami gunakan kurang maksimal dalam menyampaikan materi pembelajaran serta mengenal angka.” Kemampuan mengenal angka adalah kemampuan anak dalam mengenal konsep angka, membedakan satu (1) dan lima (5), serta mengenal angka baik secara lisan maupun tulisan. Kemampuan dan karakter siswa berbeda-beda, begitu pula dengan kemampuan kognitif mengenal angka.
Berdasarkan hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan kognitif mengenal angka pada kelompok A mampu mengenal angka dan membedakan angka dengan baik, sesuai dengan tingkat prestasi perkembangan anak usia 3-5 tahun yaitu mampu mengenal angka 1 sampai dengan 10. Demikian pula kemampuan mengenal angka pada siswa kelompok A dapat dibuktikan dari hasil penilaian harian dan observasi yang dilakukan oleh guru. Berdasarkan hasil observasi, pada hari Senin tanggal 15 April 2019 pukul 08.00 setelah kegiatan awal siswa kembali ke kelas.
Pembahasan Temuan
Di RA Mabdaus Surur dalam penggunaan metode pembelajaran, metode permainan merupakan salah satu yang sering digunakan dengan alasan para guru berpendapat bahwa metode permainan sangat efektif dalam melaksanakan pembelajaran. Menyediakan fasilitas untuk menunjang keberhasilan pembelajaran di RA Mabdaus Surur karena input yang baik akan menghasilkan output yang maksimal jika tersedia fasilitas yang baik.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Saran- saran