• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA Al-QUR’AN MELALUI METODE RESITASI SISWA KELAS V SDN PURWAREJA

N/A
N/A
Nguyễn Gia Hào

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA Al-QUR’AN MELALUI METODE RESITASI SISWA KELAS V SDN PURWAREJA "

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA Al-QUR’AN MELALUI METODE RESITASI SISWA KELAS V SDN PURWAREJA

Nur Hidayati¹

Email : [email protected]

ABSTRAK

Membaca Al-Qur’an bagian dari pendidikan agama Islam dan di sekolah mulai di tingkat dasar termasuk materi yang penting, disamping peserta didik diharapkan menjadi anak yang berbudi pekerti baik, rajin beribadah dan kuat imannya, maka tidak ada suatu alasan melainkan anak harus dimotivasi untuk membaca Al-Qur’an. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah Bagaimana metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an pada siswa kelas V SDN Purwareja Tahun Pelajaran 2021/2022?

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan dalam dua siklus dan pada tiap siklus terdiri atas empat langkah kegiatan yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Tujuan penelitian yang hendak diperoleh adalah untuk mengetahui penerapan metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an pada siswa kelas V SDN Purwareja Tahun Pelajaran 2021/2022.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode resitasi dalam pelajaran pendidikan agama Islam mampu meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an. Hasil yang diperoleh sebelum menggunakan metode resitasi hanya 6 peserta didik yang tuntas atau 33,33%, dan setelah menggunakan metode resitasi dalam pembelajaran pendidikan agama Islam dalam membaca Al-Qur’an pada siklus I peserta didik yang mencapai nilai KKM menjadi 11 peserta didik atau 61,11%, meningkat 5 peserta didik atau 27,78% dari kondisi awal. Kemudian pada siklus II peserta didik yang mencapai nilai KKM menjadi 16 peserta didik atau 88,89% > 85%

penelitian tindakan kelas ini dinyatakan berhasil. Sehingga dari data tersebut penulis menyimpulkan bahwa metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al- Qur’an pada pembelajaran pendidikan agama Islam.

Kata Kunci : Kemampuan Membaca Al-Qur’an dan Metode Resitasi

(2)

PENDAHULUAN

Al-Qur’an merupakan kitab suci yang dijadikan sebagai pegangan hidup umat Islam sedunia yang diturunkan kepada Rasulullah saw untuk seluruh umat manusia. Ia juga mengajarkan kepada manusia tentang akidah tauhid. Di samping itu, Al-Qur’an juga mengajarkan manusia cara beribadah kepada Allah untuk membersihkan sekaligus menunjukkan kepada manusia di mana letak kebaikan dalam kehidupan pribadi dan kemasyarakatannya (Makhdlori, 2008:15). Maka untuk mendapatkan jaminan keselamatan dan kebahagiaan hidup baik di dunia maupun di akhirat, setiap umat Islam harus berusaha belajar dan memahami Al-Qur’an. Untuk itu betapa pentingnya kita membaca Al- Qur’an agar kita dapat memahami isinya dan mengamalkan dalam kehidupan kita sehari-hari.

Pembelajaran Al-Qur’an di Sekolah Dasar atau sederajatnya merupakan awal cara membaca dan mengenal huruf – huruf Al-Qur’an. Idealnya di mulai dari kelas 1 Sekolah Dasar sudah bisa mengenal dan membaca hijaiyah. Akan tetapi pembelajaran di sekolah sangat terbatas dengan pertemuan yang hanya sekali dalam satu minggunya dan adanya aspek lain ( akidah, fiqih, akhlak dan sejarah ) dalam mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti sehingga masih didapati ada beberapa peserta didik belum bisa membaca Al-Qur’an. Ketidak mampuan membaca Al-Qur’an tersebut dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor.

Beberapa faktor tersebut antara lain ialah lingkungan pendidikan agama di masyarakat yang kurang mendukung, faktor pendidikan agama dalam keluarga, atau bisa juga karena faktor internal diri siswa itu sendiri.

Dalam memahami materi setiap peserta didik memiliki kemampuan yang tidak sama, ada peserta didik yang mudah menghafal dan memahami huruf hijaiyah, namun ada juga peserta didik yang kesulitan dalam

(3)

memahami huruf hijaiyah, kadang bingung dengan huruf yang mirip. peserta didik yang sudah bisa membaca Al-Qur’anpun bisa saja kesulitan membaca jika tidak dibaca secara rutin.

Dalam kegiatan belajar membaca Al-Qur’an tidak selalu lancar sesuai dengan yang diharapkan, kadang mereka mengalami kesulitan dan hambatan.

Kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam membaca Al- Qur’an misalnya masih belum lancar membaca, belum mampu mempraktikan bacaan tajwidnya, terkadang bacaan yang harus dibaca panjang dibaca pendek dan sebaliknya. peserta didik juga sering melakukan kesalahan di hukum bacaan yang seharusnya dibaca dengung malah dibaca tidak dengung dan sebaliknya.

Penelitian tindakan kelas ini bertujuan untuk mengetahui apakah metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur'an pada siswa kelas V SDN Purwareja?

METODE

Pendekatan yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas (classroom action research) dengan pendekatan kualitatif (Surawan : 2019). Dengan penelitian tindakan kelas ini peneliti memberikan tindakan kepada subjek yang diteliti yaitu peserta didik kelas V dan guru bertindak sebagai observer.

Penelitian tindakan kelas bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan praktik pembelajaran secara berkesinambungan yang pada dasarnya “melekat” menghasilkan misi profesional kependidikan yang diemban oleh guru (Wartono, 2004:62).

Tehnik yang digunakan untuk mengumpulkan data pada penelitian ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi.

(4)

Model rangkaian dari tahap-tahap penelitian tindakan kelas dapat dilihat pada gambar berikut:

Penjelasan alur di atas adalah:

a. Perencanaan, peneliti menyusun rumusan masalah, tujuan dan membuat rencana tindakan, termasuk di dalamnya instrument penelitian dan perangkat pembelajaran.

b. Pelaksanaan, meliputi tindakan yang dilakukan oleh peneliti sebagai upaya membangun pemahaman konsep siswa.

c. Pengamatan, yaitu mengamati hasil atau dampak dari diterapkannya metode pembelajaran, pengajaran terarah melalui kegiatan memahami secara utuh, memahami lebih jauh dan memahami secara mendalam sebagaimana tuntutan metode resitasi.

d. Refleksi, peneliti mengkaji, melihat dan mempertimbangkan hasil atau dampak dari tindakan yang dilakukan berdasarkan lembar pengamatan yang diisi oleh pengamat.

(5)

e. Rancangan/rencana yang direvisi, berdasarkan hasil refleksi dari pengamat membuat rancangan yang direvisi untuk dilaksanakan pada siklus berikutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada tahap awal Penelitian Tindakan Kelas, peneliti mengadakan pengamatan awal terhadap aktifitas peserta didik dan refleksi peneliti pada proses pembelajaran mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti. Kegiatan dilanjutkan dengan pemberian pre tes untuk mengukur kemampuan membaca Al-Qur’an peserta didik sebelum pelaksanaan tindakan kelas, nilai KKM adalah sebesar 65 yang akan dijadikan sebagai data awal yang akan digunakan sebagai dasar untuk mengetahui peningkatan atau perkembangan kemampuan peserta didik dalam membaca Al-Qur’an. Hasil pengamatan dan penilaian awal tersebut adalah sebagai berikut: (a) Pada kondisi awal peserta didik yang mendapatkan nilai sama dengan atau diatas nilai KKM adalah 6 orang dari seluruh peserta didik yang berjumlah 18 orang atau jika dipersentase 33,33%.

Sedangkan peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari atau dibawah KKM adalah 12 orang atau jika dipresentase 66,67%. (b) Berdasarkan hasil evaluasi pada siklus I diperoleh data bahwa peserta didik yang tuntas pada siklus I berjumlah 11 dari 18 peserta didik atau 61,11%, sedangkan peserta didik yang tidak tuntas pada siklus I berjumlah 7 peserta didik atau 38,89 %. (c) Pada siklus II terdapat peningkatan, pada hasil evaluasi siklus I, 11 peserta didik yang tuntas, dan 16 peserta didik yang tuntas dalam pelaksanaan evaluasi pada siklus II, hal ini sudah menunjukkan 88,89% peserta didik dapat mencapai nilai KKM dan sudah sesuai dengan yang peneliti harapkan.

(6)

Setelah melakukan penelitian tindakan kelas mulai dari pra siklus, siklus I dan siklus II diperoleh data ketuntasan membaca Al-Qur’an di mata pelajaran Pendidikan Agama Islam. Di mulai dari pra siklus sebelum menggunakan metode resitasi diperoleh nilai rata-rata kelas 60,28, kemudian pada siklus I setelah melakukan proses pembelajaran dengan menggunakan metode resitasi diperoleh nilai rata-rata kelas menjadi 66,11, dan pada siklus II nilai rata-rata kelas menjadi 71,94. Berdasarkan hal tersebut penelitian ini memberikan hasil bahwa terdapat peningkatan kemampuan membaca Al- Qur’an peserta didik yang dapat dilihat dari meningkatnya nilai rata-rata kelas. Berikut ini data hasil penelitian:

Tabel 1. Rekapitulasi Hasil Evaluasi Peserta didik

Ketuntasan Pra siklus Siklus I Siklus II Tuntas KKM 6 Peserta didik

(33,33%)

11 Peserta didik (61,11%)

16 Peserta didik (88,89%) Belum Tuntas

KKM

12 Peserta didik (66,67%)

7 Peserta didik (38,89%)

2 Peserta didik (11,11%) Rata-rata

Kelas 60,28 66,11 71,94

Berdasarkan data diatas dapat disimpulkan bahwa hasil dari Pra siklus dari yang tuntas KKM adalah 6 peserta didik (33,33%) mengalami peningkatan sebanyak 5 peserta didik (27,78%) pada siklus I menjadi 11 peserta didik (61,11%) dan hasil kerja siklus I dari yang belum tuntas KKM adalah 7 peserta didik (38,89%) juga mengalami peningkatan sebanyak 5 peserta didik (27,78%) pada siklus II menjadi 16 peserta didik (88,89%).

Sedangkan siswa yang tidak tuntas KKM juga mengalami penurunan, Pra siklus ke siklus I mengalami penurunan sebanyak 5 peserta didik (27,78%) dan dari siklus I ke siklus II juga mengalami penurunan sebanyak 5 peserta

(7)

didik (27,78%). Berdasarkan hasil tersebut dapat diketahui bahwa penggunaan metode pembelajaran resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an Siswa kelas V SDN Purwareja dengan nilai peserta didik yang tuntas KKM sebanyak 88,89%.

KESIMPUULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terjadi peningkatan kemampuan membaca Al-Qur’an antara kondisi awal, siklus I dan siklus II. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada pembacaan Al-Qur’an melalui metode resitasi dapat meningkatkan kemampuan membaca Al-Qur’an pada siswa kelas V SD Negeri Purwareja Kecamatan Sematu Jaya Kabupaten Lamandau Tahun Pelajaran 2021/2022.

REFERENSI

Abdurrahman, Mulyono. 2012. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ahmadi, Abu. 2004. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Rineka Cipta.

Arikunto, Suharsimi. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara.

Azhim, Irfan Abdul. 2009. Agar Bacaan Al-Qur’an Anda Tak Sia-Sia. Solo:

PT.Pustaka Ijtizam.

Basrowi dan Suwandi. 2008. Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta:

Rineka Cipta.

Departemen Agama RI. 2007. Al-Qur’an dan Terjemahannya. Bandung:

PT. Sygma Examedia Aekanleema.

Djamarah, Saiful Bahri. 2005. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.

Jakarta: Rineka Cipta.

Ladjid, Hafni. 2005. Pengembangan Kurikulum Menuju Kurikulum Berbasis Kompetensi. Ciputat: Quantum Teaching.

Makhdlori, Muhammad. 2008. Mukjizat-mukjizat Membaca Al- Qur’an.Jogjakarta: DIVA Press.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional. 2007. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Qardawi, Yusuf. 2003. Berinteraksi dengan Al-Qur’an. Jakarta: Gema Insani.

Referensi

Dokumen terkait

Penerapan metode Asy-Syafi’i ini sangat efektif untuk meningkatkan bacaan Al-Qur’an, mudah dalam memahami pembelajarannya bagi kami sebagai peserta didik yang telah berusia

Penelitian ini merupakan Penelitian Tindakan Kelas yng berjudul Peningkatan Kemampuan Menulis Paragraf Persuasif Melalui Metode Resitasi dengan Media “brosur” pada Siswa Kelas

Hasil analisis data yang diperoleh selama pelaksanaan tindakan siklus I dan siklus II dengan menerapkan pembelajaran menggunakan metode latihan maka dapat

IPA1 ditinjau dari aspek kognitif sebelum diajar dengan metode Resitasi berada dalam kategori rendah dan hasil belajar fisika peserta didik yang diperoleh peserta

Data hasil belajar membaca permulaan Al Qur’an siswa tunarungu kelas III SDLB-B Karya Mulia II Surabaya sebelum dilaksanakan intervensi menggunakan metode shautiayyah

Adapun hasil belajar peserta didik dalam pembelajaran dengan menerapkan metode Yanbu‟a dalam mengatasi kesulitan belajar membaca al-Qur’an di SMP Negeri 3 Salatiga

Pada pertemuan kedua, peneliti melakukan pembelajaran dengan menerapkan metode Qitada pada surat-surat pendek (al-kautsar) dengan beberapa tahapan: (1) Pendahuluan,

PENINGKATAN PEMBELAJARAN PENDIDIKAN AGAMA ISLAM MELALUI METODE PEMBERIAN TUGAS BELAJA DAN RESITASI PADA SISWA SDN 2 DWI MARGA UTAMA Surachman1 Email: [email protected]